Dosen Pengampu : Prof. Dr. Nugraha Edhi Suyatma, S.T.P., D.E.A
Oleh : Dhara Saraswati F2501222064
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2023 Minyak sawit merah merupakan produk turunan crude palm oil (CPO) yang belum banyak diketahui oleh kalangan masyarakat. Perbedaan minyak sawit merah dengan minyak sawit yang beredar dipasaran adalah minyak sawit telah mengalami pemurnian yakni salah satunya dengan bleaching. Sedangkan minyak sawit merah di proses dengan pemurnian tanpa melalui proses bleaching dan minyak tetap berwarna merah (Robiyansyah et al. 2017). Warna orange tua-merah disebabkan oleh kandungan karotenoidnya yang tinggi sekitar (500- 700 mg/L) terutama ß-karoten (Marliyati et al. 2021). Hasil penelitian terdahulu menunjukan bahwa minyak sawit merah terbukti memiliki kandungan ß-karoten yang sangat tinggi bahkan lebih tinggi dari wortel, tomat, pepaya dan daun bayam (Sopyan et al. 2021). Beberapa negara telah memanfaatkan minyak sawit merah sebagai bahan fortifikasi produk pangan karena kandungannya yakni vitamin A. Menurut SK menteri kesehatan RI No. 28 Tahun 2019 rata-rata angka kecukupan gizi (AKG) vitamin A yang dianjurkan untuk masyarakat umum di Indonesia ditetapkan 600 RE atau setara dengan 3600 mikro g ß-karoten. Namun Indonesia masih menjadi salah satu negara di Asia Tenggara dengan tingkat pemenuhan vitamin A yang tergolong rendah (Maryuningsih et al. 2021). Pada balita di negera berkembang sekitar 250.000 – 500.000 balita menjadi buta setiap tahun karena kekurangan vitamin A (Almatsier 2021). Di Indonesia, sebanyak 20-40 juta menderita kekurangan vitamin A pada tingkat yang lebih ringan yang menimbulkan daya tahan tubuh anak menurun (Maylar et al. 2022). Kekurangan vitamin A (KVA) dikaitkan dengan pola konsumsi anak-anak. (Jalasena dan Anjani 2016) mengungkapkan bahwa hanya 12% anak- anak yang mengkonsumsi sayuran perharinya, Penelitian yang dilakukan oleh Academy of Nutrition and Dieabetics menemukan bahwa 70% anak usia 5-9 tahun mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap rasa pahit yang artinya mereka akan menolak makan sayuran yang memiliki rasa pahit (Jalasena dan Anjani 2016). Sehingga diperlukannya alternatif produk pangan tinggi vitamin A yang disukai anak-anak. Anak-anak merupakan salah satu konsumen terbesar produk confectionary seperti permen ataupun coklat. Penelitian (Mamengko et al. 2016) mengungkapkan bahwa konsumsi jajanan pada anak usia 3-5 tahun di kelurahan Rinegeten kecamatan Tondano Barat didapatkan yang mengkonsumsi jajanan makanan paling tinggi yaitu dari produk confectionary seperti permen dengan kategori sangat sering yakni mencapai persentase 75%. Selain itu, di Bojonegoro menunjukan bahwa responden yakni anak-anak memiliki kebiasaan mengonsumsi permen mencapai 99,5% diikuti oleh konsumsi coklat sebesar 71,4%. Salah satu contoh produk confectionary yang berada dipasaran adalah cokelat pasta. Cokelat pasta adalah salah satu produk cokelat berbentuk pasta atau selai yang terbuat dari campuran kakao, lemak kakao, minyak nabati, susu dan gula. Produk komersil cokelat pasta menggantikan lemak kakao dengan lemak yang lebih murah yakni Cocoa Butter Substitute (CBS) (Putri 2010). Pengganti lemak kakao laurat (CBS Lauric) adalah lemak yang memiliki sifat mirip dengan lemak kakao tetapi tidak sama dengan lemak kakao dan produk ini berbasis minyak sawit. CBS termasuk kategori produk cokelat analog atau pengganti cokelat meliputi produk serupa cokelat yaitu produk yang tidak berbasis cokelat tetapi memilik karakteristik organoleptik yang sama (Indarti et al. 2013). Susunan asam lemak CBS menghasilkan (TAGs) rantai pendek dengan sifat temperatur dan morfologi kristal lemak yang mirip dengan lemak cokelat namun memiliki susunan asam lemak dan sifat polimorfik yang berbeda dengan lemak cokelat (Savitri et al. 2021). Perbedaan susunan asam lemak dan sifat polimorfik menyebabkan perlunya dilakukan pencarian komposisi yang tepat antara CBS dan sumber lemak lain dalam pembuatan selai cokelat untuk menghasilkan selai cokelat dengan karakteristik yang diinginkan dimana cokelat padat pada suhu ruang, meleleh pada suhu tubuh dan mudah dioleskan (Kasim et al. 2021). Produk komersil cokelat pasta yang menggunakan CBS pada bahan bakunya rata-rata tidak mengandung vitamin (Isyanti et al. 2015). Oleh karena itu perlunya peningkatkan zat gizi seperti vitamin A pada produk confectionary yakni cokelat pasta untuk dapat membantu menanggulangi pola konsumsi anak-anak di Indonesia yang masih mengalami rendahnya tingkat pemenuhan vitamin A. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kandungan vitamin A pada produk cokelat pasta adalah dengan cara menggantikan lemak padat yakni CBS yang sumbernya dari minyak sawit yang telah dihilangkan sumber karotenoidnya dengan minyak sawit merah yang dibuat padat oleh teknik oleogelasi (Sumarna dan Mulawarman 2019). Oleogelasi merupakan teknik pembentukan oleogel yang meliputi gelasi dari minyak dengan bantuan gelator tunggal atau kombinasi dari beberapa molekul gelator yang berbeda (Loppies et al. 2016). Oleogel adalah lemak lipofilik dan campuran padat, dimana material lemak padat (oleogelator) dengan konsentrasi yang lebih rendah (<10%) dapat menyerap dengan cara membentuk jejaring oleogelator pada minyak (Loppies et al. 2016). Pengembangan oleogel mulai meluas sebagai bahan untuk pembuatan makanan karena memiliki potensi untuk mengurangi penggunaan lemak jenuh yang tidak baik bagi kesehatan (Sampebarra et al. 2019). Sehingga dalam pembuatan cokelat pasta, oleogel minyak sawit merah yang berpotensi dalam menggantikan cocoa Butter Substitute (CBS) perlu dilakukan formulasi untuk mendapatkan karakteristik cokelat pasta yang diinginkan. Formulasi adalah suatu kegiatan pembuatan produk yang berfokus pada perancangan komposisi bahan baku dan bahan tambahan. Hal pertama yang dilakukan adalah mengenai pengaruh komposisi pada suatu respon mutu produk akhir (Flöter et al. 2021). Namun metode konvensional dalam formulasi memiliki banyak kekurangan seperti tidak ekonomis, tidak dapat diprediksi , memakan waktu dan tidak dapat menjelaskan hubungan yang terjadi (Sopyan et al. 2021). Untuk mengatasi hal tersebut proses formulasi dikembangkan dengan sebuah pendekatan baru yakni desain eksperimental dengan software Design-Expert dan salah satu metodenya adalah Mixture (Sabariman et al. 2021). Mixture design adalah metode yang digunakan dalam optimasi formula agar menghasilkan produk akhir dengan karakteristik yang diinginkan. Mixture digunakan untuk komponen dalam formulasi yang berubah secara proporsional satu sama lain (Haliza et al. 2017). Proses optimasi dapat membantu proses produksi menjadi lebih efisien dan murah (Priadi et al. 2023). Oleh karena itu, penelitian optimasi formula produk confectionary cokelat pasta berbasis oleogel minyak sawit merah menggunakan mixture design perlu dilakukan untuk memperoleh cokelat pasta yang memiliki karakter fisikokimia dan sensori yang diinginkan. DAFTAR PUSTAKA Almatsier S. 2021. Pedoman Pangan Jajanan Anak Sekolah Untuk Pencapaian Gizi Seimbang. Volume ke-130. Flöter E, Wettlaufer T, Conty V, Scharfe M. 2021. Oleogels—their applicability and methods of characterization. Molecules. 26(6).doi:10.3390/molecules26061673. Haliza W, Kailaku SI, Yuliani S. 2017. Optimation of Brownies Formula Based on Banten Taro Flour (Xanthosoma Undipes K. Koch) as Source of Dietary Fiber Using Response Surface Methodology. J. Penelit. Pascapanen Pertan. 9(2):96. Indarti E, Arpi N, Budijanto S. 2013. Kajian Pembuatan Cokelat Batang dengan Metode Tempering dan Tanpa Tempering. J. Teknol. dan Ind. Pertan. Indones. 5(1):1– 6.doi:10.17969/jtipi.v5i1.996. Isyanti M, Sudibyo A, Supriatna D, Suherman H. 2015. 450520-None-Eb056Dae. 32(1):33– 44. Jalasena RA, Anjani G. 2016. Aktivitas Antioksidan, Sifat Fisik, Dan Tingkat Penerimaan Permen Marshmallow Dengan Penambahan Brokoli. J. Nutr. Coll. 5(1):20–27. Kasim R, Kalsum K, Jamilah J, Khaerunnisa K. 2021. Karakteristik Kimia, Mikrobiologi, Dan Sifat Organoleptik Milk Chocolate Analog Dari Biji Kakao Tanpa Fermentasi (Unfermented) Dengan Penambahan Crude Stearin Dan Polifenol. J. Ind. Has. Perkeb. 16(2):9.doi:10.33104/jihp.v16i2.7156. Loppies JE, Ristanti EY, Ramlah S, S AL. 2016. Characteristics of Oleogel Prepared from Vegetable Oil using Beeswax and Cocoa Butter as Oleogelator. J. Ind. Has. Perkeb.:33–43. Mamengko W, Kawengian SES, Siagian K V. 2016. Gambaran konsumsi jajanan dan status karies pada anak usia 3-5 tahun di Kelurahan Rinegetan Kecamatan Tondano Barat. e-GIGI. 4(1).doi:10.35790/eg.4.1.2016.11060. Marliyati SA, Rimbawan, Harianti R. 2021. Karakteristik Fisikokimia Dan Fungsional Minyak Sawit Merah Physicochemical and Functional Characteristics of Red Palm Oil. JGMI J. Indones. Community Nutr. 10(1):83–94. Maryuningsih RD, Nurtama B, Wulandari N. 2021. Pemanfaatan Karotenoid Minyak Sawit Merah untuk Mendukung Penanggulangan Masalah Kekurangan Vitamin A di Indonesia. J. Pangan. 30(1):65–74.doi:10.33964/jp.v30i1.473. Maylar G, Evi HH, Fralensia L. 2022. Dukungan Keluarga dan Sumber Informasi Terhadap Pemberian Vitamin A Pada Balita Maylar. J. Keperawatan. 14(2):427–432. Priadi G, Setyoningrum F, Afiati F, Millatina NRN, Nurtama B, Des Saputro Wibowo. 2023. Optimization of black garlic yogurt using response surface methodology ( RSM ). J. Litbang Ind. 1(1):1–10. Putri MIPRE. 2010. Analisis Proksimat Produk Permen Cokelat Yang Disubstitusi Dengan Virgin Coconut Oil ( Vco ). Agrica Ekstensia. 12 No.(1):1–6. Robiyansyah, Zuidar AS, Hidayati S. 2017. Diterima : 27 Januari 2017 Disetujui : 1 Maret 2017. J. Teknol. Ind. Has. Pertan. 22(1):11–20. Sabariman M, Sandrasari DA, Azni IN, Permata TD. 2021. Aplikasi Metode Mixture Design Pada Formulasi Minuman Fungsional Serbuk Temulawak, Jahe Merah Dan Gula Merah. J. Teknol. Pangan dan Kesehat. (The J. Food Technol. Heal. 3(1):41– 48.doi:10.36441/jtepakes.v3i1.533. Sampebarra AL, Khaerunisa K, Ristanti EY, Asriati DW. 2019. Karakteristik Cokelat Spread Dengan Penambahan Oleogel Dari Oleogator Lemak Kakao. J. Ind. Has. Perkeb. 14(2):24.doi:10.33104/jihp.v14i2.5387. Savitri DA, Herlina H, Novijanto N. 2021. Analisis Proksimat Dan Organoleptik Dark Chocolate Spread Dengan Tambahan Ingredient Berbasis Kelapa. J. Teknol. Pertan. Andalas. 25(2):145.doi:10.25077/jtpa.25.2.145-152.2021. Sopyan I, Zuhrotun A, Hidayat Rifky I. 2021. Design-Expert Sebagai Alat Optimasi Formulasi Sediaan Farmasi. Maj. Farmaksetika. 6(1):99–120. Sumarna D, Mulawarman U. 2019. Studi Metode Pengolahan Minyak Sawit Merah ( Red Palm Oil ) Dari. (August).