Anda di halaman 1dari 7

BAB V

HASIL PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental yang bersifat deskriptif
analitik kuantitatif. Pada penelitian ini menggunakan metode cross-sectional yaitu
merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan hanya mengamati
obyek dalam suatu periode tertentu dan tiap obyek tersebut hanya diamati satu kali
dalam prosesnya (Hani kurniawati, 2019). Pengambilan sampel sendiri
menggunakan kuesioner yang diberikan secara offline pasien yang membeli obat
Amoxicillin di Apotek Medic Wonoayu dan Apotek husna. Jumlah sampel yang
digunakan ditentukan bedasarkan perhitungan rumus slovin dengan tingkat
kesalahan sebesar 10% dan didapatkan hasil pengambilan sampel yaitu 90 sampel.
5.2 Analisis Univariat

5.2.1 Usia
Dari hasil penelitian didapatkan klarifikasi usia menurut (Rahmah and
Suhendi, 2018) yang dapat dilihat pada tabel 5.1 sebagai berikut
Tabel V. 1 Distribusi Frekuensi Usia

Usia (Tahun) Frekuensi Presentase (%)


Remaja 39 43,3
Dewasa 49 54,5
Lansia 2 2,2
Total 90 100
Bedasarkan Tabel 5.1 Kategori usia remaja adalah 17 – 25 tahun, Dewasa
adalah 26-59 tahun dan usia Lansia adalah usia di atas 60 (Tania and Thio, 2021)
diperoleh hasil dimana frekuensi terbanyak responden yang menjawab kueisoner
adalah responden dewasa berjumlah 49 orang 54,4%sedangkan untuk frekuensi
terkecil diperoleh oleh responden lansia yaitu sebanyak 2 orang (2,2 %).

45
46

5.2.2 Jenis Kelamin


Karakteristik penelitian bedasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki dan
perempuan. Pada penelitian ini frekuensi responden menurut jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel 5.2.
Tabel V. 2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden
Keterangan N Persentase (%)
Laki-Laki 44 48,9
Perempuan 46 51,1
Total 90 100
Bedasarkan Tabel 5.2 didapatkan hasil bahwa responden terbanyak dengan
jenis kelamin perempuan sebanyak 46 orang (51,1%) sedangkan responden laki-
laki sebanyak 44orang (48,1%).
5.2.3 Pendidikan
Pada hasil penelitian diperoleh pengklarifikasian pendidikan menurut
(Kebudayaan, 2017) yang dapat dilihat pada tabel 5.3
Tabel V. 3 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden
Kategori Pendidikan N Persentase (%)
Rendah SD/MI 1 1,1
SMP/MTS 8 8,9
Menengah SMA/MS/SMK/MAK 58 64,4
Tinggi DIPLOMA/SARJANA/MAGISTER/ 23 25,6
DOKTER
Total 90 100
Bedasarkan Tabel 5.3 diketahui Pendidikan responden terbanyak adalah
SMA MS/SMK/MAK yang berjumlah 58 orang (64,4%) sedangkan jumlah terkecil
yaitu SD/MI sebanyak 1 orang (1,1%).
47

5.2.4 Pekerjaan
Pada hasil penelitian diperoleh pengklarifikasian pekerjaan menurut
(Febriani, Setyaningrum and Hadi, 2020) yang dapat dilihat pada Tabel 5.4
Tabel V. 4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden
Pekerjaan N Persentase (%)
Swasta 46 51,1
Ibu Rumah Tangga 13 14,4
Tidak Bekerja 12 13,3
Pns 5 5,6
Wiraswasta 5 5,6
Pelajar/Mahasiswa 4 4,4
Petani 5 5,6
Total 90 100

Dari Tabel V.4 diperoleh hasil responden dengan pekerjaan Karyawan


Swasta merupakan pekerjaan terbanyak yang berjumlah 46 orang (51,1%) dan
paling sedikit ada pada pelajar yaitu sebanyak 4 orang (4,4 %).
5.2.5 Hasil Kuesioner Tingkat Pengetahuan Pasien DAGUSIBU Amoxicillin
Pada hasil penelitian didapatkan hasil terkait kuesioner Tingkat
Pengetahuan Pasein DAGUSIBU amoxicillin yang dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Pada tabel di bawah ini merupakan jawaban responden yang memilih jawaban
benar pada lembar kuesioner yang akan dikategorikan menjadi Tinggi,Sedang dan
Rendah yang dapat dilihat pada tabel 5.6.
Tabel V. 5 Hasil kuesioner Tingkat Pengetahuan Pasein DAGUSIBU

BENAR SALAH
NO PERNYATAN n (%) n (%)
A. DAPATKAN (DA)
1. * 43 47
Amoxicillin dapat dibeli bebas di warung-warung terdekat
(47,8) (52,2)
2. Amoxicillin adalah obat yang harus dibeli di apotek 82 8
dengan resep dokter (91,1) (8,9)
48

Lanjutan Dari Tabel V.5


BENAR SALAH
NO PERNYATAAN n (%) n (%)
3 Amoxicillin memiliki sediaan berupa dry sirup dan tablet 88 2
(97,8) (2,2)
B. GUNAKAN (GU)
4. Amoxicillin diminum sampai habis meskipun gejala 75 15
menghilang (83,3) (16,7)
5. Penggunaan Amoxicillin harus sesuai dengan dosis yang 83 7
disampaikan dokter/apoteker (92,2) (7,8)
6. Amoxicillin diminum 3x sehari 1 tablet, sebelum makan 80 10
atau setelah makan (88,9) (11.1)
C. SIMPAN (SI)
7. Obat Amoxicillin disimpan di tempat yang terhindar dari 86 4
cahaya matahari dan terhindar dari jangkauan anak-anak (95,6) (4,4)
8. Obat amoxicillin disimpan pada suhu ruang (< 30ºC) 69 21
(76,7) (23,3)
9. * Obat Amoxicillin sirup boleh disimpan di dalam lemari 37 53
pendingin/kulkas ( 2-8 ºC) selama maksimal 14 hari setelah (41,1) (58,9)
obat digunakan
D. BUANG (BU)
10. obat Amoxicillin yang telah berubah warna / bau /rasa/ 76 14
rusak dan kadaluwarsa harus dibuang/dimusnahkan (84,6) (15,6)
11.* Obat Amoxicillin yang telah kadaluwarsa dibuang 48 42
langsung ditempat sampah atau selokan (53,3 ) (46,7)
Keterangan * = Unfavorable

Dalam tabel diatas dapat dilihat bahwa 97,8% paling banyak menjawab
benar bahwa Amoxicillin memiliki sediaan berupa dry sirup dan tablet, dan
responden paling banyak menjawab salah adalah Obat Amoxicillin yang telah
kadaluwarsa dibuang langsung ditempat sampah atau selokan dengan jumlah
53,3%.
49

Kategori tingkat pengetahuan ini diambil dari (Songgigilan et al., 2020)


yang terdiri dari 3 kategori yaitu Tinggi,Sedang dan Rendah dengan persentase di
bawah ini:
Tabel V. 6 Kategori Tingkat Pengetahuan Pasien tentang DAGUSIBU
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Tinggi 51 56,7
(76%-100%)
Sedang 32 35,5
(56%-75%)
Rendah 7 7,8
(0%-55%)
Total 90 100

Tabel V. 7 Tingkat Pengetahuan Pasien per-Apotek

Kategori Apotek Wonoayu Apotek Husna


Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
Tinggi 21 60 30 54,5
(76%-100%)
Sedang 12 34,3 20 36,4
(56%-75%)
Rendah 2 5,7 5 9,1
(0%-55%)
Total 35 100 55 100
`
50

TINGKAT PENGETAHUAN DESA WONOAYU


Rendah
8%

Sedang
35% Tinggi
57%

Presentasi Tingkat Pengetahuan Per-Apotek

60%
Apotek Medic Wonoayu 34,30%
5,70%

54,50%
Apotek Husna 36,40%
9,10%

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00%


Tinggi Sedang Rendah

Gambar 5. 1 Diagram Tingkat Pengetahuan Pasien


Bedasarkan tabel 5.6 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan pasien tentang
DAGUSIBU Amoxicillin dengan kategori paling banyak yaitu Tinggi dengan
jumlah sebesar 56,7%, Sedangkan kategori paling sedikit yaitu rendah dengan
jumlah 7,8%.
5.3 Analisis Bivariat
Pada penelitian ini dilakukan uji korelasi antara variabel independent
(Sosiodemografi ) dengan variabel dependent (Tingkat Pengetahuan). Uji analisis
bivariat ini dilakukan menggunakan metode uji Chi-square dengan aplikasi SPSS
26.0. Analisis bivariat yang nantinya dikatakan ada hubungan apabila nilai
signifikan ≤ 0.05 (Negara and Prabowo, 2018).
51

Tabel V. 8 Hasil Analisis Bivariat

Tingkat Pengetahuan
Variabel Keterangan Tinggi Sedang Rendah P Value
n % n % n %
Jenis Laki-Laki 27 61,4 14 31,8 3 6,8 0,679
Kelamin Perempuan 24 52,2 18 39,1 4 8,7

Usia Remaja (17-25) 19 48,7 19 48,7 1 2,6 0,016 *


Dewasa(26-59) 32 65,3 12 24,5 5 10,2
Lansia (> 60 ) 1 50 1 50 0 0
Pendidikan Rendah 0 0 5 55,6 4 44,4 0,000 *
Menengah 29 50 26 44,8 3 5,2
Tinggi 22 95,7 1 4,3 0 0
Pekerjaan Swasta 32 69,6 14 30,4 0 0 0,018*
Ibu Rumah Tangga 4 30,8 7 53,8 2 15,4
Tidak Bekerja 5 41,7 5 41,7 2 16,6
Pns 5 100 0 0 0 0
Wiraswasta 2 40 2 40 1 20
Petani 1 20 2 40 2 40
Pelajar/Mahasiswa 2 50 2 50 0 0
*Signifikansi P Value pada < 0,05

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan hubungan antara tingkat


pengetahuan dengan variabel-variabel yang ada. Hasil uji Chi-Square diketahui
bahwa tidak ada pengaruh antara factor jenis kelamin dengan tingkat pengetahuan
pasien tentang DAGUSIBU amoxicillin dengan nilai P value (p= 0,679) yang
dimana nilai P Value lebih dari nilai signifikan yaitu < 0,05. Sebaliknya, Chi-Square
menunjukkan ada pengaruh antara factor usia, pendidikan dan pekerjaan dengan
tingkat pengetahuan pasien tentang DAGUSIBU amoxicillin. Hal ini diliat dengan
nilai P value usia (p= 0,016), Pendidikan (p=0,000) dan pekerjaan (p=0,018).

Anda mungkin juga menyukai