Anda di halaman 1dari 1

entang pulang

"Semua hubungan itu transaksional Wul"

Ucap seorang teman yang berhasil membuatku terkejut. Tapi setelah dipikir-pikir kok iya juga ya.
Teringat saat menjelang semester akhir, ingin merasakan liburan lama sama seperti yang lain. Selama ini
yang membuatku jarang pulang lama adalah PKM, jadi kenapa tidak berPKMan di rumah saja, akhirnya
iseng lah coba bikin PKM Pengabdian Masyarakat yang lokasinya di rumah dengan menggandeng karang
taruna.

Ini kalau dibuat retorika jadinya ya emang mau mengabdi untuk daerah sendiri kan bagus toh, bukankah
yang utama untuk menerima manfaat dari apa yang kita kerjakan adalah lingkungan terdekat?
Padahal...padahal... ya pengen pulang aja sih.

Tapi qadarullah, Allah sepertinya ingin meluruskan niatku, ”waktu libur” yang kusampaikan ke orang”
akan kugunakan untuk mengabdi (padahal pengen pulang), benar-benar Allah buat agar terlihat
mengabdi.

Yaps, liburan yang awalnya kuniatkan untuk berada di rumah, sesekali keluar buka pintu untuk
melaksanakan program justru menjadi aktivitas yang mempertemukanku pada rumah dan keluarga baru
dalam kegiatan pengabdianku (red: KKN).

Liburan yang awalnya di niatkan hanya rumah dan sekelilingnya, justru menjadi perjalanan antar kota,
SMG-SLTG-MGL. Tapi tak apa, nyatanya bahkan rumah baru itu justru menjadi salah satu tujuan ketika
aku ingin ”pulang”

Mungkin memang semua hubungan itu transaksional, hanya saja yang di transaksikanya berbeda-beda.
Bisa jadi rindu yang terobati adalah bayaran dari transaksi itu

Anda mungkin juga menyukai