LANJUT
IBNU HAJAR, S.T., M.Sc., IPU
DESAIN KONTROLER PID
Tujuan Pembelajaran:
1. Menentukan parameter kontroler P, PI, PD, dan PID
berdasarkan spesifikasi desain yang diinginkan menggunakan
metode sintesis langsung.
2. Menentukan parameter kontroler P, PI, dan PID menggunakan
metode penalaan Ziegler-Nichols.
3. Menentukan batas kestabilan dari parameter kontroler PID
menggunakan metode kestabilan Routh-Hurwitz.
4. Menerapkan kontroler PID pada permasalahan sistem kontrol
sehari-hari.
DESAIN KONTROLER PID
𝑑𝑒(𝑡)
𝑢 𝑡 = 𝐾𝑃 𝑒 𝑡 + 𝐾𝐼 𝑡𝑑 𝑡 𝑒 + 𝐾𝐷 (1)
𝑑𝑡
dimana:
𝐾𝑃 =konstanta proporsional
𝐾𝐼 =konstanta integral
𝐾𝐷 =konstanta derivatif
DESAIN KONTROLER PID
Gambar 2. Diagram
Blok Sistem Kontrol
Loop Tertutup
H(s) = fungsi alih plant / sistem (yang akan dikontrol)
G(s) = fungsi alih kontroler
1. Metode Sintesis Langsung
𝑌(𝑠) 𝐺 𝑠 𝐻(𝑠)
𝑅(𝑠)
= 1+𝐺 𝑠 𝐻(𝑠)
(2)
𝑌(𝑠) 𝐺 𝑠 𝐻(𝑠) ഥ
𝐾
= = (3)
𝑅(𝑠) 1+𝐺 𝑠 𝐻(𝑠) 𝜏ത 𝑠+1
dimana:
ഥ = nilai penguatan fungsi alih loop tertutup yang diinginkan
𝐾
𝜏ത = konstanta waktu yang diinginkan pada sistem
1. Metode Sintesis Langsung
𝑅 𝑠𝑠 −𝑌𝑠𝑠
%𝑒 𝑠𝑠 = ഥ 𝑥100%
𝑥100% = 1 − 𝐾 (4)
𝑅 𝑠𝑠
dimana:
𝑅 𝑠𝑠 =sinyal referensi steady state
𝑌𝑠𝑠 =sinyal keluaran steady state
1. Metode Sintesis Langsung
𝐾
𝐻 𝑠 = (5)
𝜏𝑠+1
dimana:
𝐾=penguatan sistem/ plant
𝜏=konstanta waktu sistem/ plant
1.1 Kontroler Proporsional
𝐺 𝑠 = 𝐾𝑃 (6)
dimana,
𝐾𝑃 =konstanta proporsional.
Gambar 3. Diagram
Blok Sistem Kontrol
Loop Tertutup Dengan
Kontroler Proporsional
1.1 Kontroler Proporsional
Gambar 4. Diagram
Blok Sistem Kontrol
Loop Tertutup Dengan
Kontroler Proporsional
Modifikasi
Beberapa hal yang dapat diamati dari Gambar 6 adalah nilai steady
state dan konstanta waktu. Model matematika dapat
direpresentasikan dalam,
𝐾
𝐻 𝑠 =
𝜏𝑠 +1
Nilai penguatan plant/sistem diperoleh berdasarkan persamaan
𝑌𝑠𝑠 8,33
𝐾= = = 0,833
𝑈𝑠𝑠 10
Jika digunakan sistem yang sama seperti dalam persamaan (5) dan
struktur kontroler proporsional integral (PI) didefinisikan sebagai,
1 𝐾 𝑃 𝜏 𝐼 𝑠+1
𝐺 𝑠 = 𝐾𝑃 1 + = (15)
𝜏𝐼 𝑠 𝜏𝐼 𝑠
dimana,
𝐾𝑃 = konstanta proporsional
𝜏 𝐼 = konstanta waktu integral
Diagram blok kontroler PI dalam sistem loop tertutup ditunjukkan
dalam Gambar 10.
1.2 Kontroler Proporsional Integral
Dimana,
ഥ = penguatan sistem yang diinginkan
𝐾
𝜏ത = konstanta waktu yang diinginkan
Jika nilai parameter 𝜏 𝐼 = 𝜏, maka orde dalam persamaan (16) dapat
direduksi sebagai berikut
𝐾𝑃𝐾
𝑌(𝑠) 1 ഥ
𝐾
= 𝜏𝑠
𝐾𝑃𝐾 = 𝜏 = ഥ
(17)
𝑅 (𝑠) 1+ 𝜏𝑠 𝑠+1 𝜏 𝑠+1
𝐾𝑃 𝐾
Pada sistem orde dua yang berkaitan dengan fungsi alih loop
tertutup dalam persamaan (20) didefinisikan dalam persamaan
ഥ 𝜏 1 𝑠+1
𝐾
𝐻𝑚 𝑠 = 1 2 2𝜁 ഥ (21)
2 𝑠 + 𝜔 𝑠+1
𝜔𝑛 𝑛
dimana,
ഥ = penguatan sistem loop tertutup
𝐾
ഥ 𝑛 = frekuensi alamiah yang diinginkan
𝜔
𝜁 ҧ = konstanta redaman yang diinginkan.
1.2 Kontroler Proporsional Integral
ഥ
2𝜁 𝜏 𝐼 1+𝐾 𝐾 𝑃
ഥ𝑛
= (23)
𝜔 𝐾 𝐾𝑃
1.2 Kontroler Proporsional Integral
Penyelesaian:
Oleh karena waktu setlling 𝑡 𝑠 (±2%) yang diinginkan adalah sebesar
2 detik, maka konstanta waktu yang diinginkan adalah
𝑡 𝑠 ±2% = 4 𝜏ത = 2 → 𝜏ത = 0,5 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Besarnya parameter kontroler ditentukan melalui persamaan (18)
dan (19) sehingga diperoleh nilai parameter kontroler sebesar
𝜏 1,78
𝐾𝑃 = = = 4,274
𝐾ഥ𝜏 0,833𝑥0,5
𝐾𝑃 1 1
𝐾𝐼 = = = = 2,401
𝜏𝐼 𝐾ഥ
𝜏 0,833𝑥0,5
1.2 Kontroler Proporsional Integral
dimana:
𝐾 = penguatan dari plant/sistem
𝜏 = konstanta waktu dari plant/sistem
Jika fungsi alih orde dua persamaan (26) memuat sebuah zero,
sehingga fungsi alihnya dapat direpresentasikan sebagai
𝜃 (𝑠) 𝐾 𝜏 1 𝑠+1
= (32)
𝑈 (𝑠) 𝑠 𝜏 2 𝑠+1
Dimana,
𝐾 = penguatan sistem
𝜏 1 dan 𝜏 2 = konstanta.
1.3 Kontroler Proporsional Derivatif
Dimana,
𝐾𝑃 = konstanta proporsional
𝜏 𝐷1 dan 𝜏 𝐷2 = konstanta waktu derivatif 1 dan 2
Diagram blok sistem loop tertutup dengan kontroler PD modifikasi
untuk fungsi alih plant dalam persamaan (32) digambarkan dalam
Gambar 14.
1.3 Kontroler Proporsional Derivatif
𝜏 𝐷2 = 𝜏 1 (35)
𝜏 𝐷1 = 𝜏 2 − 𝜏 1 (36)
Dengan demikian, persamaan fungsi alih persamaan (34) menjadi,
𝐾𝑃𝐾
𝜃 (𝑠) 1 ഥ
𝐾
= 𝑠
𝐾𝑃 𝐾 = 1 = ഥ
(37)
𝑅 (𝑠) 1+ 𝑠 𝑠+1 𝜏 𝑠+1
𝐾𝑃𝐾
Penyelesaian:
Spesifikasi desain yang tidak terdapat overshoot mencirikan bahwa
sistem yang diinginkan menyerupai keluaran orde satu. Keluaran
yang tidak memiliki kesalahan steady state berarti memiliki
penguatan sistem loop tertutup sebesar 𝐾 ഥ = 1.
Fungsi alih plant dapat diubah dalam bentuk:
𝜃 (𝑠) 2 1Τ 0,2
10
= 𝑥 1Τ =
𝑅 (𝑠) 𝑠 𝑠+10 10 𝑠 0,1𝑠+1
dimana;
𝐾 =penguatan plant/sistem
𝜔𝑛 = frekuensi alamiah
𝜁 = konstanta redaman
1.4 Kontroler Proporsional Integral
Derivatif
dimana;
𝐾𝑃 = konstanta proporsional
𝜏 𝐼 = konstanta waktu integral
𝜏 𝐷 = konstanta waktu derivatif
1.4 Kontroler Proporsional Integral
Derivatif
𝜏 𝐷 𝜏 𝐼 𝑠 2 +𝜏 𝐼 𝑠+1 𝐾
𝐾𝑃 𝑥 1
𝜏𝐼 𝑠 2 2𝜁
𝑌(𝑠) 𝜔𝑛2 𝑠 + 𝜔 𝑠+1
𝑛
= 𝜏 𝜏 𝑠 2 +𝜏 𝑠+1 𝐾
(41)
𝑅 (𝑠) 1+𝐾 𝑃 𝐷 𝐼 𝜏 𝑠 𝐼 𝑥 1 2𝜁
𝐼
2 𝑠 2 + 𝜔 𝑠+1
𝜔𝑛 𝑛
2𝜁
𝐾𝑃 = (45)
𝐾 𝜔𝑛 ഥ
𝜏
Jika fungsi alih plant orde dua terdapat sebuah zero, yang
direpresentasikan sebagai
𝑌(𝑠) 𝐾 𝜏𝑠 +1
= 1 2 2𝜁 (48)
𝑅 (𝑠) 𝑠 + 𝜔 𝑠+1
𝜔2𝑛 𝑛
dimana 𝜏 = konstanta
1.4 Kontroler Proporsional Integral
Derivatif
dimana;
𝜏 𝐷1 dan 𝜏 𝐷2 = masing2 konstanta waktu derivative 1 dan 2.
Penyelesaian:
Pada Gambar 19 dapat dilihat bahwa keluaran kecepatan motor DC
terdapat overshoot . Pada overshoot maksimum terdapat informasi
terkait dengan waktu puncak dan kecepatan maksimum (lonjakan).
Hasil analisis keluaran dalam Gambar 19 ditunjukkan dalam
Gambar 20 yang menunjukkan bahwa keluaran kecepatan
menyerupai karakteristik sistem orde dua. Informasi yang diperoleh
dari Gambar 20 dapat digunakan untuk pemodelan sistem orde dua.
Jika sistem orde dua direpresentasikan seperti persamaan (39),
maka;
𝑌𝑠𝑠 1000
𝐾= = = 200
𝑈𝑠𝑠 5
−𝜁𝜋
0,584 = 𝑒𝑥𝑝
1−𝜁 2
−𝜁𝜋
ln 0,584 =
1−𝜁 2
−𝜁𝜋
−0,5379 =
1−𝜁 2
1.4 Kontroler Proporsional Integral
Derivatif
0,2893
𝜁= = 0,1687
𝜋 2 +0,2893
𝜔𝑛 = 2,887
Sehingga didapatkan model matematika plant sebagai;
𝑌(𝑠) 200 1
= 1 2𝑥0,1687 =
𝑈 (𝑠) 2 𝑠 2 + 2,887 𝑠+1 0,12𝑠 2 +0,117𝑠 +1
2,887
1.4 Kontroler Proporsional Integral
Derivatif
Penyelesaian:
Fungsi alih plant memiliki integrator mencirikan bahwa bahwa
sistem bukanlah kurva S, sehingga metode kedua Ziegler Nichols
dapat diterapkan untuk menentukan parameter kontroler.
2.1 Metode Penalaan Ziegler Nichols
Kedua
Syarat perlu dan cukup bagi sistem dikatakan stabil adalah semua
nilai pada kolom pertama bernilai positif. Jadi
2.1 Metode Penalaan Ziegler Nichols
Kedua
Penyelesaian:
Berdasarkan Gambar 27, keluaran step tanpa kontroler jelas
merupakan keluaran yang tidak stabil. Keluaran cenderung menuju
ke tak hingga ketika diberikan masukan yang terbatas. Dengan
demikian, diperlukan kontroler yang dapat menstabilkan sistem
secara keseluruhan. Loop tertutup sistem dengan kontroler PID
ditunjukkan pada Gambar 28.
Syarat perlu dan cukup bagi system dikatakan stabil adalah semua
nilai di kolom pertama bernilai positif. Dengan demikian, diperoleh;
5𝐾𝐼 > 0 → 𝐾𝐼 > 0
5𝐾𝐷 − 1 > 0 → 𝐾𝐷 > 1Τ5
Untuk memenuhi kestabilan system, nilai konstanta integral dan
derivative ditentukan masing-masing sebesar 𝐾𝐼 > 0 dan 𝐾𝐷 > 1Τ5 .
Dengan memilih nilai dalam batas kestabilan system, sebesar 𝐾𝐼 = 1
dan 𝐾𝐷 = 1Τ2 maka nilai konstanta proporsional yang stabil
memenuhi
5𝐾 𝑃 −6 5Τ2 −1 − 5
5Τ −1 > 0 → 𝐾𝑃 > 1,867
2
3. Metode Kestabilan