Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan di dalam skripsi ini, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Kesalahan yang terjadi didalam penggunaan kartu kredit Citibank N.A

oleh orang lain tanpa seizin pemiliknya terdapat pada aspek keamanan dan

pengawasan terhadap transaksi-transaksi yang melanggar pasal 4 ayat (1),

ayat (3), ayat (4), dan ayat (8) UUPK dan mengabaikan prinsip-prinsip

kehati-hatian. Maka Citibank N.A bertanggung jawab atas kerugian atas

kartu kredit yang digunakan oleh orang lain tanpa seizin pemiliknya sesuai

dengan Pasal 19 ayat (1) UUPK yang berbunyi:

“Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas

keruskan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat

mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau

diperdagangkan.”

Konsumen dapat menggugat tanggung jawab tersebut berdasarkan

ketentuan pasal 23 UUPK, yang dimana pembuktian terhadap ada

tidaknya unsur kesalahan dalam gugatan ganti rugi merupakan beban dan

tanggung jawab Citibank N.A berdasarkan ketentuan Pasal 22 UUPK

93
tentang unsur keasalahan pidana dan Pasal 28 UUPK tentang unsur

kesalahan gugatan ganti rugi.

2. Perjanjian klausula baku atas penerbitan kartu kredit Citibank N.A

terdapat ketentuan yang menyatakan “bahwa nasabah tunduk pada

ketentuan yang dibuat bank, baik yang berlaku sekarang maupun yang

ditetapkan kemudian oleh bank Citibank N.A.” Hal ini isi tidak sesuai

dengan UUPK Pasal 18 ayat (1) huruf g tentang klausa baku, yang

melarang membuat atau mencantumkan klausula baku pada setiap

dokumen dan/atau perjanjian apabila:

“Menyatakan tunduknya konsumen kepada peraturan yang berupa

atura baru, tambahan, lanjutan yang dibuat sepihak oleh pelaku usaha

dalam masa konsumen memanfaatkan jasa yang dibelinya.”

Maka perjanjian klausula baku tersebut telah batal demi hukum menurut

ketentuan Pasal 18 ayat (3) yang berbunyi :

“Setiap klausula baku yang telah ditetapkan oleh pelaku usaha pada

dokumen atau perjanjian yang memenuhi ketentuan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dinyatakan batal demi hukum.”

94
B. Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian di dalam skripsi ini yang

telah diuraikan sebelumnya, maka penulis memberikan saran-saran sebagai

berikut antara lain :

1. Sebagai pelaku usaha kartu kredit seyogyanya untuk cermat dalam

menerima transaksi-transaksi penggunaan kartu kredit agar tidak terjadi

penyalahgunaan dalam penggunaan kartu kredit oleh orang lain. Demikian

juga dalam pengaturan klausula baku antara pelaku usaha dan konsumen,

pelaku usaha wajib memperhatikan dan berdasarkan kepada peraturan

undang-undang yang berlaku di Indonesia. Sehingga hubungan hukum

antara para pihak dapat berjalan dengan baik, sehingga kepercayaan

pemegang kartu kredit terhadap penerbit kartu kredit akan semakin

meningkat.

2. Sebagai nasabah kartu kredit seyogyanya untuk berhati-hati dalam

melakukan penggunaan kartu kredit agar tidak terjadi penyalahgunaan

dalam penggunaan kartu kredit oleh orang lain. karena

pertanggungjawaban atas tindakantindakan penyalahgunaan tersebut

masih belum terasa jelas pihak mana yang melakukan

pertanggungjawaban apabila terjadi penyalahgunaan. sehingga nasabah

akan mengalami kerugian atas penyalahgunaan tersebut dan juga agar

95
terhindar dari masalah-masalah di masa datang Nasabah diharapkan untuk

lebih teliti dalam melakukan perjanjian dengan pihak bank. Teliti yang

dimaksud adalah dengan membaca secara rinci isi perjanjian yang terdapat

dalam aplikasi penerbitan kartu kredit. Karena isi perjanjian yang terdapat

dalam aplikasi tersebut merupakan klausula baku yang bisa jadi

merugikan pihak nasabah. sehingga ketelitian nasabah sangat diperlukan

sebelum melakukan persetujuan akan penerbitan kartu kredit.

96

Anda mungkin juga menyukai