Laporan Sementara Praktikum Mata Kuliah Botani: Mawar E28122290

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

AGT 5

LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM MATA KULIAH BOTANI

“Anatomi Tumbuhan”

MAWAR
E28122290

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
AGT 5

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anatomi tumbuhan merupakan bagian ilmu pengetahuan tumbuhan yang terus


mengalami kemajuan. Pada prinsipnya anatomi tumbuhan ilmu dasar tanaman
yang mengkaji tentang identifikasi sel dan jaringan tumbuhan beserta
mekanismenya untuk menegaskan persamaan dan perbedaan karakteristik
morfologi dan fisiologi tumbuhan. Ilmu anatomi tumbuhan memudahkan
identifikasi tumbuhan yang telah dikelompokkan berdasarkan hubungan
kekerabatan atau famili, kelas, genus hingga spesies melalui pengkodean binomial
nomenclature pada setiap tingkatan tumbuhan.(B.Utomo,2017)

anatomi berperan penting saat memeriksa hubungan kelompok tumbuhan


berdasarkan teknik molekuler. Tanpa nama dan deskripsi yang akurat untuk suatu
tanaman, eksperimen tidak dapat diulangi. Secara ilmiah, tidak mungkin untuk
mengatakan apakah tanaman atau tumbuhan yang dipilih sebagai subjek
percobaan berulang adalah spesies yang sama dengan yang digunakan pada
awalnya jika identitas bahan tidak pasti.(Hartanto,Y.2021)

1.2 Tujuan praktikum

Meengenai sturuktur anatomi daun,batang dan akar tumbuhan


monokotil,mengetahui struktur anatomi tumbuhan daun batang,akar tumbuhan
dikotil,mengetahui sturuktur danbentuk stomata,membandingkan perbedaan
anatomi antara tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil.
AGT 5

1.3 Manfaat praktikum

pratikum memgenai anatomi tumbuhan adalah untuk mengetahui dan


memahami struktur struktur tubuh tumbuhan.
AGT 5

BAB II. TINJAUN PUSTAKA

2.1 Jaringan meristem

2.1.1 Promeristem

Promeristem merupakan bagian awal dari meristem yang sudah ada, yaitu
berupa daerah kecil pada ujung akar dan ujung batang. Menurut teori Haberlandt,
promeristem akan berkembang menjadi protoderm, prokambium, dan meristem
dasar.(Hasauddin,Muhibuddin,Wardiyah,dan Muliyadi.2017)

2.1.2 Meristem primer

Meristem adalah jaringan pada tumbuhan yang tersusun atas sel sel yang aktif
membelah. Jaringan ini mudah ditemukan pada bagian titik-titik tumbuh batang
maupun akar. Meristem di bagian ini disebut sebagai meristem primer, karena
mengawali pertumbuhan biomassa (Ketut Sutara, p. 2016)

2.1.3 Meristem sekunder

Meristem sekunder merupakan jaringan yang berasal dari sel-sel dewasa yang
berubah sifatnya menjadi sel-sel meristematik. Sel-sel meristem sekunder
berbentuk pipih atau prisma dan memiliki vakuola yang besar di bagian tengahnya
(Kitagaya, M. And Jackson, D 2019)

2.2 Jaringan Dewasa

2.2.1 Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan yang menyelimuti seluruh bagian


tumbuhan atau dapat dikatakan sebagai kulit luar tumbuhan jaringan epidermis
tersusun atas sel-sel yang sangat rapat tanpa adanya ruang antar sel. (Koryati, T.
Et al.2020)
AGT 5

2.2.2 Jaringan penyangkut

Jaringan pengangkut adalah salah satu dari tiga kelompok jaringan permanen
yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh. Jaringan ini disebut juga pembuluh
dan berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang
diperlukan dalam proses vital tumbuhan. (Kusuaningrum, R. 2017)

2.2.3 Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim adalah jaringan yang dapat ditemukan pada hampir semua
bagian (organ) tumbuhan seperti di akar, batang, daun, dan buah. Selain itu, dalam
jaringan ini dapat ditemukan xilem dan floem. Karena itu jaringan parenkim
punya sebutan lain yakni jaringan dasar (Liebers, M. Et al. 2017)

2.2.4 Jaringan penyakut

Jaringan penyokong berfungsi untuk menunjang dan menguatkan bentuk


tumbuhan karena sel-selnya memiliki dinding sel yang kuat dan telah
terspesialisasi bentuknya. Ada 2 jenis jaringan penyokong yaitu jaringan kolenkim
dan jaringan sklerenkim. (Magfiroh, J. 2017)

2.2.5 Jaringan Sel Gabus

Jaringan gabus adalah jaringan tumbuhan di tumbuhan dikotil, tumbuhan


berkayu, dan beberapa tanaman herba yang terdiri dari sel-sel gabus. Jaringan
gabus terbentuk dari kambium gabus (felogen) yang merupakan sel-sel meristem.
Jaringan gabus yang terbentuk dari felogen terbagi menjadi duam yaitu felem dan
feloderm. (Morris, H. Et al. 2016)
AGT 5

BAB III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Botani modul 2 dilaksanakan pada hari selasa, 07 Maret 2023, pada
pukul 13.00-16.00 WITA. Bertempat dilaboratorium Benih Fakultas Pertanian
Universitas Tadulako.

3.2 Alat dan Bahan

Alat praktikum pada modul tiga: mikroskop, object glass, cover glass, pinset,
pipet, cutter/silet dan tissue.
Bahan pada praktikum modul tiga: tanaman jagung (zea mays), tanaman adam
hawa(rheoe discolor), tanaman cabai(capsicum annum L).

3.3 Cara Kerja

Menyiapkan tanaman yang akan diamati, buatlah potongan melintang batang


dan akar masing-masing tanaman tersebut setipis mungkin, amati bagian tanaman
tersebut dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x, dan gambarkan bagian-
bagian jaringan tanaman yang tampak pada mikroskop.
AGT 5

BAB 1V. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.2 Tanaman Jagung

Berdasarkan hasil pengamatan batang jagung yaitu sebagai berikut:

Klasifikasi:
a. Kulit (Epidermis)
b. Jaringan Pembuluh (bundles
vaskuler
c. Pusat batang (pith)

Berdasarkan hasil pengamatan akar jagung yaitu sebagai berikut:

Klasifikasi :
a. Epidermis
b. Ground tissue
c. Endodermis
AGT 5

4.1.2 Tanaman cabai

Berdasarkan hasil pengamatan batang cabai sebagai berikut:

Klasifikasi

a. Epidermis

b. Xylem

c. Floem

Berdasarkan hasil pengamatan akar cabai sebagai berikut :

Klasifikasi
a. Rambut akar
b. Epidermis
c. Korteks
d. Endodermis
e. Perisikel
f. Floem
g. Xylem
AGT 5

4.1.3 Daun Hawa

Berdasarkan hasil pengamatan adam hawa seabagai berikut :

Klasifikasi
a. Korteks
b. Perisikel
c. Endodermis
d. Epidermis
e. Xylem
f. Phloem

4.2. Pembahasan

4.2.1 Tanaman Jagung

Pengertian tanaman jagung

Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman rumput-rumputan dan berbiji
tunggal (monokotil).Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar,
yaitu akar seminal,akar adventif, dan akar kait atau penyangga. Akar seminal
adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Akar adventif adalah akar
yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil. Akar kait atau penyangga
adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan
tanah. (Muliyani, Sri 2017)

rambut jagung mengandung protein, vitamin, karbohidrat, garam-garam


kalsium, kalium, magnesium, dan natrium, minyak atsiri, steroid seperti sitosterol
dan stigmasterol, dan senyawa antioksidan seperti alkaloid, saponin, tanin, dan
flavonoid. (Nugroho, Hartanto 2017).
AGT 5

4.2.2 Tanaman Cabai

Tanaman cabai (capsicum anum L) adalah tanaman perdu yang memikliki rasa
buah pedas. Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin .
diantaranya adalah kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, B1,
dan vitamin C. Cabai banyak dibayangkan masyarakat petani karena harga jualnya
yang tinggi.

Tanaman cabai mudah tumbuh hampir pada seluruh lahan pertanian yang
tanaman lain dapat hidup. Namun agar tanaman dapat tumbuh dengan subur dan
menghasilkan buah yang baik, perlu dicari lahan yang subur untuk melakukan
budidaya. Keriteria tanah yang bagus untuk budidaya cabai adalah gembur, kaya
bahan organik, tidak berair atau becek,dan memiliki ph sekitar 5–6,8. (Palenari, M
Et al. 2016)

Agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang
berkualitas pelu dilakukan pemupukan Pada waktu yang tepat serta, serta dengan
dosis yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. (Syarif, M. 2017)

4.2.3 Adam Hawa

Daun Adam Hawa (Rhoe discolorL.Her.) merupakan salah satu tumbuhan


yang tergolong kedalam tanaman hias varigata. Tanamanvarigata adalah segala
tanaman yang menampilkan dua warna atau lebih1 pada daunnya, yang berbeda
dengan induknya.

Pengertian varigata pada tanaman sangat variatif. yang dinamakan varigata


adalah daerah dalam daun atau batang yang memiliki warna yang berbeda dengan
bagian lainnya. Umumnya, varigata merujuk ke kelainan warna krem, putih, atau
kuning pada daun. Namun, seiring dengan banyaknya tanaman yang berdaun tidak
hijau, istilah varigata juga bisa mencakup warna yang lain. (Tjitrosoepomo, G.
2016)

Tanaman adam hawa adalah tanaman asli dari daratan Amerika Tengah.
Tumbuhan ini memiliki bentuk seperti tanaman lidah mertua. Memiliki warna
hijau gelap di daun atas dan ungu di daun bawah. Mengolah tanaman ini cukup
mudah karena pertumbuhannya juga mudah. (Tjitrosomo, Siti Sutarmi, dkk 2018)
AGT 5

DAFTAR PUSTAKA

B. Utomo, (2017). Dasar Agronomi. Metromedia. Surabaya 1-87 Hal.

Hartanto, Y. (10.Februari 2021). Biologi Umum. Bandung:Widina Bhakti Persada

Hasanuddin, Muhibuddin, Wardiyah, dan Muliyadi (2017) Anatomi

Tumbuhan. Bnda Aceh; Syah Kuala Press.

Ketut Sutara, P . (2016). Struktur Dan Fungsi Organ Tanaman. Mipa


Udayana.Bali

Kitagawa, M. And Jackson, D. (2019) ‘Control of Meristem Size’, Annual


Review of Plant Biology,70, pp. 269-291.

Koryati, T. Et al. (2020) Fisiologi Tumbuhan. Yayasan Kita Menulis.

Kusuaningrum, R. (2017) ‘Peranan Xilem Dan Floe Dalam Pertumbuhan Dan


Perkembangan Tumbuhan, Posiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi
dan Biologi, pp. 123-130.

Liebers, M. Et al. (2017) ‘Regulatory Shifts in plastid transcription play a Key


role in morpological convrsions of plastids during plant development’,
Fronties in Plant Sciece, 8 (Jauary). Doi:10.

Magfiroh, J. (2017) ‘Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan


Tanaman’, Prosiding Seinar Nasional Pendidikan Biologi Dan Biologi, B,

pp.

Morris, H. et al. (2016) ‘A global analysis of Parenchyma tissue fractions in


secndary xylem of seed plants’, New Phytologist. Doi: 10
AGT 5

Muliyani, Sri (2017) Anatomi Tumbuhan Yogyakarta PT.

Kanisius.

Nugroho, Hartanto.(2017). Struktur dan Produk Jaringan Sekretori

Tumbuhan. GadjaMada University Press, Yogyakarta.

Palenari, M. Et al. (2016) Biologi Dasar: Bagian Pertama, Biologi Sebagai

Ilmu.

Syarif, M. (2017). ‘Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan’. Bandung’. Pusat


Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Tjitrosoepomo, G. (2016). Morfologi Tumbuhan Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press. Dalam Haryani, TS. Organo Nutritivum (Daun, Batang,
dan Akar).

Tjitrosomo, Siti Sutarmi, dkk (2018) Botani Umum 2 Bandung; Angkasa,


Bandung.

Anda mungkin juga menyukai