Anda di halaman 1dari 8

Nama: Kresna Sandy Musa

NIM : 030001900068

Kelas : A

TUGAS TOPOGRAFI EKSTREMITAS INFERIOR

1. Ceritakan percabangan Arteri di ekstremitas inferior!

Arteri pada ekstermitas inferior berasal dari pembuluh Aorta descendens pada jantung,
aorta descendens ini memperdarahi seluruh bagian bawah tubuh,kemudian aorta descendens yang
berada pada rongga thoraks diberinama Aorta Thoracalis yang akan mempercabangkan Arteri
Intercosatal untuk memperdarahi intercostal 3-11 dan Arteri Subcosalis, kemudian aorta
thoracalis menembus diafragma yang akan berubah nama menjadi Aorta Abdominalis karena
berada pada region abdomen, kemudian Aorta Abdominalis akan memberikan 2 cabang di bagian
distal yaitu Arteri Illiaca Communis dextra dan sinistra yang langsung mempercabangkan 2
Arteri lagi yaitu Arteri Iliaca Interna / Arteri Hypogastrica (yang berjalan ke medial dan akan
memperdarahi organ pelvis, dan Arteri Iliaca Eksterna ( Arteri ini akan berubah menjadi Arteri
Femoralis setelah melewati Ligamentum Inguinalis ).

Arteri Femoralis hanya mempercabangkan 1 percabangan menjadi Arteri Profunda


Femoralis yang berfungsi untuk memperdarahi regio fermur. Dari Arteri Femoralis di
percabangkan menjadi : Arteri Epigastrica Superficialis, Arteri Circumflexa Ilium Superficialis,
Arteri Pudenda Eksterna Superficialis, Arteri Pudenda Eksterna Profunda, Arteri Profunda
Femoris, Rr. Musculares, dan Arteri Genus Suprema.

Arteri Femoralis berjalan dan melewati Canalis Adductorius Hunteri, kemudian akan
masuk ke dalam fossa Poplitea dan menjadi Arteri Poplitea. Kemudian Arteri Poplitea
bercabang menjadi 2 yaitu yang pertama Arteri Tibialis Anterior (Pada Arteri ini akan
memebrikan percabangan menjadi Arteri Fibularis, Arteri Recurrens Tibialis Posterior,
Arteri Recurrens Tibialis Anterior, Rr. Musculares, Arteri Maleolus anterior medialis dan
lateralis). Dan yang kedua adalah Arteri Tibialis Posterior. ( Akan bercabang menjadi Arteri
Peronea, Arteri Nutricia Tibiae, Rr. Musculares, Arteri Maleolus Posterior Medialis, R.
Communicans, Rr. Calcanei Medialis, Arteri Plantaris Medialis dan Lateralis ).
Pada Plantar dan Dorsum Pedis Arteri akan bercabang menjadi Arteri Plantar Medial,
kemudian lanjut menjadi Arteri Plantar Lateral, Arteri Arkuata, Arteri Plantar Metatarsal,
dan Arteri Plantar Digitales.

2. Ceritakan percabangan Vena kulit dari ekstremitas inferior (sampai ke


jantung)!
A. Vena Superficiales
Berawal dari ujung distal daerah tungkai, Vena Metatarsal yang bermuara ke
Arcus Venosus Dorsalis Pedis, kemudian lanjut menajdi Vena Dorsalis pedis. Pada
vena superficial terdapat 2 vena yaitu yang pertama Vena Saphena Magna ( Pada vena
ini menerima darah dari Vena Pudenda Eksterna, Vena Epigastrica Superficialis, dan
Vena Circumflexa Ilium Superficialis. Vena Saphena Magna akan bermuara di Vena
Femoralis ).Dan yang kedua Vena Saphena Parva ( Vena ini memberi cabang ascendens
ventral menuju Vena Saphena Magna dengan menembus Fascia Poplitea dan bermuara
ke Vena Poplitea. Selain itu, pada Vena ini terdapat 9-12 buah katup ).
B. Vena Profunda
Berawal dari Vena Dorsalis Pedis yang akan menjadi Vena Tibialis Antrior,
serta Vena Tibialis Posterior akan membawa darah dari bagian medial dan Posterior
pada bawah kaki.
Kemudian kedua Vena tersebut bergabung menjadi Vena Poplitea. Pada Vena
Poplitea merupakan pertemuan antara Vena Superficialis dan Vena Profunda yaitu
Vena Saphena Parva yang masuk pada Fossa Poplitea.
Vena Poplitea akan menjadi Vena Femoralis, setelah meleati Lig. Inguinale
akan berubah nama menjadi Vena Iliaca Eksterna, lalu kedua Vena Iliaca Eksterna
Dextra dan Sinistra bergabung menjadi Vena Iliaca Communis, setelah itu berubah
menjadi Vena Cava Inferior menuju Atrium Dextra.

3. Jelaskan percabangan pembuluh getah bening dari ekstremitas


inferior!

Saluran Limfe besar ekstremitas inferior umumnya berjalan sepanjang vena besar,dalam
hal ini dapat dibedakan juga system superficial dan sistem profunda Melalui sistem superficial
terdapat dua bundle kolektor besar:
 Bundel Ventro medial
berjalan sepanjang V.saphena magna dan menuju kelenjar limfe superficialis di
daerah Lig. Inguinalis (Nodi Lymphoidei superficialis). Bundel ini kemudian
meneruskan limfe ke kelenjar limfe inguinalis profunda (nodi Lymphoidei
profundi).Bundel kolektor ventro medial menampung sebagian besar limfe
tungkai,terlepas dari bagian dorsal tungkai bawah dan sisi lateral kaki.

 Bundel dorsolateral

keluar bersama dengan V.Saphena Parva ke arah proksimal dan bermuara ke


dalam kelenjar limfe superficialis di daerah fossa popliteal (nodi lymphoidei
Poplitei Superficiales) dan selanjutnya melalui Nodi lymphoidei poplitei profundi
untuk sistem profunda.

A. Kelenjar Limfe Inguinalis


Kelenjar limfe bercabang menjadi nodi lymphoidei inguinales superficiales yang
terletak superficial dan nodi lymphoidei inguinales profundi yang terletak profunda.
1. Nodi Lymphatici Inguinales Superficiales
menerima aliran lymphe dari regio glutealis, dinding abdomen bagian
bawah,perineum,dan regiones superficiales ekstremitas inferior. Lalu, akan mengalirkan
lymphe menuju nodi lymphatici iliaci externi.
2. Nodi Lymphatici Inguinales Profundi
menerima aliran dari vasa femoralis dan glans penis pada perineum. Lalu, berjalan
mengikuti sisi medial v.femoralis lewat dibawah ligamentum inguinale menuju nodi
lymphatici iliaci externi.

B. Kelenjar Limfe Panggul

Sepanjang pembuluh darah besar di dalam panggul terdapat tiga stasiun kelenjar
limfe dari tungkai dan juga limfe di daerah panggul Nodi Lymphoidei illiacaiExterni
( sepanjang V.Illiaca Externa ), Nodi Lymphoidei illiaci interni ( di sepanjang V.illiaca
externa ) Nodi Lymphoidei Illiaci communes ( di sekitar V.illica comunis ),Dari sana limfe
disalurkan melalui truncu lumbales ke dalam ductus thoracicus sebagai penampang limfe
utama di dalam tubuh.
C. Nodi Lymphatici Popliteales

Di poserior genu dekat dengan vasa poplitea, menerima aliran lymphe dari vasa
lymphaticum superficiale regio cruralis dan pedis. Mengalirkan menuju nodi lymphatici
superficiales dan profundi.

4. Jelaskan letak pembuluh Arteri dan Vena ekstremitas terhadap

struktur sekitarnya!
A. Pembuluh ARTERI
1. Arteri Femoralis
Arteri Femoralis merupakan Arteri lanjutan dari arteri Iliaca Externa setelah
melewati ligamentum Inguinale, berjalan melalui Lacuna Vasorum sebagai Arteri
Femoralis, yang berada di sebalah lateral dari Vena Femoralis. Arteri Femoralis berjalan
ke distal, berada pada Trigonum Femorale, Arteri Femoralis terletak superficial di
sebelah profunda subcutis (tempat palpasi). Arteri Femoralis di percabangkan menjadi
 Arteri epigastrica superficialis : dipercabangkan kurang lebih 1 cm di
sebalah caudal lig. Inguinale, berjalan ascendens di sebelah superficial
lig. Inguinale menuju kearah umbilicus.
 Arteri Circumflexa Ilium Superficialis : Merupakan cabang yang
kecil, di percabangkan dekat dengan percabangan A. Epigastrica
Superficialis.
 Arteri Pudenda Eksterna Superficailis : Berjalan kearah medial dan
menyilang funiculus sprematicus, dan beranastomose dengan
percabangan Arteri Pudenda Interna.
 Arteri Pudenda Eksterna Profunda : Memberi suplay darah kepada
kulit scrotum dan perineum, selain itu arter ini beranastomose dengan
percabangan Arteri Perinealis.
 Arteri Profunda Femoris : adalah cabang terbesar, di percabangkan
dari dinding latero-dorsal kurang lebih 2-5 cm di sebelah caudal lig.
Inguinale. Arteri ini bersama Arteri Femoralis berada di fossa
iliopectinea, melanjutkan diri masuk ke dalam canalis adductoris
Hunteri. Selain kedua buah arteri tersebut maka di dalam canalis
adductorius Hunteri terdapat juga serabut motoris untuk m.vastus
medialis dan nervus saphenus (kedua saraf ini adalah cabang dari
n.femoralis).
 Rami Musculares A. Femoralis :Cabang ini mensuplai darah ke M.
Sartorius, M. Vastus Medialis, dan Mm. Adductores.
 Arteri Genus Suprema : Dipercabangkan oleh a.femoralis di dalam
canalis adductorius, berjalan bersama sama dengan M. Saphenus di
dalam Canalis Adductorius, berjalan descendens ke distal dan turut
membentuk Rete Articulare Genus.
2. Arteri Poplitea
Arteri ini berada di dalam ssa Poplitea, pada tepi cranialis M. soleus, Arteri
Poplitea bercabang 2 mebentuk A. Tibialis Anterior dan Posterior.
3. Arteri Tibialis Anterior
Pada tepi caudal M. Popliteus, berjalan ke arah ventral melalui tepi Cranialis
Membrana Interossea Cruris, lalu berjalan ke arah distal dan berada di antara M.
Tibialis Anterior dan M. Extensor Digitorum longus. Makin ke distal arteri ini berada
di antara M. Tibialis Anterior dan M. Extensor Hallucis Longus. Kemudian arteri ini
berjalan di sebelah profunda lig. Transversum Cruris dan lig. Cruciatum Cruris,
setelah melewati ligamentum tersebut menjadi Arteri Dorsalis Pedis.
4. Arteri Tibialis Posterior
Dimulai pada tepi caudal M. Popliteus, berjalan turun dengan oblique, berada di
sebelah dorsal M. Tibialis Posterior, ditutupi oleh Fascia Cruris Lamina Profunda,
berjalan di antara M. Flexor Digitorum Longus dan M. Flexor Hallucis Longus, tiba
di antara Malleolus Medialis dan Calcaneus. Di sebelah dorso-caudal Malleolus
Medialis Arteri ini bercabang dua menjadi Arteri Plantaris Medialis dan Arteri Plantaris
Lateralis.
5. Arteri Dorsalis Pedis
Merupakan lanjutan dari a.tibialis anterior. Berjalan ke arah anterior pada
dorsum pedis.
B. Pembuluh VENA
A. Vena Superficiales
 Vena Saphena Magna
Merupakan lanjutan dari vena marginalis, tampak di sebelah ventral
malleolus medialis, berjalan ascendens di sebelah medial dari cruris,
tiba di sebelah dorsal condylus medialis tibiae et femoris, selanjutnya
berada di sebelah medial crus, masuk ke dalam fossa ovalis dan
bermuara ke dalam vena femoralis.
 Vena Saphena Parva
Merupakan lanjutan dari vena marginalis lateralis, berada di sebelah
dorsal malleolus lateralis, berjalan ascendens pada sisi lateral tendo
calcaneus, makin ke cranial vena ini terletak makin ke medial (tengah),
menembusi fascia poplitea, dan bermuara ke dalam vena poplitea (di
antara kedua caput m.gastrocnemius). Pada vena saphena parva terdapat
9 – 12 buah katup.
B. Vena Profunda
Vena ini berjalan mengikuti arterinya. Berawal dari Vena Dorsalis Pedis yang
akan menjadi Vena Tibialis Antrior, serta Vena Tibialis Posterior akan membawa
darah dari bagian medial dan Posterior pada bawah kaki.
Kemudian kedua Vena tersebut bergabung menjadi Vena Poplitea. Pada Vena
Poplitea merupakan pertemuan antara Vena Superficialis dan Vena Profunda yaitu
Vena Saphena Parva yang masuk pada Fossa Poplitea.
Vena Poplitea akan menjadi Vena Femoralis, setelah melewati Lig. Inguinale
akan berubah nama menjadi Vena Iliaca Eksterna, lalu kedua Vena Iliaca Eksterna
Dextra dan Sinistra bergabung menjadi Vena Iliaca Communis, setelah itu berubah
menjadi Vena Cava Inferior.

5. Jelaskan cara melakukan palpasi denyut nadi di berbagai tempat


ekstremitas superior dan inferior!

Denyut nadi dapat diperiksa menggunakan jari tangan atau biasa disebut palpasi denyut
nadi. pada pemeriksaan ini dilakukan pada arteri radialis, arteri brakhialis, arteri femoralis, arteri
poplitea, arteri tibialis posterior dan arteri dorsalis pedis.

A. Palpasi Denyut Radial


Denyut radial dapat dirasakan dengan memegang kedua pergelangan tangan
pasien dan mempalpasi denyut radial dengan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis.
Pergelangan tangan kanan pasien dengan jari kiri dan pergelangan tangan kiri dengan
jari kanan
B. Palpasi Denyut Brakial
Karena denyut brakial lebih kuat dibandingkan denyut radial, pemeriksa harus
memakai ibu jarinya untuk mempalpasi arteri brakialis. Arteri brakialis dapat diraba
di bagian medial tepat di bawah otot atau tendo muskulus biseps. Pemeriksa masih
dalam posisi berdiri di depan pasien, dan kedua arteri brakialis dapat diraba secara
serentak. Tangan kiri pemeriksa memegang lengan kiri pasien. Kalau denyut brakial
sudah teraba, pemeriksa melakukan penekanan progresif sampai kekuatan sistolik
maksimal dapat diraba dan dapat menentukan bentuk gelombangnya.
C. Palpasi Denyut Femoral
Pasien dalam posisi berbaring, pemeriksa di sisi kanannya. Sudut lateral dari
trigonum Femorale diamati dan dipalpasi. Arteri femoral berjalan melintang melalui
sudut trigonum Femorale di bawah ligamentum inguinal dan di pertengahan antara
simpisis pubis dan spina iliaka anterior superior. Kedua denyut femoral dapat
dibandingkan secara serentak. Jika salah satu denyut femoral berkurang atau tidak
ada, lakukanlah auskultasi untuk mendengar adanya bruit. Diafragma stetoskop
diletakkan di atas arteri femoral. Adanya bruit menunjukkan penyakit
aortoiliofemoral obstruktif.
D. Palpasi Denyut Poplitea
Arteri poplitea seringkali sulit diperiksa, tiap arteri diperiksa secara terpisah.
Posisi penderita telentang. Kedua ibu jari pemeriksa diletakkan di atas patela dan jari-
jari lain dari kedua tangan pada ruang poplitea di belakang. Pemeriksa memegang
tungkai pasien dalam kondisi ringan. Pasien diminta untuk tidak mengangkat
tungkainya karena ini akan mengeraskan otot-otot sehingga menyulitkan untuk
meraba denyut poplitea. Kedua tangan harus menekan kuat pada fosa poplitea.
E. Palpasi Denyut Tibialis Posterior
Arteri tibialis posterior dapat diraba sewaktu ia melingkar di sekitar malleolus
medial selama fleksi plantar. Kedua arteri ini dapat diperiksa secara serentak.
Meskipun 15% orang muda tidak mempunyai denyut tibialis posterior, tanda paling
sensitif untuk penyakit oklusi arteri perifer pada pasien yang berumur di atas 60
tahun adalah tidak adanya denyut tibialis posterior.
F. Palpasi Denyut Dorsalis Pedis
Denyut dorsalis pedis diraba dengan posisi kaki dorsofleksi. Arteri dorsalis pedis
berjalan sepanjang garis dari retinaculum ekstensor pergelangan kaki ke suatu titik
tepat lateral tendo ekstensor ibu jari kaki. Denyut dorsalis pedis dapat diperiksa
secara serentak.

Anda mungkin juga menyukai