Komisariat Hukum
Universitas Hasanuddin
Cabang Makassar Timur
9 Maret 2021
KELIK WARDIONO
SEJARAH PEMIKIRIN HANS KELSEN
Tesis Moralitas
(Ketakterpisahan Hukum Teori Hukum Alam/
..
dan Moralitas) Idealisme hukum
Tesis Keterpisahan
Teori Hukum empiris
(Keterpisahan Hukum dan Pure Theory of Law
Positivistis/
Moralitas)
realism hukum
NORMA HUKUM
Perilaku Perilaku
aktual Isi norma
DIMENSI DIMENSI
MORAL BERKARAKTER
ALAMIAH MAKNA
RELATIF NORMATIF
EMPIRIS NORMATIF
REALITAS
dunia ideal /
dunia
transenden
DUNIA EMPIRIS/ DUNIA IDEAL/
DUNIA FISIK DUNIA METAFISIK
mendukung
• Bukan meniadakan dunia fisik tetapi
menjelaskan.
• Harus mengosongkon konsep dasarnya
dan selalu mengubah dan menyesuaikan
kandungannya
• Dunia Sein / Is • Dunia Sollen/Ought
• Dunia Empiris • Dunia Normatif
• Dunia pengalaman • Dunia Seharusnya
sederajat
• Pengandaian kondisi (Faktual).
• proposisi yang diberikan a priori oleh rasio
• Diandaikan ada sebagai logiko transendental
ASUMSI
PROBLEM
FILSAFAT
DUALISME
METAFISIS
TEORI IMAJI
DI SINI DI SANA
DAN DAN
SEKARANG MASA DEPAN
DASAR FILOSOFIS
ASEPK ONTOLOGI (OBJEK) ILMU HUKUM
REALITAS
(Wujud Ada)
• Berbeda REALITAS
REALITAS
• Tidak dapat disatukan IDEAL
EMPIRIS
• Sederajat
DUNIA SEIN DUNIA SOLLEN
REALITAS IDEAL APRIORI
DARI RASIO
REALITAS NORMATIF
KONSTITUSI UUD
FAKTA EMPIRIS
PENDELAGIASN
GN
PERNYATAAN
KUALITAS
OUGHT
KONSTITUSI
NORMA UMUM
keberlakuan sebuah norma
bukanlah karena Tuhan atau
Putra-Nya mengeluarkan
NORMA KHUSUS norma tertentu pada waktu
tertentu, melainkan karena
kualitas dari apa yang
diucapkannya, yaitu berupa
norma yang secara halus
FAKTA EMPIRIS mengandaikan bahwa: kita
“seharusnya” mematuhi
perintah Tuhan atau Putra-Nya
KEMUNGKINAN BENTUK KONKRIT
MAKNA HUKUM
PERBUATAN (FAKTA ALAMIAH)
MENGHILANGKAN NYAWA ORANG MENEMBAK
(PASAL 338 KUHP) MENCEKIK
MERACUN
MENUSUK
MENGANIAYA YANG MENYEBANKAN
MEMUKUL
HILANGNYA NYAWA ORANG LAIN
MEMBAKAR ORANG LAIN HINGGA MATI
(PASAL 315 KUHP)
KEMUNGKINAN BENTUK KONKRIT
MAKNA HUKUM
PERBUATAN (FAKTA ALAMIAH)
PENCURIAN SESEORANG MEMINDAHKAN TALI
(PASAL 362 KUHP) MILIK TETANGGA YANG
DIUNJUNGNYA ADA KAMBING, DARI
RUMAH TETANGGA KE RUMAHNYA
KEMUNGKINAN BENTUK KONKRIT PERBUATAN
MAKNA HUKUM
(FAKTA ALAMIAH)
PERJANJIAN JUAL BELI SAPI PERJANJIAN KREDIT SAPI
SECARA ANGSURAN
PERJANJIAN CAMPURAN
ANTARA PERJANJIAN JUAL
BELI DENGAN PERJANJIAAN
PINJAM PAKAI HABIS /
PERJANJIAN KREDIT
Dimensi alamiah – empiris
Seorang ibu, dengan anaknya berusia 3 tahun, menaiki bus
jurusan Makssar – Tanah Toraja.
Meskipun masih banyak bangku kosong, akan tetapi Ibu
tersebut hanya menempati satu bangku dan memangku
anaknya.
Ibu itu pun kemudian hanya membayar ongkos bus, untuk
dirinya sendiri (anaknya tidak membayar karena dipangku)
Saat akan masuk di Enrekang, karena kelalaian sopir, bus
mengalami kecelakaan.
Beberapa penumpang mengalami luka-luka, termasuk Ibu dan
anaknya
Dimensi Makna Normatif
Mengiventarisasi norma-norma yang diperkirakan mengatur peristiwa yang terjadi,
kemudian menyusunnya secara sistematis dan hierarkis. Melakukan sinkronisasi
vertikal dan horizontal
• Buku III KUH Perdata
• UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
• PP No. 41 Tahun 1993 tentang Transportasi Jalan Raya.
• PP No. 42 Tahun 1993 tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor
• PP No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana Jalan Raya dan Lalu Lintas.
• PP No. 44/1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi.
• KepMenHub No. 60 Tahun 1993 tentang Marka Jalan
• KepMenHub No. 61 Tahun 1993 tentang Rambu-rambu Jalan
• KepMenHub No. 62 Tahun 1993 tentang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
• KepMen No. 65/1993 tentang Fasilitas Pendukung Kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
• UU No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan penumpang
• UU No. 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan lalu Lintas Jalan
• PP No. 17 Tahun 1965 tentang Ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan
Penumpang.
• PP No. 18 tahun 1965 tentang Ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.
• Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 37/PMK.010/2008 Tentang Besar Santunan Dan
Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan Penumpang Umum Di
Darat, Sungai atau Danau, Ferry atau Penyeberangan, Laut dan Udara
• Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.010/2008 tentang Besar Santunan dan Sumbangan Wajib Dana
Kecelakaan Lalu Lintas Jalan
Dimensi Makna Normatif
Mengklasifikasikan peristiwa tersebut dalam 1 atau beberapa katagori hukum,
melalui penafsiran hukum.
Beberapa pertanyaan kunci
• Apakah terjadi hubungan hukum antara Ibu dengan pengangkut, dan anak dengan
pengangkut
– Siapa sajakah subyek hukum dalam peritiwa tersebut
– Apa obyek hukumnya
– Apa hak dan kewajiban subyek hukum dalam peritiwa tersebut
• Bagaimana hak-hak Ibu dan anak yang mengalami kecelakaan
– Apakah terjadi kecelakaan
– Apakah terjadi wanprestasi
– Siapa yang harus bertanggungjawab
– Bagaimana bentuk dan luas tanggungjawabnya
Memastikan bahwa peristiwa tersebut (dapat ditafsirkan) sebagai muatan norma,
dan memberikan makna normatif terhadap peritiwa yang terjadi (fakta material)
• Terjadi perjanjian pengangkutan antara Ibu dan pengangkut, dan tidak tidak erjadi
perjanjian pengangkutan antara anak dan pengangkut
• Terjadi kecelakaan lalu lintas
• Yang harus bertanggung jawab : sopir alat angkut.
• Selain itu Ibu berhak memperoleh dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang.
ASPEK EPISTEMOLOGI
TEORI MURNI TENTANG HUKUM
TEORI
PRINSIP IMPUTASI
(PENGATRIBUTAN)
teori struktur
Konsep
hierarkis
Transendental Neo-
(Stufenbaulehre)
Kantinian
Adolf Julius Merkl
GRUND NORM
NORMA
NORMA DASAR
PEMBERI
HIPOTESIS
KONDISI OTORITAS
TRANSEN-
DENTAL
LOGIS
PENGANDAIAN
PERLU
GRUND NORM
GN
UUD KONSTITUSI
Peraturan Perundang-undangan
NORMA UMUM
FAKTA EMPIRIS
GN
KONSTITUSI
DOMAIN
MAKNA NORMATIIF
NORMA UMUM
NORMA KHUSUS
DOMAIN
FAKTA EMPIRIS ALAMIAH EMPIRIS
GN
KONSTITUSI
DOMAIN
MAKNA NORMATIIF
NORMA UMUM
NORMAEMPIRIS
FAKTA KHUSUS
GN
• Buku III KUH Perdata
• UU No. 22 Tahun 2009 Tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
KONSTITUSI
PP No. 41 Tahun 1993 tentang Transportasi Jalan Raya. UJI TARAF SINKRONISASI
PP No. No.
UU 22 Tahun
42 Tahun 2009
1993 Tentang
tentang Lalu Lintas Kendaraan
Pemeriksaan dan Angkutan VERTIKAL DAN HORIZONTAL
PPJalan NORMA UMUM
No. 44/1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi.
Bermotor
PP No. 43 Tahun
KepMenHub 1993
No. 60 tentang
Buku
Tahun Prasarana
III KUH
1993 JalanJalan
Perdata
tentang Marka Raya dan Lalu
Lintas.
Dst……
NORMA KHUSUS
GN
KONSTITUSI
NORMA KHUSUS
PRINSIP IMPUTASI
“seharusnya / semestinya”
(Perintah, pemberian perintah, pemberian wewenang/izin)
KONDISI KONSEKUENSI
KONDISI TIDAK
LANGSUNG /
KONDISI PERANTARA
DIMENSI
ALAMIAH EMPIRIS
ditafsirkan AKIBAT HUKUM YANG
diimputasikan menjadi MUNCUL DARI DIMENSI
katagori hukum MAKNA NORMATIF
DIMENSI
MAKNA NORMATIF
SANKSI
KONDISI
LANGSUNG
diimputasikan
PERTANGGUNGJAWABAN
DIMENSI ALAMIAH EMPIRIS
“A” dan “B” bertemu di suatu tempat
Setelah lama bebrincang-bincang kemudian “A” bersa-laman
dengan dan bersepakat dengan “B”, bahwa:
“A” sebagai pemilik rumah, menyerahkan rumahnya kepada “B”.
“B” hanya mempergunakan rumah milik “A”
“B”, menguasai rumah “A” dan menyerahkan sejumlah uang
kepada “A”
“B” memiliki rumah “A” dan menyerahkan sejumlah uang
NORMA HUKUM
KEPASTIAN
HUKUM
SEKIAN