Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 5

TUGAS EKONOMI ( SISTEM KEUANGAN)

ANGGOTA:
1. Kurnia Pancawati – 223040004
2. Muhamad Chandra Maulana – 223040019
3. Hasdilla Syafitri – 223040020
4. Lahengky Melinda Deselyne Leslie – 223040021
5. M. Lutfi Setiawan – 223040022
SISTEM KEUANGAN

1. Sertifikat Deposito
a. Pengertian
Sertifikat deposito adalah produk bank yang mirip dengan deposito, namun
berbeda prinsipnya. Sertifikat deposito merupakan instrumen utang berupa
deposito berjangka yang dikeluarkan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya
kepada investor yang bukti kepemilikannya dapat dijual-belikan.

b. Ciri-ciri Sertifikat Deposito


 Jangka waktu tertentu
 Suku bunga lebih tinggi
 Risiko rendah
 Bisa dijadikan agunan pinjaman
c. Keuntungan Menggunakan Sertifikat Deposito
 Dapat dipindah-tangankan (atas unjuk)
 Dapat diperjualbelikan
 Suku bunga kompetitif
 Bunga dibayarkan dimuka, sehingga anda leluasa untuk melakukan
investasi selanjutnya
d. Kegunaan Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito adalah produk investasi yang dikeluarkan oleh
bank sebagai bentuk pemberian premi suku bunga, sekaligus bukti bagi
nasabah karena telah menyimpan depositnya dalam jangka waktu
tertentu. Sertifikat ini merupakan jenis dokumen atas tunjuk, karena tidak
mencantumkan nama pemiliknya.
e. Karakteristik Sertifikat Deposito
 Deposito dapat dicairkan setelah jangka waktu berakhir
 Deposito yang akan jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis
atau automatic roll (ARO)
 Deposito dapat dalam mata uang rupiah maupun mata uang asing
f. Cara Kerja Sertifikat Deposito
Investor membeli sertifikat deposito dari bank dengan jangka waktu
yang telah ditentukan dan jumlah uang yang telah disepakati. Bank
kemudian akan menyimpan uang tersebut dalam rekening deposito dan
memberikan bunga yang telah ditentukan selama jangka waktu yang telah
disepakati.
g. Perbedaan Deposito dan Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito tidak memiliki kepemilikan yang paten, berbeda
dengan deposito biasa yang menyerupai tabungan dan hanya bisa diakses
oleh pemilik tabungan tersebut.
h. Contoh Sertifikat Deposito

2. Sertifikat Bank Indonesia


a. Pengertian
Sertifikat Bank Indonesia atau yang disingkat SBI adalah surat berharga yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Menurut Bank Indonesia, SBI adalah surat
berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia
sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek.
SBI adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengontrol kestabilan
Rupiah oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia bisa menyerap kelebihan uang
primer yang beredar dengan cara menjual atau menerbitkan SBI. Dengan kata
lain, fungsi SBI adalah untuk menekan laju inflasi.

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga yang dapat dibeli oleh
semua kalangan, baik itu masyarakat umum hingga warga negara asing
(WNA). Namun, Bank Indonesia lebih memprioritaskan penjualan SBI ini ke
bank.

SBI ini memiliki kesamaan seperti T-Bills yang dikeluarkan oleh bank sentral
Amerika Serikat yang mana memiliki bebas risiko (risk free).
b. Karakteristik Sertifikat Bank Indonesia
 SBI dikeluarkan tanpa warkat (alat pembayaran bukan tunai yang
diperhitungkan melalui kliring)
 SBI dikeluarkan dan diperjualbelikan dengan sistem diskonto
 Nilai tunai transaksi dihitung atas diskonto murni (true disconto)
 Perhitungan nilai diskonto dihitung sebagai berikut
Nilai diskonto = Nilai nominal – Nilai tunai

 SBI memiliki satuan unit sebesar Rp 1.000.000


 SBI tidak bisa dipasarkan didalam pasar sekunder
 SBI memiliki jangka waktu minimal 1 bulan dan paling maksimal 12
bulan
c. Fungsi Sertifikat Bank Indonesia
 Bagi masyarakat
Bagi masyarakat, fungsi SBI adalah untuk mendapatkan keuntungan.
Biasanya keuntungan tersebut dalam berbentuk bunga atau diskonto
dan akan dibayar langsung saat di awal pembelian SBI.
Untuk besaran bunga, akan mengikuti peraturan Suku Bunga Bank
Indonesia yang berlaku atau BI Rate. Selain itu, masyarakat juga sudah
dapat membantu dalam mengatasi masalah perekonomian negara.

 Bagi negara

Bagi negara, fungsi SBI adalah untuk mengendalikan inflasi. Nantinya


SBI akan menyerap kelebihan uang yang beredar di masyarakat
khususnya di dunia perbankan, mengingat SBI adalah alat Operasi
Pasar Terbuka.
Apabila penyerapan uang beredar di masyarakat bisa dikendalikan,
maka inflasi akan lebih terkendali lagi dan terhindar dari risiko
jatuhnya nilai rupiah.

d. Jenis-jenis Sertifikat Bank Indonesia

Berdasarkan jenisnya, Sertifikat Bank Indonesia dibagi menjadi dua jenis yaitu
SBI umum dan SBI syariah. Bedanya hanya terletak di prinsipnya, yaitu SBI
syariah menggunakan prinsip syariah.

Tujuan adanya SBI syariah yaitu untuk mewadahi lembaga perbankan syariah
yang ingin membeli SBI di Bank Indonesia. Dasar SBI syariah sudah tertuang
di dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 10/11/PBI/2008 mengenai
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Syariah.

e. Kelebihan dan Kekurangan Sertifikat Bank Indonesia


 SBI memiliki risiko investasi yang rendah apabila dibandingkan
dengan investasi saham maupun reksadana
 Bisa lebih cepat menikmati imbalan karena SBI termasuk investasi
jangka pendek
 Keuntungan dapat dikelola langsung dalam bentuk investasi lain
 SBI rentan terhadap inflasi
 Keuntungan yang didapat terbilang rendah dibandingkan instrumen
investasi lainnya

f. Penentuan Suku Bunga SBI


Penentuan tingkat suku bunga SBI adalah pada setiap penjualan mekanisme
lelang di pasar, biasanya dalam periode bulanan. Bank Indonesia telah
menetapkan BI Rate sebagai patokan di setiap lelang setiap hari Rabu sejak
2005.

SBI memiliki jangka waktu minimal satu bulan dan maksimal 12 bulan
dengan perhitungan dimulai tanggal transaksi sampai dengan tanggal jatuh
tempo. Biasanya, suku bunga SBI dihitung dengan cara sistem bunga tunggal
atau diskonto.

g. Contoh Sertifikat Bank Indonesia

3. Interbank Call Money

 Pengertian
- Menurut (Mahmudy, 2005: 62) interbank Call Money atau PUAB
merupakan piranti pasar uang yang utama yaitu sebagai tempat untuk
menambah pendapatan bagi bank yang kelebihan dana dan sebagai
tempat untuk meminjam dana bagi bank yang membutuhkan likuiditas
jangka pendek.
- Menurut (Kasmir, 2012: 211-212) interbank call money adalah
pinjaman yang dilakukan antar bank disebabkan karena bank
mengalami kalah kliring. Bank Indonesia akan memberikan sanksi
kepada bank yang tidak dapat menutupi kekalahan kliringnya. Agar
tidak mendapatkan sanksi yang disebabkan kekurangan likuiditas, bank
tersebut dapat meminjam uang pada instrumen pasar uang yang berupa
interbank call money atau call money.

- Pengertian dari call money itu sendiri merupakan kredit atau pinjaman
yang harus segera dilunasi apabila sudah ada tagihan dari pihak
pemberi dana dengan jangka waktu berkisar antara satu hari
(overnight) sampai dengan tujuh hari. Pemberian pinjaman call money
memiliki persyaratan yang mudah dan jangka waktu yang relatif
pendek dan jaminan yang diberikan berupa jaminan kepercayaan.

 Ketentuan dalam memberikan fasilitas call money yaitu sebagai berikut:

a. Fasilitas call money diberikan di lembaga kliring kepada bank-bank


yang mengalami kekalahan kliring dan kekurangan likuiditas
b. Besarnya pinjaman call money tidak boleh melebihi kalah kliring hari
ini
c. Instumen pinjaman dapat berupa promes
d. Maksimal jangka waktu tujuh hari dan apabila tidak dapat dilunasi
pada waktu jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis atau
dianggap sebagai pinjaman biasa.

 Contoh Interbank Call Money


4. Deposit On Call

 Pengertian

DOC atau deposito on call adalah salah satu jenis layanan deposito yang
mempunyai jangka waktu pencairan singkat, mulai 3 hari sampai 1 bulan saja.
Melalui produk perbankan tersebut, nasabah diberi opsi untuk menyimpan
dana selama kurun waktu tersebut, dan untuk mencairkannya, nasabah perlu
menginformasikannya terlebih dahulu ke pihak bank paling tidak 3 hari
sebelum hari pencairan. Dengan cara kerjanya tersebut, tak sedikit orang yang
memanfaatkan jenis deposito tersebut sebagai alternatif berinvestasi jangka
pendek.

Walaupun begitu, menyimpan dana pada deposito ini tetap tidak boleh
dilakukan dengan sembarangan. Sebab, saldo minimal agar bisa membuka
deposito ini cukup besar, sekitar 100 juta sampai 500 juta Rupiah. Selain itu,
ada sejumlah persyaratan lain yang harus bisa dipenuhi agar dapat membuka
deposito on call.

Menjadi opsi instrumen investasi, bunga deposito on call juga terbilang


kompetitif, bahkan lebih besar ketimbang bunga pada tabungan reguler.

Terlebih jika nasabah berencana menyimpan dana dengan nominal lebih besar
ketimbang ketentuan saldo minimal dari pihak bank.

Pada dasarnya, instrumen investasi ini merupakan kombinasi antara rekening


giro dan deposito berjangka. Dalam kata lain, bunga yang diberikan relatif
lebih tinggi ketimbang giro dan deposito berjangka

Cocok untuk Menyimpan Uang Jangka Pendek. Deposito jenis ini cocok
digunakan bagi masyarakat yang mempunyai tanggungan pembayaran di
waktu dekat, misalnya untuk berbisnis, tapi ingin menginvestasikannya
terlebih dulu. Sembari menunggu, tentu akan lebih menguntungkan jika
menanam dana tersebut pada deposito ini agar bisa menikmati profit dari
bunganya.

Keamanan yang Terjamin Sama halnya dengan tabungan, keamanan dari


deposito on call juga terjamin daripada menyimpannya sendiri di rumah
karena alasan akan dipakai sebentar lagi. Yang terpenting, pilih perbankan
yang tergabung pada program penjaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan
agar keamanannya terjamin, dan dana tetap bisa dikembalikan sekalipun saat
ada gejolak ekonomi ekstrem.

Suku Bunga Bisa Dinegosiasikan Keuntungan deposito on call lainnya yaitu


suku bunga dapat ditawar guna memperoleh return maksimal. Hal ini tentu
bisa sangat menguntungkan jika menyimpan dana dengan jumlah jauh
melebihi ketetapan minimal oleh bank. Alasannya karena sejumlah bank
menawarkan tingkat suku bunga yang lebih tinggi ketimbang suku bunga
regulernya saat nasabah melakukan setoran dana dengan jumlah dan
memenuhi ketentuan tertentu.
Investasi dengan Risiko Rendah Deposito jenis ini tergolong sebagai
instrumen investasi berisiko rendah karena keuntungan serta pengembalian
saldo pokok terjamin dan pasti akan sesuai dengan kesepakatannya. Risiko
deposito on call juga terbilang minim karena pengaruh fluktuasi dari suku
bunga maupun faktor ekonomi lain sangat kecil.

 Kekurangan Deposit On Call

Risiko fluktuasi pada suku bunga pasar. Pencairan bunga bisa dilakukan hanya
saat mencairkan dana DOC. Apabila bank mengalami likuidasi, ada potensi
dana deposito milik nasabah tidak bisa dicairkan sepenuhnya. Imbal hasil
relatif rendah ketimbang instrumen investasi lainnya.

Bunga deposito dapat tak bernilai saat inflasi sedang tinggi, atau dalam kata
lain DOC lemah saat terjadi inflasi.

 Kelebihan Deposit On Call

Tetap Menjanjikan Meski Berjangka Pendek Pada tabungan, keuntungan dari


bunga biasanya baru bisa didapatkan setelah menabung selama 1 bulan. Hal ini
berbeda dengan produk deposito on call yang keuntungan dari bunga bisa
didapat mulai dari 3 hari saja. Jadi, walaupun berjangka pendek, menyimpan
dana di layanan ini tetap bisa memberikan keuntungan.

 Jangka Waktu Pencairan Deposito On Call

Jangka waktu pencairan deposito on call bisa ditentukan sesuai dengan


kesepakatan pihak nasabah dengan bank ketika dalam proses pembukaan
rekening ini.

Meski begitu, pencairan dana pada DOC tidak dapat dilakukan langsung.
Dibutuhkan waktu paling tidak 3 hari jika ingin mencairkan dana dari deposito
ini. Bahkan, tergantung dari jumlah uang yang tersimpan, jangka waktu
pencairan dana pada deposito on call bisa lebih lama sehingga perlu waktu
konfirmasi secepatnya.

 Cara Menghitung Deposito On Call

Untuk menghitung bunga pada produk deposito on call, terdapat rumus yang
dapat digunakan. Berikut adalah simulasi perhitungan bunga deposito jenis ini
agar mudah memahami rumusnya.

Dana tersimpan: 500 juta. Jangka waktu: 15 hari.Suku bunga: 5 persen.

Berdasarkan data tersebut, rumus penghitungan bunga keuntungan deposito on


call adalah sebagai berikut.

Keuntungan dari bunga DOC = (tenor DOC/30 hari) X suku bunga X saldo
pokok
(15 hari/ 30 hari) X 500 juta X 5 persen = 12.5 juta

Keuntungan tersebut masih harus dikurangi dengan beban pajak. Dalam kata
lain, bunga deposito ini masih harus dihitung kembali guna mengetahui
nominal keuntungan bunga bersihnya.

 Cara dan Syarat Mengajukan Deposito On Call

Untuk mengajukan deposito jenis ini, calon nasabah harus lebih dulu memenuhi
sejumlah syarat dan ketentuannya. Beberapa ketentuan dan persyaratan
membuka deposit on call, antara lain:

Usia 17 tahun
Mempunyai SIM/KTP/Paspor untuk WNI
Mempunyai KITAP/KITAS untuk WNA
Mempunyai npwp untuk WNI
Mampu memenuhi minimal setoran sesuai ketetapan bank
 Langkah mengajukan deposito on call adalah sebagai berikut:
a) Memilih bank yang diawasi dan terdaftar di OJK serta ada jaminan
bunga dari LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan, Sesuaikan dengan
kebutuhan dan tujuan.
b) Tentukan jumlah setoran awal serta jangka waktu penyimpanannya.
c) Mendatangi bank untuk mengajukan deposito.
d) Menunjukkan kartu identitas aktif yang asli dan juga fotokopi.
e) Mengisi formulir pembukaan deposito dari bank.
f) Jika tidak mempunyai rekening dari bank yang bersangkutan, calon
nasabah akan diminta membuka rekening terlebih dulu sebelum
mengajukan deposito.
g) Menyerahkan identitas diri dan formulir yang telah diisi.
h) Melakukan setoran awal.
i) Menerima bukti setoran serta kepemilikan deposito.
j) Menyelesaikan proses serta menyimpan bukti kepemilikan juga ingat
tanggal jatuh tempo deposito.

 Contoh Deposit On Call


5. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

 Pengertian

Di dunia investasi, pengertian pasar uang adalah kegiatan perdagangan surat


berharga (efek) untuk memenuhi permintaan dan penawaran dana dalam
jangka waktu pendek tanpa batasan tempat. Karena periode tempo pasar uang
sangat pendek dan tujuan utamanya untuk membantu orang yang memerlukan
dana, sehingga nama lain pasar uang adalah pasar kredit jangka pendek.

 Ciri-Ciri Pasar Uang

periode temponya sangat pendek sehingga hanya bisa memenuhi permintaan


dan penawaran dana dibutuhkan dalam jangka pendek. Mekanisme pasar uang
dikhususkan untuk menjembatani antara pihak memerlukan dana dengan
orang dengan dana berlebih.

Seiring berkembangnya waktu, pasar uang syariah juga mulai dikonsumsi


beberapa pihak sebagai sarana jual beli efek dengan sistem syariah. Pasar uang
syariah adalah perdagangan surat berharga dalam jangka waktu pendek
dengan menerapkan prinsip syariah sesuai agama Islam.

 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

Setelah membahas pengertian pasar uang kali ini kita akan membahas
perbedaan pasar uang dan pasar modal. Pasar uang dan pasar modal sekilas
mirip, tapi sebenarnya keduanya cukup berbeda dari beberapa aspek.

Perbedaan pasar uang dan pasar modal yang pertama terletak pada waktu dan
tempat perdagangan. Transaksi pasar modal biasanya memiliki waktu efektif
tertentu serta hanya bisa terjadi dalam bursa efek. Sedangkan pasar uang dapat
dilakukan kapan dan di mana saja.

Sementara itu secara prinsip dan mekanisme transaksi, perbedaan pasar uang
dan pasar modal tidak terlalu signifikan. Kedua pasar tersebut sama-sama
membutuhkan pihak-pihak perantara dan pengawas guna menjamin
kelancaran transaksi.
 Fungsi Pasar Uang

a. Mempermudah Emiten Memperoleh Bantuan Dana Jangka Pendek


b. membantu perusahaan dalam mendapatkan suntikan modal dalam jangka
waktu pendek.
c. Meningkatkan Laju Pembangunan Negara
d. Menghimpun Dana Masyarakat yang Berlebih
e. Sarana tepat dalam mempertemukan pengusaha sebagai pihak yang
memerlukan modal dan masyarakat sebagai pihak kelebihan dana.
f. Mencegah Terjadinya Krisis
g. mengendalikan kestabilan laju sistem perbankan
h. Menyediakan Opsi Investasi Low Risk Bagi Investor.

 Transaksi yang Terjadi dalam Pasar Uang

Di dalam pasar uang terdapat berbagai macam transaksi yang dijadikan opsi
dalam melakukan perdagangan. Jenis transaksi yang dapat Anda pilih dalam
pasar uang adalah di bawah ini.

a. Pasar uang antar bank merupakan salah satu transaksi dalam pasar
uang paling sering dijumpai. Perdagangan pasar uang sebagian besar
melibatkan lembaga-lembaga perbankan yang saling meminjam dana
satu sama lain demi memenuhi kebutuhan nasabahnya.
b. Jual beli sertifikat utang. Pihak pemerintah atau bank sentral
menerbitkan surat utang (efek) kepada bank umum untuk dibeli
sebagai suntikan modal bank sentral. Begitu pula sebaliknya, bank
umum menjual surat utang kepada bank sentral agar memperoleh dana.
c. Transaksi sertifikat deposito. Sebuah transaksi dimana pihak bank
menerbitkan surat berharga untuk dibeli nasabah dengan nominal
tertentu, namun sertifikat tersebut dapat dipindahtangankan. Sehingga
jenis transaksi tersebut dalam pasar uang adalah sertifikat deposito.
d. Pasar valuta asing adalah transaksi jual beli valuta asing untuk
ditukarkan dalam mata uang rupiah atau sebaliknya. Karena investor
tidak hanya dari dalam negeri saja, sehingga pasar valuta asing
membantu proses transaksi pasar uang antar negara.

 Contoh Surat Berharga Pasar Utang


6. Banker’s Acceptance (BA)

 Pengertian

Banker's Acceptance, yaitu wesel bank dengan stempel “accepted”, yang


biasanya didapatkan dari hasil transaksi jual beli barang antarnegara (ekspor
impor) berupa L/C. Biasanya dokumen ini menjadi instrumen jaminan pihak
bank importir maupun sang importirnya sendiri.

 Manfaat Banker’s Acceptanse

Kehadiran dokumen Banker's Acceptance ini juga menjadi alat untuk


menghindari kemungkinan gagal bayar untuk pihak eksportir. Sistemnya, BA
ini bisa diklaim sejumlah nominal transaksi jual beli barang ekspor maupun
impor yang sudah terjadi lalu ditambahkan dengan fee.

 Keuntungan utama Banker’s Acceptanse

Didukung oleh lembaga keuangan (yaitu, terlindung dari gagal bayar). Hal ini
memberikan jaminan penjual terkait dengan pembayaran. Sementara itu,
pembeli diberikan kemampuan untuk melakukan pembelian tepat waktu dan
tidak khawatir harus melakukan pembayaran di muka.

 Contoh Banker’s Acceptanse


7. Commercial Paper

 Pengertian

Surat berharga komersial atau Commercial paper adalah sekuritas dalam pasar
uang yang diterbitkan oleh bank berkapitalisasi besar serta perusahaan.
Biasanya instrumen ini tidak digunakan sebagai investasi jangka panjang
melainkan hanya sebagai pembelian inventaris atau untuk pengelolaan modal
kerja.

Commercial Paper (CP) pada dasarnya merupakan promes yang tidak disertai
dengan jaminan (unsequred promissory notes), diterbitkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar
uang. Penerbit berjanji akan membayar sejumlah tertentu uang pada saat jatuh
tempo.

 Kelebihan Commercial Paper bagi Issuer

a. Tingkat suku bunga commercial paper lebih rendah dari prime rate
(bunga kredit)
b. Tidak perlu menyediakan jaminan
c. Proses penerbitan relatif mudah karena hanya melibatkan penerbit dan
investor
d. Jangka waktu jatuh tempo fleksibel / dapat diperpanjang atas
persetujuan investor.

 Kelebihan Commercial Paper bagi Investor

a. Diskonto yang ditawarkan lebih tinggi dibanding deposito atau


sertifikat deposito
b. Dapat dijual kembali tanpa menunggu tanggal jatuh tempo
c. Tingkat keamanan relatif tinggi karena commercial paper hanya
diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki rating yang tinggi.

 Kekurangan Commercial Paper

a. Commercial Paper instrumen yang tidak disertai jaminan (unsecured


promissory notes)
b. Kemungkinan issuer melakukan window dressing/rekayasa laporan
keuangan sehingga kelihatan likuid dan rendabel
c. Merupakan sumber dana jangka pendek sehingga issuer kurang leluasa
dalam melakukan investasi.

 Karakteristik Commercial Paper

Surat berharga tanpa jaminan, yang terbentuk dari promissory notes jangka
pendek, dapat diterbitkan oleh suatu perusahaan institusi pengelola keuangan
pribadi.
 Dasar Hukum Commercial Paper

Commercial Paper adalah hukum perjanjian dalam KUHPerdata, hukum surat


berharga dalan KUHD, ketentuan tentang Perbankan, peraturan di bidang
keuangan, ketentuan di bidang pasar modal jika diperdagangkan pasar modal.

 Contoh Commercial Paper

8. Treasury Bills (T-Bills)

 Pengertian

Treasury Bills atau yang sering disebut dengan T-Bills adalah sejenis surat
obligasi pemerintah, yang jangka waktunya cukup pendek. Menurut
sejarahnya, Treasury Bills ini awalnya diterbitkan sebagai obligasi oleh
pemerintah Amerika Serikat untuk membiayai keterlibatan mereka dalam
Perang Dunia I.

Treasury Bill (T-Bill) adalah kewajiban utang pemerintah AS jangka pendek


yang didukung oleh Departemen Keuangan dengan jatuh tempo satu tahun
atau kurang. Surat utang negara biasanya dijual dalam denominasi $1.000.
Namun, beberapa dapat mencapai denominasi maksimum $5 juta dalam
penawaran non-kompetitif. Sekuritas ini secara luas dianggap sebagai
investasi berisiko rendah dan aman.

Departemen Keuangan menjual T-Bills selama lelang menggunakan proses


penawaran kompetitif dan non-kompetitif. Tawaran nonkompetitif - juga
dikenal sebagai tender nonkompetitif - memiliki harga berdasarkan rata-rata
dari semua penawaran kompetitif yang diterima. T-Bills cenderung memiliki
kekayaan bersih berwujud yang tinggi .
 Memahami Treasury Bills (T-Bills)

Pemerintah AS mengeluarkan T-bills untuk mendanai berbagai proyek publik,


seperti pembangunan sekolah dan jalan raya. Ketika seorang investor membeli
T-Bill, pemerintah AS secara efektif menulis IOU kepada investor tersebut. T-
bills dianggap sebagai investasi yang aman dan konservatif karena pemerintah
AS mendukungnya.

 T-Bills biasanya diadakan hingga tanggal jatuh tempo . Namun, beberapa


pemegang mungkin ingin menguangkan sebelum jatuh tempo dan
merealisasikan keuntungan bunga jangka pendek dengan menjual kembali
investasi di pasar sekunder.
 Jatuh Tempo T-Bill

T-bills dapat jatuh tempo hanya beberapa hari atau maksimal 52 minggu,
tetapi jatuh tempo umumnya adalah empat, delapan, 13, 26, dan 52 minggu.

Rata-rata, semakin lama tanggal jatuh tempo, semakin tinggi tingkat bunga
yang akan dibayarkan T-Bill kepada investor.

 Contoh Treasury Bills

9. Surat Utang Negara

 Pengertian

Surat Utang Negara adalah Surat Berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah
sesuai Undang-Undang No. 24 Tahun 2002, yang terdiri dari Surat
Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara (termasuk Obligasi
Negara Retail/ORI).
Surat Utang Negara (SUN) merupakan surat pengakuan utang yang dijamin
pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara RI sesuai masa berlakunya.
SUN digunakan oleh pemerintah untuk membiayai kebutuhan anggaran
pemerintah seperti untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN).

SUN dapat dimiliki investor melalui pasar perdana maupun pasar sekunder.
Pasar Perdana adalah kegiatan penawaran dan penjualan Surat Utang Negara
untuk pertama kali, sedangkan Pasar Sekunder adalah kegiatan perdagangan
Surat Utang Negara yang telah dijual di Pasar Perdana.

 Jenis SUN

a. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) adalah SUN yang berjangka


waktu maksimal 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto.
b. Obligasi Negara adalah SUN yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan
dengan kupon atau pembayaran bunga secara diskonto. Obligasi
Negara yang diperdagangakan secara ritel disebut dengan Obligasi
Ritel Indonesia (ORI). Tujuan diterbitkannya ORI adalah untuk
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat atau
investor individual untuk secara langsung memiliki dan
memperdagangkan secara aktif dalam perdagangan Obligasi Negara.

 Tingkat keuntungan investasi pada SUN, sebagaimana pada obligasi pada


umumnya bersumber dari : pengahasilan kupon (bunga) dan potensi kenaikan
harga (capital gain) dari harga obligasi. Namun demikian, salah satu
keunggulan SUN dibandingkan Efek lainnya adalah pada minimnya risiko
gagal bayar di kemudian hari saat jatuh tempo, baik pembayaran kupon
maupun nilai pokoknya.

Jika kita membeli obligasi korporasi, maka terdapat kemungkinan terjadi gagal
bayar baik kupon maupun nilai pokok yang jatuh tempo akibat kondisi
keuangan atau perekonomian yang tidak menguntungkan. SUN merupakan
instrumen investasi yang bebas resiko gagal bayar karena pembayaran
bunga/kupon dan pokoknya dijamin oleh UU SUN. Oleh karena itu, setiap
tahun Pemerintah menganggarkan pembayaran kupon maupun pokok ON
dalam APBN.

Produk SUN seperti Obligasi Negara juga dapat dijadikan sebagai agunan dan
dapat dijual setiap saat apabila pemilik membutuhkan dana.

Penjualan dan penawaran Obligasi Negara oleh Pemerintah di pasar primer


umumnya dilakukan melalui lelang yang diikuti oleh peserta lelang yang telah
memenuhi persyaratan. Peserta Lelang adalah Bank atau Perusahaan Efek yang
ditunjuk Menteri Keuangan sebagai Dealer Utama
 Contoh Surat Utang Negara

Anda mungkin juga menyukai