Anda di halaman 1dari 30

PERANCANGAN JARINGAN AKSES FIBER TO THE HOME (FTTH)

DENGAN TEKNOLOGI GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK


(GPON) DI PERUMAHAN GRIYA ANDIKA ALFATINDO

PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Regional Bengkulu,


Jl. Suprapto No.132, Belakang Pd., Ratu Samban, Kota Bengkulu, Bengkulu 38221

LAPORAN MAGANG

diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Magang


pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran

MUHAMMAD REZA ATTHARIQ KORI


NPM 140810180060

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SUMEDANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN

PERANCANGAN JARINGAN AKSES FIBER TO THE HOME (FTTH)


DENGAN TEKNOLOGI GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK
(GPON) DI PERUMAHAN GRIYA ANDIKA ALFATINDO

PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Regional Bengkulu,


Jl. Suprapto No.132, Belakang Pd., Ratu Samban, Kota Bengkulu, Bengkulu 38221

Telah dipersiapkan dan disusun oleh

MUHAMMAD REZA ATTHARIQ KORI


NPM 140810180060

Disetujui dan disahkan sebagai laporan hasil magang


pada tanggal 4 Januari 2022

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing/Wali

Rifqi Rafiansyah Prasetyo, S.T R. Sudrajat, Drs., M.Si


NIK: 970151 NIP. 19600212 198701 1 001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
FMIPA UNPAD

Dr. Juli Rejito, M.Kom.


NIP. 19680717 199303 1 003

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim. Dengan menyebut nama Allah yang Maha

Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat

Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan laporan magang yang berjudul “PERANCANGAN

JARINGAN AKSES FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN TEKNOLOGI

GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK (GPON) DI PERUMAHAN GRIYA

ANDIKA ALFATINDO” sebagai salah satu syarat menempuh sarjana pada

Program Studi S-1 Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Padjadjaran.

Dalam proses penyusunan dan penulisan laporan magang ini tidak terlepas

dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak R. Sudrajat, Drs.,

M.Si selaku Dosen Wali, Bapak Rifqi Rafiansyah P, S.T selaku pembimbing

lapangan, yang telah meluangkan waktu dan pikirannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan magang ini. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada

keluarga penulis yang selalu memberikan motivasi dan doa yang menjadi

pendorong dalam penyelesaian laporan magang ini. Penulis juga mengucapkan

terima kasih sebanyak-banyaknya kepada:

1. Allah SWT

2. Prof. Dr. Iman Rahayu, S.Si., M.Si., selaku Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran.

iii
3. Dr. Setiawan Hadi, M.Sc.CS., selaku Kepala Departemen Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran.

4. Dr. Juli Rejito, M.Kom, selaku Ketua Program Studi S-1 Teknik Informatika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran

5. Dosen-dosen Teknik Informatika Unpad yang telah mengajar dan

memberikan ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan yang membawa

penulis pada posisi sekarang ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan magang ini dapat bermanfaat

bagi pembaca.

Bengkulu, 7 Januari 2022

M Reza Atthariq Kori

iv
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v


DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 2
1.4 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 3
1.5 Manfaat .......................................................................................................... 3
1.6 Lokasi Kerja Praktek/Magang ....................................................................... 4
1.7 Waktu Pelaksanaan ........................................................................................ 4
BAB II .................................................................................................................... 5
2.1 Jaringan FTTH ............................................................................................... 5
2.2 Teknologi GPON ........................................................................................... 8
2.3 Perhitungan Link Power Budget .................................................................... 9
2.4 Google Earth Pro ......................................................................................... 10
2.5 GE SmallWorld ........................................................................................... 11
BAB III................................................................................................................. 12
3.1 Survei Kebutuhan Pengguna ....................................................................... 12
3.2 Spesifikasi Fiber Optic ................................................................................ 13
3.3 Rancangan Design Jaringan low-fi .............................................................. 13
3.4 Perancangan Design Jaringan pada GE SmallWorld................................... 14
BAB IV ................................................................................................................. 17
4.1 Perhitungan Power Link Budget .................................................................. 17
BAB V.................................................................................................................. 20
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 20
5.2 Saran ............................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kebutuhan Bandwith…………………………………………………13


Tabel 3.2 Spesifikasi Fiber Optic……………………………………………….13
Tabel 4.1 Nilai redaman passive splitter ………………………………………..17

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arsitektur FTTH ……………………………………………….…….5


Gambar 2.2 OLT (Optical Line Terminal)………………………………….……..5
Gambar 2.3 ODF (Optical Distribution Frame) ………………………………….6
Gambar 2.4 ODC (Optical Distribution Cabinet) ………………………………...6
Gambar 2.5 ODP (Optical Distribution Point) …………………………………...6
Gambar 2.6 OTP (Optical Termination Premises) ……………………………….7
Gambar 2.7 Roset Optic …………………………………………………………..7
Gambar 2.8 ONT/ONU (Optical Network Terminal/Unit)………………………..7
Gambar 2.9 Arsitektur GPON …………………………………………………….8
Gambar 2.10 Splitter ……………………………………………………………...9
Gambar 3.1 Daerah Perumahan Griya Andika Alfatindo ……………………….12
Gambar 3.2 Rancangan Desain Jaringan (low-fi) ……………………………….14
Gambar 3.3 Rancangan Desain Jaringan pada GE SmallWorld ………………...15
Gambar 3.4 Hasil Tracking pada GE SmallWorld ………………………………16

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembang pesatnya zaman, teknologi semakin canggih dan

kebutuhan layanan komunikasi pada dewasa ini tentu semakin meningkat. Tidak

hanya suara atau gambar, data dan video telah menjadi kebutuhan komunikasi yang

sangat diperlukan. Namun dibalik semua itu, diperlukan juga jaringan yang

mumpuni dan mampu memberikan kinerja yang cepat dan stabil. Keterbatasan

jaringan akses tembaga di anggap belum dapat menampung kapasitas bandwidth

yang besar dan berkecepatan tinggi, sehingga untuk meningkatkan kualitas layanan

tersebut digunakanlah Fiber Optic sebagai media transmisinya. Fiber Optic adalah

sejenis kabel (saluran transmisi) yang terbuat dari serat kaca atau plastik yang

sangat halus bahkan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk

mentransmisikan sinyal cahaya. Kabel ini biasanya menggunakan cahaya yang

bersumber dari laser atau Light Emitting Diode (LED) dan memiliki ukuran

diameter kurang lebih 120 mm.

Teknologi serat optic yang digunakan untuk memberikan solusi pada

permasalahan bandwith ini adalah Gigabit Passive Optical Network (GPON).

GPON merupakan teknologi FTTx yang dapat mengirimkan informasi sampai ke

pelanggan menggunakan kabel fiber optic. Salah satu jenis FTTx ini adalah FTTH

1
2

(Fiber To The Home). FTTH memungkinkan penggunaan serat optic secara

keseluruhan mulai dari sentral hingga ke pelanggan.

Proyek ini akan merancang jaringan FTTH berserta infrastruktur yang

digunakan dan menganalisa kualitas jaringan dari OLT (Central Office) hingga

menuju pelanggan dengan menentukan pemakaian, penempatan, jarak dan

spesifikasi perangakat. Setelah mengambil data dan mendapat nilai paramternya

maka akan dihitung nilai link power budget, power transmit, dan power receive

sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh PT Telkom Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, masalah yang

akan dicari solusinya dalam kegiatan magang sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang dan menentukan infrastruktur yang diperlukan untuk

jaringan FTTH di perumahan Griya Andika Alfatindo, Bengkulu.

2. Bagaimana menghitung link power budget, power transmit, power receive dan

kapasitas traffic yang dibutuhkan?

1.3 Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut, maka dalam kegiatan magang ini terdapat

beberapa batasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini akan menganalisa rancangan jaringan fiber optic dengan

teknologi GPON di perumahan Griya Andika Alfatindo, Bengkulu.


3

2. Data spesifikasi serat optic dan komponen penunjang yang digunakan

disesuaikan dengan standarisasi yang telah ditentukan oleh PT Telkom

Indonesia.

3. Penelitian ini hanya membahas konfigurasi jaringan dari OLT hingga ke

pelanggan.

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan magang ini adalah melihat hasil dari perancangan

jaringan FTTH dari OLT ke pelanggan di perumahan Griya Andika Alfatindo,

Bengkulu.

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dari kegiatan magang ini adalah:

1. Dapat menghasilkan rancangan jaringan dan alur infrastruktur FTTH dari OLT

ke pelanggan di perumahan Griya Andika Alfatindo yang efisien.

2. Dapat mengimplementasikan metode teknologi GPON pada perancangan

jaringan FTTH.

3. Dapat menganalisis rancangan jaringan FTTH dari OLT ke pelangan di

perumahan Griya Andika Alfatindo, Bengkulu yang efisien.

1.5 Manfaat

Manfaat yang diharapkan adalah:

1. Meningkatkan kinerja jaringan pelanggan agar lebih maksimal dalam

penggunaan dengan dipasangnya jaringan fiber optic.

2. Membantu pemerataan pembangunan infrastruktur jaringan fiber optic di

daerah Bengkulu.
4

3. Menjadi referensi untuk perancangan jaringan baru yang lebih efisien dengan

telah dirancangannya jaringan fiber optic di perumahan Griya Andika

Alfatindo, Bengkulu.

1.6 Lokasi Kerja Praktek/Magang

PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Regional Bengkulu, Jl. Suprapto

No.132, Belakang Pd., Ratu Samban, Kota Bengkulu, Bengkulu 38221

1.7 Waktu Pelaksanaan

5 Juli 2021 s.d 5 Oktober 2021


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jaringan FTTH

Fiber To The Home (FTTH) merupakan arsitektur jaringan kabel optic yang

dibuat hingga sampai ke rumah hunian atau ruangan dimana terminal berada.

Sistem Jarlokaf (Jaringan Lokal Akses Fiber) sedikitinya memiliki dua buah

perangkat opto-elektronik yaitu satu perangkat opto-elektronik di sisi sentral dan

satu perangkat di sisi pelanggan.

Arsitektur FTTH

Gambar 2.1 Arsitektur FTTH

Secara umum arsitektur jaringan FTTH mulai dari pusat layanan sampai dengan

pelanggan adalah sebagai berikut

a) OLT = Optical Line Terminal

Gambar 2.2 OLT (Optical Line Terminal)

5
6

b) ODF = Optical Distribution Frame

Gambar 2.3 ODF (Optical Distribution Frame)

c) Feeder Cables = Kabel Fiber Optik penghubung ODF ke ODC

d) ODC = Optical Distribution Cabinet

Gambar 2.4 ODC (Optical Distribution Cabinet)

e) Distribution Cabel = Kabel Fiber Optik penghubung ODC ke ODP

f) ODP = Optical Distribution Point

Gambar 2.5 ODP (Optical Distribution Point)


7

g) Drop Optic = Saluran penanggal atau penghubung dari ODP dengan

instalasi rumah

h) OTP = Optical Termination Premises

Gambar 2.6 OTP (Optical Termination Premises)

i) Indoor Fiber Optic Cables = Kabel Fiber Optik instalasi dalam rumah

j) Roset Optic = Kotak penghubung indoor optic dan kabel ke ONT

Gambar 2.7 Roset Optic

k) ONT/ONU = Optical Network Terminal/Unit

Gambar 2.8 ONT/ONU (Optical Network Terminal/Unit)


8

2.2 Teknologi GPON

Teknologi GPON adalah teknologi yang digunakan untuk mengatur traffic

layanan pada jaringan FTTH. Disebut G-PON karena mempunyai bitrate informasi

yang up to 1 Gigabit per detik. Sedangkan PON (Passive Optical Network) sendiri

adalah jaringan fiber optic yang memiliki element point to multipoint dan

penyaluran datanya dibagi oleh pembagi optic (optical splitter) menjadi beberapa

tujuan layanan telekomunikasi seperti layanan data, suara, dan video. PON sendiri

disebut passive karena sifat pendistribusian layanan pada jaringan ini tidak

memerlukan catuan daya listrik atau bersifat passive.

Arsitektur G-PON

Gambar 2.9 Arsitektur GPON

Arsitektur GPON sangat sederhana, hanya terdiri dari 3 komponen

i) OLT = Optical Line Terminal

ii) Splitter = Ditempatkan pada ODC / ODP


9

Gambar 2.10 Splitter

iii) ONT/ONU = Optical Network Terminal/Unit

Beberapa keistimewaan teknologi G-PON


(1) Transmisi yang lebih efisien dari IP/Ethernet cell.
(2) Dapat menyediakan layanan triple play (video, data, voice) pada
arsitektur FTTx yang dilakukan melalui core fiber optik.
(3) Membagi bandwith hingga 32 ONU dan pembagian bandwith
dapat diatur.

2.3 Perhitungan Link Power Budget

Link Power Budget ialah metode digunakan dalam menguji kelayakan suatu

jaringan FTTH dalam mengirimkan sinyal dari pengirim hingga ke penerima,

sehingga dapat diketahui berapa besar redaman yang terjadi pada saat proses

transmisi. Untuk mendapatkan nilai link power budget maka terlebih dulu diukur

nilai link loss budget. Link loss budget digunakan untuk mengetahui besarnya

redaman total saluran yang dizinkan akibat adanya rugi-rugi di setiap elemen (rugi-

rugi serat, konektor dan sambungan) disepanjang link komunikasi serat optic.

Untuk mengetahui nilai link loss budget maka rumus yang digunakan ialah :
𝛼𝑡𝑜𝑡 = 𝐿 ∗ 𝛼𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 + ɴ𝑐 ∗ 𝛼𝑐 + ɴ𝑠 ∗ 𝛼𝑠 + 𝑆𝑝

Sedangkan persamaan Link Power budget :


𝑃𝑟𝑥 = 𝑃𝑡𝑥 – 𝐿𝑖𝑛𝑘 𝑙𝑜𝑠𝑠 𝐵𝑢𝑑𝑔𝑒𝑡
10

Keterangan :
𝛼𝑡𝑜𝑡 = Redaman total sistem (dB)
L = Panjang kabel serat optik (km)
𝛼𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 = Redaman serat optik (dB/km)
ɴ𝑐 = Jumlah connector

𝛼𝑐 = Redaman connector (dB/connector)

ɴ𝑠 = Jumlah sambungan

𝛼𝑠 = Redaman sambungan (dB/sambungan)

𝑆𝑝 = Redaman splitter (dB)


𝑃𝑟𝑥 = Daya keluaran sumber optik (dBm)
𝑃𝑡𝑥 = Daya terima receiver (dBm)

Maksimum total link loss budget pada jaringan fiber optic GPON dari
OLT/ONU adalah 28 dB(GPON). Sedangkan untuk kebutuhan operasional dalam
perbaikan jaringan fiber optic pada desain FTTH untuk link loss budget memiliki
nilai maksimum redaman sebesar 25 dB atau ekivalen dengan panjang serat optik
dari OLT hingga ke ONT pelanggan maksimum 17 km.

2.4 Google Earth Pro

Google Earth Pro adalah versi premium dari Google Earth dari layanan

perusahaan Google LC, yang memungkinkan penggunanya untuk dapat menjelajahi

dunia dan banyak tempat lokasi tertentu, tidak hanya menemukannya namun juga

memiliki gambar beresolusi tinggi dalam format 3D. Software Google Earth Pro ini

digunakan pada penelitian ini untuk nantinya digunakan sebagai media survey awal

dan media perancangan desain jaringan low-fi sebelum diinputkan ke sistem.

Software ini memiliki fitur-fitur yang mendukung dalam perancangan desain low-

fi seperti symbol-simbol sebagai penanda tempat, polygon untuk menandakan area,


11

ataupun polylines untuk mengukur sekaligus menjadi penanda kabel yang

terhubung.

2.5 GE SmallWorld

GE SmallWorld merupakan sebuah software milik perusahaan PT Telkom

Indonesia, dimana software ini berfungsi sebagai sistem yang juga berlaku seperti

database guna menyimpan desain-desain dan rancangan jaringan yang telah

dibangun. Pada GE SmallWorld sudah terintegrasi dengan peta pada software

Google Earth sehingga pada penggunaannya dapat menggunakan titik koordinat

dan peta dunia secara real. Didalamnya juga sudah terintegrasi langsung dengan

pendataan seperti nomor perangkat, konfigurasi perangkat, dll.


12

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Survei Kebutuhan Pengguna

Perumahan Griya Andika Alfatindo memiliki luas kurang lebih 4,2 ha,

dengan total rumah hunian sebanyak 35 rumah.

Gambar 3.1 Daerah Perumahan Griya Andika Alfatindo

Perhitungan Bandwith yang dibutuhkan pelanggan mengacu pada jenis

layanan yang dibutuhkan pelanggan dimana dalam hal ini adalah layanan triple play
13

(data, suara, video). Besar bandwith yang dibutuhkan masing-masing layanan

adalah sebagai berikut:

Telepon 64 Kbps
Data 2-5 Mbps
Video Over IP (HDTV) 20 Mbps
IP CCTV 5 Mbps
Tabel 3.1 Kebutuhan Bandwith

3.2 Spesifikasi Fiber Optic

Setelah mengetahui daerah yang ingin dirancang fiber optic, selanjutnya bisa
ditentukan spesifikasi fiber optic pada perancangan ini. Perancangan ini
menggunakan sumber cahaya LED, selain untuk kepentingan komersil sumber
cahaya ini digunakan untuk lokal area yang jaraknya tidak lebih dari 20 km dan
merupakan standar spesifikasi yang digunakan PT Telkom. Spesifikasinya dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Spesifikasi Fiber Optic

3.3 Rancangan Design Jaringan low-fi

Tahap desain jaringan low-fi dilakukan menggunakan software Google Earth

Pro. Komponen dan infrastruktur disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan

pelanggan.
14

Gambar 3.2 Rancangan Desain Jaringan (low-fi)

Didapat jumlah ODP yang akan digunakan adalah sebanyak 4 ODP dan

penambahan tiang baru sebanyak 13 tiang. Pemetaan yang dimulai dari OLT

menuju ODC, Lalu ODC akan terhubung ke ODP. Pada ODC digunakan splitter

1:4 dan pada tiap ODP yang digunakan akan digunakan 1:8.

3.4 Perancangan Design Jaringan pada GE SmallWorld

Setelah dibuat rancangan desain low-fi pada software Google Earth Pro,

rancangan yang telah disurvei langsung ke lapangan dapat diinputkan menjadi

desain jaringan pada software GE SmallWorld. Pada GE SmallWorld, nomor-


15

nomor dan nama ODP dan ODC telah disesuaikan dan disatukan dengan

penggunaan data asli (real) yang telah ada.

Gambar 3.3 Rancangan Desain Jaringan pada GE SmallWorld

Jika dilihat menggunakan fitur tracking pada software GE SmallWorld, maka

dapat dilihat konfigurasi yang telah dirancang, dan dapat dilihat jalur yang

dirancang mulai dari OLT hingga ke ODP. Fitur tracking ini juga biasa digunakan

untuk mengecek apakah rancangan desain jaringan telah secara benar masuk ke

dalam database desain dan sudah terhubung, atau justru terjadi kesalahan dalam

pengimplementasian rancangan jaringan sehingga akan gagal saat dicoba di-track.


16

Gambar 3.4 Hasil Tracking pada GE SmallWorld


17

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan Power Link Budget

Perhitungan Link Power Budget dilakukan dengan persamaan

𝛼𝑡𝑜𝑡 = 𝐿 ∗ 𝛼𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 + ɴ𝑐 ∗ 𝛼𝑐 + ɴ𝑠 ∗ 𝛼𝑠 + 𝑆𝑝

Pada perhitungan redaman ini menggunakan serat optic standar yang digunakan di

PT Telkom yang memiliki nilai redaman 0,35 dB/km. Untuk nilai redaman passive

splitter sesuai dengan ketentuan berikut.

Rasio Redaman
1:2 3.1-3.7 dB
1:4 6.6-7.2 dB
1:8 9.7-10.3 dB
1:16 12.8-13.5 dB
1:32 16.0-16.7 dB

Tabel 4.1 Nilai redaman passive splitter

Berikut hasil perhitungan redaman dari OLT hingga ke pelanggan yang

melewati ODC dan ODP dengan asumsi ODP yang digunakan adalah ODP terjauh

yang ada pada rancangan jaringan, dan dengan asumsi rumah pelanggan yang

dihitung adalah rumah pelanggan terjauh.

a) Redaman OLT ke ODC

𝛼OLT-ODC = 𝐿 ∗ 𝛼𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 + ɴ𝑐 ∗ 𝛼𝑐 + ɴ𝑠 ∗ 𝛼𝑠 + 𝑆𝑝

= (3,75 x 0,35) + (1x0,25) + (0x0,1) + Sp


18

= 1,5625 dB

b) Redaman ODC ke ODP

𝛼ODC-ODP = 𝐿 ∗ 𝛼𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 + ɴ𝑐 ∗ 𝛼𝑐 + ɴ𝑠 ∗ 𝛼𝑠 + 𝑆𝑝

= (1,36x0,35) + (1x0,25) + (0x0,1) + (7,25)

= 7,976 dB

c) Redaman ODP ke salah satu rumah pelanggan

𝛼ODP-Pelanggan = 𝐿 ∗ 𝛼𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 + ɴ𝑐 ∗ 𝛼𝑐 + ɴ𝑠 ∗ 𝛼𝑠 + 𝑆𝑝

= (0,1x0,35) + (1x0,25) + (0x0,1) + (10,38)

= 10,665 dB

Setelah dihitung nilai masing-masing redaman pada perangkat OLT,

ODC, ODP, dan Pelanggan, maka dapat dihitung total dari nilai-nilai

redaman sambungan perangkat secara keseluruhan dari OLT hingga ke

pelanggan. Berikut contoh perhitungan total redaman dari OLT hingga ke

salah satu rumah pelanggan.

𝛼𝑡𝑜𝑡 = 𝛼OLT-ODC + 𝛼ODC-ODP + 𝛼ODP-Pelanggan

= 1,5625 dB + 7,976 dB + 10,665 dB

= 20,2035 dB

Dari hasil perhitungan total redaman dari OLT hingga ke rumah

pelanggan terjauh didapatkan redaman yaitu dibawah 28 dB sesuai dengan

standar yang digunakan oleh PT Telkom.


19

Setelah didapatkan nilai dari tiap rumah pelanggan, maka dapat dihitung

Power Receive (Pr) dengan nilai Power Transmit pada OLT yaitu +5 (sesuai

dengan standar yang digunakan PT Telkom), menggunakan persamaan

𝑃𝑟𝑥 = 𝑃𝑡𝑥 – 𝐿𝑖𝑛𝑘 𝑙𝑜𝑠𝑠 𝐵𝑢𝑑𝑔𝑒𝑡

Berikut hasil perhitungan pada rumah pelanggan terjauh

Pr = Pt - 𝛼𝑡𝑜𝑡

= (+5) – 20,2035

= -15,2035 dB

Hasil perhitungan nilai Power Receive (Pr) didapat sesuai dengan standar yang

diharapkan yaitu pada rentang -8 dBm sampai -27 dBm.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil rancangan, analisis, dan perhitungan yang telah dilakukan

pada obyek perencanaan jaringan akses fiber optic di Perumahan Griya Andika

Alfatindo, dapat disimpulkan bahwa:

1. Perancangan di Perumahan Griya Andika Alfatindo, Bengkulu ini

menggunakan 1 OLT, 1 ODC, 4 ODP. Terdapat 35 rumah hunian pada

perumahan ini yang dapat dicakup oleh 1 OLT.

2. Sistem dapat dikatakan layak dengan memenuhi standar link power budget

karena berdasarakan perhitungan manual didapatkan nilai redaman 20,2035

dB, dimana nilai tersebut masih berada di bawah batas maksimum redaman

yang ditetapkan oleh PT Telkom, yaitu 28 dB.

3. Sistem dapat dikatakan layak dengan memenuhi standar link power budget

karena berdasarakan perhitungan manual didapatkan nilai daya -15,2035 dB,

dimana nilai tersebut masih berada pada rentang daya di penerima yang

ditetapkan oleh PT Telkom, yaitu antara -8 dB sampai dengan -27 dB.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil magang yang dilakukan, penulis memberikan saran sebagai

berikut:

1. Pada perancangan FTTH agar tidak terlalu banyak menggunakan sambungan

kabel fiber optic karena akan mempengaruhi nilai redaman.

20
21

2. Mendesain rancangan FTTH pada daerah yang dinilai berpotensi untuk

berkembang dan guna pemerataan jaringan fiber.

3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat memasukan faktor ekonomi bisa

berupa biaya perancangan atau sejenisnya.


DAFTAR PUSTAKA

Divisi Akses. (2019) “Teknologi FTTx.” PT.Telkom Indonesia,.


Divisi Akses. (2019) “Teknologi GPON/XGS-PON.” PT.Telkom Indonesia,.
Muhamad Ramadhan Mardiana Siahaan.(2016) “PERANCANGAN JARINGAN
AKSES FIBER TO THE HOME (FTTH) MENGGUNAKAN TEKNOLOGI
GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK (GPON) DI PERUMAHAN
SETRA DUTA BANDUNG.” IT Telkom.2016
Gita, Ignita, Sugito, Bermano, Ageak Raporte (2015) “Perancangan Jaringan Akses
Fiber To The Home (FTTH) dengan Teknologi Gigabit Passive Optical
Network (GPON) di Private Village, Cikoneng,” e-Proceeding of
Engineering : Vol.2, No.3 Desember 2015. Page 7116
T. P. Sembara, Alamsyah, and A. Ardi, (2014) “Perancangan Jaringan Fiber To The
Home (FTTH) Berteknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON) di
Perumahan Citraland Palu,” pp. 1–7, 2014.
R. A. asy’ari izza, Firdaus, and E. Indarto, (2016) “Perancangan Jaringan Optik
Untuk Distribusi 4G Link term Evolution di Kabupaten Sleman,” pp. 1–9,
2016.
R. Darmaningtyas, Firdaus, and E. Indarto, (2014) “Perancangan Jaringan Passive
Optical Network (PON) di Kampus Universitas Islam Indonesia,” pp. 1–8,
2014.
M. M. Al-quzwini, (2014) “Design and Implementation of a Fiber to the Home
FTTH Access Network based on GPON,” vol. 92, no. 6, pp. 30–42, 2014.
Fitriyani, Atika, Damayanti, Tri Nopiani, Yudha, Mulya Setia (2015)
“PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH)
PERUMAHAN NATAENDAH KOPO,” e-Proceeding of Applied Science :
Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1404

22
23

Anda mungkin juga menyukai