Laporan Sementara Praktikum Mata Kuliah Botani: Mawar E28122290
Laporan Sementara Praktikum Mata Kuliah Botani: Mawar E28122290
Laporan Sementara Praktikum Mata Kuliah Botani: Mawar E28122290
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM MATA KULIAH BOTANI
“Anatomi Tumbuhan”
MAWAR
E28122290
BAB 1. PENDAHULUAN
2.1.1 Promeristem
Promeristem merupakan bagian awal dari meristem yang sudah ada, yaitu
berupa daerah kecil pada ujung akar dan ujung batang. Menurut teori Haberlandt,
promeristem akan berkembang menjadi protoderm, prokambium, dan meristem
dasar.(Hasauddin,Muhibuddin,Wardiyah,dan Muliyadi.2017)
Meristem adalah jaringan pada tumbuhan yang tersusun atas sel sel yang aktif
membelah. Jaringan ini mudah ditemukan pada bagian titik-titik tumbuh batang
maupun akar. Meristem di bagian ini disebut sebagai meristem primer, karena
mengawali pertumbuhan biomassa (Ketut Sutara, p. 2016)
Meristem sekunder merupakan jaringan yang berasal dari sel-sel dewasa yang
berubah sifatnya menjadi sel-sel meristematik. Sel-sel meristem sekunder
berbentuk pipih atau prisma dan memiliki vakuola yang besar di bagian tengahnya
(Kitagaya, M. And Jackson, D 2019)
Jaringan pengangkut adalah salah satu dari tiga kelompok jaringan permanen
yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh. Jaringan ini disebut juga pembuluh
dan berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang
diperlukan dalam proses vital tumbuhan. (Kusuaningrum, R. 2017)
Jaringan parenkim adalah jaringan yang dapat ditemukan pada hampir semua
bagian (organ) tumbuhan seperti di akar, batang, daun, dan buah. Selain itu, dalam
jaringan ini dapat ditemukan xilem dan floem. Karena itu jaringan parenkim
punya sebutan lain yakni jaringan dasar (Liebers, M. Et al. 2017)
Praktikum Botani modul 2 dilaksanakan pada hari selasa, 07 Maret 2023, pada
pukul 13.00-16.00 WITA. Bertempat dilaboratorium Benih Fakultas Pertanian
Universitas Tadulako.
Alat praktikum pada modul tiga: mikroskop, object glass, cover glass, pinset,
pipet, cutter/silet dan tissue.
Bahan pada praktikum modul tiga: tanaman jagung (zea mays), tanaman adam
hawa(rheoe discolor), tanaman cabai(capsicum annum L).
4.1 Hasil
Klasifikasi:
a. Kulit (Epidermis)
b. Jaringan Pembuluh (bundles
vaskuler
c. Pusat batang (pith)
Klasifikasi :
a. Epidermis
b. Ground tissue
c. Endodermis
AGT 5
Klasifikasi
a. Epidermis
b. Xylem
c. Floem
Klasifikasi
a. Rambut akar
b. Epidermis
c. Korteks
d. Endodermis
e. Perisikel
f. Floem
g. Xylem
AGT 5
Klasifikasi
a. Korteks
b. Perisikel
c. Endodermis
d. Epidermis
e. Xylem
f. Phloem
4.2. Pembahasan
Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman rumput-rumputan dan berbiji
tunggal (monokotil).Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar,
yaitu akar seminal,akar adventif, dan akar kait atau penyangga. Akar seminal
adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Akar adventif adalah akar
yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil. Akar kait atau penyangga
adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan
tanah. (Muliyani, Sri 2017)
Tanaman cabai (capsicum anum L) adalah tanaman perdu yang memikliki rasa
buah pedas. Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin .
diantaranya adalah kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, B1,
dan vitamin C. Cabai banyak dibayangkan masyarakat petani karena harga jualnya
yang tinggi.
Tanaman cabai mudah tumbuh hampir pada seluruh lahan pertanian yang
tanaman lain dapat hidup. Namun agar tanaman dapat tumbuh dengan subur dan
menghasilkan buah yang baik, perlu dicari lahan yang subur untuk melakukan
budidaya. Keriteria tanah yang bagus untuk budidaya cabai adalah gembur, kaya
bahan organik, tidak berair atau becek,dan memiliki ph sekitar 5–6,8. (Palenari, M
Et al. 2016)
Agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang
berkualitas pelu dilakukan pemupukan Pada waktu yang tepat serta, serta dengan
dosis yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. (Syarif, M. 2017)
Tanaman adam hawa adalah tanaman asli dari daratan Amerika Tengah.
Tumbuhan ini memiliki bentuk seperti tanaman lidah mertua. Memiliki warna
hijau gelap di daun atas dan ungu di daun bawah. Mengolah tanaman ini cukup
mudah karena pertumbuhannya juga mudah. (Tjitrosomo, Siti Sutarmi, dkk 2018)
AGT 5
DAFTAR PUSTAKA
pp.
Kanisius.
Ilmu.