pemantauan,
pemeliharaan, dan
troubleshooting pipa
air bersih
60%
40%
Penjelasan umum:
Apa yang dimaksud pipa distribusi air bersih?
Source: epa.gov
Klasifikasi pipa distribusi berdasarkan fungsi dan
ukuran pipa
• Pipa Transmisi, berfungsi sebagai pengantar:
• Instalasi Pengolahan Air (IPA) → Stasiun
Pompa/Reservoir Ø > DN300
• Reservoir → Meter Air Distrik (Kawasan)
Tujuan Klasifikasi:
Kemudahan dalam pengoperasian,
• Pipa Distribusi, berfungsi sebagai pengalir air pemantauan, perbaikan, dan
ke pelanggan: pengembangan selanjutnya di
masa depan
• Pipa Primer (Ø = DN300)
• Pipa Sekunder (DN150 - DN250)
• Pipa Tersier (DN50 - DN110) → untuk jalur
penyambungan pelanggan
Source: epa.gov
Klasifikasi pipa distribusi berdasarkan fungsi dan
ukuran pipa
• Pipa Dinas (1/2 inch > Ø < 2 inch) → koneksi
pipa ke rumah
Source: epa.gov
Istilah penyebutan diameter
pipa
Memilih jenis pipa yang digunakan
Berdasarkan jenis Berdasarkan
material kelas/kekuatan pipa
• Pipa PVC • PVC Kelas AW
• PVC Kelas D
• Pipa HDPE • HDPE PN 6/ 8/ 10/ 12,5
• Pipa Galvanis
Source: epa.gov
Asesoris Perpipaan
Source: epa.gov
Tipe-tipe sambungan pipa
Source: epa.gov
Operasional & Pemantauan
Pipa Distribusi Air Bersih
Operasional & Pemantauan
Sesuai dengan tujuan sistem distribusi air bersih, maka indicator
keberhasilan:
• Flow & Pressure
• Water Quality
• Water Loss (NRW: Non-Revenue Water)
Operasional & Pemantauan:
Flow & Pressure
Harus sudah diperhitungkan dari fase desain:
• Debit kapasitas dari instalasi pengolahan air atau reservoir serta kemampuan pompa
• Penentuan jalur, diameter, dan jenis material pipa primer, sekunder, tersier serta
asesorisnya untuk meminimalisir headloss air yang diterima pelanggan
• Memperhitungkan penggunaan air di jam minimum dan jam puncak
• Pemecahan kawasan yang besar menjadi kawasan-kawasan kecil (distrik) untuk
kemudahan pemantauan
• Penerimaan pelanggan biasa berbeda-beda, tergantung kebijakan komunikasi marketing
dari masing-masing PDAM – tingkat kepuasan pelanggan biasanya minimal 1 bar untuk
pressure di meter air pelanggan
• Untuk debit konsumsi disesuaikan kebiasaan dan karakter pelanggan di masing-masing
wilayah | Standar Permendagri 23/2006 → 10 m3/kepala keluarga/bulan
Operasional & Pemantauan:
Flow & Pressure
Penentuan titik kritis untuk pemasangan
flowmeter dan Pressure Gauge (manometer)
Flowmeter Manometer
Untuk Flowmeter:
• Input dan Output IPA
• Input suplai kawasan
Untuk manometer:
• Header pompa output dari IPA
• Titik terjauh dari IPA
• Titik tertinggi secara elevasi
Operasional & Pemantauan:
Water Quality
• Kualitas air yang diterima di pelanggan harus memenuhi
syarat baku mutu yang berlaku
• Biasanya masih menggunakan standar yang terketat yaitu:
Baku Mutu Air Minum → Permenkes no. 492 tahun 2010
• Perlu penggunaan dosis desinfektan yang optimal saat proses
desinfeksi untuk memastikan keberadaan residu desinfektan
pada jaringan
• Pemantauan dengan cara sampling → cek kualitas air di lab.
Titik-titik sampling:
• Output pengolahan air (cek secara berkala)
• Pipa transmisi
• Titik kawasan perumahan (berkala dan random)
Operasional & Pemantauan:
Water Loss (NRW – Non-Revenue Water)
• Terdapatnya Water Loss (kehilangan air) adalah hal yang lumrah
terjadi pada sistem distribusi air bersih
• Non-Revenue Water (NRW) atau Air Tak Berekening (ATR)
adalah air yang sudah keluar dari IPA tetapi tidak dibayarkan
oleh pelanggan (rugi secara finansial)
• Indikasi sistem distribusi air bersih yang optimal adalah yang
mampu mengendalikan tingkat NRW – idealnya di bawah 15%
(berdasarkan Permen PU Nomor 18/PRT/M/2007)
• NRW masih menjadi masalah terberat PDAM – kebanyakan
PDAM di Indonesia NRW masih di atas 35%
Operasional & Pemantauan:
Water Loss (NRW – Non-Revenue Water)
Water Loss
Sayangnya sering terjadi di beberapa PDAM
Solusi:
• Melakukan pengecekan rutin pada valve
• Melakukan penggantian apabila mengalami
kerusakan
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Permasalahan flow & pressure
Terdapatnya “Air Trap” pada jalur perpipaan
Pemeliharaan &
Troubleshooting:
Pengendalian
Kehilangan Air
Pembaca meter:
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Non Fisik
Bagaimana mengatasi ketidakakuratan meter?
Menentukan kelas dan jenis
meter yang digunakan
Disesuaikan dengan kebutuhan suplai
Jenis meter air mekanik
• Komponen kehilangan air fisik yang paling mudah ditemukan untuk segera dilakukan
perbaikan, tetapi membutuhkan dana yang cukup besar
• Untuk menentukan tingkat kebocoran pada tangki biasanya dilakukan drop test
(menutup semua valve aliran air keluar masuk, lalu mengukur laju penurunan muka
air untuk menentukan debit kehilangan air)
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Kebocoran pada pipa
Kebocoran terlaporkan
Tipe-tipe kebocoran pipa berdasarkan karakteristik
kebocoran:
• Kebocoran terlaporkan → langsung terlihat dan langsung
dilaporkan oleh masyarakat atau petugas PDAM yang
melihat. Respon perbaikan dilakukan segera
• Kebocoran tidak terlaporkan → terjadi di bawah tanah Kebocoran tak terlaporkan
Flowmeter
Inlet
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (2)
v1 v2 v4 v8 v9
v1 v2 v4 v8 v9
Flowmeter v3 v5
Inlet Urutan kerja 1:
Tutup valve isolasi (v6, v7, v8)
v6 Baca flowmeter (posisi awal)
Urutan kerja 2:
Tutup valve buka tutup dimulai dari yang
terjauh dari inlet:
Tutup valve v9 -> baca flowmeter
v7 Tutup valve v5 -> baca flowmeter
Tutup valve v3 -> baca flowmeter
Tutup valve v2 -> baca flowmeter
Tutup valve v1 -> baca flowmeter
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (4)
Close
v1 v2 v4 v8 v9
Flowmeter v3 v5
Inlet
10 LPS Close v6
CATAT!!!
v7 Close
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (5)
Close Close
v1 v2 v4 v8 v9
Flowmeter v3 v5
Inlet
9 LPS Close v6
CATAT!!!
v7 Close
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (6)
Close Close
v1 v2 v4 v8 v9
Close
Flowmeter v3 v5
Inlet
7 LPS Close v6
CATAT!!!
v7 Close
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (7)
Close Close
v1 v2 v4 v8 v9
Close Close
Flowmeter v3 v5
Inlet
5 LPS Close v6
CATAT!!!
v7 Close
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (8)
v7 Close
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (9)
v7 Close
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test (10)
v1 v2 v4 v8 v9
v7 Urutan kerja 4:
Buka valve isolasi (v6, v7, v8)
Kembalikan semua valve ke kondisi awal
Baca flowmeter
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Konsep Step Test – Formulir blanko isian
Bocoran Pipa yang Tekanan Hulu Panjang Pipa Diameter Pipa Kehilangan Air Jumlah SR pada
Step dQ/dSR Kelas Kebocoran
Dipantau (bar) (m) (inch) (L/s) - (dQ) Segmen Pipa (dSR)
Mulai 2,70 10
Step I Pipa Biru 2,80 240 2 1 210 0.0048 RENDAH
Step II Pipa Hijau 2,90 250 2 2 193 0.0104 SEDANG
Step III Pipa Ungu 3,00 300 3 2 224 0.0089 SEDANG
Step IV Pipa Merah 3,10 210 4 4 120 0.0333 TINGGI
Step V Pipa Kuning 3,20 480 6 1 150 0.0067 SEDANG
Step V Pipa Kuning 3,20 480 6 1 150 0.0067 SEDANG
Step IV Pipa Merah 3,10 210 4 4 120 0.0333 TINGGI
Step III Pipa Ungu 3,00 300 3 3 224 0.0134 SEDANG
Step II Pipa Hijau 2,90 250 2 2 193 0.0104 SEDANG
Step I Pipa Biru 2,80 240 2 1 210 0.0048 RENDAH
Selesai 2,70 11
Bocoran Pipa yang Tekanan Hulu Panjang Pipa Diameter Pipa Kehilangan Air Jumlah SR pada
Step dQ/dSR Kelas Kebocoran
Dipantau (bar) (m) (inch) (L/s) - (dQ) Segmen Pipa (dSR)
Mulai 2,70 10
Step I Pipa Biru 2,80 240 2 1 210 0.0048 RENDAH
Step II Pipa Hijau 2,90 250 2 2 193 0.0104 SEDANG
Step III Pipa Ungu 3,00 300 3 2 224 0.0089 SEDANG
Step IV Pipa Merah 3,10 210 4 4 120 0.0333 TINGGI
Step V Pipa Kuning 3,20 480 6 1 150 0.0067 SEDANG
Step V Pipa Kuning 3,20 480 6 1 150 0.0067 SEDANG
Step IV Pipa Merah 3,10 210 4 4 120 0.0333 TINGGI
Step III Pipa Ungu 3,00 300 3 3 224 0.0134 SEDANG
Step II Pipa Hijau 2,90 250 2 2 193 0.0104 SEDANG
Step I Pipa Biru 2,80 240 2 1 210 0.0048 RENDAH
Selesai 2,70 11
Source: epa.gov
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Tantangan perbaikan kebocoran:
• Kebanyakan kebocoran tidak terlihat karena terjadi di bawah
tanah
• Kebanyakan kebocoran tidak sampai ke permukaan tanah
sehingga waktu kesadaran atas kebocoran menjadi lama
• Kebanyakan kebocoran terjadi pada pipa dinas
• Kesulitas ijin penggalian pada jenis permukaan tertentu
(Aspal Baru, Beton Bertulang)
Pemeliharaan & Troubleshooting:
Pengendalian kehilangan air – Kehilangan Fisik
Tantangan perbaikan kebocoran:
• Sulitnya mengandalkan informasi tentang asset jaringan pipa yang tertanam
yang diberikan oleh As-Built Drawing (ABD) masing-masing PDAM
As-Built Drawing Kondisi di Lapangan
Zyl, Je van. (2014). Operation and Maintenance of Farley, Malcom. (2008). The Manager’s Non-Revenue
Water Distribution Systems. Water Research Water Handbook: A Guide to Understanding Water
Commision, South Africa. Losses. Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian
Pekerjaan Umum, Jakarta.
Penutup
Sistem Distribusi
Air Bersih yang
Optimal
Pemeliharaan
Sistem
yang terencana
Operasional &
dan terpadu
Pemantauan
yang mumpuni