id
BAB II
DESKRIPSI AIESEC
sebenarnya dilatarbelakangi ketika perang dunia ke-dua yang terjadi pada tahun
akhir 1930-an hingga tahun 1945 menjadi sebuah catatan yang kelam dalam
stabilitas perdamaian dunia dan menimbulkan dampak yang negatif dalam setiap
budaya.
Dampak dari akibat perang yang terjadi tersebut pada akhirnya menimbulkan
sebuah gagasan baru untuuk melakukan perubahan bagi dunia ini. Akibat dari
yang hampir kesemuanya memiliki keinginan dan tujuan yang sama yaitu
melakukan perubahan untuk dunia yang lebih baik bagi seluruh umat manusia.
perang dunia ke-dua tersebut ternyata tidak hanya bertahan pada saat pasca perang
terjadi, akan tetapi terus berjalan hingga saat ini dengan inti tujuan yang sama,
39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
konferensi yang digagas oleh para pemimpin negara-negara di Asia dan Afrika
lebih baik bagi bangsa Asia dan Afrika yang pada saat masa perang dunia ke-dua
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang terus ada hingga saat ini dan memiliki
Akan tetapi, pada saat itu, pergerakan-pergerakan semacam itu tidak hanya
dilakukan oleh kalangan pelajar. Salah satu organisasi di kalangan pelajar dalam
tingkat internasional yang lahir dengan dilatarbelakangi oleh perang dunia ke-dua
Economiques et Commerciales).
ini sudah muncul sejak akhir tahun 1930-an atau lebih tepatnya tahun 1938. Pada
sekitar tahun 1930-an, ketika dunia baru saja bangkit dari Great Depression atau
depresi besar di bidang ekonomi dan segala saluran perdagangan dan komunikasi
runtuh pada saat itu, organisasi para pemuda pelajar di wilayah Skandinavia dan
sekolah ekonomi dan perdagangan Eropa lainnya mulai untuk bekerja sama.
Pada mulanya, kerjasama ini bergerak dalam bentuk pertemuan dimana para
diselenggarakan atas dasar inisiatif dari para pesertanya sendiri, dengan didukung
oleh Kementerian Hubungan Luar Negeri Swedia. Tidak ada organisasi atau
universitas apapun yang terkait. Sayangnya, dengan dimulainya perang pada tahun
industri dan ekonomi, dan pertukaran lulusan untuk program magang di negara
lain.
enam negara bertemu di Liège, Belgia untuk membentuk sebuah bentuk kerjasama
rekreasi. Kongres di Liège ini kemudian dianggap menjadi kongres pertama dalam
sejarah AIESEC.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
Swedia, tiga orang pelajar dari tiga negara yang berbeda yaitu Jaroslav Zich
(Ceko), Jean Choplin (Prancis), dan Stanislas Callens (Belgia) mendirikan AIESE.
AIESEC secara resmi didirikan pada tahun 1948. Pada waktu itu misi
organisasi ini menggelar International Congress (IC) pertama pada bulan Maret
1949.
Jaroslav Zich asal Ceko akhirnya terpilih sebagai Presiden pertama, dan
sebuah komite eksekutif juga dipilih, yang terdiri dari Bertil Hedberg dari
dari Nancy (Perancis), Piccard dari Jenewa (Swiss), Staubly dari St Gallen
(Swiss), dan Teubner dari Tilburg (Belanda). Diputuskan juga bahwa markas
besar organisasi akan bertempat di negara tempat asal presiden terpilih di masa
itu, Praha.
Pondasi untuk AIESEC secara formal juga ditetapkan, dan filosofi dasar
dikemukakan dalam bentuk yang jelas. Fokus dari organisasi ini adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
Salah satu hal yang harus segera dilakukan adalah adanya perbaikan di bidang
internasional. Berangkat dari titik inilah, aktivitas berupa pertukaran pelajar dirasa
semakin perlu untuk dilakukan untuk semakin menumbuhkan rasa damai melalui
pelajar.
pertukaran pelajar antara dua sekolah yang berbeda negara. Pertukaran ini
memiliki prosedur yang lebih sederhana dan lebih mudah dari segi
semacam ini pertama kali dilakukan pada tahun 1951 oleh perwakilan pelajar dari
tahun membuat organisasi ini mantap untuk mulai mengembangkan kegiatan lain
yang juga bermanfaat bagi masyarakat. Ide yang digagas adalah AIESEC perlu
forum studi formal yang lebih sistematis berdasarkan isu-isu yang sedang hangat.
ini adalah kehadiran pertama negara non-Eropa di AIESEC – dan juga Yunani.
Ekspansi ini memberikan dampak yang positif bagi AIESEC sendiri dan juga
kegiatan pertukaran pelajar sebagai program utamanya. Hal ini terbukti dengan
pertukaran internasional.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
mencapai 22%. Maka dari itu, pada tahun 1960-an, AIESEC mengenalkan tiga
traineeship.
SSTP adalah sebuah konsep pertukaran pelajar yang lebih modern dengan
beberapa pelajar yang berkualitas untuk kemudian diberi pelatihan dan pendidikan
mengenai topik tertentu melalui sebuah ―project‖. Setiap minggunya, selain untuk
keperluan magang, para pelajar tersebut harus dapat meluangkan waktu untuk
berkumpul bersama dalam sebuah forum kajian ilmu atau Focus Group
Discussion (FGD). Nantinya, di akhir periode para peserta harus membuat laporan
mengenai project yang telah dilakukan. Pada akhir tahun 1969, 22 SSTP telah
magang di sebuah perusahaan dalam jangka waktu dua sampai tiga bulan. Untuk
magang namun dalam jangka waktu yang lebih lama, yaitu minimal tiga bulan.
lebih intensif.
Pada tahun 1960, AIESEC yang tengah berkembang dengan sangat pesat
dimulai dengan perubahan structural menjadi kearah yang lebih baik. Terdapat
markas besar organisasi berada di negara asal Presiden yang menjabat saat itu,
kantor pusat.
misalnya pada tahun 1966, AIESEC meghelat sebuah forum dengan bertajuk
konferensi internasional yang paling sukses pada saat itu yang diselenggarakan
sebuah konferensi yang berawal dari ide pada konferensi regional di Jepang, Swis,
Amerika Serikat, dan Ghana. Lebih dari 200 delegasi dari 40 negara hadir dalam
konferensi tersebut. Konferensi ini menjadi bukti bahwa AIESEC adalah sebuah
Memasuki dekade 70-an, krisis ekonomi kembali melanda dunia. Hal tersebut
mau tidak mau turut mempengaruhi kinerja AIESEC. Pada awal-awal tahun 1970-
an, program pertukaran pelajar yang menjadi produk utama AIESEC mengalami
Turunnya minat dan jumlah pertukaran pelajar ini membuat AIESEC fokus
untuk memperbaiki kualitas dari program ini. Salah satu upaya AIESEC dalam hal
tersebut adalah adanya peraturan baru bahwa semua pertukaran pelajar AIESEC
International Congress 1974. Selain itu, AIESEC juga memperketat sistem seleksi
setelah Local Committee Survey pada tahun 1978 melaporkan banyaknya keluhan
peningkatan kualitas yang lebih baik dan mampu memberikan perubahan positif
kepada dunia.
lainnya. Hal ini kemudian berimbas pada semakin meningkatnya minat para
Akan tetapi pada akhir tahun 1980-an, jumlah pertukaran pelajar AIESEC
kembali mengalami penurunan yang sangat drastis. Hal ini diakibatkan oleh
beberapa factor baik dari internal maupun eksternal. Dari sisi internal, ada
pertukaran pelajar ini, termasuk dengan tidak siapnya AIESEC dalam menghadapi
perkembangannya yang cepat dan pesat. Dari segi eksternal, munculnya Perang
pertukaran pelajar tersebut. Namun begitu, jumlah pertukaran pelajar yang terjadi
di tahun 1989 menjadi angka tertinggi yang mampu dicapai AIESEC dalam
sejarahnya berdiri.
organisasi ini dalam membangun dunia yang lebih baik. Kontribusi AIESEC
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
terhadap dunia pada saat itu dianggap ‗hanya‘ sebatas mengirim dan melakukan
program pertukaran pelajar dan hal tersebut dianggap tidak cukup bila
Global Seminar Series (AGSS) pada tahun 1988, tujuannya adalah untuk memberi
Seperti ITOMS, AGSS pada akhirnya bermuara pada kegiatan World Theme
Conference (WTC).
namun di sisi lain AIESEC memberi perhatian lebih untuk berkontribusi melalui
undangan dari PBB dalam sebuah pertemuan internasional penting di kala itu
yang bernama UN Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil. Tiga tahun kemudian,
AIESEC kembali mengambil peran dalam World Summit for Social Development
lingkungan eksternal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
teknologi informasi yang berlaku. Hal ini juga diakibatkan oleh semakin majunya
teknologi yang ada, yang juga dapat memudahkan proses kerja AIESEC itu
sendiri. Berkat kemajuan teknologi dan penggunaan internet pada saat itu, proses
untuk melaksanakan rapat online melalui Internet Relay Chat (IRC), dan
dibukanya website www.aiesec.org yang bisa diakses hingga 70 negara pada masa
menghadapi masalah yang sama dengan yang terjadi pada dekade 1970, yaitu
fokus pada pengembangan kualitas para anggotanya. Namun, kali ini AIESEC
dalam lima tahap yang mulai diperkenalkan kepada para anggota pada 2001. Baru
pada tahun 2005, hal tersebut diluncurkan secara resmi pada International
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
baru demi mencapai visinya di tahun 2010. Strategi organisasi dan strategi produk
para anggota AIESEC dengan memberi kontribusi lebih dan hasil yang nyata bagi
Pada tahun 2004, agar AIESEC bisa lebih fokus dalam mengimplementasikan
lima Growth Networks. Pembagian ini berdasarkan tren sosial ekonomi yang
America (WENA), Central and Eastern Europe (CEE), Asia Pacific (AP), Africa,
Spanyol, dan Portugal). Pada tahun 2006, Middle East and North Africa (MENA)
dapat menerapkan program dan kegiatan yang sesuai dengan kesempatan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
Tidak lupa, segala aktvitas program disesuaikan dengan tema yang relevan serta
isu yang sedang berkembang di tingkat lokal, regional, dan dunia global.
Based AIESEC Experience (IBXPs), yaitu sebuah cara untuk meyakinkan para
pemuda yang memiliki passion terhadap isu-isu tertentu, untuk tidak hanya
pelajar AIESEC. Selain itu, IBXPs juga diberikan kepada member AIESEC
memimpin sebuah perubahan positif, memiliki minat yang kuat dan pengetahuan
pada sebuah isu penting di mana dunia sedang membutuhkan sosok dengan jiwa
yang merupakan bagian dari IBXPs. AIESEC LNs diberi nama berdasarkan topik,
Pada dekade 2000, dengan rata-rata lebih dari 1600 pertukaran pelajar
diselenggarakan setiap tahunnya di lebih dari 40 negara dan enam benua telah
memberi bukti bahwa AIESEC memberi jaringan para agen perubahan yang
memiliki passion pada topik-topik tersebut. Hasilnya, pada tahun 2007, AIESEC
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
sukses meraih performa terbaiknya dalam hal exchange experience yang diberikan
seluruh penjuru dunia. Hal ini bisa terlihat dari semakin banyaknya jumlah
expansion maupun LC yang tergabung dalam AIESEC. Melihat hal ini, AIESEC
komunitas yang dikenal dengan user-centric system, atau sistem yang dirancang
member, rekanan, dan alumni dapat berinteraksi satu sama lain dan berpartisipasi
Experience.
yang sangat luas. Fitur baru yang terdapat dalam situs ini antara lain: adalah
AIESEC Experience, interaksi dan komunikasi yang lebih baik dengan rekanan
AIESEC, jangkauan yang lebih luas untuk statistik maupun laporan-laporan lain,
dan adanya multiple content generation features untuk saling berbagi informasi.
AIESEC. Melalui situs ini, seluruh orang yang terkait dengan AIESEC bisa saling
tampilam dan menu yang lebih interaktif. Sampai hari ini, www.aiesec.org masih
dijadikan acuan utama bagi mereka yang mencari informasi mengenai AIESEC
secara umum, baik untuk non-member, member, alumni, dan institusi. Lebih dari
bernama AIESEC terus tumbuh dari hari ke hari dan lebih dari enam dekade,
bahwa AIESEC memiliki lebih dari 70.000 member aktif di 2400 perwakilan
universitas di 126 negara dan teritori. Ada lebih dari 6000 kesempatan yang
tersedia di AIESEC dengan pengalaman lebih dari 6500 program magang dan
juga lebih dari 21.000 pengalaman sukarelawan. Dan hingga saat ini sudah
terdapat lebih dari satu juta orang yang menjadi alumni AIESEC.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
1. Standing Position
2. Tujuan
3. Lingkup
memperoleh-laba yang dijalankan oleh pelajar dan wisudawan baru dari institusi
atau pendidikan tinggi. Anggota kami tertarik pada isu dunia, kepemimpinan, dan
C. Nilai-nilai AIESEC
program, kegiatan, dan segala yang dilakukan. Melalui kreativitas dan inovasi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
4. Activating Leadership
para member-nya.
5. Demonstrating Integrity
6. Acting Sustainably
diambil oleh AIESEC haruslah bermanfaat bagi generasi yang akan datang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
E. Logo AIESEC
Logo AIESEC adalah tulisan AIESEC berwarna putih dengan latar belakang
warna biru. Menyambung dengan latar belakang, dari tulisan AIESEC, terdapat
ilustrasi orang berjalan. Pada ilustrasi tersebut, mula-mula orang berjalan biasa
adalah seseorang yang membawa tas, kepala tidak lagi tertunduk melainkan
menatap percaya diri ke depan dan akhirnya terus berjalan dengan langkah yang
lebar.
Dengan ilustrasi itu pula, digambarkan bahwa seseorang yang pertama masuk di
AIESEC masih dengan karakter aslinya kemudian berproses sehingga selepas dari
AIESEC, seseorang semakin mantap dan percaya diri menatap masa depan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
F. Maskot AIESEC
Maskot AIESEC adalah ilustrasi sosok manusia dengan kepala berlidah api
yang dinamai Eddie. Eddie merupakan representasi seorang pemuda dan lidah api
Eddie yang berwarna biru muda dan tidak disertai tambahan ilustrasi apa pun
adalah maskot AIESEC secara umum, sedangkan Eddie yang berwarna lain atau
tertentu.
Herzegovina
Darussalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
Dominika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
Program Global Citizen AIESEC adalah salah satu dari tiga program utama
AIESEC, yaitu Global Talent dan Global Leader. Sebelumnya, program ini lebih
luar negeri, dengan jangka waktu program selama enam hingga dua belas minggu.
Program ini tidak menjanjikan keuntungan ataupun gaji bagi para pesertanya,
walaupun dalam beberapa kesempatan peserta akan mendapatkan gaji dari tempat
ia bekerja, akan tetapi program ini menjanjikan sebuah pengalaman yang akan
Terhitung pada tahun 2014, sudah terdapat 21.000 lebih sukarelawan yang
tergabung dalam program ini, dengan 3000 lebih partner yang bekerja sama sudah
Dari data yang diambil pada tahun 2013, pengalaman yang paling popular
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
dunia. Kegiatan ini biasanya berkaitan dengan perubahan iklim dan mengatasi
commit to user