Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH MAHASISWA Kehadiran Boedi Oetomo,Indische Vereeninging, dll pada masa ini ditindak lanjuti dengan membubarkan segala

indak lanjuti dengan membubarkan segala organisasi


itu merupakan suatu episode sejarah yang menandai munculnya pelajar dan mahasiswa, termasuk partai politik, serta insiden kecil
Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan sebuah angkatan pembaharu dengan kaum terpelajar dan di Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta yang mengakibatkan
kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan mahasiswa sebagai aktor terdepannya, yang pertama dalam mahasiswa dipecat dan dipenjarakan.
tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, sejarah Indonesia : generasi 1908, dengan misi utamanya
intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan hak-hak Praktis, akibat kondisi yang vacuum tersebut, maka mahasiswa
terlibat di dalamnya. kemanusiaan dikalangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kebanyakan akhirnya memilih untuk lebih mengarahkan kegiatan
kemerdekaan, dan mendorong semangat rakyat melalui dengan berkumpul dan berdiskusi, bersama para pemuda lainnya
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan terutama di asrama-asrama. Tiga asrama yang terkenal dalam
mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, penerangan-penerangan pendidikan yang mereka berikan, untuk
berjuang membebaskan diri dari penindasan kolonialisme. sejarah, berperan besar dalam melahirkan sejumlah tokoh,
seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa. adalah Asrama Menteng Raya, Asrama Cikini, dan Asrama
1908 1928[ Kebon Sirih. Tokoh-tokoh inilah yang nantinya menjadi cikal
bakal generasi 1945, yang menentukan kehidupan bangsa.
Boedi Oetomo, adalah suatu wadah perjuangan yang pertama Pada pertengahan 1923, serombongan mahasiswa yang
kali memiliki struktur pengorganisasian modern. Didirikan di bergabung dalam Indonesische Vereeninging (nantinya berubah Salah satu peran angkatan muda 1945 yang bersejarah, dalam
Jakarta, 20 Mei 1908 oleh pemuda-pelajar-mahasiswa dari menjadi Perhimpunan Indonesia) kembali ke tanah air. Kecewa kasus gerakan kelompok bawah tanah yang antara lain dipimpin
lembaga pendidikan STOVIA, wadah ini merupakan refleksi sikap dengan perkembangan kekuatan-kekuatan perjuangan di oleh Chairul Saleh dan Soekarni saat itu, yang terpaksa menculik
kritis dan keresahan intelektual terlepas dari primordialisme Jawa Indonesia, dan melihat situasi politik yang di hadapi, mereka dan mendesak Soekarno dan Hatta agar secepatnya
yang ditampilkannya. membentuk kelompok studi yang dikenal amat berpengaruh, memproklamirkan kemerdekaan, peristiwa ini dikenal kemudian
karena keaktifannya dalam diskursus kebangsaan saat itu. dengan peristiwa Rengasdengklok.
Pada konggres yang pertama di Yogyakarta, tanggal 5 Oktober Pertama, adalah Kelompok Studi Indonesia (Indonesische
1908 menetapkan tujuan perkumpulan : Kemajuan yang selaras Studie-club) yang dibentuk di Surabaya pada tanggal 29 1966[
buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan Oktober 1924 oleh Soetomo. Kedua, Kelompok Studi Umum Sejak kemerdekaan, muncul kebutuhan akan aliansi antara
pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan (Algemeene Studie-club) direalisasikan oleh para nasionalis dan kelompok-kelompok mahasiswa, di antaranya Perserikatan
industri, serta kebudayaan. mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik di Bandung yang dimotori Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI), yang dibentuk
oleh Soekarno pada tanggal 11 Juli 1925. melalui Kongres Mahasiswa yang pertama di Malang tahun 1947.
Dalam 5 tahun permulaan Budi Oetomo sebagai perkumpulan,
tempat keinginan-keinginan bergerak maju dapat dikeluarkan, Diinspirasi oleh pembentukan Kelompok Studi Surabaya dan Selanjutnya, dalam masa Demokrasi Liberal (1950-1959), seiring
tempat kebaktian terhadap bangsa dinyatakan, mempunyai Bandung, menyusul kemudian Perhimpunan Pelajar Pelajar dengan penerapan sistem kepartaian yang majemuk saat itu,
kedudukan monopoli dan oleh karena itu BU maju pesat, tercatat Indonesia (PPPI), prototipe organisasi yang menghimpun seluruh organisasi mahasiswa ekstra kampus kebanyakan merupakan
akhir tahun 1909 telah mempunyai 40 cabang dengan lk.10.000 elemen gerakan mahasiswa yang bersifat kebangsaan tahun organisasi dibawah partai-partai politik. Misalnya, GMKI Gerakan
anggota. 1926, Kelompok Studi St. Bellarmius yang menjadi wadah Mahasiswa kristen Indonesia, PMKRI Perhimpunan Mahasiswa
mahasiswa Katolik, Cristelijke Studenten Vereninging (CSV) bagi Katholik Republik Indonesia dengan Partai Katholik,Gerakan
Disamping itu, para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di mahasiswa Kristen, dan Studenten Islam Studie-club (SIS) bagi
Belanda, salah satunya Mohammad Hatta yang saat itu sedang Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dekat dengan
mahasiswa Islam pada tahun 1930-an. PNI, Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) dekat
belajar di Nederland Handelshogeschool
diRotterdam mendirikan Indische Vereeninging yang kemudian Dari kebangkitan kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan dengan PKI,Gerakan Mahasiswa Sosialis Indonesia (Gemsos)
berubah nama menjadi Indonesische Vereeninging tahun 1922, aktivis pemuda itulah, munculnya generasi baru pemuda dengan PSI, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
disesuaikan dengan perkembangan dari pusat kegiatan diskusi Indonesia yang memunculkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 berafiliasi dengan Partai NU, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
menjadi wadah yang berorientasi politik dengan jelas. Dan Oktober 1928. Sumpah Pemuda dicetuskan melalui Konggres dengan Masyumi, dan lain-lain.
terakhir untuk lebih mempertegas identitas nasionalisme yang Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober Di antara organisasi mahasiswa pada masa itu, CGMI lebih
diperjuangkan, organisasi ini kembali berganti nama baru 1928, dimotori oleh PPPI. menonjol setelah PKI tampil sebagai salah satu partai kuat hasil
menjadi Perhimpunan Indonesia, tahun 1925. Pemilu 1955. CGMI secara berani menjalankan politik konfrontasi
1945
Berdirinya Indische Vereeninging dan organisasi-organisasi dengan organisasi mahasiswa lainnya, bahkan lebih jauh
lain,seperti: Indische Partij yang melontarkan propaganda Dalam perkembangan berikutnya, dari dinamika pergerakan berusaha memengaruhi PPMI, kenyataan ini menyebabkan
kemerdekaan Indonesia, Sarekat Islam, nasional yang ditandai dengan kehadiran kelompok-kelompok perseteruan sengit antara CGMI dengan HMI dan, terutama
danMuhammadiyah yang beraliran nasionalis demokratis dengan studi, dan akibat pengaruh sikap penguasa Belanda yang dipicu karena banyaknya jabatan kepengurusan dalam PPMI
dasar agama, Indische Sociaal Democratische menjadi Liberal, muncul kebutuhan baru untuk menjadi partai yang direbut dan diduduki oleh CGMI dan juga GMNI-khususnya
Vereeninging (ISDV) yang berhaluan Marxisme, menambah politik, terutama dengan tujuan memperoleh basis massa yang setelah Konggres V tahun 1961.
jumlah haluan dan cita-cita terutama ke arah politik. Hal ini di luas. Kelompok Studi Indonesia berubah menjadi Partai Bangsa
Indonesia (PBI), sedangkan Kelompok Studi Umum Mahasiswa membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia
satu sisi membantu perjuangan rakyat Indonesia, tetapi di sisi (KAMI) tanggal 25 Oktober 1966 yang merupakan hasil
lain sangat melemahkan BU karena banyak orang kemudian menjadi Perserikatan Nasional Indonesia (PNI).
kesepakatan sejumlah organisasi yang berhasil dipertemukan
memandang BU terlalu lembek oleh karena hanya menuju Secara umum kondisi pendidikan maupun kehidupan politik pada oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan (PTIP)
"kemajuan yang selaras" dan terlalu sempit keanggotaannya zaman pemerintahan Jepang jauh lebih represif dibandingkan Mayjen dr. Syarief Thayeb, yakni PMKRI, HMI,PMII,Gerakan
(hanya untuk daerah yang berkebudayaan Jawa) meninggalkan dengan kolonial Belanda, antara lain dengan melakukan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Sekretariat Bersama
BU. Oleh karena cita-cita dan pemandangan umum berubah ke pelarangan terhadap segala kegiatan yang berbau politik; dan hal Organisasi-organisasi Lokal (SOMAL), Mahasiswa Pancasila
arah politik, BU juga akhirnya terpaksa terjun ke lapangan politik.
(Mapancas), dan Ikatan Pers Mahasiswa (IPMI). Tujuan reaksi kekecewaan mahasiswa terhadap tim-tim khusus yang juga mengkritik strategi pembangunan dan kepemimpinan
pendiriannya, terutama agar para aktivis mahasiswa dalam disponsori pemerintah, mulai dari Tim Pemberantasan Korupsi nasional.
melancarkan perlawanan terhadap PKI menjadi lebih (TPK), Task Force UI sampai Komisi Empat.
terkoordinasi dan memiliki kepemimpinan. Awalnya, pemerintah berusaha untuk melakukan pendekatan
Berbagai borok pembangunan dan demoralisasi perilaku terhadap mahasiswa, maka pada tanggal 24 Juli 1977
Munculnya KAMI diikuti berbagai aksi lainnya, seperti Kesatuan kekuasaan rezim Orde Baru terus mencuat. Menjelang Pemilu dibentuklah Tim Dialog Pemerintah yang akan berkampanye di
Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar 1971, pemerintah Orde Baru telah melakukan berbagai cara berbagai perguruan tinggi. Namun, upaya tim ini ditolak oleh
Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), dan dalam bentuk rekayasa politik, untuk mempertahankan dan mahasiswa. Pada periode ini terjadinya pendudukan militer atas
lain-lain. memapankan status quo dengan mengkooptasi kekuatan- kampus-kampus karena mahasiswa dianggap telah melakukan
kekuatan politik masyarakat antara lain melalui bentuk pembangkangan politik, penyebab lain adalah karena gerakan
Pada tahun 1965 dan 1966, pemuda dan mahasiswa Indonesia perundang-undangan. Misalnya, melalui undang-undang yang mahasiswa 1978 lebih banyak berkonsentrasi dalam melakukan
banyak terlibat dalam perjuangan yang ikut mendirikan Orde mengatur tentang pemilu, partai politik, dan MPR/DPR/DPRD. aksi diwilayah kampus. Karena gerakan mahasiswa tidak
Baru. Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66, yang terpancing keluar kampus untuk menghindari peristiwa tahun
menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, Muncul berbagai pernyataan sikap ketidakpercayaan dari 1974, maka akhirnya mereka diserbu militer dengan cara yang
sementara sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih kalangan masyarakat maupun mahasiswa terhadap sembilan brutal. Hal ini kemudian diikuti oleh dihapuskannya Dewan
bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah partai politik dan Golongan Karya sebagai pembawa aspirasi Mahasiswa dan diterapkannya kebijakan NKK/BKK di seluruh
mereka yang kemudian berada pada lingkar kekuasaan Orde rakyat. Sebagai bentuk protes akibat kekecewaan, mereka Indonesia.
Baru, di antaranya Cosmas Batubara (Eks Ketua Presidium mendorang munculnya Deklarasi Golongan Putih (Golput) pada
KAMI Pusat), Sofyan Wanandi, Yusuf Wanandi ketiganya dari tanggal 28 Mei 1971 yang dimotori oleh Arif Budiman, Adnan Soeharto terpilih untuk ketiga kalinya dan tuntutan mahasiswa
PMKRI,Akbar Tanjung dari HMI dll. Angkatan '66 mengangkat Buyung Nasution, Asmara Nababan. pun tidak membuahkan hasil. Meski demikian, perjuangan
isu Komunis sebagai bahaya laten negara. Gerakan ini berhasil gerakan mahasiswa 1978 telah meletakkan sebuah dasar
membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung Dalam tahun 1972, mahasiswa jtyang bernama aji uga telah sejarah, yakni tumbuhnya keberanian mahasiswa untuk
mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi oleh PKI (Partai melancarkan berbagai protes terhadap pemborosan anggaran menyatakan sikap terbuka untuk menggugat bahkan menolak
Komunis Indonesia). Setelah Orde Lama berakhir, aktivis negara yang digunakan untuk proyek-proyek eksklusif yang kepemimpinan nasional.
Angkatan '66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyak yang dinilai tidak mendesak dalam pembangunan,misalnya terhadap
duduk di kursi DPR/MPR serta diangkat dalam kabibet proyek pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di saat Gerakan bersifat nasional namun tertutup dalam kampus,
pemerintahan Orde Baru. Indonesia haus akan bantuan luar negeri. Oktober 1977

1974 Protes terus berlanjut. Tahun 1972, dengan isu harga beras naik, Gerakan mahasiswa tahun 1977/1978 ini tidak hanya berporos di
berikutnya tahun 1973 selalu diwarnai dengan isu korupsi sampai Jakarta dan Bandung saja namun meluas secara nasional
Realitas berbeda yang dihadapi antara gerakan mahasiswa 1966 dengan meletusnya demonstrasi memprotes PM Jepang Kakuei meliputi kampus-kampus di kota Surabaya, Medan,Bogor,
dan 1974, adalah bahwa jika generasi 1966 memiliki hubungan Tanaka yang datang ke Indonesia dan peristiwa Malari pada 15 Ujungpandang (sekarang Makassar), dan Palembang. [1] 28
yang erat dengan kekuatan militer, untuk generasi 1974 yang Januari 1974. Gerakan mahasiswa di Jakarta meneriakan isu Oktober 1977, delapan ribu anak muda menyemut di depan
dialami adalah konfrontasi dengan militer. "ganyang korupsi" sebagai salah satu tuntutan "Tritura Baru" kampus ITB. Mereka berikrar satu suara, "Turunkan Suharto!".
disamping dua tuntutan lainnya Bubarkan Asisten Pribadi dan Besoknya, semua yang berteriak, raib ditelan terali besi. Kampus
Sebelum gerakan mahasiswa 1974 meledak, bahkan sebelum Turunkan Harga; sebuah versi terakhir Tritura yang muncul segera berstatus darurat perang. Namun, sekejap kembali
menginjak awal 1970-an, sebenarnya para mahasiswa telah setelah versi koran Mahasiswa Indonesia di Bandung tentram.[2]
melancarkan berbagai kritik dan koreksi terhadap praktik sebelumnya. Gerakan ini berbuntut dihapuskannya
kekuasaan rezim Orde Baru, seperti: jabatan Asisten Pribadi Presiden. Peringatan Hari Pahlawan 10 November 1977, berkumpulnya
mahasiswa kembali[
1977-1978
 Golput yang menentang pelaksanaan pemilu pertama pada 10 November 1977, di Surabaya dipenuhi tiga ribu jiwa muda.
masa Orde Baru pada 1972 karena Golkar dinilai curang. Setelah peristiwa Malari, hingga tahun 1975 dan 1976, berita Setelah peristiwa di ITB pada Oktober 1977, giliran
tentang aksi protes mahasiswa nyaris sepi. Mahasiswa Kampus ITS Baliwerti beraksi. Dengan semangat pahlawan,
 Gerakan menentang pembangunan Taman Mini Indonesia disibukkan dengan berbagai kegiatan kampus disamping kuliah berbagai pimpinan mahasiswa se-Jawa hadir memperingati hari
Indah pada 1972 yang menggusur banyak rakyat kecil yang sebagain kegiatan rutin, dihiasi dengan aktivitas kerja sosial, Pahlawan 1977. Seribu mahasiswa berkumpul, kemudian
tinggal di lokasi tersebut. Kuliah Kerja Nyata (KKN), Dies Natalis, acara penerimaan berjalan kaki dari Baliwerti menuju Tugu Pahlawan.
Diawali dengan reaksi terhadap kenaikan harga Bahan Bakar mahasiswa baru, dan wisuda sarjana. Meskipun disana-sini aksi
protes kecil tetap ada. Sejak pertemuan 28 Oktober di Bandung, ITS didaulat menjadi
Minyak (BBM), aksi protes lainnya yang paling mengemuka pusat konsentrasi gerakan di front timur. Hari pahlawan dianggap
disuarakan mahasiswa adalah tuntutan pemberantasan korupsi. Menjelang dan terutama saat-saat antara sebelum dan setelah cocok membangkitkan nurani yang hilang. Kemudian disepakati
Lahirlah, selanjutnya apa yang disebut gerakan "Mahasiswa Pemilu 1977, barulah muncul kembali pergolakan mahasiswa pusat pertemuan nasional pimpinan mahasiswa di Surabaya.
Menggugat" yang dimotori Arif Budiman yang progaram yang berskala masif. Berbagai masalah penyimpangan politik
utamanya adalah aksi pengecaman terhadap kenaikan BBM, dan diangkat sebagai isu, misalnya soal pemilu mulai dari Sementara di kota-kota lain, peringatan hari Pahlawan juga
korupsi. pelaksanaan kampanye, sampai penusukan tanda gambar, pola semarak. Di Jakarta, 6000 mahasiswa berjalan kaki lima
rekruitmen anggota legislatif, pemilihan gubernur dan bupati di kilometer dari Rawamangun (kampus IKIP) menuju Salemba
Menyusul aksi-aksi lain dalam skala yang lebih luas, pada 1970 (kampus UI), membentangkan spanduk,"Padamu Pahlawan
pemuda dan mahasiswa kemudian mengambil inisiatif dengan daerah-daerah, strategi dan hakikat pembangunan, sampai
dengan tema-tema kecil lainnya yang bersifat lokal. Gerakan ini Kami Mengadu". Juga dengan pengawalan ketat tentara.
membentuk Komite Anti Korupsi (KAK) yang diketuai
oleh Wilopo. Terbentuknya KAK ini dapat dilihat merupakan
Acara hari itu, berwarna sajak puisi serta hentak orasi. Suasana Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK). Melalui
haru-biru, mulai membuat gerah. Beberapa batalyon tempur PUOK ini ditetapkan bahwa organisasi kemahasiswaan intra
sudah ditempatkan mengitari kampus-kampus Surabaya. kampus yang diakui adalah Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi
Sepanjang jalan ditutup, mahasiswa tak boleh merapat pada (SMPT), yang didalamnya terdiri dari Senat Mahasiswa Fakultas
rakyat. Aksi mereka dibungkam dengan cerdik. (SMF) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Konsolidasi berlangsung terus. Tuntutan agar Soeharto turun Dikalangan mahasiswa secara kelembagaan dan personal terjadi
masih menggema jelas, menggegerkan semua pihak. Banyak pro kontra, menamggapi SK tersebut. Oleh mereka yang
korban akhirnya jatuh. Termasuk media-media nasional yang ikut menerima, diakui konsep ini memiliki sejumlah kelemahan namun
mengabarkan, dibubarkan paksa. dipercaya dapat menjadi basis konsolidasi kekuatan gerakan
mahasiswa. Argumen mahasiswa yang menolak mengatakan,
Pimpinan Dewan Mahasiswa (DM) ITS rutin berkontribusi pada bahwa konsep SMPT tidak lain hanya semacam hiden agenda
tiap pernyataan sikap secara nasional. Senat mahasiswa fakultas untuk menarik mahasiswa ke kampus dan memotong
tak henti mendorong dinamisasi ini. Mereka bergerak satu suara. kemungkinan aliansi mahasiswa dengan kekuatan di luar
Termasuk mendukung Ikrar Mahasiswa 1977. Isinya hanya tiga kampus.
poin namun berarti. "Kembali pada Pancasila dan UUD 45,
meminta pertanggungjawaban presiden, dan bersumpah setia Dalam perkembangan kemudian, banyak timbul kekecewaan di
bersama rakyat menegakan kebenaran dan keadilan".[2] berbagai perguruan tinggi karena kegagalan konsep ini.
Mahasiswa menuntut organisasi kampus yang mandiri, bebas
Peringatan Tritura 10 Januari 1978, dihentikannya gerakan dari pengaruh korporatisasi negara termasuk birokrasi kampus.
oleh penguasa Sehingga, tidaklah mengherankan bila akhirnya berdiri Dewan
Peringatan 12 tahun Tritura, 10 Januari 1978, peringatan 12 Mahasiswa di UGM tahun 1994 yang kemudian diikuti oleh
tahun Tritura itu jadi awal sekaligus akhir. Penguasa berbagai perguruan tinggi di tanah air sebagai landasan bagi
menganggap mahasiswa sudah di luar toleransi. Dimulailah pendirian model organisasi kemahasiswaan alternatif yang
penyebaran benih-benih teror dan pengekangan. independen.

Sejak awal 1978, 200 aktivis mahasiswa ditahan tanpa sebab. Dengan dihidupkannya model-model kelembagaan yang lebih
Bukan hanya dikurung, sebagian mereka diintimidasi lewat independen, meski tidak persis serupa dengan Dewan
interogasi. Banyak yang dipaksa mengaku pemberontak negara. Mahasiswa yang pernah berjaya sebelumnya upaya perjuangan
mahasiswa untuk membangun kemandirian melalui SMPT,
Tentara pun tidak sungkan lagi masuk kampus. Berikutnya, ITB menjadi awal kebangkitan kembali mahasiswa pada tahun 1990-
kedatangan pria loreng bersenjata. Rumah rektornya secara an.
misterius ditembaki orang tak dikenal.
Gerakan yang menuntut kebebasan berpendapat dalam bentuk
Di UI, panser juga masuk kampus. Wajah mereka garang, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik di dalam
lembaga pendidikan sudah menjadi medan perang. Kemudian kampus pada 1987 - 1990 sehingga akhirnya demonstrasi bisa
hari, dua rektor kampus besar itu secara semena-mena dicopot dilakukan mahasiswa di dalam kampus perguruan tinggi. Saat itu
dari jabatannya. Alasannya, terlalu melindungi anak didiknya demonstrasi di luar kampus termasuk menyampaikan aspirasi
yang keras kepala. dengan longmarch ke DPR/DPRD tetap terlarang.
Di ITS, delapan fungsionaris DM masuk "daftar dicari" 1998[
Detasemen Polisi Militer. Sepulang aksi dari Jakarta, di depan
kos mereka sudah ditunggui sekompi tentara. Rektor ITS waktu Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN"
itu, Prof Mahmud Zaki, ditekan langsung oleh Menteri Pendidikan (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada 1997-1998,
dan Kebudayaan untuk segera membubarkan aksi dan men-drop lewat pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa,
out para pelakunya. Sikap rektor seragam, sebisa mungkin ia akhirnya memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya.
melindungi anak-anaknya. Berbagai tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa
dilakukan pemerintah untuk meredam gerakan ini di
Beberapa berhasil tertangkap, sisanya bergerilya dari satu rumah antaranya: Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan, Tragedi
ke rumah lain. Dalam proses tersebut, mahasiswa tetap Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II , Tragedi Lampung. Gerakan
"bergerak". Selama masih ada wajah yang aman dari daftar, ini terus berlanjut hingga pemilu 1999.
mereka tetap konsolidasi, sembunyi-sembunyi. Pergolakan
kampus masih panas, walau Para Rektor berusaha menutupi,
intelejen masih bisa membaca jelas.[2]
1990
Memasuki awal tahun 1990-an, di bawah Mendikbud Fuad
Hasan kebijakan NKK/BKK dicabut dan sebagai gantinya keluar

Anda mungkin juga menyukai