AGROINDUSTRI
SPESIFIKASI MUTU PRODUK AGROINDUSTRI
Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Rekayasa Sistem Mutu
Produk Agroindustri
Dosen Pengampu:
Dr. Yuli Wibowo, S.TP., M.Si.
Oleh:
Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu jenis kacang- kacangan
yang dapat digunakan sebagai sumber protein, lemak, vitamin, mineral dan serat.
Kacang kedelai mengandung sumber protein nabati yang kadar proteinnya tinggi
yaitu sebesar 35% bahkan pada varietas unggul dapat mencapai 40-44%. Selain itu
kedelai juga mengandung asam lemak esensial, vitamin dan mineral yang cukup.
Disamping protein, kacang kedelai mempunyai nilai hayati yang tinggi setelah
diolah,karena kandungan susunan asam aminonya mendekati susunan asam amino
pada protein hewani (Winarsih, 2010).
Gambar 1. Susu Kedelai
Berbagai macam pengolahan dari kedelai telah dilakukan, salah satunya yaitu
pengolahan menjadi susu kedelai. Susu kedelai dapat digunakan sebagai alternatif
pengganti susu sapi karena mengandung gizi yang hampir sama dengan harga yang
lebih murah. Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang hampir sama
dengan susu sapi. Kandungan protein susu kedelai mencapai 1,5 kali protein susu
sapi. Selain itu, susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor,
zat besi, vitamin A, vitamin B1 vitamin B2, dan isoflavon. Kandungan asam lemak
tak jenuh pada susu kedelai lebih besar serta tidak mengandung kolesterol
(Kurniasari, 2010).
Komposisi kimia susu kedelai dan susu sapi tiap 100 gram disajikan pada
Tabel 1.
Tabel 2. Komposisi Kimia Susu Kedelai dan Susu Sapi tiap 100 gram .
Karbohidrat 4,30
5,00
(g)
Vitamin A 130,00
200,00
(SI)
Vitamin B 0,03
0,08
(mg)
Susu kedelai adalah produk olahan hasil ekstraksi protein kacang kedelai.
Susu kedelai memiliki masa simpan yang pendek dan memiliki karakteristik yang
sangat khas yaitu bau langu dan rasa khas dari kedelai itu sendiri. Ada dua jenis
susu kedelai, yaitu susu kedelai tradisional dan susu kedelai modern. Produk susu
kedelai yang biasa kita temui merupakan susu kedelai modern, yaitu susu kedelai
yang sudah menggunakan beberapa bahan tambahan seperti gula, perasa dan lain-
lain. Metode dalam pembuatan susu kedelai tradisional dan modern sama, yaitu
seleksi, pembersihan kedelai mentah, perendaman dengan air, penggilingan,
pemisahan dengan endapan yang terbentuk, dan pemanasan atau pemasakan. Ada
beberapa metode modern untuk mengurangi bau langu dari kedelai, yaitu pemilihan
kedelai yang tepat saat seleksi, penggilingan menggunakan air panas (hot-grinding),
dan proses perendaman air panas (pre-blanch) (Johnson et al, 2008).
Susu kacang kedelai sangat baik digunakan bagi beberapa orang yang
menderita intoleransi laktosa. Intorelansi laktosa adalah suatu keadaan tidak adanya
atau tidak cukupnya jumlah enzim laktase di dalam tubuh seseorang. Enzim laktase
adalah enzim yang bertugas untuk menguraikan gula laktosa menjadi gula-gula
yang lebih sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa. Dibandingkan laktosa yang
bersifat sebagai disakarida, maka glukosa dan galaktosa merupakan monosakarida
yang dapat dicerna dan diserap oleh usus untuk proses metabolisme (Widodo,
2002). Namun, konsumsi susu kedelai masih rendah dikarenakan adanya aroma
yang tidak sedap dari kacang kedelai tersebut. Selain itu, susu kedelai juga
mengandung kandungan oligosakarida seperti rafinosa dan stachyose yang dapat
menyebabkan flatulence. Masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan cara
fermentasi menggunakan bakteri asam laktat sehingga menghasilkan produk
fermentasi dari susu kedelai seperti soyghurt (Obadina et al, 2013).
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
berdasarkan hasil yang diperoleh kebutuhan fungsional terhadap produk
susu kedelai yang meliputi rasa, aroma, dan harga. sedangkan untuk kebutuhan non
fungsional pada produk susu kedelai meliputi desain kemasan, labelling,
kemudahan membuka produk susu kedelai.
Menurut Drummond KE dan Brefere LM. (2010) Cita rasa merupakan suatu
cara pemilihan makanan yang harus dibedakan dari rasa (taste) makanan tersebut.
cita rasa merupakan atribut makanan meliputi penampilan, bau, rasa, tekstur, dan
suhu. adapun cita rasa atau rasa merupakan salah satu faktor yang digunakan dalam
pemilihan suatu produk.
Desain produk merupakan nilai yang terkandung dalam suatu produk yang
berguna sebagai media yang berfungsi untuk memberitahu para konsumen. Desain
atau rancangan produk sebagai totalitas keistimewaan yang mempengaruhi
penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan (Kotler, 2000).
Selain berfungsi sebagai daya tarik suatu produk, desain produk juga berfungsi
untuk mendukung kinerja dari produk tersebut. Produk dengan desain yang simpel
lebih diminati dan lebih banyak dibutuhkan oleh para konsumen.
menurut Laronche (2001) pada saat ini konsumen sudah mulai sadar akan
pentingnya menjaga lingkungan sekitar. dikarenakan isu Global Warming yang
sudah menyebar hampir di seluruh belahan dunia, secara tidak langsung turut
mempengaruhi pola hidup para konsumen. Para konsumen mulai menyadari
bahwaa perilaku pembelinya sangat berhubungan dengan maslaah lingkungan yang
ada sekarang. kemasan yang dibuthkan oleh para konsumen di era sekarang ialah
kemasan yang ramah akan lingkungan, kemasan yang dapat didaur ulang atau
mudah terurai sehingga tidak meningkatkan masalah lingkungan.oleh karena itu
para responden kurang puas dengan desain kemasan yang ada pada produk susu
kedelai, dibutuhkan perbaikan desain ulang agar dapat menarik para konsumen
untuk mengonsumsi produk susu kedelai. Dengan adanya perubahan pada kemasan
mungkin akan mempengaruhi harga produk susu kedelai.
BAB 4.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didaptkan ialah, berdasrkan hasil yang diperoleh
dari survey kebutuhan fungsional dari susu kedelai ialah harga, rasa, dan aroma.
sementara kebutuhan non fungsional produk susu kedelai yaitu desain kemasan
yang kurang diminati oleh para responden. oleh karena itu diperlukan perbaikan
desain pada produk susu kedelai agar menarik minat para konsumen. dengan adanya
perubahan atau perbaikan desain kemasan pada produk susus kedelai akan
mempengaruhi harga produk tersebut.
4.2 Saran
adapun saran yang dapat diberikan ialah selama proses wawancara
responden, biarkan wawancara berjalan begitu saja. hal ini bertujuan supaya
diperoleh data yang sesuai dengan apa yang diingkinkan responden sebagai
konsumen mengenai spesifikasi mutu produk agroindustri.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. 2015. Syarat Mutu Susu kedelai SNI 3144-2009.
Jakarta: BSN.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1996. Daftar Komposisi Zat Gizi
Pangan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Drummond, K. E., & Brefere, L. M. 2010. Nutrition for Foodservice and Culinary
Professionals. New Jersey: John Willey & Sons, Inc.
Laroche, M. B.-F. 2001. Targeting Consumers Who Are Willing to Pay More for
Environmentally Friendly Products. Journal of Consumer Marketing.