BAB IV
TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT
Pasien dengan salah satu atau lebih dari kriteria di atas merupakan
pasien dengan risiko tinggi terhadap TB RO dan harus segera
dilanjutkan dengan penegakan diagnosis. Pasien yang memenuhi salah
satu kriteria terduga TB RO harus segera dirujuk secara sistematik ke
fasyankes TCM untuk dilakukan pemeriksaan TCM. Bila hasil
pemeriksaan TCM menunjukkan hasil resistan terhadap rifampisin
maka dilanjutkan dengan uji kepekaan M. tuberculosis.
Pasien TB kasus baru yang hasil TCM menunjukan TB-RR maka
pemeriksaan TCM perlu dilakukan sekali lagi untuk memastikan
diagnosisnya.
- 41 -
b. Tes genotipik
1) Menggunakan Xpert MTB/RIF atau lebih dikenal dengan
tes cepat molekuler (TCM)
a) Merupakan tes amplifikasi asam nukleat secara
otomatis sebagai sarana deteksi TB dan uji kepekaan
untuk rifampisin.
b) Hasil pemeriksaan dapat diketahui dalam waktu
kurang lebih 2 jam
Terduga TB
Tes Cepat
Molekular (TCM)
Paduan standar
Paduan pengobatan TB RO yang diberikan Paduan individual
jangka pendek
Penjelasan alur:
1. Untuk semua pasien TB RR, ambil dua (2) contoh uji berkualitas
baik, satu (1) contoh uji untuk pemeriksaan LPA lini kedua dan satu
(1) dahak untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan. Hasil uji
kepekaan akan keluar setelah beberapa hari atau bulan tergantung
metode pemeriksaan yang digunakan. Pengobatan harus segera
dimulai setelah pasien terkonfirmasi TB RR, tanpa harus menunggu
hasil uji kepekaan.
2. Sebelum memulai pengobatan, perlu dilakukan pengkajian apakah
pasien akan mendapatkan paduan jangka pendek atau paduan
individual. Kajian yang dilakukan meliputi salah satu atau lebih
aspek berikut ini:
a. Apakah terdapat resistansi terhadap fluorokuinolon (FQ) dan
atau obat injeksi lini kedua (SLI) baik melalui anamnesis dan
atau berdasarkan hasil uji kepekaan
b. Apakah terdapat risiko intolerasi terhadap obat yang akan
digunakan pada paduan jangka pendek
c. Apakah terdapat faktor risiko hasil pengobatan buruk (seperti
TB berat)
Bila tidak terdapat salah satu atau lebih dari kemungkinan di atas
maka mulai pengobatan dengan paduan jangka pendek. Bila
terdapat salah satu atau lebih kemungkinan di atas, maka pasien
harus diberikan paduan individual.
3. Jika hasil uji kepekaan sudah tersedia, lakukan evaluasi apakah
paduan pengobatan dapat dilanjutkan atau diperlukan
penyesuaian berdasarkan hasil uji kepekaan.
4. Ketika hasil uji kepekaan sudah ada, paduan pengobatan harus
dievaluasi ulang, dengan beberapa opsi berikut:
a. Untuk pasien yang sudah mendapatkan paduan standar
jangka pendek dan hasil uji kepekaan tidak terdapat resistansi
terhadap FQ/SLI, pengobatan paduan standar jangka pendek
dapat dilanjutkan.
b. Untuk pasien yang sudah mendapatkan paduan standar
jangka pendek dan hasil uji kepekaan menunjukkan tambahan
resistansi terhadap FQ/SLI, pengobatan pasien harus berganti
menjadi paduan individual berdasarkan hasil uji kepekaan
(pengobatan dimulai dari awal).
- 46 -
**450 600 mg
IsoniazidDT 300 mg **600 mg 600 mg
mg
Moxifloxacin Mfx
Kelompok A
Bedaquiline Bdq
Linezolid Lzd
Clofazimine Cfz
Terizidone Trd
Ethambutol E
Delamanid Dlm
Pyrazinamide Z
Meropenem Mpm
Amikacin Am