Bab 4-5 Linggo Revisi
Bab 4-5 Linggo Revisi
Inti Makmur Indonesia yang didirikan oleh Christian Dicky, awal 2019 lalu. Evolene
Industri suplemen kesehatan dan terus berkembang setiap tahun nya. Untuk saat ini
Evolene juga berkomitmen mengantarkan produk lokal tidak kalah bersaing secara
Evolene memiliki visi dan misi ingin memperjuangkan produk lokal asli
Indonesia yang nantinya bisa di ekspor, meskipun Indonesia bukan penghasil susu
protein. Bahan baku Evolene telah melalui multiple filtrasi yang artinya telah disaring
berkali kali sehingga lebih halus dan mudah diserap oleh tubuh. Susu ini memiliki
kandungan protein yang tinggi efektif untuk membangun massa otot selama program
bulking. Kaya akan asam lemak omega tiga yang tinggi kalori namun sangat cocok
Profil responden atau karakteristik data responden yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah: Jenis kelamin, umur, status, pendidikan, pekerjaan, dan
pendapatan. Data responden ini memberikan penjelasan untuk konstribusi responden
Dalam hal ini yang menjadi responden adalah konsumen Susu Whey Protein
Merk Evolene di kota Padang. Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan pada
penelitian ini adalah penyebaran kuesioner pada 150 responden dan diproses melalui
Pada gambar 4.1 dapat dilihat hasil dari persebaran kuesioner kepada seluruh
responden berdasarkan jenis kelamin yang terdiri dari sebanyak 70% responden laki-
laki, dan sebanyak 30% responden perempuan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
sebagai berikut:
Gambar 4. 2 Persebaran Responden Menurut Umur
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 25. Tahun 2022
Pada gambar 4.2 dapat dilihat hasil dari persebaran kuesioner kepada seluruh
responden berdasarkan umur. Responden yang paling banyak yaitu umur 20-30 tahun
Pada gambar 4.4 dapat dilihat hasil dari persebaran kuesioner kepada seluruh
Pada gambar 4.5 dapat dilihat hasil dari persebaran kuesioner kepada seluruh
Pertanyaan Jawaban
No.
1 2 3 4 5
Keunggulan Bersaing
produk, pernyataan yang paling banyak terdapat pada ” Evolene mampu bertahan
Jawaban
No. Pertanyaan
1 2 3 4 5
Kualitas
6 Evolene memiliki kemasan yang 5 0 9 112 24
berkesan mewah (3,3%) (6,0%) (74,7%) (16,0%)
7 Evolene memberikan manfaat dan 5 0 7 106 32
nutrisi bagi penggunanya (3,3%) (4,7%) (70,7%) (21,3%)
8 Evolene memiliki kadaluarsa yang 5 7 24 83 31
lebih lama (3,3%) (4,7%) (16,0%) (55,3%) (20,7%)
9 Evolene menyertakan batasan umur 5 0 21 102 22
untuk mengkonsumsi pada kemasan (3,3%) (14,0%) (68,0%) (14,7%)
10 Evolene memiliki warna kemasan 4 8 24 83 31
yang menarik (2,7%) (5,3%) (16,0%) (55,3%) (20,7%)
11 Evolene memiliki varian rasa yang 5 0 14 103 28
menarik (3,3%) (9,3%) (68,7%) (18,7%)
Sumber: SPSS 25, 2022
pernyataan yang paling banyak terdapat pada ” Evolene memiliki kemasan yang
.
3. Deskrispi Variabel Inovasi
Jawaban
No. Pertanyaan
1 2 3 4 5
Inovasi
12 Evolene membuat/menciptakan variasi 5 0 18 101 26
produk baru (3,3%) (12,0%) (67,3%) (17,3%)
Sesuai tabel 4.3 disimpulkan bahwa jumlah responden terkait inovasi produk,
pernyataan yang paling banyak terdapat pada ” Evolene menambah varian rasa yang baru
dan Evolene melakukan uji laboratorium pada produknya sebelum dipasarkan” dengan
pernyataan yang paling banyak terdapat pada ” Harga Evolene sesuai dengan manfaat
C. Hasil Penelitian
1. Analisis Deskriptif
Pada penelitian ini statistik deskriptif yang akan disajikan adalah nilai minimum,
maksimum, jumlah skor, rata-rata (mean), dan standar devisiasi dari variabel kualitas,
inovasi, harga produk dan keunggulan bersaing produk dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut ini.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
Keunggulan_Bersaing 150 5.00 25.00 3000.00 20.0000 3.42121
Kualitas 150 6.00 30.00 3552.00 23.6800 4.11467
Inovasi 150 5.00 25.00 2922.00 19.4800 3.36727
Harga 150 4.00 20.00 2357.00 15.7133 3.19466
Valid N (listwise) 150
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 25. Tahun 2022
nilai maksimum 25, jumlah skor 3000, nilai rata-rata sebesar 20,0 dengan standar
deviasi 3,421. Selanjutnya nilai minimum variabel kualitas yaitu 6, nilai maksimum
30, jumlah skor 3552, nilai rata-rata sebesar 23,68 dengan standar deviasi 4,114. Nilai
minimum variabel inovasi yaitu 5, nilai maksimum 25, jumlah skor 2922, nilai rata-
rata sebesar 19,48 dengan standar deviasi 3,367. Nilai minimum variabel harga produk
yaitu 4, nilai maksimum 20, jumlah skor 2357, nilai rata-rata sebesar 15,71 dengan
a. Uji Validitas
menentukan seberapa baik nya suatu hasil teknik atau instrument dalam mengukur
suatu konsep (Sekaran & Bougie, 2016). Dalam penelitian ini uji validitas digunakan
untuk mengukur valid atau tidaknya suatu item pertanyaan dari kuisioner yang telah
disebarkan kepada responden yang menjadi objek penelitian. Dalam uji validitas ini
(alpha) 5%. Hasil R hitung tiap variabel dibandingkan dengan nilai R tabel (0,361)
dengan sampel untuk uji validitas sebanyak 30 responden, adapun dasar pengambilan
(Keunggulan Bersaing) dimana Rhitung > Rtabel (0,361), maka data tersebut valid.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari semua butir indikator pernyataan semua
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan melihat apakah hasil pengukuran relaitf konsisten jika
dilakukan secara berulang kali atau mengukur hasil yang akan didapat bisa dipercaya.
Dapat diketahui pada tabel dibawah sebagai perbandingan nilai kriteria indeks
koefisien reliabilitas.
instrument dalam setiap variabel akan dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui dan
menentukan apakah hasil yang akan diperoleh bisa dipercaya. Kriteria yang diterima
dan tidaknya suatu data apabila nilai alpha lebih besar dari nilai kritis produk momen
Pernya Cronbach’s
Variabel Kriteria Keterangan
taan Alpha
1 0,936 Sangat Tinggi Reliabel
Keunggulan 2 0,941 Sangat Tinggi Reliabel
Bersaing 3 0,951 Sangat Tinggi Reliabel
(Y) 4 0,947 Sangat Tinggi Reliabel
5 0,941 Sangat Tinggi Reliabel
6 0,964 Sangat Tinggi Reliabel
7 0,964 Sangat Tinggi Reliabel
Kualitas 8 0,960 Sangat Tinggi Reliabel
(X1) 9 0,966 Sangat Tinggi Reliabel
10 0,963 Sangat Tinggi Reliabel
11 0,963 Sangat Tinggi Reliabel
12 0,968 Sangat Tinggi Reliabel
13 0,966 Sangat Tinggi Reliabel
Inovasi
14 0,966 Sangat Tinggi Reliabel
(X2)
15 0,971 Sangat Tinggi Reliabel
16 0,966 Sangat Tinggi Reliabel
1 0,984 Sangat Tinggi Reliabel
Harga 2 0,976 Sangat Tinggi Reliabel
(X3) 3 0,979 Sangat Tinggi Reliabel
4 0,981 Sangat Tinggi Reliabel
Sumber : Data Olahan SPSS 25, Tahun 2022
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel
keunggulan bersaing, kualitas, inovasi, dan harga memiliki nilai reliabilitas yang
sangat tinggi sehingga bisa digunakan sebagai alat ukur berdasarkan hasil dari tabel
a. Uji Normalitas
nilai residu memiliki distribusi normal atau tidak normal. Untuk mengetahui nilai
residu berdistribusi normal akan membentuk sebuah kurva yang berbentuk lonceng.
Uji normalitas dapat dilakukan dua cara yaitu menggunakan grafik (Histogram dan
terdistribusi normal akan membentuk kurva lonceng dimana kedua sisi kurva melebar.
Berdasarkan hasil yang telah diolah menggunakan SPSS 25 dapat dikethau bahwa 4.6
membentuk kurva lonceng. Maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
P-P Plot of Standardized Residual dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
pola distribusi yang menceng (skewness) ke kiri atau kanan. Adapun pada gambar
4.2 grafik normal probability plots terlihat bahwa titik – titik menyebar di sekitar
memperhatikan grafik histogram dan grafik normal probability plots tersebut dapat
dikatakan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas sehingga data layak
untuk digunakan dalam penelitian, dan dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
(K-S) pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut :
Tabel 4.9
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Keunggulan_
Kualitas Inovasi Harga Bersaing
N 150 150 150 150
Normal Parametersa,b Mean 23.6800 19.4800 15.7133 20.0000
Std. Deviation 4.11467 3.36727 3.19466 3.42121
Most Extreme Differences Absolute .238 .270 .269 .313
Positive .107 .205 .164 .164
Negative -.238 -.270 -.269 -.313
Test Statistic .238 .270 .269 .313
Asymp. Sig. (2-tailed) .326c .245c .401c .205c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Output pengolahan data dengan SPSS 25, 2022
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa hasil pengujian One Sample
variabel kualitas, 0,245 untuk variabel inovasi, 0,401 untuk variabel harga produk, dan
0,205 untuk variabel keunggulan bersaing produk. Nilai asymp. Sig. (2-tailed) tersebut
lebih besar dari 0,05 sehingga model regresi terdistribusi normal dan data layak untuk
Uji multikolinearitas digunakan untuk dapat mengukur dan menguji tingkat hasil
korelasi yang sempurna antar variabel independent dalam model regresi. Model regresi
Berdasarkan tabel 4.10 terlihat bahwa ke tiga variabel independen memiliki nilai
Tolerance 0,133 untuk variabel kualitas, 0,174 untuk variabel inovasi, dan 0,237 untuk
variabel inovasi produk. Sedangkan untuk nilai VIF sebesar 7,530 untuk variabel
kualitas, 5,755 untuk variabel inovasi dan 4,221 untuk variabel harga produk. Ke tiga
variabel independen tersebut memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,10 dan
memiliki nilai VIF kurang dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam
c. Uji Heteroskedastisitas
gejala ketidaksamaan varians dari residual untuk semua pengamatan pada model
metode analisis scatterplots regression. Adapun hasil dari grafik scatterplots pada
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di bawah
heterokedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini, sehingga model regresi
4. Uji Pengaruh
a. Analisis Regresi Berganda
Regresi berganda adalah pengembangan dari regresi sederhana, yang melibatkan
satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen. Dalam penelitian ini,
analisis regresi berganda digunakan untuk dapat melihat apakah terdapat pengaruh
antara variabel Kualitas (X1), Inovasi (X2) dan Harga (X3) secara bersamaan terhadap
Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa nilai dari persamaan regresi
positif yaitu sebesar 0,480. Nilai tersebut memiliki arti bahwa jika variabel
independen yang terdiri dari Kualitas (X1), Inovasi (X2) dan Harga (X3)
bernilai 0,480.
2. Hasil persamaan regresi untuk variabel Kualitas (X1) yaitu sebesar 0,581 atau
4. Hasil persamaan regresi untuk variabel Harga (X3) yaitu sebesar 0,261 atau
kemampuan model atau semua variabel independen yang terdiri dari Kualitas
(X1), Inovasi (X2), dan Harga Produk (X3) dalam menjelaskan varians dari
variabel terikatnya yaitu Keunggulan bersaing produk (Y). Semakin tinggi nilai
dari koefisien determinasi maka akan semakin baik pula kemampuan variabel
Tabel 4.12
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .965a .931 .929 .91089
a. Predictors: (Constant), Harga, Inovasi, Kualitas
b. Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 25 (2022)
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, dapat dilihat nilai dari R2 (Adjusted R Square)
sebesar 0,931 atau (93,1%). Hal ini menunjukkan bahwa varians variabel Kualitas
(X1), Inovasi (X2), dan Harga (X3) dapat dijelaskan oleh variabel keunggulan
bersaing produk (Y) sebesar 93,1%. Sedangkan sisanya sebesar 6,9% lainnya
dijelaskan oleh faktor dari variabel lainnya yang tidak digunakan dalam model
penelitian ini.
5. Uji Hipotesis
memperhatikan tingkat signifikansi yaitu sebesar 5% atau 0,05 dengan keputusan jika
nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, begitupun sebaliknya jika
nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Tingkat keyakinan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 95% dan derajat kebebasan (df) = 149-k atau
(149-3=146), maka diperoleh t tabel sebesar 1,655, seperti yang dipaparkan pada tabel
berikut.
Tabel 4. 13 Uji T
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .480 .448 1.071 .286
Kualitas .581 .050 .698 11.668 .000
Inovasi .507 .053 .499 9.539 .000
Harga -.261 .048 -.244 -5.449 .000
a. Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 25 (2022)
Berdasarkan tabel 4.13, menunjukkan hasil hipotesis variabel dependen dan
1. Untuk H1, perbandingan dari hasil uji T tabel dengan T hitung tiap variabel,
dari variabel Kualitas (X1) adalah sebesar 11,668 lebih besar dari T tabel
sebesar 1,655, dengan memiliki nilai sign. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari
alpha (0,05), maka terdapat pengaruh yang signifikan antara quality terhadap
keunggulan bersaing pada Susu Whey Protein Merk Evolene di kota Padang,
maka dari hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) dapat
diterima.
2. Untuk H2, perbandingan dari hasil uji T tabel dengan T hitung tiap variabel,
dari variabel Inovasi (X2) adalah sebesar 9,539 lebih besar dari T tabel sebesar
1,655, dengan memiliki nilai sign. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari alpha
keunggulan bersaing pada Susu Whey Protein Merk Evolene di kota Padang,
maka dari hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H2) dapat
diterima.
3. Untuk H3, perbandingan dari hasil uji T tabel dengan T hitung tiap variabel,
dari variabel Harga (X3) adalah sebesar 5,449 lebih besar dari T tabel sebesar
1,655, dengan memiliki nilai sign. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari alpha
(0,05), maka terdapat pengaruh yang signifikan antara harga (price) terhadap
keunggulan bersaing pada Susu Whey Protein Merk Evolene di kota Padang,
maka dari hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga (H3) dapat
meningkat.
2016). Jika nilai F hitung > nilai F tabel, maka terdapat pengaruh yang signifikan
secara simultan antara semua variabel independen terhadap varibel dependen. Hasil
Hasil analisis F hitung pada tabel 4.14 menunjukkan F hitung dengan F tabel
dengan taraf kesalahan 5% dan degree of freedom (df1) = 3 dan (df2) = 146, maka
diperoleh F tabel sebesar 2,66. Nilai F hitung 651,974 > nilai F tabel 2,67 dan nilai
signifikan 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak, dan Ha diterima. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan (bersama-
sama) antara kualitas, inovasi dan harga produk terhadap keunggulan bersaing produk
Susu Whey Protein Merk Evolene di kota Padang, sehingga hipotesis keempat (H4)
dapat diterima.
D. Pembahasan
Berdasarkan tabel 4.12, perbandingan dari hasil uji T tabel dengan T hitung tiap
variabel, dari variabel Kualitas (X1) adalah sebesar 11,668 lebih besar dari T tabel
sebesar 1,655, dengan memiliki nilai sign. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari alpha
(0,05), maka terdapat pengaruh yang signifikan antara quality terhadap keunggulan
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Novitasari, Muniroh dan
pembelian ulang apabila kualitas produk yang dihasilkan baik, sedangkan konsumen
akan mengalihkan pembeliannya pada produk sejenis lainnya apabila kualitas produk
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Sehingga apabila kualitas
produk semakin ditingkatkan maka keunggulan bersaing produk di pasaran juga akan
Selain itu, penelitian terkait lainnya dilakukan oleh Nurussakinah, Apriyanto dan
ketertarikan bagi konsumen dalam mengelola hubungan yang baik dengan perusahaan
penyedia produk. Sehingga dengan adanya hubungan timbal balik antara perusahaan
dengan konsumen akan memberikan peluang untuk mengetahui dan memahami apa
yang menjadi kebutuhan dan harapan yang ada pada persepsi konsumen.
Berdasarkan tabel 4.12, hasil uji T tabel dengan T hitung tiap variabel, dari
variabel Inovasi (X2) adalah sebesar 9,539 lebih besar dari T tabel sebesar 1,655,
dengan memiliki nilai sign. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari alpha (0,05), maka
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasnatika dan
secara parsial terhadap variabel keunggulan bersaing pada UKM “Duren Kamu Pasti
Kembali” di Kota Serang. Inovasi merupakan proses mengembangkan ide baru atau
memasukkan ide baru dalam kegiatan praktis sehingga terjadi konversi ide baru dalam
aplikasi yang bermanfaat. Aplikasi ide baru terjadi terjadi dalam bentuk proses inovasi
yang akan menghasilkan sesuatu yang inovatif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
bagus suatu produk berinovasi, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan
Inovasi produk ini sangat membantu terhadap keunggulan bersaing suatu produk,
hal ini dijelaskan bahwa dalam memasarkan sebuah produk barang atau jasa harus
dapat memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, inovasi produk juga
merupakan hal yang penting dimana perusahaan harus bisa meningkatkan inovasi
produk, pengembangan produk, agar perusahaan mempunyai keunggulan bersaing
Selain itu, penelitian ini juga didukung oleh penelitian Puspita dan Hadi (2019)
yang lain.
Hasil uji T tabel dengan T hitung tiap variabel, dari variabel Harga (X3) adalah
sebesar 5,449 lebih besar dari T tabel sebesar 1,655, dengan memiliki nilai sign.
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari alpha (0,05), maka terdapat pengaruh yang
signifikan antara harga (price) terhadap keunggulan bersaing pada Susu Whey Protein
Merk Evolene di kota Padang. Koefisien yang bernilai negatif menunjukkan adanya
hubungan yang negatif antara harga produk dengan keunggulan bersaing produk,
dimana apabila nilai harga produk menurun sehingga keunggulan bersaing semakin
meningkat.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Puspita dan
Hadi (2019) menunjukkan bahwa harga produk Harga Produk secara parsial
smartphone Xiaomi Redmi. Harga merupakan satu hal penting dalam penjualan
produk karena harga akan menjadi patokan bagi konsumen untuk membeli produk dan
sekaligus pada saat yang sama untuk menentukan berapa besar keuntungan
keunggulan bersaing pada UMKM tas Desa Bojong Rangkas Kabupaten Bogor.
Artinya, jika terjadi peningkatan harga, maka akan mengikuti peningkatan keunggulan
bersaing. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan harga produk yang baik dapat
harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, dan daya saing harga mempengaruhi
A. Simpulan
Adapun kesimpulan berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diuraikan sebagai
berikut :
keunggulan bersaing pada Susu Whey Protein Merk Evolene di kota Padang.
keunggulan bersaing pada Susu Whey Protein Merk Evolene di kota Padang.
4. Variabel kualitas, inovasi dan harga memiliki pengaruh positif dan signifikan
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dengan ini ada beberapa saran
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan pada perusahaan produksi Susu Whey
perubahan lingkungan bisnis yang terus berkembang hingga saat ini agar terus
bersaing produknya.
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel yang lebih
banyak agar hasil penelitian lebih akurat lagi serta menambah variabel
3. Hasil dari penelitian ini diharapkan semoga menjadi salah satu bahan referensi
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS
Keunggulan Bersaing Pada UKM “Duren Kamu Pasti Kembali” di Kota Serang.
Lestari, W.A, Budianto, A, & Setiawan, I. (2020). Pengaruh Inovasi dan Kualitas
Produk Terhadap Keunggulan Bersaing (Suatu Studi pada Payung Geulis Mandiri
Nomor 1, p. 38-48.
Nomor 1, p. 39-54.
Puspita, A., Hadi, M. (2019). Pengaruh Inovasi Produk dan Harga Terhadap
Sekaran & Bougie, (2016). Research Methods for Business : A Skill Building Approach
Zuhdi, I., Muniroh, L., & Eldine, A. (2021). Pengaruh Harga dan Digital Marketing
110-118.