Revisi Plagiat Kti Julaeha PDF
Revisi Plagiat Kti Julaeha PDF
Disusun oleh:
JULAEHA AMBARWATI
NIM.FB07019008
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seumur hidup. Selain dokter, perawat, ahli gizi dan tenaga kesehatan
pasien berisiko lebih tinggi terkena diabetes, dan semakin dekat keluarga,
seluruh dunia dan jumlah itu diproyeksikan meningkat menjadi 335 juta
pada tahun 2025. Kenaikan jumlah penderita jumlah diabetes ini disebabkan
oleh pola hidup yang santai dan pola makan penduduk yang tidak
(Soegondo, 2004).
protein akibat dari gangguan sekresi insulin atau kerja insulin (Holt &
Kumar, 2010)
pasien 1789 orang. Hasil pengamatan awal yang dilakukan pada tanggal 16
dan gula dalam darah 2 jam post prandial masih di atas normal sebanyak
83%.
Oktober-Desember 2021”.
4
B. Rumusan Masalah
masalah yang ada di dalam penelitian ini adalah obat antidiabetik mana yang
Oktober-Desember 2021.
C. Tujuan Penelitian
mana yang sering di resepkan di Instalasi Rawat Jalan Klinik X Sragen pada
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk institusi
2. Bagi peneliti
E. Keaslian Penelitian
fasilitas rawat jalan RSU Asy-Syifa dari bulan Juni sampai Desember
sampai Desember 2016. Informasi tentang nama, jenis kelamin, dan usia
pasien termasuk pasien. Dosis obat yang digunakan dan formulasi yang
diabetes tipe 2 di fasilitas rawat jalan RSU Asy-Syifa pada bulan Juli-
Januari 2019. Juni 2019 (n = 45). Analisis Data Interaksi Obat mengacu
yang diamati meliputi nomor obat, jenis kelamin, umur, kelompok umur,
generik dan non generik, sediaan obat, golongan obat, obat tunggal atau
antidiabetes tertinggi pada wanita usia 46-55 tahun (53%) (46,7%), obat
yang paling sering digunakan adalah metformin (55%), dan yang paling
Kesimpulan penelitian ini bahwa obat diabetes melitus yang paling sering
sediaan insulin.
Data diambil dari rekam medis pasien diabetes melitus tipe II di Puskesmas
7
Penumping Surakarta bulan Desember 2018. Hasil penelitian ini
dengan umur antara 55-59 serta IMT antara 25,0-29,9. Berdasarkan hasil
kadar gula darah sewaktu terkendali pada hari ke empat. Obat antidiabetes
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
akibat dari penurunan sekresi insulin, penurunan aksi insulin, atau keduanya.
karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan
cacat seksual, luka yang tidak dapat diperbaiki, infeksi paru-paru, penyakit
pembuluh darah, dan stroke. Tidak jarang penderita diabetes (DM) berat
Secara umum Diabetes Mellitus tipe ini berkembang pada anak atau
pada awal masa dewasa dikarenakan rusaknya sel beta pankreas akibat
yang ditandai adanya parameter system imun ketika terjadi kerusakan sel
beta yang disebabkan oleh reaksi autoimun. Ada beberapa antibodi yang
90%-95% terjadi dari semua kasus diabetes. Selain resistensi insulin, pada
insulin pada pasien diabetes tipe 2 bersifat relatif dan tidak absolut,
karena tidak ada kerusakan autoimun sel Langerhans yang terjadi pada
diabetes tipe 1. Obesitas, diet tinggi lemak dan sedikit serat, serta kurang
sel beta seperti yang dikenali pada MODY. Diabetes subtipe ini memiliki
11
beracun bagi sel beta dan infeksi (Price & Wilson, 2006).
lahir dan meningkatnya risiko mortalitas perinatal. Selain itu, wanita yang
5. Pra-Diabetes
berada diantara kadar normal dan diabetes, lebih tinggi dari pada normal
diabetes. Selain 18,2 orang dengan diabetes (perkiraan 2000). Jumlah ini
tahun 1995 prevalensinya 4,0% dan diperkirakan pada tahun 2025 menjadi
menyerang masyarakat yang ada pada usia produktif, yaitu sekitar 45 sampai
dan gangguan sekresi insulin merupakan penyebab diabetes melitus tipe II.
a) Pola makan
13
Pola makan dapat mempengaruhi timbulnya penyakit diabetes.
Pola makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang
oleh tubuh.
b) Obesitas
c) Faktor genetic
Perlu dicatat bahwa orang yang memiliki satu atau lebih faktor risiko
diabetes dikenali dan diobati, semakin mudah untuk mengontrol kadar gula
memiliki efek insulin, dan sel pankreas mengeluarkan lebih banyak insulin
untuk mengatasi kekurangan insulin. Dalam hal ini, toleransi glukosa masih
normal, dan suatu hari terjadi gangguan toleransi glukosa (IGT) dan diabetes
disertai beban glukosa yang terus menerus terjadi, sel β pankreas dalam
jangka waktu yang tidak lama tidak mampu mensekresikan insulin untuk
karakteristik pada diabetes melitus tipe II. Dan akhirnya sekresi insulin dan
sel β pankreas akan menurun dan terjadi hiperglikemia yang bertambah berat
1. Terapi Farmakologi
a. Insulin
15
(Perkeni, 2011).
2009).
16
b. Obat Antidiabetik Oral
dilakukan dengan satu jenis obat atau kombinasi dari dua obat
1. Golongan Biguanida
2. Golongan Sulfonilurea
baru dengan berat badan normal dan kurang serta tidak pernah
2002).
4. Golongan Tiazolidindion
(Selly, 2019).
6. Penghambat DPP-4
a. Diet
gizi, usia, stres akut, dan aktivitas fisik. Hal ini pada dasarnya
kaya serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh juga membantu
kondisi pasien.
(Depkes, 2005).
c. Edukasi
H. Kerangka Teori
Rekam
medik pasien Pencatatan Karakteristik Peresepan obat oral :
DM bulan data pasien : 1. Jumlah peresepan
Oktober- peresepan 1. Jenis Kelamin obat anti DM
Desember obat anti DM 2. Umur 2. Golongan obat
2021
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan terhadap data kunjungan pasien di Klinik X
hanya menghitung yang terarsip. Pada sampel yang diteliti saja dalam hal ini
C. Objek Penelitian
jumlah penyerahan diambil dari rekam medik masing- masing pasien. Data
berupa angka yang menjelaskan nama pasien, umur pasien, jenis kelamin,
D. Inklusi
26
27
untuk melihat fakta yang terjadi. Data yang diperoleh kemudian dianalisa
dengan bulannya dan diberi nilai persentase, disajikan dalam bentuk tabel
P= F X 100 %
N
Keterangan :
P = persentase
F = frekuensi
N = populasi
F. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
mengambil data.
2. Tahap Pelaksanaan
Melitus.
3. Tahap pelaporan
dibawah ini.
Persiapan
G. Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Diabetes Mellitus tipe 2 pada pasien rawat jalan di Klinik X Sragen bulan
1 P 38 56,7
2 L 29 43,3
Total 67 100
2021 terbanyak adalah perempuan dengna jumlah pasein 38 dari total pasien
sebanyak 67.
31
`
32
43,3 56,7
PEREMPUAN LAKI-LAKI
Oktober-Desember 2021
2021
1 56-65 29 44,6
2 44-55 17 26,1
3 66-75 8 12,3
4 ≥76 7 10,8
5 ≥ 44 4 6,2
Total 65 100
33
6,2
12,3 10,8 44,6
26,1
Desember 2021.
34
Tabel 4.4 Persentase terapi obat antidiabetes tunggal yang diresepkan untuk
penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan Klinik X Sragen bulan
1 Metformin 1364 51
2 Glimepiride 795 30
3 Acarbose 270 10
4 Glibenclamide 90 3
5 Glicazide 90 3
6 Gliquidone 90 3
1364 tablet.
`
35
3%3%
10% 3%
51%
30%
36
1 Biguanid 1364 51
2 Sulfonilurea 1065 39
Inhibitor Alfa-
3 Glukosidase 270 10
tablet.
`
37
10%
51%
39%
Desember 2021.
persentase 51%.
B. Pembahasan
38
ini ternjadi karena secara fisik perempuan memiliki indeks masa tubuh yang
kolesterol jahat tingkat trigeserida yang lebih tinggi dibanding laki-laki dan
berkisar antara 15-20%. Jadi peningkatan kadar lipid (lemak darah) pada
(Kurniawan I, 2010).
terbanyak adala umur 56-65 tahun dengan jumlah pasien 29 dan persentase
44,6% dan setelah itu adalah umur 44-55 tahun dengan persentase 26,1%,
persentase 10,8% dan yang paling rendah adalah umur ≥44 tahun dengan
persentase 6,2%.
Melitus, hal ini ternjadi karena faktor risiko diabetes tipe 2 terus
mengapa diabetes umum terjadi pada orang tua adalah karena resistensi
(sarcopenia), obesitas, dan penurunan aktivitas fisik pada orang tua. Juga,
pankreas tidak bekerja sebaik orang yang lebih muda. Masalah utama bagi
`
39
orang tua dengan diabetes adalah bahwa gejala mereka mungkin tidak
seperti peningkatan buang air kecil dan rasa haus yang berlebihan, kurang
terlihat pada orang tua dan biasanya terjadi ketika kadar gula darah cukup
tinggi. Selain itu, gejala diabetes tipe 2 lainnya, seperti kelelahan, lesu, dan
bagian dari proses penuaan yang normal. Akibatnya, orang tua dengan
usia yang semakin bertambah, maka jumlah sel beta dipankreas yang
Hal ini signifikan dengan hasil penelitian Trisnawati dkk tahun 2013
40
Persentase terapi obat antidiabetes tunggal yang diresepkan untuk
39% dan yang terendah adalah Acarbose dari golongan Inhibitor Alfa-
hipoglikemia.
beta pankreas, dan merupakan pilihan utama untuk pasien dengan berat
badan kurang dan normal. Namun masih boleh diberikan kepada pasien
karena harga obat lebih murah dibandingkan obat antidiabetes lain, serta
41
penurun gula darah yang tidak menimbulkan kenaikan pada berat badan
Apotek Kimia Farma 27 Medan dari Januari 2019 sampai Juni 2019 (n =
45). Analisis Data Interaksi Obat mengacu pada Medscape dan Drug
nomor obat, jenis kelamin, umur, kelompok umur, generik dan non
tertinggi pada wanita usia 46-55 tahun (53%) (46,7%), obat yang paling
42
C. Keterbatasan Penelitian
1. Data yang didapat dari Klinik X Sragen hanya terbatas pada resep
hal obat dari golongan apa yang sering diresepkan pada pasien
A. Kesimpulan
51%. Jumlah umur terbanyak pada pasein Diabetes Melitus adalah 56-65
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disarankan hal- hal
sebagai berikut :
Kepada pihak Klinik disarankan untuk terus menjaga kinerja yang sudah
43
44
3. Bagi pembaca