Anda di halaman 1dari 60

FISIKA UMUM

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Umum

Dosen Pengampu
Rugaya, M.Si
Dr. Eng. Jubaidah, S.Pd., M.Si.

DISUSUN OLEH :
Yuen Nina br Tarigan (4223351004)
Pendidikan IPA 22 A

JURUSAN BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
A. Listrik Statis
1. Dua partikel bermuatan masing-masing bermuatan identik. Berapakah muatan
disetiap keping jika diketahui gaya Coulomb yang timbul adalah 2, 0 N. Jarak kedua
partikel adalah 1,5 m
Dik:
 Gaya Coulumb (F) = 2N
 Jarak Kedua Partikel (r) = 1,5m
Ditanya: Muatan (q) =….?
Jawab: Gunakan persamaan hukum coulomb karena muatannya sama maka:
F= kg2/ r2
2 = 9 x 109 x q2/ (1,5)2
2 = 9 x 109 x q2/ 2,25
4,5 = 9 x 109 x q2
5 x 10-10 = q2
q = √ (5 x 10-10)
q = √ 5 x 10-5 C.
Maka Besar Muatannya adalah √ 5 x 10-5 C.

2. Muatan inti helium adalah +2e dan muatan inti neon+ 10e, dimana e adalah muatan
dasar. Hitunglah gaya tolak antara kedua inti tersebut seandainya jarak antara
keduanya 3 nanometer.
F = 9 x 109 . 3,2 x 10-19C . 16 x 10-19 / (3 x 10-9)2
F = 9 x 109 . 3,2 x 10-19C . 16 x 10-19 / 9 x 10-18
F = 51,2 x 10-11
F = 5, 12 x 10 -10 N
Dengan demikian , besar gaya tolak anatara kedua inti adalah 5, 12 x 10 -10 N.

3. Menurut model atom Bohr, elektron (q= -e) mengelilingi proton (q = e) dengan jari-
jari 5,3 x 10-11. Gaya tarik antara proton dan elektron inilah yang menyebabkan gaya
sentripetal pada elektron, hingga elektron dapat tetap mngorbit. Hitunglah
a. Gaya tarik menarik antara kedua partikel tersebut
b. Kecepatan elektron berputar mengelilingi proton
Dik :
 m = 9,1x 10-31
 q = -e = -1,6 x 10-19C
 q = +e = 1,6 x 10-19C
 r = 5,3 x 10-11 m
Dijawab
a. Gaya tarik menarik antara kedua partikel tersebut
F= k . q1.q2 / r2
F = 9 x 109 . -1,6 x 10-19. 1,6 x 10-19/ (5,3 x 10-11)2
F = -23,04 x10-29 / 28,09 x 10-2
F = - 0,82 x 10-7
F = - 8,2 x 10-8N
Dengan demikian ,besar gaya tarik menarik anatar kedua partikel adalah -8,2 x
10-8N.
b. Kecepatan elektron berputar mengelilingi proton
Fsentripental = Fcoulomb
m . v2 / r = -8,2 x 10-8
9,1 . 10-31 .v2 / 5,3 x 10-11 = -8,2 x 10-8
v = -2,19 x 106 m/s

4. Muatan tiga titik ditempatkan pada sumbu x seperti pada gambar berpakah jumlah
gaya total yang bekerja pada muatan –5 µC ?

Ditanya : F pada muatan −5 µC =…?

F=F kanan −F kiri

(
F= k .
8 µC .−4 µC
0,22
− k.
)(
3 µC .−5 µC
0 ,5 2 )
( )( )
2 2
−40 µ C −15 µ C
F= k . − k.
0 , 04 0 , 25
2 2
F=−1000 µ k + 60 µ k
2
F=−940 µ k
−12 9
F=−940 x 1 0 .9 x10
−3
F=−8460 x 1 0 N

F=−8 , 46 N

5. Gambar berikut menunjukan dua bola identik (m = 0,10 g) bermuatan sama


menggantung di ujung tali yang sama panjangnya. Pada posisi yang tampak pada
gambar di bawah, kedua bola itu ternyata mengalami ksetimbangan. Berapakah
muatan bola?

Diketahui :
 m = 0,1 g = 10-4 kg
 q 1=q 2=q
9 2 2
 k =9 x 1 0 N m /C
 r =l, dimana l = panjang tali
Ditanya : q=… ?
° F
tan60 =
w

1
=
(
k 2
r
q1 q2
)
√3 m. g

( )
2
9 q
9 x10 2
1 l
=
√3 10−4 .10
2
1 12 q
=9 x 1 0 2
√3 l
2
2 l
q =¿¿
1
q= . 106 √( √ 3)
3
q=0,25 x 10−6 l C , dimana l= panjang tali
Jadi, besar muatan bola adalah 0,25 x 10−6 l C .
6. Perhatikan muatan-muatan di bawah ini, hitunglah gaya Coulomb total pada muatan 4
µC oleh muatan-muatan lain.

Diketahui :

−6
 q 1=4 µC=4 x 1 0 C
−6
 q 2=2 µC=2 x 1 0 C

 q 3=3 µC =3 x 1 0−6 C
 r 2=r 3=20 cm=0,2 m

 θ=60°

Penyelesaian :
 Mencari gaya muatan −4 µC terhadap muatan 2 µC atau sebagai F 2

q1 . q2
F 2=k
r2

−6 −6
9 4 x10 .2 x10
F 2=9 x 1 0
(0,2)2

−12
9 8 x 10
F 2=9 x 1 0 −2
4 x10

−1
F 2=9 . 2 x 10

F 2=1,8 N
 Mencari muatan pada muatan −4 µC terhadap muatan 3 µC atau sebagai F3

q1 . q3
F 2=k
r2
−6 −6
9 4 x10 .3 x10
F 3=9 x 1 0 2
( 0,2)

9 12 x 1 0−12
F 3=9 x 1 0
4 x 1 0−2

−1
F 3=27 x 1 0

F 3=2,7 N
 Penjumlahan vektor secara sejajar genjang dengan 60°

F p=√ F22 + F 23+ 2 F 2 F 3 . cos 6 0 °

√ 2 2
F p= 1,8 +2,7 +2. 1,8.2,7.
1
2

F p=√ 3,24+7,29+1,8. 2,7

F p=√ 3,24+7,29+ 4,86

F p=√ 15,39

F p=3,9 N

Dengan demikian, netto gaya pada muatan −4 µC adalah 3,9 N

7. Dua buah muatan berada pada sumbu x, yaitu +3 μC di x = 0 dan -5 μC di x = 40 cm.
di mana muatan ketiga q harus ditempatkan agar resultan gaya padanya adalah nol?

Dik:

−6
 q b=3 μC=3 x 10 C
−6 C
 q c =−5 μC=−5 x 10
 r bc =40 cm=0,4 m

Dit: d =..........?

Penyelesaian :

F qb=F ac

q . qb q .q b
k =k
rab 2 r qa
2

−6 −6
3 x 10 −5 x 10
=
d 2
(0,4 +d ¿¿ 2)¿

3 −5
=
d (0,4+ d¿¿ 2) ¿
2

√ 3
=
d
5 (0,4+ d)

d
-0,774 ¿
(0,4 +d)

-0,774 (0,4 + d) = d

-0,31 – 0,774 d = d

-0,31 = d + 0,774 d

-0,31 = 1,774 d

−0,31
=d
1,774

d = - 0,174 m

8. Dengan hukum Gauss, turunkan kuat medan listrik pada benda berukuran bola berjari-
jari a bermuatan Q pada
a. r, dimana r < a (di dalam bola)
b. r, dimana r > a (di luar bola)

Jawab :

1
a φ= |Q|
ε0

1
EA= |Q|
ε0

E ( 4 π r2 ) =
( )
1 Qr 3
ε 0 R3

E ( 4 π )=
( )
1 Q
ε0 R 3

1 Qr
E=
4 π ε 0 R3

Qr 1
E=k =¿ k =
R
3
4 π ε0

1
b. φ= |Q|
ε0

1
EA= Q
ε0

1
E ( 4 π r )=
2
Q
ε0

1
E= 2
Q
4 π r ε0

1 Q
E=
4 π ε0 r2
Q 1
E=k =¿ k=
r 4 π ε0

9. Dengan hukum Gauss, turunkan kuat medan listrik pada benda berbentuk kawat
dengan muatan persatuan panjang λ, sejauh r dari kawat

Jawab:

1
φ=
ε0

λl
E 2 πrl=
ε0

λ
E 2 πr =
ε0

λ
E=
2 πrε0

1 λ
E=
2 πε 0 r

1 λ
E=2
4 πε 0 r

λ
E=2 k
r

10. Hitunglah intensitas medan listrik dari sebuah muatan titik 6 x 10 -9 C pada jarak 30
cm!
Jawab : E = K x Q / r2
E = (9 x 109 N m^2 / C2) (6 x 10-9 C) / (0.3 m)2
E = 120 N/C
11. (Dari soal no 8) Berapa gaya Coulomb yang dialami sebuah muatan titik lain sebesar 4 x10 -10

C pada jarak tersebut


12. Perhatikan skema di bawah ini

a.Berapakah kuat medan total di titik P


b. Gaya yang dialami muatan sebesar -4x10- C
c.Di mana intensitas medan listrik sama dengan nol
Dik :
 Q1 : 20 x 10 -8 C
 Q2 : -5 X 10 -8 C
 R1 : 5 cm = 0,05 m
 R2 : 5 cm = 0,05 m

Dit :
a.Berapakah kuat medan total di titik P
b.Gaya yang dialami muatan sebesar -4x10- C
c.Di mana intensitas medan listrik sama dengan nol
Jawab :
−8
Q1 9 20 . 10 9.20
a. E1 = K = 9.10 −2 2 = . 105 N/C
R1 2
(5 . 10 ) 525
36
= . 105 N/C
5
−8
Q1 9 5 . 10 9.5
E2 = K 2 = 9.10 −2 2 = . 105 N/C
R2 (5 . 10 ) 25
9
= . 105 N/C
5
36 9
EP = E1 + E2 = + . 105 N/C = 9. 10 N/C
5 5
b. FP = EP . q = 9.105 x 4 . 10-8 = 36 . 10-3
Q1 Q1
c. E1 = E2 → K 2 =
K
R1 R 22
−8 −8
20 .10 5 . 10
2
= 2
(10 . x) x
4 1 2 1
= 2→ =
2
( 10. x ) x 10+ x x
2x = 10 + x
x = 10 cm
Letak medan listrik nol ada di kanan Q2 sejauh 10 cm

13. Tiga buah muatan listrik A, B, dan C masing-masing 4 μC, 8 μC, -5 μC, ditempatkan
dalam suatu posisi sehingga membentuk bujursangkar bersisi 30 cm dengan satu
sudut tanpa muatan. Berapakah medan total pada sudut tanpa muatan tersebut

Dik :

 QA : -4 μC
 QB : 8 μC
 QC : -5 Μc
 R : 30 cm = 0,3 m

Dit : E =…?

E = KQ / R2 ( K = 9.109 Nm2/C2 )

EA = 9.109 Nm2/C2 . -4 μC / 0,32

= -120 N/C2

EB = 9.109 Nm2/C2 . 8 μC / 0,32

= 136 N/C2

EC = 9.109 Nm2/C2 . -5 μC / 0,32

= -150 N/C2

E = -120 N/C2 + 136 N/C2 + -150 N/C2

= -134 N/C2
14. Bola bermuatan 4 × 10³ C berjari-jari 2 cm berada dalam medium udara. Berapakah
medan listrik yang ditimbulkan pada jarak:
a. 4 cm dari pusat bola
b. 1 cm dari pusat bola

Diketahui:

 Muatan bola, q = 4 × 10^−9 C


 Jari-jari bola, r = 2 cm = 0,02 m
 Dalam medium udara, konstanta permitivitas vakum, ε0 = 8,85 × 10^−12 F/m.

Untuk menghitung medan listrik pada jarak tertentu dari bola bermuatan, kita dapat
menggunakan rumus medan listrik yang dihasilkan oleh muatan titik:

E = k × Q / r2)

di mana:

E adalah medan listrik yang dihasilkan oleh muatan

k adalah konstanta Coulomb, k = 1 / (4πε0) ≈ 9 × 10^9 N·m^2/C^2

a. 4 cm dari pusat bola


Jarak dari pusat bola adalah 4 cm = 0,04 m. Maka medan listriknya adalah:
E = (9 × 10^9) × (4 × 10^−9) / (0,04)^2 = 9 × 10^4 N/C

b. 1 cm dari pusat bola


Jarak dari pusat bola adalah 1 cm = 0,01 m. Maka medan listriknya adalah:
E = (9 × 10^9) × (4 × 10^−9) / (0,01)^2 = 3,6 × 10^5 N/C

15. Hitunglah potensial di titik P:

Dik:
 QA = 2 N/c
 QB = 5 N/c
 r AP = 4cm = 0,04m
 r AB = 3cm = 0,03m
Dit: Vp=…?
Jawab:
V = KQ/r
VA = K QA/ r Ap = (9.10⁹ Nm²/C²) (2.10^-6 C) / 0,04
= 450v

r Bp = √r AB² + Ap²
= √0,03² + 0,04²
= 0,05 m

VB = K QB/r Bp = (9.10⁹ Nm²/C²) (2.10^-6 C)/0,05 m =900v

Vp = VA + VB
Vp = 450v + 900v
Vp = 1350v
16. Hitunglah potensial dari titik R:

Dik :
 A = 2 Nc
 B = 5 Nc
 C = 4 Nc
 R1 = 3cm = 0,03m
 R2 = 4cm = 0,04m
Dit R = ….?
Jawab:
Vr = K Qa/Ra + K Qb/Rb + K Qc/Rc

EA = 9.10⁹ Nm²/C². -2Nc/0,04²


EA = -1,8.10¹⁷ N/c

EB = 9.10⁹ Nm²/C². -5Nc/√2.3²


EB = -405/√2.10⁹

EC = 9.10⁹ Nm²/C² -4Nc/0,03²


EC = -3,1.10⁶

= -1,8. 10¹⁷ N/c² + -405/√2.10⁹ N/c² + -3,1.10⁶ N/c


= -1,8 × 10¹⁷ N/c² - 3,10 × 10⁶ N/c

17. Pada gambar dibawah ini beda potensial antara pelat adalah 40V
a. Manakah yang memiliki potensial lebih tinggi?
Pelat bermuatan positif mempunyai potensial lebih tinggi sedangkan pelat
bermuatan negative mempunyai potensial listrik lebih rendah. Jadi, pelat A
memiliki potensial lebih tinggi
b. Berapakah usaha yang diperlukan untuk membawa suatu muatan +3C dari Bke A
dan dari Ake B

Dik:

 V= 40 volt
 q= 3C

Dit: W….?

Jawab : V • q

=40 ×3 = 120 joule

c. Bila jarak antar pelat 5 mm, berapakah besarnya medan antar pelat?

= Dik: V= 40 volt
d= 5 mm = 5×10-3 m

V 40
E= = −3 = 8×10 , jadi medan listriknya 8000 v/m
3
d 5 x 10

18. Kapasitor keping terdiri dari dua keping sejajar, masing-masing luasnya 200 cm 2 ,
berjarak 0,4 cm dalam udara
a. Berapakah kapasitasnya?

ε ₀• A ( 8,85 ×10 ) (200 •10 )


−12 −4
= C₀ = = = 4,425 • 10−11 F
d (0,4 •10−2)

b. Jika kapasitor dihubungkan dengan sumber 500 V, berapakah muatan yang


terhimpun di dalamnya
Q₀ = C₀V = ( 4,425×10−11 ¿ • (500) = 2,2125 • 10−8C = 22,12nC
c. Berapakah energi di dalamnya
1
E = C₀ V2
2
1
= (4,425•10-11) (500)2
2
= 5,53125 • 10−6 J = 5,53μJ

d. Berapakah medan listrik di antara pelat


ε 0 A •V 2
F = 2 = (8,85 ×10−12 C 2 / N m 2)(2 ×10−2 m 2 )¿ ¿
2d
= 1,38×10−3 N

B. Muatan Listrik Dan Hukum Coulumb


Tes Formatif 1
1. Gejala listrik statis pada awalnya diketahui oleh….
a) Plinius 1800 SM
b) Thales 800 SM
c) William Gilbert dengan percobaan listrik gosoknya
d) Du Fay dengan penemuan interaksi antarjenis listrik
Jawaban : b. Thales 800 SM

2. Coloumb termasuk sederetan tokoh dalam penemuan gejala listrik statis.


Sumbangannya dalam hal ini adalah….
a) Menunjukkan adanya interaksi antardua jenis listrik
b) Menunjukkan beberapa zat yang mempunyai sifat seperti batu ambar
c) Menunjukkan besarnya interaksi antardua jenis listrik
d) Membedakan kedua jenis sifat listrik

Jawaban : c. Menunjukkan besarnya interaksi antardua jenis listrik

3. Hubungan antara listrik dan materi ditunjukkan oleh…


a) atom-atom dalam amteri yang bermuatan pofitif
b) atom-atom dalam materi yang bermuatan negative
c) adanya interaksi gravitasi antar atom-atom
d) atom dalam materi yang terdiri dari inti atom bermuatan
e) positif dan dikelilingi electron bermuatan negative
jawaban: E. positif dan dikelilingi electron bermuatan negative

4. Ditinjau dari sifat kelistrikannya maka antar dua atom akan mengadakan…
a) interaksi electromagnet
b) interaksi gravitasi
c) interaksi kuat
d) interaksi lemah

jawaban: A. interaksi electromagnet

5. Suatu benda netral dapat diubah menjadi bermuatan listrik dengan cara menggosok.
Hal ini disebabkan…
a) Sifat proton dalam atom yang mudah berpindah ke atom lain
b) Sifat electron dalam atom yang mudah berpindah ke atom
c) Terjadinya perpindahan atom-atom dari benda satu ke benda lain
d) Neutron yang tidak bermuatan menjadi bermuatan

Jawaban: B. Sifat electron dalam atom yang mudah berpindah ke atom


6. Bila logam Pt digosok dengan kain sutera maka...
a) Logam akan bermuatan positif
b) Sutera bermuatan negatif
c) Logam Pt akan bermuatan negatif
d) Logam Pt tetap netral
Jawaban : C. Logam Pt akan bermuatan negatif

7. Dalam percobaan Millikan cara pengamatan muatan yang akan dihitung besarnya
adalah...
a. Diamati kecepatan tetes minyak jatuh bebas saat dipasang beda potensial.
b. Diamati kecepatan tetes yang bergerak ke atas atau ke bawah saat medan listrik
tidak terpasang.
c. Diamati kecepatan tetes minyak jatuh bebas saat tidak dipasang beda potensial.
d. Diamati tetes minyak yang tidak bergerak.

Jawaban : C

8. Elektroskop adalah suatu alat yang berfungsi untuk...


a) Mendeteksi suatu benda bermuatan listrik positif.
b) Mendeteksi suatu benda bermuatan listrik negatif.
c) Mendeteksi bahwa kia bermuatan negatif.
d) Mendeteksi suatu benda bermuatan listrik.
Jawaban : D
9. Pada saat elektroskop didekati oleh benda bermuatan negatif maka ….
a) pada daun elektroskop terisi muatan positif
b) pada daun elektroskop terisi muatan negatif
c) pada tombol elektroskop akan terdapat muatan positif dan muatan negative
d) elektroskop akan bermuatan positif

Jawaban: B. pada daun elektroskop terisi muatan negatif

Sebuah elektroskop netral yang didekati oleh benda bermuatan negatif, maka muatan
negatif dari benda akan tolak menolak dengan muatan negatif pada kepala elektroskop,
sehingga muatan negatif di kepala elektroskop bergerak menjauh ke bawah atau ke daun-
daun kaki. Karena sekarang daun kaki bermuatan negatif akibat kelebihan elektron, maka
kedua daun kaki pada elektroskop akan terbuka ke kiri dan ke kanan.

10. Suatu benda netral diubah menjadi bermuatan positif dengan cara ….
a) menggosok benda itu dengan sutera
b) menggosok benda itu dengan logam Cu
c) induksi yaitu benda didekati dengan benda lain yang bermuatan positif.
d) induksi yaitu benda didekati dengan benda lain yang bermuatan negatif

Jawaban: B. menggosok benda itu dengan logam Cu

Apabila benda bermuatan netral digosokkan dengan benda bermuatan postif , maka
muatan tersebut akan berpindah, dan dari soal logam Cu bermuatan positif.

Tes Formatif 2

1. Dua muatan sejenis yang masing-masing besarnya satu coulomb dan terpisah sejauh 1
km di udara akan mengalami gaya sebesar ….
a) 9.000 N tolak-menolak
b) 9 N tarik menarik
c) 4.500 N tarik menarik
d) 3.000 N tolak-menolak

Jawaban: A. 9.000 N tolak-menolak

Alasan:

q1 = q2 = 1C (sejenis)

r = 1km = 103 m

k = 9 X 109 Nm2/ C2

q1 .q 2
F=k .
r2
1.1
F=9 X 109 . 3 2
(10 )

9 1
F=9 X 10 . 6
10

F = 9 X 103

F = 9000 N

Karena muatan sejenis, maka gayanya tolak- menolak.

2. Muatan q1=2 μC berada pada jarak 0,3 m dari muatan q2=6  μC. Muatan ketiga q3


=3 μC berada di tengah-tengah antara q1 dan q2. Gaya elektrostatis pada muatan ketiga
adalah ....  

JAWABAN :

Diketahui :

q1=2 Μc

q2=6 μC

q3=3 μC

r12=0,3 m 

Ditanya :

F3=? 

Penyelesaian

Soal diatas dapat diselesaikan dengan menggunakan hukum coulomb, dan resultan
gaya yang sejajar.

Langkah pertama, gambarkan semua gaya tolak menolak pada interaksi muatan 1, 2,
dan 3, seperti pada gambar dibawah ini.
Karena muatan ketiga berada ditengah muatan pertama dan kedua, maka r31=r32
=0,15 m .

Langkah kedua adalah mencari gaya milik muatan ketiga, yaitu F31 dan F32.

F31= k q3 q1/r2

= 9 x 109 x 3 x 10-6 x 2 x 10-6 / (0,15)2

= 54 x 10-3 / 225 / 10000

= 540 / 225

= 2,4 N

F32 = k q3 q1 / r2

= 9 x 109 x 3 x 10-6 x 6 x 10-6 / (0,15)2

= 162 x 10-3 / 225 / 10000

= 1620 / 225

= 7,2 N

Langkah ketiga adalah menghitung resultan gaya pada muatan ketiga untuk
mendapatkan gaya pada muatan ketiga.

F3 = F31 − F32

= 2,4 − 7,2 = −4,8 N


3. Di tengah-tengah antara dua titik A dan titik B yang masing-masing bermuatan +8 stat
C dan +12 stat C terdapat titik C yang bermuatan -5 stat C. Gaya yang dialami titik C
adalah 0,8 dyne maka jarak antara A dan B adalah....
Untuk menghitung jarak antara titik A dan titik B, kita perlu menggunakan hukum
Coulomb:
F = k * q1 * q2 / d^2
dimana:
F = gaya Coulomb antara dua muatan (dalam dyne)
k = konstanta Coulomb = 1/4πε0 = 9x10^9 Nm^2/C^2
q1 dan q2 = muatan kedua objek (dalam stat C)
d = jarak antara kedua objek (dalam cm)
Kita sudah diketahui bahwa:
q1 = 8 stat C
q2 = 8 stat C
q3 = -5 stat C
F = 0,8 dyne
Dikarenakan gaya yang sama dialami oleh titik C, maka gaya pada titik A dan
titik B juga sama besarnya dan berlawanan arah.
Jadi total gaya pada C (setelah menghitung gaya pada setiap titik) adalah:
F = F1 + F2
F1 = k * q1 * q3 / d1^2
F2 = k * q2 * q3 / d2^2
Karena jarak antara A dan B sama, maka d1 = d2 = d/2.
Substitusi nilai fisiknya, kita dapatkan:
0,8 dyne = (9x10^9 Nm^2/C^2) * 8 stat C * (-5 stat C) / [(d/2)^2] + (9x10^9
Nm^2/C^2) * 8 stat C * (-5 stat C) / [(d/2)^2]
Sederhanakan dan kita dapatkan:
0,8 dyne = (-180 stat C^2) / [(d/2)^2]
dipermudah, menjadi:
(d/2)^2 = (-180 stat C^2) / (0,8 dyne)
dipermudah lagi:
d^2 = (-180 stat C^2) / (0,4 dyne)
d = √[-180 stat C^2 / (0,4 dyne)]
d = √[-450] cm
Karena jarak tidak bisa negatif, maka kita dapatkan:
d = 21,2 cm
Jadi jarak antara titik A dan B adalah sekitar 21,2 cm.

4. Dua muatan listrik tidak diketahui besarnya dan tandanya mengalami gaya
elektrostatis sebesar 0,1 N bila berada pada jarak 5 cm di udara. Besarnya gaya bila
kedua muatan tersebut berada pada jarak 10 cm adalah ....
a. 25 N
b. 0,10 N
c. 0,025 N
d. 2,5 N

Dik :

F = 0,1 N

K = 9 x 109

R = 5cm = 0,05m = 5 x 10-2 m

Dit : f pada jarak 10 cm =….?

Jawab :

F = k . q1 q2 / r2

0,1 = 9 x 109 . q1 q2 / (5 x 10-2)2

0,1 = 9 x 109 . q1 q2 / 25 x 10-4

25 x 10-5 / 9 x 109 = q1 q2

q1 q2 = 25/9 x 10-14

maka pada jarak 10 cm = 10 x 10-2m

f = k . q1 q2 / r2

f = 9 x 109 x 25 / 9 x 10-14 / 10 x 10-2


= 25 x 109-14 / (10 x 10-2)2

= 25 x 10-5 / 100 x 10-4

= 0,25 x 10-1

= 0,025 N C

5. Bila muatan elektron q dan massanya m maka perbandingan antara gaya elektrostatis
dan gaya gravitasi dari dua buah elektron yang keduanya berjarak r adalah
a. sebanding dengan kuadrat m
b. sebanding dengan kuadrat q
c. sebanding dengan kuadrat r
d. sebanding dengan kuadrat q/m.

Jawab : A

6. Dua bola bermuatan sejenis masing-masing massanya 0,24 gr dan digantung pada tali
yang panjangnya 13 cm. Akhirnya kedua bola terpisah sejauh 10 cm. Bila percepatan
2
gravitasi=10 m/det maka muatan bola masing-masing adalah…..
Jawab :
2
q
F=K r
r
q2
m×g= K
r2
2
−3 q
0,24 × 10 × 2
(0,065)
0,24 × 10−2 ×(0,065)2= 9 × 109 ×q 2
1×10−5 = 9 × 109 ×q 2

−5
1× 10
q 2= 9
9 ×10


−14
1 ×10
q=
9
1 −7
q= ×10 C (A)
3
7. Gaya tolak-menolak antara dua muatan positive di Udara yang terpisah sejauh 10 cm
adalah 3 N. Berapakah gaya elektrostatis antara kedua muatan tersebut bila berada
dalam medium selain Udara yang mempunyai koefisien di elektrik K = 3 dan berjarak
20 cm satu sama lain.
Jawab :
q2
Fu = K
rr
2

9 ×10 9× q

0,12
0,03 = 9 ×10 9 × q2
q=√ 3,3 ×10
−12

=1,8 ×10−6

−6
1 (1,8 ×10)
Fm = =
4 πK (0,2)
2

1 3,24 ×10−12
¿ ×
3× 10
−10
0,04
¿ 0,25
1
¿ N (B)
4

8. Tiga buah muatan sejenis masing-masing 10 cm stat C di letakkan pada titik-titik


sudut segitiga sama sisi yang Panjang sisinya 10 cm. Gaya elektrostatis pada masing-
masing muatan adalah….
Jawab =
60°
F2 = F Cos
2
= F Cos 30°
F total = 2F Cos 30°
2
2q
F total = 2
cos 30
r
2× 102 1
= = √3
10
2
2
=√ 3 dyne (D)
9. Empat buah benda yang bermuatan listrik. Jika benda A menolak benda B, A menarik
C dan C menolak D sedangkan D bermuatan negatif maka ….
a. muatan B positif dan muatan C positif
b. muatan B positif dan muatan C negatif
c. muatan B negatif dan muatan C negatif
d. muatan B negatif dan muatan C positif

Jawaban :

Sejenis : tolak-menolak

Berlawanan jenis : Tarik-menarik


D- C- A+ B+

A dan B adalah sejenis karena bermuatan positif (+)

C dan D adalah sejenis karena bermuatan negative (-)

Jadi, jawaban yang benar adalah B, dimana muatan B positif dan muatan C negatif

10. Sebuah muatan negatif Q berada pada jarak r dari muatan positif q. Gaya

F yang bekerja pada muatan negatif Q dapat dilukiskan sebagai……

Jawaban : C
C. Listrik Dinamis
Tes Formatif 1

1. Pada suatu rangkaian mengalir arus 0,5 A. Banyaknya muatan listrik yang mengalir
melalui rangkaian tersebut selama 1 menit adalah.....
a) 50 C
b) 30 C
c) 12 C
d) 10 C
Jawaban:
Diketahui:
 I =0,5 A
 t= 1 menit= 60 s
Ditanya: q=..........?
Penyelesaian:
Kuat arus listrik merupakan banyaknya muatan. yang mengalir tiap sekon. Kuat arus
listrik dirumuskan dengan:
I= q/t
I= q/t
q= I.t
q= 0,5.60
q= 30 C (B)

2. Sebuah hambatan listrik dipasang pada sebuah rangkaian listrik dan besarnya arus
listrik yang mengalir 1,75 A. Bila hambatan kawat adalah 20 ohm, maka tegangan
antara kedua ujung kawat adalah....
a) 2,5 V
b) 3,5 V
c) 4,5 V
d) 5.5 V
Jawaban:
Diketahui:
 I=1,75 A
 R= 20 ohm
Ditanya: V.........?
Penyelesaian:
Hukum ohm
V= I.R
V= 1,75.20
V= 35 Volt

3. Bila pada suatu rangkaian listrik terdapat hambatan yang besar, maka....
a) tegangan berkurang
b) tegangan bertambah
c) kuat arus berkurang
d) kuat arus bertambah
Jawaban: Semakin besar hambatan listrik, semakin kecil kuat arusnya, dan sebaliknya jika
hambatan listrik kecil maka kuat arus listrik semakin besar. (C)
4. Pasangan voltmeter dan ampermeter dalam rangkaian listrik yang benar adalah….

Jawaban : D

Voltmeter adalah alat untuk mengukur tegangan listrik. Tegangan listrik dapat diukur
dengan cara menghubungkan voltmeter secara paralel dengan komponen listrik.
Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik. Kuat arus listrik diukur
dengan cara menghubungan amperemeter secara seri dengan komponen listrik.
5. Hasil pengukuran yang ditunjukkan Voltmeter berikut adalah…

1. 50 Volt
2. 40 Volt
3. 30 Volt
4. 10 Volt

Jawaban: C

skalautama
hasi= tegangan maks
skala maks

6
hasil= 50=30 volt
10

6. seutas kawat yang panjangnya 1 meter dan hambatannya 30 ohm mempunyai luas
penampang 0,4 mm2. Hambatan jenis kawat tersebut adalah……..
a) 7,5 x 10-5  m
b) 3,5 x 105  m
c) 1,8 x 10-5  m
d) 1,2 x 10-5  m

Jawaban :

Dik : L = 1 m

R = 30 ohm

A = 0,4 mm2 = 0,4 x 10-6 m2

Dit : Hambatan jenis?

Jawab : p = (R x A) / L

= (30 x 0,4 x 10-6) / L

= 12 x 10-6 ohm m
mm 2
7. Hambatan jenis emas adalah 0,023  , artinya…..
m
a) setiap 1 m kawat emas yang luasnya 1 mm² mempunyai hambatan 0,023 
b) setiap 1 mm² luas penampang kawat emas mempunyai hambatan 0,023 
c) setiap Im kawat emas mempunyai hambatan 0,023 
d) setiap panjang 1 mm kawat emas mempunyai hambatan 0,023 

Jawaban : artinya untuk setiap 1 meter kawat yang luas penampangnya 1 mm 2 memiliki
hambatan listrik sebesar 0,023 

8. pada rangkaian di bawah ini R1 = R2 = R3, hambatan pengganti yang paling besar
adalah pada rangkaian…..

Jawaban : hambatan pengganti yang paling besar adalah pada rangkaian yang A. jadi jawaban
yang tepat ada pada opsi A

9. Perhatikan gambar berikut ini!

Jawaban:

Paralelkan hembatan 50 Ω dan 50 Ω .

1/Rp = 1/50 +1/50

1/Rp = 2/50

Rp = 25Ω

Hambatan total rangkaian :

R = 25Ω + 25Ω

R = 50 Ω
Kuat arus yang mengalir :

l = V/R

l = 15/50

l = 0,3 A

Kuat arus (1) yang magalir adalah…..

A. 0,03 A
B. 0,12 A
C. 0,3 A
D. 1,2 A

10. Perhatikan gambar berikut ini!

I = 15 A , I 1 = 2 A , I 2 = 4 A , I 4 = I 2 , I 5=I 1 , kuat arus I 3 adalah….

A. 3A
B. 5A
C. 7A
D. 9A

Pembahasan:

Dik:

I = 15 A

I 1=2 A

I2 = 4 A

I 4=I 2 = 4 A
I 5=I 1=2 A

Dit:

I 3 =….?

Jawab:

Soal di atas bias kita selesaikan dengan menggunakan hokum Kirchoff I.

I masuk =I keluar

I = I 1+ I 2 + I 3 + I 4 + I 5

15 = 2 + 4 + I 3 + 4 + 2

15 = 12 + I 3

I 3=15−12

I 3=3 A

Jadi kuat arus I 3 adalah 3 A

Tes Formatif 2
1. Sebuah alat listrik mempunyai hambatan 5 Ω dialiri arus 2A selama 1 jam. Energi
listrik yang digunakan sebesar...
a) 3.600 joule
b) 7.200 joule
c) 36.000 joule
d) 72.000 joule

Penyelesaian :

Dik : R = 5

I =2

t = 1 jam = 3600 s

Dit : W

Jawab : W = I2 x R x t
W = 22 x 5 x 3600

W = 4 x 5 x 3600

W = 20 x 3600

W = 72. 000 J (D)

2. Dalam satuan internasional (SI), satuan energi listrik adalah...


a. Kalori
b. Joule
c. Watt jam
d. kWh

3. Sebuah resistor yang dialiri arus listrik 2A selama 5 menit menyerap energi 4.800
joule, maka besar hambatan resistor tersebut adalah.....
a. 2 Ω
b) Β. 4 Ω
a. 5 Ω
b. 8 Ω

Penyelesaian :

Dik : I = 2A

W = 4800 J

t = 5 menit = 300 s

Dit : R

Q
Jawab : I =
t

Q=Ixt

V=IxR

W=VxQ
W=IxRxIxt

4800 = 2 x R x 2 x 300

4800 = 2 x R x 600

4800 = 1200R

4800
R =
1200

R = 4 Ω (B)

4. Sebuah pemanas dihubungkan dengan sumber tegangan 20 V. jika pemanas itu


mempunyai hambatan 4 W, maka energi listrik yang diberikan selama 10 menit
adalah....
a) 60.000 joule
b) 40,000 joule
c) 6.000 joule
d) 4.000 joule

Jawaban : Dik : V = 20 V

R=4Ω

t = 10 menit = 600 s

Dit : W ?

2 2
V 20
Penyelesaian : W = Pt = t= 600=60.000 Joule
R 4

5. Sebuah sumber tegangan 6 Volt dapat mengalirkan arus 2A. jika besar energi yang
dikeluarkan sumber tegangan adalah 216 kJ, maka lamanya arus mengalir adalah...
a) 50 menit
b) 2.5 jam
c) 3 jam
d) 5 jam
Jawaban : Dik : W = 216 kj

V=6V

I = 2 × 6 = 12 A

Dit : t ?

Penyelesaian : W = V. I. t

216 = 6.12. t

216
t=
6.12

216
t=
72

t = 3 jam

Jadi, jawabannya adalah C. 3 jam.

6. Sekering adalah alat yang digunakan untuk....


a) Membatasi arus listrik
b) Memperkecil arus listrik
c) Memperbesar arus listrik
d) Memutus arus listrik

Jawaban : D. Memutus arus listrik

7. Sebuah setrika listrik bertuliskan 220 V, 440 W. hal ini berarti bahwa setrika itu
memerlukan...
a. Energi 440 joule/menit dan arus 2A
b. Energi 440 joule/menit dan arus 0,5A
c. Energi 440 joule/sekon dan arus 2A
d. Energi 440 joule/sekon dan arus 0,5A

Jawaban : Daya listrik (P) dapat dihitung dengan menggunakan rumus P = V x I, dimana V
adalah tegangan listrik dan I adalah arus listrik. Dalam hal ini, setrika listrik memiliki
tegangan 220 V dan daya 440 W, sehingga dapat dihitung arus listriknya sebagai berikut:
P=VxI

440 W = 220 V x I

I = 440 W / 220 V

I=2A

8. Seterika listrik dipasang pada tegangan 220 Volt dan kuat arus 2,5 A. daya yang
digunakannya selama 1 jam adalah...
a. 550 W
b. 88 W
c. 55 W
d. 45 W

Daya listrik (P) dapat dihitung dengan menggunakan rumus P = V x I, dimana V


adalah tegangan listrik dan I adalah arus listrik. Dalam hal ini, setrika listrik memiliki
tegangan 220 V dan arus 2,5 A, sehingga dapat dihitung daya listriknya sebagai berikut:

P=VxI

P = 220 V x 2,5 A

P = 550 W

Jadi, jawaban yang benar adalah A. Daya yang digunakan oleh setrika listrik selama 1 jam
adalah 550 watt.

9. Pemakaian daya listrik dirumah dengan tegangan 220 V dibatasi besarnya oleh
pemutus daya dengan spesifikasi 4A, daya maksimum yang dapat digunakan adalah...

Diketahui:

 I = 4A
 V = 220 V

Ditanya : Daya (P)


Dijawab:

Gunakan rumus daya listrik :

P = V.I

maka, diperoleh

P = VI

P = (220) (4)

P = 880 W (opsi A)

Jadi, pemutus daya dengan spesifikasi 4 A; 220 V dapat membatasi pemakaian daya sampai
dengan 880 Watt

10. Sebuah kompor listrik 220 V, 2 kW digunakan selama 10 jam. Bila biaya pemakaian
listrik Rp 200,-/kWh, maka biaya pemakaian kompor listrik tersebut selama sebulan
adalah...

Diketahui

 P=2
 kw = 2000 w
 V = 220 v
 t = 10 jam/hr
 tarif = Rp 200/kw

Ditanya : Biaya 1 bulan 30 hr

Jawab

Total energi 1 bulan

W = P.t.30

W = 2000 . 10 . 30

W = 600.000
wh =600 kwh

Biaya

Biaya = W. tarif

Biaya = 600 . 200

Biaya Rp 120.000

D. Hukum Ohm, Rangkaian Hambatan & Hukum Kirchoff

1. Jika diketahui suatu kawat konduktor mengalirkan arus listrik sebesar 1 Ampere,
berapakah muatan yang mengalir dalam kawat tersebut setiap satu menitnya?

I=Q:t

Q=1xt

Q = 1 x 60

Q = 60 C
2. Jika suatu lampu pijar dialiri arus listrik 0,5 Ampere, berapakah jumlah muatan
yang mengalir setiap menitnya melalui lampu tersebut?

Jawaban :

Diketahui

 I= 0,5 A
 q = 1, 6.10-9C

Ditanya : n=…?

Penyelesaian :

Arus Listrik merupakan l;aju elektron setiap detik.

q
I=n
t

n I 0,5
= = = 31,25.1017 muatan /detik
t t 1, 6. 10−19
n
=31,25 .10−17 .60 muatan /menit
t

n
=¿18,75.10−19 muatan/menit
t

Dengan demikian, jumlah ,uatan mengalir setiap menitnya adalah 8,75..10−19


muatan/menit

3. Sebuah alat listrik hambatan nya 240Ω. Berapa besarkah arus akan mengalir ya
apabila dihubungkan dengan sumber potensial 120 V
Jawaban :
Diketahui :
 R= 250 Ω
 V= 120 volt
Ditanya: i=…?
Penyelesaian:
I=V/R
120
I=
240
1
I=
2
I= 0,5 A
Maka besar arus yang mengalir sebesar 0,5 Ampere

4. Sebuah alat pemanas listrik memakai arus 5 Ampere jika dihubungkan dengan
sumber tegangan 110 V. berapakah hambatannya?

Jawaban:

Diketahui:

 i= 5 A
 V= 110 volt

Ditanya : R=…?

Penyelesaian :
V=IR

V
R=
i

110
R=
5

R= 22 ohm

Jadi hambatannya sebesar 22 Ω

5. Sebuah kompor listrik dengan hambatan 24 memakai arus 5 A dalam opeasinya.


Berapakah beda potensial pada kedua ujungnya?

Jawaban:

Dik :

 R = 24 ohm
 I = 5A

Dit : V..?

V = I×R

V = 5×24

V = 120Volt

6. Suatu kawat logam sepanjang 2 m berdiameter 8 mm. Jika resistivitas (hambat


jenis) logam itu 1,76 x 10−8 Ωm Berapakah resistansi kawat tersebut?

Jawaban :

panjang kawat (L) adalah 2 meter dan diameter kawat adalah 8 mm. Kita perlu
mengonversi diameter menjadi jari-jari (r) dengan membaginya dengan 2:

r = 8 mm / 2 = 4 mm = 0,004 m
Kemudian, kita dapat menghitung luas penampang kawat (A) dengan rumus untuk
luas lingkaran:

A = πr² = π(0,004 m)² = 1,26 x 10⁻⁵ m²

Dengan menggunakan nilai resistivitas yang diberikan, kita dapat menghitung


resistansi kawat:

R = ρL/A = (1,76 x 10⁻⁸ Ωm) x (2 m) / (1,26 x 10⁻⁵ m²) = 0,28 Ω

Jadi, resistansi kawat logam tersebut adalah 0,28 ohm.

7. Kawat A berdiameter 2,59 mm. Berapakah panjang kawat alumunium B yang


diperlukan agar mendapatkan resistansi 1 ohm jika diketahui resistivitas
alumunium 2,8 x 10−8ohm meter ?

Jawaban :

2,59
100
r= m
2

r =0,001295 m

R=1 Ω

L?

ρL
R=
A

2
πr R
L=
ρ

3,14 . 0,0012952 .1
L= =188,066375 m
2,8 . 10−8

8. Kawat tembaga berdiameter 0,0201 m (resistivitas 1,73 x 100m):


a. Hitunglah luas penampang kawat
b. Resistansi kawat sepanjang 100 m

Jawaban :

a. Luas Penampang (A)

A = (1/4). pi. d^2

A = (1/4). pi. 0,0201^2

A = 0,00032 m^2

b. Resistansi (R)

R = rho. (I/A)

R = 1,73 x 10^-9. (100/0,00032)

R = 0,00054 Ohm

9. Resistansi (hambatan) lilitan tembaga pada temperatur 0 ternyata 3,35 ohm.


Berapakah resistansinya pada temperatur 50? (a-43 x 100C³)

Jawaban :

Diketahui :

 θ nol = O°C
 θ satu = 50°C
 R satu = 3,35 ω
 ρ tembaga = 4,3 10^-3 °C–¹

Ditanya :

R1 .....?

jwb :

Δθ = θ2 + θ1

= 50°C + 0°C
= 50°C

Δθ = 50 K

R₁ = Rox (1+ax (Δθ)

= 3,35 λ(1 + 0,0043/K x 50 K)

= 3,35 ω x (1+0,215)

= 3,35 x 1,215

= 4,07 λ

10. Sebuah kawat dengan resistansi 5 direntangkan secara beraturan sehingga


panjangnya menjadi tiga kali. Apakah besarnya resistansi tetap?

Jawaban :

R = rho.L/A

maka dapat disimpulkan bahwa L berbanding lurus dengan Resistansi

R1/R2 = L1/L2

5/R2 = 1/3

R2 = 15 ohm

11. Arus pada gambar di bawah ini adalah 0,125 A dengan arah sesuai pada gambar.
Untuk setiap pasangan titik berikut berapakah beda potensialnya, dan titik mana
yang potensialnya lebih tinggi?

a) A ke B
b) B ke C
c) C ke D
d) D ke E
e) C ke E
f) E ke C
Jawaban :
1. A ke B
= VAB = 0,125 × 10
= 1,25 V
2. B ke C
= VBC = 9V
3. C ke D
= VCD = 0,125 × (5+6)
= 1,375 V
4. D ke E
= VDE = -12 V
5. C ke E
= VCE = VCD + VDE = 1,375 – 12
= -10, 625 V
6. E ke C
= VEC= - VCE
= 10, 625 V

Jadi titik potensialnya yang lebih tinggi adalah f. E ke C

12. Arus sebesar 2 A mengalir pada sebuah rangkaian di bawah berapakah beda
potensial pada titik :

a. A dan B

b. A dan C

c. A dan D
Jawaban
1. A dan B
=VAB = ( 2 ) ( 6 ) + 0
= 12 V
2. A dan C
= VAC= ( 2 )( 6 ) + 8
= 12 + 8 = 20 V
3. A dan D
= VAD= ( 2 ) ( 6 ) + ( 2 ) ( 3 ) + 8 – 3
= 12 + 6 + 8 – 3
= 23 V

13. Sebagai latihan, hitunglah resistor ekivalen (total) pada rangkaian resistor-
rangkaian resistor berikut:
R-2 Ω; R-4 Ω; R-2 Ω; R-2 Ω; R-4 Ω; R 2 Ω; R-4Ω; R-2Ω R-4Ω; R-2Ω

Jawab :

 Rangkaian Seri
Rt = R1+R2+R3
= 2+4+2
= 8Ω
 Rangkaian parallel
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/Rp = 1/2 + 1/4 +1/2
1/Rp = 2+1+2/4
1/Rp = 5/4
Rp =4/5 = 0,8 Ω
 Rangkaian Resistor
1/Rp1 = 1/R2+1/R3
= 1/4 + 1/2
1/Rp1 = 1+2/4
1/Rp1 = 3/4
Rp1 = 4/3 = 1,3 Ω
Maka R total = R1 + Rp1 + R4
= 2+1,3 +2
=5,3 Ω
 Rangkaian Resistor
1/Rp1 = 1/R1 +1/R2
= 1/2 + ¼
= 2+1/4
1/Rp1 = 3/4
Rp1 = 4/3 = 1,3 Ω

1/Rp2 = 1/R4 + 1/R5 + 1/R6


= 1/2 + 1/4 +1/2
= 2+1+2/4
= 5/4
1/Rp2 = 5/4
Rp2 = 4/5 = 0,8 Ω
Maka Rtotal = Rp1 +R3 + Rp2
= 1,3 +2 +0,8
= 4,1 Ω
 Rangkaian Resistor
 1/Rp1 = 1/R3 + 1/ R4 + 1/R5
= 1/2 + 1/2 + 1/4
= 2+2+1/4
= 5/4
Rp1 = 4/5
= 0,8 Ω
 1/RP2 = 1/R6 =1/R7
= 1/2 + 1/4
= 2+1 /4
=3/4
1/Rp2 = ¾
Rp2 = 4/3 = 1,3 Ω
 1/Rp3 =1/R8 + 1/R9
= 1/2 +1/4
= 2+1/4 = 3/4
1/Rp3=3/4
Rp3 = 4/3 = 1,3 Ω
 Maka Rtotal Pada Rangkaian
Rt = R1 + R2 + Rp1 + Rp2 +Rp3 + Rp10
= 2 + 4 + 0,8 Ω + 1,3 + 1,3 + 2
= 11,4 Ω

14. Perhatikan rangkaian listrik berikut, jika R1 = 2 ohm, R2 = 4 ohm, dan R3 = 2


ohm. Jika E = 6 volt hitunglah I1,I2,I3 secara analitik dan ujilah hasil
perhitungan anda dengan EWB.

Dik :

 R1= 2 Ω
 R2 = 4 Ω
 R3 = 2 Ω
 E = 6 volt

Dit : I,I1 ,I2 ,I3

Jawab :

Paralel = 1/ Rtotal = 1/ R1 + 1/ R2 + 1/R3

= 1/ Rtotal = 1/2 + 1/4 + 1/2

= 1/ R total = 2+1+2 /4

= 5/4

Rtotal = 4/5

Maka : I = V/R

= 6/4/5

= 6 ×5/4

= 30/4

= 7,5 A

15. Jika R1 = 1 ohm, R2 = 2 ohm R3 = 4 ohm dan R4 3 ohm serta sumber tegangan 6 Volt
hitungah I, I1, I2, dan uji pula dengan EWB.
E. Listrik-Magnet
Tes Formatif 1
1. Pengisian muatan pada sebuah baterai dilakukan dengan memberikan arus
sebesar 3 A melalui baterai selama 6 jam. Besarnya muatan yang melalui baterai
adalah....
a. 1,08 × 103 C
b. 1,08 x 10⁴ C
c. 6,48 x 103 C
d. 6,48 x 10⁴ C

Dik:

 I= 3A
 t=6jam
 6x3600= 21.600 sekon

Q=……?
Jawaban:

Q = Ixt=3x 21600 sekon

=64.800 C

= 6,48 x 10⁴ C

2. Sebuah baterai 12 V dihubungkan dengan sebuah hambatan seperti pada gambar.


Jika arus yang mengalir pada hambatan besarnya 0,5 A maka besarnya
hambatan....

a) 0,6 Ω
b) 2,4 Ω
c) 60 Ω
d) 24 Ω

Dik :

 V=12 V
 l=0,5 A

Dit = R...?

R=V/I

R= 12V/0,5 A

R=24 Ω
3. Dari soal no 2, besarnya energi yang dikeluarkan baterai per menitnya adalah

Dik:

 v= 12V
 I= 0,5 A

Dit: Energi?

Jawab:

Daya = V x I

Daya = 12 V x 0,5 A = 6 watt

Energi = Daya x Waktu

Energi = 6 watt x 1 menit Energi = 6 joule

Jadi, baterai 12 V yang dihubungkan dengan hambatan 24 ohm dan mengalirkan arus
sebesar 0,5 A akan mengeluarkan energi sebesar 6 joule per menit.

4. Pada temperatur berapa tembaga akan mempunyai hambatan jenis yang sama
dengan tungsten pada 20o C?

Dik: v= 120V

Dit: T yang sama pada tungsten 20o C?

Jawab: Menurut tabel standar, nilai resistivitas tembaga pada suhu 20°C adalah sekitar 1,72 x
10-8 ohm.m, sedangkan nilai resistivitas tungsten pada suhu yang sama adalah sekitar
5,6 x 10-8 ohm.m.

R=ρxL/A

ρ(Tembaga) x L / A = ρ(Tungsten) x L / A

ρ(Tembaga) / ρ(Tungsten) = 5,6 x 10^-8 / 1,72 x 10^-8


ρ(Tembaga) / ρ(Tungsten) = 3.2558

ρ(Tembaga) = 3.2558 x ρ(Tungsten)

Substitusikan nilai resistivitas tembaga dan tungsten yang diketahui pada suhu 20°C,
kita dapat menyelesaikan persamaan di atas untuk mencari suhu T:

ρ(Tembaga) = 3.2558 x ρ(Tungsten) 1.72 x 10^-8 = 3.2558 x 5.6 x 10^-8 x (1 +


α(Tembaga) x (T - 20°C)) T = (1.72 - 1.88) / (3.2558 x 5.6 x 10^-8 x α(Tembaga)) +
20°C

Di mana α(Tembaga) adalah koefisien suhu resistivitas untuk tembaga. Untuk


tembaga, koefisien suhu resistivitasnya sekitar 0,00428 1/K pada suhu 20°C.

Jadi, dengan mengganti nilai-nilai yang diketahui, suhu di mana tembaga akan
memiliki hambatan jenis yang sama dengan tungsten pada suhu 20°C adalah sekitar
173°C atau sekitar 446 K.

5. Sebuah lampu akan memberikan daya sebesar 60 W jika dihubungkan dengan


sumber tegangan 120 V Besarnya hambatan lampu adalah

Dik: v= 120 V

Dit: R?

Jawab: V = I x R

P=VxI

Substitusikan nilai tegangan sumber dan daya yang diketahui ke dalam rumus
di atas:

60 W = 120 V x I

I = 60 W / 120 V = 0,5 A

R = V / I = 120 V / 0,5 A = 240 ohm


Jadi, besarnya hambatan lampu adalah 240 ohm.

6. Sembilan buah lampu, masing-masing dengan hambatan 100 Ω, dihubungkan 3


seri – 3 pararel seperti pada gambar. Besarnya hambatan pengganti dari susunan
lampu tersebut adalah ….
a) 10 Ω
b) 30 Ω
c) 100 Ω
d) 300 Ω
Karena setiap lampu memiliki hambatan 100 Ω, maka hambatan total untuk tiga
lampu dalam seri adalah:
R_ser = 3 × 100 Ω = 300 Ω
Karena tiga rangkaian seri tersebut setara dengan tiga resistor yang terhubung
secara paralel, maka hambatan total untuk tiga rangkaian seri yang terhubung
secara paralel adalah:
1 1 1 1
= + +
Rp Rs Rs Rs
1 1 1 1
= + +
Rp 300 300 300
1 3
=
Rp 300
Rp = 100 Ω
Jadi, hambatan pengganti dari susunan lampu tersebut adalah 100 Ω.

Tes Formatif 2

1. Di sebuah titik di sekitar kawat lurus panjang yang dialiri arus 10 A dihasilkan
medan magnet sebesar 5 × 10-4 T. Jarak titik tersebut dengan kawat adalah ….
a) 0,2 mm
b) 0,5 mm
c) 4 mm
d) 5 mm
Dik : I = 10 A
B = 3 x 10-4 T
Dit : r =…?
Jwb:
μ 0I
B= (μ0 = 4π × 10-7 Wb/Am)
2 πr
μ0I
r=
2 πB

r = (4π × 10^-7 Tm/A) × (10 A) / (2π × 5 × 10^-4 T)


r = 0.04 m = 4 cm
Jadi, jarak titik tersebut dengan kawat adalah sebesar 4 cm.

2. Sebuah cincin arus dapat menghasilkan medan magnet sebesar 5,03 × 10-4 T
pada pusat cincin. Jika jari-jari cincin 10 cm, maka besarnya arus yang mengalir
pada cincin arus ….
a) 20 A
b) 40 A
c) 60 A
d) 80 A

Dik :
 B = 5,03 × 10-4 T
 r = 10 cm = 0,1 m
Dit : I =…?
Jwb:
μ 0I
B=
2r
Wb
4 π ×10−7 ×I
5,03 × 10 T = -4
Am
2(0,1)
(5,03 × 10-4 T) (0,2) = 4 (3,14) x 10-7 x I
I = 80 A

3. Sebuah solenoida yang panjangnya 20 cm dialiri arus sebesar 60 A. Jika


solenoida diisi dengan bahan feromagnetik yang permeabilitas magnetiknya  μ =
3,8 x 10 Tm/A, maka di dalam solenoida dapat dihasilkan medan magnet total
sebesar 45,6 T. Banyaknya lilitan pada solenoida adalah
a) 300 lilitan
b) 400 lilitan
c) 500 lilitan
d) 600 lilitan

JWB :

BO x L
N=
µo x I

45,6 x 0,2
N= −4
3,8 x 10 x 60

9,12
N= x 10 4
228

N = 400 Lilitan

4. Sebuah elektron memasuki medan magnet homogen dengan kecepatan 105 m/s
dan di dalam medan magnet elektron bergerak melingkar dengan jari-jari lintasan
10-3 m. Jika massa elektron me = 9,11 × 10-31 kg dan muatannya qe= 1,6 x 10-19 C,
maka besarnya kuat medan magnet….
a) 1,8 x 10-4 T
b) 3,6 x 10-4 T
c) 5.7 x 10-4 T
d) 7,2 x 10-4 T

JWB :

Dik :

 V : 105m/s
 R : 10-3m
 me: 9,11 x 10-31kg
 qe : 1,6 x 10-19c

Dit : B=….. ?

Jwb :
F2 = F1

2
V
B. qe. V= me
R

me . v
B=
qe . R

9,11 x 10−3 x 105


B=
1,6 x 10−5 x 10−3

B = 5,7 x 10-4 T (C)

5. Dua buah kawat sejajar yang berjarak 20 cm masing-masing dialiri arus 10 A dan
20 A. Besarnya gaya persatuan panjang pada masing-masing kawat adalah....
a) 2,0 x 10 N/m
b) 3,2 x 10 N/m
c) 5,0 x 10 N/m
d) 6,4 x 10 N/m

Dik :

 d : 20 cm
 I1 : 10 A
 I2 : 20 A
 μ₀ : 4π. 10⁻⁷

Dit : F : ...........?

Jawab :

F = μ₀. I₁. I₂. L / (2π.d)

F/L = μ₀. I₁. I₂ / (2π.d)

F/L = 4π. 10⁻⁷. 10.20 / ( 2π. 0,2)

F/L = 2.10⁻7 . 200 / 0,2


F/L = 200. 10-6

F/L = 2.10-4 N/m

6. Sebuah kawat loop berbentuk lingkaran diletakkan di dalam medan magnet yang
kuat medannya mula-mula 0,5 T. Kemudian medan magnet diperbesar sampai 1 T
dalam waktu 0,5 s. Jika jari-jari lingkaran kawat 5 cm, maka besarnya ggl induksi
yang terjadi pada kawat.....
a) 2,50 x 10 V
b) 3,14 x 10 V
c) 5,74 x 10 V
d) 7,85 x 10 V

Dik :

 r = 5 cm = 0,5 m
 dB = (1 - 0,5) T = 0,5 T
 dt = 0,5 s

Dit : ε = .....?

Jawab:

ε = - N dΦ/dt

ε = - N dB • A / dt

ε = - N dB • π r² / dt

ε = - 1 • 0,5 • π • 0,5² / 0,5

ε = - 0,785

ε = - 785 .10-4 V
7. Suatu tegangan bolak-balik mempunyai harga efektif 219,2 V dan frekuensi
osilasi 60 Hz. Tegangan bolak-balik itu dapat dinyatakan dengan persamaan....
a) V 219,2 cos (60 πt)
b) V= 219,2 cos (120 лt)
c) V=310 cos (60 πt)
d) V=310 cos (120 πt)

Dik :

 eff : 219,2 V
 f : 60 Hz

Dit : V =....?

Jawab :

V = 2.Phi.t. eff

= 60.2. Phi . t . 219,2 v

= 120 Phi .t .219,2 v

8. sebuah solenoida mempunyai induktansi diri sebesar 0,22 mH. jika panjang
solenoida 10 cm dan jari jari penampangnya 2,5 cm maka banyaknya lilitan pada
solenoida..

L = (μ₀ . n² . A . l)

Dik : L = 0,22 mH = 0,22 × 10⁻³ H (karena satuan henry)

A = πr² = 3,14 × (2,5/100)² = 0,049 m² (karena jari-jari diberikan dalam cm)

l = 10/100 = 0,1 m (karena panjang diberikan dalam cm)

Maka rumus di atas dapat dituliskan ulang menjadi:

n = √((L . l) / (μ₀ . A))

jwb : Substitusikan nilai yang diketahui ke dalam rumus tersebut:


n = √((0,22 × 10⁻³ H . 0,1 m) / (4π × 10⁻⁷ H/m . 0,049 m²))

= √(2,2 × 10⁻⁶) = 0,00148

Jadi, banyaknya lilitan pada solenoida tersebut sekitar 0,00148. Namun, karena lilitan
merupakan bilangan bulat, maka jawaban akhirnya adalah:

n = 1 lilitan (karena tidak mungkin ada 0,00148 lilitan)

9. Rangkaian RLC dengan L = 10 mH dan C = 2 x 10^-7 F. mempunyai frekuensi


resonansi sebesar..

Frekuensi resonansi dapat dihitung dengan rumus:

f = 1 / (2π√(LC))

Substitusi nilai L dan C yang diberikan:

f = 1 / (2π√(10 x 10^-3 x 2 x 10^-7))

f = 1 / (2π√(2 x 10^-10))

f = 1 / (2π x 1.414 x 10^-5)

f = 11,22 kHz (dibulatkan ke dua angka di belakang koma)

Jadi, frekuensi resonansi dari rangkaian RLC tersebut adalah sebesar 11,22 kHz.

10. Sebuah rangkaian RLC mempunyai hambatan R = 100 Ω, induktansi L = 0,2 H


dan frekuensi sudut ω = 100 π rad/s. Jika reaktansi induktifnya dua kali reaktansi
kapasitifnya, maka besarnya impedansi rangkaian RLC tersebut...

Dik : R = 100 Ω

L = 0,2 H

ω = 100 π rad/s
xl = reaktansi induktif

xc = reaktansi kapasitif

Dit : Z

Jwb :

Menghitung reaktansi kapasitif (xc) dengan menggunakan rumus :

1
xc =
ω.c

karena reaktansi induktif (xl) dua kali reaktansi kapasitifnya, maka :

xl = 2 Xc

Untuk menghitung impedansi (Z), kita dapat menggunakan rumus:

Z = √2 R2 + (xl - xc)2

Kita sudah mengetahui nilai R, xl, dan xc, sehingga dapat menghitung nilai Z sebagai
berikut:

Z = √2 R2 + (2 Xc - Xc)2

= √2 R2 + 4 Xc2

Substitusi nilai Xc yang sudah kita hitung sebelumnya:

2
Z = √2 1002 + 4 x
100 . 1002
2

= √2 10000 .16 = 100 ohm (dalam 2 angka signifikan)

Jadi, besarnya impedansi rangkaian RLC tersebut adalah 100 ohm.

Anda mungkin juga menyukai