Anda di halaman 1dari 1

1.

Perbedaan Interbank Call Money dan Sertifikat Bank Indonesia


Interbank call money merupakan pinjaman antar bank yang terjadi dalam proses kliring.
Dalam transaksi kliring yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, setiap hari kerja selalu
saja ada yang kalah dan ada yang menang.
Bank yang kalah kliring, apabila tidak dapat menutupi kekalahannya, akan terkena sanksi
dari Bank Indonesia. Oleh karena itu, agar tidak terkena sanksi akibat kekurangan likuiditas,
bank tersebut dapat meminjam uang dari bank lain yang kita kenal dengan nama interbank
call money. Pengertian call money itu sendiri adalah kredit atau pinjaman yang harus segera
dilunasi/dibayar apabila sudah ada tagihan atau panggilan dari pihak pemberi dana
(kreditor). Jangka waktu kredit berkisar antara satu sampai dengan tujuh hari. Pemberian
call money dapat berbentuk one day call money (overhigh) yang harus dilunasi dalam satu
hari. Call money dapat pula berbentuk two day call money, yaitu masa pelunasannya dua
hari.
Sedangkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh
bank sentral (Bank Indonesia). Penerbitan SBI dilakukan atas unjuk dengan nominal tertentu.
Penerbitan SBI biasanya dikaitkan dengan kebijakan pemerintah terhadap operasi pasar
terbuka (open market operation) dalam masalah penanggulangan jumlah uang yang
beredar. SBI pertama kali diterbitkan tahun 1970 dan hanya diperdagangkan antarbank.
Namun, kebijakan ini tidak berlangsung lama karena pemerintah mengeluarkan kebijakan
untuk memperkenalkan bank-bank umum untuk menerbitkan sertifikat deposito tahun
1971. SBI diterbitkan kembali dengan keluarnya kebijakan deregulasi perbankan 1 juni 1983.

Sumber : Purbasari, Ratih. 2016. “Bisnis Internasional Edisi 1”. Tanggerang Selatan :
Universitas Terbuka dalam modul 7

Anda mungkin juga menyukai