Anda di halaman 1dari 78

Operasional,

pemantauan,
pemeliharaan, dan
troubleshooting pipa
air bersih

By: Harry Rialdi


18 Mei 2022
Pokok Pembahasan
• Introduction
• Penjelasan umum: apa yang dimaksud pipa distribusi air bersih?
• Operasional & Pemantauan pipa distribusi air bersih
• Maintenance & Troubleshooting pipa distribusi air bersih
• Selesai
Kenalan yuuk…

Harry Rialdi, S.T.

Jul2010 – Jul2014 Teknik Lingkungan Universitas Indonesia

Lemtek UI – Asisten Riset Proyek GIS Database


Sept2014 – Nov2014 Sumber Air Bersih – Dinas PU Kalimantan Utara

Dec2014 – Mar2015 PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) – Raw Water Studies

PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) –


Kurang lebih 4,5 tahun Apr2015 – Oct2018 Distribution Network Engineer
ngurusin pipa
perpipaan….professionally KIDECO Jaya Agung – Perusahaan Tambang Batu Bara
Nov2018 – Mar2021 – Environmental Staff

PT. Lippo Karawaci, Tbk - Senior


Mar2021 – sekarang Network Maintenance Officer
Kenalan yuuk…
Ini gambaran pekerjaan saya ngurusin pipa pipaan

60%

40%
Penjelasan umum:
Apa yang dimaksud pipa distribusi air bersih?

• Sistem distribusi air


bersih: mengalirkan air
bersih dari
sumber/instalasi
pengolahan menuju
pelanggan
• Bukan hanya pipa, tapi
juga termasuk: pompa,
reservoir, aksesoris
jaringan perpipaan
(valve, elbow, tee,
dsb.),

Source: epa.gov
Klasifikasi pipa distribusi berdasarkan fungsi dan
ukuran pipa
• Pipa Transmisi, berfungsi sebagai pengantar:
• Instalasi Pengolahan Air (IPA) → Stasiun
Pompa/Reservoir Ø > DN300
• Reservoir → Meter Air Distrik (Kawasan)
Tujuan Klasifikasi:
Kemudahan dalam pengoperasian,
• Pipa Distribusi, berfungsi sebagai pengalir air pemantauan, perbaikan, dan
ke pelanggan: pengembangan selanjutnya di
masa depan
• Pipa Primer (Ø = DN300)
• Pipa Sekunder (DN150 - DN250)
• Pipa Tersier (DN50 - DN110) → untuk jalur
penyambungan pelanggan

Source: epa.gov
Klasifikasi pipa distribusi berdasarkan fungsi dan
ukuran pipa
• Pipa Dinas (1/2 inch > Ø < 2 inch) → koneksi
pipa ke rumah

Source: epa.gov
Istilah penyebutan diameter
pipa
Memilih jenis pipa yang digunakan
Berdasarkan jenis Berdasarkan
material kelas/kekuatan pipa
• Pipa PVC • PVC Kelas AW
• PVC Kelas D
• Pipa HDPE • HDPE PN 6/ 8/ 10/ 12,5
• Pipa Galvanis

Source: epa.gov
Asesoris Perpipaan

Source: epa.gov
Tipe-tipe sambungan pipa

Butt Fusion Joint (HDPE)

Source: epa.gov
Operasional & Pemantauan
Pipa Distribusi Air Bersih
Operasional & Pemantauan
Sesuai dengan tujuan sistem distribusi air bersih, maka indicator
keberhasilan:
• Flow & Pressure
• Water Quality
• Water Loss (NRW: Non-Revenue Water)
Operasional & Pemantauan:
Flow & Pressure
Harus sudah diperhitungkan dari fase desain:
• Debit kapasitas dari instalasi pengolahan air atau reservoir serta kemampuan pompa
• Penentuan jalur, diameter, dan jenis material pipa primer, sekunder, tersier serta
asesorisnya untuk meminimalisir headloss air yang diterima pelanggan
• Memperhitungkan penggunaan air di jam minimum dan jam puncak
• Pemecahan kawasan yang besar menjadi kawasan-kawasan kecil (distrik) untuk
kemudahan pemantauan
• Penerimaan pelanggan biasa berbeda-beda, tergantung kebijakan komunikasi marketing
dari masing-masing PDAM – tingkat kepuasan pelanggan biasanya minimal 1 bar untuk
pressure di meter air pelanggan
• Untuk debit konsumsi disesuaikan kebiasaan dan karakter pelanggan di masing-masing
wilayah | Standar Permendagri 23/2006 → 10 m3/kepala keluarga/bulan
Operasional & Pemantauan:
Flow & Pressure
Penentuan titik kritis untuk pemasangan
flowmeter dan Pressure Gauge (manometer)

Flowmeter Manometer
Untuk Flowmeter:
• Input dan Output IPA
• Input suplai kawasan
Untuk manometer:
• Header pompa output dari IPA
• Titik terjauh dari IPA
• Titik tertinggi secara elevasi
Operasional & Pemantauan:
Water Quality
• Kualitas air yang diterima di pelanggan harus memenuhi
syarat baku mutu yang berlaku
• Biasanya masih menggunakan standar yang terketat yaitu:
Baku Mutu Air Minum → Permenkes no. 492 tahun 2010
• Perlu penggunaan dosis desinfektan yang optimal saat proses
desinfeksi untuk memastikan keberadaan residu desinfektan
pada jaringan
• Pemantauan dengan cara sampling → cek kualitas air di lab.
Titik-titik sampling:
• Output pengolahan air (cek secara berkala)
• Pipa transmisi
• Titik kawasan perumahan (berkala dan random)
Operasional & Pemantauan:
Water Loss (NRW – Non-Revenue Water)
• Terdapatnya Water Loss (kehilangan air) adalah hal yang lumrah
terjadi pada sistem distribusi air bersih
• Non-Revenue Water (NRW) atau Air Tak Berekening (ATR)
adalah air yang sudah keluar dari IPA tetapi tidak dibayarkan
oleh pelanggan (rugi secara finansial)
• Indikasi sistem distribusi air bersih yang optimal adalah yang
mampu mengendalikan tingkat NRW – idealnya di bawah 15%
(berdasarkan Permen PU Nomor 18/PRT/M/2007)
• NRW masih menjadi masalah terberat PDAM – kebanyakan
PDAM di Indonesia NRW masih di atas 35%
Operasional & Pemantauan:
Water Loss (NRW – Non-Revenue Water)

NRW sangat penting bagi PDAM untuk sebisa mungkin


diturunkan seminimal mungkin

Langkah-langkah pengendalian NRW secara detil akan


dibahas di bagian pemeliharaan & troubleshooting.
Operasional & Pemantauan
“Syarat” keberhasilan operasional & pemantauan sistem distribusi
air bersih:
• Perencanaan dan perhitungan yang baik dari fase desain
• Pelaksanaan konstruksi yang sesuai standar
• Informasi dan pengetahuan yang valid (idealnya 100%) oleh
team akan jaringan sistem perpipaan yang sudah terpasang
(ABD – As Built Drawing)
• Sistem pemantauan yang mumpuni ketika jaringan yang
terpasang sudah operasional
Operasional & Pemantauan:
SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition)
Contoh penggunaan sistem SCADA yang terintegrasi dengan
GIS (Geographical Information System)

SCADA dapat mencakup


informasi tentang:
• Status produksi di IPA
• Flow & pressure output dari
IPA dan titik-titik kritis jalur
transmisi dan distribusi
• Kondisi mesin pompa
• Kualitas air output
• Dan lain-lain.

Pemantauan Online &


Realtime 24 hrs

Kendala: Biaya investasi mahal


Operasional & Pemantauan:
As-Built Drawing
Contoh As-Built Drawing
jaringan perpipaan distribusi
Air Bersih

As-Built Drawing harus dapat


menggambarkan kondisi
actual asset jaringan yang
terpasang di lapangan
Pemeliharaan &
Troubleshooting Pipa
Distribusi Air Bersih
Pentingnya melakukan pemeliharaan pada pipa distribusi

Menurut Je Van Zyl dalam Introduction to Operation and


Maintenance of Water Distribution System (2014),
Integritas sistem distribusi air bersih dapat digambarkan sbb:

Physical Quality Integrity = kemampuan


komponen sistem distribusi untuk berfungsi
menjadi pembatas dari air di dalam system
dengan lingkungan eksternal (tidak bocor)
Hydraulic Integrity = kemampuan sistem
distribusi untuk menyampaikan air dengan flow
& pressure yang diinginkan
Water Quality Integrity = kemampuan sistem
distribusi untuk menyampaikan air dengan
kualitas yang sesuai baku mutu
Kesimpulan:
Physical Quality Integrity adalah penopang
integritas sistem distribusi secara keseluruhan!
Contoh kasus permasalahan yang sering
terjadi pada pipa distribusi air bersih

Kerusakan pipa Kehilangan air Pressure


(bocor) meningkat menurun

Polutan dari luar


pipa masuk ke
dalam pipa melalui
celah kebocoran

Maka dari itu perlu dilakukan pemeliharaan rutin untuk


mencegah kerusakan pada pipa distribusi!
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Permasalahan kualitas air
Buruknya kualitas air pada sistem distribusi
biasanya disebabkan oleh:

Kegagalan produksi di IPA Sedimen pada pipa

Objek eksternal yang masuk ke dalam pipa

Perbaikan dari sumber penyebab tersebut


harus dilakukan untuk perbaikan kualitas air
yang lebih efektif dan permanen.
Namun, untuk penanganan dan respon sementara
dapat dengan melakukan
Flushing
Troubleshooting – Permasalahan kualitas air:
Flushing
• “Penggelontoran” untuk membersihkan air di dalam pipa
dari kotoran dan endapan yang menyebabkan penurunan
kualitas air
Flushing di hydrant Flushing di wash out
• Flushing dapat dilakukan melalui hydrant ataupun titik
Wash Out (WO)

• Frekuensi dan durasi flushing ditentukan berdasarkan


hasil pemantauan water quality
• Selain untuk membersihkan endapan, flushing juga
berguna untuk melepaskan udara pada pipa apabila
terjadi “air trap”
• Flushing dan desinfeksi juga sebaiknya dilakukan setiap
selesainya konstruksi jaringan perpipaan baru
Troubleshooting – Permasalahan kualitas air:
Flushing

Pengaturan buka/tutup valve


agar air mengalir satu arah ke
arah penggelontoran air
(Unidirectional), dengan
tujuan meningkatkan
kecepatan aliran agar
endapan pada pipa yang
terbuang lebih maksimal.
Flushing: Wash out memiliki konsep pipa jalur
pembuangan air memiliki elevasi yang
Wash Out sama atau lebih rendah dengan pipa
jaringan yang tertanam atau lebih
rendah yang diarahkan ke jalur
drainase atau badan air.

Flushing melalui hydrant memiliki


kekurangan adanya kemungkinan
endapan tidak terbuang secara
maksimal dan juga menimbulkan
genangan di permukaan jalan.
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Permasalahan flow & pressure
Menurunnya flow & pressure sistem distribusi
air bersih biasanya disebabkan oleh:
Jumlah pelanggan meningkat,
Kegagalan mesin pompa Kehilangan air meningkat kubikasi output produksi IPA tetap,
Water loss terus meningkat

Water Loss
Sayangnya sering terjadi di beberapa PDAM

Objek eksternal yang masuk ke dalam pipa


Pemeliharaan & Troubleshooting:
Permasalahan flow & pressure
Kerusakan pada asesoris valve

Kegagalan valve untuk membuka/menutup secara


penuh juga dapat menyebabkan konfigurasi jaringan
yang gagal sehingga berpengaruh pada pengaturan
flow & pressure sistem distribusi air bersih

Solusi:
• Melakukan pengecekan rutin pada valve
• Melakukan penggantian apabila mengalami
kerusakan
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Permasalahan flow & pressure
Terdapatnya “Air Trap” pada jalur perpipaan

Solusi: memasang Air Valve di titik elevasi


tinggi pada perpipaan

Air Valve berfungsi untuk melepas udara


yang terjebak di dalam pipa (air trap).
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Permasalahan flow & pressure
Solusi pemeliharaan & troubleshooting untuk permasalahan flow
& pressure:
• Melakukan maintenance pompa dan valve secara rutin
• Melakukan program pengendalian kehilangan air
• Memasang asesoris strainer sebelum flow meter untuk
mencegah penyumbatan
• Melakukan “penelusuran” untuk mencari titik bagian pipa yang
bermasalah setiap kali ada permasalahan penurunan flow &
pressure, khususkan perhatian pada jaringan perpipaan yang
melintas di bawah pohon yang besar
Sumber referensi teori:

Pemeliharaan &
Troubleshooting:
Pengendalian
Kehilangan Air

Malcolm Farley, 2008


Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air
Mengetahui komponen-komponen yang membentuk kehilangan air
Tabel Neraca Air

Hasil bacaan meter air


pelanggan setiap bulan
Contoh kons. resmi tak
berekening:
• Flushing;
• Penggunaan air kantor PDAM;
• Penggunaan hydrant untuk
memadamkan kebakaran
• Penyiraman taman oleh dinas
• Dsb.

Bagian NRW yang


harus dikurangi
karena merugikan
PDAM (Water loss)

NRW = Flow output dari IPA


dikurangi hasil bacaan meter
air pelanggan
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Non Fisik
Kehilangan Non Fisik dapat dirinci menjadi empat permasalahan
pokok:
• Ketidakakuratan meter pelanggan
• Konsumsi tak resmi (Illegal Connection)
• Kesalahan pembacaan meter
• Kesalahan penanganan data dan pembukuan
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Non Fisik
Bagaimana mengatasi ketidakakuratan meter?
Memantau layanan air yang
Memasang meter dengan tepat Pengendalian kualitas air tidak teratur
Harus sesuai spesifikasi pabrik Kualitas air yang buruk dapat Intermittent supply (sistem suplai
Jangan seperti ini menimbulkan sedimen pada meter air yang hanya mampu beberapa jam
dalam sehari) dapat menyebabkan
“air trap” sehingga pada saat
pengaliran kembali meter air hanya
membaca udara, serta dapat
menyebabkan kerusakan
Menentukan ukuran meter
dengan tepat
Disesuaikan dengan kebutuhan suplai

Pembaca meter:
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Non Fisik
Bagaimana mengatasi ketidakakuratan meter?
Menentukan kelas dan jenis
meter yang digunakan
Disesuaikan dengan kebutuhan suplai
Jenis meter air mekanik

Jenis meter air Jenis meter air


magnetik utrasonik
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Non Fisik
Bagaimana mengatasi ketidakakuratan meter?
Memantau dan mengganti
meter air dengan tepat
Pemeriksaan secara rutin diperlukan Gantilah meter air yang digunakan
untuk memantau keperluan kalibrasi dengan meter air yang lebih tahan
atau penggantian meter perusakan

Menangani perusakan meter


Pelanggan seringkali melakukan
pengrusakan meter untuk mendapatkan
pembacaan kubikasi yang lebih rendah:
• Ditusuk jarum
• Menempelkan magnet
• Melelehkan dengan cara merebus
bagian-bagian meter yang berbahan
plastik
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Non Fisik
Konsumsi ilegal
Konsumsi illegal antara lain
terdiri dari:
• Sambungan illegal pada pipa
jaringan
• Bypass pada meter
• Penggunaan hydrant tak resmi
• Sistem pengumpulan tagihan
yang buruk
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Non Fisik
Solusi untuk permasalahan konsumsi ilegal
• Mendorong pelanggan dan petugas pembaca meter untuk melaporkan
kasus-kasus konsumsi illegal
• Melakukan step test untuk menentukan titik lokasi pencurian air
• Secara aktif memeriksa dan memverifikasi hasil pembacaan meter, beri
perhatian khusus pada pelanggan yang Zero and Low Consumption
(konsumsinya nol atau rendah)
• Menghindari pembaca meter yang korup, lakukan rotasi rute pembacaan
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Non Fisik
Kesalahan pembacaan meter
Kesalahan-kesalahan Solusi:
pembacaan meter yang sering
• Mendorong petugas pembaca untuk
terjadi diantaranya adalah:
segera melaporkan tentang kerusakan
• Meter menua, rusak (tidak meter
dapat dibaca)
• Segera lakukan langkah perbaikan atau
• Petugas pembaca kurang penggantian meter yang rusak
kompeten
• Investasi pelatihan dan motivasi untuk
petugas pembaca meter
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Non Fisik
Kesalahan penanganan data dan pembukuan
Kesalahan-kesalahan dalam Solusi:
penanganan data yang sering
• Harus memiliki satu database
terjadi diantaranya adalah:
yang kuat antara pembaca
• Pembaca meter menuliskan meter dan bagian penagihan
data yang tidak benar
• Beralih ke teknologi sistem
• Bagian penagihan pembacaan meter elektronik
mengetikkan data yang tidak yang dapat langsung
benar ke dalam sistem melakukan penagihan di
penagihan tempat
• Tagihan dikirim ke alamat
yang salah
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik

Komponen utama kehilangan air fisik:


• Kebocoran dan luapan dari reservoir dan tangki
• Kebocoran dari pipa transmisi dan distribusi
• Kebocoran pada pipa dinas hingga ke meter pelanggan
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Kebocoran dan luapan pada reservoir dan tangki

• Komponen kehilangan air fisik yang paling mudah ditemukan untuk segera dilakukan
perbaikan, tetapi membutuhkan dana yang cukup besar
• Untuk menentukan tingkat kebocoran pada tangki biasanya dilakukan drop test
(menutup semua valve aliran air keluar masuk, lalu mengukur laju penurunan muka
air untuk menentukan debit kehilangan air)
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Kebocoran pada pipa
Kebocoran terlaporkan
Tipe-tipe kebocoran pipa berdasarkan karakteristik
kebocoran:
• Kebocoran terlaporkan → langsung terlihat dan langsung
dilaporkan oleh masyarakat atau petugas PDAM yang
melihat. Respon perbaikan dilakukan segera
• Kebocoran tidak terlaporkan → terjadi di bawah tanah Kebocoran tak terlaporkan

sehingga tidak terlihat, diperlukan survey kebocoran untuk


menemukannya. Waktu respon kebocoran cenderung lama
• Kebocoran kecil (Background leakage) → kebocoran yang
sangat kecil sehingga tidak efektif dan efisien untuk
diperbaiki.
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Volume dan waktu kebocoran dari masing-masing karakteristik kebocoran
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Standar background losses :
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Penyebab terjadinya kebocoran:
• Konstruksi yang tidak sesuai dengan ketentuan standar (galian,
perakitan, urugan, dll)
• Cacat pada pipa (retak, dll)
• Water hammer
• Tekanan internal tinggi (terutama saat tekanan statis maksimum)
• Tekanan eksternal tinggi (karena aktifitas di atas pipa)
• Kecepatan air yang tinggi
• Kualitas air yang disalurkan
• Kualitas tanah di sekitar timbunan
• Kualitas bahan pipa dan asesoris
• Usia jaringan
• Buruknya program pemelirahaan
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Penyebab kebocoran sering terjadi: Aktifitas di atas pipa
Tukang gali pake blencong
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Bentuk-bentuk kerusakan pada
pipa penyebab kebocoran
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Pengelolaan pressure
• Semakin tinggi atau rendah pressure,
semakin tinggi atau rendah laju
kehilangan air dari kebocoran pipa
• Pemahaman mengenai hubungan yang
kompleks antara pressure dan laju
kebocoran penting untuk pengendalian
kehilangan air
• Tingkat dan siklus tekanan
mempengaruhi kebocoran akibat burst
Pressure [m]
𝑵𝟏
𝑳𝟏 𝑷𝟏
=
𝑳𝟎 𝑷𝟎
L0 = debit kebocoran awal (m3/day)
L1 = debit kebocoran akhir (m3/day)
P0 = pressure awal (m)
P1 = pressure akhir (m)
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Pengelolaan pressure
• Melakukan penurunan pressure
dapat secara signifikan laju
kehilangan air pada kebocoran
pipa
• Salah satu hal yang dapat
dilakukan adalah melakukan
penurunan pressure pada jam
malam hari pada saat pemakaian
minimum
• Model rejim pressure yang
digunakan harus disesuaikan
dengan hasil studi dan analisa
data kebutuhan pelanggan serta
pengukuran flow & pressure di
lapangan sebagai indikator
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Pengelolaan pressure
• Pengunaan PRV (Pressure Release
Valve) pada meter DMA juga biasa
dilakukan untuk manajemen
pressure dalam rangka
pengendalian kehilangan air
• Konsep kerja PRV adalah menjaga
pressure pada hilir sesuai
parameter yang telah ditentukan
sebelumnya tanpa memperhatikan
fluktuasi flow & pressure di hulu
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Melokalisasi, menentukan, dan menemukan lokasi kebocoran
Untuk memudahkan pencarian lokasi kebocoran biasanya dilakukan pembentukan
District Meter Area (DMA)
Konsep DMA: Pemecahan meter
area yang besar menjadi meter
area yang lebih kecil untuk
memudahkan pencarian lokasi
kehilangan air
DMA juga dapat dimanfaatkan
untuk memudahkan pengaturan
flow & pressure serta water quality

Untuk menentukan segmen pipa


yang mengalami kebocoran
dapat dilakukan dengan metode
Step Test
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (1)

Flowmeter
Inlet
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (2)

v1 v2 v4 v8 v9

Flowmeter v3 v5 Sebelum memulai kegiatan step


Inlet test: Penentuan sub-zona
v6 (jumlah HC ideal per zona 200-
1000 HC – KemenPU, 2018)
Penentuan valve Isolasi
(warna merah)
Penentuan valve selalu
v7 terbuka (warna kuning)
Penentuan valve terbuka-
tertutup (warna hijau)
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (3)

v1 v2 v4 v8 v9

Flowmeter v3 v5
Inlet Urutan kerja 1:
Tutup valve isolasi (v6, v7, v8)
v6 Baca flowmeter (posisi awal)
Urutan kerja 2:
Tutup valve buka tutup dimulai dari yang
terjauh dari inlet:
Tutup valve v9 -> baca flowmeter
v7 Tutup valve v5 -> baca flowmeter
Tutup valve v3 -> baca flowmeter
Tutup valve v2 -> baca flowmeter
Tutup valve v1 -> baca flowmeter
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (4)

Close
v1 v2 v4 v8 v9

Flowmeter v3 v5
Inlet
10 LPS Close v6
CATAT!!!

v7 Close
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (5)

Close Close
v1 v2 v4 v8 v9

Flowmeter v3 v5
Inlet
9 LPS Close v6
CATAT!!!

v7 Close
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (6)

Close Close
v1 v2 v4 v8 v9
Close
Flowmeter v3 v5
Inlet
7 LPS Close v6
CATAT!!!

v7 Close
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (7)

Close Close
v1 v2 v4 v8 v9
Close Close
Flowmeter v3 v5
Inlet
5 LPS Close v6
CATAT!!!

v7 Close
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (8)

Close Close Close


v1 v2 v4 v8 v9
Close Close
Flowmeter v3 v5
Inlet
1 LPS Close v6
CATAT!!!

v7 Close
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (9)

Close Close Close Close


v1 v2 v4 v8 v9
Close Close
Flowmeter v3 v5
Inlet
0 LPS Close v6
CATAT!!!

v7 Close
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (10)

v1 v2 v4 v8 v9

Flowmeter v3 v5 Urutan kerja 3:


Buka valve buka tutup dimulai dari yang
Inlet terdekat dari inlet:
v6 Buka valve v1 -> baca flowmeter
Buka valve v2 -> baca flowmeter
Buka valve v3 -> baca flowmeter
Buka valve v5 -> baca flowmeter
Buka valve v9 -> baca flowmeter

v7 Urutan kerja 4:
Buka valve isolasi (v6, v7, v8)
Kembalikan semua valve ke kondisi awal
Baca flowmeter
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test – Formulir blanko isian

Bocoran Pipa Waktu Tekanan (bar) Kehilangan Air


Step Status Valve Debit (L/s)
yang Dipantau (Jam) Hulu Hilir (L/s)

Mulai V6, V7, V8 Close 23:00 2,70 2,70 10 10


Step I V9 Close Pipa Biru 23:15 2,80 2,50 9 1
Step II V5 Close Pipa Hijau 23:30 2,90 2,70 7 2
Step III V3 Close Pipa Ungu 23:45 3,00 2,90 5 2
Step IV V2 Close Pipa Merah 0:00 3,10 3,00 1 4
Step V V1 Close Pipa Kuning 0:15 3,20 0,00 0 1
Step V V1 Open Pipa Kuning 0:30 3,20 2,90 1 1
Step IV V2 Open Pipa Merah 0:45 3,10 2,70 5 4
Step III V3 Open Pipa Ungu 1:00 3,00 2,60 8 3
Step II V5 Open Pipa Hijau 1:15 2,90 2,50 10 2
Step I V9 Open Pipa Biru 1:30 2,80 2,50 11 1
Selesai V6, V7, V8 Open 1:45 2,70 2,70 11 11
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test – Formulir blanko isian

Bocoran Pipa yang Tekanan Hulu Panjang Pipa Diameter Pipa Kehilangan Air Jumlah SR pada
Step dQ/dSR Kelas Kebocoran
Dipantau (bar) (m) (inch) (L/s) - (dQ) Segmen Pipa (dSR)

Mulai 2,70 10
Step I Pipa Biru 2,80 240 2 1 210 0.0048 RENDAH
Step II Pipa Hijau 2,90 250 2 2 193 0.0104 SEDANG
Step III Pipa Ungu 3,00 300 3 2 224 0.0089 SEDANG
Step IV Pipa Merah 3,10 210 4 4 120 0.0333 TINGGI
Step V Pipa Kuning 3,20 480 6 1 150 0.0067 SEDANG
Step V Pipa Kuning 3,20 480 6 1 150 0.0067 SEDANG
Step IV Pipa Merah 3,10 210 4 4 120 0.0333 TINGGI
Step III Pipa Ungu 3,00 300 3 3 224 0.0134 SEDANG
Step II Pipa Hijau 2,90 250 2 2 193 0.0104 SEDANG
Step I Pipa Biru 2,80 240 2 1 210 0.0048 RENDAH
Selesai 2,70 11

dQ/dSR 0.001 – 0.0049 RENDAH 0.005 – 0.019 SEDANG >0.02 TINGGI


Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test – Formulir blanko isian

Bocoran Pipa yang Tekanan Hulu Panjang Pipa Diameter Pipa Kehilangan Air Jumlah SR pada
Step dQ/dSR Kelas Kebocoran
Dipantau (bar) (m) (inch) (L/s) - (dQ) Segmen Pipa (dSR)

Mulai 2,70 10
Step I Pipa Biru 2,80 240 2 1 210 0.0048 RENDAH
Step II Pipa Hijau 2,90 250 2 2 193 0.0104 SEDANG
Step III Pipa Ungu 3,00 300 3 2 224 0.0089 SEDANG
Step IV Pipa Merah 3,10 210 4 4 120 0.0333 TINGGI
Step V Pipa Kuning 3,20 480 6 1 150 0.0067 SEDANG
Step V Pipa Kuning 3,20 480 6 1 150 0.0067 SEDANG
Step IV Pipa Merah 3,10 210 4 4 120 0.0333 TINGGI
Step III Pipa Ungu 3,00 300 3 3 224 0.0134 SEDANG
Step II Pipa Hijau 2,90 250 2 2 193 0.0104 SEDANG
Step I Pipa Biru 2,80 240 2 1 210 0.0048 RENDAH
Selesai 2,70 11

dQ/dSR 0.001 – 0.0049 RENDAH 0.005 – 0.019 SEDANG >0.02 TINGGI


Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Beberapa alat bantu yang dapat digunakan untuk menentukan titik
lokasi kebocoran:

Leak Noise Correlator Ground Microphone Sounding Stick


Leak Noise Loggers
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Beberapa alat bantu yang dapat digunakan untuk menentukan titik
lokasi kebocoran:

Gas Injection Camera Insertion


Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Metode perbaikan kebocoran pipa:
• Menutup lubang kebocoran
menggunakan repair clamp
• Mengganti segmen pipa yang bocor
Intermezzo:
Rekomendasi channel youtube buat belajar perbaikan pipa PDAM

Source: epa.gov
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Tantangan perbaikan kebocoran:
• Kebanyakan kebocoran tidak terlihat karena terjadi di bawah
tanah
• Kebanyakan kebocoran tidak sampai ke permukaan tanah
sehingga waktu kesadaran atas kebocoran menjadi lama
• Kebanyakan kebocoran terjadi pada pipa dinas
• Kesulitas ijin penggalian pada jenis permukaan tertentu
(Aspal Baru, Beton Bertulang)
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Tantangan perbaikan kebocoran:
• Sulitnya mengandalkan informasi tentang asset jaringan pipa yang tertanam
yang diberikan oleh As-Built Drawing (ABD) masing-masing PDAM
As-Built Drawing Kondisi di Lapangan

Akurasi yang kurang dan


kurang lengkapnya informasi
yang diberikan adalah
permasalahan klasik ABD
yang dimiliki oleh PDAM
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air
Kesimpulan:
• Perlu adanya kesadaran di semua tingkat, mulai dari pengambil keputusan
(manajemen) hingga pelanggan PDAM
• Menciptakan pemahaman manajemen tentang NRW dan anggaran yang diperlukan
• Manajemen madya dan staff harus memahami peran dan tanggung jawab dala
mengurangi NRW
• Menjangkau pelanggan untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang NRW dan
bagaimana mereka dapat membantu dalam langkah pengurangan dengan timbal balik
suplai dan kualitas air yang lebih baik
Kesimpulan
Langkah-langkah pemeliharaan yang wajib dilakukan PDAM:
• Mempertahankan pressure air di titik-titik kritis jalur distribusi
• Melakukan flushing jalur perpipaan secara rutin
• Melakukan kegiatan pengendalian NRW, termasuk program leak detection & repair
• Memastikan keakuratan meter air yang digunakan
• Melakukan update pada As-Built Drawing jika ditemukan ketidaksesuaian dengan kondisi di lapangan
• Melakukan pemeliharaan pada valve dan hydrant
• Mengendalikan tingkat korosi pada pipa besi
• Melakukan pemeliharaan pada pompa, reservoir dan bak control
• Memantau dan mempertahankan ketersediaan inventory material spare part untuk perbaikan kerusakan
pipa
• Mempersiapkan Tim Tanggap Darurat yang siaga selama 24 jam untuk melakukan perbaikan di lapangan
terutama di hari-hari libur
Referensi

Zyl, Je van. (2014). Operation and Maintenance of Farley, Malcom. (2008). The Manager’s Non-Revenue
Water Distribution Systems. Water Research Water Handbook: A Guide to Understanding Water
Commision, South Africa. Losses. Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian
Pekerjaan Umum, Jakarta.
Penutup

Sistem Distribusi
Air Bersih yang
Optimal
Pemeliharaan
Sistem
yang terencana
Operasional &
dan terpadu
Pemantauan
yang mumpuni

Sekian dan terima kasih


For more further questions feel free to reach me at
email: harryrialdi@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai