Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN MINGGU 1

Nama : XXX
NIP 198907242020121001
Unit Kerja : Rutan Kelas IIB Sabang
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Judul Aktualisasi : Optimalisasi Pelayanan Kesehatan di Rutan Kelas IIB Sabang

Kegiatan 1/ Permohonan penyediaan ruangan untuk dijadikan Klinik


Tahapan Kegiatan kesehatan, dengan tahapan sebagai berikut:
1. Berkonsultasi dengan Karutan terkait ketersediaan ruangan
2. Peninjauan ruangan yang akan dijadikan Klinik
3. Mendesain dan menata ruangan Klinik

Tanggal Pelaksanaan 21/06/2021 s.d 03 /07/2021


Deskripsi Kegiatan & Sebelum berkonsultasi dengan Karutan, saya mempersiapkan
Teknik Aktualisasi proposal untuk diajukan mengenai kebutuhan ruang khusus
Penerapan Nilai Dasar Klinik serta permohonan penyediaan ruangan yang tidak
ASN terpakai untuk dialih fungsikan menjadi Klinik Kesehatan.
Mempersiapkan dokumen dan data sebelum bertemu pimpinan
merupakan wujud implementasi nilai Akuntabilitas serta
Komitmen Mutu, yang berupa Tanggung Jawab, Kejelasan ide
dan gagasan, upaya peningkatan kualitas layanan serta
Transparansi.
Selanjutnya saya menghubungi dan mengatur pertemuan dengan
Karutan dengan cara bertemu langsung di ruang kerja beliau
dan berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
santun yang merupakan wujud implementasi nilai Etika Publik,
dalam nilai Kesopanan dan Keteraturan. Penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar juga merupakan implementasi
nilai Nasionalisme berupa cinta tanah air dengan
mengedepankan penggunaan bahasa resmi tanah air.
Setelah Karutan menyampaikan waktu luang beliau, saya
kembali menghadap ke ruangan beliau tepat waktu dan masuk
dengan mengetuk pintu serta mengucapkan salam dengan nada
yang sopan. Hal ini juga merupakan wujud implementasi dari
Etika Publik, Nasionalisme, dan Anti Korupsi dalam nilai
Ketepatan Waktu, Menghormati Pimpinan serta Sopan Santun.
Selanjutnya saya menyampaikan ide serta gagasan yang ingin
saya kembangkan dalam rancangan aktualisasi ini secara rinci,
jelas, dan terstruktur mengenai Kebutuhan ruang Klinik
Kesehatan sekaligus menyampaikan permohonan penyediaan
ruangan tidak terpakai untuk dijadikan Klinik Kesehatan. Hal ini
merupakan wujud implementasi nilai Komitmen Mutu serta
Akuntabilitas, terutama dalam hal Pemenuhan hak WBP,
Kejelasan dan Transparansi mengenai keperluan penyediaan
ruangan untuk dijadikan Klinik.
Selama proses konsultasi dan koordinasi, saya menyimak segala
masukan, respon, serta saran dari Karutan dan menerimanya
sebagai gambaran yang diperlukan untuk diterapkan. Hal ini
merupakan implementasi nilai Etika Publik sekaligus
Nasionalisme, yaitu dengan menghormati masukan dan saran
dari pimpinan serta dalam penerapan musyawarah dan mufakat.
Setelah berkonsultasi dan berdiskusi, saya bersama pimpinan
melakukan peninjauan ruangan yang sesuai untuk
dialihfungsikan menjadi klinik. Hal ini merupakan wujud
implementasi nilai Akuntabilitas dan Komitmen Mutu
terutama dalam nilai kejelasan dan transparansi dengan tetap
memperhatikan mutu kegiatan.
Setelah Karutan menyetujui dan menentukan ruangan tidak
terpakai untuk dijadikan klinik, saya berdiskusi dengan Kepala
Sub Seksi Pelayanan Tahanan untuk membuat desain tata ruang
yang sesuai untuk klinik. Menyusun tata ruang yang dilakukan
secara bermusyawarah serta berdasarkan pengalaman yang saya
miliki merupakan wujud implementasi nilai Nasionalisme,
terutama dalam penerapan Cinta Tanah Air serta tetap
mengedepankan Mufakat dan Musyawarah. Hal tersebut juga
sebagai penerapan nilai Komitmen Mutu dalam
mempertimbangkan kenyamanan dan privasi pasien dengan
tetap berorientasi pada mutu layanan.
Kendala Rutan Kelas IIB Sabang memiliki keterbatasan tempat dan
ruangan untuk dapat dialihfungsikan menjadi ruangan Klinik,
Luas lahan dan bangunan tergolong sangat sempit untuk dapat
dibangun ruangan baru didalamnya. maka hal yang dapat
dilakukan adalah dengan mengkonversi ruangan yang ada
dengan berbagai cara yang mungkin dan menyesuaikan fungsi
awal ruangan tersebut ke ruangan lain agar tidak ada pelayanan
yang terganggu. Ruang yang dikonversi menjadi klinik
kesehatan adalah salah satu ruangan blok wanita di Rutan Kelas
IIB Sabang, jumlah Warga Binaan wanita yang cenderung
sedikit menjadi pertimbangan yang memungkinkan salah satu
blok nya dikonversi menjadi Klinik Rutan Kelas IIB Sabang.
Output Kegiatan 1. Ruangan tersedia.
2. Survey dan penentuan ruangan dilakukan.
3. Ruangan klinik tertata.
Realisasi 1. Koordinasi telah dilakukan, Karutan menyetujui penyediaan
ruangan untuk dijadikan Klinik.
2. Survey ruangan telah dilakukan, ruangan telah ditentukan dan
renovasi ruangan langsung dimulai.
3. Ruangan klinik sudah mulai ditata dan disesuaikan.
Kegiatan 2/ Permohonan melengkapi sarana prasarana, alat-alat kesehatan,
Tahapan Kegiatan serta obat-obatan, dengan tahapan sebagai berikut:
1. Berkoordinasi dengan Karutan, Kasubsi Pelayanan Tahanan
serta Bendahara terkait kebutuhan Sarpras klinik
2. Membuat list Alkes yang sudah ada serta Alkes yang masih
diperlukan
3. Berkonsultasi degan Kasubsi pelayanan Tahanan serta
Bendahara terkait anggaran penyediaan Sarpras termasuk
Alkes dan obat-obatan
Tanggal Pelaksanaan 21/06/2021 s.d 03 /07/2021
Deskripsi Kegiatan & Sebelum memulai koordinasi dengan Karutan, Kasubsi
Teknik Aktualisasi Pelayanan Tahanan, serta Bendahara, saya menyiapkan
Penerapan Nilai Dasar dokumen yang berisi list Sarana Prasarana termasuk Alkes yang
ASN diperlukan untuk memulai pelayanan yang baik. Menyiapkan
dokumen atau list sebelum bertemu atasan merupakan wujud
implementasi dari nilai Akuntabilitas sekaligus Komitmen
Mutu, yaitu dalam nilai Tanggung Jawab, Kejelasan target serta
pertimbangan mutu layanan. Serta nilai Anti Korupsi dalam hal
transparansi.
Selanjutnya saya mebuat janji terlebih dahulu dengan Karutan,
Kasubsi Pelayanan Tahanan, serta Bendahara dengan
menghadap langsung ke ruang kerja masing-masing dengan
mengetuk pintu, mengucapkan salam, menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan sopan. Hal ini merupakan wujud
implementasi nilai Etika Publik, dalam nilai Kesopanan. Selain
itu, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
merupakan implementasi nilai Nasionalisme dalam hal cinta
tanah air.
Setelah Karutan, Kasubsi Pelayanan Tahanan, serta Bendahara
menyepakati waktu pertemuan, saya menghadap ke ruangan
Karutan, Kasubsi Pelayanan Tahanan, serta Bendahara tepat
waktu dengan mengucap salam sesuai agama Islam dan
menggunakan gestur yang sopan. Hal ini juga merupakan wujud
implementasi dari Etika Publik, Anti Korupsi dan
Nasionalisme, terutama dalam nilai ketepatan waktu,
pengucapan salam, serta kesopanan dan sikap santun.
Selanjutnya saya berkoordinasi dan berdiskusi dengan Karutan,
Kasubsi Pelayanan Tahanan, serta Bendahara terkait keperluan
Sarpras serta Alkes untuk melengkapi Kebutuhan Klinik. Hal ini
merupakan wujud implementasi nilai Anti Korupsi,
Nasionalisme dan Akuntabilitas terutama dalam hal Kejelasan,
Kejujuran dan Transparansi mengenai Kebutuhan Sarana
Prasarana termasuk Alat Kesehatan dan Obat-obatan di Klinik
Rutan Kelas IIB Sabang serta dalam penerapan musyawarah
dalam mengambil keputusan.
Selama proses koordinasi dan diskusi, saya menyimak dan
menerima semua masukan, kritik, dan saran dari Karutan,
Kasubsi Pelayanan Tahanan, serta Bendahara. Hal ini
merupakan implementasi nilai Nasionalisme sekaligus Etika
Publik, yaitu dalam hal menghormati masukan dan putusan dari
atasan.
Setelah Karutan dan Kasubsi Pelayanan Tahanan menyetujui list
Alkes dan Obat-Obatan yang diajukan setelah sebelumnya juga
memberi masukan dan saran, selanjutnya saya berkoordinasi
dengan bagian keuangan/Bendahara terkait hal yang
memungkinkan untuk dipenuhi dalam hal penyediaan Sarpras,
Alkes, dan Obat-obatan untuk Klinik Rutan. Koordinasi
dilakukan dengan mengedepankan musyawarah/mufakat dengan
turut menerima masukan dari pihak terkait. Hal ini merupakan
wujud implementasi nilai Nasionalisme, Serta memenuhi nilai
Akuntabilitas dan Anti Korupsi, terutama dalam hal
Transparansi serta tanggung jawab.
Setelah selesai berkoordinasi dan menemui kesepakatan terkait
Sarpras yang diperlukan, Saya bersabar menunggu penyediaan
terealisasi dengan terus membangun komunikasi kepada pihak
terkait. Hal ini merupakan wujud implementasi nilai Etika
Publik. Dan saat Alkes serta Obat-obatan yang diperlukan tiba
di Rutan, saya bekerjasama dengan bagian Pelayanan Tahanan
dalam menyusun dan menata Alat – alat dan Obat – obatan
tersebut untuk diletakkan di tempat yang sesuai didalam
ruangan Klinik. Hal ini termasuk dalam pemenuhan nilai
Akuntabilitas dengan berpartisipasi langsung, Nasionalisme
dengan bergotong royong, dan Komitmen Mutu dengan
meningkatkan Mutu Layanan kesehatan di Rutan Kelas IIB
Sabang.
Kendala Penyediaan sarana prasarana termasuk Alkes dan obat-obatan
memerlukan waktu serta segala regulasi yang harus ditempuh,
sehingga sarana prasarana yang diminta tidak seluruhnya dapat
disediakan dalam jangka waktu yang dekat. Maka klinik harus
mulai berjalan dengan sarana prasarana yang terbatas.
Output Kegiatan 1. Daftar kebutuhan sarana prasarana diketahui dan disetujui oleh
Karutan dan Kasubsi pelayanan tahanan.
2. List kebutuhan Alkes tersedia.
3. Anggaran untuk poenyediaan Alkes tersedia.
Realisasi 1. Koordinasi telah dilakukan, kebutuhan sarana prasarana, Alkes,
serta Obat-obatan telah diketahui dan disetujui oleh Karutan,
Kasubsi pelayanan tahanan serta Bendahara.
2. Daftar kebutuhan Alkes telah dibuat dan ditunjukkan kepada
Pimpinan.
3. Koordinasi telah dilakukan dan anggaran tersedia.

Anda mungkin juga menyukai