Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Da
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Da
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dari zaman Kerajaan Sriwijaya hingga Kemerdekaan
Bahasa Melayu merupakan alat komunikasi sejak abad ke-7 yaitu masa awal bangkitnya
kerajaan Sriwijaya. Pada masanya kerajaan Sriwijaya menjadi pusat kebudayaan, perdagangan,
tempat orang belajar filsafat, dan pusat keagamaan (Budha) dengan menggunakan bahasa
perhubungannya yaitu bahasa Melayu. Bahasa Melayu tidak saja berfungsi sebagai bahasa
perhubungan. Namun, juga digunakan sebagai bahasa pengantar, bahasa resmi, bahasa agama, dan
bahasa dalam penyampaian ilmu pengetahuan. Sebagai bukti adalah dengan ditemukannya berbagai
prasasti yang menggunakan bahasa Melayu salah satunya Prasasti Kedukan Bukit di Palembang,
tahun 683 M. Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi bahasa
Melayu karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi.
Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung
Malaya. Pada akhir abad ke-19 pemerintah kolonial Hindia-Belanda melihat bahwa bahasa Melayu
(Tinggi) dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi. Pada periode
ini mulai terbentuklah “bahasa Indonesia” yang secara perlahan terpisah dari bentuk semula bahasa
Melayu Riau-Johor. Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai bahasa pergaulan,
namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya.
Sebagai puncak keberadaan bahasa Melayu, maka pada tanggal 28 Oktober 1928
diselenggarakan Kongres Pemuda di Jakarta. Salah satu hasil gemilang dari Kongres pemuda yaitu
dengan dicetuskannya ikrar Sumpah Pemuda. Berikut ini adalah salah satu ikrar Sumpah Pemuda ;
Kami putera dan puteri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Cetusan ikrar
Sumpah Pemuda menunjukkan bahwa bahasa Melayu sudah berubah menjadi bahasa Indonesia
yang menjadi identitas negara Indonesia. Setelah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya
pada tanggal 17 Agustus 1945, terdapat penyempurnaan yakni perubahan ejaan. Huruf oe diganti
dengan u, tj diganti dengan c, j diganti dengan y, dsb.