Anda di halaman 1dari 7

COVER

LEMBAR PERSETUJUAN DAFTAR ISI


BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


 Peran penting magang dalam peningkatan kualitas lulusan mahasiswa.
 Uraian tentang arti penting tempat magang yang akan dijadikan subjek
magang mahasiswa terutama pada masa yang akan datang (proyeksi).
Kaitkan dengan tantangan perkembangan keilmuan Matematika masa kini
dan masa depan.
 Penjelasan tentang lokasi magang yang dipilih (Usaha/industry,
Pemerintahan, Lembaga). Tentunya lokasi yang dipilih adalah lokasi yang
mempunyai kompetensi yang mendukung mahasiswa Matematika untuk
melaksanakan magang dengan standar yang baik.
1.2. Tujuan Magang

Menguji kesiapan mahasiswa memasuki dunia kerja, Industri, dan Usaha dengan melatih
penguasaan ketrampilan konseptual, teknikal, dan relational yang sesuai dengan standart yang
diharapkan dunia Industri.
Sasaran magang :
Mahasiswa memiliki ketrampilan kerja sesuai dengan standart dunia kerja (Usaha/industry,
Pemerintahan, Lembaga) yang meliputi ketrampilan konseptual, teknikal, relational, dan
personal.
Secara spesifik sasaran konseptual f ditujukan untuk hal-hal berikut:

a. Mahasiswa mampu menjelaskan proses kegiatan (peraturan, SOP dan sejenisnya) yang
ada di tempat magang kerja secara komperehensif.
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi/menunjukkan factor-faktor kunci yang menentukan
instansi tersebut memiliki kompetensi yang mendukung mahasiswa Matematika
melakukan magang.
c. Mahasiswa mampu menyusun suatu rencana aksi untuk menyelesaikan problem- problem
yang terindentifikasi di tempat magang dengan menerapkan kemampuan berpikir kritis,
sistematis, dan logis.

Sedangkan untuk ketrampilan teknis, ditujukan untuk hal-hal berikut:

a. Mahasiswa mampu mempersiapkan hal-hal teknis yang diperlukan untuk melaksanakan


suatu aktivitas kerja sesuai dengan kondisi tempat magang.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan atau melaksanakan aktivitas-aktivitas yang berhubungan
dengan dunia Matematika sesuai dengan kondisis tempat magang .
c. Mahasiswa mampu menyusun laporan magang di setiap aktivitas kerja yang telah
dijalankan.
Dan untuk ketrampilan relational ditujukan untuk hal-hal berikut:

a. Mahasiswa mampu menerima informasi dengan lengkap dan akurat baik secara
lisan maupun tertulis.

b. Mahasiswa mampu menyampaikan laporan magang baik kepada pembimbing lapang


ataupun dosen pembimbing magang (on-time)
c. Mahasiswa mampu menjalin hubungan kerja dengan pembimbing lapang, dan rekan kerja
atau tim.
d. Mahasiswa mampu membangun tim kerja yang dinamis dan tangguh.

1.3. Manfaat

Manfaat matakuliah magang ini adalah

a. Bagi mahasiswa, mampu mengetahui sedini mungkin keterampilan yang dibutuhkan


dunia Kerja (Uasaha/industry, Pemerintahan, Lembaga)
b. Bagi mahasiswa, mampu menerapkan berbagai teori yang telah diterima di perkuliahan
dan diaplikasikan di dunia kerja dengan pembimbingan oleh dosen dan pembimbing
lapangan
c. Bagi mahasiswa, memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan semua ilmu yang telah
dipelajari di bangku kuliah dan mempelajari detail tentang seluk beluk standar kerja yang
profesional
d. Bagi dunia kerja (Uasaha/industry, Pemerintahan, Lembaga), Adanya kerjasama antara
dunia pendidikan dengan dunia kerja (Uasaha/industry, Pemerintahan, Lembaga)
sehingga dikenal oleh kalangan akademis.

BAB II. METODE PELAKSANAAN


2.1. Bentuk Penugasan (Task Assigment)

Untuk mencapai tujuan dan sasaran magang secara efektif dan efisien, semua peserta magang
secara individual mendapat kejelasan tentang penugasan (Task Assigment) dari tempat magang.
Bentuk penugasan bisa mengacu pada posisi atau jabatan yang ada atau bisa juga berdasarkan
tanggung jawab tertentu bila tempat magang memiliki banyak bagian atau divisi. Berdasarkan
analisis pekerjaan untuk posisi tersebut, bisa diturunkan pekerjaan-pekerjaan spesifik yang harus
dilaksanakan peserta magang.

2.2. Waktu

Kegiatan magang akan dilakukan selama tidak kurang dari 4 minggu pada kurun waktu semester
berjalan. Jadwal pasti disesuaikan dengan tempat magang.

2.3. Peserta
Peserta magang berasal dari mahasiswa program studi Matematika

2.4. Prosedur

Prosedur pelaksanaan magang kerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Pertemuan dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)


 Pembimbingan penyusunan proposal magang.
 Pembahasan dan persetujuan bentuk-bentuk penugasan kepada peserta
magang.
 Pembekalan peserta magang terkait dengan penugasan-penugasan yang
telah dibahas dan disetujui oleh DPL
 Pemberangkatan peserta ke lokasi oleh DPL (tidak wajib diantar).
 Orientasi tempat magang.
 Performing penugasan-penugasan yang telah diberikan.
 Penjelasan singkat dari pembimbing lapang tentang tugas yang harus
dijelaskan.
 Supervisi pembimbing lapang atau pelaksanaan tugas.
 Evaluasi pembimbing lapang atas kinerja yang ditujukan peserta magang.
 Khusus terkait kemampuan konseptual, setiap peserta diharuskan
menghasilkan laporan yang akan disampaikan kepada pembimbing untuk
memperoleh penilaian sejauh mana perkembangan kemampuan konseptual
peserta magang. Dalam hal ini peran pembimbing lapang sangat
diharapkan untuk mempertajam kemampuan mahasiswa terkait kondisi
actual yang ada di lokasi magang.
 Monitoring dan Supervisi

Kegiatan monitoring dilakukan oleh dosen pembimbing berdasarkan laporan mingguan yang
dikirimkan oleh mahasiswa untuk memastikan pelaksanaan magang berjalan dengan baik. Bila
dibutuhkan, dosen dapat melakukan monitoring secara langsung ke tempat magang. Oleh karena
itu, bantuan dari pembimbing lapang (tempat magang) sangat diharapkan terutama dalam
menyampaikan hal-hal penting terkait dengan kinerja, kesehatan dan keselamatan peserta.

 Evaluasi

Evaluasi kegiatan magang dilakukan untuk menilai kinerja peserta magang dan proses
penyelenggaraan magang. Evaluasi kinerja peserta didasarkan atas beberapa hal:

a. Proposal Magang
b. Laporan mingguan
c. Laporan akhir.
d. Penugasan (case method dan team based project)

Contoh kegiatan case method dalam kegiatan magang adalah penyelesaian contoh kasus yang
bisa diselesaikan dengan kegiatan magang, misalnya, mahasiswa dapat memecahkan kasus
dengan melakukan pengolahan data hasil obsevasi di tempat magang.
Evaluasi penyelenggaraan magang dilakukan untuk menemukan kekurangan-kekurangan yang
masih bisa diperbaiki untuk meningkatkan proses dan kualitas penyelenggaraan magang kerja
pada masa mendatang.

BAB III. RENCANA KEGIATAN KERJA


Rencana kegiatan magang disusun berdasarkan target, lokasi magang, dan dapat dilakukan
perubahan jika diperlukan. Penyusunan rencana kerja bilamana memungkinkan bisa dikerjakan
sebelum pemberangkatan peserta magang ke lokasi dan dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing untuk mendapat persetujuan. Alternatif lain, penyusunan rencana kegiatan magang
kerja secara definity dilakukan bersamaan dengan orientasi pada awal-awal waktu magang.
Rencana kegiatan paling tidak berisi penugasan atau pekerjaan yang dikerjakan mahasiswa
disertai dengan alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya. Bilamana
memungkinkan uraian tentang tanggung jawab yang harus dilakukan mahasiswa bisa dijelaskan.
3.1. Kegiatan I Latar Belakang

Deskripsi Singkat Kegiatan Prosedur Pelaksanaan Kegiatan


3.2. Kegiatan II Latar Belakang

Deskripsi Singkat Kegiatan Prosedur Pelaksanaan Kegiatan

3.3. dst….

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai