04 Mathematical Modelling of Physical Systems
04 Mathematical Modelling of Physical Systems
OUTLINE
• Pemodelan Sistem Elektrik
• Pemodelan Sistem Mekanik
• Pemodelan Sistem Elektromekanik
Sistem Statis
• Jika sistem tidak berubah saat waktu berubah
Sistem Dinamik
• Jika output sekarang bergantung pada nilai variabel input saat ini dan
sebelumnya.
Sistem
Sistem Elektrik Sistem Mekanik Sistem Fluida
Elektromagnetik
Hukum
Hukum Lenz
Kirchoff
Hukum Kirchoff
Transformasi Laplace :
𝐸𝑜 𝑠 𝐿𝐶𝑠 2 + 𝑅𝐶𝑠 + 1 = 𝐸𝑖 𝑠
𝐸𝑜 𝑠 𝐿𝐶𝑠 2 + 𝑅𝐶𝑠𝐸𝑜 𝑠 + 𝐸𝑜 𝑠 = 𝐸𝑖 𝑠
Transfer function : 𝑅 1 1
𝐸𝑜 𝑠 𝑠 2 + 𝐸𝑜 𝑠 𝑠 + 𝐸𝑜 𝑠 = 𝐸 𝑠
𝐿 𝐿𝐶 𝐿𝐶 𝑖
Pemodelan
Sistem Elektrik
Operational Amplifier
Inverting Amplifier
Arus yang mengalir pada rangkaian ini adalah :
𝐸0 (𝑠) 𝑅2
=−
𝐸𝑖 (𝑠) 𝑅1
Non-Inverting Amplifier
Untuk rangkaian ini, berlaku persamaan :
Transfer function :
𝐸0 (𝑠) 𝑅2
=1+
𝐸𝑖 (𝑠) 𝑅1
Transfer Function :
Karena 𝑒′ ≑ 0, maka :
Gerak Translasi
Hukum Newton II :
𝑚𝑎 = 𝐹
Persamaan output :
Model state-space :
Gerak Rotasi
Jika,
𝐽1 𝑠 2 + 𝐷1 𝑠 + 𝐾 −𝐾
∆=
−𝐾 𝐽1 𝑠 2 + 𝐷1 𝑠 + 𝐾
Sistem Rotasi-Translasi
Dengan sistem rack and pinion, gerak rotasi dapat ditransformasikan ke gerak translasi.
Hubungan antara torsi rotasi sebagai input dan kecepatan linier sebagai output, dinyatakan dengan :
SISTEM
ELEKTROMEKANIK
Salah satu contoh sistem
elektromekanik : Motor DC
Medan magnet dihasilkan oleh
magnet permanen (fixed
field).
Arus listrik pada rangkaian
armature akan melalui medan
magnet dan merasakan gaya.
Torsi yang dihasilkan tersebut
yang kemudian akan memutar
rotor.
Pemodelan Sistem Fisik 36
PSTE
SISTEM
ELEKTROMEKANIK
Motor DC – Transfer Function
𝜃𝑚 = Posisi sudut motor
𝜔𝑚 = Kecepatan sudut motor
𝐽𝑚 = Torsi motor
𝑒𝑎 = Tegangan armature
𝐽𝑚 = Inersia ekivalen
𝐷𝑚 = viscous damping ekivalen
𝑇𝑠𝑡𝑎𝑙𝑙 = Torsi maksimum saat shaft tidak berputar
𝜔𝑛𝑜 𝑙𝑜𝑎𝑑 = output kecepatan motor maksimum
𝐾𝑏 = Konstanta ggl balik
𝐾𝑡 = Konstanta torsi motor
𝑅𝑎 = Resistansi armature
Konstanta elektrik :
Transfer Function :
PSTE
Pemodelan Sistem Fisik 39