Anda di halaman 1dari 220

 

  ‫ﺃ ﺻ ﺪ‬ ‫ ﺏ‬ ‫ ﺎ‬ ‫ ﺘ‬ ‫ ﻜ‬ ‫ ﻟ‬ ‫ ﺍ‬‫ﻫ ﺬﺍ‬


 ‫ ﺮ‬ ‫ ﻳ‬ ‫ ﺮ‬ ‫ ﺤ‬ ‫ ﺘ‬ ‫ ﻟ‬ ‫ ﺍ‬‫ﺣ ﺰ ﺏ‬

  

 2004 −  1425

 ‫ ﺔ‬ ‫ ﻣ‬ ‫ ﻷ‬ ‫ﺍ‬  ‫ﺩﺍ‬


  
  

135190 
   
 

m
’  û Î Ν öΝ  èδ t     % Ï%  ! $ ©!  #$ ∩⊇∪ βt    ãΖ ΖÏΒ   σ   σ ÷ ϑ 
ßϑ $ ø9#$ x y  = =øù  r&  ‰ ô‰ %s 
 Èθ øó 
 θ  ó ¯=9=  $ 9#$   
   Ç tã  Ν öΝ  èδ  t   % Ï%  ! $ ©!  $# ρu  ∩⊄∪ tβθ  β  θ è ãè ± Ï± ≈  z y   Ν öΝ E κ Íκ  Ÿ ξ ¹|  
β  θ  è= =Ïè 
tβθ  è   ≈  sù  Íο θ 4 . x  “  ¨= =Ï9  öΝ Ν  èδ t     % Ï%  ! $  ©!#$ ρu  ∩⊂∪ š χθ àÊ  Ì ÷è 
χθ  èãΒ 
ωā Î) ∩∈∪ βθ  βt  θ à  y   
Ý Ï ö  Î Å ã à Ï ö  è Ï ©
   ≈ 
 m Ν  γ 
 _  ρ
     9 Ν  δ t
 
    %  ! $# ρu  ∩⊆∪
  ç   ö xî   Ν öΝ åκ κ  ΞΞ¨  Î* *s ù Ν öΝ åκ κ  ]≈ ß]≈   ϑ 
y  ÷ƒr&  M ô  3 s  n= = tΒ   $ Βt   ρ ρ÷ r&  Ν öΝ  γ γΠ_ Å  ρ≡u  —ø r&  ’ #’ n ?   tã 
 7  y   9≡Ï9≡sŒ  u™  ! ‘#!u  ρu  4©  © ö x    tG G $ ö/#$    Ç yϑ   sù  ∩∉∪ š
    ÏΒθ 
  Βθ  == ètΒ  
öΝ Ν  èδ t    % Ï%  ! $  ©!#$ ρu  ∩∠∪ tβρβ  ρߊ$ Š$ yè    $ø9#$ ãΝ Ν  δè  7 y    ¯× Í× ≈  s9  ρ' ' 'é  sù
 / 
 /  ö φ φã  t   % %Ï  ! $  ©!#$ ρu  ∩∇∪ tβθ  β  θ ãã  ‘≡u  Ν Νö  δÏ ‰  ‰Ï  γ γô  ãt   ρu  Ν Νö  γ γΠ  F FÏ ≈  o Ψ≈ Ψ ≈ tΒ  L{L
ãΝ Ν  èδ  7 y    ¯Í××  ≈  s 9 ρ' é& ∩®∪ tβθ  β  θ Ýà 
àÏù$  t  † † ä   öΝ Ν E κ ÍκÌ   θ 
ù  p$ t   ≡u  n= = |¹
    4’ ’ n ?   tã 
öΝ Ν èδ   ¨}    ρ ρ÷ yŠ    ö Ï  $ ø9#$ tβθ  β  θ  èO  Ì tƒ  š % Ï% !  $  !©$# ∩⊇⊃∪ tβθ 
  β  θ  Oè ‘Í  θ  ≡u  $ ø9#$
[ ]  $ 
     
   ∩⊇⊇∪ βρ y    p$ κ κ  ùÏ
βt  ρà Î ≈  z
 

m
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang
beriman,

2. (Yai
(Yaitu
tu)) oran
orang-
g-or
oran
ang
g yan
yang khu
khusy
syu‘
u‘ dalam
dalam shal
shalatn
atnya
ya,,

3. Dan oran
orang-
g-or
oran
ang
g yan
yang men
menjajau
uhkan
hkan dir
diri dari
dari
(perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,

4. Dan oran
orang-
g-or
oran
ang
g yang
yang menu
enunai
naikan zak
zakat,
at,

5. Dan oran
orang-
g-or
oran
ang
g yan
yang men
menja
jaga
ga kemal
emalu
uann
annya,

6. Kecu
Kecual
alii terh
terhad
adap
ap is
ister
teri-
i-is
ister
terii mer
mereka atau
atau buda
budak
k
yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka
dalam hal ini tiada tercela.

7. Baran
arangs
gsiaiapa
pa menc
encari
ari yan
yang
g di balik
alik itu
itu mak
maka
a
mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

8. Dan
Dan ora
orang-o
ng-ora
ranng yan
yang
g mem
memelih
elihar
araa aman
amanat
at--
amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,
9. Dan
Dan ora
oran
ng-or
g-oran
ang
g yan
yang m
mem
emel
elih
ihar
ara
a sh
shal
alat
atn
nya.
ya.

10.. Mereka
10 Mereka itu
itulah
lah oran
orang-or
g-oran
ang
g yang
yang akan
akan mew
mewari
arisi
si,,

11.. (Ya‘
11 (Ya‘ni
ni)) ya
yang
ng akan
akan mewarisi
mewarisi surga
surga Firdau
Firdaus.
s. Mereka
Mereka
kekal di dalamnya.

(TQS. Al-Mukminûn [23]: 1-11)


 

 


 
 


dikeluarkan oleh
Hizbut Tahrir
1425H - 2004M
 

Perrpust
Pe pustaka
akaan
an Nasion
Na sional:
al: Kata
K atalog
log dalam Terbitan (KDT
(KDT))
HIZBUT TAHRIR
Pilar-pilar Pengokoh Nafsiyah Islamiyah/Hizbut Tahrir; Penerjemah,
Yasin; Penyunting, Tim HTI-Press. Jakarta: Hizbut Tahrir Indonesia, 2004.
444 hlm.; 21 cm

Judul Asli: Min Muqawimat Nafsiyah Islamiyah 


ISBN : 979-97292-2-7

Judul Asli: Min Muqawimat Nafsiyah Islamiyah 


Pengarang: Hizbut Tahrir
Dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir
Cetakan ke-1: 1425 M/ 2004 H

E disi Indonesia
Indonesia
Penerjemah: Yasin
Penyunting: Tim HTI-Press
Penata Letak: Anwar
Desain
Desa Sampul: Rian
in Sam

Penerbit: Hizbut
Hizb ut Ta
Tahrir
hrir Indonesia

G edung Anakida Lt.7


Jl. Prof. Soepomo
Soepomo T Tebe
ebet,t, Jakarta S
Sela
elatan
tan
Telp/Fax:
elp/F ax: (62-21)
(62-21)835325
8353254 4
C etakan
eta kan ke-
ke-1, November
November 200 20044
Cetakan ke-2, Juli 2005
Cetakan ke-3, Juni 2006
C etakan
eta kan ke-4
ke -4,, April
April 2007
C etakan
eta kan ke-5
ke -5,, April
April 2008
 

Daftar Isi

Daftar Isi ~ 7
Pendahuluan ~ 9

1. Bersege
egera Me
Melaks
aksana
anakan Syari
ariat ~ 1
16
6

2. Memelihara Al
Al-Quran ~ 30

3. Cinta
inta kepad
epada
a Allah dan
dan Rasu
Rasull-Nya ~ 40

4. Cinta dan
dan Benc
enci karena Allah ~ 55

5. Takut
akut ke
kepa
pada
da All
Allah
ah dalam
dalam Kondi
Kondisi
si Tersem
ersembu
buny
nyii dan
Terang-terangan
erang-t erangan ~ 87

6. Mena
Menanngis
gis kar
karena
ena Tak
Takut
ut dan Inga
Ingatt kep
kepada
ada Alla
Allahh~
103
10 3

7. Men
Menghar
gharap
apk
kan Rah
Rahmat All
Allah dan
dan Tidak
idak Pust
Pustu
us Asa dari
dari
Rahmat-Nya ~ 111

8. Sa
Saba
barr Mengh
Menghada
adapp i Cob
Cobaa
aan
n dan
da n Ridh
Ridhaa terh
terhadap
adap
Qadha ~ 120
 

9. Doa,
oa, Zikir, da
dan Isti
Istig
ghfar
far ~ 139

10.. Tawak
10 awakal
al dan
dan Ik
Ikh
hla
lash
sh ~ 153
153

11.. Kon
11 Konsi
sist
sten
en dal
dalam Kebe
Keben
naran
aran ~ 164
164

12.. Lemah
12 Lemah Lembu
Lembutt terha
terhadap
dap kaum
kaum Mukm
Mukmin
in dan
dan Ker
Keras
as
terhadap Kaum Kafir ~ 200

13..
13 Merin
Merindu
dukan
kan Surg
Surga
a dan
dan Berlom
Berlomba
ba dalam
dalam Keba
Kebaik
ikan
an ~ 221
221

14.. Orang
14 Orang yang
yang Pali
Paling
ng Baik
Baik Akhlak
Akhlakny
nya
a ~ 272
272

 Contoh-contoh Akhlak yang Baik~ 275

 Contoh-contoh Akhlak yang Buruk ~ 313

15. Adab
dab Be
Berbicara ~ 402

 A. Adab Mengajar


Mengajar ~ 402

B. Adab
Adab Berk
Berkhu
hutb
tbah
ah ~ 416
416

C. Adab
Adab Berd
Berdeb
ebat
at ~ 419
419

16.. Berbah
16 Berbahagi
agiala
alah
h Oran
Orang-o
g-oran
rang
g yang
yang Tera
Terasin
sing.
g. Mereka
Mereka
Memperbaiki Apa-apa yang Dirusak Manusia ~ 432
 

PENDAHULUAN

Syakhshiyah (kepriba
 (kepribadian)
dian) pada setiap manusia terbentuk
oleh ‘aqliyah (pola pikir) dan nafsiyah   (pola sikap)-nya. Bentuk
tubuh, wajah, keserasian (fisik) dan sebagainya bukan unsur
pembentuk  sy  syak
akhh shiy
sh iyaa h . Sebab semua itu hanyalah kulit
(penampakan lahiriah) semata. Sangat dangkal jika ada yang
beranggapan bahwa semua itu merupakan salah satu faktor yang
membentuk dan mempengaruhi  syakhshiyah.
‘Aqliyah  (pola pikir) adalah cara yang digunakan untuk
memikirkan sesuatu; yakni cara mengeluarkan keputusan hukum
tentang sesuatu, berdasarkan kaidah tertentu yang diimani dan
diyakini seseorang. Ketika seseorang memikirkan sesuatu untuk
mengeluarkan
mengel uarkan keputusan hukum terhadapnya dengan menyandarmenyandar
kepada akidah Islam, maka ‘aqliyah-nya merupakan ‘aqliyah
 Islamiyahh (pola pikir Islami). Jika tidak seperti itu, maka ‘aqliyah-
 Islamiya
nya merupakan ‘aqliyah yang lain.
Sedangkan   (pola sikap) adalah cara yang
digunakan seseorangnafsiyah
untuk memenuhi tuntutan gharizah (naluri)
 

10  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
dan hajat al-’adhawiyah   (kebutuhan jasmani); yakni upaya
memenuhi
meme nuhi tuntutan tersebut berdasarkan kaidah
k aidah yang diimani dan
diyakininya. Jika pemenuhan naluri dan kebutuhan jasmani
tersebut dilaksanakan dengan sempurna berdasarkan akidah
aki dah Islam,

maka nafsiyah-nya dinamakan


dinama kan nafsiyah Islamiya
I slamiyahh. Jika pemenuhan
pemenuhan
tersebut tidak dilakukan dengan cara seperti itu, berarti nafsiyah -
nya merupakan nafsiyah yang lain.
 J
 Jik
ik a k aida
ai dah
h -- yan
ya n g d igu
ig u n aka tu k ‘aqliyah   d an
ak a n-- un tuk
nafsiyah   seseorang jenisnya sama, siapa pun dia, maka
 syakhsh
 syak hshiya
iyah-h- nya pasti merupakan  syak  syakhshshi
hiyah
yah yang khas dan
unik. Ketika seseorang menjadikan akidah Islam sebagai asas
bagi ‘aqliyah   dan nafsiyah- n y a ,   maka  s  syy a k h s h i y a h - n y a
merupakan syakh
 syakhshi
shiyah
yah Islami
Islamiyah
yah.. Namun, jika tidak demikian,
berarti  syak
 syakhsh iyahh-nya adalah  syak
hshiya  syakhsh iyahh yang lain.
hshiya
  Karena itu (untuk membentuk  syakhshiy
 syakhshiyah
ah Islamiyah)
Islamiyah ),
tidak cukup hanya dengan ‘aqliyah Islamiyah
 Islamiyah, di mana pemiliknya
bisa mengeluarkan keputusan hukum tentang benda dan perbuatan
sesuai hukum-hukum syara’, sehingga dia mampu menggali
hukum, mengetahui
mengetahui halal dan haram; dia di a juga memiliki kesadaran
dan pemikiran yang matang, mampu menyatakan ungkapan yang
kuat dan tepat, serta mampu menganilisis berbagai peristiwa
benar. Semuanya itu belum cukup, kecuali setelah nafsiyah-
dengan benar.
nya juga menjadi nafsiyah Islamiyah, sehingga bisa memenuhi
tuntutan  gharizah dan hajat al-’adhawiyah-nya dengan landasan
Islam. Dia akan mengerjakan shalat, puasa, zakat, haji, serta
melaksanakan yang halal dan menjauhi yang haram. Dia berada
dalam posisi yang memang disukai Allah, dan mendekatkan diri
kepada-Nya, melalui apa saja yang telah difardhukan kepadanya,
serta berkeinginan kuat untuk menger jakan berbagai nafilah, hingga
m engerjakan
dia makin bertam
ber tambah
bah dekat
d ekat dengan Allah Swt. Dia akan menyikapi
menyikapi

berbagai kejadian dengan sikap yang benar dan tulus,


memerintahkan yang makruf, dan mencegah yang munkar. Juga
 

 Pendahul
 Pendahuluan
uan 11

mencintai dan membenci karena Allah, dan senantiasa bergaul


dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik.
Demikian juga tidak cukup jika nafsiyah -nya  merupakan
nafsiyah Islamiyah, sementara ‘aqliyah-nya tidak. Akibatnya, bisa
 jad i berib
 jadi ber ibadah
adah kepada
kepa da Allah
Al lah dengan
deng an kebodo
keb odohan
han,, yang justru
ju stru
menyebabkan pelakunya akan tersesat dari jalan yang lurus.
Misalnya, berpuasa pada hari yang diharamkan;
dihar amkan; shalat pada waktu
yang dimakruhkan, dan bersikap lemah terhadap orang yang
melakukan kemunkaran, bukannya mengingkari dan
mencegahnya. Bisa jadi dia akan bermuamalah dan bersedekah
dengan riba, dengan anggapan, bisa mendekatkan diri kepada
 Allah, justru pada saat di mana sebenarnya dia telah tenggelam
dalam kubangan dosanya. Dengan kata lain, dia telah melakukan
kesalahan tapi menyangka telah melakukan kebajikan. Akibatnya,
Akib atnya,
dia memenuhi tuntutan  gharizah  dan hajat al-’udhawiyah  tidak
sesuai dengan perintah Allah Swt. dan Rasul-Nya saw saw..
Sesungguhnya sya
 syakhshiy
khshiyah
ah Islamiy
Islamiyah
ah ini tidak akan berjalan
dengan lurus, kecuali jika ‘aqliyah orang tersebut adalah ‘aqliyah
 Isll am
 Is amiy
iyah
ah,, yang mengetahui hukum-hukum yang memang
dibutuhkannya, dengan senantiasa menambah ilmu-ilmu syariah
sesuai dengan kemampuannya. Pada saat yang sama, nafsiyah -
nya juga merupakan   nafsiyah Islamiyah,  sehingga dia akan
melaksanakan hukum-hukum syara’, bukan sekadar untuk
diketahui, tetapi untuk diterapkan dalam segala urusannya, baik
dengan Penciptanya, dengan dirinya sendiri, maupun dengan
sesamanya, sesuai
sesuai dengan cara yang memang disukai dan diridhai
oleh Allah Swt.
 Jika ‘aqliyah dan nafsiyah-nya telah terikat dengan Islam,
berarti dia telah menjelma menjadi  syakhshiyah Islamiyah, yang
akan melapangkan jalannya menuju kebaikan di tengah-tengah

berbagai kesulitan, dan dia pun tidak pernah takut terhadap celaan
orang yang mencela, semata-mata karena Allah.
 

12  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Hanya saja, tidak berarti dalam diri prilakunyatidak akan
pernah ada kecacatan. Tetapi (kalaulah ada), kecacatan tersebut
mempengaruhi syakhshiyah-nya selama kecacatannya
tidak akan mempengaruhi
bukan perkara pangkal (dalam kepribadiannya), melainkan

pengecualian (kadang terjadi, kadang tidak). Alasannya, karena


manusia bukanlah malaikat. Dia bisa saja melakukan kesalahan,
lalu memohon ampunan dan bertaubat. Bisa juga dia melakukan
kebenaran, lalu memuji Allah atas kebaikan, karunia,
karuni a, dan hidayah-
Nya.
Ketika seorang muslim meningkatkan tsaqafah  Islamnya
untuk meningkatkan ‘aqliyah-nya, dan meningkatkan ketaatannya
ketaatann ya
untuk memperkuat nafsiyah-nya; ketika dia berjalan
b erjalan menuju puncak
kemuliaan, dan teguh dalam mengarungi puncak kemuliaan,
bahkan semakin tinggi, dari yang tinggi ke yang lebih tinggi lagi;
dalam kondisi seperti ini, dia bisa menguasai kehidupan (dunia)
dengan sesungguhnya, serta memperoleh kebahagian akhirat
melalui segala usahanya ke sana, dengan keyakinan penuh. Dia
akan menjadi orang yang senantiasa dekat dengan mihrab, pada
saat yang sama menjadi pahlawan perang ( jihad
 jihad). Predikatnya yang
tertinggi adalah bahwa dia merupakan hamba Allah Swt.,
Penciptanya.
Di dalam buku ini,
ini , kami mempersembahkan kepada kaum
Muslim umumnya, dan para pengemban dakwah khususnya,
beberapa pilar pengokoh nafsiyah Islamiyah, supaya lisan para
pengemban dakwah —yang sedang berjuang untuk menegakkan
Khilafah— senantiasa basah dengan dzikir  kepada
 kepada Allah; hatinya
senantiasa dipenuhi dengan ketakwaan kepada Allah; anggota
badannya senantiasa bergegas melaksanakan berbagai kebaikan.
Membaca al-Quran dan mengamalkannya, serta mencintai Allah
dan Rasul-Nya. Suka dan benci karena Allah. Senantisa

mengharapkan rahmat Allah, dan takut akan azab-Nya. Bersabar


sembari terus melakukan instrospeksi, disertai kepatuhan penuh
 

 Pendahul
 Pendahuluan
uan 13

kepada Allah dan bertawakal kepada-Nya. Konsisten dalam


memegang kebenaran, bagai gunung yang tinggi menjulang.
Bersikap lemah-lembut dan penuh kasih sayang kepada orang-
orang Mukmin, dan bersikap keras dan terhormat di hadapan

orang-ora ng kafir.
orang-orang kafir. Dia tidak terpengaruh oleh caci maki orang
oran g yang
mencaci maki, semata karena Allah; akhlaknya baik, tutur katanya
manis, hujjahnya kuat, dan senantiasa menyerukan kepada yang
makruf dan mencegah kemunkaran. Dia melangkah dan beramal
di dunia, sementara kedua matanya senantiasa menatap nun jauh
di sana (negeri akhirat), surga yang luasnya seluas langit dan bumi,
yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.
Tak lupa, kami juga ingin mengingatkan para pengemban
dakwah yang tengah berjuang demi melanjutkan kembali
kehidupan Islam di muka bumi ini dengan menegakkan negara
Khilafah Rasyidah. Kami ingin mengingatkan mereka tentang
kondisi riil tempat mereka berkiprah. Sesungguhnya goncangan
yang bertubi-tubi dari musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya sedang
mengepung mereka.
mereka. Sementara, jika mere
mereka
ka tidak bersama Allah
di tengah malam dan di ujung-ujung waktu siang hari, bagaimana
mungkin mereka bisa membuka jalan di tengah-tengah berbagai
kesulitan? Bagaimana mungkin mereka bisa meraih apa yang
mereka harapkan? Bagaimana mungkin mereka bisa mendaki
tempat yang tinggi dan menuju ke tempat yang lebih tinggi lagi?
Bagaimana dan bagaimana?
Terakhir, hendaknya para pengemban dakwah kembali
menelaah dan menghayati dua hadits yang bisa menerangi dan
membimbing jalan mereka untuk meraih tujuan mereka. Cahaya
itu kelak akan membimbing kedua kaki mereka.

Pertama::
Pertama

   ‫ﻌ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﹸ‬ ... ‫ﺓ‬  ‫ﺍﻟ‬ ‫ﺎ ﺝ‬‫ ﻬ‬‫ ﻣ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﺧ ﻼﹶ ﹶ ﺔﹲ‬ ‫ﹸ ﻢ‬ ‫ ﺔﹲ‬‫ ﻤ‬‫ ﺣ‬‫ ﺭ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺓﹲ‬   ‫ﻢ‬ ‫ ﹸﻜ‬  ‫ ﹸﻝ‬‫ﹶ ﻭ‬»

‫ﺓ‬  ‫ﺒ‬‫ﻨ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬  ‫ﺝ‬‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻣﻨ‬ِ ‫ ﻋﹶ ﻰ‬ ‫ﺧ ﹶﻼ ﹶﺔﹲ‬


 

14  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

«  ‫ﺓ‬  ‫ ﺍﻟ‬  ‫ﺎ ﺝ‬‫ ﻬ‬‫ ﻣ‬  ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺧ ﻼﹶ ﹶ ﺔﹲ‬


 Permulaan agama
 Permulaan agama kalian adalah kenabian dan rahmat, kemudian
 Khililafa
 Kh afahh yan
yangg mengiku
meng ikutiti metod
met odee kenab
ken abian
ian…… kemu
kemudi
dian
an akan
aka n
kembali lagi Khilafah yang sesuai dengan metode kenabian.
Dalam hadits ini terdapat kabar gembira, bahwa Khilafah akan
kembali lagi dengan izin Allah. Tetapi, Khilafah tersebut akan
kembali seperti Khilafah yang pertama, yaitu kekhilafahan para
Khalifah yang mendapatkan petunjuk, para sahabat Rasulullah saw.
saw.
Maka, siapa saja yang berambisi untuk mengembalikan-
mengembalikan-nya,
nya, dan
rindu untuk melihatnya, hendaklah
hendaklah dia melangkahkan langkahnya
ke sana, disertai keyakinan, agar dia bisa seperti para sahabat
Rasulullah saw.
saw. atau orang-orang seperti mereka.
mereka.

Kedua:

‫ ﻦ‬‫ﺍ‬ ،، ‫ﺓ‬‫ﺍ ﻭ‬‫ ﺪ‬‫ﺍﹾﻌ‬ ‫ ﻲ‬‫ﺯ ﻰ‬ ‫ ﺑ ﹶ ﺭ‬‫ ﺎ ﹶ ﹶﻘ ﺪ‬ ‫ ﻭ‬ ‫ﺎ ﻥﹶ ﻲ‬‫ﻦ ﹶ ﻫ‬ ‫ﻣ‬ :‫ﻪ ﹶ ﺎ ﻝ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﺤ‬‫ﺍ ﷲ ﺳ‬ ‫ﻥﱠ‬ »

‫ﺪ ﻱ‬‫ﻋ‬ ‫ﺰﺍ ﻝﹸ‬  ‫ﻭ ﻻ‬  ،،‫ ﻚ‬‫ﹶ‬‫ﻋ‬ ‫ﻪ‬‫ ﺿ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻓﹾ‬ ‫ﻣﺎ‬  ‫ﺍﺀ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ﺪ ﻱ‬‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺪﺭ ﻙ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﺁ‬
‫ ﻪ‬‫ﺎ‬‫ ﺴ‬‫ ﻭ‬  ،، ‫ ﻪ‬  ‫ ﻘ ﻞﹸ‬‫ﻌ‬ ‫ﺍﱠ ﺬ ﻱ‬  ‫ﻪ‬ ‫ ﹶﻠﹾ‬  ‫ ﻥﹶ‬  ‫ ﹶﹶ ﹸﻛ‬‫ ﻪ‬‫ﹸ ﺣ‬   ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬  ‫ ﺍ ﻞ‬  ‫ ﺎﻟ‬  ‫ﻲ‬ ‫ ﹶ‬  ‫ ﺏ‬‫ﻘﹶ ﺮ‬
 ‫ﻲ‬‫ِﹶ‬‫ﹶ‬ ‫ﺳ‬
  ‫ ﹶﺫﺍ‬‫ﻭ‬ ،‫ﻪ‬‫ﹶﺟ‬ ‫ ﺎﻲ‬‫ﻋ‬  ‫ ﹶ ﹶﺫﺍ‬ ،ِ‫ ﻪ‬ ‫ﺼﺮ‬ ‫ﺍﱠﺬﻱ‬ ‫ﻩ‬‫ﺮ‬‫ﺼ‬‫ﻭ‬ ،ِ‫ ﻪ‬ ‫ﻄﻖ‬ ‫ﺍﱠﺬﻱ‬
« ‫ﺔﹸ‬‫ ﺤ‬‫ ﺼ‬‫ﺍﺍﻟ‬  ‫ﻲ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ﺪ ﻱ‬‫ﻋ‬ ‫ﺓ‬  ‫ﺎ‬‫ﻋ‬ ‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬‫ ﻭ‬ ،،‫ﻪ‬‫ ﺮ‬‫ ﺼ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﺮ‬ ‫ ﺼ‬‫ﺍ ﺳ‬ ‫ﹶ ﺫﹶﺍ‬‫ ﻭ‬ ،،‫ﻪ‬‫ ﻄﹶ‬‫ﹶﻋ‬
Sesungguhnya Allah Swt. berfirman,
berfirman, “Barangsiapa menghinakan wali
(kekasih)-Ku, ia telah terang-terangan memusuhi-Ku. Wahai Anak
 Adam,
 Ad am, engkau
engkau tida
tidakk ak
akan
an men
mendapa
dapatka
tkann ap
apaa saj
sajaa yang
yang ada
ada pad
pada-
a-K
Ku
kecuali dengan melaksanakan perkara yang telah Aku fardhukan

kepadamu. Hamba-Ku
kepada-Kuu dengan
kepada-K yang terus-menerus
melaksanakan ibadah sunah,mendekatkan
ibadah dirinya
maka pasti Aku akan
 

 Pendahul
 Pendahuluan
uan 15

mencintainya. Maka (jika


(jika Aku telah mencintainya) Aku aakan
kan menjadi
hatinya yang ia berpikir dengannya; Aku akan menjadi lisannya yang 
ia berbicara dengannya; dan Aku akan menjadi matanya yang ia
melihat dengannya. Jika ia berdoa kepada-Ku, maka pasti Aku akan
mengabulkannya. Jika ia meminta kepada-Ku, maka pasti Aku akan
memberinya. Jika ia meminta pertolongan kepada-Ku, maka pasti
 Akuu ak
 Ak akan
an men
menolong
olongnya
nya.. Ibada
Ibadahh ham
hamba
ba-K
-Kuu ya
yang
ng paling
paling Aku
Aku cintai
cintai
adalah memberikan nasihat .”
.” (Dikeluarkan oleh ath-Thabrâni
dalam kitab al-Kabir )

Hadits ini berisi penjelasan mengenai jalan untuk meraih


pertolongan dan bantuan Allah, serta
ser ta dukungan dari sisi-Nya dengan
mendekatkan diri kepada-Nya, dan memohon pertolongan kepada-
Nya. Dialah Dzat yang Maha Kuat dan Perkasa. Siapa saja yang
membela Allah, dia tidak akan pernah dihinakan. Sebaliknya, siapa
saja yang menghina-Nya, maka dia tidak akan pernah diberi
pertolongan. Dia sangat dekat dengan hamba-Nya, ketika dia berdoa
kepada-Nya. Dia Maha mengabulkan doa hamba-Nya, ketika dia
memohon
memoho n untuk dikabulkan. Dialah
D ialah Dzat yang Maha Perkasa
Perkasa di atas
hamba-Nya. Dialah Dzat yang Maha Lembut dan Maha Mengetahui.
Karena itulah wahai saudaraku, bersegeralah kalian
menggapai ridha dan ampunan Allah, juga menggapai surga dan
pertolongan-Nya, serta
serta keberuntungan di dunia
d unia dan akhirat. Allah
Swt. berfirman:

βt  θ ¡ 
 βθ  ¡  Ý Ï ß ø Ä ù Ï  Î
  ≈  o ΨΨ  tGG   ϑ 
ϑ   $ 9$# § sù$ 
ù $ Ζ uΖ  o K   u‹‹  ==  s ù  7 
y   9≡9≡sŒ  ’  û ρu 
 Dalam yang demikian itu hendaklah orang-orang yang berlomba
bersegeraa mengadakan perlombaan. (TQS. al-Muthafifîn [83]:
berseger
26)

21 Dzul Hijjah 1424 H


12 Februari 2004 M
 

16

 ~1~
BERSEGERA 
MELAKSANAKAN SYARIAH

 Allah Swt. berfirman:


ber firman:

Þ  ‘ö F{ $# ρu   Nß  θ≈ ≡u  ϑ y  ¡ ¡¡  $9$# $ γ y  àÊ  óãt  >ππ  _¨Ψ̈Ψ   y    ρu  Ν öΝ6 


à6
   /În ‘  §   ÏiΒ   ο;  
 t  Ïó øó  tΒ  4’’  n < )Î (# θ  θ þ ãã ‘$ Í y™   ρu 
 ∩⊇⊂⊂∪ t     ) )É G−G    ϑ 
ϑß =ù=    9Ï N
ô ‰ ‰£ ãÏ   &é
 Dan ber
berseger
segeralah
alah kamu kepada
kepa da ampunan
amp unan dari Tuhanmu
uha nmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa. (TQS. Ali ‘Imrân [3]: 133)

ö ß ÷ ä ó Ï  ÎÏ ß  Î þ ã ß   ÎÎ Ï Ï ÷ ß ø ö  ¯ Î


β&r  Ν 
γ  oΨΨ     /t    / u  3 s 
Νγ  su‹ ‹   9 & & ! ! θ 
 θ ™ ‘u  ρu  «! $# ’  n < )  θ 
(# ㊠#Œs  )  
t   Ζ ΖΒ  σ ϑ 
ϑ $ 9 $# Αt  θ %s  βt   .  y  Ρ̄ Ρ)
% x  $ ϑ 
ìÆ  Ü 
! $# ì  ÜÏ  ƒã   Βt  ρu  ∩∈⊇∪ tβθ  ßs Î = = ø   ϑ ßϑ $ ø9 $# Ν ãΝ èδ   7 y   ¯× Í× ≈  9s ρ   é'  ρ&éu  4 $ Ζ Ζu  è ÷è Ûs   ρ&r u  $ Ζ Ζu  è ÷èϑ Ïϑ  ™y     θ  (#θ 9θ ä9θ ) à)ƒt  
β  θ s 
 ∩∈⊄∪ tβρβ  ρ “ â ! ←Í !$$   x    $9ø $# Ν Νã èδ  y   Í×≈ ×≈ 9s ρ   é' ' 'é  ùs  µÏµ  −) )ø  GG  ƒt   ρu  ©! $# ·  øs  ρu  …& &ã ! θ  s θ ™ß ‘u  ρu 
|   ƒ   † 
Sesungguhnya jawaban orang-orang
orang-orang mukmin bila mereka
mereka dipanggil

kepada
di antaraAllah danialah
mereka, Rasul-Nya
ucapan,agar rasul
“Kami menghukum
mendengar (mengadili)
dan kami patuh.”
 

 Bersegeraa Mela
 Berseger Melaksanaka
ksanakan
n Syariah 17

 Dan mereka
mereka itulah orang-orang
orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa
yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan
bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang 
mendapat kemenangan. (TQS. an-Nûr [24]: 51-52)

t   3 tƒ  β&r    # Β&r  …&  ! θ 


Ν γ 9s  βθ 
ã ß ä  · ø ÿ èã ß  θ ™ ‘u  ρu  ª! $# ©  Ó 
|   %s  #sŒ ) π uΖ  Β σ Β ωŸ  ρu    Β σ ϑ 9 tβ   . % x  $ tΒ  ρu 
 Î > Ï ÷ ã  9 Ï ÷ ß Ï
 ∩⊂∉∪  Y 
 Î7 7 •Β W ξ≈  n= =  |Ê   ≅ ¨≅ Ê|   ‰ ‰ô s) )    ùs  …& ã& ! θ  s θ ™ß ‘u  ρu  ©! $# Ä ÷è èt ƒ   tΒ  ρu  3 Ν öΝÏδ   ÌøΒr&   ô ÏΒ äο   u z  ƒ   :Ï ø $ $#
$ Ζ 
 Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang beriman dan tidak (pula)
 pee re
 p remm p u a n m u k m i n , a p a b i l a A l l a h d a n Ras
Ra s u l - N y a t e l a h
menetapkan
menetapk an suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang 
lain) tentang
ten tang urusan mereka. Dan barang siap siapaa mendurhakai Allah
dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata.
(TQS. al-Ahzâb [33]: 36)

‰ß g  
(#  ρρ‰  Åg  †   s  Ÿ ω Ν §Ν èO   Ο  Ο ó γ ßγ o Ψ Ψ  ÷   /t   t f y  ©x   $ ϑŠ y   Ïù 8θ 
x   ϑ ßϑ 3  Åj  s y  ãƒ ©  4© L   m  ® y   χθ 
 3  χθ ãΨΨ ÏΒ   σ 
š  σ ÷ ムŸ ω  7  y   /În ‘u  ρu  Ÿ 
ξ sù 
 ∩∉∈∪ $ ϑŠ  VV   =Î= ¡ ó¡   n @  #( θ  θ ϑ ßϑÏk==  |¡     „ „ ç ρu  M 
|   Š øŠÒ 
Ÿ   s%  $ ϑ £ϑÏiΒ  %  `[ ̀   t  my   öΝΝ   ηη Î  ¡ 
Ÿ  Å¡  àΡ r&  þ’’  û  Î
 Maka demi Tuhanmu, mereka
mereka (pada hakekatnya)
hakekatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang 
mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan
dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan
mereka menerima dengan sepenuhnya. (TQS. an-Nisa [4]: 65)

äο ‘$ u  f y  t  Ït :   :ø  $$# ρu  ¨$ 
â Ζ̈9Ζ9  $$# $ δy  ßŠ θ  %è ρu   ‘$ 
 ¨$ ̈ # Y  Ρt   /   ö/  3‹ 
ä  =Î=  ÷δ&r  ρu   /  ö/  3  3 ä |¡    à Ρr&  (# θ  θ þ %è (# θ  θ Ζ ãΖ tΒ  #u™  t    % Ï% !  $ !© $#  p$ κ κ  ‰  ‰ š  ¯r' '  ≈  tƒ 
 3‹ 
βt  ρ 󰃷 â ∆s  σ 
βρ  σ ÷ ƒã $ Βt  βθ  βt  θ  =è=  è y   
ø  ƒt  ρu  Ν Νö   δè   t Βt  &r  !$ $ Βt  ©! $# βθ  βt  θ Á  Ý è è÷  t ƒ āω  ×Š#Š#y‰   ©Ï Ô⟠ξ îÏ π πî 3  s   ¯×Í×  ≈  n ==  t Β   p$ κ κ    n  ö ==   tæ 
Á
 ∩∉∪
 Haii orang
 Ha orang-orang
-orang yang berim
beriman,
an, peliharalah
peliharalah dirimu
dirimu dan keluarga
keluargamu
mu

dari api neraka


 penjagany
 penjaganya yang bahan
a malaikat-malaikatbakarnya
malaikat-malaikat adalah
, yangmanusia
yang kasar,
kasar dan batu;
keras, yang tidak
 

18  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
mendurhakai Allah ter
mendurhakai terhadap
hadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.  (TQS.
at-Tahrîm [66]: 6)

4 + s ±  o „   ωŸ  ρu  ≅ Ò ƒt  ξ 


’  ô ‘ Å  è © Ç 6 ̈Ζ Ζ̈  ?t   ' tƒ  $ $ ̈Β̈Β* sù …
Ÿ ùs  “y   #‰ y  δ ì y  7 t ? $#   ϑ y  ùs  “‰ δ ©  _ Β Ν 6  W  è h
Í i
Ï à Ï ù  Î
 ö ö  ç ç ãà ø Z Z  Z  Ï ã ¨ Î Î Ì ò Ï
u  θ tƒ  …ν  ±  t  w  ρ u  3Ψ 
± Υ t   |   π t± 
%  Ê ±  Š Š  è èt Β  …& & !s   β̈β* * sù  “  2Œ   tã   Ú
u    t ãr&    tΒ  ρu  ∩⊇⊄⊂∪ ôô
 Z  Á 
∩⊇⊄∈∪  #   Å /t   M à Ζ Ζ . ä  ‰ ô‰%s   ρu  ‘ 4‘ϑ y   ôã&r  © û© _  ? Ís   ³ 
Á ÷|  m y   Ο z  Ï9 >Éb  ‘u  tΑ  $ s%  ∩⊇⊄⊆∪ ‘ 4‘ϑ y   ôãr&  Ïππ ϑ≈ y   uŠ Š  ) É) $  ø9$#
 ∩⊇⊄∉∪ ©  4© ¤  |   è ?Ψ Ψ  tΠ  θ ö ‹u‹    $ 9ø #$ 7 
y   9Ï9≡≡‹ x  x  ρu  (  p$  J κ κ t  Š Š ¡ 
¡Å uΖ Ζ   sù  $  çuΖ Ζ  FF  ≈  tƒ #u™  y   ÷G  ?s r&  y   Ï9≡9≡‹ 
x  x  tΑ  $ s% 
 Maka jika datang
 Maka datang kepadam
kepadamuu petu
petunjuk
njuk daripada
daripada-K-Ku,u, lalu barangsi
barangsiapa
apa
yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan
celaka.  Dan baran
ba rangsi
gsiapa
apa berpa
be rpaliling
ng dari
dar i perin
per ingat
gatan-Ku,
an-Ku, maka
 sesungguhnya baginya penghidupan yang yang sempit,
sempit, dan Kami akan
menghimpun-kannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.
 Berkata
 Berkatalah
lah ia,“Y
ia,“Yaa Tuhanku,
uhanku, mengapa
mengapa Engkau
Engkau menghimpunk
menghimpunkan an aku
dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya
dahul unya adalah seorang yang 
melihat?”  Allah
 Allah berfirman,“
b erfirman,“Demikianlah,
Demikianlah, telah datang kepadamu
ayat-ayat Kami,
Kami, maka kamu melupakannya, dan begi begitutu (pula) pada
hari ini kamu pun dilupakan”. (TQS. Thâhâ [20]: 123-126)

Rasulullah saw. bersabda :

  ‫ ـ‬‫ ﻣ‬‫ ﺆ‬‫ﻣ‬ ‫ ـ ﻞﹸ‬‫ ﺟ‬‫ﺍﻟﺮ‬ ‫ ﺢ‬‫ ﺼ‬ ‫ ﻈ ﹾ ﻢ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﻞ‬‫ﺍ ﻟﱠ‬ ‫ ﹶﻛﻘ ﹶﻄ ﻊ‬ ‫ﺎ‬  ‫ﺎ ﻝ‬‫ ﻤ‬‫ ﺎﹾ ﻷ ﻋ‬ ‫ ﻭﺍ‬‫ ﺭ‬ ‫ﺎ‬ »
‫ﻦ‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﺮ ﺽ‬ ‫ﻌ‬  ‫ﻪ‬‫ﻳ‬  ‫ﻊ‬ ‫ ﻴ‬ ‫ﺮﺍ‬ ِ‫ﺎ‬‫ﻛﹶ‬  ‫ﺼ ﺢ‬ ‫ ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﺆﻣ‬ ‫ﻣ‬  ‫ﻤ ﺴ ﻲ‬  ‫ﻭ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﺮﺍ‬ ِ‫ﺎ‬‫ﻛﹶ‬  ‫ﻤ ﺴ ﻲ‬ ‫ﻭ‬
« ‫ﺍﻟ ﺪ‬
 Bersegeralahh beramal sebelum
 Bersegerala sebel um datang berbagai
berba gai fitnah
fitna h laksana
 pot
 potong
ongan-poto
an-potongan
 seseorang ngantapi
beriman malam yang
di sore gelap
gelap..ia(Saat
harinya itu) kafir.
menjadi di pagi
kafir hari
. Di sore
 

 Bersegeraa Mela
 Berseger Melaksanaka
ksanakan
n Syariah 19

hari seseorang beriman tapi di pagi harinya ia kafir. Ia menjual


agamanya dengan harta dunia.   (HR. Muslim dari Abû
Hurairah)..
Hurairah)

Sesungguhnya orang-orang
orang-or ang yang bersegera menuju ampunan Allah
dan surga-Nya, serta bersegera melaksanakan berbagai amal shalih,
mereka dapat dijumpai did i masa Rasulullah
Rasulu llah saw.
saw. dan di masa–masa
sesudahnya. Umat senantiasa memuliakan mereka mereka yang bergegas
menyambut perintah Tuhannya dan mengorbankan diri mereka,
semata-mata mencari ridha Allah. Di antaranya adalah:

 Di dalam hadits Jabir yang disepakati oleh al-Bukhâri dan


Muslim, beliau menyatakan:

:‫ﺎﻝ‬ ‫ﹶ‬‫ﻗ‬ ‫؟‬ ‫ﺎ‬ ‫ـ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﹶ ﹶ‬ ‫ ﹸﻠﹾ ﺖ‬ ‫ ﻥﹾ‬ ‫ ﺖ‬‫ﹶ‬‫ﹶ ﺭ‬ :‫ ﺪ‬‫ﹸ ﺣ‬  ‫ﻡ‬       ‫ﻲ‬ ‫ ﻠ‬  ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬  ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬ »
«‫ ﹸ ﻞ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻞﹶ‬‫ ﹶﺎ‬ ‫ﹸ ﻢ‬ ‫ ﺪﻩ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺍ ﺕ‬‫ﻤﺮ‬  ‫ ﹶﻘ ﻰ‬ ‫ ﹾ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ﺔ‬‫ ﺍﹾ ﺠ‬ ‫ﻲ‬
 Ada seorang laki-laki
laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah
Rasulullah saw.
saw. pada
 pera
 pe rang
ng Uhud
Uh ud,, “T
“Tah
ahukukah
ah En
Engk
gkau
au di
dima
manana te
temp
mpat
atku
ku jika
ji ka aku
ak u
terbunuh?” Rasulullah bersabda, “Engkau akan berada di surga.”surga.”
 Mendengar sabda Rasulullah saw.
saw. tersebut,
tersebut, maka laki-laki itu serta-
merta melemparkan buah-buah kurma yang ada di tangannya,
kemudian ia maju untuk berperang hingga terbunuh di medan
 perang.

 Di dalam hadits Anas yang diriwayatkan oleh Muslim


disebutkan:

‫ ﺭ‬‫ﺪ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬  ‫ﺸﺮ ﻛ ﲔ‬ ‫ﺍﹾﻤ‬  ‫ﺍ‬ ‫ ﹸﻘ‬‫ ﺳ‬  ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﺎ‬‫ ﺤ‬‫ﹶ ﺻ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹸ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬  ‫ﻖ‬ ‫ ﻄﹶﹶ‬‫ ﹶﺎ‬ »
‫ﺎ‬‫ﺿ ﻬ‬ ‫ﺮ‬‫ﻋ‬  ‫ﺔ‬‫ ﺟ‬  ‫ ﹶ ﻰ‬  ‫ ﺍ‬‫ﻣ‬ ‫ ﹸ‬ : ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹸ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬  ‫ ﹶﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬   ‫ﻥ‬ ‫ﺮ ﻛﹸ‬‫ ﺸ‬‫ﺍﹾﻤ‬  ‫ﺎﺀ‬‫ ﺟ‬‫ﻭ‬
 

20  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

‫ﺎ‬ :‫ﻱ‬ ‫ﺭ‬‫ﺎ‬‫ـ‬‫ـ‬‫ﺼ‬ ‫ﹾ ﻷ‬ ‫ﺎﻡ‬‫ﻤ‬‫ﺍﹾ ﺤ‬  ‫ﻦ‬  ‫ﺮ‬‫ﻤ‬‫ ﻋ‬ ‫ﻝﹸ‬ ‫ ﹸﻘ‬ ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬   ‫ ﺽ‬‫ﹾ ﻷﺭ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺕ‬ ‫ﺍ‬  ‫ﻤ‬‫ﺍﻟ ﺴ‬
‫ﺦ‬  ‫ ﺦ‬ ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﻌ‬ :‫ ﹶﺎ ﻝ‬   ‫ ﺽ‬‫ﹾ ﻷﺭ‬‫ﻭ‬  ‫ﺍ ﺕ‬ ‫ ﻤ‬‫ﺍﻟ ﺴ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﺮ ﺿ‬ ‫ ﻋ‬  ‫ ﺔﹲ‬‫ ﺟ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬
‫ﺎ‬ ‫ﻭﺍ ﷲ‬   ‫ ﻻﹶ‬ :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﻗﹶ‬   ‫ﺦ‬  ‫ﺦ‬  ‫ ﻝ‬  ‫ﹶ‬  ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬  ‫ﻚ‬ ‫ﻤﹸ‬‫ ﺤ‬ ‫ﻣﺎ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹸ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬  ‫ﹶﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬
‫ ﻬ‬‫ﹶ ﻫ‬  ‫ﻦ‬ ‫ ﻣ‬‫ ﻚ‬‫ ﹶ‬  ‫ ﹶ ﺎ ﻝﹶ‬  ‫ ــﺎ‬‫ ﻬ‬‫ﹶ ﻫ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﻥﹶ‬ ‫ﹶ ﹸﻛ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ ﺎ ﺀﺓﹶ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬
‫ ﺖ‬‫ ﺣ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ ﹶ ﻦ‬ :‫ ﹶﺎ ﻝ‬ ‫ﹸ ﻢ‬  ‫ ﻦ‬‫ ﻬ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺄﹾ ﻛﹸ ﻞﹸ‬ ‫ ﻞﹶ‬‫ ﻌ‬‫ ﹶ ﺠ‬  ‫ﺮ ﻪ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬  ‫ﺍ ﺕ‬‫ﺮ‬‫ ﻤ‬ ‫ ﺝ‬‫ﺮ‬‫ﹶﹶ ﺧ‬
‫ﻪ‬ ‫ﻌ‬‫ﻣ‬  ‫ ﻛﹶﺎ ﻥﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻤ‬  ‫ ﻰ‬‫ﻣ‬‫ ﹶﺮ‬ : ‫ ﹶﺎ ﻝ‬  ‫ﺔﹲ‬‫ﹶ‬‫ﻳ‬ ِ ‫ ﹶﻃ‬  ‫ﺎﺓﹲ‬‫ﹶ ﺤ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬   ‫ﺬﻩ‬‫ ﻫ‬  ‫ﻲ‬ ‫ ﺍ‬‫ ﺮ‬‫ﻤ‬ ‫ﺁ ﹸﻛ ﻞﹶ‬  ‫ ﻰ‬‫ﺣ‬
«               
 Nabi saw
 Nabi saw.. bera
berangk
ngkat at bersam
bersamaa par
paraa sahaba
sahabatny ‫ﻣ ﻦ ﺍ ﻟ ﻤ ﺮ ﹸ ﻢ ﹶﺎ ﹶ ﻬ ﻢ ﺣ ﻰ ﹸ ﻞ‬
tnyaa hingga
hingga menda
mendahuluhuluii
kaum Musyrik sampai ke sumur Badar. Setelah itu kaum Musyrik
 pun datan
datang. g. K
Kemu
emudia diann R
Rasu
asululla
lullahh saw
saw. bersab
bersabda,
da, “Ber
“Berdir
dirila
ilahh kalian
kalian
menuju surga
surga yang luasnya seluas langit dan bumi.”b umi.” Anas bin Malik
berkata; maka berkatalah Umair bin al-Humam al-Anshary, “Wahai
 Rasu
 R asulull
lullah!
ah! Be
Benar
narka kahh yang
yang kau
kau maksu
maksudd itu surga
surga yang
yang luasn
luasnya
ya selua
seluass
langit dan bumi?” Rasulullah saw. menjawab, “Benar” “Benar” Umair berkata,
“ehm-ehm”.
“ehm-eh m”. Ras
Rasulull
ulullah
ah saw. bertanya kepada Umair
Umair,, “Wahai Umair,
Umair,
apa yang mendorongmu untuk berkata ehm-ehm?” ehm-ehm?” Umair berkata,
berkata,
“Tidak ada apa-apa Ya Rasulullah, kecuali aku ingin menjadi
 penghuninya”.
 penghuniny a”. Rasulullah saw.saw. bersabda,
bersabda, “Sesunguhnya
“Sesunguhnya engkau
engkau
termasuk penghuninya, Wahai Umair!” Anas bin Malik berkata;
 Kemud
 Ke mudia iann Um
Umaiairr bin al-H
al-Hum
umam
am memengngelu
eluar
arkan
kan beber
beberap
apaa kurma
kurma dari
dari
wadahnya  dan ia pun memakannya. Kemudian berkata, “Jika aku
hidup hingga
hingga aku memakan
memakan kurma-kurma ini sesungguhnya itu adalah
kehidupan yang lama sekali.” Anas berkata; Maka Umair pun
melemparkan
memerangi
memer kurma
angi kaum yang
Musyrik dibawanya,
hingga
h ingga terbunuh.kemudian maju untuk
 

 Bersegeraa Mela
 Berseger Melaksanaka
ksanakan
n Syariah 21

 Di dalam hadits Anas yang disepakati oleh al-Bukhâri dan


Muslim, beliau berkata:

‫ ﺖ‬‫ ﻏ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﺎ‬ ‫ ﹶﻘﹶ ﺎ ﻝﹶ‬  ‫ ﺭ‬‫ ﺪ‬ ‫ ﺎ ﻝ‬  ‫ ﻦ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺮ‬‫ ﻀ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﻦ‬ ‫ ﺲ‬‫ﹶ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﻤ‬‫ ﻋ‬ ‫ﹶﻏ ﺎ ﺏ‬ »

‫ ﺮ ﻛ ﲔ‬‫ ﺸ‬‫ ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ﺎ ﹶﻝ‬   ‫ ﻲ‬‫ ﺪ‬‫ ﻬ‬‫ﹶ ﺷ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﹶ ﻦ‬  ‫ﲔ‬  ‫ ﺮ ﻛ‬‫ ﺸ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ ﹾﻠ ﺖ‬‫ ﹶﺎ‬  ‫ﺎ ﻝ‬   ‫ ﻝ‬‫ﹶ ﻭ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻋ‬
:‫ ﹶﺎ ﻝ‬  ‫ﻤ ﻥ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻤ‬ ‫ ﺍﹾ‬  ‫ﻒ‬  ‫ﺸ‬ ‫ ﹶﻜ‬‫ﺍ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺣ ﺪ‬ ‫ﹸ‬ ‫ﻡ‬   ‫ ﹶﻛﺎ ﻥﹶ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﹶﹶ ﻤ‬  ‫ﻊ‬  ‫ﹶ ﺻ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻦ‬‫ﺮ‬‫ﹶ‬
‫ ﻚ‬‫ ﹶ‬  ‫ﹸ‬‫ﺮ‬‫ﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﺎ‬‫ ـ ﺤ‬‫ﹶ ﺻ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﻌ‬ ‫ ﹶﻻ ﺀ‬‫ ﺆ‬‫ ﻫ‬ ‫ ﻊ‬‫ ﺻ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ ﻤ‬ ‫ ﻚ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﺬ ﺭ‬‫ﹶ ﻋ‬ ‫ ﻲ‬  ‫ ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬
‫ﻌﺎﺫ‬ ‫ﻣ‬  ‫ ﻦ‬ ‫ﻌ ﺪ‬ ‫ﺳ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﹶ‬‫ ﹾﻘ‬‫ ﹶﺎ ﺳ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻘﹶ‬ ‫ﹸ ﻢ‬  ‫ﺸﺮ ﻛ ﲔ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺍﹾ‬ ‫ﻌ ﻲ‬  ‫ﺆ ﻻﹶﺀ‬ ‫ﻫ‬   ‫ ﻊ‬‫ ﺻ‬  ‫ﻤﺎ‬ ‫ﻣ‬
                                     :
‫ﻥ‬:‫ﻭﺲ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﺎﹶﺎ ﻣﻝﹶﻦ‬ ‫ﳛﻬ‬‫ﺭﻊ‬‫ﻣﻲـ ﹶـﺎﺟﺪﺻ‬  ‫ﺍﻀﺮﷲ‬ ‫ ﺍﻟﻝﹶ‬‫ﺏﺳ‬‫ﺭ ﺭ‬ ‫ﻭﺎ‬ ‫ﺖ‬‫ﺠ ﺔﹸ‬‫ ﺍﹾﻄﹶﻌ‬‫ﻌﺍﺎﺫﺳ‬ ‫ﻣﺎ‬‫ ﹶﻦﻤ‬ ‫ ﺪ‬‫ﺪﻌ‬‫ﺳﻌﺳ‬ ‫ ﹶﺎﺎﻝﹶ‬  ‫ﺎﺪﻝ‬‫ﹸﻓﹶ ﻘﹶﺣ‬
  ‫ ـ ﺔ‬‫ﻣ‬ ‫ ﺭ‬ ‫ﹶ ﻭ‬ ‫ ﺢ‬‫ ﻣ‬‫ﺮ‬ ‫ـ‬  ‫ ﺔﹰ‬‫ ﹶﻃ ﻌ‬ ‫ﹶ ﻭ‬ ‫ ﻒ‬‫ ﺴ‬ ‫ ﻟ‬ ‫ ﺎ‬ِ ‫ ﺔﹰ‬‫ ﺮ‬‫ ﺿ‬ ‫ ﺎ ﲔ‬‫ﻭﹶ ﻤ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻌ‬‫ ﻀ‬ ‫ ﻪ‬ ‫ﺎ‬‫ ﺪ‬‫ ﺟ‬  ‫ﹶ‬
‫ ﺪ‬‫ﹶ ﺣ‬  ‫ ﹶ ﻪ‬‫ﻋﺮ‬   ‫ ﺎ‬‫ ﹶ ﻤ‬  ‫ﻥ‬ ‫ ﺮ ﻛﹸ‬‫ ﺸ‬‫ ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ ﻪ‬  ‫ﱠ ﻞﹶ‬‫ﻣ‬  ‫ ﹶ ﺪ‬‫ﻭ‬  ‫ ﹸ ﻞ‬  ‫ ﹶ ﺪ‬   ‫ﺎ‬‫ ﺪ‬‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ﺴ‬
« ‫ ﺎﻪ‬  ‫ﻪ‬‫ﹸ ﺧ‬ ‫ﻻﱠ‬
 Pamanku
 Pama nku,, ya
yaitu
itu An
Anas
as bin
bi n an-
an-Na
Nadh
dhrr tidak
ti dak ikut
ik ut perang
per ang Badar.
Ba dar.
 Kemudian ia berkata, “W“Wahai
ahai Rasulullah
Rasulullah saw.!
saw.! Aku tidak ikut dalam
 peperangan pertama, di mana engkau
engkau mememerangi
merangi kaum Musyrik.
Musyrik.
Sungguh jika Allah memperlihatkan kepadaku peperangan
melawan kaum Musyrik, maka Allah pasti akan melihat apa yang 
akan aku lakukan.” Anas berkata; Maka ketika masa perang Uhud
tiba, dan kaum Muslim pun telah siap, Anas bin Nadhr berkata,
“Yaa Allah! aku meminta ampun
“Y ampu n kepadamu dari apa yangyan g dilakukan
oleh mereka (yakni para sahabat) dan aku membebaskan
membebaskan diri dari
apa yangmaju
ia pun dilakukan oleh mereka
dan disambut (yakni kaum
(di halangi Musyrik).”
supaya Kemudian
tidak cepat-cepat 
 

22  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
maju ke medan perang) oleh Sa’ad bin
b in Muadz. Maka Saad bberkata,
erkata,
“Ya Rasulullah saw., aku tidak mampu menahan apa yang 
dilakukannya.” Anas bin Malik berkata; Maka kami menemukan
lebih dari delapan puluh bekas tebasan pedang, ttusukan
usukan tombak,
dan panah. Kami menemukannya telah terbunuh. Ia mati dalam
keadaan dicincang oleh kaum Musyrik, hingga tidak ada seorang 
 pun yang mengenalinya kecuali saudara perempuannya, karena
karena
mengenali ujung jarinya.

 Anas berkata,
berkata , “Kami berpendapat
berpend apat atau mengira bahwa firman
fir man
 Allah:

 ∩⊄⊂∪ µ  Ï  nø  t   © $ ( ß y  t  t  (  è y  |    × y  Í t  Ï Ï ÷ ß  $ ø $ z  Ïi


µ‹ ‹   == ã  !# #  ρρ‰ 
‰ γ≈ ã $ Β # θ 
 θ %‰ ¹ Α% ` ‘   ϑ 9#   Β
 ΖΖ  Β σ 
 σ ϑ 
 Dan di antara kaum Mukmin ada orang-orang yang membenarkan
membenarkan
 janjiji mereka kepada
 jan kep ada Allah
All ah …(TQS. al-Ahzâb [33]: 23);
23) ; ini
diturunkan untuk menjelaskan ihwal syahidnya Anas bin Nadhr
dan orang-orang yang seperti dia.”

  Al -Bukhâ
 Al-Buk hâri
ri telah
tel ah meri
mer i wayat
way atka
kann dari
dar i A bû Sarû
Sa rû’a
’ah,
h, beli
bel i au
berkata:

                                  »

‫ﺝﻰ‬ ‫ﺮﻄﱠ‬ ‫ﺨﺨ‬ ‫ﹶﹶ‬  ‫ﻋﺎﻪ‬‫ﺮﻋ‬‫ﺴﺮ‬‫ﻣﺳ‬  ‫ﻦ‬‫ﹶﻣﺎﻡ‬  ‫ﺱ‬‫ﺎﹸ ﻢ‬‫ ﻟﻢ‬ ‫ﻉﺴﱠ‬ ‫ﺼﹶﺮﻔﹶﺰﹶ‬  ‫ﺴﺍﹾﺎﻌﻪ‬ ‫ ﺔ‬ ‫ﺮﺪﻳ‬‫ﻤﺠ‬‫ﺣﹾ‬‫ﺎ‬ِ  ‫ ﺾ‬‫ﻲﻌ‬ ‫ﺀ ﹶﺍﻟﻰ‬ ‫ﺎﻭ ﺭﺱﺍ‬‫ﺍﻟﺖ‬  ‫ﺏ‬‫ﺻﱠ‬ ‫ ﺎ‬ ‫ﺭﹶ‬ِ
‫ﺎ‬‫ﺪ‬‫ﻋ‬ ‫ﺮ‬  ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﹰﺎ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﺕ‬‫ﺫﹶ ﹶﻛﺮ‬ ‫ ﹶﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬ ‫ ﻪ‬‫ﻋ‬‫ﺮ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ ﺍ‬‫ ﺠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﹶ‬ ‫ﹶ ﻯ‬‫ﹶﺮ‬ ‫ﻬ ﻢ‬‫ﹶ‬‫ﻋ‬
 ‫ ﻪ‬‫ ﻤ‬‫ ﻘ ﺴ‬ ‫ ﺕ‬‫ﺮ‬‫ ﹶ ﹶ ﻣ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﺴ‬‫ ﺤ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ ﺖ‬‫ﺮ ﻫ‬‫ﻜﹶ‬‫ﹶ‬
«

Suatu saat aku shalat Ashar di belakang Nabi saw. di Madinah.


 Kemudian beliau saw
saw.. membaca salam dan cepat-cepat berdiri,
lalu melangkahi
ke sebagian pundak
kamar orang-orang
istrinya. yang ada pun
Maka orang-orang di masjid
merasamenuju
kaget 
 

 Bersegeraa Mela
 Berseger Melaksanaka
ksanakan
n Syariah 23

dengan bergegasnya Nabi.


Nabi . Kemudian Nabi saw. keluar dari kamar 
istrinya menuju mereka. Nabi melihat para sahabat sepertinya
merasa keheran-heranan karena bergegasnya beliau. Kemudian
beliau saw. berkata, “Aku bergegas dari shalat karena aku ingat 
 suatu lantakan emas yang masih tersimpan
tersimpan di rumah kami. Aku
tidak suka jika barang itu menahanku, maka aku memerintahkan
(kepada istriku) untuk membagi-bagikanny
membagi-bagikannyaa.”

Dalam riwayat Muslim yang lain


la in Nab
Nabii saw.
saw. bersabda:

«‫ ﻪ‬‫ﹸ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ ﺖ‬‫ ﹶ ﻜﹶﺮ ﻫ‬ ‫ ﹶ ﺔ‬‫ ﺪ‬‫ﺍﻟ ﺼ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ﺍ‬‫ﺮ‬  ‫ ﺖ‬‫ﺍﹾ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺧﱠ ﹾﻔ ﺖ‬  ‫ ﺖ‬‫» ﻛﹸ‬
 Aku meninggalkan sebuah lantakan emas dari zakat di rumahku
dan aku tidak suka menahannya.

Hadits ini memberi petunjuk kepada kaum Muslim agar bersegera


b ersegera
dan cepat-cepat melaksanakan
melaksanakan perkara
perkar a yang telah diwajibkan Allah
Swt. kepada mereka.

  Al-Bukhâri meriwayatkan
meriwayatkan dari al-Barrâ’, beliau berkata:

‫ﺸﺮ‬ ‫ﻋ‬  ‫ﺔﹶ‬‫ ﺳ‬  ‫ﻘﹾ ﺪ ﺱ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ ﺖ‬  ‫ ﺤ‬ ‫ﱠ ﻰ‬‫ ﺻ‬  ‫ﺔﹶ‬‫ ﺪﻳ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹸ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬ ‫ ﹶ ﺪﻡ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ ﻤ‬ 
 ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ﺰ‬‫ﹶ‬ ‫ـ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ـ ﺔ‬‫ ﺍﹾ ﻜﹶ ﻌ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﺟ‬   ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ ﺤ ﺐ‬ ‫ ﻛﹶﺎ ﻥﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺮﺍ‬ ‫ ﻬ‬‫ ﺷ‬ ‫ﺮ‬‫ﻋ ﺸ‬  ‫ﻌ ﺔﹶ‬ ‫ ﺳ‬ ‫ﹶ ﻭ‬
‫ﺎ‬‫ﻫ‬‫ــﺎ‬  ‫ ﺿ‬‫ﺮ‬ ‫ﹶﺔﹰ‬  ‫ ﻚ‬‫ﱢ‬ ‫ ﹶﹶ‬ ‫ ﺎﺀ‬‫ ـﻤ‬‫ﺍﻟ ﺴ‬ ‫ﻲ‬ ‫ـ‬  ‫ﻬ ﻚ‬‫ ﺟ‬‫ﻭ‬ ‫ﻘﹶﱡ ﺐ‬ ‫ ﻯ‬‫ﺮ‬ ‫ﺪ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ﺎﹶ ﻰ‬‫ﻌ‬
 ‫ﻡ‬  ‫ﹶ ــ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﺮ‬‫ ﹶ ﻤ‬ ‫ ﺝ‬‫ ﺮ‬‫ ﺧ‬ ‫ﹸ ﻢ‬ ‫ ﺮ‬‫ ﺼ‬‫ ﺍﹾﻌ‬ ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬ ‫ﻪ‬‫ ﻌ‬‫ﻣ‬ ‫ﱠ ﻰ‬‫ ﺻ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺔ‬‫ﺍﹾ ﹶﻜ ﻌ‬    ‫ ﺤ‬ ‫ﻪ‬ ‫ ﺟ‬  ‫ﹶ‬
‫ ﹶ ﻰ‬ ‫ﻪ‬‫ ﺟ‬‫ﻭ‬ ‫ ﹶ ﺪ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻲ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻣ ﻊ‬  ‫ﱠ ﻰ‬‫ ﺻ‬ ‫ ﻪ‬‫ﹶ‬ ‫ ﺪ‬‫ﻬ‬‫ ﺸ‬  ‫ﻫ‬  ‫ﹶ‬‫ﻝ‬‫ﹶﻘﺎ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ﺎ ﺭ‬‫ ﺼ‬‫ﹾ ﻷ‬  ‫ﻣ ﻦ‬
«                      
‫ﻉ ﻲ ﺻ ﹶﻼﺓ ﺍﹾﻌ ﺼﺮ‬ ‫ﺍ ﻭﻫ ﻢ ﺭ ﹸﻛ‬ ‫ﺍﹾ ﹶﻜﻌ ﺔ ﹶﺎ ﺤﺮ ﹸ‬
 

24  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Ketika Rasulullah datang
datang ke Madinah, maka Rasulullah saw.
saw. shalat 
menghadap ke Baitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas
b elas
bulan; dan Beliau lebih menyukai untuk menghadap Ka’bah.
 Kemudian Allah Swt. menurunkan firman-Nya, “Sungguh Aku
telah melihat bolak-baliknya wajahmu ke Langit agar Aku
menghadapkanmu ke Kiblat yang kamu sukai.” Maka Nabi saw.
 pun shalat menghadap ke Ka’bah.
Ka’bah. Pada
Pada saat itu ada seorang
seorang laki-
laki yang shalat Ashar bersama beliau saw., kemudian ia keluar 
menuju kaum Anshar,
Anshar, dan berkata dirinya
dirin ya bersaksi bahwa ia shalat 
bersama Nabi saw. dan beli
beliau
au mengh
menghadap
adap ke Ka’bah. Maka kaum
 Anshar pun mengubah
mengubah arah
arah Kiblat mer
mereka
eka (menghadap
(menghadap ke KaKa’bah)
’bah)
 padahal mereka
mereka sedang ruku shalat Ashar.
Ashar.

  Al-Bukhâri telah meriwayatkan dari Ibnu Abî Aufâ ra., beliau


berkata:

‫ﻦ‬ ‫ ـ‬ ‫ ﻲ‬‫ﹸ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺍ ﺡ‬‫ﺮ‬‫ﺍﹾ ﺠ‬ ‫ ﻦ‬ ‫ﺓﹶ‬‫ ﺪ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ ﺭ ﻱ‬‫ ﺼ‬‫ﹾ ﻷ‬ ‫ﺔﹶ‬‫ ﻃﹶﹾﻠ ﺤ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ﻘ ﻲ‬‫ﹸ ﺳ‬ ‫ ﺖ‬‫ﻛﹸ‬ »

‫ ﹶ ﺪ‬  ‫ﺮ‬‫ ﻤ‬‫ ﺍﹾ ﺨ‬  ‫ ﻥﱠ‬  ‫ ﹶ ﹶﻘﺎ ﻝﹶ‬  ‫ﺁ ﺕ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﺎ ﺀ ﻫ‬‫ ﹶ ﺠ‬  ‫ﺮ‬‫ ﻤ‬    ‫ ﻫ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﹶ ﻀﻴ ﺦ‬  ‫ﻦ‬ ‫ ﻣ‬  ‫ ﺎ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ ﺷ‬  ‫ ﺐ‬‫ﹶﻛﻌ‬
 ‫ﻝﹶ‬‫ـﺎ‬ ‫ـ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻫ‬‫ ﹶﺎ ﻛﹾ ﺴﺮ‬ ‫ﺍ ﺭ‬‫ ﺍﹾ ﺠﺮ‬ ‫ ﺬﻩ‬‫ ﻫ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬ ‫ ﹸ ﻢ‬ ‫ ﺲ‬‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬ ‫ ﺔﹶ‬‫ ﻃﹶﻠﹾ ﺤ‬  ‫ﹶ‬ ‫ ﹶ ﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬ ‫ﻣ ﺖ‬ ‫ﺮ‬‫ﺣ‬

« ‫ ﺕ‬‫ﺮ‬‫ ﹶﻜ ﺴ‬‫ﺍ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ﻔﹶ ﻪ‬‫ ﹶ ﺳ‬ ‫ ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﺮ‬‫ ﹶ ﻀ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ﺍ ﺱ‬‫ﺮ‬‫ﻣ ﻬ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬ ‫ ﺖ‬‫ ﹶ ﹸﻘ ﻤ‬ ‫ ﺲ‬‫ﹶ‬
 Kami ditimpa
 Kami ditimpa kelapara
kelaparann pada beberapa
beberapa malam
malam saat
saat perang
perang Khaibar
Khaibar,
dan kami menemukan keledai kampung, kemudian kami
menyembelihnya. Maka ketika kuali telah mendidih, mendadak
berteriak juru bicara Rasulullah saw., “Matikanlah kuali itu dan
kalian jangan makan daging keledai jinak itu sedikit pun.” Abdullah
Abdull ah
berkata; Kami pada saat itu mengatakan, “Sesungguhnya Rasulullah
 saw.. melarang memakan keledai jinak itu hanya karena belum
 saw
dibagi lima (karena
lain berkata, hartajinak
“Keledai rampasan perang).” Tapi
itu diharamkan sahabat
secara yang 
mutlak.”
 

 Bersegeraa Mela
 Berseger Melaksanaka
ksanakan
n Syariah 25

 Kemudian aku bertanya kepada Sa'id bin Jubair


 Kemudian Jubair,, dan ia menjawab,
menjawab,
“Keledai jinak itu diharamkan secara mutlak.”

  Al-Bukhâri telah meriwayatkan


meriwayatkan dari Anas bin Mâlik ra., beliau
berkata:

‫ ــﺮ‬‫ ﻤ‬‫ﺍﹾ ﺤ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶﻌ‬‫ﻭ‬ ‫ﺮ‬‫ ﺧ‬ ‫ﻡ‬  ‫ ﻛﹶﺎﻥﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹶﹶ ﻤ‬ ‫ﺮ‬‫ ﺧ‬ ‫ ﺎ ﻲ‬‫ﹶ‬ ‫ﺔﹲ‬‫ﺎﻋ‬‫ ﺠ‬‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﺎ‬‫ﹶ ﺻ‬ »
 ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﻝ‬ ‫ ـ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﻱ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﻯ‬  ‫ﺎ‬ ‫ﺭ‬ ‫ ﻭ‬‫ﺍ ﹾ ﻘﹸ ﺪ‬ ‫ ﻏﹶﹶ ﺖ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﹶ ﹶ ﻤ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﺎ ﻫ‬ ‫ ﺮ‬‫ ﺤ‬‫ ﹶ ﺎ‬  ‫ ﺔ‬ ‫ﹾ ﻷ ﻫ‬
 ‫ﺎ‬‫ ﹶ ﻘﹸﻠﹾ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺪ‬ ‫ ﻋ‬  ‫ ﹶ ﺎ ﻝﹶ‬  ‫ﹰﺎ‬‫ ﺷ‬  ‫ﺮ‬‫ ﻤ‬‫ﺍ ﹾ ﺤ‬  ‫ ﻡ‬‫ﹸ ﺤ‬  ‫ ﻣ ﻦ‬  ‫ ﺍ‬‫ ﻤ‬‫ ﻄﹾﻌ‬ ‫ ﹶ ﹶﻼ‬  ‫ﺭ‬ ‫ ﻭ‬‫ﺍﹾ ﹸﻘ ﺪ‬  ‫ﺍ‬ ‫ﹶ ﹾﻛﻔﹸ‬
‫ﺔﹶ‬‫ﹶﹾ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻣ‬‫ﺮ‬‫ ﺣ‬ ‫ﻭ ﻥﹶ‬‫ﺮ‬‫ﺁ ﺧ‬ ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬ ‫ ﺲ‬‫ ﻤ‬‫ ﺨ‬ ‫ﹶ ﻢ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ ﻷ‬ ‫ ﻲ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ ﻰ‬‫ﻬ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻤ‬
« ‫ ﺔ‬‫ﹶﹾ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬‫ ﻣ‬‫ ﺮ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﹶ ﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬ ‫ ﺮ‬‫ ﺟ‬  ‫ ﻦ‬ ‫ ﻌﻴ ﺪ‬‫ ﺳ‬  ‫ﺖ‬
 ‫ ﹶﹾ‬‫ ﺳ‬‫ﻭ‬
Suatu hari aku memberi minum kepada Abû Thalhah al-Anshary,
 Abûû Uba
 Ab Ubaida
idahh bin al-
al-Ja
Jarra
rrah,
h, dan Ubay bin Ka’
Ka’ab
ab dari Fadhi
Fadhij,j, yaitu
yaitu
 peras
 pe rasan
an kurm
kurmaa. Kemudian ada seseorang yang datang, ia berkata,
“Sesungguhnya khamr telah diharamkan.” Maka Abû Thalhah
berkata, “Wahai Anas, berdirilah dan pecahkanlah kendi itu!” Anas
berkata, “Maka aku pun berdiri mengambil tempat penumbuk biji-
bijian milik kami, lalu memukul kendi itu pada bagian bawahnya,
hingga pecahlah kendi itu.”

  Al-Bukhâri telah meriwayatkan dari ‘Aisyah ra., beliau berkata:

‫ﺍ‬ ‫ـ‬‫ـ‬‫ﻘﹸ‬ ‫ ﹶﻔ‬‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﺮ ﻛ ﲔ‬‫ ﺸ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬ ‫ ﻭﺍ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ﺎﹶ ﻰ‬‫ﻌ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﺰ ﻝﹶ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ ﻤ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶﻐ‬‫ ﻭ‬ »
 ‫ﺍ‬ ‫ ﻜﹸ‬‫ ﺴ‬‫ ﻤ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ ﻤ ﲔ‬‫ ﺴ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﹶﻜ ﻢ‬‫ ﺣ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺍ ﺟ ﻬ ﻢ‬‫ ﻭ‬‫ﹶ ﺯ‬ ‫ﻣ ﻦ‬  ‫ﺮ‬ ‫ﺎ ﺟ‬‫ ﻫ‬  ‫ﻣ ﻦ‬  ‫ﹶ ﻰ‬‫ﻋ‬
«                  
‫ ﺍ ﺮ ﹶﻥﱠ ﻋ ﻤﺮ ﻃﹶﱠ ﻖ ﺍﻣﺮﹶ ﻦ‬  ‫ﻌ ﺼ ﻢ ﺍﹾ ﹶﻜ‬
 

26  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Telah sampai berita kepada kami, ketika Allah Swt. menurunkan
 firman-Nya
 firman-Nya (al-Mumtahanah [60]:
[60 ]: 10, penj.), yang memerintahkan
memerintahkan
kaum Muslim untuk mengembalikan kepada orang-orang Musyrik
apa yang telah mereka berikan kepada istri-istri
istri- istri mereka yang telah
hijrah dan Allah telah menentukan hukum kepada kaum Muslim
agar mereka
mereka tidak menahan tali perkawinan
perkawin an dengan wanita-wanita
kafir: bahwasanya Umar telah menceraikan dua orang perempuan.

  Al-Bukhâri meriwayatkan
meriwayatkan dari ‘Aisyah
‘Aisyah ra. berkata:

  ‫ ﻦ‬‫ ﺮ‬‫ ﻀ‬‫ ﹾ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ــ ﺰ‬‫ﹶ‬ ‫ ﺎ‬‫ﹶ ﻤ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ﹾ ﻷ ﻭ‬ ‫ﺍ ﺕ‬‫ ﺎ ﺟ ﺮ‬‫ ﻬ‬‫ ﹾ ﻤ‬  ‫ﺴ ﺎ ﺀ‬   ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﺣ‬‫ ﺮ‬ »

« ‫ ﻬ‬ ‫ ﻥﹶ‬‫ﺮ‬‫ ﻤ‬‫ ﹶ ﺎ ﺧ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻭ ﻃﹶ ﻬ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬ ‫ ﻘﱠ ﹾﻘ ﻦ‬‫ ﺷ‬  ‫ ﻬ ﻦ‬‫ﺟ‬  ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺮ ﻫ ﻦ‬‫ ﻤ‬‫ﺨ‬
Semoga Allah merahmati kaum Wanita yang hijrah pertama kali,
ketika Allah menurunkan firman-Nya, “ Dan hendaklah
hend aklah mereka
mengenakan kain kerudung mereka diulurkan ke kerah baju
mereka.” (TQS. an-Nûr [24]: 31).  Mak Makaa kaum
kau m wa
wani
nita
ta itu
it u
merobek kain sarung mereka (untuk dijadikan kerudung) dan
menutup kepala mereka dengannya.

  Abû Dawud telah mengeluarkan


mengelua rkan hadits dari Shafiyah binti
bin ti
Syaibah dari ‘Aisyah ra.:

‫ـﺎ‬ ‫ـ‬‫ﻭﹰ‬ ‫ﺮ‬‫ﻌ‬‫ﻣ‬ ‫ ــ ﻦ‬‫ﹶﻬ‬ ‫ﺖ‬‫ﹶ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻭ‬  ‫ﻬ ﻦ‬‫ﹶ‬‫ﻋ‬ ‫ ﺖ‬‫ ﹶ ﹶﹾ‬ ‫ﺎﺭ‬‫ ﺼ‬‫ﹾ ﻷ‬ ‫ﺴﺎﺀ‬  ‫ ﺕ‬‫ﺫﹶ ﻛﹶﺮ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫»ﹶ‬
‫ﻧﻪ‬‫ﺬﹾ‬ ‫ ﺨ‬‫ﺎﺗ‬ ‫ﹶ‬   ‫ﻦ‬ ‫ﻨﻬ‬‫ ﹶﻘﻘﹾ‬‫ ﹶ ﺸ‬ ‫ﺭ‬ ‫ ﺠ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬ ‫ ﻥﹶ‬‫ ﻤ ﺪ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺍ‬   ‫ ﹸﺓ‬‫ﺭ‬ ‫ﺳ‬  ‫ﺖ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﺰ‬ ‫ﻧ‬  ‫ﻤﺎﺎ‬‫ﹶﹶﻤ‬  ‫ﺖﺖ‬
  ‫ﹶ‬ ‫ﺎﹶ‬ ‫ﹶﺎ‬ ‫ﹶ‬‫ﻭ‬    
«‫ﺍ‬‫ﺮﺮ‬‫ﻤﻤ‬‫ﺧﺧ‬
Sesungguhnya beliau saw. menuturkan wanita Anshar, kemudian
beliau memuji mereka, dan berkata tentang mereka dengan baik.
 Beliau saw. memakai
saw.
kewajiban berkata
berkata,, “Ketika
“Kpenutup
etika diturunkan sura
suratt an-Nûr:
an-Nûrpenj.),
kepala/kerudung, : 31 (tentang 
maka
 

 Bersegeraa Mela
 Berseger Melaksanaka
ksanakan
n Syariah 27

mereka mengambil kain sarungnya, kemudian merobeknya dan


menjadikannya
menjadikannya sebagai kain penutup
p enutup kepala (kerudung).”

 Ibnu Ishak berkata, “Al-Asy’ats bin Qais telah mendatangi


Rasulullah saw.
saw. bersama delegasi dari Bani Kindah.” Az-Zuhry telah
menceritakan kepadaku bahwa
ba hwa al-Asy’ats bin Qais datang bersama
delapan puluh orang Bani Kindah yang berkendaraan.
b erkendaraan. Kemudian
mereka masuk menemui Rasulullah saw. di Masjid beliau. Mereka
mengikat rambut mereka
mereka yang iikal
kal dan memakai celak mata serta
memakai jubah bagus yang dilapisi sutra. Ketika mereka masuk
menemui Rasulullah saw., beliau saw. berkata kepada mereka,
“Apakah kali
kalian
an sudah masu
masukk Islam?” Mereka menjawab, “Benar
“Ben ar.”
.”
Rasul saw. berkata, “ Kenap
 Kenapaa sutra itu masih melekat
melek at di leher 
leh er 
kalian?” Az-Zu
 Az-Zuhry
hry berkata,
berkata, “Maka mereka
mereka pun merobek
merobek-robe
-robek
k sutra
tersebut dan melemparkannya.”

 Ibnu Jarîr telah meriwayatkan dari Abû Buraidah dari


bapaknya, beliau berkata; Ketika kami sedang duduk-duduk
menikmati minuman di atas pasir, pada saat itu kami bertiga
b ertiga atau
berempat. Kami memilik
memilikii kendi besar
besar  dan meminum khamr karena
masih dihalalkan. Kemudian aku berdiri dan ingin menghampiri
Rasulullah saw.
saw. Lalu ak
akuu mengucapkan salam kepada beliau, tiba-
tiba turunlah ayat tentang keharaman khamr:

 ç  £ Å Š øŠ ϑ y   $ø9 ρ$#u   ãϑ ôϑ ƒ   : s ø $ $# $ ϑ y  ¯ Ρ̄  ÎΡ)  θ (#þ ãΨΨ t Β #u™  t    % Ï% !  $  !©$# $  š ‰ κ κ  ¯r ≈ ''   tƒ 


Wahai orang-orang yang beriman sesungguhnya khamr dan judi…,
sampai akhir dua ayat yaitu:

β  θ  κ κå t  Ζ •Β Λ  Ρ
tβθ   Ρä r&  ≅ 
ö≅yγ    sù
 Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan
mengerjakan pekerjaan itu).
 

28  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Maka aku datang kepada sahabat-sahabatku
sahab at-sahabatku (yang sedang minum
khamr) dan membacakan ayat tersebut kepada mereka sampai
pada firman Allah:

β
βθ 
t   θ 
κ t
 J 
mengerjakan pekerjaan åitu)
 Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan  Ζ 
Ζ  
Β Λ 
 Ρ ≅ 
γ 
• . ä ö   sù
r
&   y
Dia (perawi hadits) berkata, “Sebagian di antara mereka
minumannya masih ada di tangannya, sebagiannya telah diminum,
dan sebagian lagi masih ada di wadahnya.” Dia berkata,
“Sedangkan gelas minuman yang ada di bawah bibir atasnya,
seperti yang dilakukan oleh orang yang membekam (gelasnya
masih menempel di bibirnya), kemudian mereka menumpahkan
besar   mereka seraya berkata, “Ya
khamr yang ada pada kendi besar 
Tuhan kami, kami telah berhenti.””

 Handzalah bin Abî Amir ra. yang dimandikan oleh Malaikat


(saat syahid di medan perang) telah mendengar seruan perang
Uhud. Maka dia pun bergegas menyambut panggilan itu, dan mati
syahid dalam perang Uhud tersebut. Ibnu Ishak berkata; Rasulullah
Rasulu llah
saw. bersabda, “Sesunguhnya sahabat (Handzalah) dimandikan
oleh Malaikat, maka tanyakalah bagaimana kabar keluarganya?
Maka aku pun (Ibnu Ishak) bertanya kepada istrinya. Dia pada
malam itu adalah pengantin baru. Istrinya berkata, “Ketika
mendengar panggilan untuk berperang, suamiku keluar padahal
dalam keadaan junub.” Rasulullah saw. bersabda, “ Begitulah ia
telah dimandikan oleh Malaikat.”

  Ahmad telah mengeluarkan hadits dari Abû


A bû Râfi’ bin Khadîj,
beliau berkata:

‫ﺚ‬‫ﹸ‬‫ﱡ‬‫ﻟ‬‫ﺎ‬ِ  ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬‫ ﻜﹾﺮ‬‫ ﹶ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﻝ‬ ‫ ــ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﻬ‬‫ﻋ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ﻋ‬ ‫ ﺽ‬‫ﹾ ﻷ ﺭ‬ ‫ﻞ‬‫ِﻗ‬‫ﺎ‬ ‫ ﺤ‬ ‫ﺎ‬‫ﻛﹸ‬ »
 

 Bersegeraa Mela
 Berseger Melaksanaka
ksanakan
n Syariah 29

 ‫ﻝﹶ‬ ‫ﺎ‬ ‫ــ‬  ‫ﻘﹶ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﻣ‬‫ ﻤ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬ ‫ﻡ‬   ‫ﺕ‬
 ‫ﺫﹶﺍ‬ ‫ ﺎ‬‫ﺎ ﺀ‬‫ ﹶ ﺠ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﻤ‬‫ ﺴ‬‫ ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﺎ ﻡ‬‫ ﺍﻟ ﱠﻄﻌ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻊ‬‫ﺮ‬ ‫ ﺍﻟ‬‫ﻭ‬
‫ ﻔﹶ ﻊ‬‫ ﻪ ﹶ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﺔ‬‫ ﻃﹶﺎ ﻋ‬‫ﻌ ﻭ‬ ‫ ﺎ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ ﻛﹶﺎ ﻥﹶ‬ ‫ﻣﺮ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹸ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬  ‫ﺎ‬‫ﺎ‬‫ ﻬ‬
 ‫ﻡ‬‫ـﺎ‬‫ـ‬ ‫ﺍﻟ ﻄﱠﻌ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻊ‬‫ـﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺍﻟ‬ ‫ ﻭ‬ ‫ﺚ‬‫ﹸ‬‫ﱡ‬‫ﻟ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬‫ ﹾﻜ ﺮ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﺽ‬‫ ﺎﹾ ﻷ ﺭ‬ ‫ ﺎ ﻞﹶ‬‫ ﺤ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ﺎ‬‫ﺎ‬‫ ﻬ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬
 ‫ﻣ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﺍﺀ ﻫ‬‫ ﻛ ﺮ‬ ‫ ﹶﻛ ﺮﻩ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬‫ ﺭ ﻋ‬‫ ﺰ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬‫ ﻋ‬‫ ﺭ‬‫ ﺰ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ ﺽ‬‫ﹾ ﻷ ﺭ‬  ‫ ﺏ‬‫ ﺭ‬  ‫ﺮ‬ ‫ﹶ ﻣ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻰ‬‫ ﻤ‬‫ ﺴ‬‫ﺍ ﹾ ﻤ‬
 «‫ ﺫﹶ ﻚ‬ ‫ ﻯ‬  ‫ﺳ‬
 «
 Kami pada masa Nabi membajak
memba jak tana
tanah,
h, kemudian
kemudi an menyewa-
kannya dengan (mendapat bagi hasil) sepertiga
sepertiga atau se
seperempatnya
perempatnya
dan makanan tertentu. Pada suatu hari datanglah kepada kami
 salahh seora
 sala seorang
ng pamanku,
pamanku, ia berkata
berkata,, “Rasulul
“Rasulullah
lah saw.
saw. telah melarang 
melarang 
 suatu perkara yang dulu telah memberikan manfaat (duniawi) bagi
kita. Tapi taat kepada Allah dan Rasul-Nya jauh lebih bermanfaat 
bagi kita. Beliau telah melarang kita membajak tanah kemudian
menyewakannya dengan imbalan sepertiga atau seperempat, dan
makanan tertentu. Rasulullah saw. memerintahkan pemilik tanah
agar mengolahnya atau menanaminya sendiri. Beliau tidak
menyukai penyewaan
penyewaan tanah dan yang selain itu.

***
 

30

~2~
MEMELIHARA AL-QURAN

 Al-Quran yang mulia adalah firman Allah Swt. Al-Quran


diturunkan kepada Rasulullah, Muhammad saw., melalui wahyu
yang dibawa oleh Jibril, baik lafazh maupun maknanya;
membacanya merupakan ibadah, sekaligus merupakan mukjizat
yang sampai kepada kita secara mutawatir. Allah Swt. berfirman:

‰ Š Š q  y     Β ≅ƒ ” ∴  ∴  ?s  µ   z


Η   x   ΟŠ  3  m = y     Β Ÿ    tƒ     t/    . Β ≅ Ü  ≈ t77   $ 9$# µ‹  ?' tƒ  āω
ω ρu  µ ƒy‰ 
Ï  A Å ô Ïi  × Í  (   Ï Ï ù ô Ï Ï ÷ È ÷ Ï ã Ï ø Ï Ïù ∩⊆⊄∪
Tidak datang padanya kebatilan dari sebelum dan sesudahnya,
diturunkan dari Dzat yang Maha Bijak dan Terpuji.. (TQS. Fush
Shilat [41]: 42)

 Al-Quran adalah
adalah kitab yang dijaga dengan penjagaan
penjagaan Allah sendiri.
sendiri.
 Allah berfirman:
berfir man:

 ∩®∪ βθ  t  :    …µ s9  $ Ρ̄Ρ) ρu   t  . %! $# $ Ζ uΖ  “ 


βt  θ à   ≈  p mt  
Ý Ï  ç  ¯ Î ø eÏ ø¨ ß ø  ¯ Î  Υw  $ Ρ̄Ρ)
 9 tΡ   t  
 

 Memelihara
 Memelihara aal-Quran
l-Quran 31

Sesunguhnya Kami telah menurunkan al-Quran dan Kami pasti


akan menjaganya. (TQS. al-Hijr [15]: 9)

 Al-Qu
 Al- Quran
ran adalah
ada lah kitab
ki tab yang mampu menghidup
menghi dupka
kann jiwa
jiw a dan
menentramkan hati. Dengan izin Tuhan mereka, al-Quran bisa
mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya; yaitu jalan
Dzat yang Maha Perkasa lagi Terpuji. Siapa saja yang berkata
dengan menggunakan al-Quran, pasti akan terpercaya. Siapa saja
yang mengamalkannya, pasti akan beruntung. Siapa saja yang
memutuskan hukum dengannya, pasti akan adil. Dan siapa saja
yang mendakwahkannya, pasti akan mendapatkan hidayah ke jalan
yang lurus.
 Al-Quran
 Al-Q uran adalah
adala h seba
sebaik-b
ik-baik
aik bekal
bek al bagi
bag i setiap muslim.
musli m.
Lebih-lebih bagi
b agi para pengemban dakwah. Dengan al-Quran hati
akan menjadi hidup. Dengannya,
D engannya, semua sandaran akan semakin
kokoh. Para pengembannya akan menjadi seperti gunung yang
berdiri kokoh, sehingga dunia pun menjadi kecil baginya ketika
berada di jalan Allah. Dia akan senantiasa mengatakan
mengatakan yang hak,
dan tidak takut terhadap celaan orang yang suka
suk a mencela, semata-
mata karena Allah. Dengan al-Quran, sesuatu yang mudah
diombang-ambing oleh angin lantaran bobotnya ringan, menjadi
lebih berat bobotnya di sisi Allah,
Alla h, ketimbang gunung Uhud, karena
dia senantiasa membaca al-Quran; dia membasahi
membasahi lisannya dengan
al-Quran, dan jari-jemarinya pun menjadi saksi. Seperti itulah para
sahabat Rasulullah saw.
saw. meng
mengarungi
arungi kehidupan dunia ini, seolah-
olah mereka seperti al-Quran yang berjalan. Mereka senantiasa
menelaah ayat-ayatnya, membacanya dengan sungguh-sungguh,
mengamalkan isinya dan mendakwahkannya. Jiwa mereka pun
tergetar oleh ayat-ayat adzab, dan hati mereka pun menjadi senang
s enang
karena ayat-ayat rahmat. Air mata mereka bercucuran karena

tunduk terhadap kemukjizatan dan keagungannya, serta patuh


terhadap hukum-hukum dan hikmahnya. Mereka menerima al-
 

32  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Quran langsung dari Rasulullah saw. sehingga ayat-ayatnya pun
menghujam dalam lubuk hati mereka yang paling dalam. Karena
itu, mereka menjadi manusia-manusia mulia dan menjadi para
pemimpin; orang-orang yang berbahagia dan beruntung. Ketika
mereka ditinggal
mereka di tinggal oleh Rasulullah saw.
saw. menuju tempat yang paling
tinggi di surga ‘illiyyin, mereka tetap konsisten memelihara al-
Quran, sebagaimana wasiat Rasulullah saw. saw. Maka para penghafal
(pemelihara) al-Quran tadi senantiasa berada di barisan
bari san terdepan
ketika melaksanakan amar makruf dan nahi munkar. Para
pengemban al-Quran itu juga senantisa menjadi terdepan dalam
segala kebaikan dan terdepan dalam menghadapi segala rintangan
di jalan Allah Swt.
Sesuatu yang paling berharga bagi
b agi kaum Muslim umumnya,
dan para pengemban dakwah khususnya, adalah bahwa hendaknya
al-Quran senantiasa menjadi penyiram hati mereka, dan teman setia
yang mengiringi setiap langkah mereka.mereka. Karena al-Quran
al-Qur an akan
membimbing
mem bimbing mereka untuk meraih semua kebaikan, dan mengang
mengangkat
kat
kedudukan mereka lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Mereka harus
senantiasa memeliharanya di tengah malam dan di penghujung siang,
dengan membaca, menghafal dan mengamalkannya, sehingga
mereka
mere ka akan menjadi sebaik-baik generasi khalaf , mewarisi generasi
 salaf
 sa laf yang terbaik.
Berikut ini adalah ayat-ayat al-Quran beserta hadits Nabi
yang menceritakan tentang turunnya al-Quran, jaminan
terpeliharanya, tentang petunjuknya, keutamaan membacanya,
dan segala kebaikan yang sangat banyak di dalamnya, dari dan di
sekitarnya:

 ∩⊇®⊆∪   ÍÉ ß ø Ï ä Ï   Î ù
t   ‘  ‹  ϑ    $9$#  
‹ΖΖ   ϑ  z  Β βθ  ß Ï ß ” Ï Î
βt  θ   G tG 9  y   7 7 ==  %s  4’’  n ?   tã  ∩⊇®⊂∪  
 Β{F $# y 
y ρ    $ 9$# µ µ/  tΑ  t Ρt 
 Dia dibawa turun oleh ar
ar-R
-Ruh
uh al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu
(Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang-
 

 Memelihara
 Memelihara aal-Quran
l-Quran 33

orang yang memberi peringatan. (TQS. asy-Syu’arâ


asy-Syu’a râ [26] : 193-
194)

βt  θ à 
 ∩®∪ βθ   ≈   mt  
à   Ý Ï  ç  ¯ Î ø Ïe ø ¨ ß ø  ¯ Î
t :    …µ µs9   $ Ρ̄Ρ) ρu   t  %!
% $
 !$# $ Ζ uΖ 9  “ tΡ   
t Υw    $ Ρ̄Ρ)
  t  
Sesungguhnya Kami
Kami telah menurunkan al-Quran dan Kami pasti
akan menjaganya. (TQS. al-Hijr [15]: 9)

Ï  A Å ô Ïi × Í  (  Ï Ï ù ô Ï Ï ÷ È ÷ Ï ã Ï ø Ï Ïù
 Η Ηx    ΟŠ  3  m
‰ Š Š q  y    Β ≅ƒ  ∴  ?s  µµ   
≅ƒ ” ∴  = = y     Β Ÿ 
 z ω ρu  µµ ƒ ‰ 
y  tƒ      t/   . Β ≅ Ü ≈  t7 7  $  9$# µ‹ 
≅ Ü  µ‹  ?''  tƒ  āω
 ∩⊆⊄∪
Tidak datang padanya kebatilan dari sebelum dan sesudahnya,
diturunkan dari Dzat yang Maha Bijak dan Terpuji.. (TQS. Fush
Shilat [41]: 42)

βθ  è ÷ Ï © Ï Ï ÷ ß ø  çÅe ã ã ø Ï  ¯É Ï Ï ö ö à ø ¨  ÎÎ


βt  θ = =ϑ 
y   è è ƒt   
t   %%   !  $!  #$ t 
   ΖΖ  Β σ ϑ 
ϑ  $ 9#$  ³ u;;   ƒ ρu  Π θ u %&r  † 
š κ κ u   tβ  #u™   ) 
 L = = 9 “‰ 
† φ  ©  ‰ ‰  ) $ 9 $# #‹ 
x  ≈  δy   β̈β)
 Z 
 Î 6 6x    \   # _ô r&  Ν öΝ ç mλλ   ;   ¨β̈βr&  M Ï  ≈ s y  Î =≈ =≈ Á ¢Á $ 9 $#
 ∩®∪  #  
Sesungguhnya al-Quran ini memberikan petunjuk kepada jalan
yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada
kepada orang-orang 
mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada
 pahala yang besar
besar.. (TQS. al-Isra [17]: 9)

$ ϑ 
£ ΒÏi  #Z     W Ï2
ŸŸ   Ν ö  3 ä 9s    Ú    Îi7 7t  ƒã  o$ ΨΨ  9θ ä  ™ß ‘u  Ν ö 2
à u™  ! _$$ y   ‰ ô s%   =  Å   $9ø# ≅ Ÿ δ÷  ¯r' '  ≈  tƒ 
É  ≈ tGG  6 
Ν à2u™  !% !%y`    ô‰  ‰s%   4   9     V ÏVŸ 
Ÿ    ∅ãt  (# θ  θ  àè ÷è   ƒt  ρu   = 
2 É  ≈ tGG  6 
Å6
   $ ø9$#   
z  ÏΒ χθ 
š
χθ   à ƒ   B ø é öΝΝ   FçF ΨΨ  à2
 
… çµµ Ρ≡ Ρt  θ 
≡u  ôÊ ‘Í ì 
y  7 7t  ?  $©$# Ç∅Βt  ª! $# ϵµ  /Π “‰ 
ωôγγ   ƒt   ∩⊇∈∪  
Ñ  7Î7  •Β = 
Ò  ≈ tGG  Å2
   ρu  ‘ Ö θ  Ρç «! $# š
∅ÏiΒ
4’’  n <  Î)  Ο 
ó Îγƒγƒ‰ Ï‰ γ ôγt ƒ  ρu  ϵµ ÏΡ  øŒ * *Π /Î  ‘Í θ Ψ9–Ψ  $9#$ †  n < )Î  M 
 Ο  Ï  ≈ ϑ y  =è=  à —à $ 9$#   z  ÏiΒ Ν γ ßγ _ ã   Ì ‚ ÷‚ム ρu   Ο≈ 
É  n==   ¡ ¡¡ $ 9$# Ÿ ≅  7ç7 ß™ 
 Ο≈ 

∩⊇∉∪ ΟŠ 
 5  ) É tGG  ¡ ó  Β•  Þ:   ≡ À
u Å
 

34  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Hai ahli kitab, sesungguhnya
sesungguhnya ttelah
elah datang kepadamu
kepadamu R Rasul
asul Kami,
Kami,
menjelaskan kepadamu banyak dari isi al-Kitab yang kamu
 s
 see m b u n y i k a n , d a n b a n y a k ( p u l a ) y a n g d i b i a r k a n n y a .
Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab
yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-
orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan
(dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang
orang-oran g dari gelap
 gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya
seizin-Nya
dan menjuluki
menjulu ki mereka
mereka ke jalan yang lurus. (TQS. al-Mâidah [5]:
15-16)

ÈβøŒ Î* *  Î/  ‘Í θ –ΨΨ9  $9#$ ’  n < Î)  M 


Ï  ≈ ϑ y  =è= —à à    $9$#   z  ÏΒ  ¨$  y    Ì ‚ 
}   Ζ̈9Ζ9  $$# l 
 ¨$ ̈ ÷‚  GçG Ï9   7 y   ø‹‹  s9 )Î  µ≈ µç  o≈ ΨΨ  ø9 “   t Ρr&  = 
ë  ≈ tGG  Å2
  …

 ∩⊇∪ ‰ ‹‹ ϑ  t  :   $# “  “ 


  pt   u  ’4’  n  ) Ο γ / ‘u 
ƒ yè    $9# Þ ≡ À
Ï Ï ø Í Í ø Å Å  Î ó Î  În
(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang 
benderangg dengan izin
benderan i zin Tuhan
Tuhan mereka, (yai
(yaitu)
tu) menu
menuju
ju jalan Tuhan
Tuhan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (TQS. Ibrahim [14]: 1)
Ü  èà $ ø$ ’ Èy  ô s  « $ Ìò É Î Ÿ r 
 > θ = = ) 
)9 #  
 ⌡  ϑ Ü  ‹ / ω&
Ü ?  !#  2‹ 
 Ingatlah,
 Ingatlah, hanya dengan
dengan mengingat
mengingatii Alla
Allah-lah
h-lah hati menjadi
menjadi tenteram
tenteram..
(TQS. ar-Ra’d [13]: 28)

$ Z  
Z ≈  n  ==  F  ÏF z÷   $# µŠ ÏµŠ Ïù (#  ρρ‰ ß‰`y   θ u 9s  «! $#  Î    ö îx   ‰ Ï‰ ΖΖ Ïã      ô ÏΒ βt  %  . x   θ  θ ö s9  ρu   4  tβ  #u™   ö ) à) $ 9ø$# tβρβ  ρ  ã /−y‰   tFF  tƒ  Ÿ ξ sù r& 
WŸ 
Ÿ   
 ∩∇⊄∪  # W 
2 Z  Ï
 Mak a apakah
 Maka ap akah mereka
merek a tidak
ti dak memp
memperha
erhatitikan
kan al-Qu
al- Quran
ran?? Kalau
Kal au
kiranya al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka
mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (TQS. an-Nisa
[4]: 82)
 

 Memelihara
 Memelihara aal-Quran
l-Quran 35

Rasulullah saw. bersabda :

 «‫ ﻪ‬‫ﱠ ﻤ‬‫ ﻋ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﺁ ﻥﹶ‬‫ ﺍﹾ ﻘﹸﺮ‬ ‫ﱠ ﻢ‬‫ ﻌ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﻣ‬ ‫ ﹸﻛ ﻢ‬‫ﺮ‬‫» ﺧ‬
 «
Orang yang terbaik diantara kalian adalah
adal ah orang yang mempelajari
mengajarkannya. (HR. al-Bukhâri dari Utsman
al-Quran dan mengajarkannya.
bin Affan r.a)

 ‫ ﻻﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬ِ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ﹶ ﻣ‬ ‫ ﺮ‬‫ ﺸ‬‫ ﻌ‬ ‫ ﺔﹸ‬‫ ﺴ‬‫ﺍﹾ ﺤ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﺔﹲ‬‫ ﺴ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻪ‬ ‫ ﹶﹶ ﻪ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﺎ ﺏ‬‫ ﻛ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ ﹰﺎ‬‫ ﺮ‬‫ ﺣ‬ ‫ﹶ‬‫ ﹶ ﺮ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻣ‬ »
 «‫ﻑ‬
 «  ‫ﺮ‬ ‫ﺣ‬  ‫ﻭ ﻣﻴ ﻢ‬  ‫ﺮ ﻑ‬ ‫ﺣ‬  ‫ﻭ ﻻﹶ ﻡ‬  ‫ﺮ ﻑ‬ ‫ﺣ‬  ‫ ﹶ ﻒ‬ ‫ﻭﹶ ﻜ ﻦ‬  ‫ﺮ ﻑ‬ ‫ﺣ‬  ‫ﺍ ﱂ‬ ‫ﻝﹸ‬ ‫ﹶ ﹸ‬
 Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah, mak
 Barangsiapa makaa dia akan
mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan akan dibalas
dengan sepuluh kali lipat.
l ipat. Aku tidak mengatakan bahwa “alif lam
mim” adalah satu huruf. Akan tetapi Alif adalah satu huruf, Lam
 satu huruf,
huru f, dan Mim juga satu hur huruf 
uf . (HR. at-Tirmidzi dari
Abdullah bin Mas’ud, dan hadits ini shahih)

  ‫ ﻫ‬‫ ﺁ ﻥﹶ ﻭ‬‫ﺍﹾ ﹸﻘ ﺮ‬  ‫ﹸ‬‫ ﹾﻘ ﺮ‬ ‫ﺍﱠ ﺬ ﻱ‬‫ ﻭ‬   ‫ﺓ‬‫ ﺭ‬‫ ﺮ‬‫ ﺍﹾ‬  ‫ﺍ ﻡ‬‫ﺍ ﹾ ﻜ ﺮ‬  ‫ ﺓ‬‫ ﻔﹶﺮ‬‫ ﺍﻟ ﺴ‬  ‫ﻊ‬ ‫ﻣ‬   ‫ ﺁ ﻥ‬‫ ﻘﹸ ﺮ‬ ‫ ﹾ‬ ‫ ﺎ‬ِ  ‫ﺮ‬ ‫ﺎ ﻫ‬‫ ﺍﹾ ﻤ‬ »
 «‫ﺮﺍ ﻥ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﻕ‬ ‫ﺷﺎ‬   ‫ ﻪ‬‫ﻋﹶ‬     ‫ﻫ‬ ‫ﻭ‬   ‫ ﻴ ﻪ‬  ‫ ﻊ‬‫ ﻌ‬
Orang yang mahir dengan al-Quran akan bersama-sama dengan

rombongan malaikat yang


orang yang membaca yaal-Quran
ng muliatapi
danterbata-bata
senantiasa berbuat baik.berat 
dan sangat Dan
baginya, ia akan mendapatkan dua pahala. (HR. Muslim dari
‘Aisyah, Ummul Mukminin.
Mukmi nin. r.a)

« ‫ﺮ ﺏ‬‫ﺍﹾ ﺨ‬ ‫ ﺖ‬‫ ﻛﹶ ﺎﹾ‬ ‫ﺁﻥ‬‫ ﻟ ﹸﻘﺮ‬‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﺀ‬‫ ﻲ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﻪ‬  ‫ ﺟ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﺲ‬‫ﹶ‬ ‫ﺍﱠ ﺬ ﻱ‬ ‫ﻥﱠ‬ »

Sesungguhnya orang yang dalam hatinya tidak ada al-Quran


 sedikitpun
 sedikitpun (yang dia hafal) bagaikan ruma
rumahh yang akan roboh. (HR.
At-Tirmidzi, Ia menshahihkannya. Dan ini adalah hadits

shahih).
 

36  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

«‫ﺎ ﺣ ﻪ‬‫ ﺎ ﺼ‬‫ ﻔﻴ ﻌ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﺔ‬‫ﺎ ﻣ‬‫ ﺍ ﹾ ﻘ‬‫ ﻡ‬   ‫ ﺄ ﹾ ﻲ‬ ‫ﻪ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ﺁ ﻥﹶ‬‫ ﺍﹾ ﻘﹸ ﺮ‬ ‫ ﺀ ﻭﺍ‬‫»ﺍ ﻗﹾﺮ‬
 Bacalah al-Quran, kar
karena
ena al-Quran akan
akan datang pada hari kiamat 
kiamat 
kelak memberi syafa’at (pembelaan) bagi ahlinya.  (HR. Muslim
dalam kitab Shahih-nya. Dari Abû Umamah al-Bahili ra.)

 ‫ﻰ‬‫ـ‬‫ـ‬‫ﹶ‬ِ     ‫ﹶﺎ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﺎ ﻣ‬‫ﹶ ﻣ‬ ‫ﹶ ﻪ‬‫ ﻌ‬‫ ﺟ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻣ‬ ،،‫ ﻕ‬‫ ﺪ‬‫ ﺼ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﺎ ﺣ ﻞﹲ‬‫ ﻣ‬‫ ﻭ‬ ،،‫ ﻔﱢ ﻊ‬‫ ﺸ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﺎ ﻊ‬‫ﺁ ﻥﹸ ﺷ‬‫ﺍﹾ ﻘﹸﺮ‬
»

 «‫ﺎ ﺭ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬ ‫ﺳﺎ ﹶ ﻪ‬  ‫ﺧﻠﹾ ﹶﻔ ﻪ‬  ‫ﻌﹶ ﻪ‬ ‫ﺟ‬  ‫ ﻦ‬‫ﻭ ﻣ‬  ‫ ﺔ‬‫ﺍﹾ ﺠ‬
 Al-Quran adalah kitab yang menjadi pembela dan bisa diminta
 pembelaan, ia adalah kitab yang M âhil dan Mushaddaq.1 Siapa
 saja yang menjadikan al-Quran ada di depannya 2, maka ia akan
menuntunnya
menuntun nya ke surga. Tapi
Tapi siap
siapaa saja yang menjadikan
menjadi kan al-Quran
al-Qu ran
di belakangnya3, maka ia akan menggiringnya ke neraka. (HR.
Ibnu Hibban dalam kitab  Sh  Shah ih--nya dari Jabir bin
ahih
Abdullah ra. Dan riwayat Baihaqi dalam kitab Sya’
 Sya’bul
bul Ima
Iman
n
dari Jabir dari Ibnu Mas’ud ra. Ini adalah hadits shahih)

1. Muh
Muhammad
ammad Abû Bakar bin Abdu
Abdull Q
Qadir
adir a
ar-
r-Raji
Raji dalam k
kamusn
amusnya
ya Mukh
Mukhtar
tar
Shihah berkata, “Mâhil artinya al-Quran. Yaitu kitab yang akan menyeret
pembacanya menuju Allah Swt. jika tidak mengikuti apa yang ada di

dalamnya. Menurut
Menurut pendapat
pendapat lain arti Mâhil adalah Mujadil; artinya yan
yang
g
mendebat (kebatilan). Mushaddaq artinya yang dibenarkan. Jika di baca
mushaddiq artinya yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya,  penj.

2. Me
Menja
njadik
dikann
annya
ya se
sebag
bagai
ai ima
imam
m dan p
pedo
edoman
man.. Keti
Ketika
ka ia ak
akan
an be
berb
rbuat
uat apa
apa
pun senantiasa melihat dulu al-Quran yang ada di depannya,  penj.

3. Men
Menjadika
jadikann al
al-Qu
-Quran
ran di be
belaka
lakangn
ngnya
ya maksu
maksudny
dnya
a ad
adalah
alah ttidak
idak
mengamalkannya dan tidak menjadikannya sebagai pedoman hidupnya.
Ketika ia berbuat apa pun tidak melihat dulu kepada al-Quran karena ada
di belakangnya. Dalam riwayat lain di katakan, Waro-a Dzohrihi artinya di
balik punduknya. Jadi meskipun ia menoleh ke belakang tatap saja al-
Quran tidak akan kelihatan.
 

 Memelihara
 Memelihara aal-Quran
l-Quran 37

 «‫ﻦ‬ ‫ ﺮﻳ‬‫ ﺁ ﺧ‬ ‫ ﻪ‬ ‫ ﻊ‬‫ ﻀ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﺍ ﻣ‬  ‫ﹶ ﹾﻗ‬ ‫ﺎ ﺏ‬‫ﺍ ﹾ ﻜ‬ ‫ ﺬﹶﺍ‬‫ ﻬ‬ ‫ ﹶ ﻊ‬‫ ﺮ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫» ﻥﱠ‬
 «
Sesungguhnya Allah akan mengangkat suatu kaum (menuju
kemuliaan, penj.)
penj.) dengan al-Quran ini dan dengannya pula Allah
akan menjatuhkan kaum yang lain (menuju kehinaan, penj.) . (HR.
Muslim)
 Abû Dawud dan at-Tirmidzi
at-Tirmidzi telah mengeluarkan
mengeluarkan hadits yang sahih
bahwa Rasulullah bersabda :

  ‫ ﺎ‬‫ﺍﻟ ﺪ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ ﻞﹸ‬‫ ﺮ‬ ‫ ﺖ‬‫ ﻛﹸ‬  ‫ ﺎ‬‫ ﻛﹶ ﻤ‬  ‫ ﻞﹾ‬‫ ﺭ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻖ‬‫ﺍ ﺭ‬‫ ﻭ‬  ‫ﹾ‬‫ ﺍﻗﹾ ﺮ‬  ‫ ﺁ ﻥ‬‫ ﺍﹾ ﻘﹸ ﺮ‬  ‫ ﺎ ﺣ ﺐ‬‫ ﺼ‬  ‫ ﻘﹶ ﺎ ﻝﹸ‬»
 « ‫ﺅ ﻫ‬  ‫ ﻘﹾ ﺮ‬ ‫ ﺔ‬‫ ﺁ‬  ‫ ﺁ ﺧ ﺮ‬  ‫ ﺪ‬‫ ﻋ‬  ‫ﻚ‬ ‫ ﺰﹶ‬‫ ﻣ‬  ‫ﹶ ﻥﱠ‬
 Kelak (di akhirat) akan dikatakan kepada Shahibul Quran (orang 
yang senantiasa bersama-sama dengan al-Quran, penj.), “Bacalah,
naiklah terus dan bacalah dengan perlahan-lahan (tartil)
 sebagaimana engkau telah membaca al-Quran dengan tartil di
dunia. Sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir ayat yang 
engkau baca. 4”

‫ﺍ‬ ‫ ﹾﺄ ﻛﹸﹸ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬ ‫ ﻴﻪ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﹸ‬‫ﻐ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻭ‬‫ﻪ‬‫ﻋ‬ ‫ﺍ‬ ‫ ﹸﻔ‬‫ ﺠ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻪ ﻭ‬ ‫ﺍ‬  ‫ﻤﹸ‬ ‫ﺍﻋ‬‫ﺁ ﻥﹶ ﻭ‬‫ﺍﹾﻘﹸﺮ‬ ‫ﺀ ﻭﺍ‬‫ﺍﻗﹾﺮ‬ »
« ‫ ﻪ‬  ‫ ﻭﺍ‬‫ ﻜ ﹾ ﺮ‬‫ ﺴ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬
 Bacalah al-Quran dan beramall
beramallah
ah dengan al-Quran, janganlah
kalian menolaknya, janganlah berlebih-lebihan di dalamnya
(membaca dan mengamalkan).
mengamalkan). Janganlah makan (dari al-Quran)
dan janganlah menumpuk-numpuk harta dengannya . (HR.
Ahmad, ath-Thabrâni,
ath-Thabrâni, dan yang la lainnya
innya dari Abdurrahman
Abdurrahma n
bin Syibli ra. Ini
I ni adalah hadits shahih).

4. Maksu
Maksudny
dnya
a kelak di akhirat
akhirat tempatnya
tempatnya terg
tergantu
antung
ng pada sediki
sedikitt bany
banyakny
aknya
a
bacaan al-Quran di Dunia. Semakin banyak, maka akan semakin tinggi,
sehingga dalam hadits itu dikatakan “naiklah”
 

38  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

 ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﺭﳛ‬‫ﻭ‬ ‫ﺐ‬‫ﻃﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻤ‬‫ ﹶﻃﻌ‬ ‫ﺔ‬‫ﺮﺟ‬  ‫ﹾﻷ‬ ‫ﹶﻞﹸ‬‫ﻣ‬ ‫ﺁﻥﹶ‬‫ﺍﹾ ﹸﻘﺮ‬ ‫ﺮﹸ‬ ‫ﻘﹾ‬ ‫ﺍﱠﺬﻱ‬ ‫ﺆﻣﻦ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺍﹾ‬ ‫ﻣﹶ ﹸﻞ‬ »


‫ﺐ‬‫ﻃﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻤ‬‫ﻃﹶﻌ‬ ‫ﺮﺓ‬ ‫ﻤ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻣﺜﻞ‬ ‫ﺮﺁﻥﹶ‬ ‫ﺍﹾ ﹸﻘ‬ ‫ﹸ‬‫ﻘﹾﺮ‬ ‫ﻻﹶ‬ ‫ﺍﱠﺬﻱ‬ ‫ﻣﻦ‬‫ﻤﺆ‬ ‫ﺍﹾ‬ ‫ﻣﹶ ﹸﻞ‬ ‫ﻭ‬   ‫ﺐ‬‫ﹶﻃ‬

‫ﻬ‬ ‫ﺤ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﺔ‬‫ﺤﺎ‬ ‫ﺍﻟﺮ‬  ‫ﺮﺁﻥﹶ ﻣﺜ‬ ‫ﺍﹾﻘﹸ‬  ‫ﺮ‬ ‫ ﹾﻘ‬ ‫ﺍﱠﺬﻱ‬ ‫ ﺎﻖ‬‫ﺍﹾﻤ‬ ‫ﻣﹶﻞﹸ‬ ‫ﻭ‬   ‫ﻬﺎ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﺭﻳﺢ‬ ‫ﻭﻻﹶ‬
‫ﹶﻞ‬‫ﻛﹶﻤ‬ ‫ﺁﻥﹶ‬‫ﺍﹾ ﹸﻘﺮ‬ ‫ﹸ‬‫ ﹾﻘﺮ‬ ‫ﻻﹶ‬ ‫ﺍﱠﺬﻱ‬ ‫ ﺎﻖ‬‫ﺍﹾﻤ‬ ‫ﹶﻞﹸ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬  ‫ﺮ‬‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻤ‬‫ ﹶﻃﻌ‬‫ﻭ‬ ‫ﺐ‬‫ﻃﹶ‬
  «‫ﻬﺎ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﺭﻳﺢ‬ ‫ﻭﻻﹶ‬   ‫ﻣﺮ‬  ‫ﺎ‬‫ﻬ‬ ‫ﻤ‬‫ﻃﻌ‬‫ﹶ‬  ‫ ﹶﻈﹶﺔ‬‫ﻨ‬‫ﺤ‬ ‫ﹾ‬‫ﺍ‬
 Perumpamaan orang mukmin yang membaca al-Quran adalah
 Perumpamaan
 seperti buah Utruja, rasany
rasanyaa enak baunya
b aunya harum. Perumpama
Perumpamaan an
orang mukmin yang tidak membaca al-Quran adalah seperti buah
Tamrah (kurma), rasanya enak tapi tidak wangi. Sedangkan
 perumpamaan orang munafik yang membaca al-Quran adalah
 seperti buah Raihanah,
aihan ah, baunya harum tapi rasanya pahit. Dan
 perumpa
 perumpamaa
maann ora
orang
ng munafi
munafikk yang tidak
tidak membaca
membaca al-Quran
al-Quran adalah
adalah
 seperti buah Handzalah, baunya tidak harum dan rasanya pun
 pahit. (HR. al-Bukhâri dan Muslim dari Abû Mûsâ al- a l-Asy’
Asy’ari
ari
ra.)

‫ﹾ ﻹ ﻞ‬ ‫ﻣ ﻦ‬  ‫ ﹾﻔ ﹶﺘ‬ ‫ ﺪ‬‫ﹶ ﺷ‬  ‫ﹶ ﻬ‬ ‫ ﺪﻩ‬  ‫ ﺪ‬‫ ﻤ‬‫ ﺤ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﹾﻔ ﺲ‬ ‫ﺍﱠ ﺬ ﻱ‬  ‫ﹶ‬ ‫ﺁﻥﹶ‬‫ ﺍﹾ ﹸﻘﺮ‬ ‫ﻬﻭﺍ‬ ‫ﻘﹸﺪ‬‫ﻫ‬‫ﺎﻋ‬ ‫ﻲﻌ‬
«

 Pelih
 Pel ihar
arala
alahh (h
(hafa
afala
lan)
n) al-
al-Qu
Qura
ran!
n! Sebab
Se bab,, demi
de mi Dzat yang
yan g jiwa
ji wa
 Muhammad
 Muhamm ad ada ditangan-Nya
ditangan-Nya,, sesungguh
sesungguhnya
nya al-Quran
al-Quran lebih cepat 
lepasnya (dari ingatan) daripada lepasnya unta dari tambatannya.
tambatannya.
(HR. al-Bukhâri dan Muslim dari Abû Mûsâ al-Asy’ari ra.)

Itulah ayat-ayat al-Quran dan hadits-hadits Nabi yang

mulia, yang menjelaskan kedudukan yang agung bagi al-Quran


dan bagi pengemban al-Quran. Ayat-ayat al-Quran dan hadits-
 

 Memelihara
 Memelihara aal-Quran
l-Quran 39

hadits tersebut telah mendorong pengemban al-Quran untuk


menelaahnya, mengamalkannya
mengamalkannya serta
ser ta senantiasa memeliharanya,
di saat mereka di rumah atau ketika sedang di perjalanan. Dengan
begitu, al-Quran akan menjadi sebuah kekuatan
keku atan dalam menemp
menempuh
uh
seluruh jalan kebaikan. Mereka tidak akan menyimpannya di rak
hingga dipenuhi debu. Mereka pun tidak akan menghiasinya
kemudian menyimpan di lemari, lalu dikunci hingga
melupakannya. Marilah kita minta perlindungan kepada Allah agar
tidak termasuk orang-orang yang merugi. Karena itu marilah kita
memelihara al-Quran, wahai saudara-saudarak
saudara -saudaraku.
u. Mari kita bergegas
untuk membacanya dengan benar, menelaahnya dengan benar,
mengamalkannya dengan benar, dan terikat padanya dengan
benar; agar rasa kita menjadi enak dan bau kita menjadi harum
mewangi. Melalui semuanya tadi, marilah kita menjadi barisan
pertama dalam mengemban
mengemban dakwah di dunia ini, mudah-mudahan
kita menjadi barisan pertama kelak di surga dan hari Akhir, ketika
dikatakan nanti, “ Bacalah dan naiklah terus.!”. Dengan demikian
semoga kita termasuk orang-orang yang berhak mendapatkan
pertolongan Allah Yang Agung, dan meraih keb
kebahagian
ahagian yang tiada
taranya, serta berhak mendapatkan ridha Allah Swt. Allah
berfirman:

   Ζ Β σ ϑ  $9#  ³  o 0  ρu 
 t  Ï Ï ÷ ß ø  Î Åe
 Bergem
 Bergembiralah
biralah wahai orang-orang yang beriman (TQS. al-Ahzâb
al-Ahzâb
[33]: 47)

***
 

40

~3~
CINTA KEPADA ALLAH
DAN RASUL-NYA 

 Al -Azh
 Al-Az h ari berk
be rkata
ata,, “Ar ti cint
ci nta
a se
seor
oran
angg hamba
ha mba kepad
kep adaa
 Allah
 Al lah da
dann Rasul
Ras ul-N
-Nya
ya adala
ad alah h menaati
mena ati dan mengi
men gikukuti
ti perin
per intah
tah
 Allllah
 A ah d an Rasu
Ra sul-
l-N
N ya.”
ya .” A l-Bai
l-B aidh
dhawawii b erka
er kata
ta,, “Ci
“Cint
ntaa adal
ad alah
ah
keinginan untuk taat.” Ibnu Arafah berkata, “Cinta menurut
istilah orang arab adalah menghendaki sesuatu untuk
meraihnya.” Al-Zujaj berkata, “Cintanya manusia kepada Allah
dan Rasul-Nya adalah menaati keduanya dan ridha terhadap
segala perintah Allah dan segala ajaran yang dibawa Rasulullah
saw.”
Sedangkan arti cinta Allah kepada hamba-Nya adalah
ampunan, ridha dan pahala. Al-Baidhawi berkata ketika
menafsirkan firman Allah:

 3  ö ä  ç è ö ä ö Ï ø
 3 t/  θ θ ΡŒ / 
  / 
 /  3   3 s9    
 /  3  öã ä ö Î ó ã
 ó ót ƒ ρu  ª! $# ΝΝ  3  s   ƒ
  3 77  66 s 
 Niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni
mengampuni dosa-dosamu
(TQS. Ali ‘Imrân [3]: 31).
 

Cinta Kepada Allah dan Rasul-Nya 41

Maksudnya, pasti Allah akan ridha kepadamu. Al-Azhari berkata,


“Cinta Allah kepada hamba-Nya adalah memberikan kenikmatan
kepadanya dengan memberi ampunan.” Allah berfirman:

 t 
      †  ωŸ  ©! $# β̈β* sù 
    ≈ s   $9# = t  
Í Ï   ø  Ïä ¨  Î
Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang kafir  (TQS. Ali
‘Imrân [3]: 32).

Maksudnya, Allah tidak akan memberi ampunan kepada


mereka.
mere ka. Sufyân bin Uyainah berkata, “Arti
“Arti dari niscaya Allah akan
mencintaimu adalah Allah akan mendekat padamu. Cinta adalah
kedekatan. Arti Allah tidak mencintai orang-orang kafir adalah Allah
tidak akan mendekat kepada orang kafir.” Al-Baghawi berkata,
“Cinta Allah kepada kaum Mukmin adalah pujian, pahala, dan
ampunan-Nya
ampunan -Nya bagi mereka.” Al-Zujaj berkata, “Cinta Allah kepada
makhluk-Nya adalah ampunan dan nikmatnya-Nya atas mereka,
dengan rahmat dan ampunan-Nya,
ampunan-Nya, serta pujian yang baik kepada
k epada
mereka.
 Yang
 Yang menjadi
menjadi fokus
fokus kami dalam
dalam bab ini adalah
adalah cinta
cinta seorang
seorang
hamba kepada Allah dan Rasul-Nya. Cinta dalam arti yang telah
disebutkan di atas merupakan suatu kewajiban. Karena mahabbah

(cinta) merupakan salah satu kecenderungan yang akan


membentuk nafsiyah   seseorang. Kecenderungan ini terkadang
berupa perkara alami yang berbentuk naluri yang bersifat fitri
(sesuai dengan penciptaan Allah). Naluri seperti ini tidak
berhubungan dengan mafhum  (pemahaman) apa pun; seperti
kecenderungan manusia terhadap kepemilikan, kecintaan pada
kelestarian dirinya, kecintaan pada keadilan, kecintaan pada
keluarga, anak, dan sebagainya. Namun kecenderungan ini
terkadang juga merupakan dorongan yang berhubungan dengan

mafhum tertentu. Mafhum inilah yang nantinya akan menentukan


 jenis kecenderungan tersebut. Misalnya, bangsa Indian, mereka
mereka
 

42  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
tidak mencintai bangsa Eropa yang bermigrasi ke negeri mereka
(karena menjajah mereka,  penj.). Sementara itu, kaum Anshar
mencintai orang-orang Muhajirin (dari Makkah) yang berhijrah ke
mereka (Madinah). Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya adalah jenis
kecintaan yang terikat dengan mafhum syar’i, yang telah diwajibkan
oleh Allah. Dalil dari al-Quran tentang hal ini adalah:

É‹  $©9$# ρu   (  «! $# = 
t   ‹ 
  Éb s ßs . x  Ν öΝ κ κå  Ξθ  t   66 ™ t  Ït  †   † ä # Š#Y  ‰ y  Ρ&r  «! $# βρÈβρߊ  ÏΒ ‹ ä‹‚ Ï‚    G−G tƒ   tΒ  ¨$ 
Ä Ζ9Ζ̈9 $ $# š
 ¨$ ̈ ∅ÏΒ ρu 
  3  °! $  6 { m ã ‰ ‘‰x©  r&  (# θ  θ þ Ζ ãΖ tΒ  #u™ 
 Da n d i anta
 Dan an tara
ra man
ma n usi
us i a ada
ad a o rang
ra ng-o
-ora
rang
ng yang
ya ng meny
me nyem
emba
bahh
tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya
 sebagaimana
 sebagaima na mere
mereka
ka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang 
beriman sangat cinta kepada Allah. (TQS. al-Baqarah [2]: 165).

Maknanya, orang-orang beriman itu lebih besar kecintaannya


kepada Allah dibandingkan dengan kecintaan orang-orang musyrik
kepada tuhan-tuhan tandingan selain Allah.

î ø ó ä è Ï ö ä ã ø ö ä ç ÷ Î ö à ä ö ö ä ä


≡u Β ρ&r u  Ο  3  ?   
Α θ 
Α≡  u  ± 
±tã   ρu  /   _ ρ≡u  — ρr& u  Ν 
 /  3  Ν 3  ≡u  z ρ)u  Ν 
  Ρ≡Ρ θ     τ !  o!$$ Ψ Ψ  /  ρ&r u  Ν 
Ν2 Ν .   τ  !!$ $/# /t #™u  βt   . 
% x  β) ≅ 
≅ %   ÎÎ ö è
Ν 6 ‹ 9s )  =  m
y  r&  !$ $γ y   tΡ θ |Ê     ?s     3≈ ¡ 
|  tΒ  ρu  $ δy  Š$ 
y  ¡ 
|  . 
 x   βt  θ ± 
±t  ƒ  
 B r  ο  t  ≈  p Bg      ϑ G ù  I u t   $%$#
g    ρu  $ yδθ 
àÍÍ ö Îø Î ¡  Î ù ö ® ö ßÝ −Å  ÎÏ  Î  Î 7 ö Å ø  × ÎÏ ßÏ ß ç ø øÏi
ν 󰃷  ∆r''   / ª! $# † 
š 't ƒ  © 
† A '  4© L  m
 y    θ 
 (#θ Á  u t sù  & & #   # ‹ ‹ 7 7 ™y   ’  û Š$ γ y  _   ρu  & & !  θ 
Á/   I   !θ ™ ‘u  ρu  «! $# š
∅Β
š
 ∩⊄⊆∪  )É  ¡ 
 )  ¡Å ≈   
x   $ø9$# Πt  θ ö ) )s   $ø9 $# “‰ Ï‰ ‰  κ öκu   Ÿ 
ω ª! $ ρ#u 
 Katakanlah, “Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-s
 Katakanlah, saudara-saudara,
audara, isteri-
isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan,
 perniagaan yang kamu
kamu khawatiri kerugiannya
kerugiannya,, dan rumah-rumah
rumah-rumah
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada
 All ah d an Rasul-N
 Allah Rasul -Nya
ya dan (dari
(d ari)) be
berji
rjiha
hadd di jalan-
jal an-Ny
Nya,
a, maka
mak a
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah
 

Cinta Kepada Allah dan Rasul-Nya 43

tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (TQS. at-


 Taubah
 Taubah [9]: 24).

 Adapun dalil dari as-Sunah diantaranya adalah:

 Dari Anas, sesungguhnya Nabi saw.


saw. bersabda:

:‫ﻝ‬  ‫ ﹶﺎ‬  ‫ﻋ ﹸﺔ ؟‬ ‫ﺎ‬‫ ﻰ ﺍﻟ ﺴ‬‫ ﻣ‬  :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﻘﹶ‬‫ﻓﹶ‬   ‫ ﺔ‬‫ﺎ ﻋ‬‫ﺍ ﻟ ﺴ‬  ‫ ﻦ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﻲ‬‫ ﺍﻟ‬  ‫ ﹶ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬  ‫ ﻼﹰ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬  ‫ﹶ ﻥﱠ‬ »

‫ ﹶﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬،،‫ ﹶﻪ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬‫ﻭ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﹸ ﺣ ﺐ‬ ‫ ﻲ‬  ‫ ﻻﱠ‬ ،،‫ﺀ‬‫ ﻲ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﻻﹶ‬ : ‫ ﹶﺎ ﻝ‬ ‫ﺎ؟‬‫ﹶﻬ‬ ‫ ﺕ‬ ‫ ﺪ‬‫ﹶ ﻋ‬ ‫ﺎﺫﹶﺍ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬
‫ ﻲ‬‫ ﺍﻟ‬  ‫ ﻝ‬  ‫ﺎ ﹶﻘ‬‫ ﺣ‬‫ ﹶﺮ‬ ‫ ﺀ‬‫ ﻲ‬‫ ﺸ‬  ‫ﺎ‬‫ ﺣ‬‫ ﹶﺮ‬  ‫ﺎ‬‫ ﹶ ﻤ‬  ‫ ﺲ‬‫ﹶ‬  ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬ . ‫ ﺖ‬‫ﹶ ﺣ‬  ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬  ‫ ﻊ‬‫ ﻣ‬  ‫ﺖ‬
 ‫ﹶ‬

‫ ﻜﹾﺮ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻲ‬‫ﺍﻟ‬  ‫ﹸ ﺣ ﺐ‬  ‫ﺎ‬‫ ﹶ ﹶ‬  ‫ ﺲ‬‫ﹶ‬  ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬  .‫ ﺖ‬‫ﹶ ﺣ‬  ‫ﻦ‬ ‫ ﻣ‬  ‫ ﻊ‬‫ﻣ‬  ‫ ﺖ‬‫ﹶ‬ 
‫ ﻤﹾ ﻞ‬  ‫ ﻞﹾ‬‫ﻤ‬‫ﹶ ﻋ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ﻥﹾ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻫﻢ‬ ‫ﺎ‬‫ـ‬‫ـ‬  ‫ ﻲ‬‫ ﺤ‬ ‫ﻢ‬‫ﻌ ﻬ‬ ‫ﻣ‬  ‫ﻥﹶ‬ ‫ﹶ ﻛﹸ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬  ‫ ﺟ‬‫ﹶﺭ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺮ‬‫ﻤ‬‫ ﻋ‬‫ﻭ‬
«‫ ﺎ ﻬ ﻢ‬‫ ﻤ‬‫ﹶﻋ‬
Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang 
kiamat. Ia berkata, “Kapan terjadinya kiamat ya Rasulullah?” Rasul
berkata, “Apa yang telah engkau siapkan untuknya?” Laki-laki itu

berkata, “Aku Allah


aku mencintai tidak dan
menyiapkan
Rasul-Nya.”apaRasul
pun saw.
kecuali sesungguhnya
berkata, “Engkau
bersama apa yang engkau cintai.”
cintai .” Anas berkata; Kami tidak pernah
merasa bahagia dengan sesuatu pun yang membahagiakan kami
 seperti
 seperti bahagianya
bahagianya kami
kami dengan
dengan perkataa
perkataann Nabi, “Engkau
“Engkau bersama
bersama
apa yang engkau cinta”, Anas kemudian berkata, “Maka aku
mencintai Nabi, Abû Bakar, dan Umar. Dan aku berharap akan
bersama dengan mereka karena kecintaanku kepada mereka
meskipun aku belum bisa beramal seperti mereka.”  (Mutafaq
‘alaih)
 

44  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Dari Anas
An as ra., sesungguhnya Nabi saw.
saw. bersabda:

 ‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﹸ ﻪ‬‫ﺭ ﺳ‬ ‫ ﻭ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﻥﹶ‬ ‫ ﻜﹸ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ﺎ ﻥ‬‫ﹾ ﻹ ﳝ‬ ‫ ﺓﹶ‬‫ﺣ ﹶﻼ ﻭ‬  ‫ ﺪ‬‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻴ ﻪ‬ ‫ ﹸﻛ ﻦ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻣ‬ ‫»ﹶ ﹶﻼ ﺙﹲ‬

   ‫ ﻌ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ﻩ‬‫ ﹾﻜ ﺮ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﷲ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﺤ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ﺀ‬‫ ﺮ‬‫ ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﺤ ﺐ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻤ‬‫ﺍ ﻫ‬  ‫ ﺳ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ ﻤ‬ ‫ ﻪ‬‫ﹶ‬
 «‫ﺎ ﺭ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﹾﻘ ﺬﹶ ﻑ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ 
  ‫ ﹾﻜ ﺮ‬ ‫ﻤﺎ‬ ‫ ﻛﹶ‬ ‫ﺮ‬‫ﻜﻔﹾ‬‫ﹸ‬ ‫ ﺍﹾ‬ ‫ﻲ‬
 Ada tiga perkara,
perkara, siapa saja yang memilikinya ia telah menemukan
menemukan
manisnya iman. Yaitu orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya
lebih dari yang lainnya; orang yang mencintai seseorang hanya
karena Allah; dan orang yang tidak suka kembali kepada
kep ada kekufuran
 sebagaimana
 sebagai mana ia tidak suka dildilemparkan
emparkan ke Neraka.  (Mutafaq
‘alaih)

 Dari Anas ra., ia berkata; telah bersabda


b ersabda Rasulullah saw.:
saw.:

  ‫ ـﺎ ﺱ‬‫ ﺍﹾ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻪ‬ ‫ِ ـ‬ ‫ ﺎ‬ ‫ ﻣ‬‫ ﻭ‬ ‫ ـ ﻪ‬‫ﹶ ﻫ‬ ‫ ﻣ ـ ﻦ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﻥﹶ‬  ‫ﹶ ﹸﻛ‬ ‫ ﱴ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬‫ ﺆ‬ ‫ ﻻﹶ‬ »
 «‫ ﻦ‬‫ﻤ ﻌ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﹶ‬
Tidak beriman seorang hamba hingga aku lebih dicintai daripada
keluarganya, hartanya, dan seluruh manusia yang lainnya.
(Mutafaq ‘alaih)

Para sahabat Rasulullah saw. sangat bersungguh-sungguh


untuk menerapkan kewajiban ini. Mereka senantiasa berlomba
untuk mendapatkan kemuliaan ini karena ingin termasuk golongan
orang-orang yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Bukti akan hal ini
adalah:

 Diriwayatkan dari Anas ra., ia berkata:

‫ ﻦ‬ ‫ﺔﹶ‬‫ ﻃﹶﹾﻠ ﺤ‬  ‫ﹶ‬‫ ﻭ‬،،  ‫ ﻲ‬‫ﺍﻟ‬  ‫ ﻦ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺱ‬
 ‫ﺎ‬‫ﺍﻟ‬  ‫ ﻡ‬‫ ﺰ‬‫ ﻬ‬‫ﺍ‬  ‫ ﺪ‬‫ﻡ ﹸ ﺣ‬    ‫ ﻛﹶﺎﻥﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶ ﻤ‬ »
 

Cinta Kepada Allah dan Rasul-Nya 45

‫ ﻼﹰ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬  ‫ﺔﹶ‬‫ ﻃﹶﹾﻠ ﺤ‬  ‫ﹶ‬  ‫ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﻔﹶﺔ‬‫ ﺠ‬‫ ﺤ‬  ‫ﻪ‬‫ﹶ‬‫ﻋ‬  ‫ ﻪ‬  ‫ﺏ‬   ‫ﺠ‬ ‫ ﻣ‬  ‫ ﻲ‬‫ﺍﻟ‬  ‫ ﻱ‬‫ﺪ‬
‫ ﺮ‬‫ ﻤ‬ ‫ ﻞﹸ‬‫ ﺟ‬‫ﺍﻟ ﺮ‬  ‫ ﻛﹶﺎ ﻥﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ﹶ ﻼﹰ‬  ‫ﹶ ﻭ‬  ‫ ﻦ‬‫ ﺳ‬  ‫ﹶ‬  ‫ ﺬ‬‫ ﻣ‬   ‫ﺮ‬ ‫ ﹾﻜ ﺴ‬  ‫ ﺍﹾ ﻘ ﺪ‬  ‫ ﺪﻳ ﺪ‬‫ ﺷ‬  ‫ ﺎ‬‫ﺍ ﻣ‬‫ﺭ‬
   ‫ ﻲ‬‫ ﺍﻟ‬‫ ﻑ‬‫ﺮ‬‫ﺷ‬‫ﹶ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬   .‫ ﺔ‬‫ ﻃﹶﻠﹾ ﺤ‬  ‫ ﻷ ﻲ‬  ‫ﺎ‬‫ﺮ ﻫ‬ ‫ ﺸ‬‫ﺍ‬  ‫ﻝﹸ‬ ‫ﻘﹸ‬‫ ﹶ‬  ‫ ﻞ‬‫ ﺍﻟ‬  ‫ ﻣ ﻦ‬  ‫ ﺔﹸ‬‫ﺠﻌ‬ ‫ ﺍﹾ‬  ‫ ﻪ‬‫ ﻌ‬‫ﻣ‬
‫ ﻻﹶ‬  ‫ ـ‬‫ﹸﻣ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﺖ‬‫ﹶ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﹶ‬ِ  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻲ‬  ‫ﺎ‬ :‫ ـﺔﹶ‬‫ ﻃﹶﹾﻠ ﺤ‬  ‫ﹶ‬ ‫ﻝﹸ‬ ‫ﻘﹸ‬‫ ﹶ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﺍﹾ ﹶﻘ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬ ‫ ﻈﹸﺮ‬
« ‫ ﺮ ﻙ‬‫ ﺤ‬ ‫ ﻭ ﻥﹶ‬  ‫ ﺮ ﻱ‬‫ ﺤ‬ ‫ ﻡ‬  ‫ ﺍﹾ ﹶﻘ‬  ‫ﺎ ﻡ‬‫ ﺳ ﻬ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﻣ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﻬ‬‫ ﺳ‬  ‫ﻚ‬
 ‫ ﺼ‬ ‫ ﺮ ﻑ‬‫ ﺸ‬
 Ketika perang Uhud kaum Muslim berlarian meninggalkan Nabi
 saw.. Abû Thalhah sedang berada
 saw berada di depan Nabi ssawaw.,., melindungi
beliau dengan perisainya. Abû Thalhah
Thalh ah adalah seorang pemanah
yang sangat cepat lemparannya.
l emparannya. P
Pada
ada saat itu ia mampu menangkis
dua atau tiga busur panah. Kemudian ada seorang lelaki yang lewat.
 Ia membawa
membawa satu
satu wadah anak panah kem
kemudian
udian berkata,
berkata, “Aku akan
menebarkannya untuk Abû Thalh
 Thalhah”.
ah”. Kemudian Nabi saw. ber berdiri
diri
tegak melihat orang-orang. Maka Abû Thalhah berkata, “Ya
 Nabiyullah, demi bapak dan ibuku, engkau jangan berdirib erdiri tegak,
nanti panah orang-orang akan mengenaimu. Biarkan aku yang 
berkorban jangan engkau….” (Mutafaq ‘alaih)

 Qais berkata:

« ‫ ﺪ‬‫ﹸ ﺣ‬ ‫ﻡ‬    ‫ ﻲ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ﻭ‬ ‫ ﻼﹶﺀ‬‫ ﺷ‬ ‫ﺤﺔﹶ‬ ‫ ﻃﹶﻠﹾ‬ ‫ﺪ‬ ‫ ﺖ‬‫ﹶ‬‫ﺭ‬ »

 Aku melihat tangan Abû Thalhah menjadi


menjadi lumpuh, karena
karena dengan
tangannya itulah ia telah menjaga Nabi saw.,
saw., pada saat perang 
Uhud. (HR. al-Bukhâri)

 Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ka’ab bin Malik ketika

menceritakan tiga orang sahabat yang tidak ikut perang Tabuk.


Ka’ab berkata:
 

46  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

‫ ـ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﺖ‬‫ﻣ ﺸ‬   ‫ﺱ‬‫ــﺎ‬  ‫ﺍﻟ‬ ‫ﺓ‬  ‫ ﹾﻔ ــ‬‫ ﺟ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ﺫﹶ ﻚ‬ ‫ﹶ ﻲ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻃﹶﺎ ﻝﹶ‬ ‫ ﺫﹶﺍ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬... »

‫ ﹶ ﻲ‬ ‫ﺎ ﺱ‬‫ ﺍﻟ‬  ‫ﺐ‬


 ‫ﹶ ﺣ‬‫ ﻭ‬  ‫ ـ ﻲ‬‫ ﻤ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻦ‬‫ﺍ‬    ‫ﻫ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺓﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﹶ ﻲ‬ ‫ﺣ ﺎ ﻂ‬  ‫ ﺍﺭ‬‫ ﺟﺪ‬ ‫ ﺕ‬‫ﺭ‬  ‫ ﺴ‬
‫ ﻙ‬‫ ﺪ‬‫ ﺸ‬‫ﹶ‬  ‫ﺓ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬ :‫ﺖ‬ ‫ ﹶ ﻘﹸ ﹾﻠ‬  ‫ﻡ‬ ‫ ﻼﹶ‬‫ﺍﻟ ﺴ‬ ‫ﹶ ﻲ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺭ‬ ‫ﻣﺎ‬   ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﹶ‬  ‫ ﻪ‬‫ﹶ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﺖ‬‫ﱠ ﻤ‬‫ﹶ ﺴ‬
‫ ﻪ‬‫ ـﺪ‬‫ ﺸ‬‫ ﹶ‬ ‫ﹶ ﻪ‬ ‫ ﺕ‬‫ﺪ‬‫ ﹶﻌ‬ ‫ ﻜﹶ ﺖ‬‫ ﹶ ﺴ‬  ‫ﻪ‬‫ـ ﹶ‬‫ـ‬ ‫ ﺳ‬‫ﺭ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺐ‬ ‫ﹸ ﺣ‬ ‫ ﻲ‬‫ﹶﻤ‬‫ﻌ‬ ‫ ﻞﹾ‬‫ ﻫ‬  ‫ﺎ ﷲ‬
‫ ﺖ‬‫ ﹶ ﻔﹶﺎ ﺿ‬  ‫ ﹶ ﻢ‬‫ ﹶ ﻋ‬  ‫ﻪ‬ ‫ ﹸ‬  ‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬‫ﺍ ﷲ ﻭ‬  :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﻘﹶ‬‫ﻓﹶ‬   ‫ ﻪ‬‫ ﺪ‬‫ ﺸ‬‫ ﹶ‬  ‫ﹶ ﻪ‬  ‫ﺕ‬
 ‫ ﺪ‬‫ ﹶ ﻌ‬  ‫ ﻜﹶ ﺖ‬‫ﻓﹶ ﺴ‬
« ‫ ﺍﺭ‬‫ ﺍﹾ ﺠ ﺪ‬  ‫ﺕ‬
 ‫ ﺭ‬  ‫ ﺴ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬  ‫ ﺖ‬‫ﱠ‬ ‫ ﻭ‬  ‫ﻱ‬ ‫ﺎ‬‫ﻋ‬
Sehingga ketika masa pemboikotan berupa pengasinganku dari
orang-orang itu berlangsung lama, maka aku berjalan hingga aku
menaiki dinding pagar Abi Qatadah. Dia adalah anak pamanku
dan orang yang paling aku cintai. Kemudian aku mengucapkan
 salam kepadanya.
kepadanya. Demi Allah, ia tidak menjawab
menjawab salamku. Maka
aku berkata, “Wahai Abi Qatadah! Aku bersumpah kepadamu
dengan nama Allah, apakah engkau mengetahui bahwa aku sangat 
mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Ia diam. Maka aku kembali
kepadanya dan aku bersumpah lagi kepadanya tapi ia tetap diam.

 Kemudian
akhirnya ia aku kembali
kembali
b erkata,
berkata, lagidan
““Allah
Allah danRasul-Nya
bersumpah lagimengetahui.”
lebih kepadanya, Maka
maka
bercucuranlah air mata dari kedua mataku, kemudian aku pergi
hingga aku memanjat dindingnya. (Mutafaq ‘alaih)

 Dari Sahal bin Sa’ad ra.,


r a., bahwa Rasulullah saw.
saw. bersabd
bersabdaa pada
Khaibar:

 ‫ ﹶ ﻲ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻤ‬‫ ﺣ‬‫ ﺍﻟ ﺮ‬ ‫ ﺪ‬ ‫ ﻋ‬ ‫ ﻦ‬ ‫ﺏ‬
  ‫ ﻘﹸ‬‫ﻌ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ ﺪ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻌﻴ ﺪ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﻦ‬ ‫ ﺔﹸ‬
‫ ﹸ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﺣﺪ‬ »
    ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ﹶ ﻥﱠ‬ ‫ﻪ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﺿ ﻲ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﻌ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﻦ‬ ‫ ﻞﹲ‬‫ ﻬ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﻲ‬‫ﺮ‬‫ﹶ ﺧ‬ ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬ ‫ﺎ ﺯ ﻡ‬‫ﺣ‬
 

Cinta Kepada Allah dan Rasul-Nya 47

‫ﻪ‬‫ ﺪ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﺢ‬‫ﻔﹾ‬ ‫ ﻼ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬ ‫ﺍ‬‫ ﻏﹶﺪ‬ ‫ﺔﹶ‬‫ﺍ‬‫ﺍﻟﺮ‬ ‫ﺬﻩ‬‫ ﻫ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻄ‬‫ ﻷ ﻋ‬ ‫ﺮ‬‫ ﺧ‬ ‫ﻡ‬  ‫ﹶﺎ ﻝﹶ‬
 ‫ﻥﹶ‬ ‫ ﻭ ﻛﹸ‬‫ ﺪ‬ ‫ﺱ‬ ‫ﺎ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺎ ﺕ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬ ‫ ﹸﻪ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻪ‬‫ ﺤ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺳ ﹶﻪ‬ ‫ ﺭ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﺤ ﺐ‬
   ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺍ‬‫ ﻭ‬‫ ﹶﻏ ﺪ‬ ‫ﺎ ﺱ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﺢ‬‫ﹶ ﺻ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﹶﹶ ﻤ‬ ‫ﻫﺎ‬ ‫ ﻄﹶﺎ‬‫ ﻌ‬ ‫ﻢ‬ ‫ ﻬ‬‫ﹶ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ﹶ‬‫ﹶ‬
 ‫ﺎ‬   ‫ ﻫ‬ ‫ ﹶﻘﻴ ﻞﹶ‬ ‫ ﺐ‬ِ‫ ﺎ‬ ‫ﻃﹶ‬  ‫ ﹶ ﻲ‬ ‫ ﻦ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻦ‬‫ﹶ‬ ‫ ﹶ ﹶﻘﺎ ﻝﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻄﹶﺎ ﻫ‬‫ﻌ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬  ‫ﺟ‬ ‫ ﺮ‬ ‫ ﻢ‬‫ﻛﹸﱡ ﻬ‬
 ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹸ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﻖ‬‫ ﺼ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﻪ‬ ‫ ﻲ‬ِ‫ ﹸ‬ ‫ ﹶ‬  ‫ﻪ‬‫ ﹶ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﹸ‬‫ ﺳ‬‫ ﹶ ﹶ ﺭ‬ ‫ ﹶ ﺎ ﻝﹶ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻜ ﻲ‬‫ ﺸ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬
‫ﺔﹶ‬‫ﺍ‬‫ﺍﻟ ﺮ‬  ‫ ﻄﹶﺎ‬‫ ﹶ ﹶﻋ‬ ‫ ﻊ‬‫ﻭ ﺟ‬  ‫ ﻪ‬ ‫ ﻜﹸ ﻦ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ﹶﻛ ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ﹶ‬‫ ﺮ‬‫ ﹶ‬ ‫ﹶﻪ‬ ‫ﺎ‬‫ﻋ‬ ‫ﻭ‬ ‫ ﻪ‬‫ﻋ‬ ‫ﻲ‬ 

 ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻔﹸ ﺬﹾ‬‫ﺍ‬ ‫ ﹶ ﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ ﹾﹶ‬ ‫ ﺍ‬  ‫ﻜﹸ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ﻬ ﻢ‬ ‫ﹸ‬ِ‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﹸ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻲ‬ ‫ ﻋ‬ ‫ ﹶﻝ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻘ‬‫ﹶ‬
‫ﻤﺎ‬  ‫ﻫ ﻢ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺧ‬  ‫ﻭ‬  ‫ﺳ ﹶﻼﻡ‬ ‫ﹾ ﻹ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬ ‫ ﻢ‬‫ﻬ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺍ‬  ‫ﹸ ﻢ‬ ‫ ﻬ ﻢ‬‫ﺎ ﺣ‬‫ ﺴ‬ ‫ﺰ ﹶﻝ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻚ‬‫ﺭ ﺳ‬
‫ﺍ‬‫ﺍ ﺣﺪ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻼﹰ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬ ‫ ﻚ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﺪ ﻱ‬‫ ﻬ‬ ‫ ﻷ ﻥﹾ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﹶ‬ ‫ ﻴﻪ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﺣ ﻖ‬  ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ ﻬ ﻢ‬‫ﻋﹶ‬  ‫ ﺠ ﺐ‬
«‫ ﻢ‬‫ ﻌ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﺮ‬‫ ﻤ‬‫ ﺣ‬ ‫ﹶ ﻚ‬ ‫ﻥﹶ‬ ‫ ﻜﹸ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ﹶ ﻚ‬ ‫ ﺮ‬‫ﺧ‬
 Berkataa kepadaku Qutaibah bin Sa’îd, berkata
 Berkat b erkata kepadaku Ya’kub

bin
telahAbdurrahman
Abdur rahman dari kepadaku
memberitahukan Abû Hazim, ia berkata;
bahwa Sahalsaw.
Rasulullah bin bersabda
Sa’ad ra.
 pada perang Khaibar, “Aku akan memberikan panji ini kepada
 seorang lelaki yang di atas tangannya
tangann ya Allah akan memberikan
kemenangan. Ia telah mencintai Allah dan Rasul-Nya, Allah dan
 Rasul-Nya
 R asul-Nya pun mencintainya.” Berkat
Berkataa Sahal Bin Sa’ad, “Maka
orang-orang pun pergi untuk tidur dan mereka bertanya-tanya
bertanya-tanya di
dalam hati mereka, siapakah di antara
an tara mereka yang akan dibdiberikan
erikan
 panji oleh Rasulullah
Rasulullah saw
saw.”
.” Ketika tiba waktu subuh,
subuh, maka orang-
orang-
orang ramai menghadap Rasulullah
Rasulull ah saw.
saw. Semuanya berharap agar 
diberi panji
p anji ole
olehh Rasulullah saw.
saw. Maka Rasul bersabda, “Dimanakah
 

48  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Ali bin Abi Thalib?” Dikatakan
Dikatakan kepada Rasul, “Ia sedang
sedang sakit mata,
mata,
Ya Rasulullah!” Kemudian orang-orang pun mengutus seorang 
 sahabat untuk membawa Ali bin AbiAbi Thalib ke hadapan Rasulullah
 saw.. Kemudian
 saw Kemudi an Rasulul
Rasulullah
lah saw. meludahi
melud ahi kedu
keduaa matanya
matany a dan
berdoa untuknya, maka maka sembuhlah ia hingga seolah-olah
seolah-o lah ia belum
b elum
 pernah sakit sebelumnya. Kemudian Rasul memberikan panji itu
kepada Ali bin Abi Thalib. Lalu Ali berkata, “Ya Rasulallah!, aku
akan memerangi mereka sampai mereka mereka bi
bisa
sa seperti kita
ki ta (memeluk
 Islam
 Is lam).”
).” Kem
Kemud udii an Rasulu
Rasul u lla
ll a h sa
saww. bersa
be rsabd
bda,
a, “Bera
“Be rangk
ngkatl
atlah
ah
 per
 p erll ah
ahan-
an-ll ah
ahan
an h i n gg
ggaa en
engk
gkau au be
bera
radd a d i hal
ha l aman
am an merek
me reka,a,
kemudian ajaklah mereka kepada Islam dan kabarkan kepada
mereka hak Allah yang merupakan kewajiban kewaji ban mereka. Maka demi
 Allah, sungguh jika Allah memberikan petunjuk p etunjuk kepada seorang 
manusia karena engkau, hal itu lebih baik bagi engkau daripada
unta merah.” (Mutafaq ‘alaih)

 Ibnu Hibban meriwayatkan dalam kitab Shahih- nya:


(…Kemudian Urwah bin Mas’ud kembali kepada para sahabatnya,
dan berkata, “Wahai kaumku, sesungguhnya aku pernah menjadi
utusan (delegasi)
(delegasi) kepada para raja. Aku pernah menjadi delegasi
delegasi
kepada Kisra, Qaishar, dan an-Najasyi. Demi Allah, aku belum

pernah melihat seorang pemimpin pun yang sangat diagungkan


oleh para sahabatnya seperti halnya para sahabat Muhammad
mengagungkan Muhammad.
Muhammad. Demi Allah, jika ji ka beliau mengeluarkan
dahak maka jika jatuh ke tangan seseorang dari mereka, pasti ia
akan mengusapkannya pada wajah dan kulitnya. Jika beliau
memerintahkan sesuatu kepada mereka, maka mereka akan
bergegas melaksanakannya. Jika beliau wudhu, wu dhu, maka mereka akan
berlomba —seperti orang yang berperang— memburu air bekas
 wu
 w u d hu b el i a u . Ji k a b el ia u b er b i ca ra , ma k a mere
me rek
ka akan
merendahkan suara di
merendahkan d i sisinya. Mereka tidak berani memandangnya
semata-mata
semata-mata karena mengagungkannya…)
 

Cinta Kepada Allah dan Rasul-Nya 49

 Muhammad bin Sirin berkata; Telah berbincang-bincang


segolongan
segolongan laki-laki di masa Umar ra., hingga seakan-akan mereka
mereka
melebihkan Umar ra. atas Abû Bakar ra., kemudian hal itu sampai
kepada Umar bin al-Khathab
al-Khathab r.a.,
r.a., lalu beliau berkata, “Demi
“D emi Allah,
satu malam dari Abû Bakar lebih
leb ih utama daripada keluarga Umar
Umar..
Sungguh Rasulullah
Rasulu llah telah pergi menuju gua Tsur
Tsur disertai
diser tai Abû Bakar
Bak ar..
 Abû Bakar
Baka r terkadang
terkada ng berjalan
berj alan di depan beliau
bel iau dan terkadang
terka dang
berjalan di belakang beliau. Hingga hal itu membuat Rasulullah
penasaran, beliau pun berkata, “W“ Wahai Abû Bakar!
Ba kar! Kenapa engkau
terkadang berjalan di depanku dan terkadang di belakangku?” Abû
Bakar berkata, “Jika aku ingat orang-orang yang mengejarmu,
maka aku berjalan di belakangmu, dan jika aku ingat orang-orang
yang mengintaimu, maka aku berjalan di depanmu.” Rasulullah
saw. bersabda, “Wahai Abû Bakar, jika terjadi sesuatu, apakah
engkau suka hal itu menimpamu dan tidak menimpaku?” Abû
Bakar menjawab, “Benar, demi Allah yang telah mengutusmu
dengan hak, jika ada suatu perkara
per kara yang menyakitkan, maka aku
lebih suka hal itu menimpaku dan tidak menimpamu.” Ketika
keduanya telah sampai di gua Tsur, Abû Bakar berkata, “Tunggu
sebentar di tempatmu wahai Rasulullah!, hingga aku membersihkan
gua untukmu.” Kemudian Abû Bakar pun masuk gua dan ia

membersihkan (dari segala hal yang akan menggangu). Ketika ia


ada di atas gua, ia ingat belum membersihkan sebuah lubang,
kemudian ia berkata, “Wahai
“Wahai Rasulullah, tetap di tempatmu!
tempatmu!,, aku
akan membersihkan sebuah lubang.” Maka ia pun masuk gua dan
membersihkan lubang itu. Kemudian berkata, “Silahkan turun
 wahai Rasulullah saw.”,
saw.”, maka Rasul pun turun. Umar berkata,
berka ta,
“Demi Allah, sungguh malam itu lebih utama dari pada keluarga
Umar.” (HR. al-Hâkim dalam al-Mustadrak.  Ia berkata,
“Hadits ini shahih, isnadnya memenuhi syarat al-Bukhâri
al-Bukhâri
Muslim seandainya tidak mursal ”). T
”). Tapi
api hadits ini adalah hadits
mursal yang bisa diterima.
 

50  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
  Anas bin Malik berkata:

‫ﻦ‬‫ﹶ‬‫ ﺟ‬‫ﻭ ﺭ‬   ‫ﺎ ﺭ‬‫ ﺼ‬‫ﹾ ﻷ‬  ‫ﻣ ﻦ‬  ‫ﺔ‬‫ﻌ‬‫ ﺳ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ﺪ‬‫ﹸ ﺣ‬  ‫ﻡ‬    ‫ ﹸﻓﹾﺮ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬  ‫ﹶﻥﱠ‬ »
  ‫ﻫ‬   ‫ﻭ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ـ ﺔ‬‫ﺍ ﹾ ﺠ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻫ‬ ‫ ﺮ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﻣ‬ :‫ ﹶﺎ ﻝ‬     ‫ ﻫ ﹸﻘ‬‫ ﺭ‬  ‫ﺎ‬‫ ﹶﹶ ﻤ‬  ‫ ﺶ‬‫ ﹸ ﺮ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬
‫ﹸ ﻢ‬  ‫ ﹸ ﻞ‬  ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬  ‫ ﻞﹶ‬‫ ﹶﻘﹶ ﺎ‬  ‫ﺎ ﺭ‬‫ ﺼ‬‫ﹾ ﻷ‬  ‫ﻣ ﻦ‬  ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬  ‫ﻡ‬‫ ﻘﹶ ﺪ‬‫ ﹶ‬  ‫ﺔ‬‫ ﺍﹾ ﺠ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ﻘ ﻲ‬ ‫ﺭ‬
‫ ﻲ‬  ‫ ﻴﻘ ﻲ‬‫ﺭ‬    ‫ﻫ‬  ‫ﻭ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﺔ‬‫ﺍﹾ ﺠ‬  ‫ﻭﹶﻪ‬   ‫ﺎ‬‫ﻋ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﺮ‬ ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬ :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﻘﹶ‬‫ﻓﹶ‬    ‫ﻀ‬ ‫ﹶ‬    ‫ﻫ ﹸﻘ‬‫ﺭ‬
‫ ﻛﹶ ﺬﹶ ﻚ‬ ‫ ﻝ‬‫ ﺰ‬ ‫ ﹶﹶ ﻢ‬  ‫ ﻰ ﹸ ﻞﹶ‬‫ ﺣ‬  ‫ ﻞﹶ‬‫ ﹶﻘﹶﺎ‬  ‫ﺎ ﺭ‬‫ ﺼ‬‫ﹾ ﻷ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬  ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬  ‫ ﻡ‬‫ ﹶﻘ ﺪ‬‫ ﹶ‬  ‫ ﺔ‬‫ﺍ ﹾ ﺠ‬
‫ﺎ‬‫ ﻔﹾ‬‫ ﺼ‬‫ﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ :‫ ﻪ‬‫ ﻴ‬‫ ﺎ ﺣ‬‫ ﺼ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﻝﹸ‬ ‫ ــ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﹶ ﹶﻘﺎﻝﹶ‬  ‫ﺔﹸ‬‫ ﻌ‬‫ ـ‬‫ﺍﻟ ﺴ‬ ‫ ﹸ ﻞﹶ‬ ‫ ﻰ‬‫ﺣ‬
« ‫ﺎ‬‫ ﺤ‬‫ﹶ ﺻ‬
Sesungguhnya R
Sesungguhnya Rasulul
asulullah
lah saw.
saw. pada saat perang Uhud telah tterpojok
erpojok
 sendirian bersama tujuh orang Anshar dan dua orang Quraisy
(Muhajirin).
(Muhajiri n). Ketika musuh (kaum Musyrik) telah merangsek mendekati
beliau, beliau bersabda, “Siapa yang bisa menolak mereka dari kita,
maka ia akan masuk surga atau menjadi temanku di surga.” Maka
majulah seorang laki-laki dari kaum Anshar lalu memerangi musuh

hingga
 Be
 Belia terbunuh.
liauu bersab
ber sabda, Kemudian
da, ““Sia
Siapa
pa ya ngmusuh
yang bisa kembali
bisa menolak
men merangsek
olak mere
me reka
ka da ri mendekat.
dari kita,
kita, m
mak
akaa
ia akan masuk surga atau menjadi temanku di surga.” Maka majulah
 seora
 seorangng laki-
laki-lak
lakii dari
dari kaum
kaum Anshar
Anshar,, lalu meme
memeranrangi
gi musuh
musuh hingga
hingga ia
terbunuh. Hal seperti itu terjadi berulang-ulang hingga terbunuhlah
tujuh orang Anshar
Anshar. RaRasulullah
sulullah bbersabda
ersabda kepada dua sahab
sahabatnya
atnya (dari
 Muhajijirin
 Muha rin),
), “Kita
“Kita tidak
tidak seband
sebanding
ing denga
dengann par
paraa sahaba
sahabatt kita
kita itu.”
itu.” (HR.
Muslim)
 

Cinta Kepada Allah dan Rasul-Nya 51

  Abdullah bin Hisyam berkata:


berkata:

:‫ ﺮ‬‫ ﻤ‬‫ ﻋ‬ ‫ﹶ ﻪ‬ ‫ ﹶ ﹶﻘﺎ ﻝﹶ‬  ‫ ﱠﻄﺎ ﺏ‬‫ ﺍﹾ ﺨ‬  ‫ ﻦ‬ ‫ﺮ‬ ‫ ﻤ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﺪ‬   ‫ﺁ ﺧ ﺬﹲ‬    ‫ ﻫ‬‫ ﻭ‬،،  ‫ ﻲ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﻊ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻛﹸ‬ »

‫ ﹶﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ﻲ‬‫ـ‬‫ِﺴـ‬ ‫ ﹾﻔ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ﺀ‬‫ ﻲ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﹸﻛ ﻞﱢ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ ﹶ ﻲ‬ ‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﺖ‬‫ ﻷ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬ ‫ﺎ‬
‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ ﻚ‬‫ ﹶ‬  ‫ﺐ‬ ‫ﹶ ﺣ‬  ‫ ﹶﻥ‬ ‫ﹶ ﻛﹸ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺪﻩ ﺣ‬   ‫ﻔﹾ ﺴ ﻲ‬ ‫ﺍﱠﺬ ﻱ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻻ‬ :   ‫ﻲ‬ ‫ﺍﻟ‬
‫ﻔﹾ ﺴ ﻲ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬  ‫ﻲ‬ ‫ ﹶ‬  ‫ﺐ‬ ‫ﹶ ﺣ‬  ‫ ﺖ‬‫ ﻷ‬  ‫ﺍ ﷲ‬‫ﻭ‬  ‫ﹾ ﻵ ﻥ‬  ‫ ﻪ‬‫ ﹶ‬ :‫ﺮ‬‫ ﻤ‬‫ﻋ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ﹶﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ﻚ‬ِ‫ﺴ‬‫ﻔﹾ‬ 
«‫ ﺮ‬‫ ﻤ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺎ‬ ‫ ﹾ ﻵ ﻥﹶ‬: ‫ﻲ‬ ‫ ﺍﻟ‬ ‫ﹶ ﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬
 Kami bersama Nabi saw.,saw., sementara beliau
beli au memegang tangan
Umar bin al-Khathab.
al-Khath ab. Umar berkata, “Wahai
“Wahai Rasulullah!,
Rasulullah !, Sungguh
engkau lebih aku cintai daripada segala sesuatu
sesuatu kecuali dari diriku
 sendiri.” Nabi saw.
saw. berkata, “Tidak bisa! Demi Allah hingga aku
lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.” Maka Umar berkata,
“Sesungguhnya mulai
mulai saat ini, demi Allah, engkau lebih aku cicintai
ntai
daripada diriku sendiri.” Nabi saw. bersabda, “Sekarang engkau
telah benar wahai Umar.” (HR. al-Bukhâri)
al-Bukhâri)..

 Imam Nawawi menukil dalam Syarah Muslim tentang arti cinta

kepada Rasulullah saw. dari Abû Sulaiman al-Khathabiy. Dalam


syarah itu dikatakan, “…Engkau tidak dikatakan benar-benar
mencintaiku hingga dirimu binasa dalam taat kepadaku, dan
engkau lebih mementingkan ridhaku daripada hawa nafsumu,
meski engkau harus binasa karenanya.”
k arenanya.”

 Diriwayatkan dari Ibnu Sirin, ia berkata:

‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ﹶ ﻭ‬ ‫ ﺲ‬‫ﹶ‬ ‫ ﻞ‬  ‫ ﻣ ﻦ‬  ‫ﺎ‬‫ ﹶ ﺻ‬،،  ‫ﻲ‬ ‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﺮ‬‫ ﻌ‬‫ ﺷ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﺎ‬‫ ﺪ‬‫ ﻋ‬ :‫ ﺓ‬‫ﻌ ﻴ ﺪ‬  ‫ﹸ ﻠﹾ ﺖ‬ »

‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ ﹶ ﻲ‬ ‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ﻪ‬‫ﻣ‬ ‫ﺓﹲ‬‫ ﺮ‬‫ﻌ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﺪ ﻱ‬‫ ﻋ‬ ‫ﻥﹶ‬ ‫ ﻜﹸ‬ ‫ ﻷ ﻥﹾ‬ :‫ ﹶﻘﹶﺎ ﻝ‬  ‫ ﺲ‬‫ﹶ‬ ‫ ﻞ‬‫ﹶ ﻫ‬ ‫ ﻞ‬
 

52  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

« ‫ﻬ‬ ‫ ﻴ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﺍﻟ ﺪ‬


 Aku berkata
berkata kepada ‘Abidah,
Abidah, “Aku
“Aku memiliki sebagian dari rambut 
 Nabi saw.
saw. Ka
Kami
mi menerima
menerimanya
nya dari Anas bin Malik
Malik atau dari
dari keluar
keluarga
ga
 Anas.” Maka ‘Abidah berkata, “Sungguh, satu lembar rambut Nabi
 saw.. yang ada padaku
 saw padaku lebih aku cintai
cintai dari
daripada
pada dunia dan seisinya.
seisinya.””
(HR. al-Bukhâri).
al-Bukhâri).

 Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a:

 ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬  ‫ ﺔﹸ‬‫ﺍ‬‫ﹶ ﹶﻘﺮ‬  ‫ ﺪﻩ‬   ‫ ﹾﻔ ﺴ ﻲ‬ ‫ﺍﱠ ﺬ ﻱ‬‫ ﻭ‬ : ‫ ﹶ ﻘﹶ ﺎ ﻝ‬  ‫ ﹾﻜﺮ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ﻜﹶﱠ ﻢ‬‫ ﹶ‬ »
  «‫ ﻲ‬‫ﺍ‬‫ ﹶ ﺮ‬  ‫ ﻣ ﻦ‬  ‫ﹶ ﺻ ﻞﹶ‬  ‫ﹶ ﻥﹾ‬  ‫ﻲ‬ ‫ ﹶ‬  ‫ﺐ‬
 ‫ﹶ ﺣ‬
 Maka Abû Bakar berkata, “Demi Allah, sungguh aku lebih cinta
bersilaturrahmi kepada kerabat Rasulullah saw. daripada kepada
kerabatku.”  (HR. al-Bukhâri).
al-Bukhâri).

 Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra., ia berkata:

 ‫ ـﺮ‬‫ ﻇﹶ ﻬ‬ ‫ﹶ ـ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻥﹶ‬ ‫ ﺎ‬ ‫ﻛـ‬ ‫ ﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺖ‬   ‫ ﹶ‬ ‫ ﺎ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ﺔﹶ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﺖ‬  ‫ ﺪ‬‫ ﻫ‬ ‫ﺎ ﺀ ﺕ‬‫ ﺟ‬ »
                               
 ‫ـﻦﺎ‬ ‫ﻣـ‬ ‫ﻢﻣ‬  ‫ﺰ ﻭـﺍ‬ ‫ـﹸ‬ ‫ﻚ‬
 ‫ﻌ‬‫ﹶﺧﻥﹾ ﺎ‬ ‫ﻫﹶﻞﻲ‬ ‫ﺣﻦﺐﹶ‬‫ﺍﹶ ﻣ‬  ‫ﺬﺎﱡﺀ‬‫ﻥﹾ ﺧ‬ ‫ ﹶﻞﹸ‬‫ﹶﻲﻫ‬ ‫ﺐﺽﹶ‬‫ﹶﹾ ﻷﺣﺭ‬ ‫ﻬﺀﺮ‬‫ﺧﹶﻇ ﺎ‬ ‫ﻫﹶﻞﻰ‬‫ﹶﻋ‬ ‫ﻦﻡ‬ ‫ﻣ‬‫ﺽﺍﹾ‬ ‫ﺭ ﺢ‬‫ﹾﹶﻷﺻ‬
 «‫ ﺎ ﻚ‬‫ ﺧ‬  ‫ﻫ ﻞ‬ ‫ﹶ‬
 «
Suatu hari telah datang Hindun binti Utbah, ia berkata, “Wahai
 Rasulullah!
 Rasulullah! Tidak ada penghuni rumah di muka bumi yang lebih
aku sukai agar mereka terhina melebihi penghuni rumahmu.
 Kemudian hari ini tidak ada penghuni rumah di muka bumi yang 
lebih aku sukai untuk menjadi mulia dari pada penghuni
rumahmu… (Mutafaq ‘alaih)
 

Cinta Kepada Allah dan Rasul-Nya 53

 Diriwayatkan dari Thâriq bin Shihâb, ia berkata:

   ‫ ـ‬‫ﹾ ﻷ ﺳ‬ ‫ ﻦ‬  ‫ﺍ‬‫ﻊ ﺍﹾ ﻤﻘﹾﺪ‬ ‫ﺕ ﻣ‬ ‫ ﻬ ﺪ‬‫ ﺷ‬ :‫ ﹸﻝ‬ ‫ـ‬‫ـ‬‫ﻘﹸ‬    ‫ﻌ‬‫ ﺴ‬‫ﻣ‬ ‫ ﻦ‬‫ﺍ‬  ‫ﺖ‬ ‫ ﻤﻌ‬‫ ﺳ‬ »
  ‫ﻲ‬ ‫ ﺍﻟ‬  ‫ ﻰ‬‫ﹶ‬  ‫ ﻪ‬  ‫ ﺪ ﻝﹶ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻣ ﻤ‬  ‫ ﹶ ﻲ‬  ‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﺎ ﺣ‬‫ ﺻ‬  ‫ﻥﹶ‬ ‫ﹶ ﹸﻛ‬  ‫ ﻷ ﻥﹾ‬   ‫ ﺪ‬‫ ﻬ‬‫ ﺸ‬‫ﻣ‬
‫ﺳ ﻰ‬ ‫ﻣ‬  ‫ﻡ‬  ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ ﹶ‬  ‫ﻤﺎ‬ ‫ ﹶﻛ‬  ‫ﻝﹸ‬ ‫ﻘﹸ‬ ‫ ﻻ‬  :‫ﻝ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻘ‬‫ﻓﹶ‬   ‫ﲔ‬ ‫ﺮ ﻛ‬‫ ﺸ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ﹶ ﻰ‬‫ﻋ‬  ‫ﻋ‬‫ ﺪ‬   ‫ﻫ‬‫ﻭ‬
‫ﻋ ﻦ‬ ‫ ﻭ‬  ‫ـﻚ‬ ‫ـ‬ ‫ِﻴ‬ِ‫ ﻤ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﻋ‬ ‫ ﻞﹸ‬ِ‫ ﺎ‬ ‫ﻘﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶ ﻜ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻼ‬ِ‫ﺎ‬‫ــ‬ ‫ﹶ‬‫ ﹶﻘ‬ ‫ ﻚ‬‫ ﺭ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﺖ‬‫ﹶ‬ ‫ ﺐ‬‫ﺍ ﺫﹾ ﻫ‬
‫ﻬ ﻪ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﻭ‬   ‫ﺮ ﻕ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﻲ‬ ‫ﺍﻟ‬  ‫ ﺖ‬‫ﺮﹶ‬ ‫ ﹶ‬  ‫ﻚ‬‫ﻔﹶ‬‫ﻠﹾ‬ ‫ ﺧ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻚ‬  ‫ ﺪ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﻭ‬  ‫ ﺎ ﻚ‬‫ﺷﻤ‬
 «‫ﹶ ﻪ‬  ‫ﹶ‬ ‫ﻌ ﻲ‬   ‫ﺳ ﺮ‬ ‫ﻭ‬
 «
 Aku pernah mendengar Ibnu Mas’ud berkata, “Aku bersama al-
 Miqdad bin al-Aswad menghadi
menghadiriri tempat pertemuan. Sungguh
menjadi temannya lebih aku sukai dari pada menentangnya.”
Orang itu datang kepada Nabi saw., sementara Nabi saw. sedang 
berdoa untuk kehancuran kaum Musyrik. Ia berkata; Kami tidak
akan mengatakan sebagaimana perkataan kaum Musa, “Pergilah
engkau dan Tuhan-mu untuk
u ntuk berperang”.
berperang”. Tapi kami akan berperang 
di sebelah kananmu, di sebelah kirimu, di depan dan di

belakangmu.. Maka
belakangmu
bersinar-sinar. (HR.aku melihat wajah Nabi saw
a l-Bukhâri).
al-Bu khâri). saw.. dan perkataannya

 Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a bahwa Sa’ad pernah berkata:

‫ ﻣ ﻦ‬  ‫ ﻴ ﻚ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻫ‬‫ﺟﺎ ﻫ ﺪ‬ ‫ﹸ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ ﹶ ﻲ‬ ‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﺪ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﺲ‬‫ﹶ‬ ‫ ﻪ‬‫ﹶ‬ ‫ﹶ ﻢ‬‫ ﻌ‬ ‫ﻚ‬
   ‫ ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫»ﺍ‬
«...   ‫ﺟ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ﻚ‬  ‫ﺳ ﹶ‬ ‫ﺭ‬     ‫ ﻡ ﹶﻛ ﺬﱠ‬  ‫ﹶ‬
Ya Allah, sungguh engkau mengetahui bahwa tidak ada seorang 
 pun yang lebih aku sukai untuk diperangi
diperangi karenam
karenamuu daripada
daripada suatu
suatu
 

54  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
kaum yang mendustakan Rasul-Mu dan mengusirnya. (Mutafaq
‘alaih).

 Diriwayatkan dari
d ari Abû Hurairah r.a bahwa Tsumamah bin Tsa’al
berkata:

‫ﻦ‬ ‫ــ‬ ‫ ِﻣ‬ ‫ـﻲ‬ ‫ـ‬ ‫ِﹶ‬ ‫ ﺾ‬‫ﻐ‬‫ﹶ‬   ‫ ﺟ‬‫ﻭ‬ ‫ ﺽ‬‫ﹾ ﻷﺭ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻛﹶﺎ ﻥﹶ‬ ‫ﻣﺎ‬   ‫ﻭﺍ ﷲ‬   ‫ﺪ‬ ‫ﻤ‬‫ ﺤ‬‫ﻣ‬  ‫ﺎ‬ »

‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬  ‫ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ‬  ‫ﺎ‬‫ﻣ‬  ‫ﺍ ﷲ‬‫ ﻭ‬  .‫ﻲ‬ ‫ ﹶ‬  ‫ ﻩ‬‫ ﺟ‬  ‫ﺍﹾ‬  ‫ﺐ‬ ‫ﹶ ﺣ‬  ‫ ﻚ‬‫ ﻬ‬‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﺢ‬‫ﹶ ﺻ‬  ‫ﺪ‬‫ﻘﹶ‬‫ ﹶ‬   ‫ ﻬ ﻚ‬‫ ﺟ‬‫ﻭ‬
‫ﺎ‬‫ﻣ‬  ‫ﺍ ﷲ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﹶ ﻲ‬  ‫ﻳ ﻦ‬‫ﺍﻟ ﺪ‬  ‫ﺐ‬ ‫ﹶ ﺣ‬  ‫ﻚ‬   ‫ ﺢ‬‫ ﹶﹶ ﺻ‬  ‫ ﻚ‬  ‫ ﻣﻦ‬‫ ﹶ ﻲ‬ ‫ﺾ‬ ‫ﻐ‬‫ﹶ‬ ‫ﻳ ﻦ‬ 
« ‫ ﹶ ﻲ‬   ‫ِ ﹶﻼ‬ ‫ﹾ‬‫ﺍ‬   ‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬  ‫ ﻙ‬‫ﹶ ﺪ‬ ‫ﺢ‬ ‫ ﹶﹶ ﺻ‬ ‫ﹶ ﺪ ﻙ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﻣ‬ ‫ ﹶ ﻲ‬ ‫ ﺾ‬‫ ﻐ‬‫ﹶ‬ ‫ﹶ ﺪ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﻣ‬ ‫ﻛﹶﺎ ﻥﹶ‬
Ya Muhammad, demi Allah, dulu tidak ada di muka bumi ini satu
wajah pun yang paling
pali ng aku benci
benc i melebih
melebihii wajahmu. Tapi,
Tapi, akhirnya
wajahmu menjadi wajah yang paling aku cintai. Demi Allah, dulu
tidak ada suatu agama pun yang paling aku benci daripada
agamamu, tapi sekarang agamamu menjadi agama yang paling 
aku cintai. Demi Allah, dulu tidak ada suatu negeri pun yang paling 
aku benci daripada negerimu, tapi sekarang negerimu menjadi
negeri yang paling aku cintai. (Mutafaq ‘alaih).

***
 

55

~4~
CINTA DAN BENCI
KARENA ALLAH

Cinta karena Allah adalah mencintai hamba Allah karena


keimanannya kepada Allah dan ketaatan kepada-Nya. Benci karena
 Allah adalah membenci hamba Allah disebabkan
disebab kan kekufuran dan
Yang demikian ini karena kata “Fii” dalam
perbuatan maksiatnya. Yang
ungkapan “Fillah”  adalah huruf ta’lil  artinya kata yang berarti
“sebab/karena”. Seperti dalam firman Allah:


 (  
ϵŠ ù ©  _ 
Ï Í _ ̈Ζ Ζ̈ F ϑ 9 “%  ! $#   3 9≡‹ 
 ç ô ä Ï © £
ô ä Ï x  ùs 
 Maka itu
itulah
lah perk
perkara
ara yang
yang karenany
karenanyaa kal
kalian
ian mencaci-ma
mencaci-makik
kiku.
u. (TQS.
 Yusuf
 Yusuf [12}: 32).

Kata “ fiihi” dalam ayat ini maknanya adalah karenanya. Seperti


 juga dalam firman Allah:

ó Ο  çFF ôÒ Ò  ùs  &r  !$ $ Βt  ’  Î û /  / ö 3 ä ¡ ¡¡ϑ y   9s 


…Niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan
kamu tentang
tentang berita bohong itu. (TQS. an-Nûr [24]: 14)
 

56  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Juga seperti sabda Nabi saw.:
saw.:

« ‫ﺓ‬‫ﻫﺮ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺎﺭ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹶ ﺓﹲ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻣ‬  ‫ﹶ ﺖ‬‫ ﺧ‬  »

Seorang wanita masuk Neraka disebabkan karena seekor kucing.

Mencintai orang-orang yang beriman yang senantiasa taat


kepada Allah sangat besar pahalanya. Dalil-dalilnya adalah :

 Hadits dari Abû Hurairah yang disepakati oleh al-Bukhâri


al-Bukhâri dan
Muslim, dari Nabi saw
saw.. beliau bersabda:
b ersabda:

  ‫ﹲ‬‫ﻝ‬ ِ‫ﺎ‬ ‫ ﻋ‬‫ﺎﻡ‬‫ ﻣ‬ :‫ﻪ‬ ‫ــ‬  ‫ﱡ‬ ‫ ﻇ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ ﻇ ﻞﱠ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ﻡ‬   ‫ـﻪ‬ ‫ـ‬ ‫ﱢ‬‫ ِﻇ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﻈﱡ ﻬ‬ ‫ﺔﹲ‬‫ﻌ‬‫ﺳ‬ »

‫ﺎ ﺟﺪ‬‫ ﺴ‬‫ ﻤ‬ ‫ ﹾ‬ ‫ ﺎ‬ِ ‫ﱠ ﻖ‬‫ﻌ‬‫ﻣ‬  ‫ﻪ‬ ‫ ﹶﻠﹾ‬  ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻞﱠ‬‫ﻭ ﺟ‬   ‫ﺰ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺓ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ﹶ‬‫ ﺸ‬ ‫ﺎ ﺏ‬‫ ﺷ‬‫ﻭ‬
‫ﻪ‬ ‫ ﻋ‬  ‫ ﹲﻞ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻪ‬‫ﻋﹶ‬   ‫ﺮ ﹶﺎ‬ ‫ ﹶﻔ‬‫ﻭ‬  ‫ﻪ‬‫ﹶ‬‫ ﻋ‬  ‫ﻌﺎ‬ ‫ ﻤ‬‫ﺍ ﺟ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ﺎ‬‫ﺎ‬‫ ﺤ‬ ‫ ﹶﻼ ﻥ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬‫ﻭ‬
‫ ﻕ‬‫ ﺪ‬‫ ﺼ‬ ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻑ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶ ﺧ‬  ‫ ﻲ‬   ‫ ﹶ ﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ﻤﺎ ﻝ‬ ‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﺼ ﺐ‬‫ ﻣ‬  ‫ ﺫﹶﺍ ﺕ‬  ‫ﹶ ﺓﹲ‬‫ ﺮ‬‫ﺍ ﻣ‬
‫ ﹶﺫ ﻛﹶ ﺮ‬  ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻪ‬ ‫ ﻤﻴ‬ ‫ ﻔ ﻖ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﺎﹸ‬‫ ﺷ ﻤ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﻌﹶ‬  ‫ ﻻﹶ‬  ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬  ‫ ﻔﹶﺎ ﻫ‬‫ ﹶ ﹶ ﺧ‬  ‫ ﹶ ﺔ‬‫ ﺪ‬‫ﺼ‬
«            
 Ada tujuh
tujuh golongan yang akan dinaungi A Allah
llah di bawah naungan- ‫ﺍ ﷲ ﺧ ﺎ ﹶ ﻔﹶﺎ ﺿ ﺖ ﻋ ﺎ‬
 Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya,
naungan-Nya, yaitu
 Pemimpin
 Pemimpin yang adil; Pemuda yang senantiasa beribadahb eribadah kepada
 Allah semasa
semasa hidupnya; Seseora
Seseorang ng yang hatinya senantiasa
senantiasa terpaut 
terpaut 
dengan Masjid; Dua orang yang saling mencintai karena Allah,
keduanya berkumpul dan berpisah kerena Allah; Seorang lelaki
yang diajak oleh seorang perempuan yang cantik dan
berkedudukan
berkedud ukan untuk berzina
berzin a tetapi dia berkata,
b erkata, ““Aku
Aku takut kepada
 A l l a h ! ” ; S e o r a n g y a n g m e m b e r i s e d e k a h t e t a p i d i a
 Al
merahasiakannya
merahas iakannya seolah-olah tangan kanannya tidak mengetahui
 

Cinta dan Benci Karena Allah 57

apa yang diberikan oleh tangan kirinya; dan seseorang yang 


mengingat Allah di waktu sunyi sehingga bercucuran air matanya
matanya..

 Hadits dari Abû Hurairah riwayat Muslim, Rasulullah bersabda:

‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﱡ‬ ‫ﻇ‬ِ ‫ﹸ‬  ‫ﻡ‬  ‫ﹾﻴ‬‫ﹾﺍ‬ ‫ﺍ‬ ‫ ﻼﹶ ﻝﱄ‬‫ ﺠ‬ ‫ﻥﹶ‬ ‫ﺎﺑ‬ ‫ﺤ‬ ‫ﻤﺘ‬‫ﺍﹾﻤ‬‫ﹾ‬  ‫ﻦﺍ‬ ‫ﹶﻳ‬ : ‫ﺔ‬‫ﺎﻣ‬ ‫ﻘﻴ‬ِ‫ﺍﹾ‬  ‫ﻡ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻝﹸ‬ ‫ﻳ ﹸﻘ‬ ‫ﻰ‬‫ﺎﹶ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺗ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫» ﻥﱠ‬
«‫؟‬‫ﻲ‬‫ﱢ‬‫ ِﻇ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ ﻇ ﻞﱠ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ﻡ‬   ‫ ﻇﱢ ﻲ‬ ‫ﻲ‬
Sesungguhnya kelak di hari kiamat Allah akan berfirman, “Di mana
orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada
hari ini Aku akan memberikan naungan
naungan kepadanya dalam naungan-
 Ku disaat
disaat tidak ada naungan kecuali naungan-Ku”
naungan-Ku”

 Hadits dari Abû Hurairah yang dikeluarkan oleh Muslim


berkata, Rasulullah saw.
saw. bersabda:
bersab da:

‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﺍ‬‫ﻣ‬‫ﺆ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬    ‫ﻣ‬‫ﺆ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ﺔﹶ‬‫ﺍﹾ ﺠ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﹸ‬‫ ﺧ‬‫ ﺪ‬ ‫ ﻻﹶ‬   ‫ﺪﻩ‬  ‫ﻔﹾ ﺴ ﻲ‬ ‫ﺍﱠ ﺬ ﻱ‬‫» ﻭ‬
‫ ﻼﹶ ﻡ‬‫ ﺍ ﺍﻟ ﺴ‬‫ﹶ ﹾﻓ ﺸ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﺎ‬‫ ﺤ‬    ‫ ﻤ‬‫ﻠﹾ‬‫ ﹶ ﻌ‬  ‫ ﺫﹶﺍ‬  ‫ ﺀ‬‫ﺷ ﻲ‬   ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬  ‫ﱡ ﹸﻜ ﻢ‬  ‫ﹶ‬  ‫ ﻻﹶ‬  ‫ﻭ‬ ‫ﹶ‬    ‫ ﺎ‬‫ ﺤ‬
«‫ﻢ‬ ‫ ﹸﻜ‬
 Demi
 surgaa Dzat
 surg yang
hingga jiwaku
kalian ada ditangan-Nya
ditangan-Nya,
beriman. , kalian tidak
Belum sempurna akan masuk
keimanan kalian
hingga kalian saling mencintai. Tidakkah (kalian suka) aku
tunjukkan pada satu perkara, jika kalian melakukannya niscaya
kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian!

Sabda beliau saw. , “Belum sempurna keimanan kalian hingga


kalian saling mencintai,” adalah bentuk dalâlah yang menunjukk
menunjukkan
an
besarnya pahala saling mencintai karena Allah.
 

58  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Hadits dari Anas bin Mâlik yang dikeluarkan oleh al-Bukhâri,
Rasulullah saw. bersabda:

 «...‫ ﷲ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﺤ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ﺀ‬‫ ﺮ‬‫ ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﺤ ﺐ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ﺎ ﻥ‬‫ﹾ ﻹ ﳝ‬ ‫ﺓﹶ‬‫ﺣ ﹶﻼ ﻭ‬  ‫ ﺪ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﺠ ﺪ‬ ‫» ﻻﹶ‬
Siapa pun tidak akan merasakan manisnya iman, hingga ia
mencintai seseorang tidak karena yang lain kecuali karena Allah
 semata.

 Hadits Mu’âdz riwayat at-Tirmidzi,


at-Tirmidzi, beliau menyatakan, “Hadits
ini hasan shahih.” Berkata (Mu’âdz); Aku mendengar Rasulullah
saw. bersabda:

                        :            »
،،‫ﺭ‬  ‫ﺎﺮ ﻣ ﻦ ــ‬ ‫ ﹶﻬ ﻢ ﻣ‬،،‫ﻲ‬ِ‫ﻼﹶ‬ ‫ ﻥﹶ ﻲ ﺟ‬   «‫ﺪﺍﺀﺤﺎ‬‫ﻤ‬‫ﹶﹾﻬ‬‫ﺍﻞﻟ ﺸ‬‫ﺟﻭ‬  ‫ﻥﹶﻭ‬ ‫ﺰ‬‫ﻋ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻢﺍ ﷲ‬ ‫ﹶﺎﻄﹸﻝﹶﻬ‬‫ﻐ‬
 Allah ‘Azza
Azza wa Jalla berfirman, “Orang-orang
“Orang-orang yang saling mencintai
mencintai
karena keagungan-Ku, mereka
mereka akan mendapatkan
mendap atkan mimbar-mimbar 
dari cahaya. Para Nabi dan syuhada pun tertarik oleh mereka.”

Tertariknya para Nabi


Nab i dan syuhada kepada mereka adalah kiasan
dari sangat baiknya keadaan mereka. Artinya, para Nabi dan

syuhada memandang baik sekali keadaan mereka. Tidak bisa


diartikan bahwa para Nabi dan syuhada benar-benar tertarik oleh
keadaan mereka, karena bagaimanapun para Nabi dan syuhada
lebih utama dan lebih tinggi derajatnya dari pada mereka.

 Hadits Anas bin Malik riwayat Ahmad dengan sanad yang


shahih, beliau berkata; Ada seorang laki-laki yang datang kepada
Rasulullah saw. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, ada seseorang
yang mencintai orang lain, tapi dia tidak mampu beramal seperti
amalnya.” Maka Rasulullah saw.
saw. bersabda:
b ersabda:
 

Cinta dan Benci Karena Allah 59

«‫ﺐ‬
 ‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﻊ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺮ ﺀ‬ ‫»ﺍ ﹾ ﻤ‬
Seseorang akan bersama dengan orang yang dicintainya
dic intainya.

 Anas berkata, “Aku belum pernah melihat para sahabat Rasulullah


saw. lebih bergembira dengan sesuatu —kecuali dengan Islam—
seperti
seper ti gembiranya mereka dengan perkataan Rasulullah
Rasulull ah saw.
saw. ini.”
 Anas
 An as berk
be rkata,
ata, “Maka
“M aka kami
ka mi menci
men cintai
ntai Rasulu
Ras ululla
llah,
h, mesk
meskii tidak
tida k
mampu beramal seperti amalnya.
amal nya. Tapi
Tapi jika
jik a kami telah bersamanya,
bersa manya,
maka hal itu telah cukup bagi kami.”

 Hadits dari Abû Dzar yang diriwayatkan Ahmad, Abû Dawud,


dan Ibnu Hibbân, beliau berkata:

‫ ﺎﻬ ﻢ‬‫ ﻤ‬‫ ﹶﻋ‬  ‫ ﻞﹶ‬‫ ﻤ‬‫ﻌ‬ ‫ﹶﻥﹾ‬  ‫ ﻊ‬‫ ﻄ‬‫ ﺴ‬‫ ﻻﹶ‬‫ﻡ‬ ‫ﺍ ﹾ ﹶﻘ‬  ‫ﺐ‬ ‫ ﺤ‬ ‫ ﻞ‬‫ ﺟ‬‫ﺍ ﷲ ﹶﻟﺮ‬  ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬  ‫ﺎ‬ »
 ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﹸ ﺣ ـ ﺐ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﹸﹾﻠ ﺖ‬  : ‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬ .‫ﺖ‬
   ‫ ﹶ ﺣ‬‫ ﻦ‬‫ﻣ‬  ‫ﻊ‬ ‫ﻣ‬   ‫ ﺫﹶﺭ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶ‬  ‫ ﻳﹶ‬  ‫ ﺖ‬‫ﹶ‬  :‫ﻝ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬
 «‫ ﻦ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬ ‫ﹶ ﻭ‬ ‫ﺓﹰ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﻫ‬‫ﻌ ﺪ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬‫ﻭ‬
Wahai Rasulullah, bagaiman jik
jikaa ada seorang yang mencintai suatu
kaum tapi tidak mampu beramal seperti mereka? Rasulullah saw.

bersabda,
engkau “ Engkau
“Engkau
cintai.” Abûwahai
Dzar Ab
Abûû Dzar,
Dzarmaka
berkata; , akan aku
bersama siapa“Sungguh,
berkata, saja yang 
aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Abû Dzar mengulanginya
 satu atau dua kali.

 Hadits dari Abdullah


A bdullah bin Mas’ud yang disepakati oleh al-Bukhâri
dan Muslim, beliau berkata:

 ‫ ﻲ‬  ‫ ﻝﹸ‬  ‫ ﹸﻘ‬ ‫ ﻒ‬‫ ﹶﻛ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹶ‬  ‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﺎ‬ :‫ ﻓﹶ ﹶﻘ ﺎ ﻝ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝ‬  ‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬  ‫ ﹶ ﻰ‬  ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬  ‫ﺎ ﺀ‬‫ ﺟ‬ »
  ‫ ﻊ‬‫ﻣ‬  ‫ ﺀ‬‫ ﺮ‬‫ﹶﹾ ﻤ‬ " :  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹸ‬  ‫ ـ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﹶ ﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬ ‫ ؟‬‫ ﻬ ﻢ‬ ‫ ﻖ‬‫ ﹾﻠ ﺤ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬  ‫ﹶ‬ ‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﻞ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬
 

60  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

 «"‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬


Seseorang datang kepada Rasulullah saw. dan berkata, “Wahai
 Rasululla
 Rasulullahh saw.,
saw., bagaimana pendapatmu tentang seorang yang 
mencintai suatu kaum tapi tidak mampu menyusul (amal shaleh)
mereka?” Maka Rasulullah saw. bersabda, “Seseorang akan
bersama orang yang dicintainya.”

 Hadits dari Abdullah bin Mas’ud riwayat al-Hâkim dalam al-


 Mustadrak
 Musta drak, beliau berkomentar, “Hadits ini shahih isnâd-nya meski
tidak dikeluarkan
dikelu arkan oleh al-Bukh
al-Bukhâri
âri dan Muslim.” Ibnu Mas’ud
berkata; Rasulullah saw.
saw. pernah bersabda kepadaku:

  ،، ‫ ﺍﺭ‬‫ ﻣ ﺮ‬  ‫ﹶ ﹶﻼ ﺙﹶ‬  :‫ﷲ‬  ‫ﺍ‬  ‫ ﻝﹶ‬  ‫ ﺳ‬‫ﺭ‬  ‫ﺎ‬ ‫ﻚ‬  ‫ﹶ‬  : ‫ ﹶ ﻘﹸﹾﻠ ﺖ‬  ،،    ‫ﻌ‬ ‫ﻣ ﺴ‬   ‫ ﻦ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﺪ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺎ‬»

  ،، ‫ﹶ ﻢ‬‫ﹶ ﻋ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﹸ‬  ‫ﺭ ﺳ‬   ‫ﻭ‬   ‫ﹶ ﷲ‬  : ‫ ﹸﹾﻠ ﺖ‬  ‫ ؟‬‫ﹶ ﻖ‬‫ﹶ ﻭ‬  ‫ﺎ ﻥ‬‫ ﻤ‬‫ﺍ ﻹ‬  ‫ﺮ ﻯ‬ ‫ ﻋ‬  ‫ﻱ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﻱ‬ ‫ ﺭ‬‫ ﺪ‬ ‫ ﻞﹾ‬‫ ﻫ‬  :‫ﻝ‬  ‫ﹶﺎ‬‫ﻗ‬
«  ... ‫ ﻪ‬  ‫ ﺾ‬‫ ﻐ‬‫ ﺍﹾ‬‫ ﻭ‬ ،، ‫ ﻪ‬  ‫ ﺐ‬‫ ﺤ‬ ‫ ﹾ‬ ‫ِ ﺎ‬  ،، ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﺔﹸ‬‫ ﻻﹶ‬  ‫ﹾﻟ‬ ‫ﺎ ﻥ‬‫ ﻤ‬‫ﺍ ﻹ‬  ‫ﹶ ﻖ‬‫ﹶ ﻭ‬ :‫ﹶﺎ ﻝﹶ‬
Wahai Abdullah bin Mas’ud! Ibnu Mas’ud berkata, “Ada apa Ya
 Rasulullahh (ia mengatakannya
 Rasululla mengatakann ya tiga kali).
kali).”” Rasulullah
Rasululla h bertanya,
bert anya,
“Apakah engkau tahu, tali keimanan manakah yang paling kuat?”

 Aku
“Taliberk
berkata,
ata, “Allah
keimanan Allayang
h danpaling
Rasul-Ny
asul-Nya
a lebih
kuat tah
tahu.”
adalah u.” Rasulullah
asulullah
loyalitas bersabd
bersabda,
kepada a,
Allah,
dengan mencintai dan membenci (segala sesuatu) hanya karena-
 Nya.” (al-Hadits)

 Hadits dari Umar bin al-Khathab, diriwayatkan oleh Ibnu Abdil


Bar dalam at-Tamhîd, Rasulullah saw. bersabda:

 ‫ﻬ ﻢ‬ ‫ﺎ‬ ‫ـ‬ ‫ﻜﹶ‬ ‫ ﻤ‬ ‫ﺍ ﺀ‬‫ ﺪ‬‫ ﻬ‬‫ ﺍﻟ ﺸ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ ﺀ‬ ‫ﹾ ﻷ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻄﹸ ﻬ‬‫ﻐ‬ ‫ﺍ ﺀ‬‫ ﺪ‬‫ ﻬ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ ﺀ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ ﻻﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﷲ‬ »
  ‫ﺎ‬‫ﻌﱠ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﻢ؟‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻤﺎﹸ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻭ‬   ‫ﻢ؟‬ ‫ﻫ‬   ‫ ﻦ‬‫ ﻣ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺳ ﻝﹶ‬ ‫ﺭ‬   ‫ﺎ‬ : ‫ ﹶﺎﹸ‬  ،،‫ﺟ ﱠﻞ‬ ‫ﻭ‬   ‫ﺰ‬ ‫ﻋ‬   ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬
 

Cinta dan Benci Karena Allah 61

 ‫ﺍ ﻝﹶ‬  ‫ ـ‬‫ﹶ ﻣ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻭ‬ ،، ‫ﻢ‬‫ ﻬ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﺎ‬‫ ﺣ‬‫ﹶﺭ‬ ‫ ﻻ‬  ،، ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﺡ‬‫ﺮ ﻭ‬   ‫ﺍ‬  ‫ﺎﺑ‬‫ ﺤ‬ ‫ﻡ‬   ‫ﹶ‬  :‫ ﹶﺎ ﻝ‬  ،، ‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ ﺤ‬
‫ ﻻﹶ‬ ،ٍ‫ﺭ‬  ‫ ـ‬ ‫ﻦ‬  ‫ـ‬ ‫ﻣ‬ ‫ ﺎﺮ‬‫ ﻣ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ﹶ ﻌ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬ ‫ﻭ‬ ،،‫ﺭ‬   ‫ﻢ‬ ‫ ﻬ‬‫ ﻫ‬‫ ﺟ‬‫ﻭ‬ ‫ ﱠﻥ‬ ‫ﻭﺍ ﷲ‬  ،،‫ﻬﺎ‬   ‫ﺎ ﹸﻃ‬‫ ﻌ‬
‫ﹶ ﻻﱠ‬ ‫ﹶ‬‫ ﹶﺮ‬ ‫ﹸ ﻢ‬ ،،‫ﺎ ﺱ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ ﻥﹶ‬‫ﺣﺰ‬  ‫ ﺫﹶﺍ‬ ‫ﻥﹶ‬  ‫ﺰ‬‫ ﺤ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬ ،،‫ﺱ‬ ‫ﺎ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺎ ﻑ‬‫ ﺧ‬ ‫ ﺫﹶﺍ‬ ‫ ﻥﹶ‬  ‫ﺎ ﹸ‬‫ ﺨ‬
  «‫ﻥ‬     ‫ ﻧ‬ ‫ﺰ‬ ‫ﺤ‬ ‫ﻳ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﻫ‬  ‫ﻭ ﻻﹶ‬    ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬‫ﻴ‬‫ﹶ‬‫ﻋ‬   ‫ﻑ‬
    ‫ﺧ‬    ‫ ﻻﹶ‬   ‫ﺍ ﷲ‬   ‫ﺀ‬‫ﺎ‬‫ﻴ‬ِ‫ﻭ‬ ‫ﹶ‬    ‫ﻥﱠ‬
 Allah mempunyai
mempun yai hamba
hamba-hamb
-hambaa yang bukan
bu kan nabi dan bukan
 syuhada,
 syuhad a, tapi para nabi
nab i dan syuhada tertarik
terta rik oleh kedudukan
kedud ukan
mereka di sisi Allah. Para sahabat berkata, “Wahai
“Wahai Rasulullah,
Rasulullah , siapa
mereka dan bagaimana amal mereka? Semoga saja kami bisa
mencintai mereka.” Rasulullah saw. bersabda, “Mereka adalah
 suatu kaum yang sali saling
ng mencintai
menci ntai deng
denganan karunia
karun ia dari Allah.
Allah .
 Mereka
 Mere ka tidak memiliki hubungan nasab dan tidak memiliki harta
yang mereka kelola bersama. Demi Allah keberadaan mereka
adalah cahaya
cah aya dan mereka kelak akan ada di atas mimbar-mimbar 
dari cahaya. Mereka tidak merasa takut ketika banyak manusia
merasa takut. Mereka tidak bersedih ketika banyak manusia
bersedih.” Kemudian Rasulullah saw. membacakan firman Allah:
“ Ingat
 Ingatlah,
lah, ses
sesungguhny
ungguhnyaa wali-wali
wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatira
kekhawatirann
terhadap
 Y
 Yunus mereka
unus [10]: 62)”dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (TQS.

 Hadits Muadz bin Anas al-Jahni bahwa Rasulullah saw.


bersabda:

‫ ﹶ ﹶﻘﺪ‬  ‫ ﷲ‬‫ ﻜﹶ ﺢ‬‫ﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺾ ﷲ‬ ‫ﻐ‬‫ﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﷲ‬‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﷲ‬‫ﻊ‬‫ﻣ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻄﹶ ﻰ ﷲ‬‫ﹶ ﻋ‬ ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬ »

‫ﻪ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬   ‫ ﻞﹶ‬‫ ﹾﻜﻤ‬‫ﺍ ﺳ‬ «

Siapa saja yang memberi karena Allah, menolak karena Allah,


mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah
 

62  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
karena Allah, maka berarti ia telah sempurna imannya.  Abû Isa
berkata, hadits ini Hasan. Juga dikeluarkan  oleh al-Hâkim dalam
al-Mustadrak. Ia berkata hadits ini shahih isnadnya meski tidak
dikeluarkan oleh al-Bukhâri dan Muslim. Abû Dawud telah
meriwayatkannya dari hadits Abû Umamah. Tapi
Tapi dalam riwayatnya
ia tidak menuturkan lafadz “Wa Ankaha Lillah”  (dan menikah
karena Allah).

Disunahkan orang yang mencintai


m encintai saudaranya karena Allah
untuk mengabari dan memberitahukan cintanya kepadanya. Hal ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abû Dawud dan at-
Tirmidzi. Ia berkata hadits ini hasan dari Miqdad bin Ma’di dari Nabi
saw. beliau bersabda:

« ‫ﻪ‬ ‫ ﺤ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ‬   ‫ﺤ ﺮ‬ ‫ ﹶﻠﹾ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶ ﺧ‬ ‫ ﻞﹸ‬‫ ﺟ‬‫ﺍﻟﺮ‬ ‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ﺫﹶﺍ‬ »

 J
 Jii ka ses
se s eo
eorr an
angg me
menc
ncii nta
nt a i s au
auda
darr an
anyy a k are
ar e n a All
Al l ah,
ah , maka
ma ka
kabarkanlah bahwa ia mencintainya.

 Juga berdasarkan hadits riwayat Abû Dawud dengan sanad yang


shahih dari Anas bin Malik:

      :                              »
،،‫ﷲ‬‫ﻪ‬‫ﻝﹶ ﺍﻤ‬‫ﹶﻋ‬ ‫ ﹶﺎﺭﻝﹶﺳ‬ ‫ ﻻ ﺎ‬ ‫ﻝ‬:‫ﹶﻘﹶﻝﺎ‬‫ﹶﺎ‬ ‫ﻗ‬‫ﻞﹲ‬  ‫ﺟ‬‫ ﻪ‬‫ﻪﹶ ﻤﺭ‬‫ﹶ ﻋ‬ ‫ﺮ‬‫ ﹶﻤ‬‫ ﻲ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻪﻲ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﻋﹶ ﹶﻘﺪﺎ ﻝﹶﺍﻟ‬  ‫ﺎﺬﹶﻥﹶ‬‫ﻛﹶﻫ‬  ‫ﺐ‬‫ ﹶﻲﻥﱠ ﻷﺭﺣﺟ ﻼﹰ‬
«‫ﹶ ﻪ‬ ‫ ﻲ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ﺍﱠ ﺬ ﻱ‬  ‫ ﻚ‬‫ﹶ ﺣ‬ :‫ ﹶ ﻘﹶﺎ ﻝ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﻚ‬‫ﹸ ﺣ‬ ‫ ﻲ‬  :‫ ﹶﻘﹶﺎ ﻝ‬   ‫ﹶﹶ ﺤ ﻘﹶ ﻪ‬
 Ad a seo
 Ada se o rang
ra ng laki
la ki-l-lak
akii bera
be radd a di deka
de katt Nab
Na b i sa
saw,
w, kemu
ke mudi
dian
an
kepadanya lewat seorang laki-laki lain. Laki-laki yang di dekat R Rasul
asul
 saw.. berkat
 saw berkata,a, “Wahai
“Wahai Rasulullah saw.! saw.! Sungguh aku mencintain
mencintainya.”
ya.”
 Makaa Rasulull
 Mak Rasulu llah
ah bert
be rtany
anya,
a, “A pakah
pak ah engkau
eng kau sudah
sud ah memberi
memb eri--
tahukannya?” Ia menjawab, “Belum.” Rasulullah bersabda,
“Beritahukanlah
“Beritahukanlah kepadanya!” Kemudian ia pun mengikutinya dan
 

Cinta dan Benci Karena Allah 63

berkata, “Sungguh aku mencintaimu karena Allah.” Laki-laki itu


 pun berkata, “Semoga engkau dicintai Allah, yang karena-Nya
engkau mencintaiku.”

 Juga bedasarkan hadits


hadits riwayat al-Bazâr dengan sanad hasan dari
 Abdullah bin Amr, ia berkata; Rasulullah saw bersabda:

‫ﻥﹶ‬ ‫ﺎ‬ ‫ـ‬ ‫ﻜﹶ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﺔﹶ‬‫ﺍﹾ ﺠ‬ ‫ ﻼﹶ‬‫ ﺧ‬‫ ﹶ ﺪ‬ ،،‫ ﷲ‬ ‫ ﻚ‬‫ﹸ ﺣ‬ ‫ ﻲ‬   :‫ﻝ‬  ‫ﹶ ﻘﹶﺎ‬  ،،‫ ﷲ‬  ‫ ﹰﻼ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬  ‫ﺐ‬ ‫ﹶ ﺣ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬»

«  ‫ ﷲ‬  ‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬  ‫ﻱ‬ ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ِﺎ‬   ‫ﻖ‬ ‫ ﹸﹾ ﺤ‬  .‫ ـﺮ‬‫ﺍ ﻵ ﺧ‬  ‫ﻦ‬ ‫ ﻣ‬ ‫ ﺰﹶ ﺔﹰ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﹶ ﻊ‬‫ﹶ ﺭ‬ ‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ﺍﱠ ﺬ ﻱ‬
Siapa yang mencintai seseorang karena Allah, kemudian seseorang 
yang dicintainya
dicin tainya itu berkata,
b erkata, ““Aku
Aku juga mencintaimu
mencin taimu karena Allah.”
 Maka kedua
keduanya
nya akan
akan masuk
masuk sur
surga.
ga. Orang
Orang yang lebih besar
besar cintanya
cintanya
akan lebih tinggi derajatnya daripada yang lainnya. Ia akan
digabungkan dengan orang-orang yang mencitai karena karena Allah.

 Yang
 Yan g paling
pali ng utama
uta ma di antara
ant ara dua sahab
sah abat
at yang
yan g salin
sal ing
g
mencintai adalah yang paling besar cintanya. Hal ini berdasarkan
riwayat Ibnu Abdil Bâr di dalam at-Tamhîd, al-Hâkim di dalam
hadits riwayat
al-Mustadrak, dan Ibnu Hibban di dalam Shahih-nya dari Ibnu
 Annas, Rasulullah bersabda:

‫ ـﺎ‬‫ ﺣ‬ ‫ﻤﺎ‬ ‫ ﻫ‬‫ ـﺪ‬‫ﹶ ﺷ‬ ‫ ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﹸ ﻬ‬‫ﹶﻓﹾ ﻀ‬ ‫ ﹶﻛ ﺎ ﻥﹶ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ،، ‫ ﹶ ﻂﱞ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﰲ‬ ‫ ﻼﹶ ﻥ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬ ‫ ﺤ ﹶ ﺏ‬ ‫ ﺎ‬‫ﻣ‬ »

 ‫ ﺎﺣﻪ‬‫ﺼ‬
«

Tidaklah dua orang saling mencintai karena Allah selamanya,


kecuali yang paling utama dari keduanya adalah yang paling besar 
kecintaannya kepada sahabatnya.

Disunahkan bagi yang saling mencintai karena Allah agar


mendoakan saudara yang dicintainya disaat tidak bersamanya.
Hal ini didasarkan pada hadits
hadi ts riwayat Muslim dari Ummi Darda,
 

64  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
ia berkata; Aku diceritakan suatu hadits oleh majikanku,
sesungguhnya ia mendengar Nabi
N abi saw
saw.. bersabda:

‫ﻚ‬ ‫ﻭﹶ‬   ‫ﲔ‬‫ ِﻣ‬‫ﺁ‬  :‫ ﻪ‬ ‫ ﱠﻛ ﹸﻞ‬ ‫ ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ﹶ ﻚ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ ﺐ‬‫ﺍﹾﻐ‬  ‫ﺮ‬‫ ﹶﻈﻬ‬  ‫ﻋﺎ ﻷ ﺧﻴﻪ‬   ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬ »
«‫ﻞ‬‫ﻤِﹾ‬ِ
 Bara ngsiap
 Barangs iapaa yang
yan g mendoa
mend oakan
kan sau
saudar
darany
anyaa pada
pad a saat ia tidak
tid ak
bersamanya, maka malaikat yang diserahi untuk menjaga dan
mengawasinya berkata, “Semoga Allah mengabulkan; dan bagimu
 semoga mendapat
mendapat yang sepadan.”
Majikan Ummi Darda adalah Abû Darda, yaitu suaminya. Ia
mengatakan hal itu dalam rangka memuliakan suaminya. Hadits
ini juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan riwayat yang
shahih dari Ummi Darda dan Muslim. Lafadz hadits ini menurut
Muslim adalah dari Shafwan bin Abdullah bin Shafwan dari
 Ad-Darda
 Ad -Darda,, ia berka
be rkata;
ta; Aku datang
data ng ke Syam dan aku mend
mendatan
atangi
gi
 Abû
 Ab û Darda
Da rda di r umahny
uma hnya.a. Tapi
ap i aku
ak u tidak
tid ak menemu
men emuka
kann
nnya
ya dan
da n
bertemu dengan Ummi Darda. Ia berkata, “Apakah engkau
hendak berangkat Haji pada tahun ini?” Aku berkata, “Ya.” “Ya.” Ia
berkata; Berdoalah kepada Allah minta kebaikan untuk kami,
karena Nabi saw. pernah bersabda:

‫ﻣ ﹶ ﻚ‬  ‫ﹾ ﺳﻪ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﺔ‬‫ﺠ ﺎ‬ ‫ ﺴ‬‫ﻣ‬ ‫ ﺐ‬‫ ﺍﹾ ﻐ‬ ‫ﺮ‬‫ ﹶﻈ ﻬ‬ ‫ ﻢ ﻷ ﺧﻴ ﻪ‬‫ ﺴ‬‫ ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﺀ‬‫ﺮ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ﺓﹸ‬  ‫ ﻋ‬  »
‫ﹶ ﻚ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﺁ ﻣ ﲔ‬ :‫ ﻪ‬  ‫ ﱠﻛ ﻞﹸ‬  ‫ ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ﹶ ﻚ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ ﺮ‬‫ ﺨ‬  ‫ﺎ ﻷ ﺧﻴ ﻪ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻛﹸﱠﻤ‬  ‫ ﻛﱠ ﻞ‬  ‫ﻣ‬
«‫ﻞ‬‫ﻤِﹾ‬ِ
 Doanya seorang
 Doanya seorang musl muslim
im kepada
kepada saudara
saudaranya nya yang tidak
tidak bersama
bersamanya nya
 paa sti
 p st i di
dikk a b u l k a n. D i d e k at k epa
ep a l a nya
ny a ada
ad a mal
ma l a i kat
ka t yan
ya n g 
menjaganya. Setiap kali ia berdoa minta kebaikan untuk
 sau darany
 saudar anya,
a, malaik
mal aikat
at itu b erkat
erk ata,
a, “Amin.”
Ami n.” Dan
Da n en
engka
gkauu ak
akan
an
mendapatkan yang serupa. Shafwan berkata kemudian aku keluar
 

Cinta dan Benci Karena Allah 65

menuju pasar dan bertemu dengan Abû Darda, ia pun berkata


sama seperti istrinya.

Begitu juga disunahkan meminta doa dari saudaranya. Hal


ini didasarkan pada hadits riwayat Abû Dawud dan at-Tirmidzi
dengan sanad yang shahih, dari Umar bin al-Khathab,
al-Khathab, ia berkata:
 Aku meminta
meminta izin kepada Nabi saw.
saw. untuk umrah, kemudian
kemudian beliau
memberikan izin kepadaku dan bersabda:

 «‫ﻚ‬
 «  ‫ ﺎ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ﹶ ﺧ ﻲ‬ ‫ ﺎ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﺴ‬ ‫» ﻻﹶ‬
Wahai saudaraku, engkau jangan melupakan kami dalam doamu.

Umar berkata, “Perkataan Nabi itu adalah suatu perkataan yang


tidak akan menggembirakanku jika diganti
di ganti dengan dunia.” Dalam
riwayat yang lain Umar berkata; Rasulullah saw.
saw. bersabda:

« ‫ ﺎ ﻚ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﰲ‬ ‫ﹶ ﺧ ﻲ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺮ ﻛﹾ ﻨﹶ‬‫ﹶ ﺷ‬ »

Sertakanlah kami wahai saudaraku dalam doamu.


Termasuk perkara yang disunahkan adalah menziarahi
orang yang dicintai, duduk bersamanya, saling menjalin
persaudaraan, dan saling memberi karena
k arena Allah, setelah mencintai-

Nya. Imam Muslim telah


telah meriwayatkan dari Abû Hurairah bahwa
Rasulullah saw. bersabda:

‫ﹶ ﻜﹰ‬‫ﻣ‬  ‫ﹶﻪ‬ ‫ ﺎﹶ ﻰ‬‫ﻌ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺪ‬ ‫ ﺻ‬‫ ﹶ ﹶﺭ‬  ‫ ﻯ‬‫ﺮ‬‫ﹸ ﺧ‬  ‫ﺔ‬‫ ﹶﺮ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ﹶﻪ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶ ﺧ‬  ‫ﺭ‬ ‫ﺍ‬‫ ﺯ‬  ‫ ﻼﹰ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬  ‫»ﹶ ﻥﱠ‬
‫ﺔ‬‫ ﺍﹾ ﹶﻘﺮ‬  ‫ ﺬﻩ‬‫ﻫ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶ ﺧ‬  ‫ﹸﺭﻳ ﺪ‬ :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬   ‫ﺪ‬ ‫ﺮﻳ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﹶ‬ :‫ﻝ‬  ‫ ﹶﺎ‬  ‫ﻪ‬‫ﹶ‬‫ﻋ‬  ‫ ﻰ‬‫ﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶﹶ ﻤ‬
‫ ﻲ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﻲ‬‫ﹶ‬ ‫ﺮ‬‫ﻏﹶ‬  ‫ ﻻ‬ :‫ﻪ؟ ﹶﺎ ﻝ‬‫ﹶ‬‫ﺎ ﻋ‬‫ ﻬ‬‫ﺮ‬ ‫ﺔ‬‫ﻤ‬‫ ﻌ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ‬‫ ﻋ‬ ‫ﹶ ﻚ‬ ‫ ﻞﹾ‬‫ﻫ‬ :‫ﹶﺎ ﻝﹶ‬
‫ ـﺎ‬‫ ﻛﹶﻤ‬ ‫ ﻚ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﹶﺪ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﹶ ﻥﱠ‬  ‫ﻚ‬ ‫ ـ‬‫ ﹶ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹸ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﹶ‬ :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬   ‫ ﺎﹶ ﻰ‬‫ ﻌ‬ ‫ﺍ ﷲ‬
«‫ ﻪ‬ ‫ ﻪ‬‫ﹶ ﺣ‬
 

66  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Sesungguhnya ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di kota kota
lain. Kemudian Allah memerintahkan
memerintahkan malaikat untuk mengikutinya.
 Ketitika
 Ke ka mala
malaika
ikatt sam
sampai
pai kepadan
kepadanya, ya, ia ber
berka
kata,
ta, “Hend
“Hendakak ke mana
mana
engkau?” Orang itu berkata, “Aku akan mengunjungi saudaraku di
kota ini.” Malaikat berkata, “Apakah ada hartamu yang dikelola
olehnya?” Ia berkata, “T “Tidak
idak ada, hanya
hanya saja aku mencintainya karena
 Allah.
 Al lah.”” Ma
Malaik
laikat
at itu ber
berka
katata,, ““Ses
Sesung
ungguguny
nyaa aku
aku adala
adalahh utus
utusan
an Allah
Allah
kepadamu. Aku diperintahkan untuk mengatakan bahwa Allah
 sungguh
 sun gguh telah
telah mencint
mencintaimu
aimu sebagai
sebagaimana
mana engkau
engkau telah
telah mencinta
mencintaii
 saudar
 sa udaramu
amu itu kar
karen
enaa All
Allah.
ah.””

 Ahmad telah
telah mengeluarkan
mengeluarkan hadits dengan
dengan sanad yang
yang hasan dan
dinyatakan shahih oleh al-Hâkim, dari Ubadah bin Shamit dari
Nabi saw. Beliau menisbahkan hadits ini kepada Allah (Hadits
Qudsi), Allah berfirman:

،،‫ﻲ‬ ‫ـ‬  ‫ﺍﻭﺭﻳ ﻦ‬‫ﺰ‬‫ ﹾﻠ ﻤ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﺤ‬‫ﻣ‬ ‫ ﱠﻘ ﺖ‬‫ ﺣ‬‫ﻭ‬  ‫ﻲ‬ ‫ـ‬  ‫ ﲔ‬‫ﺎ‬‫ ﺤ‬‫ ﹾﻠ ﻤ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﺤ‬‫ﻣ‬ ‫ﺣﻘﱠ ﺖ‬ »
«‫ﻲ‬ ‫ـ‬  ‫ﺍ ﺻ ﲔ‬  ‫ ﹾﻠ ﻤ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﺤ‬‫ﻣ‬ ‫ ﻘﱠ ﺖ‬‫ ﺣ‬‫ ﻭ‬  ‫ ـ ﻲ‬ ‫ﺎﺫ ﲔ‬‫ﻤ‬ ‫ ﹾﻠ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﺤ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﱠﻘ ﺖ‬‫ ﺣ‬‫ﻭ‬
 Kecintaan-Ku
 Kecintaan-Ku pasti akan diberikan kepa
kepada
da orang-orang yang saling 
mencintai karena-Ku. Kecintaan-Ku berhak diperoleh oleh orang-
orang yangoleh
diperoleh saling mengunjungi
orang yang salingkarena aku.karena-Ku.
memberi Kecintaan-Ku berhak
Kecintaan-
 Ku berha
berhakk diper
diperoleh
oleh oleh orang yang saling menjalin
menjalin persaudara
persaudaraan
an
karena-Ku.

Malik dalam al-Muwatha,  dengan sanad yang shahih, telah


mengeluarkan hadits dari Muadz bin Jabal, ia berkata;
b erkata; Rasulullah
saw. bersabda:

‫ﻲ‬   ‫ ﺎ ﺴ ﲔ‬‫ ﺠ‬‫ﺍﹾﻤ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ﲔ‬ ‫ﺎ‬‫ ﺤ‬‫ ﻠﹾ ﻤ‬  ‫ ﻲ‬‫ﻣ ﺤ‬   ‫ﺖ‬ ‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬ :‫ﻌﺎﹶ ﻰ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬ »
 

Cinta dan Benci Karena Allah 67

«‫ ﻲ‬  ‫ﲔ‬ ‫ﺎ ﺫ‬


‫ ﺍﹾ ﻤ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻲ‬    ‫ﻦ‬ ‫ﺰﺍ ﻭ ﺭﻳ‬ ‫ ﺍﹾ ﻤ‬‫ﻭ‬
 Allah berfirman, “Kecintaanku pasti diperoleh oleh orang yang 
 saling mencintai karena-K
karena-Ku,
u, saling berkumpul karena-K
karena-Ku,
u, saling 
mengunjungi karena-Ku, dan saling memberi karena-Ku.

 Al -Bukhâr
 Al-Buk hârii telah
tel ah mengel
men geluar
uarka
kan
n hadits
had its dari
dar i ‘Aisya
Ai syah
h ra.
ra . beliau
bel iau
berkata:

‫ﺎ‬‫ﺄﹾ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ﻡ‬   ‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻋ‬ ‫ﺮ‬‫ ﻤ‬ ‫ﹶ ﻢ‬‫ﻭ‬ ،، ‫ﻦ‬‫ﺍﻟ ﺪ‬ ‫ﺎ ﻥ‬‫ ﺪ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻤ‬‫ ﻫ‬‫ﻭ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ ﻱ‬  ‫ﹶ‬ ‫ﻘﻞﹾ‬‫ﹶﻋ‬ ‫ﹶﻢ‬ »

...‫ﺔ‬  ‫ ﺸ‬‫ﻭ ﻋ‬   ‫ﺓﹰ‬‫ ﻜﹾﺮ‬ ‫ﺎ ﺭ‬‫ ﻬ‬‫ ﺍﻟ‬  ‫ ﹶ ﻲ‬‫ ﹶﻃ ﺮ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹸ‬  ‫ ﺳ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻪ‬
«

 Aku tidak memahami


memahami kedua orang tuaku kecuali keduanya telah
memeluk agama ini. Tidak ada satu hari pun yang berlalu pada
kami kecuali di hari itu kami dikunjungi Rasulullah saw. pada pagi
dan sore hari.” (al-Hadits)

Rasulullah saw.
saw. telah menjelaskan bahwa seorang mukmin
yang mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya
sendiri, ia akan mendapatkan pahala yang sangat besar di dunia
dan akhirat sesuai dengan kadar kemampuannya untuk iitu.tu. Pada
Pada

hadits Mutafaq ‘alaih dari Anas dari Nabi saw.,


saw., ia bersabda:
«‫ﻔﹾ ﺴ ﻪ‬  ‫ ﺤ ﺐ‬ ‫ ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ ﻷ ﺧﻴ ﻪ‬‫ ﺤ ﺐ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻛﹸ ﻢ‬‫ ﺪ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬‫ ﺆ‬ ‫» ﻻﹶ‬
Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai
 saudaranyaa sebagaimana ia mencintai dirinya.
 saudarany

Dalam hadist Abdullah bin Amr riwayat Ibnu Huzaimah dalam


kitab Shahih-nya, juga Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya dan
al-Hâkim dalam al-Mustadrak,   ia berkata; “Hadits ini shahih
memenuhi syarat al-Bukhâri Muslim”, Rasulullah saw.
saw. bersabda:
 

68  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺪ‬ ‫ ﻋ‬  ‫ﺍ ﻥ‬‫ﺍﹾ ﺠ ﲑ‬  ‫ﺮ‬ ‫ ﺧ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺎ ﺣ ﻪ‬‫ ﺼ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ ﺧ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﺪ‬‫ﻋ‬  ‫ﺎ ﺏ‬‫ ﺤ‬‫ﹾ ﻷ ﺻ‬  ‫ﺮ‬‫ ﺧ‬ »
«‫ﻩ‬ِ‫ﺭ‬‫ﺎ‬ ‫ ﺠ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻫ‬‫ﺮ‬ ‫ﺧ‬
Sebaik-baiknya orang-orang yang bersahabat di sisi
Sebaik-baiknya sisi Allah adalah orang 
yang paling baik kepada sahabatnya. Dan sebaik-baik orang yang 
bertetangga di sisi Allah adalah orang yang paling baik kepada
tetangganya.

Di antara tanda orang yang paling baik terhadap sahabatnya


adalah senantiasa berusaha membantu kebutuhan saudaranya dan
bersungguh-sungguh menghilangkan kesusahannya. Hal ini
berdasarkan hadits Mutafaq ‘alaih dari Ibnu Umar, Rasulullah saw.
bersabda:

‫ ﺔ‬‫ﺎ ﺟ‬‫ ﺣ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ ﹶﻛﺎﻥﹶ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬  ‫ﻪ‬‫ ﻤ‬‫ ﺴ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﻈ ﹾ ﻤ‬ ‫ ﻻ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﺴ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ﺧ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﺴ‬‫ﺍﹾﻤ‬ »
‫ﻪ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺝ‬ ‫ ﹶﺮ‬  ‫ ﺔﹰ‬‫ ﹸﻛﺮ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﺴ‬‫ ﻣ‬  ‫ ﻦ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﺝ‬‫ ﹶ ﺮ‬  ‫ﻦ‬ ‫ ﻣ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻪ‬‫ﺎ ﺟ‬‫ ﺣ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻛﹶ ﺎ ﻥﹶ‬  ‫ﹶ ﺧﻴ ﻪ‬
‫ﻡ‬  ‫ ـ‬ ‫ﺍ ﷲ‬    ‫ﺮ‬ ‫ ﺳ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﻤ‬‫ ﺴ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺮ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬‫ ﻭ‬  ‫ ـ ﺔ‬‫ﺎ ﻣ‬‫ ﺍﹾ ﻘ‬ ‫ ﻡ‬   ‫ ﺏ‬‫ ﹸﻛﺮ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﺔﹰ‬‫ ﻛﹸﺮ‬ ‫ ﺎ‬‫ﻬ‬
«
Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain, ia tidak akan ‫ﺍﹾﻘ ﺎﻣﺔ‬
mendzaliminya dan tidak meninggalkannya bersama
bersama orang-orang 
(hal-hal) yang menyakitinya. Barangsiapa berusaha memenuhi
kebutuhan
kebutuh an saudaranya, maka
maka Allah akan memenuhi kebutuhannya.
 Barangsiapa
 Barangs iapa yang menghilangkan kesusa
kesusahan
han dari
dari seorang muslim,
maka dengan hal itu Allah akan menghilangkan salah satu
kesusahannya dari kesusahan-kesusahan di hari kiamat.
 Barangsiapa
 Barangs iapa yang menutupi
menutupi aib seorang muslim maka Allah
Allah akan
menutupi aibnya di hari kiamat.
 

Cinta dan Benci Karena Allah 69

telah mengeluarkan hadits melalui isnad yang hasan


 Ath-Thabrâni telah
 Ath-Thabrâni
, dengan para perawi yang terpercaya, dari Zaid bin Tsabit bahwa
Rasulullah saw. bersabda:

 «‫ ﻪ‬‫ﹶ ﺧ‬ ‫ ﺔ‬‫ﺎ ﺟ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺍﻡ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﺍﹾﻌ‬ ‫ ﺔ‬‫ﺎ ﺟ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﺍ ﻝﹶ‬‫ﺰ‬ ‫» ﻻﹶ‬
 Allah tidak akan berhenti memenuhi kebutuhan seorang hamba
 selama ia berusaha memenuhi kebutuhan saudaranya.
Disunahkan menemui orang yang dicintai dengan
menampakan perkara yang disukainya untuk menggembirakannya.
Hal ini didasarkan pada hadits
h adits yang diriwayatkan oleh ath-Thabrâni
ath-Thabrâni
dalam kitab ash-Shâgir dengan isnad hasan dari Anas, ia berkata;
Rasulullah saw. bersabda:

‫ ﻞﱠ‬‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺰ‬ ‫ ﻋ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺮ‬ ‫ ﺳ‬ ،، ‫ﻚ‬ِ‫ﺍ‬‫ﺬﹶ‬  ‫ﺮ‬ ‫ ﺴ‬  ‫ ﺤ ﺐ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻤ‬ ‫ﻢ‬ ‫ ﺴ‬‫ﺍﹾﻤ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶ ﺧ‬  ‫ﹶﻘ ﻲ‬  ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬ »

‫ﺔ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﺍﹾﻘ‬  ‫ﻡ‬   


«

 Baran gsiapaa yang


 Barangsiap yan g menemui
menemu i saudaran
sau daranya
ya yang muslim
musli m dengan
deng an
menampakan perkara yang disukainya karena ingin membaha-
 giakannya, maka Allah akan memberikan kebahagiaan kepadanya
di hari kiamat.

Begitu juga disunahkan seorang muslim menemui


saudaranya dengan wajah yang berseri-seri. Hal ini didasarkan
pada hadits yang telah diriwayatkan
di riwayatkan Imam Muslim dari Ab
Abûû Dzar,
ia berkata; Rasulullah saw.
saw. bersabda:
ber sabda:

« ‫ ﻃﹶ ﹾﻠ ﻖ‬  ‫ ﻪ‬‫ ﺟ‬   ‫ﺧﺎ ﻙ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﻠﹾ ﹶﻘ ﻲ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬   ‫ﻭﹶ‬  ،، ‫ ﹰ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﻑ‬‫ ﻭ‬‫ ﺮ‬‫ ﻌ‬‫ ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ ﻥﱠ‬‫ ﻘ ﺮ‬‫ ﺤ‬‫» ﻻﹶ‬
 Jan ganlah
 Jangan lah mereme
meremehk
hkan
an kebai
keb aikan
kan sediki
sed ikitt pu
pun,
n, walau sekedar 
seke dar 
bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri-seri.

Hadits riwayat Ahmad dan at-Tirmidzi,


at-Tirmidzi, ia berkata hadits ini hasan
shahih dari Jabir bin
bi n Abdillah, ia berkata;
ber kata; Rasulullah saw
saw.. bersabda:
 

70  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

 ‫ ﻃﹶ ﹾﻠ ﻖ‬  ‫ ﻪ‬‫ ﺟ‬    ‫ ﺎ ﻙ‬‫ﹶ ﺧ‬  ‫ ﻠﹾ ﹶﻘ ﻰ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬  ‫ ﻭ ﻑ‬‫ ﺮ‬‫ﻌ‬‫ ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ ﻣ ﻦ‬  ‫ ﻥﱠ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﹶ ﺔﹲ‬‫ ﺪ‬‫ ﺻ‬  ‫ﻭ ﻑ‬‫ ﺮ‬‫ﻌ‬‫ ﻣ‬  ‫ ﻛﹸ ﻞﱡ‬ »
 «‫ﻚ‬
 «  ‫ﹶ ﺧﻴ‬  ‫ﺎ ﺀ‬   ‫ ﻲ‬  ‫ﻙ‬   ‫ﹾ‬  ‫ﻦ‬ ‫ ﻣ‬  ‫ ﹾﻔﺮ ﻍﹶ‬ ‫ﻭﹶ ﻥﹾ‬
Setiap kebaikan adalah shadaqah. Dan termasuk kebaikan adalah
 jikaa eng
 jik engka
kauu ber
bertemu
temu dengan
den gan saudar
sau daramu
amu dengan
den gan wajah
wa jah yang 
yan g 
berseri-seri;i; dan jika engkau menuangkan air dari ember timbamu
berseri-ser
 pada bejana saudaramu.

Hadits yang telah diriwayatkan oleh Ahmad, Abû Dawud, at-Tirmidzi,


dan an-Nasâi dengan isnad hasan; diriwayatkan pula oleh Ibnu Hibban
dalam kitab Shahih-nya dengan lafadz miliknya, ia berkata; …Abû Jara
al-Hajimi telah menceritakan kepadaku, ia berkata; Aku mendatangi
Rasulullah
Rasulullah saw.
saw. dan aku berkata;
berkata; Ya
Ya Rasulullah,
Rasulullah, sesungguhnya
sesungguhnya kami adalah
suatu kaum dari penduduk pedalaman. Ajarkanlah kepada kami sesuatu
yang dengannya Allah akan memberi manfaat kepada kami!, maka
Rasulullah saw. bersabda:

‫ﺀ‬‫ﺎ‬ ‫ـ‬   ‫ ﻲ‬ ‫ ﻙ‬  ‫ﹾ‬  ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﻔﹾﺮ ﻍﹶ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬   ‫ﹶ‬‫ﻭ‬  ‫ﹰ‬‫ ﺷ‬  ‫ﻭ ﻑ‬‫ﺮ‬‫ﻌ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬  ‫ ﻥﱠ‬‫ﻘﺮ‬‫ ﺤ‬ ‫ ﻻﹶ‬ »
‫ ﺎ ﻙ‬ ‫ﻭ‬   ‫ﻂ‬ ‫ـ‬ ‫ ﺴ‬‫ﻣ‬ ‫ ـ ﻪ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﻚ‬‫ ﻬ‬‫ ﺟ‬‫ﻭ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﺎ ﻙ‬‫ﹶ ﺧ‬ ‫ ﻜﹶ ﱢ ﻢ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬   ‫ﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻘﻲ‬‫ ﺴ‬‫ ﺴ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬
‫ﻤ ﻚ‬  ‫ ﺷ‬‫ ﺅ‬‫ ﺮ‬‫ﺍ ﻣ‬  ‫ ﻥ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬‫ ﺤ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ﹶﺔ ﻭ‬‫ ﺨ‬‫ ﺍ ﹾ ﻤ‬‫ ﻣ ﻦ‬  ‫ ﻪ‬‫ ﹶ‬  ‫ ﺍﺭ‬‫ﺎ ﻝﹶ ﹾ ﻹﺯ‬‫ﻭ ﺳ‬
‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﺎﹸﻪ‬‫ ﻭ‬‫ ﻭ‬  ‫ﹶ ﻚ‬  ‫ﺮ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ﹶ ﻥﱠ‬  ‫ ﻴﻪ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﹶ‬‫ﻌ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻤ‬ ‫ﻪ‬‫ ﻤ‬‫ ﺸ‬ ‫ ﹶ ﻼﹶ‬  ‫ ﻴ ﻚ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶﻤ‬‫ ﻌ‬  ‫ﻤ‬
‫ﻪ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﹶ‬   ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬
«

 Jan ganlah
 Janganl ah engkau
engk au menyepele
menye pelekan
kan kebaika
keba ikann sedikit
sed ikit pu
punn meski
 sekadar menuangkan air dari ember timbamu ke bejana orang 
yang meminta air,
air, dan meski sekadar berbicara
b erbicara denga
dengann saudaramu
dengan wajah yang berseri-seri. Janganlah mengulurkan kain
 sarungmu karena
karena hal itu termasuk
termasuk kesombongan dan tidak disukai
 

Cinta dan Benci Karena Allah 71

 Allah. Apabila ada seseorang mencaci makimu dengan perkara


yang ada pada dirimu, maka janganlah membalas dengan mencaci
makinya dengan perkara yang ada pada dirinya. Karena pahalanya
bagimu dan bencananya
b encananya bagi orang yang mengatakannya.
mengatakannya.

Disunahkan seorang muslim memberikan hadiah kepada


saudaranya, berdasarkan
berdasarkan hadits Abû
Ab û Hurairah yang dikeluarkan oleh
khâri dalam al-Ada
al-Bukhâri
al-Bu al-Adabb al-Mufrad, Ab
 Abû Ya’la dalam Mus
û Ya’la  Musna
nad-
d-nya,
sâi dalam al-Kuna, dan Ibnu Abdil Bar dalam kitab at-Tamhîd.
an-Nasâi
an-Na
al-Iraqi berkata, “Hadits ini sanadnya baik.” Ibnu Hajar berkata dalam
kitab al-Talkhish al-Habir , “Sanadnya hasan”; ia berkata Rasulullah
saw bersabda:

«  ‫ ﺤ‬ ‫ﺍ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬»


 Kalian harus
haru s saling
salin g member
memberii hadiah
had iah,, maka kalian
kalia n akan saling 
salin g 
mencintai.

Orang yang diberi hadiah disunahkan menerima hadiah yang diberi


saudaranya dan membalasnya. Dasarnya adalah hadits ‘Aisyah
riwayat al-Bukhâri, ia berkata:

«                   »
 Rasulullah
 Rasulullah saw. ‫ﻛﹶﺎﻥ ﺭ ﺳ ﻝﹸ ﺍ ﷲ ﻘﹾ ﻞﹸ ﺍﹾ ﻬ ﺪ ﺔﹶ ﻭ ﻴ ﺐ ﻋﹶ ﻬ‬
saw. pernah menerima hadiah dan membalasnya
membalasnya..

 Ju ga berdas
 Juga ber dasar
arka
kan
n hadi
ha dits
ts Ibnu
Ib nu Umar
Um ar yangyan g di
diri
riwa
wayat
yatka
kan n ol
oleh
eh
 Ahm
 A hmad
ad,, A bû Dawu
Da wudd , an-Na
an- Nasâ
sâii , ia b erka
er kata
ta;; Rasu
Ra sulu
lull lah
la h saw
sa w.
bersabda:

‫ﺭ‬ ‫ﺠﺎ‬ ‫ﺍ ﺳ‬ ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬    ‫ ﹸﻄ‬‫ ﹶ ﹶ ﻋ‬ ‫ ﺎ ﷲ‬ ‫ﻢ‬ ‫ ﹶﹶ ﹸﻜ‬‫ ﺳ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬‫ ﻭ‬   ‫ ﹶ ﹶ ﻋﻴ ﹸﺬ ﻭ‬  ‫ ﷲ‬ ‫ﻌﺎﺫﹶ‬ ‫ﺍ ﺳ‬ ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬ »
                           
‫ﹶ ﻥﹾ ﹶﻢ ﺠﺪ ﻭ‬   ‫ﹸ‬ ‫ﺎ‬ ‫ــ‬  ‫ﻜﹶ‬ ‫«ﹶ‬‫ﹰﺎ‬ ‫ﻭ‬‫ﺮﻤ‬‫ﻣﺄﹾﻌ‬‫ﹶ‬‫ﻛﺎ‬‫ﹶﻢ‬  ‫ﹶﹶ ﺪ ﹸﻜ‬ ‫ﹶﻰﻥﹾ‬ ‫ﻦ ﺍﺁ‬‫ﹶﻣﻤ‬‫ﻭﻌ‬ ‫ ﻰ‬‫ﲑﺣﻭ‬ ‫ﹶﹶﻪﺟ‬ ‫ ﺍﹶ‬‫ﷲﻋ‬ ‫ﹶﺎﺎ‬
 

72  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Baran gsiapa
 Barangsi apa yang
yan g meminta
memin ta pe perli
rlindun
ndungan
gan karena
karen a Allah
All ah,, maka
lindungilah ia. Dan barangsiapa meminta kepada kalian atas nama
 Allah, mak
makaa berilah
berilah ia. Dan bar barangsia
angsiapapa meminta
meminta keam
keamanan
anan karena
karena
 Allah, maka berikanlah keamanan kepadanya. Barangsiapa yang 
memberikann kebaikan kepada kalian, maka balaslah dengan yang 
memberika
 setitim
 se m p a l .  Ap
 Apab
abii l a k al
alii an t i d ak men
me n emuk
em ukan
an sesu
se suat
atuu u n t u k
membalasnya, maka berdoalah untuknya, hingga kalian
mengetahui
mengeta hui bahwa kalian telah membalasnya dengan sepadan.

Hadiah ini adalah hadiah di antara orang-orang yang


bersaudara. Tidak ada kaitannya dengan hadiah dari rakyat
kepada penguasa. Karena hadiah kepada
k epada penguasa diharamkan
sebagaimana halnya suap-menyuap. Termasuk memberikan
balasan hadiah yang setimpal adalah jika seorang muslim
akan kepada saudaranya, “Jazakallah
mengatakan
mengat Jazaka llah Khairan
Khai ran”,
”, artinya
semoga Allah membalasmu dengan kebaikan. At-Tirmidzi
meriwayatkan dari Usamah bin Zaid, semoga Allah meridhai
keduanya, dikatakan hadits ini hasan shahih; Rasulullah saw.
bersabda:

‫ﻲ‬‫ـ‬‫ـ‬ِ  ‫ﹶ ﻎﹶ‬‫ﹶ‬ ‫ ﹶ ﹶﻘ ﺪ‬ ‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ ﺧ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻙ‬ ‫ﺍ‬‫ﺰ‬‫ ﺟ‬ ‫ﻋ ﻪ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬ِ ‫ ﹶﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬ ‫ ﻭ ﻑ‬‫ﺮ‬‫ﻌ‬‫ﻣ‬ ‫ﻪ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﻊ‬‫ ﺻ‬ ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬ »
 « ‫ ﺎ ﺀ‬‫ﺍ ﻟﱠ‬
 Barangsiapa diberi kebaikan kemudian ia berkata kepada orang 
 Barangsiapa
yang memberi kebaikan, “Jazakallah Khairan” (semoga Allah
membalasmu dengan kebaikan), maka dia sungguh telah
memberikann pujian yang sangat baik.
memberika

Pujian adalah bersyukur, yaitu membalas suatu kebaikan yang


diberikan orang lain. Khususnya bagi orang yang tidak bisa
melakukan apapun kecuali memberikan pujian. Hal ini didasarkan
pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab
 

Cinta dan Benci Karena Allah 73

Shahih-nya, dari Jabir


Jabi r, dari Nabi saw.,
saw., beliau bersabda:

‫ ـ ﻦ‬‫ ﻣ‬‫ ﻭ‬ ،،  ‫ ـ ﹶﻜﺮ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﹶ ﹶﻘ ﺪ‬ ،، ‫ ﺎ ﺀ‬‫ﺍﻟﱠ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ ﺧ‬ ‫ﹶ ﻪ‬ ‫ ﺠ ﺪ‬ ‫ﻢ‬ ‫ ﹶﹶ‬ ‫ ﻭ ﹰ ﺎ‬‫ﺮ‬‫ ﻌ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﻭ ﱄﹶ‬  ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬ »

«
‫ﺭ‬ ‫ﻭ‬
 ‫ﺯ‬
  
 Barangsiapa
 Barangs
‫ﺏ‬  
 ‫ـ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﺲ‬ ‫ـ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﻼ‬ ‫ﻛ‬
‫ﹶ‬  
  ‫ﻬ‬
 ‫ﹶ‬  ‫ﻞ‬ ‫ﻃ‬ ‫ﺎ‬   ‫ﻰ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﺤ‬
  ‫ﻦ‬
 ‫ﻣ‬
 ‫ﻭ‬
  ،،
iapa diberi suatu kebaikan tapi ia tidak bisa memberikan
 ‫ﺮ‬
 ‫ﻔ‬
‫ﹶ‬ ‫ﻛ‬
‫ﹶ‬ ‫ﺪ‬
  ‫ﻘ‬
‫ﹶ‬ ‫ﹶ‬
memberikan
‫ﻪ‬
  ‫ﻤ‬
 ‫ﻛﹶ‬
kebaikan untuk membalasnya kecuali dengan pujian, maka berarti
ia telah bersyukur (berterima kasih kepadanya). Barang
Barangsiapa
siapa yang 
menyembunyikan
menyembuny ikan kebaikan (pujian)-nya untuk membalas
membalas kebaikan
orang lain, maka ia telah mengingkari kebaikannya. Barangsiapa
yang menghiasi dirinya dengan kebatilan, maka ia seperti orang 
yang memakai pakaian palsu.

 At-Tirmidzi telah meriwayatkan


 At-Tirmidzi meriwayatkan dengan isnad yang hasan dari Jabir
dari Nabi saw.,
saw., beliau bersabda:
b ersabda:

‫ ﻰ‬‫ﹶﹾ‬ ‫ﻦ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﹶ ﻥﱠ‬  ‫ﹾﻦ‬‫ ﹶﻠﹾ‬ ‫ ﺠ ﺪ‬ ‫ﻢ‬ ‫ ﻪ ﹶ ﻥﹾ ﹶ‬ ‫ﺰ‬‫ ﺠ‬‫ ﹶﻠﹾ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﺟ‬  ‫ﹶ‬ ‫ﻄﹶﺎ ﺀ‬‫ﻋ‬ ‫ﻄ ﻲ‬‫ﹸﻋ‬ ‫ﻦ‬‫» ﻣ‬
‫ ﹶﻛﺎﻥﹶ‬،، ‫ﻌ ﻂ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻤ‬  ‫ ﱠ ﻰ‬‫ ﺤ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻭﻣ‬   ‫ ﻛﹶﻔﹶﺮ‬  ‫ ﹶﻘﹶ ﺪ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﻛﹶ‬  ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬  ‫ﺮ‬ ‫ ﹶﻜ‬‫ ﺷ‬  ‫ﺪ‬ ‫ﹶﻘﹶ‬
‫ﺭ‬  ‫ﺯﻭ‬   ‫ﺏ‬  ‫ﹶ‬  ‫ﻛﹶ ﻼﹶ ﺲ‬
«

 Bar
 Barang
angsiap
untuk siapaa diber
diberii sua
membalasnya, suatu
tu pem
pemberian
maka berian kemudian
kemudian
hendaklah menem
menemukan
ia membalas ukan sesuatu
sesuatu
dengannya.
 Jika ia tidak menemukan
menemukan sesuatu untuk membalas kebaikan, maka
hendaklah ia memberik
memberikan an pujian, karena
karena orang yang memberikan
memberikan
 pujian
 puji an berarti
bera rti ia tela
telahh berteri
be rterima
ma kasih,
kasih , dan barangsi
ba rangsiapa
apa yang 
menyembunyikan
menyem bunyikan kebaikan, maka ia telah mengingkari kebaikan
yang diberikan kepadanya. Barangsiapa yang menghiasi dirinya
dengan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya, maka ia seperti
orang yang mengenakan pakaian palsu.
 

74  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Mengingkari pemberian maksudnya adalah menutup-nutupi
pemberian dari orang lain. Abû Dawud dan an-Nasâi telah
meriwayatkan dengan isnad yang shahih, dari Anas ra., ia berkata:
berk ata:

‫ﺎ‬‫ ﻛﹸﱢﻪ ﻣ‬  ‫ ﺮ‬‫ ﹾﺎ ﻷ ﺟ‬  ‫ﺎ ﺭ‬‫ ﺼ‬‫ﹾ ﻷ‬  ‫ﻫ ﺐ‬ ‫ ﺫﹶ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹶ‬‫ﺳ‬‫ ﺭ‬  ‫ﺎ‬  :‫ ﻥ‬‫ ﻭ‬‫ﺎ ﺟ ﺮ‬‫ ﻬ‬‫ﺍ ﹾ ﻤ‬ ‫ﻗﹶ ﻝ‬ »

  ،، ‫ ـ ﻢ‬‫ ﻬ‬ ‫ ﻣ‬ ‫ ـ ﻞ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺎ ﹰﺓ‬‫ﺍ ﺳ‬  ‫ ﻣ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﺴ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻭ‬ ،، ‫ﺮ‬ ‫ ﻜﹶ‬ ‫ ﺬﹾ ﻻﹰ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﺴ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬  ‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ﺭﹶ‬
 ‫ﺍ‬ ‫ﹸ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬  ‫؟‬‫ ﻢ‬‫ﹶ ﻬ‬ ‫ ﻥﹶ‬  ‫ ﻋ‬‫ ﺪ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻪ‬ ‫ ﻬ ﻢ‬‫ ﹶ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻥﹶ‬‫ ﹾ‬ ‫ﺲ‬
 ‫ﹶﹶ‬  : ‫ ﹶﺎ ﻝ‬  ،، ‫ ﺔﹶ‬‫ ﻭ‬‫ ﺆ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ﺎ‬  ‫ ﹶﻛ ﹶﻔ‬  ‫ﹶ ﹶﻘ ﺪ‬
 ‫ﻙ‬ ‫ ﺬﹶﺍ‬  ‫ ﹶ ﺬﹶﺍ ﻙ‬ : ‫ ﹶﺎ ﻝ‬  ،، ‫ ﻰ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ﺑ‬
«

Orang-orang Muhajirin berkata, “Ya Rasulullah! Orang-orang 


 Anshar telah pe
pergi
rgi dengan membawa seluruh
seluruh pahala, kami belum
 pernah melihat
melihat suatu
suatu kaum yang paling baik pemberianny
pemberiannyaa kepada
orang banyak dan paling baik pertolongannya
per tolongannya pada saat memiliki
 sedikit harta, daripada mereka.
mereka. Mereka
Mereka telah memberikan
memberikan biaya
hidup yang
yang cukup bagi kami.” Rasulullah saw. bersabda, “Bukankah
kalian juga telah memuji mereka dan mendoakan mereka?” Kaum
 Muhajirin berkata, “Benar”
“Benar” Rasulullah saw.
saw. bersabda, “Maka hal
ini sama dengan hal itu.”

Seorang muslim harus mensyukuri kenikmatan yang sedikit seperti


halnya mensyukuri kenikmatan yang banyak. Juga harus berterima
ber terima
kasih kepada orang yang telah memberikan kebaikan kepadanya.
Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad
dalam kitab Zawaid, dengan isnad yang hasan, dari Nu’man bin
Basyir, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:

‫ﹶ ﻢ‬  ‫ ﺎ ﺱ‬‫ﺍﻟ‬  ‫ ﹸﻜﺮ‬‫ ﺸ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﻦ‬ ‫ ﻣ‬‫ ﻭ‬  ‫ﲑ‬  ‫ــ‬  ‫ﹶ‬‫ ﺍﹾ ﻜ‬ ‫ ﻜﹸﺮ‬‫ ﺸ‬ ‫ﹶ ﻢ‬ ‫ﻞﹶ‬‫ﻴ‬ِ‫ﻘﹶ‬ ‫ﺍﹾ‬ ‫ ﹸﻜﺮ‬‫ ﺸ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻣ‬ »

‫ ﺔﹸ‬‫ﺎﻋ‬‫ﻤ‬‫ﺍﹾ ﺠ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺮ‬‫ـ‬‫ﻔـ‬‫ﹾ‬ ‫ ﹸﻛ‬ ‫ﻬﺎ‬ ‫ ﹸﻛ‬‫ﺮ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﹾﻜﺮ‬‫ ﺷ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﺔ‬‫ﻤ‬‫ ﻌ‬ ‫ ﺙﹸ‬‫ﺪ‬‫ ﺤ‬‫ﺍﻟ‬‫ﺍ ﷲ ﻭ‬  ‫ ﹸﻜﺮ‬‫ ﺸ‬
 

Cinta dan Benci Karena Allah 75

«‫ﺏ‬
  ‫ ﺬﹶﺍ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﹶ ﺔﹸ‬‫ ﺍﹾ ﹸﻔﺮ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﺔﹲ‬‫ ﻤ‬‫ ﺣ‬‫ﺭ‬
 Barangsiapa yang tidak mensyukuri nikmat yang sedikit, maka ia
 Barangsiapa
tidak akan bisa mensyukuri nikmat yang banyak. Barangsiapa yang 
tidak bisa bersyukur kepada orang, maka ia tidak akan bisa
bersyukur kepada Allah. Membicarakan nikmat Allah adalah sama
dengan bersyukur. Dan tidak membicarakan kenikmatan berarti
mengingkari nikmat. Berjamaah adalah rahmat, bercerai berai
adalah adzab.

Di antara perkara yang disunahkan adalah membela


saudaranya untuk mendapatkan kemanfaatan dari suatu
kebaikan atau untuk memberikan kemudahan dari suatu
kesulitan. Hal ini didasarkan pada
p ada hadits yang diriwayatkan al-
Bukhâri dari Abû
A bû Musa, ia berkata; Rasulullah saw.
saw. jika didatangi
peminta-minta,
peminta-m inta, maka beliau suka berkata:

« ‫ﺎﺀ‬‫ ﺷ‬  ‫ﻣ‬  ‫ﻪ‬  ‫ﺎ ﻥ‬‫ ﺴ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬‫ﻋ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﹾﻘ ﺾ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻭ‬ ‫ﺮ‬‫ ﺟ‬‫ﺆ‬‫ﺍ ﻓﹶ‬ ‫ﻔﹶﻌ‬‫ﺷ‬ »

 Belalah ia, maka kalian akan diberikan pahala. Dan Allah akan
memutuskan
memutus kan dengan lisan nabi-Nya perkara yang ia kehendaki.

Hadits riwayat Muslim dari Ibnu Umar dari Nabi saw., beliau
bersabda:

‫ﺮ‬‫ ﺴ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ﺮ‬ ‫ﺔ‬‫ ﹶﻔﻌ‬‫ ﻤ‬ ‫ ﻥ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ﻠﻄ‬ ‫ﹾ‬‫ﺳ‬  ‫ﺫ ﻱ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﺴ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﻷ ﺧ‬  ‫ ﺻﹶ ﺔﹰ‬‫ﻭ‬  ‫ﻥﹶ‬‫ﺎ‬‫ﻛﹶ‬   ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ »

«  ‫ﺍﻡ‬‫ ﹾﻗ ﺪ‬  ‫ﹾ ﻷ‬  ‫ ﺾ‬‫ ﺣ‬  ‫ﻡ‬   ‫ﺍ ﻁ‬‫ ﺮ‬‫ ﺍﻟ ﺼ‬  ‫ﺓ‬‫ﺎ ﺯ‬‫ ﺟ‬  ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﻦ‬‫ﹸ ﻋ‬  ‫ ﺮ‬‫ ﺴ‬‫ﻋ‬
 Barangsiap a yang menjadi perantara
 Barangsiapa perant ara saudaranya
saudaran ya yang muslim
kepada penguasa untuk mendapatkan kemanfaatan dari suatu
kebaikan atau untuk
untu k mempermudah suatu kesulitan, maka ia akan
diberi pertolongan untuk melewati jembatan shirâthal mustaqîm
di hari terpelesetnya kaki-kaki manusia.
 

76  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Disunahkan juga seorang muslim melindungi kehormatan
saudaranya saat tidak ada di dekatnya. Hal ini dasarkan pada hadits
yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan ia berkata, “Hadits ini
hasan”,
hasan”, dari Abû
A bû Darda, dari Nabi saw.,
saw., beliau bersabda:
bersabd a:

«‫ ﺔ‬‫ﺎﻣ‬‫ ﺍﹾﻘ‬ ‫ﻡ‬   ‫ﺭ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﻬ ﻪ‬‫ ﺟ‬‫ﻭ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺍ ﷲ‬   ‫ ﺭ‬ ‫ﹶ ﺧﻴ ﻪ‬ ‫ ﺽ‬‫ ﻋﺮ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﺭ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ »
 Bara ngsiap
 Barangs iapaa yang
ya ng melin
mel indu
dungngii keh
kehorm
ormata
atann sauda
sa udaran
ranya,
ya, maka
 Allah
 All ah akan me
melilinn du
dungi
ngi wajah
waj ahny
nyaa dari ap
apii neraka
ner aka di hari
h ari kiamat.
kia mat.
(Hadits  Abû Darda ini telah dikeluarkan oleh Ahmad.
(Hadits 
Ia berkata, “Hadits ini sanadnya hasan.” Al-Haitsami
mengatakan hal
hal yang sama)

Hadits riwayat Ishaq bin Rahwiyah dari Asma


A sma binti Y
Yazid,
azid, ia berkata;
b erkata;
aku mendengar Rasulullah saw bersabda:

‫ ﻘﹶﻪ‬‫ﻌ‬ ‫ﺍﷲ ﹶ ﹾﻥ‬  ‫ﹶ‬‫ﻋ‬ ‫ﻘﺎ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻛﹶﺎ ﹶﻥ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﻐ‬ ‫ﻬﺮﹾﻟ‬ ‫ﹶﻈ‬ ‫ﹶﺧﻴﻪ‬ ‫ﺽ‬‫ﻋﺮ‬ ‫ﻋﻦ‬  ‫ﺏ‬
 ‫ﺫﹶ‬ ‫ﻣﻦ‬ »
«‫ﺎﺭ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻣﻦ‬
 Barangsiapa yang melindungi kehormatan saudaranya pada saat 
 Barangsiapa
tidak berada di dekatnya, mak
makaa Allah pasti akan membebaskannya
membebaskannya
dari api neraka.

 Al-Qadha’i telah mengeluarkan


mengeluarkan dalam Musnad Syihab dari Anas,
ia berkata; Rasulullah saw bersabda:

«‫ ﺓ‬‫ﹾ ﻵ ﺧﺮ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﺍﻟ ﺪ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ 


  ‫ﺮ‬ ‫ ﺼ‬ ‫ ﺐ‬‫ ﺍﹾ ﻐ‬ ‫ﺮ‬‫ ﻈﹶ ﻬ‬   ‫ﺎ‬‫ﹶ ﺧ‬  ‫ﺮ‬ ‫ ﺼ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ »
 Barangsiapa yang membela saudaranya saat
 Barangsiapa saat tidak ada di dekat
dekatnya,
nya,
maka Allah akan membelanya
membelanya di dunia dan di akhirat. Al-Qadha’i
 juga telah mengeluarkan
mengeluarkan hadits ini dari Imran bin Husain dengan
tambahan ungkapan, “Sedang ia mampu untuk membelanya.”
 

Cinta dan Benci Karena Allah 77

Telah diriwayatkan oleh Abû


A bû Dawud dan al-Bukhâri dalam
al-Adab al-Mufrad,  Az-Zain al-Iraqi berkata,
b erkata, isnadnya hasan dari
 Abû Hurairah, bahwa Rasulullah saw.
saw. bersabda:

،،‫ﻪ‬‫ﹶﻘ‬  ‫ ﺚﹸ‬‫ ﺣ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ ﻦ ﻣ‬‫ﺆ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ﺧ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬‫ﺆ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻦ‬ ‫ِﻣ‬ ‫ ﺆ‬‫ ﺁﺓﹸ ﺍ ﹾ ﻤ‬‫ﻣﺮ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬‫ﺆ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬ »

‫ﻪ‬ِ‫ﺍ‬‫ﺭ‬‫ﺍ ﻪﻭ‬  ‫ﻦﺭ‬‫ﻭ‬ ‫ﻦﻣ‬  ‫ﻪﻣ‬ ‫ﻪﻃﹸ‬‫ﺤﺤ ﹸﻃ‬ ‫ ﻳ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﺘﻪ‬‫ﻌ‬‫ﻌ‬‫ﻴ‬‫ﺿﺿ‬   ‫ﻨﻪ‬‫ﻋﻋ‬  ‫ﻳ ﹸﻜ ﻒ‬
«

Seorang mukmin adalah cermin mukmin yang lain. Seorang 


mukmin adalah saudara mukmin yang lain, di mana saja ia bertemu
bert emu
dengannya, ia akan mencegah tindakan mencemari kehormatan
 saudaranyaa dan akan melindunginya dari baliknya.
 saudarany

 Al lah juga


 Allah ju ga telah
te lah mewaji
mew ajibk
bkan
an sseor
eorang
ang musli
mu slim
m meneri
men erima
ma
permintaan maaf saudaranya, menjaga rahasianya, dan
menasihatinya.
Dalil tentang kewajiban menerima permintaan maaf dari
saudaranya adalah hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah dengan
dua isnad yang baik sebagaimana dikatakan al-Mundziri dari
Zudan, ia berkata,
b erkata, Rasulullah saw.
saw. bersabda:

‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻄﻴ‬ِ ‫ ﺧ‬  ‫ﻣﹾ ﻞﹸ‬ ‫ ﻪ‬ ‫ ﹶ‬‫ ﹶﻛﺎ ﻥﹶ ﻋ‬  ‫ ــ‬‫ ﹾﻠﻬ‬‫ﻘﹾ‬ ‫ﻢ‬ ‫ ﹶﹶ‬ ‫ﺓ‬‫ ﺬﹶﺭ‬‫ﻌ‬‫ ﻤ‬ ‫ﹶ ﺧﻴﻪ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬ ‫ ﺬﹶ ﺭ‬‫ﺍﻋ‬ ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬ »

‫ﻣﹾﻜ ﹾﻜﺲﺲ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺎ ﺣ ﺐ‬‫ﺻ‬ «

 B a r a n g s i a p a y a n g m e n g a j u kan
 Ba ka n p e r m i n t a a n m a a f k e p a d a
 saudaranya
 sauda ranya dengan suatu alasan tapi dia tidak menerimanya, menerimanya, maka
ia akan mendapat kesalahan seperti kesalahan pemungut pajak.

Dalil tentang kewajiban menjaga rahasia seorang muslim


adalah hadits yang diriwayatkan Abû Dawud dan at-Tirmidzi
dengan sanad hasan dari Jabir, sesungguhnya Rasulullah saw.
bersabda:
 

78  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

« ‫ﺔ‬‫ﺎ‬‫ﹶ ﻣ‬  ‫ﹶ ﻬ‬ ‫ ﻔﹶ ﺖ‬‫ﺍﹾ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹸ‬ ‫ ﺚ‬‫ ﺪ‬‫ ﺤ‬  ‫ ﻼﹰ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬ ‫ ﹲﻞ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬ ‫ﺪ ﺙﹶ‬ ‫ ﺣ‬ ‫ﺫﹶﺍ‬ »

 Jika seseorang
seseorang berkata kepada orang
orang lain dengan suatu perkataan
perkataan
kemudian ia menoleh (melihat sekelilingnya), maka
maka pembicaraan
itu adalah amanah.

 A mana
 Ama nahh i tu waj
wa j i b di
dijj aga.
ag a. Men
Me n yia-n
yi a-nyi
yiak
ak an aman
am anahah adal
ad alah
ah
khianat. Hadits ini menunjukan kewajiban menjaga rahasia
seorang muslim walaupun tidak diminta melakukannya secara
 jelas.
 jel as. Kewaji
Kewa jiba
ban
n ini
in i bisa
b isa di
difah
fahami
ami dari
dar i in
indi
dika
kasi
si kead
k eadaan
aan dalam
dal am
hadits tersebut. Yaitu ketika seseorang berbicara kepada
saudaranya tentang suatu pembicaraan dan ia menoleh ke
sekelilingnya, karena khawatir ada orang lain mendengar
perkataan tersebut selain keduanya. Hadits ini juga menjelaskan
bahwa kewajiban tersebut lebih utama jika ada tuntutan secara
 jelas
 jel as untuk
un tuk menjag
men jaga a rahas
rah asia
ia.. Kewaj
Kewa j ib
iban
an menj
men j aga rahas
ra hasii a in
inii
berlaku jika dalam pembicaraan tersebut tidak terdapat
penodaan terhadap salah satu hak Allah. Maka jika terdapat
hal ini, orang yang diajak bicara wajib memberikan nas nasihat
ihat dan
mencegahnya dari pembicaraan tersebut. Ia juga dianjurkan
untuk bersaksi sebelum diminta untuk bersaksi. Sebagaimana

terdapat dalam hadits:


 «‫ﺪ‬ ‫ ﺸ‬‫ ﻬ‬‫ ﺴ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ ﻞﹶ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﻬ‬‫ ﺸ‬ ‫ﻱ‬ ‫ﺍﱠ ﺬ‬ ،،    ‫ ﻬ‬‫ﺍﻟ ﺸ‬ ‫ﺮ‬‫ ﺨ‬ ‫ﹸ ﻜﹸ ﻢ‬‫ﹸ‬ ‫»ﺃ ﻻ‬
 «
 Perlukah aku memberitahu
 Perlukah memberitahu kepada kalian tentang sebaik-baiknya
kesaksian, yaitu orang yang bersaksi sebelum diminta untuk
bersaksi. (HR. Muslim)

Dalil tentang kewajiban memberikan nasihat adalah hadits


Mutafaq ‘alaih dari Jarir bin Abdillah, ia berkata:

‫ ﻜﹸ ﻞﱢ‬ ‫ ﺢ‬‫ ﺼ‬‫ﺍﻟ‬‫ﻭ‬ ‫ ﻛﹶﺎﺓ‬‫ﺎﺀ ﺍﻟﺰ‬‫ ﻳ‬‫ﻭ‬ ‫ ﻼﹶﺓ‬‫ﺍﻟ ﺼ‬ ‫ﻡ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬ِ ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬ ‫ ﺖ‬‫ﻌ‬‫ﺎ‬»
‫ ﻢ‬ِ‫ ﺴ‬ ‫ ﻣ‬
 

Cinta dan Benci Karena Allah 79

«‫ ﻢ‬‫ ﺴ‬‫ﻣ‬
 Aku membaiat
memba iat Rasulu
Rasulullah
llah saw. untuk
untu k menegakkan
meneg akkan shalat
sh alat dan
menunaikan zakat serta memberi nasihat kepada setiap muslim.

Hadits dari Tamim bin Aus Ad-Dâri riwayat Muslim, bahwa Nabi
saw. bersabda:

‫ ــﺔ‬‫ ﻷ ﻤ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺳ ﻪ‬ ‫ ﺮ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﺎﻪ‬‫ ﻜ‬‫ﻭ‬ ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ ﷲ‬  ‫ ــ ﻦ‬‫ ﻤ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹸﻠﹾ‬ ‫ﺔﹸ‬‫ ﺼﻴ ﺤ‬‫ﺍﻟ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻳ‬‫ﺍﻟﺪ‬ »
«‫ﻢ‬ ‫ ﻬ‬‫ﺎ ﻣ‬‫ ﻋ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻤ ﲔ‬‫ ﺴ‬‫ﺍ ﹾ ﻤ‬
 Agama itu nasihat. Kami berkata, “Bagi siapa?” Rasulullah saw
bersabda, “Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi Rasul-Nya, bagi para
 pemimpin kaum Muslim, dan bagi kaum Muslim secara umum.”

 Al-Khathabi berkata, “Hadits ini bermakna


 Al-Khathabi ber makna bahwa tiang dan pilar
agama adalah nasihat. Seperti halnya sabda Rasulullah saw ., Haji
saw.,
adalah ‘Arafah. Maksudnya tiang dan rukun haji yang paling besar
adalah wukuf di ‘Arafah.” Rasulullah saw. juga telah menjelaskan
hak muslim atas muslim yang lain dan pahala yang besar di
dalamnya. Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abû Hurairah

ra., ia berkata;
b erkata; sesungguhnya Rasulullah saw.
saw. bersabda:

:‫ ﹶ ﺎ ﻝ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬  ‫ﺎ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﻫ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬ :‫ ﻴ ﻞ‬  ‫ ﺳ ﺖ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﺴ‬‫ﺍﹾﻤ‬  ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﺴ‬‫ ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ ﻖ‬‫» ﺣ‬
‫ﹶﻪ‬ ‫ﺢ‬ ‫ ﺼ‬‫ ﹶﺎ‬  ‫ﻚ‬
 ‫ ﺤ‬‫ ﺼ‬‫ﺍ ﺳ‬  ‫ ﺫﹶﺍ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻪ‬‫ ﹶ ﹶ ﺟ‬  ‫ﻙ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﹶﺫﺍ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻪ‬‫ ﹶ‬‫ ﻋ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﱢ‬‫ ﹶ ﺴ‬ ‫ ﻪ‬‫ﻴ‬ ِ‫ﻘ‬‫ ﹶ‬ ‫ﺫﹶﺍ‬
«‫ﻪ‬ ‫ﻌ‬ ‫ ﹶﺎ‬ ‫ﻣﺎ ﺕ‬  ‫ﻭ ﺫﹶﺍ‬  
  ‫ﻌ ﺪ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ﻣﺮ ﺽ‬  ‫ﻭ ﺫﹶﺍ‬   ‫ﻪ‬ ‫ﺸ ﻤ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺪ‬ ‫ﺤ ﻤ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ﻋ ﻄﹶ ﺲ‬  ‫ﻭ ﺫﹶﺍ‬
 Hak muslim atas muslim yang lain ada enam. Dikatakan, “Apa
yang enam itu, Ya Rasulallah?” Rasul saw. bersabda, “Apabila
engkau bertemu dengan saudara muslim yang lain, maka ucapkan
 salam kepadanya; Apabila ia mengundangmu, maka penuhilah
 

80  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
undangannya; Apabila ia meminta nasihat kepadamu, maka
berikanlah nasihat kepadanya; Apabila ia bersin dan mengucapkan
al hamdu lillah, maka ucapkanlah yarhamukallah;
yarhamukallah; Apabila ia sakit 
maka tengoklah; Apabila ia meninggal dunia, maka hantarkanlah
 sampai ke kuburnya.”

 Adapun benci
benci karena
karena Allah, maka Allah Swt. telah melarang
melarang
kaum Muslim mencintai orang-orang
orang-or ang kafir,
kafir, munafik, dan fasik yang
terang-terangan melakukan maksiat. Hal ini berdasarkan Firman
 Allah:

Ν   Íö Î
κκ  9s ) χθ 
š
χθ )  à èù Ï÷ ö ä ¨ß Íi ß ä Ï − ã Ï ©  š
) ? = =  u™  !!$ $ u‹ ‹ 9  ρr&  Ν  ‰tã   ρu  “ ρ‰ 
 . ̈  ρ‰ 
Ν .  ‰ tã   ρ (#ρ‹ ‚GG   ?s   Ÿ 
‹ ‚   (#θ Ζ Ζ Βt  #™u   
ω  θ  t   %%  !   $ !$#  p$  ‰ 
κ κ   ¯' 'r ≈ 
  ƒt 
β&r   öΝ  . ä −$ $ Îƒ  ρ)u  Αθ  t  ™ß  § $9# tβθ     _ã   Ì ƒ   †   ,  y     9
 $
øä Èd ø Ïi ä  Î ã ô ͨ ø Î$ /
s  #   
z    Β Ν 
 .  ™
u  
 ! % y
`     $  ϑ 
y    /  ρ
 
(
# ρ
   x
  . 
   
x   ‰  %
s  ρ
 u   ο Š θ 
Š̈ u   ϑ 
y    9
 $
 4 ’  Î A$ Ê|   󰃷 ó ∆s  u™  !!$ $ ó ót G GÏ  $  /ö ρ$#u  ’  ?‹ Í Î66 ™y     ’  Î û  Y #‰  ≈ γ y  _ Å  Ο ó çF F _ô    t  zy    Ψ Λ Λ÷ä  . ä β  Î)Î Ν Νö 3 ä  Î n/ ‘u  «! $ Î$ $/   θ  (#θ Ζ ãΖ ÏΒ σ  è÷ ?
Νö 3Ζ 
Ν ä  ΒÏ &ã&  #   ù# è y   ø  ƒt   tΒ  ρu  4  Ψ Λ Λ÷ä  n= =  æ÷ r&  !$ $tΒ   ρu    Λ Λ÷ä Š Šø x   z ÷ r&  !$ $ϑ y   Î / Ο Þ n= = æ÷  &r  O$ $Ρt   ρ&r u  οÍŠ̈Š¨ θ u ϑ y   $9ø Î$$ $/  Ν   κ κÍ ö Î9s ) βρβt  ρ  ”¡ ¡Å è @ 
 ∩⊇∪ ≅‹  ≅È  Î‹ 66 ¡ 
¡¡   $ 9 $# ™u  ! θ !#u ™y   ≅  ≅¨ Ê |    ‰ ‰ô ) )s   ùs  
 Haii orang
 Ha or ang-- oran
ora n g yang
ya ng beri
be riman
man,, jangan
jan ganlah
lah kamu mengamb
men gambilil
musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu
 sampaikan kepada mereka
 sampaikan mereka (berita-berita Muhamma
Muhammad),d), kar
karena
ena rasa
kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka
mereka telah ingkar kepada
kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan
(mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu.
 Jika kamu bbenar
enar-benar
-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku
jalan-Ku dan
mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu
memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad)
Muh ammad) kepada
mereka, karena
karena rasa kasih sayang. Aku lebih men
mengetahui
getahui apa yang 
kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa
 

Cinta dan Benci Karena Allah 81

di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya


sesungguhn ya dia telah
tersesat dari jalan yang lurus. (TQS. Mumtahanah [60]: 1)
ô  4 ç  ø ö è â ß ß Ï ÷ è ö Î Ï ø ô Ï â ø ø Ï ô ÷—Ï
$ ̈$ Ψ̈Ψ ̈̈   /t  ‰ 
‰%s     9 t  . r&  Ν 
Νδ  ‘ ρ ρ‰ 
‰¹ ‚   ?  $ tΒ  ρu  Ν 
  ‘  
‚  Νγ  ≡u ù&r   Β ™ ! !$ $ Ÿ 
γ  δ≡ δ θ  Ÿ ó ó 7t7    $ 9$# N‰ y  /t  ‰ ‰ %s    Λ Λ ΨΨ ãt  
Ò 
öΝ 3 ä  Ρθ Ρt  ™θ 66  † t  Ït   ä Ÿ ω ρu  Ν öΝ å Ξθ 
Ν   κ κt   ™7 7 é Bt  
Ït    Ï™Iω ρ é ' é& Ν öΝ ç F FΡ  ¯r'  ≈ '  δy   ∩⊇⊇∇∪ βθ  βt   èθ = =)  É)   ÷è è ?s    Ζ 
Λ ÷Λ ä  . ä β  Î)Π(  M  Ï  ≈ ƒt Fψ $# Ν ãΝ 3  ä 9s 
Νã 3 
Ν  ä   n‹ ‹ø =  = æt    θ  (#θ Ò Ò‘ tã    θ (#ö n z= =  y   # Î sŒ ρÎ)u  $ ̈$ Ψ Ψ̈t Β #u™   θ (#þ 9ä$ s%  Ν Νö .θ ä  ) )à  9s  #  ÎŒs  ρ)Î u  & &Ï #  # Íj  . ä  = É  ≈ GtG   3 Å    $9ø Î$$$ /  βθ 
βt  θ ΨãΨ ΒÏ  σ 
 è÷ ? ρu 
∩⊇⊇®∪ ‘Í  ρρ‰  ‰ß Á 
󰃷   $  9$# N#Ï ‹ x  Î / Λ 7Λ Î = =t æ  ©! $# β̈β¨ Î Î) 3 Ν Νö ä  Ïà àŠ Šø  Î ó ót    θ  (# èθ  ? θ  θ Βã ≅ ≅ö è % 4 á áÅ  ‹ ‹ø  ó ót   $9ø $#  z  ΒÏ Ÿ ≅ ΒÏ $ Ρt F{ $#
Á
 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi
teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu

(karena) mereka
kemudharatan bag imu.tidak
bagimu. henti-hentinya
Mereka menyukai (menimbulkan)
menyukai apa yang menyusahkan
kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang 
disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah
 Kam
 Ka mi t eran gkan kep ad amu ayat- ayat ( Kami) , jika ka mu
memahaminya. Beginilah
Beginil ah kamu, kamu menyukai mer
mereka,
eka, padahal
mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-
kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka
berkata: “Kami beriman”;
beriman”; dan aapabil
pabilaa mereka menyendiri, mereka
menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap
kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena
kemarahanmu
kemarahanmu itu”. Sesungguhnya
Sesungguh nya Allah mengetahui segala isi hati.
(TQS. Ali ‘Imrân [3]: 118-119)

meriwayatkan dengan isnad yang baik


 Ath-Thabrâni telah meriwayatkan
 Ath-Thabrâni
dari Ali ra., beliau berkata; Rasulullah saw.
saw. bersabda:

 ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ـ ﻦ‬‫ ﻛﹶ ﻤ‬ ‫ ﻼﹶ ﻡ‬‫ﹾ ﻹ ﺳ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ ﺳ‬ ‫ﹶ ﻪ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻞﹸ‬‫ ﻌ‬‫ ﺠ‬ ‫ ﻻﹶ‬  :‫ﻖ‬  ‫ ﺣ‬  ‫ﻦ‬ ‫ ﻫ‬  ‫ ﺙﹲ‬  ‫ﹶ ﻼﹶ‬ »

 ‫ ﻻﱠ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬  ‫ﹶ‬ ‫ ﻞﹸ‬‫ ﺟ‬‫ﺍﻟ ﺮ‬ ‫ ﺤ ﺐ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻭ‬ ،،  ‫ﺮ‬ ‫ ﻏﹶ‬ ‫ ﻪ‬ ‫ﱢ‬  ‫ ﹶ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﱠ ﻰ‬   ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻭ‬  ،، ‫ﹶ ﻪ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﻬ‬‫ﺳ‬
 ‫ ﻢ‬ ‫ ﻬ‬ ‫ ﻌ‬ ‫ﻣ‬  ‫ﺣ ﺸ ﺮ‬
 

 ‫ ﻻﱠ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﻞﹸ‬ Pila
82  ‫ﺟ‬ ‫ﺮ‬r-pilar
 ‫ﻟ‬ ‫ ﺍ‬ ‫ﺤ ﺐ‬P‫ﻳ‬engok
 Pilar-pilar  ‫ ﻭ ﻻﹶ‬ oh،، ‫ﻩ‬Nafsiyah
engokoh ‫ﺮ‬‫ﻏﻴ‬‫ﹶ‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﱢ‬ ‫ﻴ‬Islamiyah
‫ﹶ‬  ‫ ﻋﺒ ﺪ‬  ‫ﷲ‬h‫ﺍ‬  ‫ﻰ‬‫ﱠ‬ ‫ﺘ‬‫ﻳ‬  ‫ﻭ ﻻﹶ‬  ،، ‫ﹶ ﻪ‬  ‫ﺳ ﻬ ﻢ‬
Islamiya

« ‫ﻢ‬  ‫ﻬ‬ ‫ﻌ‬‫ﻣ‬  ‫ ﺸﺮ‬‫ﺣ‬


 Ada tiga per
perkara
kara yang merupaka
merup akann hak yaitu
yait u Allah
Alla h tidak akan
menjadikan orang yang mempunyai andil dalam Islam seperti orang 
yang tidak mempunyai andil apa pun. Dan tidaklah seorang hamba
menjadikan Allah sebagai kekasihnya lalu dia menjadikan yang 
lain sebagai kekasihnya. Serta tidak ada seorang yang mencintai
 suatu kaum kecuali ia akan dikumpulkan bersama mereka.
mereka.

Dalam hadits ini terdapat larangan yang tegas untuk mencintai


pelaku kejahatan, karena khawatir akan dikumpulkan bersama
mereka.

“Hadits At-
 At-T
iniThasan”,
irmidzi
hasan telahMuadz
”, dari mengeluarkan
mengelu
binarkan
Anas hadits, beliau
A nas al-Juhani bahwaberkomentar
berkoment
b ahwa ar,,
Rasulullah
saw. bersabda:

‫ ﹶﻘﹶﺪ‬  ‫ ﷲ‬‫ ﻜﹶ ﺢ‬‫ﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺾ ﷲ‬ ‫ﻐ‬‫ﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺐ ﷲ‬ ‫ﹶ ﺣ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﷲ‬‫ ﻊ‬‫ﻣ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﹶﻄ ﻰ ﷲ‬‫ﹶﻋ‬  ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬ »

‫ ﻪ‬‫ﺎ‬‫ ﻤ‬   ‫ ﻞ‬‫ ﹾﻜ ﻤ‬‫ﺍ ﺳ‬


«

 Barangsiapa yang memberi karena Allah, tidak memberi karena


 Barangsiapa karena
 Allah
 Al lah,, menc
me ncin
intai
tai karena
kare na Allah
All ah,, membe
mem benc
ncii ka
karen
renaa Alla
Al lah,
h, d an
menikah karena
karena Allah, bberarti
erarti iiaa telah sempurna imannya.
Imam Muslim juga telah meriwayatkan
meriwayatkan dari Abû Hurairah,
ia berkata; Rasulullah saw.
saw. bersabda:
ber sabda:

‫ ــﺎ‬‫ ﹸ ﻼﹶ‬ ‫ ﺾ‬‫ﻐ‬‫ﹶ‬ ‫ ﻲ‬  ‫ﻝﹸ‬ ‫ ﻘﹸ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﻞ‬‫ ﺮﻳ‬‫ﺎ ﺟﺒ‬‫ﻋ‬  ‫ﺍ‬‫ﺪ‬‫ﻋ‬ ‫ ﺍ ﷲ‬‫ ﺾ‬‫ ﻐ‬‫ﹶ‬  ‫ ﺫﹶﺍ‬‫ ﻭ‬... »

‫ ﺾ‬‫ ﻐ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻥﱠ‬ ‫ﺎ ﺀ‬‫ ﻤ‬‫ﺍﻟ ﺴ‬ ‫ ﻞ‬‫ﹶ ﻫ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﻱ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹸ‬ ‫ﺮﻳ ﻞﹸ‬‫ ﺟ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﻀ‬‫ ﻐ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬   ‫ ﻪ‬‫ ﻀ‬‫ ﻐ‬‫ﻓﹶﹶ‬
«
...‫ ﺽ‬‫ﹾ ﻷ ﺭ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺎ ﺀ‬‫ ﻀ‬‫ ﻐ‬‫ ﺍﹾ‬ ‫ﹶ ﻪ‬ ‫ ﻊ‬‫ ﺿ‬   ‫ﹸ ﻢ‬ ‫ ﻪ‬  ‫ ﻀ‬‫ ﻐ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬      ‫ ﻀ‬‫ ﻐ‬‫ ﹶ ﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ﹸ ﻼﹶ‬
 

Cinta dan Benci Karena Allah 83

 Ap abililaa Al
 Apab Alll ah mem
membe
benn c i seo
se o ran
ra n g h amba
am ba,, maka
ma ka All
Al l ah ak
akan
an
memanggil Jibril dan berfirman, “Sesungguhnya Aku membenci
 si Fulan,
Fulan, maka bencilah ia.” Rasulullah saw saw.. bersabda, “Kemudian
“Kemudian
 Jibril pun membencinya dan menyeru kepada penghuni langit,
 sesungguhnya Allah telah membenci si Fulan, maka maka bencilah
benci lah ia.”
 Rasul
 R asul saw.
saw. bersabda, “Kem
“Kemudian
udian mereka
mereka pun membencinya dan
 setelah itu kebencian baginya akan diletakan di bumi.”

Sabda Rasulullah saw.


saw. yang berbunyi:

«‫ ﺽ‬‫ﹾ ﻷ ﺭ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﺎ ﺀ‬‫ ﻀ‬‫ ﻐ‬‫ ﺍﹾ‬‫ﹶ ﻪ‬ ‫ ﻊ‬‫ ﺿ‬ ‫ﻢ‬ ‫»ﹸ‬
“Dan setelah
setelah itu kebencian baginya akan diletakan di bumi”, adalah
kalimat yang
dengan bermakna
adanya dalâlahtuntutan (perintah).
al-iqtidhâ . Karena Hal ini bisa
terdapat dik etahui
diketahui
orang yang
mencintai kaum kafir, munafik, dan fasik yang terang-terangan
melaksanakan maksiat, ia tidak membenci mereka, maka
kebenaran perkara
perkar a yang diberitakan dalam hadits itu mengharuskan
bahwa yang dimaksud dengan berita adalah tuntutan. Jadi dalam
hadits tersebut Rasulullah saw. b ersabda, “Wahai para
saw. seolah-olah bersabda,
 penghun
 peng hunii bumi,
bumi , benci
be ncilah
lah oran
orangg yang
yan g di
diben
benci
ci Allah.
Alla h.”” Dengan
demikian hadits ini menunjukkan wajibnya membenci orang yang

dibenci oleh Allah. Termasuk dalam perbuatan membenci orang


yang dibenci oleh Allah adalah membenci orang yang suka
mendebat perintah Allah, sebagaimana terdapat dalam hadits
Mutafaq ‘alaih dari ‘Aisyah dari Nabi saw.,
saw., beliau bersabda:

« ‫ ﻢ‬‫ﺍﹾ ﺨ ﺼ‬  ‫ﺍ ﷲ ﹾ ﻷﹶ ﺪ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬ ‫ﺎ ﻝ‬‫ ﺟ‬‫ﺍﻟﺮ‬ ‫ ﺾ‬‫ ﻐ‬‫ﹶ‬ ‫ﻥﱠ‬ »

Sesungguhnya orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang 


 suka menentang
menentang (mendebat) perintah Allah.
 

84  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Adapun kewajiban membenci
membenci orang yang membenci
membenci kaum
 Anshar terdapat dalam hadits Mutafaq ‘alaih dari Bara’, ia berkata;
 Aku mendengar Rasulullah saw.
saw. bersabda:

‫ﻢ‬ ‫ ﻬ‬‫ﹶ ﺣ‬  ‫ﻦ‬ ‫ ﹶ ﻤ‬  ‫ ﺎ ﻖ‬‫ﻣ‬  ‫ ﻻﱠ‬ ‫ﻢ‬ ‫ ﻬ‬‫ﻐ ﻀ‬  ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻣ ﻦ‬‫ ﺆ‬‫ﻣ‬  ‫ ﻻﱠ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬‫ ﺤ‬ ‫ ﻻﹶ‬  ‫ﺭ‬ ‫ﺎ‬‫ ﺼ‬‫ﹾ ﻷ‬ »

« ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﻐ ﻀ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬‫ﻐ ﻀ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﹶ ﺣ‬
Tidak mencintai kaum Anshar kecuali orang yang beriman. Dan
tidak ada yang membenci mereka kecuali orang yang munafik.
 Maka barangsiapa yang mencintaai merek
mereka,
a, ia pasti dicintai Allah.
 Dan barangsiapa membenci
membenci mereka ia pasti
pasti dibenci Allah.

Diwajibkan
(kebaikan), pula
tapi tidak membencitenggorokannya
melampaui orang yang mengatakan hak
(tidak masuk
ke hatinya, penj.). Dasarnya adalah hadits riwayat Muslim dari Ali
ra., beliau berkata:

-‫ ﹶﻻ ﺀ‬‫ ﺆ‬‫ ﻫ‬  ‫ ﻲ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ﹶ‬‫ﺻِﻔ‬


  ‫ﻑ‬ ‫ﺮ‬‫ ﻲ ﻷﻋ‬ - ‫ﺎ‬‫ﺎ ﺳ‬ ‫ ﻒ‬‫ ﺻ‬‫ﻭ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬ ‫ﻥﱠ‬ »

‫ ﻣ ﻦ‬  ‫ ﹾﻠﻘ ﻪ‬‫ ﺣ‬  ‫ ﹶ ﻰ‬  ‫ﺭ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ ﺷ‬‫ ﻭ‬   ‫ﻬ ﻢ‬ ‫ﻣ‬  ‫ ﺬﹶﺍ‬‫ ﻫ‬  ‫ ﺯ‬‫ ﺠ‬ ‫ ﻻﹶ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﻬ‬‫ ﺴ‬ ‫ ﹾ‬ ‫ِ ﹶ‬   ‫ﻖ‬ ‫ ﺍﹾ ﺤ‬  ‫ﻥﹶ‬ ‫ﹸ‬ ‫ ﹸﻘ‬
«           
Sesungguhnya Rasulullah saw. telah menyebutkan kriteria orang- ‫ﹶ ﻐ ﺾ ﺧﻠﹾ ﻖ ﺍ ﷲ ﹶ ﻪ‬
orang tertentu —aku mengetahui sifat mereka pada orang-orang 
itu— mereka mengatakan hak dengan lisan mereka, tapi tidak
melampaui ini dari mereka. Kemudian Rasul saw. menunjuk ke
tenggorokannya. Mereka termasuk makhluk Allah yang paling 
dibenci Allah.

Sabda Rasul “la yujawizu” maksudnya adalah “la yatâda” artinya


tidak melampaui.
 

Cinta dan Benci Karena Allah 85

 Juga wajib membenci orang yang berbicara dengan hal-


hal yang tidak menyenangkan pendengarnya dan berbuat keji.
Sebagaimana terdapat dalam hadits
h adits Abû Darda riwayat at-Tirmidzi,
at-Tirmidzi,
ia berkata hadits ini hasan shahih, sesungguhnya Nabi saw
bersabda:

« ‫ ﺬ ﻱﺀ‬‫ﺍﹾ‬ ‫ﺾ ﺍﹾ ﻔﹶﺎ ﺣ ﺶ‬ ‫ ﻐ‬‫ﹶ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻥﱠ‬‫ﻭ‬... »

Sesungguhnya Allah sangat membenci orang yang berbicara


dengan hal-hal yang tidak menyenangkan pendengarnya dan
berbuat keji.

Terdapat banyak atsar tentang kebencian para sahabat

kepada kaum
Muslim dari Kafir. Diantaranya
Salamah bin al-Akwa,hadits yang diriwayatkan oleh
ia berkata:

‫ ﺖ‬‫ﹶ‬  ‫ ﺾ‬‫ﻌ‬   ‫ ﺎ‬‫ﻌ ﻀ‬  ‫ ﹶ ﻂﹶ‬‫ﺍ ﺧ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﱠﻜ ﺔ‬‫ ﻣ‬  ‫ ﻞﹸ‬‫ﹶﻫ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻦ‬ ‫ ﺤ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻄﹶ ﹶ ﺤ‬‫ﺍ ﺻ‬  ‫ﺎ‬‫ ﹶ ﹶ ﻤ‬ ...»
‫ ﺎ ﻲ‬‫ﹶ ﹶ‬ :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬   ‫ ﻬ‬‫ﹶ ﺻ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ﺖ‬ ‫ ﻌ‬‫ ﻄﹶ ﺠ‬‫ ﹶﺎ ﺿ‬  ‫ ﹶﻛﻬ‬ ‫ ﺷ‬  ‫ ﺖ‬‫ ﺤ‬‫ﹶ ﹶﻜ ﺴ‬  ‫ ﺓ‬‫ ﺮ‬‫ ﺠ‬‫ﺷ‬
‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ ﻥﹶ‬‫ﻘﹶﻌ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﹸ‬‫ﻌ‬‫ ﹶ ﺠ‬  ‫ ﻜﱠﺔ‬‫ﻣ‬  ‫ ﻞ‬‫ﹶﻫ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬  ‫ﺮ ﻛ ﲔ‬‫ ﺸ‬‫ ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﻣﻦ‬ ‫ﺔ‬‫ﻌ‬‫ﹶ ﺭ‬
«...                       
 Ketika kami berdamai ‫ﹾ ﺖ ﹶ ﻰ ﺷ ﺠﺮﺓ ﹸ ﺧﺮ ﻯ‬  ‫ﹶ ﹶ ﻐ ﻀ ﻬ ﻢ ﹶ ﺤ‬
berdamai dengan penduduk Makkah dan sebagian
kami bercampur dengan sebagian mereka, aku mendatangi suatu
 pohon kem
kemudian
udian aku menyingkirkan
menyingkirkan durinya dan aku merebahkan
merebahkan
diriku di akarnya. Kemudian datang kepadaku empat orang kaum
 Musyrik Makkah. Mereka mulai membicarakan Rasulullah,
Rasulullah, maka
aku pun membenci mereka, hingga aku pindah ke pohon yang 
lain.

Hadits Jabir bin Abdillah diriwayatkan Ahmad bahwa Abdullah


bin Rawahah, ia berkata kepada Yahudi Khaibar:
 

86  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

‫ ﻞ‬‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺰ‬ ‫ ﻋ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺎﺀ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ﻢ‬‫ﻠﹾ‬‫ ﹶ‬  ‫ﻲ‬ ‫ ﹶ‬  ‫ﻠﹾ ﻖ‬‫ ﺍﹾ ﺨ‬  ‫ﺾ‬ ‫ﻐ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﹶ‬    ‫ ﻬ‬‫ﺍﹾ‬  ‫ﺮ‬ ‫ ﺸ‬‫ﻌ‬‫ﻣ‬  ‫ﺎ‬ »
‫ﹶ ﺣﻴ ﻒ‬  ‫ﹶ ﻥﹾ‬  ‫ﻋ ﹶ ﻰ‬  ‫ﻢ‬‫ﹸ‬‫ﻛ‬‫ﺎ‬  ‫ ﻀ ـ ﻲ‬‫ﻐ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﹸ‬ِ‫ ﻤ‬‫ ﺤ‬ ‫ﺲ‬  ‫ﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﹶﻛ ﺬﹶ‬‫ﻭ‬
«...‫ﻢ‬ ‫ ﻜﹸ‬‫ﹶ‬‫ﻋ‬
Wahai kaum Y Yahudi
ahudi!! Kalian adalah makhl
makhluk
uk Allah yang paling
pali ng aku
benci. Kalian telah membunuh para Nabi dan telah mendustakan
mendustakan
 Allah. Tapi kebencianku kepada kalian tidak akan mendorongku
untuk berlaku sewenang-wenang
sewenang-wenang kepada kalian.

Terdapat pula riwayat yang menjelaskan kebencian

terhadap orang muslim yang menampakkan keburukan (secara


terang-terangan).
terang-teran gan). Imam Ahmad, Abdur
Abdu r Razak, dan Abû Ya’la
Ya’la telah
mengeluarkan hadits dengan isnad hasan, juga al-Hâkim dalam
al-Mustadrak, ia berkata hadits ini shahih sesuai dengan syarat
Muslim. Dari Abû Faras, ia berkata; Umar bin al-Khathab
al-Khathab pernah
berkhutbah dan berkata:

 «‫ ﻪ‬‫ﹶ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻀ‬‫ ﻐ‬‫ﻭﹶ‬ ،، ‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﻪ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻇﹶ‬ ،، ‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﻜﹸ ﻢ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺮ‬‫ﹶ ﻇﹾ ﻬ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻣ‬...»
 Barangs
 Barangsiapa
iapa di antara
antara kalian
kalian menampak
menampakkan
kan suatu
suatu keburuka
keburukan,
n, maka
maka
kami pun akan mengiranya berperilaku buruk, dan kami akan
membencinya karena kejahatan itu.

Dengan demikian, cinta karena


ka rena Allah dan benci karena Allah
termasuk sifat seorang muslim yang paling besar,
besar, yang mereka itu
mengharap keridhaan Allah, Rahmat-Nya, pertolongan, dan surga-
Nya.

***
 

87

~5~
 TAKUT
 TAKUT KEPADA ALLAH
DALAM KONDISI TERSEMBUNYI
DAN TERANG-TERANGAN

Takut kepada Allah merupakan


mer upakan kewajiban.
kewaji ban. Dalilnya
Daliln ya adalah
al-Quran dan as-Sunah. Adapun dalil al-Quran adalah firman
fir man Allah:

 βθ È à  $¨$s  }   − Î u 


) ? $ $ù  ‘≈ ƒ ρ) 
βθ ) ̈
 Dan hanya
ha nya kepada
kep ada-Ku
-Ku lah kam
kamuu har
harus
us bertakw
ber takwaa.  (TQS. al-
Baqarah [2]: 41)

 Dan hanya kepada-K


kepada-Kuu lah kamu harus
h arus takut
È  ç
takut (tunduk).
y  ö $s  }û   − Î u  )
 βθ 7 δ ‘$ ù ‘≈ ƒ ρ
(TQS. al-
Baqarah [2]: 40)

ä ä  Î Î È  è ö è  è
ù% s{  ρu  Ν 
Λ   .  β) βθ 
 Ζ  βθ ù%  y   ?s  Ÿ 
δθ ù$ 
ù$ ‚ 
Ν δθ   ç Ï÷ ß Èh ä ß ø ¤ ã ä Ï  ¯ Î
ξ sù  …νu™  !!$ $uŠ Š   9 ρ&r  ∃ θ  ƒ  
s   ≈ Ü Üs  ‹ ‹  ± 
 †  ±  $9 $# Ν  y  Ρ̄ Ρ)
  9≡9≡Œs  $ ϑ 
Ν 3 
t   Ζ ΖÏ ΒÏ  σ ÷ •Β
 ∩⊇∠∈∪  
Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-
nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik
Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi
 

88  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.
(TQS. Ali ‘Imrân [3]: 175)

 |   Ρt  ª! $# Ν ā2 ‘‹ ⇔ y  ƒ ρu 
…µ ¡ 
 Dan Allah memper
memperingatkan
ingatkan kamu ter
terhadap
hadap diri (siksa) Nya. (TQS.
Ali ‘Imrân [3]: 28)
 3  ç ø ã à â Éj ã
 Èβ θ 
ö ± ±t  z÷  $ ρ#u  ¨$  (#â ± 
}   Ψ̈9Ψ9  $$#  θ 
 ¨$ ̈ ÷‚ ?s   Ÿ ξ ùs 
±t   ‚ 
 Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah
 Karena
kepada-Ku. (TQS. al-Mâidah [5]: 44)

 Ν 
Ν 3  ã ä −u  ( à ®  $$ â   $$  š ¯r  t 
   ‘/  θ 
 #θ ) 
) ? # ¨$  κ κ ' ' ≈  ƒ
 ¨$ ̈Ζ9Ζ̈9# $  ‰ 
 Hai sekalian
an-Nisa [4]: manusia,
1) bertakwalah kepada Tuhan-mu… (TQS.

 Ν  ö å æ è ô n Å u  ª $ t  èÏ   Îs Î t  Ï   $©$ š ã Ï ÷ ß   $ø$ y  ¯  Î


Ν 5κκ    θ θ = =%  M  _
= =   ρ !#   . Œ #Œ)  
 %%  !  !# χθ   Ρ̄Ρ)
ϑ 9# $ ϑ 
χθ ΖΖ  Β σ ϑ 
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka
mereka yang 
apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka,
mereka, … (TQS. al-
Anfâl [8]: 2)

î Ï Ò Ï  ç ÿç ÷ ¨ Î  4Î  î Í É à ø   ÎÎ  Î n ä ÷ Ï


‰©x    ΟŠ 9&r  …ν‹ 
‰ ƒ‰ 
‰  x  {r&  β̈β) π π >≈ 
uΗ Η    sß  ‘ 
}  δ ρu  3“  t ) ) $ 9 $# ‹ x  {s  &r  !#Œs ) 7 
y   / ‘u  ‹ ‹{  &r   
š x  .  x  ρ u 
9≡9  ≡‹ 

 çµµ 9©  ×í í θ   ϑ ϑß  Χg  gø   ¤ ×Π θ ö ƒt  7 y   9Ï9≡≡sŒ  4 οÍ  t  zÅ ψF $# >#z   ‹ x  tã   ∃t  % {s    ô ϑ y  9Ïj π Z ƒt ψU  7 y   9≡9Ï≡Œs  ’  Î û β̈β¨ Î) ∩⊇⊃⊄∪
tΠ  θ ö ƒt  ∩⊇⊃⊆∪ 7 Š ρ‰ ‰ß  è ̈è÷ Β̈Β  9≅  ≅  _  y  L { āω Î)  ç ÿ…çν  ã z½j  σ  çx  Ρ $ tΒ  ρu  ∩⊇⊃⊂∪ ×Š θ γ ßγ± ̈ ô±  Β̈Β  ×Π θ ö ƒt  7 y   9≡Ï9≡Œs  ρu  ¨$  â Ψ̈9Ψ9  $$#
 ¨$ ̈
   %Ï%  !  $  ©!$# $ ̈$ Β̈Β'r'  ùs   ∩⊇⊃∈∪ ‰ 
t  ‰Ó  ‹ ‹è èÏ   ™y  ρ u  @’ 
’ + Å  ©x   Ο 
ó γ γß  Ψ Ψ÷ϑ ϑÏ  sù   4 µ µÏ ΡÏ   ÎŒø Î*Î*  / āω Î) §  ë  ø Ρt   Ν Νã ¯= = 6  x     ?s  Ÿ  ω  N Ï 'ù' ƒt  
 ∩⊇⊃∉∪ ,‹  î  Îγ γ ©x  ρ u  ×     ùÏ —y   p$ κ κ  ùÏ Ν Νö ç mλ λ  ;   ‘$ 
Í Ζ9Ζ̈  $9$# ’  ∀ Åùs   θ  (#θ ) )à  ©x  
 ‘$ ̈
 Dan begitu
be gitulah
lah azab
az ab Tuhan
Tuhanmu,
mu, ap
apabi
abila
la Dia mengaz
mengazab
ab pendud
pend uduk
uk
negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu
adalah sangat pedih lagi keras. Sesungguhnya pada yang 
 

Takut Kepada Allah... 89

demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang 


yang takut kepada azab akhirat. Hari kiamat itu adalah suatu
hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)-
 Nya, dan hari
h ari iitu
tu ad
adala
alahh suat
suatuu hari yan
yangg disaksi
dis aksikan
kan (oleh
(o leh sesegal
galaa
makhluk). Dan kami tiadalah mengundur-kannya, melainkan
 sampai
 samp ai waktu
wakt u yang
yan g ter
terten
tentu.
tu. Dikala
Dik ala datang
dat ang hari
har i itu
itu,, tidak
ti dak ada
 seoran
 seo rangg pun yan
yangg berb
berbic
icara,
ara, mel
melain
ainkan
kan dengan
den gan izin-Ny
izi n-Nya; a; maka
di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.
 Adapu
 Ada punn orang
or ang-o -ora
rang
ng yan
yangg celak
ce laka,
a, maka (tempa
(te mpatny
tnya)a) di dalam
dal am
neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas
(dengan merintih). (TQS. Hûd [11]: 102-106)
u™  θ ™ tβθ 
β  θ ù$  ƒ  
s s  ρu  Ν  5κ  ‘u  š
 †  χ θ t± 
±  ƒ  
 s  ρu  Ÿ 
 †  |   θ ƒ β&r  µ / ª! $#  t Βt &r  !$ $Βt   βθ 
≅ ¹ βt  θ = Á tƒ   
t   %  !  $ ρ$#u 
þ ß  è ö å ® ö ø ã ÿ  ÎÏ  è Å∩⊄⊇∪ >$ É Ï ¡ | ©  :t  Ïtø    $$#
 Dan oran
ora n g-ora
g-o rang
ng yang
ya ng mengh
men ghuu bung
bu ngkan
kan apa-a
ap a-apa
pa yang
ya ng Allah
Al lah
 perin
 per intah
tahkan
kan susupay
payaa dihu
di hubu
bung
ngka
kan,
n, dan mereka
mere ka takut
taku t kepada
kep ada
Tuhannya
uhann ya dan takut kepada hisab
h isab yang buruk.
bu ruk. (TQS. Ar-Ra’du
[13]: 21)

 ∩⊇⊆∪ ‰  ÏÏ
‰ ‹ ‹ã  ρu  ∃ Í
t  % s{  ρu  ’  Γ$ s) )   tΒ   ’
š % s{    ϑ y  9  
š ôÏ Ï
9≡9  ≡sŒ  

Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan


menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku.
(TQS. Ibrahim [14]: 14)

ö Ò Ï í ó Ï ¡ ø ā  Î 4 ö à  −  ®à â •
Πt  θ ƒt  ∩⊇∪ ΟŠ à 
àãt   ™© 
© « x   π πã$ 
ãt   $ ¡ 
¡  $ 9#$ ' s'  ! “ 
s  t  —9y  χ) Ν Ν6 
  / ‘ u   θ 
6  (#θ ) 
) ? $  $# ¨$ 
 ¨$ ̈Ζ9Ζ̈9 $ $# $ γ 
y  ƒ ¯r' ' ≈   tƒ 
ϑô m
≅ ϑ  Ï Œs  ≅ ‘≅ à2 ì ßì Ÿ Ò Ÿ ? s  ρu   M ô è y  Ê|   ‘ö &r  !$ $ϑ £ϑ  tã   π >πè y   ÅÊ  ö ãΒ ≅ ‘≅ à2 ≅ ã≅δy   ‹ õ‹ ?s   $ γ y  tΡ ρ÷  t  ?s 
y     N#
‰Ó ƒ Ï‰ 
‰  š #‹ x  tã    £ 3≈ 
‰©x    «! $#  U Å 9s  ρu  3“  t  ≈  3 s  ¡ ¡Ý Î 0  Ν  èδ $ tΒ  ρu  3“  t  ≈  3 s  ™ß  ¨$  Η Η÷ x   
}   Ζ9Ζ̈9 $ $# “  t  ?s  ρu  $ γ y  n = = q 
 ¨$ ̈
 ∩⊄∪
 

90  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Ha i ma
 Hai manu nusi
sia,
a, b er
erta
takw
kwal
alah
ah ke
kepa
padd a Tu h anmu
an mu;; sesun
ses ungg
gguh
uhny
nyaa
kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sang sangat
at besar 
(dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan
itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang 
disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan
kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya
mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras. (TQS.
al-Hajj [22]: 1-2)

 ∩⊆∉∪ β$ FF ̈Ζ È t  y    n ÎÏ u  t  s  t  t  s  ô y  Ïu 


) Β ∃% {  ϑ 9 ρ
Ζ̈   _ µ µ/  ‘ Π$ ) 
 Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada
dua surga. (TQS. ar-Rahmân [55]: 46)

 Mengapa kamu
kamu ttidak
idak percaya
 Y s u  ¬ t  ã ö s  Ÿ ö ä s9  $ ̈$ Β̈Β
percaya akan kebesaran
kebesaran Allah?  (TQS. Nûh
 ∩⊇⊂∪  ‘$ 
# % ρ ! βθ  _   ? ω / 
[71]: 13). Artinya
13). Artinya mengapa kamu tidak takut kepada Kebesaran
 Allah.

Èe ä Ï Ï Ï Ï Ï Å
≅ 3 
≅  µŠ ⊥ ⊥ /t ρ u  µ µF F 7 t7   s 
  9 ∩⊂∉∪ µŠ  s ≈  ¹ Ï Î Ï  é Ïi é Ï Å ô Ï â ö ù ”Ï ö
|   ρu  ∩⊂∈∪ µ‹ 
µ‹ / ρ&r u  µ µΒ   ρ&u  ∩⊂⊆∪ µ‹ 
µ‹  zr&   Β ™   p Q R R $  Q#   
t ƒ  tΠ  θ tƒ 
 ∩⊂∠∪ µŠ µÏ Š Ζ ΖÏ  ó óø  ƒã ×β' ù' ©x   ‹ × Í× tΒ  θ ö tƒ  Ν 
öΝ åκ κ  ÷ΒÏi <›  󰃷 Í ∆ö $ $#
 Padaa ha
 Pad hari
ri ketik
ke tikaa man
manuu sia lari
lar i dari
dar i saudar
sau daran
anya,
ya, dari
dar i ibu
ib u dan
bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka
 pada hari itu mempunya
mempunyaii urusan yang cukup menyibukkannya.
 TQS. ‘Abasa
‘Abasa [80]: 34-37)
34-37)

 Adap un kewajiban
 Adapun kewajib an memiliki rasa takut
taku t berdasarkan
berdas arkan as-
Sunah dan Atsar,
Atsar, dapat dilihat dari
dar i apa-apa yang disebutkan
disebutka n secara
langsung (manthuq) atau berdasarkan mafhum dari hadists-hadits
berikut:
 

Takut Kepada Allah... 91

 Dari Abû Hurairah ra. ia berkata, aku mendengar Rasulullah


saw bersabda:

      :                     »

‫ﹲﺪ‬‫ﺟﻝ‬ ِ‫ﺎ‬ ‫ﺴﺎ‬‫ ﻋ‬‫ ﻤ‬‫ ﹾﻡ‬ ‫ﻣﺎﺎ‬ِ ‫ﱠ ﻖ‬‫ﻪﻌ‬ ‫ـﻣ‬  ‫ﻪ‬‫ﱡ‬ ‫ ﹶﻠﹾﻇ‬ ‫ ﻞﹲﻻﱠ‬‫ﻞﱠﺟ‬‫ﻇﺭ‬‫ ﻭ‬ ‫ﻡﻞﱠﻻﹶ‬‫ﺟ‬ ‫ ﻭ‬  ‫ـﻪﺰ‬ ‫ ﻋ‬ ‫ـ‬ ‫ﷲ‬‫ﺍﻇِﱢ‬  ‫ﻲﺓ‬ ‫ﺎ‬‫ﷲﻋ‬ ‫ﻢﻲﺍ‬ ‫ﱡﹶﻬ‬‫ﻈﺸ‬ ‫ﺔﹲ‬‫ﺳﺎ ﻌﺏ‬‫ ﺷ‬‫ﻭ‬
‫ ﻪ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﹲﻞ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻪ‬‫ﹶ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﹶﺎ‬‫ ﹶﻔﺮ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻪ‬‫ﹶ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻌ‬‫ ﻤ‬‫ﺍ ﺟ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ﺎ‬‫ﺎ‬‫ ﺤ‬ ‫ ﻼﹶﻥ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬‫ﻭ‬
‫ﻕ‬ ‫ﺪ‬ ‫ ﺼ‬ ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺎ ﻑ‬‫ﹶ ﺧ‬  ‫ ﻲ‬   ‫ ﹶﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ﺎ ﻝ‬‫ ﻤ‬‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﺼ ﺐ‬‫ﻣ‬  ‫ﺫﹶﺍ ﺕ‬  ‫ﹶﺓﹲ‬‫ ﺮ‬‫ﺍﻣ‬
‫ ﹶﺫ ﹶﻛ ﺮ‬  ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻪ‬‫ ﻤ ﻴ‬ ‫ﻖ‬ ‫ ﻔ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬  ‫ﺎﹸ ﻪ‬‫ ﺷ ﻤ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﹶ‬‫ ﻌ‬ ‫ ﻻﹶ‬  ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬  ‫ﺧ ﻔﹶﺎ ﻫ‬ ‫ ﹶ ﹶ‬  ‫ ﹶ ﺔ‬‫ ﺪ‬‫ﺼ‬
«
 ‫ﺎ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﺖ‬‫ ﹶ ﻔﹶﺎ ﺿ‬   ‫ ﺎ‬‫ ﺧ‬ ‫ﺍ ﷲ‬
 Ada tujuh golongan ya
yang
ng ak
akan
an dinaungi Allah di bawah naungan-
naungan-
 Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya,
naungan-Nya, yaitu
 Pemimpin
 Pemimpin yang adil; Pemuda yang senantiasa beribadah kepada
 Allah semas
semasaa hidupnya; Orang yang hatinya senantiasa terpaut 
dengan Masjid; Dua orang yang saling mencintai kerena Allah,
keduanya berkumpul dan berpisah kerena Allah; Seorang lelaki
yang diajak seorang perempuan cantik dan berkedudukan untuk
berzina tetapi dia berkata, “Aku takut kepada Allah!”; Orang yang 
memberi sedekah
sedekah tetapi dia merahasiakannya
merahasiakannya seolah-olah tangan
kirinya tidak mengetahui
mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya;
dan seorang yang mengingat Allah di waktu sunyi sehingga
bercucuran air matanya. (Mutafaq ‘alaih)

 Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah saw. pernah berkhutbah


yang aku tidak pernah mendengar khutbah
k hutbah seperti itu selamanya.
Rasulullah saw. bersabda:

 « ‫ ﻛﹶ ﲑ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻜﹶ‬‫ﻟ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻼﹰ‬ ‫ ﻴ‬ِ‫ ﹶ‬   ‫ﻢ‬ ‫ ﺤ ﻜﹾ‬‫ﹶ ﻀ‬ ‫ﻋﹶ ﻢ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬  ‫ ﻥﹶ‬‫ﹶ ﻤ‬‫ ﻌ‬   ‫»ﹶ‬
 

92  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Jika kalian
kalian mengetahui
mengetahui apa
apa ya
yang
ng aku ketahui,
ketahui, m
maka
aka niscaya kamu
akan sedikit tertawa dan banyak menangis.

Kemudian para sahabat Rasulullah saw. menutup wajah mereka


dan mereka menangis tersedu-sedu. (Mutafaq ‘alaih).
‘alaih).

 Dari ‘Adiy bin Hatim ra., ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:

‫ ﻈﹸﺮ‬‫ ﹶ‬  ‫ﺎ ﻥ‬‫ ﻤ‬‫ ﺟ‬‫ ﺮ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻪ‬  ‫ﺲ‬
 ‫ﹶ‬   ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻪ‬‫ ﻜﹶﱢ ﻤ‬‫ ﺳ‬  ‫ ﻻﱠ‬ ‫ ﺪ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ ﹸﻜ ﻢ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬ »
‫ﻡ‬ ‫ ﹶ ﺪ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ ﻯ‬‫ﺮ‬ ‫ﹶ ﻼﹶ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﹶ‬‫ﹶ ﺷ‬ ‫ﺭ‬‫ ﻆ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻡ‬‫ ﹶ ﺪ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ ﻯ‬‫ﺮ‬ ‫ ﹶ ﻼﹶ‬ ‫ ﻪ‬‫ﻣ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻤ‬‫ﹶ‬
                                    
‫ ﺸ ﻖ‬  ‫ﺍ ﺍﻟ ﺎ ﺭ ﻭﹶ‬ ‫ ﻦ ﺪ ﻪ ﹶ ﻼﹶ ﺮ ﻯ ﻻﱠ ﺍﻟ ﺎﺭ ﹾﻠ ﹶﻘﺎﺀ ﻭ ﺟﻬﻪ ﹶﺎ ﹸﻘ‬ «‫ﺮﺓﹸﻈﺮ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻭ‬
Tidak ada seorang pun di antara kalian kecuali akan diajak bicara
oleh Allah tanpa penerjemah. Kemudian ia menengok ke kanan,
maka ia tidak melihat kecuali apa yang pernah dilakukannya (di
dunia). Ia pun menengok ke kiri, maka ia tidak melihat kecuali apa
yang pernah dilakukannya (di dunia). Lalu ia melihat ke depan,
maka ia tidak melihat kecuali neraka ada di depan wajahnya.
wajahnya. Kare
Karena
na
itu jagalah diri kalian dari neraka meski dengan sebutir kurma.
(Mutafaq ‘alaih).

 Dari ‘Aisyah ra., ia berkata; aku mendengar Rasulullah saw.


bersabda:

‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬  ‫ﺎ‬ ‫ﺖ‬ ‫ ﹸﻠﹾ‬  ‫ ﻻﹰ‬‫ﺮ‬‫ـ‬‫ﻏـ‬‫ﹸ‬ ‫ﺍﺓﹰ‬‫ﺮ‬‫ﻋ‬ ‫ﻔﹶ ﺎﺓﹰ‬‫ ﺣ‬ ‫ﺔ‬‫ﺎﻣ‬‫ﺍﹾﻘ‬ ‫ﻡ‬  ‫ﺱ‬ ‫ﺎ‬‫ﺍﻟ‬  ‫ﺮ‬ ‫ ﺸ‬‫ ﺤ‬»
‫ﺮ‬‫ﹾ ﻷ ﻣ‬ ‫ﺸﺔﹸ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺎ‬ ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ ﺾ‬‫ ﻌ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﻬ‬‫ ﻀ‬‫ ﻌ‬ ‫ ﻈﹸﺮ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻤﻴ ﻌ‬‫ ﺟ‬ ‫ﺎ ﺀ‬‫ ﺴ‬‫ ﺍﻟ‬‫ﺎ ﻝﹸ ﻭ‬‫ ﺟ‬‫ﺍﻟ ﺮ‬
«‫ ﺫﹶ ﻚ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ ﻬ ﻤ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ ﺪ‬‫ﹶ ﺷ‬
 

Takut Kepada Allah... 93

 Manusia di hari kiamat


 Manusia kiamat akan
akan dikum
dikumpulka
pulkann tanpa alas
alas kaki,
kaki, tela
telanjan
njang,
g,
dan belum dikhitan. Aku berkata, “Wahai Rasulallah saw.! apakah
laki-laki dan wanita akan saling menatap satu sama lainnya?”
 Rasulullah
 R asulullah saw.
saw. bersabda, “Wahai
“Wahai ‘Aisyah!, urusan pada saat itu
lebih dahsyat, sehingga mereka tidak akan sempat saling 
memandang
memanda ng kepada yang lain.”
l ain.” (Mutafaq ‘alaih)

 Diriwayatkan dari an-Nu’man bin Basyir ra., katanya; aku


mendengar Rasulullah saw. bersabda:

 ‫ ـ ﺺ‬‫ ﻤ‬‫ﹶ ﺧ‬ ‫ﻲ‬ ‫ـ‬  ‫ ﻊ‬‫ ﺿ‬ ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ﹶﺮ‬ ‫ﻣ ﺔ‬ ‫ﺎ‬‫ ﺍﹾﻘ‬ ‫ ﻡ‬   ‫ﺎ‬‫ﻋ ﺬﹶﺍ‬  ‫ﺎ ﺭ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ﻫ ﻞ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ﻥﹶ‬  ‫ﹶ ﻫ‬ ‫ ﻥﱠ‬ »
 «‫ﻪ‬‫ﹸ‬‫ﻏ‬‫ﺎ‬ ‫ ﻣ‬‫ ﻤ‬‫ ﻬ‬‫ﻐ ﻲ ﻣ‬  ‫ ﺎ ﻥ‬‫ﺮ‬  ‫ﻤ‬ ‫ﺟ‬   ‫ ﻪ‬‫ﺪﻣ‬ ‫ﹶ‬
Sesungguhnya azab yang paling ringan dari penghuni neraka pada
hari kiamat ialah seorang yang diletakkan pada kedua telapak
kakinya sepotong bara api yang menyebabkan otaknya
otaknya mendidih.
(Mutafaq ‘alaih)

 Dari Ibnu Umar, semoga Allah meridhai keduanya,


sesungguhnya Rasulullah saw.
saw. bersabda:
b ersabda:

‫ﻰ‬ ‫ــ‬  ‫ﹶ‬  ‫ ﺤﻪ‬‫ ﺷ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﻢ‬‫ﻫ‬‫ ﺪ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ﻐﻴ ﺐ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬   ‫ﻌﺎﹶ ﻤ ﲔ‬ ‫ ﺍﹾ‬  ‫ ﺏ‬‫ﺮ‬ « ‫ﺱﻪ‬‫ﹸﺎﺫﹸ‬ ‫ﻑﺍﻟ‬  ‫ﻡ‬  ‫ ﹸﻘﺼ‬»‫ﹶ‬
 Kelak manusia akan berdiri menghadap Tuhan Semesta Alam,
hingga salah seorang dari mereka tenggelam dalam keringatnya
 sampai ke paras kedua telinganya. (Mutafaq ‘alaih)

 Dari Abû Hurairah ra., ia berkata; sesungguhnya Rasulullah


saw. bersabda:

‫ ﻌ ﲔ‬‫ ﺳ‬  ‫ ﺽ‬‫ﹾ ﻷﺭ‬  ‫ ﻲ‬ ‫ﻢ‬ ‫ ﹸ ﻬ‬‫ ﺮ‬‫ ﻋ‬‫ ﺐ‬‫ ﺬﹾ ﻫ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬  ‫ﺔ‬‫ﺎ ﻣ‬‫ ﺍﹾ ﻘ‬  ‫ﻡ‬    ‫ﺎ ﺱ‬‫ ﺍﻟ‬  ‫ ﻕ‬‫ ﺮ‬‫ ﻌ‬ »
‫ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﻧ‬‫ﺫﺍ‬‫ﺁﹶ‬   ‫ﻎﹶ‬‫ﹸ‬‫ﺒ‬‫ﻳ‬  ‫ ﺣﺘ ﻰ‬  ‫ ﻢ‬ ‫ ﻬ‬ ‫ﺠﻤ‬ِ ‫ ﻭ ﻳﻠﹾ‬  ‫ﺎ‬‫ﻋ‬‫ﺍ‬‫ﺫﺭ‬ِ
 

‫ﺳﺒﻌ ﲔ‬ Pila
94   ‫ ﺽ‬r-pilar
‫ﹾ ﻷ ﺭ‬  ‫ﻲ‬Pengok
 Pilar-pilar  ‫ ﻢ‬ ‫ ﻬ‬ ‫ ﹸ‬oh
engokoh  ‫ ﺮ‬ ‫ﻋ‬ Nafsiyah
 ‫ﻳ ﺬﹾﻫ ﺐ‬  ‫ﻰ‬Islamiyah
‫ ﺣﺘ‬  ‫ﺔ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻴ‬h‫ﻘ‬ِ‫ﺍﹾ‬  ‫ﻡ‬ ‫ﻳ‬  ‫ﺱ‬‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﻟ‬ ‫ﺍ‬ ‫ ﻕ‬ ‫ ﺮ‬ ‫ ﻌ‬ ‫ﻳ‬ 
Islamiya

‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ﺁ ﺫﹶﺍ‬  ‫ﹸ ﻎﹶ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ ﹾﻠ ﺠ ﻤ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺎ‬‫ﺍ ﻋ‬‫ﺫ ﺭ‬
«

 Manusia pada hari kiamat akan berkeringat hingga mengalir di


 pee r m u k a a n b u m i s e t i n g g i t u j u h p u l u h h a s t a d a n a k a n
 p
meneggelamkan mereka sampai ke telinganya. (Mutafaq ‘alaih)

 Dari Abû Hurairah ra., ia berkata; sesungguhnya Rasulullah


saw. bersabda:

 ‫ ـ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ ـ ﻪ‬‫ﹶ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﻫ‬‫ ﻜﹾ‬ ‫ ﹶ ﻼﹶ‬ ‫ﹶ ﺔﹰ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﻞﹶ‬‫ ﻤ‬‫ ﻌ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ ﺪ ﻱ‬‫ ﻋ‬   ‫ﺍ‬‫ﹶ ﺭ‬ ‫ ﺫﹶﺍ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﻝﹸ‬ ‫ ﹸﻘ‬»
‫ﻫﺎ‬ ‫ ﹶﺎ ﻛﹾ‬ ‫ﺟ ﻲ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻛﹶﻬ‬‫ﺮ‬ ‫ ﻥﹾ‬‫ﻭ‬  ‫ﻬ‬ِ‫ﹾ‬ِ‫ ﻤ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻫ‬‫ ﹶﺎ ﻛﹾ‬ ‫ﻬﺎ‬ ‫ ﻤﹶ‬‫ﻋ‬ ‫ ﹶ ﻥﹾ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶ ﻬ‬‫ ﻤ‬‫ﻌ‬
‫ﺔ‬‫ ﺴ‬‫ ﺣ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻫ‬‫ ﹶﺎ ﻛﹾ‬  ‫ ﹾﻠﻬ‬‫ﻔﹾﻌ‬ ‫ ﹶﹶ ﻢ‬ ‫ ﹰﺔ‬‫ ﺴ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻞﹶ‬‫ ﻤ‬‫ﻌ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬   ‫ﺍ‬‫ﹶ ﺭ‬ ‫ ﺫﹶﺍ‬‫ﻭ‬   ‫ﺔ‬‫ ﺴ‬‫ ﺣ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﹶ‬
«‫ ﻒ‬‫ ﺿﻌ‬ ‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻣﺎ‬ِ  ‫ ﻊ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬  ‫ﻬ‬ِ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ ﺮ ﹶ ﻣ‬‫ ﺸ‬‫ ﻌ‬ ‫ﹶ ﻪ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻫ‬‫ ﹶﺎ ﻛﹾ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻤﹶ ﻬ‬‫ ﻋ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬
 Al lahh berf
 Alla be rfii rma
rman,n, “Jika
Ji ka hamb
ha mba-a-Ku
Ku b ermak
er maksu
sudd mela
me laks
ksan
anak
akan
an
maksiat, maka janganlah ditulis hingga ia melaksanakannya. Jika
ia melakukannya, maka tulislah kesalahaan itu dengan satu
kesalahan. Jika ia meninggalkannya karena Aku, maka catatlah
 sebagai
 seba gai sebu
sebuah ah kebaika
kebaikan.n. Jik
Jikaa hamba-K
hamba-Ku bermaksu
bermaksudd melaksan
melaksanakan
akan
 sebuah kebaikan tapi ia belum sempat melaksanakannya,
melaksanakannya, maka
catatlah sebagai sebuah kebaikan. Jika ia melakukannya, maka
catatlah sebagai sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat.
(Mutafaq ‘alaih)

 Dari Abû Hurairah ra., sesungguhnya Rasulullah saw.


saw. bersabda:

  ‫ﻭﹶ‬   ‫ﺪ‬ ‫ـﺣ‬‫ﺣﹶ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﺠﻪ‬ ِ ‫ﻨ‬‫ﺠ‬  ‫ﻊ‬ِ  ‫ﻤﹶﻃﻊﻤ‬ ‫ﺎﹶﻃ‬‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺔﻣ‬ ‫ﺔ‬ ‫ﹸﻘﺑ‬ ‫ﹾﹸﻘﻌ‬‫ﺍﻌ‬ ‫ﹾ‬‫ﻦ‬‫ﺍ‬  ‫ﻣﻦ‬ ‫ﷲﻣ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺍ‬‫ﺪ‬ ‫ﺪ‬‫ﻋﻨﻋ‬  ‫ﺎﺎ‬‫ﻣ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬‫ﺆ‬ ‫ﺆ‬‫ﻤ‬ ‫ﺍﹾﻤ‬ ‫ﹾ‬  ‫ﺍ‬ ‫ﹶ ﻢ‬ ‫ﻌ‬  ‫ﻳ‬    ‫ﹶ‬
»

‫ ﺪ‬‫ ﻪ ﹶ ﺣ‬ِ‫ﻤ‬  ‫ﺣ‬  ‫ﺭ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬  ‫ﻨ ﻂﹶ‬‫ ﹶ‬  ‫ﻣﺎ‬   ‫ ﺔ‬‫ ﻤ‬‫ﺣ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻟ‬‫ﻟﺍ‬  ‫ ﺍ‬‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺪ‬ ‫ﻨ‬‫ ﻋ‬  ‫ﻣﺎ‬   ‫ﺮ‬ ِ‫ ﺎ‬‫ﻜﹶ‬ ‫ ﺍﹾ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﹶ‬‫ﻌ‬  ‫ ﻳ‬
«
 

Takut Kepada Allah... 95

 Jika seorang mukmin mengetahui siksaan yang ada di sisi Allah,


niscaya tidak seseorang pun yaang mengharapkan
mengh arapkan surga-Nya. Jika
orang kafir mengetahui
mengetahui rahmat yang ada di sisi Allah, niscaya tidak
 seseorang
 seseorang pun yang berputusasa
berputusasa dari rahm
rahmat-Nya.
at-Nya. (HR. Muslim)

 Dari Ibnu Umar,


Umar, semoga Allah meridhai keduanya, ia berkata;
aku mendengar Rasulullah saw.
saw. bersabda:

‫ﺮﹶﺓﹲ‬ ‫ﺍﻣ‬ ‫ﻪ‬ ‫ ﹶ ﹶ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﻋ ﻤﹶ‬  ‫ ﺐ‬‫ﺫﹶ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﻉ‬ ‫ﺭ‬   ‫ ﻻﹶ‬ ‫ﻞﹶ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺍ‬ ‫ﺮ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﺍﹾ ﻜﻔﹾ ﻞﹸ‬ ‫ ﻛﹶﺎ ﻥﹶ‬ »
 ‫ ﻣ ـ ﻦ‬ ‫ ﻞ‬‫ ﺟ‬‫ ﺍﻟ ﺮ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﹾﻘ ﻌ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﹶ ﻌ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹶ ﹶ ﻤ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻄﹶ ﹶ ﻫ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺍ‬‫ﺎ ﺭ‬‫ﻳ‬  ‫ ﲔ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﻄﹶﺎ ﻫ‬‫ﹶﹶ ﻋ‬
     :                     
‫ﺎ‬‫ﻤﺬﹶﺍﻞﹲ ﻣﻣﻦ‬‫ﻋﻫ‬ ‫ﻫﺬﹶﺍﺖ‬‫ﹶ‬ ‫ﻷﲔﻥ‬‫ ﹾﻔﻌ‬‫ﺖ‬:‫ﻝ‬‫ﹶ‬‫ﺎ‬‫ﺎﹶ‬‫ﻘﹶﻗ‬ ‫ﻓﹶ‬ ‫ﺔﻚ‬‫ﺎﻜﻴﺟ‬‫ﺎﺍﹾ ﺤ‬ ‫ﻝﹶ ﻻﱠﻣ‬ ‫ﻘﹶﺎﻪ‬‫ﹶﹶ‬‫ ﻋ‬ ‫ﻜﹶ ﹶﺖﻲ‬‫ ﻤ‬‫ﻭﺣ‬ ‫ﺕﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺪﻭ‬  ‫ ﹶﹶﺭﻂﻋ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶﻪ‬‫ﻣﻤﺮﻠﹾ‬‫ﺍﻋ‬
  ‫ ﻪ‬‫ ﺼ ــ‬‫ﹶ ﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺍ ﷲ‬‫ ﻭ‬‫ ﻭ‬ ،،‫ ﻚ‬‫ ﻄﹶ‬‫ﹶ ﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﹶﹶ ﻚ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﹾﺫ ﻫ‬ ،، ‫ ﻯ‬‫ﺣ ﺮ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹶ ﹶ‬  !  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺎ ﹶ ﺔ‬‫ ﺨ‬‫ﻣ‬
  ‫ ﹶ ﺪ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻥﱠ‬ :‫ﻪ‬ ‫ـ‬ ‫ﺎ‬  ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﺏ‬  ‫ ﻜﹾ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﺢ‬‫ ﹶ ﹶ ﺻ‬ ،، ‫ ﹶﻪ‬‫ﹶ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ﺎ ﺕ‬‫ ﹶ ﻤ‬ ،، ‫ﺍ‬‫ ﺪ‬‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻫ‬‫ ﺪ‬‫ ﻌ‬
 «‫ﻚ‬
 «  ‫ ﺫﹶ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ﺎ ﺱ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﺐ‬‫ ﺠ‬‫ ﹶ ﻌ‬ ‫ ﹾﻠ ﻜ ﹾﻔ ﻞ‬ ‫ﺮ‬‫ﻏﻔﹶ‬‫ﹶ‬
 Ada seorang kiflu (orang yang suka menjamin urusan orang lain)
dari Bani Israil yang tidak berhati-hati dari dosa yang dilakukannya.
Suatu ketika ia didatangi seorang wanita. Kemudian ia memberikan
enam dinar kepada wanita itu dengan syarat boleh
menyetubuhinya. Ketika ia telah berada pada posisi akan
menyetubuhinya, wanita itu mendadak menggigil katakutan dan
menangis. Kemudian laki-laki itu berkata, ““Apa
Apa yang menyebabkan
engkau menangis?” Wanita itu berkata, “Aku menangis karena
 perbuatan
 perbua tan seperti
seperti ini belum pernah
pernah kulakukan
kulakukan selama
selama ini. Aku tidak
terdorong untuk melakukannya kecuali karena kebutuhan yang 
mendesak.” Laki-laki itu berkata, “Jadi engkau menangis kerena
 

96  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
takut kepada Allah? Sungguh aku lebih pantas untuk takut kepada
 Allah. Pergilah dan ambillah jadi milikmu apa yang telah kuberikan
tadi. Demi Allah, aku tidak akan menentang Allah lagi setelah ini
 selamanya.”
 selamany a.” Kemudian laki-laki itu mati di malam harinya, dan
tiba-tiba tertulislah dipintu rumahnya, “Sesungguhnya
“ Sesungguhnya A Allah
llah telah
mengampuni
mengam puni laki-laki itu”. Maka orang-orang pun terkaget-kaget 
terkaget-kaget 
karenanya. (HR. at-Tirmidzi, ia menghasankan hadits ini,
dan al-Hâkim dalam kitab Shahih-nya. Hadits ini disetujui
oleh adz-Dzahabi, Ibnu Hibban dalam kitab  Shahih-nya
dan Baihaqi dalam asy-Sya’bi)

 Dari Abû Hurairah ra., dari Nabi saw., tentang perkara yang

diriwayatkan beliau dari Tuhannya.


Tuhannya. Allah berfirman:
b erfirman:
 ‫ﺎ‬‫ـﺪ‬ ‫ـ‬‫ﺍﻟ‬  ‫ ﻲ‬ ‫ ﻲ‬ِ‫ ﹶ‬ ‫ ﺎ‬ ‫ ﺧ‬ ‫ ﺫﹶﺍ‬ ‫ ﻦ‬‫ﹶﻣ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﹶ‬  ‫ ﺧ‬ ‫ ﺪ ﻱ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ﻤ ﻊ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﻋﺰ‬‫ ﻭ‬ »
 «‫ﻣ ـ ﺔ‬ ‫ﺎ‬‫ﺍ ﹾﻘ‬ ‫ ﻡ‬   ‫ﻪ‬ ‫ﺧﻔﹾ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ ﺍﻟ ﺪ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﻲ‬‫ﹶﻣ‬ ‫ﻭ ﺫﹶﺍ‬  ‫ﻣ ﺔ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﺍﹾﻘ‬ ‫ ﻡ‬   ‫ﻪ‬ ‫ﹶ ﻣ‬
 Demi kemulian-K
kemulian-Ku,
u, Aku tidak akan menghimpun dua rasa takut 
dan dua rasa aman pada diri seorang hamba.
h amba. Jika ia takut kepada-
 Ku di dunia, maka Aku akan bemberikannya rasa aman di hari
kiamat. Jika ia merasa aman dari-Ku di dunia, maka Aku akan
memberikan rasa takut kepadanya di hari kiamat.   (HR. Ibnu
Hibban dalam kitab Shahih-nya)
nya)..

 Dari Ibnu Abbas,


Abb as, semoga Allah meridhai keduanya, ia berkata;
ketika Allah menurunkan ayat ini kepada Nabi-Nya:

äu  y  Ïø  $$u  â
 ο ‘$ f  :
t   ρ#  ¨$ 
t     $$ y  ß è u  Y t  ö ä  Î ÷ r u  ö ä |  à r  ( èþ ( ã t  u  t  Ï  $ ©$  š  ¯r  t 
 ¨$ ̈Ζ9Ζ̈9# $ δŠ θ % ρ  ‘$ 
# Ρ /     ρ&  / 
 /  3‹ = =δ  /  3 ¡  
 Ρ&  θ 
# %  θ 
 #θ Ζ Ζ Β#™   κ κ ' ' ≈  ƒ
 %%  !  !# $  ‰ 
Wahai orang-orang yang beriman jagalah diri dan keluarga kalian
dari neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan.
b ebatuan.
(TQS. at-Tahrim [66]: 6); Pada suatu hari Rasulullah saw.
membacakan ayat ini kepada para sahabat, tiba-tiba
tiba-tib a ada seorang
 

Takut Kepada Allah... 97

pemuda yang terjungkal pingsan.


pi ngsan. Kemudian Nabi
Nab i saw.
saw. meletakkan
tangan beliau di atas hatinya, dan ternyata jantungnya masih
berdetak. Kemudian Nabi saw. bersabda, “Wahai anak muda
ucapkanlah: ‘Tidak ada Tuhan selain Allah’”, maka pemuda itu
pun mengucapkannya. Kemudian beliau memberikan kabar
gembira kepadanya dengan surga.
sur ga. Para
Para sahabat berkata,
b erkata, “Wahai
Rasulullah!, apakah di antara kami ada yang seperti itu?” Rasulullah
bersabda; apakah kalian tidak mendengar firman Allah:

‫ﻋﻴﺪ‬‫ ﻭ‬‫ﺎﻑ‬‫ﺧ‬‫ﻭ‬ ‫ ﹶﻘﺎﻣﻲ‬‫ﻣ‬ ‫ﺎﻑ‬‫ ﺧ‬‫ﻦ‬‫ ﻤ‬ ‫ﺫﹶﻚ‬


Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan
menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku.
(HR. al-Hâkim, ia menshahihkannya
menshahihkannya dan disepakati oleh
adz-Dzahabi) .
adz-Dzahabi).

 Dari ‘Aisyah ra., ia berkata; Wahai Rasulullah saw.!, Allah


berfirman:

‫ ﻥ‬‫ﺍﺟﻌ‬‫ﺭ‬ ‫ﻬﻢ‬‫ﺭ‬ ‫ ﹶﻰ‬ ‫ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﹶ‬ ‫ﺟﹶﺔﹲ‬‫ﻭ‬ ‫ﻢ‬‫ﻬ‬  ‫ﹸﹸ‬‫ﻭ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﺀﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ ﻥﹶ‬‫ﺆ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻭﺍﱠﺬﻳ‬ 


 Dan orang-orang
orang-orang yang memberi
memberikan
kan apa yang telah
telah mereka
mereka berikan,
berikan,
dengan hati yang takut, (karena mereka
mereka tahu bahwa) sesungguhnya
mereka akan kembali kepada Tuhan mereka (TQS.al-Mukmin
[23]: 60); adalah ditujukan kepada orang yang berzina dan minum
khamr. Dalam riwayat Ibnu Sabiq dikatakan, “Apakah ditujukan
pada orang yang berzina, mencuri, dan minum khamr, tapi meski
begitu dia takut kepada Allah?” saw. bersabda, “Bukan”.
Al lah?” Rasulullah saw.
Dalam riwayat Waki dikatakan, “Bukan, Wahai Putri Abû Bakar 
ash-Shiddiq, tapi ia adalah orang yang menunaikan shaum, shalat,
dan sedekah; dan ia merasa khawatir ibadahnya tersebut tidak
diterima.” (HR. al-Baihaki
al-Baihaki dalam asy-Sya’bi, al-Hâkim dalam
al-Mustadrak, ia menshahihkannya dan disetujui oleh adz-
Dzahaby).
 

98  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Dari Tsauban
Tsauban ra.,
r a., dari Nabi saw.,
saw., beliau bersabda:

‫ﻝ‬‫ــﺎ‬  ‫ ﺟ‬ ‫ﹶﺎ ﻝ‬‫ﹶﻣ‬ ‫ﺎ ﺕ‬‫ ﺴ‬‫ ﺤ‬ ‫ﺔ‬‫ﺎﻣ‬‫ﺍﹾﻘ‬  ‫ﻡ‬    ‫ ﻥﹶ‬‫ﺄﹾ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﹸﻣ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﺎ‬‫ﺍﻣ‬  ‫ﹶ ﹾﻗ‬ ‫ ﻦ‬‫ﱢﻤ‬‫» ﻷﻋ‬
‫ ﻢ‬‫ ﺻﻔﹾ ﻬ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬  ‫ﺎ‬ :‫ﺖ‬‫ﻠﹾ‬‫ﻘﹸ‬‫ﻓﹶ‬ ‫ﺭ‬  ‫ﹸ‬‫ ﻣ‬  ‫ﺎ ﺀ‬‫ ﻫ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﹸ ﻬ‬‫ ﻌ‬‫ ﺠ‬‫ ﻓﹶ‬ ‫ﻀ‬ ‫ ﻴ‬  ‫ ﹶﺔ‬‫ﺎ ﻣ‬‫ﻬ‬
‫ ﻣ ﻦ‬‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬   ‫ﺎ‬‫ﹶ ﻣ‬  :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬   ‫ﻢ‬  ‫ـ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ﻌ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﺤ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ ﻣ‬ ‫ﻥﹶ‬ ‫ ﻜﹸ‬ ‫ﺎ ﻻﱠ‬‫ﹶ‬ ‫ﻢ‬ ِ‫ﻬ‬‫ﱢ‬ ‫ ﺣ‬   ‫ﹶ‬
‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻭﹶ ﻜ‬   ‫ﻭ ﻥﹶ‬ ‫ﺧ ﹸﺬ‬ ‫ ﹾﺄ‬ ‫ﻤﺎ‬ ‫ ﻛﹶ‬ ‫ ﻞ‬‫ﺍ ﻟﱠ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺧ ﹸﺬ ﻭ ﻥﹶ‬ ‫ ﹾﺄ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﺪ ﻜﹸ‬ ‫ ﺟ ﹾﻠ‬ ‫ﻣ ﻦ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﺍ ﻜﹸ‬  ‫ﺧ‬
 « ‫ﻫ‬  ‫ ﻜﹸ‬‫ ﻬ‬‫ﺍ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﺎ ﺭ ﻡ‬‫ ﺤ‬‫ ﻤ‬ ‫ﺍ‬  ‫ﹶ‬‫ ﺧ‬ ‫ ﺫﹶﺍ‬ ‫ﺍ ﻡ‬  ‫ﹶ ﹾﻗ‬
 Aku akan me
member
mberitahu
itahukan
kan beberapa
beberapa kaum
kaum dari umatku.
umatku. Di hari

kiamat
Tihamahmereka datangTapi
yang putih. dengan
Allah membawa kebaikan
menjadikannya seperti
bagaikan gunung 
debu yang 
bertebarkan. Tsauban berkata, “Wahai Rasulullah, sebutkanlah sifat 
mereka dan jelaskanlah keadaan mereka agar kami tidak termasuk
bagian dari mereka
mereka sementara kami tidak mengetahuinya.” Rasulullah
 saw
 saw. ber
bersa
sabda,
bda, “Inga
“Ingatltlah!
ah!,, m
mer
ereka
eka adala
adalahh bagia
bagiann dar
darii sa
sauda
udara
ra kalian
kalian
dan dari ras kalian. Mereka suka bangun malam sebagaimana kalian,
tapi mereka
mereka adalah kaum yang jika tidak dilih dilihat
at oleh siapa
s iapa pun ketika
menghadapi perkara yang diharamkan Allah, maka mereka
melanggarnya.” (HR. Ibnu Majah. Al-Kinani penulis buku
 Mishbah
 Mishbah al-
al-Zujajah berkata, “Isnad hadits ini shahih, para
Zujajah
perawinya terpercaya”)

  Abdullah bin Mas’ud menceritakan kepada kami dua hadits,


salah satunya berasal
bera sal dari Nabi saw.
saw. dan satu lagi dari dirinya
diri nya sendiri
ia berkata:

‫ﻪ‬‫ﹶ‬‫ﻋ‬ ‫ ﹶﻘ ﻊ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ﺎ ﻑ‬‫ ﺨ‬ ‫ ﻞ‬‫ ﺟ‬ ‫ ﺖ‬‫ ﺤ‬ ‫ ﹶﺎﻋ ﺪ‬ ‫ﻪ‬‫ ﻛﹶ ﹶ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﺫ‬ ‫ ﻯ‬‫ﺮ‬ ‫ﻣ ﻦ‬‫ ﺆ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﻥﱠ‬ »
  ‫ﹶ‬ ‫ ﹶ ﺎ ﻝﹶ‬  ‫ ﹶﻜ ﺬﹶﺍ‬‫ ﻫ‬ ‫ ﻪ‬ ‫ ﹶ ﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬ ‫ ﻔ ﻪ‬‫ﹶ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﺮ‬‫ﻣ‬  ‫ﺎ ﺏ‬‫ ﻛﹶ ﺬﹸ‬ ‫ ﻪ‬  ‫ﺫﹸ‬ ‫ ﻯ‬‫ ﺮ‬ ‫ﺍﹾ ﹶﻔﺎ ﺟﺮ‬  ‫ ﻥﱠ‬‫ﻭ‬
 

Takut Kepada Allah... 99

 «...‫ ﻔ ﻪ‬‫ﹶ‬ ‫ ﻕ‬  ‫ﹶ‬ ‫ ﺪ ﻩ‬  ‫ﺎ ﺏ‬‫ﺷ ﻬ‬


Sesungguhnya orang yang beriman akan melihat dosa-dosanya
 seolah-olah dia berdiri
b erdiri di bawah gunung. Ia takut (dosa itu) jatuh
menimpanya. Sedangkan orang yang jahat akan melihat dosa-
dosanya seperti lalat yang menghampiri hidungnya, kemudia ia
berkata mengenai
mengenai dosanya, “Seperti inikah?” Abû Syihab berkata
dengan tangannya —yang diletakkan— di atas hidungnya..
hi dungnya.. (HR.
al-Bukhâri)

 Dari Sa’ad ra., ia berkata; aku mendengar Rasulullah saw.


bersabda:

 «‫ﻲ‬ ‫ ﻔ‬‫ ﺍﹾ ﺨ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﺍﹾ ﻐ‬ ‫ ﻘ ﻲ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﺪ‬‫ﺍﹾ ﻌ‬  ‫ ﺤﺐ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫» ﻥﱠ‬
 «
Sesungguhnya Allah akan mencintai seorang hamba yang takwa,
kaya5, dan tidak dikenal karena sibuk beribadah kepada-Nya. (HR.
Muslim)

 Dari Usamah bin Syarik, ia berkata; Rasulullah saw.


saw. bersabda:

« ‫ ﺕ‬  ‫ﹶ‬‫ ﺧ‬ ‫ ﺫﹶﺍ‬ ‫ ﹾﻠ ﻪ‬‫ ﻔﹾﻌ‬ ‫ ﹶ ﻼﹶ‬ ‫ ﹰ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﻚ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﹶﻛ ﺮ ﻩ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬
»

 Apa-apa yang tidak disukai Allah darimu, maka janglah engkau


kerjakan, (meskipun) sedang sendirian. (HR. Ibnu Hibban dalam
kitab Shahih-nya)

 Dari Abdullah bin Amru, ia berkata:

‫ﺍﹾﻘﹶﹾﻠ ﺐ‬  ‫ ﻡ‬‫ﻤ‬‫ﻣ ﺨ‬   ‫ ﹸﻛ ﻞﱡ‬ :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬   ‫ ﻞ‬‫ﹶﻓﹾ ﻀ‬  ‫ﺎ ﺱ‬‫ﺍﻟ‬  ‫ﻱ‬ ‫ﹶ‬    ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝ‬‫ ﺳ‬‫ ﺮ‬  ‫ ﻴ ﻞﹶ‬ »
‫ﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ﺍﹾﻘﹶﹾﻠ ﺐ‬ ‫ ﻡ‬‫ ﻤ‬‫ ﺨ‬‫ﺎ ﻣ‬‫ﹶ ﻤ‬ ‫ﺮ ﹸﻪ‬‫ﻌ‬ ‫ﺎ ﻥ‬‫ﺴ‬‫ﱢ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬  ‫ﻕ‬ ‫ﻭ‬‫ ﺪ‬‫ ﺻ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﹸ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬  ‫ﺎ ﻥ‬‫ﺴ‬‫ﱢ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬  ‫ﻭ ﻕ‬‫ ﺪ‬‫ﺻ‬
«‫ﺪ‬ ‫ ﺴ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻏ ﻞﱠ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﻐ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻴ ﻪ‬ ‫ ﹾ ﻢ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ﻘ ﻲ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﻘ ﻲ‬‫ ﺍﻟ‬   ‫ﻫ‬
 

100  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Ditanyakan kepada Rasulullah ssaw
 Ditanyakan aw.. manusia manakah yang paling 
utama? Rasulullah
Rasulullah saw bersabda,
b ersabda, “Orang yang bening hatinya dan
 jujur lisannya.” Para sahabat berkata, “Wahai“Wahai Rasulullah!,
Rasulullah!, Kami
 sudah
 sud ah mengetah
meng etahui
ui maks
maksudud ‘juju
‘ju jurr lisan
li sannya
nya’,’, nam
namun
un apa yang 
yan g 
dimaksud dengan ‘bening hatinya’?” Rasulullah saw. bersabda,
“Adalah hati yang takut (kepada Allah) dan bersih. Di dalamnya
tidak ada dosa, sifat jahat, kedengkian, dan iri .” (Al-Kinani
berkata, “Sanad hadits ini shahih”. Al-Baihaki
Al-Baihaki meriwayat
me riwayat--
kannya dalam kitab Sunan-nya dengan bentuk seperti ini)

 Dari Abû Umamah, dari Nabi saw,


saw, beliau bersabda:

»
‫ﺓ‬‫ﺎﺭ‬‫ﻼﹶﺸ‬‫ﺍﻟﻻﹶﺼ‬  ‫ﺎﻣ ﻦﺱ‬ ‫ﺍﻆﱟﻟ‬ ‫ﻲ‬‫ ﺣ‬  ‫ﹸﺫﺎﻭ‬‫ﻀ‬ ‫ﺎﺎﻣﺫ‬‫ﻏﹶﺤ‬ ‫ﻥﹶﺍﹾ‬ ‫ ﻛﹶﺎﻒ‬‫ﻭ‬‫ﻔ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﺮ‬ ‫ ﺍﻣﻟﻦﺴ‬‫ﺆ‬ ‫ﻲ‬‫ﹶﻤ‬  ‫ﻪﻱ‬‫ﻃﹶﺎﺪﻋ‬‫ﻭﹶﻋ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﺎﻪ‬‫ﺭ‬  ‫ﻭ‬‫ﹶﺓ‬  ‫ﺎﻂﹶ‬‫ﻋ‬ ‫ﹶﻦﻏﹾ‬ ‫ﻥﱠﺴ‬‫ﹶ ﺣ‬
‫ﺪﻩ‬  ‫ﻔﹶﺾ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹸ‬  ‫ﺫﹶﻚ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻋ‬ ‫ﺮ‬‫ﹶﺼ‬ ‫ﺎ‬‫ﹰ‬‫ﻔﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ﻛﹶ‬ ‫ﹸﻪ‬‫ﺭﺯ‬ ‫ﻭﻛﹶﺎﻥﹶ‬   ‫ ﺎﻊ‬‫ ﺎﹾﻷﺻ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ‬
«‫ﺍﹸ ﻪ‬‫ ﺮ‬ ‫ ﹶ ﻞﱠ‬ ‫ ﻪ‬‫ﺍ ﻛ‬   ‫ﺖ‬
 ‫ ﹶﱠ‬ ‫ ﻪ‬ ‫ﻣ‬  ‫ﹶ ﺖ‬‫ ﺠ‬‫ ﻋ‬ ‫ﹶﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬
Sesungguhnya wali yang paling menarik bagiku adalah seorang 
mukmin yang sedikit harta dan keluarganya, yang memiliki bagian
yang memadai dalam shalatnya (menambahnya dengan shalat 
 sunnah secara bersungguh-sungguh), dan paling bbaik aik ibadahnya
i badahnya
kepada Rab-nya. Ia taat kepada Allah pada saat menyendiri, tidak
ada yang melihatnya. Ia nenyembunyikan (ibadahnya) terhadap
manusia. Ia tidak pernah ditunjuk-tunjuk oleh jari tangan orang 
lain. Rizkinya tidak terlalu banyak, tapi ia sabar atas rizkinya.
 Kem
 K emuu di
dian
an b e l i a u m e ng
ngii b a sk
skaa n t anga
an gann n y a d a n b ersa
er sabb d a ,

5. Kaya jiwa,
jiwa, yakni
yakni orang
orang yang qanaah
qanaah atas apa yang
yang diberik
diberikan
an All
Allah
ah
kepadanya
 

Takut Kepada Allah... 101

“Kematian orang itu cepat sekali, sedikit orang yang menangisinya


“Kematian
dan sedikit peninggalannya.” (HR. at-Tirmidzi
at-Tirmidzi.. Ia menghasan-
mengha san-
kannya)

 Dari Bahz bin


bi n al-Hâkim, ia berkata; Bani Qusyair mengimami
kami di Masjid, kemudian ia membaca surat al-Mudatsir. Maka
ketika ia sampai kepada ayat:

 ∩∇∪ ‘ θ  Í è  $ $  Î t  çÉ   Îs Î s 


)Ρ  #Œ**  ù
 θ %$ ̈$ Ζ9Ζ̈9# ’  û  ) 
 Apabi
 Apa bila
la di
ditiu
tiupp san
sangkak
gkakala
ala , (TQS. al-Mudatsir [74]: 8),
8) , ia
tersungkur dan meninggal dunia. (HR. al-Hâkim. Ia berkata,
“Sanadnya shahih”)

 Dari Ibnu Abbas semoga Allah meridhai keduanya, bahwa


Rasulullah saw. bersabda:

  ‫ ﹶ ﹶﻘــﺎﻝﹶ‬ ،، ‫ﺎ‬‫ ﻜﹾ ﺮ ﻫ‬‫ﻣ ﺴ‬  ‫ ﺝ‬‫ ﺮ‬‫ ﺧ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﹶ‬ ،، ‫ ﻪ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﹾﻘ ﻔ ﻒ‬‫ ﹶﻠﹾ‬ ‫ ﺎ ﺱ‬‫ ﺍﹾ ﻌ‬ ‫ ﻜﹸ ﻢ‬‫ ﻣ‬ ‫ﹶ ﻘ ﻲ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻣ‬ »
  ‫ﺎ ﺱ‬‫ ﺍﹾ ﻌ‬  ‫ ﻉ‬‫ ﺪ‬‫ ﻭ‬  ،، ‫ﺎ‬‫ ﺎ ﺮ‬‫ ﺸ‬‫ ﻋ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺎ‬‫ﺍ‬  ‫ﻭ ﺧ‬   ‫ﺎ‬‫ﺎ ﺀ‬‫ﺁ‬  ‫ ﻞﹸ‬‫ ﻘﹾ‬‫ﹶ‬  :‫ﺔ‬  ‫ ﻋ‬ ‫ ﻦ‬ ‫ ﹶﻔ ﺔﹶ‬‫ﺣ ﺬﹶ‬     ‫ﹶ‬
  ‫ ﻦ‬ ‫ ﺮ‬‫ ﻤ‬‫ ﻌ‬  ‫ ﹶ ﻘﹶ ﹶ ﻝﹶ‬   ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬  ‫ ــ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ ــ ﺖ‬‫ﹶ ﻐ‬‫ ﹶ‬ ،، ‫ ﻒ‬‫ ﺴ‬ ‫ ﻟ‬ ‫ ﺎ‬ِ  ‫ﻪ‬ ‫ﺮ‬‫ ﻷ ﺿ‬ ‫ﺍ ﷲ‬‫ﻭ‬
 ‫ﻲ‬ ‫ﹶ‬ ‫ـ‬  ‫ ﻪ‬  ‫ ﺎ ﻲ‬‫ ﻛﹶ‬ ‫ ﻡ‬   ‫ ﻝﹸ‬‫ ﻷ ﻭ‬ ‫ ﻪ‬  ‫ﺮ‬‫ ﻤ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺎ ﻝﹶ‬ – ‫ﺣ ﹾﻔ ﺺ ﹶ‬   ‫ﺎ‬‫ﹶ‬  ‫ﺎ‬  :‫ﺏ‬  ‫ﺎ‬‫ﱠ‬‫ﻄ‬ ‫ﺍ ﹾ ﺨ‬
  ‫ﻋ ﻲ‬   :‫ ـ ﺮ‬‫ ﻤ‬‫ ﻋ‬ ‫ﻝﹶ‬ ‫ﺎ‬ ‫ـ‬ ‫ﻘﹶ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ ﻒ‬‫ ﺴ‬ ‫ ﻟ‬ ‫ ﺎ‬ِ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝ‬ ‫ﺭ ﺳ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﻋ‬ ‫ﻪ‬‫ﻭ ﺟ‬  ‫ ﺏ‬‫ ﺮ‬‫ ﻀ‬  - ‫ ﻔﹾ ﺺ‬‫ﺣ‬
  ‫ ﺂﻣ ﻦ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬ :‫ ﻝﹸ‬  ‫ ﹸﻘ ـ‬ ‫ ﹶﻔ ﺔﹶ‬‫ ﺬﹶ‬‫ ﺣ‬  ‫ﹶ‬ ‫ ﻛﹶ ﺎ ﻥﹶ‬‫ ﻭ‬ ،،‫ﺎ ﹶ ﻖ‬ ‫ﺪ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﹶﻘ ﺔﹸ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﺮ ﺏ‬‫ﹶ ﻸ ﺿ‬
  ‫ ــ ﻲ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻫ‬‫ ﻜﹶ ﱢﻔ ﺮ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﺎ ﻔﹰﺎ‬‫ ﺧ‬ ‫ﺍ ﻝﹸ‬‫ﹶﺯ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻭ‬ ،، ‫ ﹸﹾﻠ ﺖ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﱠ‬‫ﺍ‬  ‫ ﺔ‬‫ ﺍﹾ ﻜﹶ ﻤ‬ ‫ ﻠﹾ ﻚ‬ ‫ﻣ ﻦ‬

 «‫ﺍ‬‫ ﺪ‬‫ ﻬ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﺔ‬‫ ﺎﻣ‬‫ ﻤ‬‫ ﺍﹾ‬ ‫ﻡ‬   ‫ ﹶﻘﹸ ﻞﹶ‬ :‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬.‫ ﺓ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬‫ ﺸ‬ ‫ ﻟ‬ ‫ ﺎ‬ِ
 

102  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Ba rang
 Bara ngsi
siap
apaa di an
antatara
ra kal
ka l ian b er
erte
temumu d engan
en gan AbbAb b as,
as , maka
ma ka
hendaklah ia menahan diri darinya (tidak menyerangnya), kar karena
ena
ia ikut berperang bersama orang oran g Quraisy dalam keadaan terpaksa.
 Abû Huzaifah
Huzaifah bin ‘Utbah berkata,
berkata, “Kenapa
“Kenapa kami harus membunuh
membunuh
bapak, saudara, dan kerabat kami, sementara kami harus
membiarkan Abbas? Demi Allah aku pasti akan memenggalnya
dengan pedang.” Kemudian berita itu sampai kepada Rasulullah
 saw.,., mak
 saw makaa Rasul saw.
saw. berka
berkatata kepada
kepada Umar
Umar bin al-Khathab,
al-Khathab, “Wahai
“Wahai
 Abb a H a fs!
 A fs ! , —h
—haa r i i t u a d a l a h p e r t a ma k al
alii n ya Rasu
Ra sull u l l a h
memanggilku dengan nama Abi Hafs— ia akan memenggal paman
 Rasulullah
 R asulullah saw.
saw. dengan peda pedang?”
ng?” Umar berkata,
berkata, “Biarkanlah
“Biarkanlah aku
memenggal lehernya karena ia sungguh telah menjadi orang 

munafik.” Abû dari


merasa aman Huzaifah berkata,
ucapanku “Aku sejak
tersebut. saat akan
Dan aku itu tidak pernah
senantiasa
dihinggapi rasa takut, hingga Allah menebusnya dariku dengan
mati syahid.” Ibnu Abbas berkata, “Abû Huzaifah terbunuh pada
 perang
 perang Yamama
amamahh sebagai
sebagai syuh
syuhada.
ada.”” (HR. al-Hâkim dalam kitab
al-Mustadrak. Ia mengatakan
menga takan hadits ini shahih memenuhi
syarat Muslim)

***
 

103

~6~
MENANGIS KERENA TAKUT 
DAN INGAT KEPADA ALLAH

Menangis karena takut kepada Allah disunahkan. Dalilnya


adalah al-Quran dan as-Sunah. Adapun dalil-dalil dari al-Quran
adalah:

βt  θ  3 
 ∩∉⊃∪ βθ  äö
 3 7 7 ? s Ÿ 
ω ρu  βθ 
βt  θ  3 
 3 s  ä ô
y   Ò 
Ò ?s  ρu  ∩∈®∪ tβθ   ç ÷ Ï Ï ø
β  θ 77 y f   è è ?s  ] ƒ‰ 
‰ p t  
t :  : $ $# #x‹ 
   ≈ yδ    
ϑsù  r& 
  ϑ  ôÏ
 Maka apakah kamu merasa
merasa heran terhadap
terhadap pem
pemberitaan
beritaan ini? Dan
kamu mentertawakan dan tidak menangis? (TQS. an-Najm [53]:
59)

 ∩⊇⊃®∪ % æ θ ±   Y  à ä ó   è ß Ì
± z   Ο  ƒ  tƒ  ρu  χθ 
 Ο δ‰ 
‰ “  š  3 77  tƒ β$ s% Œ | 
χθ  3   F| 9 tβρ
β  ρ   ƒ  ä ö È ø Ï ”Ï
 † s  ρu 
 Dan mere
mereka
ka menyungkur atas muka m
merek
erekaa sambil
sambil menangis dan
mereka bertambah khusyu‘. (TQS. al-Isra [17]: 109
109))

 | Å ç  Y  £ ß ” Ç ÷ § à ÷Ï ø ÷ è  Î


  3 / ρu  #‰ ∨ 
 $ ‹‹  3  ∨™  (# ρ ρ   z
y    ≈ uΗΗ       $ 9$# M  ≈ tƒ #u™  Λ Λ ι  ι    n‹‹ ==    tæ  4’’  n ?   GG  ?  #sŒ  )
 ≈  q 
 Apabila dibacakan ayat-ayat
ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada
mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan
menangis. (TQS. Maryam [19]: 58)
 

104  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Adapun dalil dari as-Sunah adalah:

 Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata; telah bersabda Nabi saw.


kepadaku:

‫ ـ ﻚ‬‫ ﹶ‬‫ ﻋ‬‫ ﻭ‬ ‫ ـ ﻚ‬‫ ﹶ‬‫ ﻋ‬ ‫ﹸ‬‫ﹶﻗﹾ ـﺮ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﺳ ﻝﹶ‬ ‫ ﺭ‬ ‫ ﺎ‬ ‫ﺖ‬  ‫ ﹶ ﻘﹸﻠﹾ‬  ‫ﺁ ﻥ‬‫ﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﹸﻘ‬ ‫ ﺍﹾ‬ ‫ ﹶ ﻲ‬‫ ﻋ‬ ‫ﹾ‬‫» ﺍﻗﹾﺮ‬
‫ﺭﺓﹶ‬   ‫ﺳ‬   ‫ ﻪ‬‫ﻋﹶ‬  ‫ﺕ‬ ‫ﺮﹾ‬ ‫ ﹶﻘﹶ‬  ،، ‫ﺮ ﻱ‬‫ﻏﹶ‬  ‫ﻣ ﻦ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻤ‬‫ﹶ ﺳ‬  ‫ ﹶ ﻥﹾ‬‫ ﻲ ﹸ ﺣ ﺐ‬   ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ ﺰ ﻝ‬ ‫ﹸ‬
‫ﻣ ـ ﺔ‬ ‫ﹸ‬ ‫ ﻛﹸﻞﱢ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ﺎ‬‫ ﺟﹾ‬ ‫ ﺫﹶﺍ‬ ‫ ﻒ‬‫ ﹶ ﻜﹶ‬  : ‫ﺔ‬‫ﹾ ﻵ‬  ‫ﻫ ﺬﻩ‬   ‫ ﹶ ﻰ‬  ‫ ﺟﹾ ﺖ‬  ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬  ‫ﺎﺀ‬‫ ﺴ‬‫ﺍﻟ‬
 ‫ﺖ‬
 ‫ ﹶﻔ‬‫ ﹶﺎ ﹾ‬  .‫ﻥ‬  ‫ﺍ ﻵ‬  ‫ﻚ‬
 ‫ ﺴ‬‫ ﺣ‬  ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ ﻬﻴ ﺪ‬‫ ﺷ‬  ‫ ﻻﹶﺀ‬‫ ﺆ‬‫ﻫ‬  ‫ﹶ ﻰ‬‫ﻋ‬  ‫ ﻚ‬  ‫ﺎ‬‫ ﺟ ﹾ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻬﻴ ﺪ‬‫ﺸ‬
«
 ‫ ﹶﺎ ﻥ‬‫ ﹾﺬ ﺭ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﹶﺫﹶﺍ‬ ‫ ﻪ‬‫ﹶ‬
“Bacalah al-Quran untukku!” Maka aku pun bertanya,”Wahai
 Rasul!
 R asul! Apakah aku harus membaca al-Quran untukmu, sedangkan
al-Quran itu diturunkan kepadamu? Beliau saw. bersabda, “Aku
 sangat menyukai mendengarkan al-Quran dari orang lain.” Ibnu
 Mas’ud berkata; Maka aku membacakan al-Quran surat an-Nisa
untuk Rasul, hingga aku sampai pada ayat: “Maka bagaimanakah
(halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seorang 
 saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu
(Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).”
(TQS. an-Nisa [4]: 41). Kemudian Rasulullah saw. bersabda,
“Cukup sampai di sini.”
sini .” Aku menoleh kepada Rasul saw.,
saw., ternyata
kedua matanya mengucurkan air mata. (Mutafaq ‘alaih).

 Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah saw. pernah berkhutbah


dengan khutbah yang selama aku hidup tidak pernah
mendengarnya. Rasulullah saw.
saw. bersabda:

‫ﻐ ﱠﻄ ﻰ‬ ‫ ﹶ‬  ‫ـﲑ‬ ‫ـ‬  ‫ﻛِﹶ‬  ‫ ــ ﻢ‬‫ ﻜﹶ‬‫ﹶ‬‫ﻭ‬ ‫ﻼﹰ‬ ‫ــ‬  ‫ﻴ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﺤ ﻜﹾ‬‫ﹶ ﻀ‬ ‫ﹶ ﻢ‬‫ﹶﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ ﻥﹶ‬‫ﹶ ﻤ‬‫ﻌ‬   ‫ﹶ‬ »
 

 Menangis
 Menangis Kare
Karena
na T
Takut...
akut... 105

«‫ ﲔ‬‫ ﺧ‬ ‫ ﻢ‬‫ﹶ ﻬ‬ ‫ ﻢ‬‫ﻫ ﻬ‬ ‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﺎ ﺏ‬‫ ﺤ‬‫ﹶ ﺻ‬
 Andaikata kalian mengetahu
mengetahuii apa-ap
apa-apaa yang aku ketahui, maka
niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.
 Kemudian
 Kemudi an sahabat menut
menutupi
upi wajah mer
mereka
eka dan menangis tersedu-
tersedu-
 sedu. (Mutafaq ‘alaih)

 Dari Abû Hurairah ra., ia berkata;


berk ata; Rasulullah saw.
saw. bersabda:

‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﺫﹶ ﻛﹶ ﺮ‬ ‫ﺟ ﹲﻞ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﻭ‬  ...‫ﻪ‬ ‫ ﻇﱡ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ ﻇ ﻞﱠ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ﻡ‬  ‫ ﻇ ﻪ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻈﱡ ﻬ‬ ‫ﺔﹲ‬‫ﻌ‬‫»ﺳ‬
«‫ﻩ‬‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﻴ‬‫ﻋ‬   ‫ ﺖ‬ ‫ﺎﺿ‬ ‫ﻔﹶﺎ‬ ‫ ﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺎ‬‫ﺧ‬ 
 Ada
ada tujuh golongan
naungan kecualiyang Allah akan menaunginya
naungan-Nya. padamengingat 
…. Orang yang ssaat
aat tidak
 Allah ketika
ketika sendirian
sendirian sehingga ber
bercucuran
cucuran air matanya.
matanya. (Mutafaq
‘alaih)

 Dari Ibnu Umar


U mar,, ia berkata;
berka ta; ketika sakit
saki t Rasulullah saw
saw.. semakin
parah, maka disampaikan kepada beliaubeli au tentang shalat (siapa yang
akan menjadi imamnya, penj.). Rasulullah saw. bersabda:

‫ﻖ‬ ‫ ﻴ‬‫ﺭ‬  ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬  ‫ ﻜﹾﺮ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬  ‫ ﻥﱠ‬  ‫ﺔﹸ‬‫ﻋ ﺎ ﺸ‬   ‫ﺖ‬ ‫ﻗﹶ ﹶ‬  ‫ﺎ ﺱ‬‫ ﺎﻟ‬ «  ‫ﻞﱢ‬..‫ﺼ‬. ‫ﺀ‬‫ ﹶﻜﹶﹾﻠﺎ‬ ‫ﹾﻜﺍﹾﺮ‬  ‫ﻪ‬‫ﻏﹶﺎﹶ‬‫ﹶ‬  ‫ﺍﹶ‬‫ﹶﻭﺮ‬‫ﺮ‬ ‫ﺫﹶﺍﻣ‬ »
 Perintahkan
 Perintahkan kepa
kepada
da Abû Bakar
Bakar untuk menj
menjadi
adi imam shalat. ‘Aisyah
Aisyah
berkata, “Sesunggunya Abû Bakar adalah laki-laki yang mudah
luluh hatinya. Jika ia membaca (al-Quran, penj.), maka ia pasti
akan banyak menangis.” (Hadits ini diriwayatkan oleh al-
Bukhâri).. Dalam riwayat Muslim dikatakan ‘Aisyah berkata:
Bukhâri)

‫ ﻻﹶ‬ ‫ﺁ ﹶﻥ‬‫ﺍﹾﻘﹸﺮ‬ ‫ﹶ‬‫ ﹶﺮ‬ ‫ ﺫﹶﺍ‬  ‫ ﻴ ﻖ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬ ‫ ﹾﻜﺮ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ ﻥﱠ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺖ‬ ‫ ﹶﻘﹸﹾﻠ‬ ‫ﺖ‬‫ﹶ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬ »
  ‫ ﻌ‬ ‫ ﻣ‬ ‫ِ ﻚ‬ ‫ ﻤ‬ ‫ ﻳ‬
 

106  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

«... ‫ ﻪ‬‫ ﻌ‬‫ ﻣ‬  ‫ ﻚ‬‫ ﻤ‬


 Aku berkata, “W
“Wahai
ahai Rasulullah saw
saw.,., sesungguhnya Abû Bakar 
adalah laki-laki yang mudah luluh hatinya. Apabila ia membaca
al-Quran, maka ia tidak akan bisa menahan air matanya.”
(Mutafaq ‘alaih)

 Dari Anas ra., ia berkata;


ber kata; Rasulullah
Rasululla h saw.
saw. bersabda k
kepada
epada Ubay
bin Ka’ab ra.:

‫ﺍﱠ ﺬﻳ ﻦ ﻛﹶ ﹶﻔ ﺮ ﻭ‬  ‫ ﻜﹸ ﻦ‬ ‫ﹶﻢ‬ ‫ ﻚ‬‫ﹶ‬‫ﻋ‬  ‫ﹸ ﹾﻗﺮﹶ‬  ‫ﹶ ﻥﹾ‬  ‫ﻲ‬ ‫ﺮ‬‫ﹶ ﻣ‬ ‫ ﻞ‬‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﺰ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻥﱠ‬
    »

«                 
‫ﹶﺎ ﻝﹶ ﻭ ﺳ ﻤ ﺎﻲ ﹶﺎ ﻝﹶ ﻌ ﻢ ﹶ ﹶﻜ ﻰ ﹸ ﻲ‬
Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk membacakan
kepadamu ayat ini, “Orang-orang kafir
kafir yakni ahli kitab dan orang-
orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan
meninggalkan (agamanya).” (TQS. al-Bayyinah [98]: 1). Ubay
berkata, “Apakah Allah menyebutkan namaku?” Rasulullah saw.
bersabda, “Ya”
“Ya” Kemudian Ub
Ubay
ay pun menangis.
menan gis. (Mutafaq ‘alaih)

 Dari Abû Hurairah, ia berkata;


berk ata; Rasulullah saw
saw.. bersabda:

‫ ﻉ‬‫ﺮ‬‫ ﺍﻟ ﻀ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﻦ‬‫ﺍﻟﱠ‬   ‫ﻌ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﺔ‬‫ﺧ ﺸ‬  ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ ﻜﹶ ﻰ‬ ‫ ﻞﹲ‬‫ﺭ ﺟ‬  ‫ﺎﺭ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﺞ‬ ‫» ﻻﹶ‬
« ‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ ﺟ‬ ‫ﺎ ﻥﹸ‬‫ ﺧ‬ ‫ ﻭ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﺳ ﻴ ﻞ‬  ‫ ﻲ‬ ‫ﺎ ﺭ‬‫ ﻏﹸ‬ ‫ ﻤ ﻊ‬‫ ﺠ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬
Tidak akan masuk neraka seorang yang menangis karena takut 
kepada Allah hingga air susu kembali lagi ke payudara. Dan tidak
akan berkumpul debu perang fisabilillah dengan asap neraka
 jahannam.  (HR. at-Tirmidzi. Ia berkata, “Hadits ini hasan
shahih”)
 

 Menangis
 Menangis Kare
Karena
na T
Takut...
akut... 107

 Dari Abdullah bin Syukhair ra. ia berkata:

‫ ﻞ ﻣ ﻦ‬‫ ﺟ‬‫ ﺍﹾ ﻤﺮ‬  ‫ ﹶﻛ ــ ﺯﻳﺰ‬ ‫ﹶ ﺯﻳﺰ‬ ‫ ﻪ‬  ‫ ﺠ‬‫ ﻭ‬ ‫ﱢ ﻲ‬‫ ﺼ‬   ‫ ﻫ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻲ‬‫ ﺍﻟ‬  ‫ﺖ‬
 ‫ﹶ‬ »

  «‫ﺀ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻜ‬ ‫ﺍ ﹾ‬
 Aku mendatang
mendatangii Rasulullah saw.
saw. pada saat beliau sedang shalat.
 Di perut
perut beliau terdap
terdapat
at suara mendidih
mendidih -sepe
-seperti
rti mendidihnya
mendidihnya kuali-
kuali-
karena menangis.  (Imam an-Nawawi berkata, “Hadits ini
diriwayatkan oleh
ole h Abû Dawud dan at-
at-Tirmidzi
Tirmidzi dalam kitab
kita b
asy-Syamail  dengan
 dengan sanad shahih”).

 Dari Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf, sesungguhnya

 Abdurrahman bin Auf diberikan makanan pada saat ia (hendak


berbuka) shaum. Maka ia berkata:

‫ﻲ‬ ‫ ﹸﻏﻄﱢ‬ ‫ ﻥﹾ‬  ‫ﺓ‬ ‫ﺮ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﹸﻛ ﱢﻔﻦ‬  ‫ ﻲ‬‫ﻣ‬ ‫ﺮ‬ ‫ ﺧ‬  ‫ﻫ‬‫ ﻭ‬‫ﺮ‬‫ ﻤ‬‫ﻋ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﻌ‬‫ ﺼ‬‫ﻣ‬ ‫ﹸﻞﹶ‬ »

‫ ﹸ ﹶﻞ‬‫ﻭ‬  ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬   ‫ﺭﺍ‬ ‫ﹶ‬‫ﻭ‬  ‫ﻪ‬‫ﹾ ﺳ‬‫ﺭ‬  ‫ﺍ‬‫ ﺪ‬  ‫ ﹶﻼ‬‫ﺭ ﺟ‬  ‫ ﹸﻏ ﻄﱢ ﻲ‬  ‫ ﻥﹾ‬‫ﻭ‬   ‫ ﻼﹶ‬‫ﺭ ﺟ‬  ‫ ﺕ‬‫ ﺪ‬ ‫ﻪ‬‫ ﺃﹾ ﺳ‬‫ﺭ‬
‫ﺎ‬‫ﻄﻴ‬‫ﹸﻋ‬ ‫ ﹶﺎﻝﹶ‬ ‫ﹶﻭ‬  ‫ ﺴ ﻂ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﺍﻟ ﺪ‬ ‫ ﻣﻦ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ ﺴ ﻂﹶ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹸ‬   ‫ ﻲ‬‫ ﻣ‬  ‫ﺮ‬ ‫ ﺧ‬ ‫ﻫ‬‫ﻭ‬  ‫ﺓﹸ‬‫ﺰ‬‫ﻤ‬‫ﺣ‬
‫ﻢ‬ ‫ﹸ‬  ‫ﹶ‬ ‫ﺖ‬ ‫ﺠﹶ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ﺎ‬‫ ﺴ‬‫ ﺣ‬ ‫ﻥﹶ‬ ‫ ﹸﻜ‬ ‫ﹶﻥﹾ‬ ‫ﺎ‬‫«ﺸ‬‫ﻡ‬‫ﺎﺧ‬‫ﻌ‬ ‫ﻄﱠ‬‫ﺍﻟﹶ ﺪ‬‫ﻭ‬  ‫ ﻙ‬‫ﺮ‬ ‫ﻰﻄ‬‫ﻋ‬‫ ﹸﺣ‬‫ﻲﻣ‬ ‫ﺎﻜ‬‫ﺪ‬ ‫ﺍﻞﹶﻟ‬ ‫ﻦﻌ‬‫ﻣﺟ‬
 Mush’ab bin Umair telah terbunuh padahal
padahal ia lebih baik dariku. Ia
dikafani dengan bajunya. Apabila
Apabil a kepalanya ditutup, maka kakinya
kelihatan. Bila kakinya ditutup, maka kepalanya kelihatan dan aku
melihatnya. Dan Hamzah telah terbunuh, ia lebih baik dariku.
Sementara (kehidupanku) di dunia dilapangkan seperti saat ini.
 Atau ia berk
berkata,
ata, “Aku diberi
di beri ha
harta
rta dunia
dun ia seperti
seper ti saat ini.
ini . Aku
khawatir kebaikan-kebaikanku dipercepat.” Ibrahim berkata,
“Kemudian ia menangis hingga membiarkan makanannya”
 

108  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Dari al-Irbad bin Sariyah ra., ia berkata:

‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻣ‬  ‫ﺖ‬ ‫ ﹶ‬‫ ﺫﹶﺭ‬‫ﻭ‬  ‫ﺏ‬ ‫ﺍﹾﻘﹸﹸ‬  ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻣ‬  ‫ ﺟﹶ ﺖ‬‫ﻋ ﻈﹶﺔﹰ ﻭ‬ ‫ ﻣ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹸ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻈﹶ‬‫ﻋ‬‫» ﻭ‬
 «... ‫ ﻥ‬‫ﺍ ﹾ ﻌ‬
 Rass u l u l l a h t e l a h m e n a s i h a t i k a m i d e n g a n n a s i h a t y a n g 
 Ra
menyebabkan hati kami bergetar dan air mata kami bercucuran.
(HR. Abû Dawud. At-Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan
shahih”).

 Dari Anas ra. bahwa Nabi saw ia bersabda:

                               »
‫ ﺣ ﻰ ﺼ ﺐ ﹾ ﻷﺭ ﺽ ﻣ ﻦ‬،،‫ﻦ ﺧ ﺸ ﺔ ﺍ ﷲ‬ «‫ﺔﻣ‬‫ﺎﺎﻣ‬‫ﺍﹾﻋﻘ‬ ‫ﻡﺖ‬ ‫ﺿ‬ ‫ﺏ‬‫ ﱠﺬﹶﻔﹶﺎ‬‫ﷲﻌ‬ ‫ﻢ ﺍ‬‫ﻛﹶﹶﺮ‬ ،،‫ﻣ ﻦﻋﻪﹶﺫ‬‫ﻣ‬ 
 Barangsiapa mengingat Allah kemudian keluar air matanya karena
 Barangsiapa karena
takut kepada Allah hingga bercucuran jatuh ke tanah, maka dia
tidak akan disiksa di hari kiamat kelak.  (HR. al-Hâkim dalam
kitab Shahih-nya, disetujui oleh
ole h adz-Dzahabi)
adz-Dzahabi)

 Dari Abû Raihanah, ia berkata; kami keluar bersama


Rasulullah saw.
saw. dalam satu peperan
peperangan.
gan. Kami mendengar beliau
belia u
saw. bersabda:

 ‫ ﻰ‬‫ـ‬‫ـ‬‫ﻋﹶ‬  ‫ﺎﺭ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ﻣ ﺖ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺣ‬  ،،‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﺔ‬‫ﺧ ﺸ‬  ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ﻌ ﺖ‬ ‫ ﻣ‬  ‫ ﻦ‬‫ ﻋ‬ ‫ﻋﹶ ﻰ‬  ‫ﺎﺭ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ﻣ ﺖ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺣ‬ »

 ‫ ﹶ ﺎ ﻝﹶ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻝﹶ‬‫ﺎﹶ‬ ‫ﺪﹶ‬ ‫ﻪ‬‫ﻧﻌ‬‫ﹶ‬ ‫ﺪ‬‫ﺑ ﻌﺖ‬‫ﻌ‬ ‫ﺳ ﻤﺖ‬‫ﻤ ﻌ‬‫ﺳﻭ‬ ‫ﻭﺔﹶ‬‫ﹶ‬ ‫ﺔﹶﻟ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺎﻟ‬ ‫ﹶﱠ‬‫ﺖ‬


‫ﻟ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﺖ‬‫ﺴ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺴ‬‫ﻭ‬‫ﻧ‬‫ﻭ‬  ‫ﷲ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻞﺍ‬ ‫ﻞ‬‫ﺳﻴ‬ِ‫ﺳ‬   ‫ ﻲﻲ‬  ‫ﺮﺕﺕ‬‫ﺳﻬﻬﺮ‬‫ﺳ‬  ‫ﻦﻦ‬‫ﻋﻋﻴ‬
‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﺍﺭﷲ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺭﺤﻡ‬‫ﻣﺎ‬‫ﺤ‬  ‫ﻦ‬‫ﻋﻣ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺖ‬‫ﻋ‬ ‫ﻀﺖ‬‫ﻏﹶﻏﹶﻀ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻋﻴﻦ‬‫ﻋ‬  ‫ﻋﹶ ﻰ‬   ‫ﺎﺭ‬‫ﺎ‬‫ﻟ‬‫ﺍﻨ‬ ‫ﺖﻟ‬‫ﺍ‬  ‫ﺖ‬‫ﻣ‬‫ﺮ‬ ‫ﻣ‬‫ﺣ‬ ‫ ﺮ‬ ‫ ﺣ‬
«

 Neraka diharamkan atas mata yang mengeluarkan


mengeluarkan air mata karena
karena
takut kepada Allah. Neraka diharamkan atas mata yang tidak tidur 
di jalan Allah. Abû Raihanah berkata; Aku lupa yang ketiganya.
 

 Menangis
 Menangis Kare
Karena
na T
Takut...
akut... 109

Tapi setelahnya aku mendengar beliau bersabda, “Neraka


diharamkan atas mata yang berpaling dari segala yang diharamkan
 Allah.”  (HR. Ahmad, al-Hâkim dalam kitab  Shahih  Shahih--nya,
disetujui oleh adz-Dzahabi dan an-Nasâi).

 Dari Ibnu Abi Malikah, ia berkata; aku duduk bersama


b ersama Abdullah
bin Amru di atas batu, maka ia berkata:

‫ﻰ‬‫ـﱠ‬‫ـ‬ ‫ﹶ ﺼ‬ ‫ـﻢ‬ ‫ﻠـ‬‫ﺍﹾﻌ ﹾ‬ ‫ ﻥﹶ‬  ‫ــ‬‫ﻌﹶﻤ‬    ‫ﹶ‬ ،،‫ﺍ‬ ‫ﺎ ﹸﻛ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﻜﹶﺎﺀ‬ ‫ﺍ‬‫ﻭ‬‫ ﺠﺪ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ﺍ‬ ‫ ﹸﻜ‬‫ﺍ‬ »

« ‫ ﻪ‬  ‫ ـ‬‫ ﺻ‬ ‫ﻊ‬ ‫ـ‬ ‫ ﹶﻘ ﻄ‬ ‫ ـ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﹶﻜ ﻰ‬‫ﹶ‬‫ ﻭ‬ ،،  ‫ﺮ‬ ‫ ﻇﹶ ﻬ‬ ‫ﻨ ﹶﻜ ﺴﺮ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﹸﻛ ﻢ‬‫ ﺪ‬‫ﹶ ﺣ‬
 Menangislah! Jika tidak bisa berusahalah untuk menangis. Jika
kalian mengetahui
dari kalian ilmu hingga
akan shalat yang sebenarnya, niscaya salah
patah punggungnya. Dia seorang 
ia akan
menangis hingga suaranya terputus. (HR. al-Hâkim
al-Hâkim dalam kitab
 Shahih-nya, disetujui oleh adz-Dzahabi).
adz-Dzahabi).

 Dari Ali ra. ia berkata:

‫ِﻢ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬   ‫ ﻴ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬‫ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ ﺭ‬ ‫ﹶ ﻘﹶ ﺪ‬‫ ﻭ‬   ‫ﺍ‬‫ ﺍﹾ ﻤ ﹾﻘ ﺪ‬ ‫ﺮ‬‫ ﻏﹶ‬ ‫ ﺭ‬‫ ﺪ‬ ‫ﻡ‬   ‫ ﹶﺎ ﺭ ﺱ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻴ‬ ‫ ﻛﹶﺎ ﻥﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬  »

«                          
‫ﺤ ﺖ ﺷ ﺠﺮ ﺓ ﺼﱢ ﻲ ﻭ ﻜ ﻲ ﺣ ﻰ ﹶ ﺻ ﺢ‬
Tidak ada yang naik kuda ketika perang Badar kecuali Miqdad. ‫ﻻﱠ ﺭ ﺳ ﻝﹸ ﺍ ﷲ‬
 Dan aku telah
telah memper
memperhatik
hatikan
an keadaan
keadaan kami,
kami, tidak ada yang berdiri
berdiri
kecuali Rasulullah saw. di bawah suatu pohon. Beliau shalat dan
menangis hingga waktu
waktu shubuh.
shubuh . (HR. Ibnu Huzaimah dalam
kitab Shahih-nya).

 Dari Tsauban
Tsauban ra., ia b
berkata;
erkata; Rasulullah saw.
saw. bersabda:

 «‫ ﹶ ﻪ‬‫ ﻄ‬‫ ﺧ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﹶﻜ ﻰ‬‫ ﻭ‬ ،،‫ ﻪ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻭ ﺳﻌ‬ ‫ ﻭ‬ ،،‫ ﻪ‬‫ ﹾﻔ ﺴ‬ ‫ﻚ‬
 ‫ﹶ‬‫ﻣ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻤ‬ ‫ ﻰ‬  ‫» ﹸﻃ‬
 

110  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Kebahagiaan bagi orang yang bisa menguasai dirinya, menjadi
lapang rumahnya, dan dapat menangis oleh kesalahannya. (HR.
ath-Thabrâni dengan sanad hasan).
hasan).

***
 

111

~7~
MENGHARAP RAHMAT ALLAH
DAN TIDAK PUTUS ASA 
DARI RAHMAT-NYA 

 Yang
 Yan g di
dimak
maksud de ngan ar-roja  adalah berbaik sangka
sud dengan
kepada Allah. Di antara tanda berbaik sangka kepada Allah adalah
mengharapkan rahmat, jalan keluar, ampunan, dan pertolongan
dari-Nya. Allah Swt. telah memuji orang yang mengharapkan
perkara-perkara tersebut seperti halnya Allah memberikan pujian
kepada orang yang takut kepada Allah. Allah juga telah mewajibkan

roja  dan berbaik sangka kepada-Nya, sebagaimana Allah


mewajibkan takut kepadanya. Karena itu, seorang hamba
hendaknya senantiasa takut kepada Allah dan mengharapkan
rahmat dari-Nya. Dalil-dalil tentang takut kepada Allah telah
dijelaskan sebelumnya. Berikut ini kami akan menjelaskan sebagian
dalil tentang ar-roja dari al-Kitab dan as-Sunah.
 Allah berfirman:
berfir man:

y    ¯×Í×  ≈  9s  ρ' é& «! $# ≅‹ 


È≅‹  6 6Î ™y   ’  û Î (# ρ ρ‰ ß‰γ≈ y   _y   ρu  (# ρ ρ  ã _$ 
y   yδ    ƒ É‹ $ ©9$# ρu  (# θ  θ Ζ ãΖ tΒ  #u™   
z   ‹   % Ï% !  $ ! ©$# ¨β̈β )Î 
š
 ∩⊄⊇∇∪ Ο‹  Ò Ï §  Ö à
x î  ª! $# ρu 
 Ο‹  m ‘ ‘ θ    4  «! $# M   ô ‘u  tβθ 
|   yϑ   m ã   ö tƒ 
β  θ  _
 

112  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang 
berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan
rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(TQS. al-Baqarah [2]: 218)

   t  Ï Å ó ß   $ø $ š Ïi Ò Ì s  « $ |   u ÷ u  ¨  ÎΠ4  ·$ è è ϑ y  Ûs  ρu  ] 


 Ζ Ζ ¡ 
¡ s 
sϑ 
ϑ  9 # ∅Β =   
ƒ % !# M  q 
Η Η  ‘ β̈β) $ ù θ ö zy   çνθ 
νθ ãã÷Š  $ ρ$#u 
 Dan berd
berdoalah
oalah kepada
kepada-Nya
-Nya dengan ras
rasaa takut (tidak akan diterima)
diterima)
dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat 
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (TQS.al-A’raf [7]:
56)

¨β̈β Î) ρu    M 
3  à  ≈  n==  è VV  ϑ y   $ ø9$#  Ο  Ο Þ γ γÎ  = Î=  ö66 s%    ÏΒ M ô  n z==  y    ‰ ô‰s%  ρu  Ïππ  uΖΖ  |¡    ys     $ø9#$ Ÿ ≅ ö66 %s  π Ïπ∞ y  Š ÍhŠ  ¡ ¡¡  $9$ $  /Î  7 y   Ρθ Ρt θ  =è=  f Éfè ÷è  GtG  ¡ ó¡  o „   ρu 
 ∩∉∪ >$ 
Sesungguhnya Tuhanmu
É ) )s  è Ï   $ 9ø $# ‰ ß Ï
ƒ‰  t± 
±  s9   
š  ‘/−  u  β̈β¨  )Πρu   ( Ο  ó γ Î Η Ï > øßà ’4’  n ?   ãt   ¨$ 

Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang 
Ä
 ¨$ ̈ Ζ= 9Ïj  ο;  
Ζ̈=    t  Ï ó ø Βt   ρ% ä !s  7  y   /− ‘u 
luas) bagi manusia sekalipun mereka zalim, dan sesungguhnya
Tuhanmu benar-benar sangat keras
keras siksa-Nya. (TQS. al-Ra’d [13]:
6)

Ü t   ø%&r  Ν öΝ å š ‰  κκ  r&  s' '  # s  ‹ ‹ Å™ θ u  $ 9ø $#  Ο Þ Î n Îγ γ/  ‘u  ’ 4’ n < Î  ) χθ 


χθ ó äótGG    ö66 t ƒ  χθ 
š χθ ã㉠
š ô‰ƒt    t   Ï%%  !   $ !©$#  7 y   ¯× Í× ≈  9s ρ  é ' é&
Orang-orang  t   x    y     %   7 / ‘ >#‹ ã β̈β)
#   ρρ‹  Χt   β . 
u   z     x    t   … µ 
t
/#  x
‹    t
ã   χθ 
 Y ä ø yang n Îmereka seru¨ Î 4  çÿitu, mereka èsendiri ç mencari
x    ‘ š ù$  † 
s  
 ƒ  s   ρ
u   … µ 
t
G  ϑ 
y    
 m u
 ‘   βθ 
ô ãjalanö u 
t    _ ƒ
t
    ρ
 
kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat 
(kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan
azab-Nya; sesungguhnya azab T Tuhanmu
uhanmu adalah suatu
su atu yang (harus)
ditakuti. (TQS. al-Isra [17]: 57)
   š
 è è ± 
± ≈  z
  $ Ζ Ζ 9  θ  Ï Ï y   u s  ( ç Ÿ Ÿ  u  (  Y $ 6 δy  ‘ u  ρu  Y $ 6 îx  ‘ u   o$ ΨΨ  Ρθ Ρt  θ ã㉠ô‰ƒt   ρu 
 #θ Ρ% 2 ρ
 Dan mereka
mereka berdoa kepada K Kami
ami dengan harap dan cemas. Dan
mereka adalah orang-orang yang
yan g khusyu kepada Kami. (TQS. al-
Anbiya [21]: 90)
 

 Mengharap
 Mengharap Ra
Rahmat
hmat Allah...
Allah... 113

Η ÷  ‘  θ  ã   ö tƒ  ρ u    nο     t  z


s    u    u    (
π  q   #θ  _  Å F ψ $#  ‘â ‹  øts     $ V 
x     † 
t   V Í← ! $ %s  ρ  u    Y 
ϑ   #‰ Y `$ 
É`$ ™y    ≅ 
È≅‹ ø‹  ©9  $# ™u   ! $ Ρt  #™u    M 
ì Ζ≈ ÏΖ≈ %s    θ u  è  δ   
ô Β̈Β&r  
  ̈
 (#θ ä9 ρ'  é&é   ã . 
 θ  © x‹     tG    tƒ   $ ϑ y    ¯ Ρ̄  ÎΡ)Π3 βθ  ßϑ n=   è ôè tƒ  Ÿ ω  
t   ϑ  t   Ï%
%   ! ©! $ ρ t    ç > 
#u   βθ  Η Ηs  ôè 
è ƒt     Ï% !  !© $# “ θ ÈG t   ¡ 
t   %  ó¡ „  o   ≅ 
ö≅δy    ≅ 
ö≅ è%  3 µ Ïµ Î n/  ‘u  
É  ≈ 7 t  ø9F{ $#
 ∩®∪ = 
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah
orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan
berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapk
mengharapkan
an
rahmat Tuhannya? Katakanlah, “Adakah sama orang-orang yang 
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
 pelajaran. (TQS. al-Zumar [39]: 9)
 Adapun dalil-dalil ar-roja dari as-Sunah adalah:

 Dari Watsilah bin Asqa, ia berkata; berbagialah karena


sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah
Ra sulullah saw.
saw. bersabda,
bersabd a, Allah
berfirman:

‫ ﻥﹾ‬‫ﻭ‬  ‫ﻪ‬ ‫ ﹶﹶ‬ ‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ ﺧ‬ ‫ ﻇﹶﻦ‬ ‫ ﻥﹾ‬  ‫ ﻲ‬ ‫ ﺪ ﻱ‬‫ﻋ‬ ‫ ﹶﻇﻦ‬ ‫ﺪ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ : ‫ ﻼ‬‫ﻋ‬‫ﻭ‬ ‫ﻞ‬‫ ﺟ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﻗﺎﻝ‬ »

‫ﻪ‬ ‫ ﹶﹶ‬ ‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ ﺷ‬ ‫ﹶﻇﻦ‬ «

 All ah ber
 Allah berfifirman,
rman, ““Aku
Aku tergantun
tergan tungg prasangka
prasang ka hamba-Ku
hamba -Ku kepada-
kepa da-
 Ku. Apabi
Apa bila la ia be
berpr
rprasan
asangka
gka ba
baik
ik kepada
kep ada-Ku,
-Ku, maka kebaik
keb aikan
an
baginya, dan bila berprasangka buruk maka keburukan
baginya.”   (HR. Ahmad dengan sanad hasan dan Ibnu
Hibban dalam kitab Sh
 Shah ih- nya).
ahih-

Sabda Rasulullah saw.:

«‫ ﹶﹶ ﻪ‬ ‫ﺍ‬‫ ﺮ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﻇﹶ ﻦ‬ ‫ﻭ ﻥﹾ‬ »


 

114  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Apabila ia berprasangka
berprasangka buruk maka keburukan baginya, adalah
indikasi bahwa tuntutan dalam hadits tersebut bersifat pasti. Artinya
perintah untuk senantiasa berharap kepada Allah dan berbaik
sangka kepada-Nya pada ayat-ayat dan hadits-hadits di atas adalah
tuntutan yang bersifat wajib.

 Dari Abû Hurairah ra., dari Nabi saw; beliau bersabda:

‫ ﲔ‬ ‫ ـ‬ ‫ﺣـ‬ِ  ‫ ﻪ‬‫ﻌ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻭﹶ‬  ‫ ﻲ‬ ‫ ﺪ ﻱ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻇﹶ ﻦ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﺎ‬‫ﹶ‬  :‫ ــ ﻞ‬‫ﻭ ﺟ‬  ‫ﻋﺰ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﻝﹸ‬ ‫ ﹸﻘ‬ »
  «‫ ﻲ‬‫ﺮ‬‫ﹸ‬‫ﻛ‬‫ﺬﹾ‬ 
 Allah berfirman, “Aku tergantung
tergantung prasangk
prasangkaa hamba-Ku
hamba-Ku kepada-
 Ku dan Aku akan bersamanya
‘alaih)..
‘alaih)
mengingat-Ku.”” (Mutafaq
bersamanya ketika ia mengingat-Ku.

 Dari Jabir ra., ia berkata; sesungguhnya ia mendengar Nabi


saw. bersabda tiga hari sebelum wafatnya:

« ‫ ﻞ‬‫ ﺟ‬‫ﻭ‬ ‫ﺰ‬‫ﻋ‬ ‫ ﺎ ﷲ‬ ‫ﺍﻟ ﻈﱠ ﻦ‬ ‫ ﺴ ﻦ‬‫ ﺤ‬   ‫ ﻫ‬‫ﻭ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ ﹸﻛ ﻢ‬‫ ﺪ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﻦ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻻﹶ‬ »

Tidak boleh mati salah seorang di antara kalian kecuali dalam


keadaan berprasangka
berprasangka baik kepada Allah. (HR. Muslim)

 Dari Anas ra. sesungguhnya Nabi saw.


saw. masuk untuk menemui
seorang pemuda yang sedang sakaratul maut, maka Rasulullah
saw. bersabda:

‫ ﻲ‬‫ﺫﹸ‬  ‫ﻑ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ ﺧ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﻭ‬   ،،‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺟ‬ ‫ﹶ ﺭ‬ :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﻗﹶ‬   ‫ﻙ‬ ‫ ﺠ ﺪ‬ ‫ ﻒ‬‫ ﻛﹶ‬ »
‫ﻃ ﻦ‬ ‫ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﺬﹶﺍ‬‫ﻫ‬ ‫ﻣﹾ ﻞ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﹶﻠﹾ ﺐ ﻋ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺎ ﻥ‬‫ ﻤﻌ‬‫ ﺠ‬ ‫ ﻻﹶ‬: ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹸ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬ ‫ﹶ ﹶﻘﺎ ﻝﹶ‬
«‫ ﺎ ﻑ‬‫ ﺨ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ ﻤ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﺁﻣ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺟ‬ ‫ﺮ‬  ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﺍ ﷲ‬   ‫ ﻄﹶ ﺎ‬‫ﹶ ﻋ‬ ‫ﻻﱠ‬
 

 Mengharap
 Mengharap Ra
Rahmat
hmat Allah...
Allah... 115

 Bagaimana keadaanmu?
 Bagaimana keadaanmu? Pemuda itu berkata,
berkata, “Ya
“Ya Rasulullah saw
saw.!
aku mengharapkan rahmat
rahmat Allah dan aku sangat takut akan dosa-
dosaku.” Kemudian
Kemudi an Rasulull
Rasulullah
ah saw
saw.. bersabd
bersabda,
a, “Tidaklah
“Tidaklah takut
taku t dan
roja berkumpul
berkumpul dalam hati seorang hamba dalam keadaan seperti
ini kecuali Allah akan memberikan kepadanya apa-apa yang 
diharapkannya, dan akan memberikan keamanan kepadanya dari
 perkara yang
yang ditakutinya.”
ditakutinya.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah,
al-Mundziri berkata, “Hadits ini sananya hasan”)

 Dari Anas ra. ia berkata, aku mendengar Rasulullah saw.


bersabda:

                :          :  »
‫ﻲ‬  ‫ﹶـ‬ ‫ﻡ‬‫ـ‬  ِ‫ﺁ‬  ‫ﻦ‬‫ﻋ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﺎﺎ‬‫ ﺎ ﻲﻚ ﻣ‬‫ﹸ‬ ‫ﻻﹶﻡ‬  ‫ﻭﺁ‬  ‫ﻦ‬‫ ﺍﻚ‬‫ ﺎﻣ‬ ‫ﹶﻛﹶﺎ ﻥ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺎـ‬‫ﻣ‬  ‫ﹶﻭﻰﻌ‬‫ﻙﻋ‬ ‫ﻚﺭ‬ ‫ﹶ ﺎ‬  ‫ﺕﷲ‬ ‫ﺍ‬‫ﹶﺎﻏﹶﻔﹶﻝﹶﺮ‬  ‫ﻝﻲ‬  ‫ ﻘﹸﺟ‬‫ﺭ‬‫ﻭ‬
  ‫ﹶ‬  ‫ ﻡ‬  ‫ﺁ‬ ‫ ﻦ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﹶ ﻚ‬ ‫ﺮ ﺕ‬ ‫ ﹶﻏﻔﹶ‬ ‫ ﻲ‬‫ﻐﻔﹶﺮ‬ ‫ﺍ ﺳ‬ ‫ﹸ ﻢ‬ ‫ﻤﺎ ﺀ‬ ‫ﺴ‬ ‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﺎ ﻥﹶ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻚ‬  ‫ ﺫﹸ‬ ‫ﻐ ﺖ‬ ‫ ﹶ‬
‫ﻚ‬ ‫ﹰﺎ ﻷ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺸ ﺮ ﻙ‬  ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ﻲ‬‫ﹶﻘﻴ‬ ‫ﹸ ﻢ‬  ‫ﺎ‬‫ﺧ ﻄﹶﺎ‬  ‫ ﺽ‬‫ﹾ ﻷ ﺭ‬ ‫ﺮﺍ ﺏ‬ ‫ ﻘﹸ‬ ‫ ﻲ‬‫ﹶ‬
«‫ﺓ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻐﻔ‬ ‫ﻣ‬   ‫ﻬﺎ‬ ‫ﺮ ﺍ‬ ‫ﹸﻘ‬
 Allah berfirman,
 Allah berfirman, “Wahai
“Wahai anak Adam!,
Adam!, sesunggu
sesungguhnya
hnya engkau
engkau selama
selama
berdoa dan berharap kepada-Ku,
kep ada-Ku, maka Aku
Aku pasti akan memberikan
ampunan kepadamu atas segala dosa-dosamu dan Aku tidak akan
 peduli.
 pedu li. Wahai anak Adam!,
Adam!, andaik
andaikata
ata dosa-dos
dosa-dosamu
amu sampai
sampai ke langit 
langit 
kemudian engkau memohon
memoho n ampunan kepada-Ku,
kepada-Ku, maka pasti Aku
akan memberikan ampunan kepadamu. Wahai Anak Adam!, jika
engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh
bumi, kemudian engkau bertemu dengan-Ku, tapi engkau tidak
menyekutukan-Ku sedikit pun, maka pasti Aku akan datang 
kepadamu dengan membawa ampunan sepenuh bumi.” (HR. at-
 Tirmidzi. Ia berkata,
berkata, “Hadits ini hasan
hasan”)
”)
 

116  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Sedangkan yang dimaksud dengan al-qanut  adalah
 adalah al-ya’su
artinya putus asa dari rahmat Allah. Kedua kata ini (al-qanut dan
al-ya’su) memilik arti yang sama. Putus asa adalah lawan dari roja.
Putus asa dari rahmat Allah dan karunia-Nya hukumnya haram.
Dalilnya adalah al-Kitab dan as-Sunah.

Dalil dari al-Kitab:


al-Kitab:

… µ µç Ρ̄Ρ¯  Î) (  «! $# y 
Çy ρ ρ÷  ‘§   ÏΒ (# θ  θ ¡ Ý¡↔ ↔t ÷ƒ   ?$ ($s  Ÿ ω ρu  µŠ Ïµ zŠ Å &r  ρu  # y   ß™ θ ãƒ  ÏΒ (# θ  θ ¡ Ý¡¡ ¡¡  ys   tFF  sù  (# θ  θ  77 ç yδ  øŒ  $#$ ©  ¢© _  _ Í  t77   ≈  tƒ 
βt  ρ   
∩∇∠∪ βρ  ≈   3  ãÏ ø ã ö ø  Î Ç ÷ § Ï ß ÷
s   $ 9#$ Π θ  θ ) s)    $9#$ āω) «! $# y 
y  ρρ  ‘  Β § ↔ t↔  ƒ($$ tƒ  Ÿ 
ω
 Hai anak-anakku,
anak-anakku, pergilah
pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf 
dan saudaranyatiada
Sesungguhnya dan jangan kamu
berputus asaberputus asa dari
dari rahmat rahmat
Allah, Allah.
melainkan
kaum yang kafir. (TQS. Yusuf [12]: 87)
ÏΒ Ý äÝuΖ Ζ   ) ø)ƒt    Βt  ρu  tΑ  $ s%  ∩∈∈∪  
š ÏÜ Ζ≈ ÏΖ≈ s) )  $ ø9 $#  z  ÏiΒ   3 ä ?s  Ÿ ξ ùs  , Èd s y   $ ø9 Î$$ $ / 7≈ 
 Ü  y     Ρt ö ± 
¤± o 0   θ  (#θ ä9$ %s 
 ∩∈∉∪ χθ  χθ  ! 9—!$ $ Ò 
š āÒ  $9 $# āω Î) ÿ  n Îµ µÏ  ‘/ u  πÏπ ϑ y   m  ô ‘§
 M eree ka me
 Mer menj
njaa wa
wabb , “ Ka
Kamm i me
menn yam
ya m p a i kan
ka n k a b a r g emb
em b i r a
kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-
orang yang berputus asa”. Ibrahim
Ibrah im berkata, “Tidak
“Tidak ada orang yang 
berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang 
 sesat”. (TQS. al-Hijr [15]: 55-56)
y    ¯× ×Í ≈  s9  ρ é '  ρé&u  ©  L Éϑ y  m
 ô ‘§  ÏΒ  θ  Ý¡Í≥≥  tƒ   7 y   ¯× Í× ≈  s9  ρ é ' é& ÿµ Ïµ ! Í← !$ $ s) )  Ï9  ρu  «! $# M Ï  ≈ ƒt $  Î↔ ↔t /   ρ (#ρ  ã x  .  x   
 (#θ ¡   % Ï% !   $!©  ρ$#u 
š
 ∩⊄⊂∪ ΟŠ  Ò Ï9&r  >#ë ‹ x  ãt  Ν öΝ ç m λ λ ;  
 Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat
ayat-ayat Allah dan pertemuan
pertemuan
dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu
mendapat azab yang pedih. (TQS. al-Ankabut [29]: 23)
 

 Mengharap
 Mengharap Ra
Rahmat
hmat Allah...
Allah... 117

! $# ¨β̈β Î  4Î)  «! $# π Ïπ q 


Η uΗ   ÷  ‘§  ΒÏ  θ  äÜ uΖ Ζ ) ø)  ? s  Ÿ ω Ν öΝ Î γ γ¡ Å¡    à Ρ&r  ’ #’ n ?   ãt   θ  (# èθ ù  u ó &r   t   Ï%%  !   $ !©$# “y   Š$ ÏŠ$ 7t7   è Ïè ≈  ƒt  ≅ ö≅ è %
 (#θ Ü 
 ∩∈⊂∪ Λ 
 m  9# ‘ θ   $ $ t  $ $ u 
 θ  ó ó 9# θ δ …µ Ρ)  Η s   >
$ è ‹ ‹ d z   θ Ρ%!  $$#   ó ƒt 
 Ka taka
 Kata kann lah
la h , “Hai
“Ha i hamb
ha mba-
a-hh a mb
mba-Ku
a-Ku yang
ya ng mel
me l ampa
am pauu i b at
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
atas
as ã Ï § â à ø  è  ç ¯ Î 4  · Ï  ç — ãÏ ø
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
 semuany
 sem uanya.
a. Ses
Sesungg
ungguhnya
uhnya Dial
Dialah
ah Yang Maha
Maha Pengam
engampun
pun lagi Maha
Maha
 Penyayang
 P enyayang.. (TQS. az-Zumar [39]: 53)

Dalil dari as-Sunah:

 Dari Abû Hurairah ra., ia berkata; sesungguhnya Rasulullah


bersabda:

  ‫ﻭﹶ‬   ‫ ﺪ‬‫ﹶ ﺣ‬  ‫ ﻪ‬‫ ﺠ‬  ‫ ﹶﻃ ﻤ ﻊ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬  ‫ ﺔ‬  ‫ ﹸﻘ‬‫ﺍﹾ ﻌ‬  ‫ﻣ ﻦ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺪ‬ ‫ ﻋ‬  ‫ ﺎ‬‫ﻣ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬‫ﻤ ﺆ‬ ‫ﺍﹾ‬  ‫ﹶ ﻢ‬‫ﻌ‬   ‫ﹶ‬ »
«‫ﺪ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ﻪ‬‫ ﺟ‬  ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ ﻂ‬‫ﻣ ﺎ ﹶ‬   ‫ ﺔ‬‫ﺣ ﻤ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺍﻟ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺪ‬ ‫ ﻋ‬  ‫ﻣﺎ‬   ‫ﺮ‬ ِ‫ ﺎ‬ ‫ﻜﹶ‬ ‫ﺍﹾ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﻌﹶ‬ 
 Andaikata seorang mukmin mengetahui siksaan yang ada di sisi
 Allah, tentu
tentu ta
takk ada seorang pun yang tidak
tidak mengharapkan
mengharapkan surga-
surga-
 Nya. Dan andaikata orang kafir mengeta
mengetahui
hui rahmat yang ada di
 sisi Allah, maka seorang pun tidak akan ada yang putus harapan
dari surga-Nya. (Mutafaq ‘alaih)

 Dari Fadhalah
Fadhalah bin Abid, dari Rasulullah saw.
saw. ia bersabda:
b ersabda:

 ‫ﺍ ﺀ‬ ‫ ﺭ‬  ‫ ﹶ ﻥﱠ‬   ‫ﺍ ﺀ‬ ‫ ﺭ‬  ‫ ﱠﻞ‬‫ﻭ ﺟ‬   ‫ﺰ‬ ‫ ﻋ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻉ‬ ‫ﺎ ﺯ‬ ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬ :‫ﻢ‬ ‫ ﻬ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﹶ ﻝﹸ‬‫ ﺴ‬ ‫ ﻻﹶ‬  ‫ﹶ ﻼﹶﹶ ﺔﹲ‬‫ﻭ‬ »

‫ ﺔ‬‫ ﻤ‬‫ ﺣ‬‫ ﺭ‬  ‫ﻣ ﻦ‬  ‫ ﻁﹸ‬ ‫ﻭﺍ ﹾﻘﹸ‬   ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺮ‬‫ﹶﻣ‬  ‫ ﻲ‬ ‫ ﻚ‬‫ﻞ ﺷ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬‫ﺓ ﻭ‬ ‫ﺍﹾﻌﺰ‬   ‫ﺍ ﺭ‬‫ ﺯ‬‫ﻭ‬  ‫ﺎ ﺀ‬‫ﺮ‬‫ﺍﹾ ﻜ‬
‫ﺍﷲ‬ «
 

118  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Ada tiga
tiga ggolongan
olongan manusia yang tidak akan ditanya di hari kiamat 
kiamat 
yaitu, Manusia yang mencabut selendang Allah. Sesungguhnya
 selendang Allah adalah kesombongan dan kainnya adalah al-Izzah
(keperkasaan); Manusia yang meragukan perintah Allah; Dan
manusia yang putus harapan dari rahmat Allah. (HR. Ahmad,
ath-Thabrâni, dan al-Bazzâr. al-Haitsami berkata,
“Perawinya
“Perawinya terpercaya.”
terperca ya.” al-Bu
al -Bukhâri
khâri dalam kitab
kita b al-Adab,
Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya)

 Dari Habah dan Sawa bin Khalid, keduanya berkata; Kami


masuk bertemu
ber temu dengan Rasulullah saw.
saw. sedangkan beliau
b eliau sedang
menyelesaikan suatu perkara. Kemudian kami berdua

membantunya, maka Rasulullah saw.


saw. bersabda:
bersabd a:
‫ ﻪ‬‫ ﹸ ﻣ‬ ‫ﺪ‬  ‫ ﺎ ﻥﹶ‬‫ ﺴ‬‫ﹾ ﻹ‬  ‫ ﹶ ﻥﱠ‬  ‫ ﺎ‬‫ ﻜﹸ ﻤ‬‫ ﺳ‬‫ ﻭ‬‫ ﺅ‬‫ ﺭ‬  ‫ﺕ‬
 ‫ ﺯ‬‫ﺰ‬‫ ﻬ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬  ‫ ﻕ‬‫ ﺯ‬‫ﺍ ﻟﺮ‬  ‫ﻣ ﻦ‬  ‫ ﺎ‬‫ﹶ ﺴ‬ ‫ ﻻﹶ‬ »
«‫ﺟ ﻞ‬ ‫ﻭ‬   ‫ﻋﺰ‬   ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺯ ﹸ ﻪ‬ ‫ﺮ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﹸ‬  ‫ﺮ‬  ‫ﺸ‬   ‫ ﻪ‬‫ﻋ ﹶ‬   ‫ﺲ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﺮ‬ ‫ ﻤ‬‫ﹶ ﺣ‬
 Janganlah kamu berdua berputus asa dari rizki selama ke
kepalamu
palamu
masih bisa bergerak. Karena manusia dilahirkan ibunya dalam
keadaan merah tidak mempunyai baju, kemudian Allah
memberikann rizki kepadanya. (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu
memberika
Hibban dalam kitab Shahih-nya)

 Dari Ibnu Abbas, ada seorang lelaki berkata, “Ya Rasulullah


saw.! apa dosa besar itu?” Rasulullah saw. bersabda:

 «  ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺔ‬‫ﻤ‬‫ﺣ‬‫ﺭ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻁﹸ‬ ‫ﺍﹾ ﹶﻘ‬‫ﻭ‬ ،ِ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺡ‬‫ﻭ‬‫ﺭ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺎﺱ‬‫ﻭﺍﻷ‬  ،‫ﷲ‬


ِ ‫ ﺎ‬ ‫ﻙ‬‫ﺮ‬‫ﹶﻟﺸ‬ »
 Dosa besar itu adalah musyrik kepada Allah, putus asa dari karunia
 Alla
 Al lah,
h, da
dann p utus
ut us hara
ha rapa
pann dari
da ri ra
rahm
hmat
at Alla
Al lahh .  (al-Haitsami
berkata, “Telah diriwayatkan oleh al-Bazzâr dan ath-
 Thabrâni para perawinya terpercaya.” As-Suyuti dan al-
Iraqi menghasankan hadits ini)
 

 Mengharap
 Mengharap Ra
Rahmat
hmat Allah...
Allah... 119

Para Rasul tidak pernah putus harapan dari pertolongan


 Allah dan jalan keluar dari Allah. Mereka hanya putus harapan
dari keimanan kaumnya. Allah berfirman:

© 
z  f Ζ sù  $ Ρt   Ç Ρt  Μ δu™  ! _
$ y    θ 
Éd ã  çó ô è  ç É à ô ö å¨ þ ‘ ã ß ” ø ó  Î ¨ #( Ζ ßs  ρu  ≅ ™   $9# § 
 #( θ /‹ 2 ‰ s%  Ν  Ξκ ̈κ r&   θ  }   ↔ t ‹ F t ™ $# #Œs  ) © © ̈# L  my  
Ï Ìô ß ø Ï ö ø Ç ß ù – ã â  ®
 ∩⊇⊇⊃∪ t 
   Β  f 
ϑ   $ 9 $# Θ θ s) 
fϑ  )  $  9$#  tã  $ Ζ uΖ  ™' ' t/  Š  t ƒ Ÿ 
ω ρu  ™  !!$ $t± 
±   Σ   tΒ 
Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang 
keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah
didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami,
lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak
dapat ditolak siksa Kami daripada orang-orang yang berdosa.
(TQS. Yusuf [12]: 110)

Imam al-Bukhâri meriwayatkan bahwa ‘Aisyah membaca


lafadz ‘kudzdzibu’ dengan memakai  syiddah. Maksudnya adalah
pendustaan suatu kaum kepada para Rasul, sebab para Rasul
terjaga dari kesalahan.

***
 

120

~8~
SABAR MENGHADAPI
COBAAN DAN RIDHA 
 TERHADAP QADHA 

 Allah berfirman:
berfir man:

ä Î ö Ï ö Ï © ã ä Ïù £ ø  èä ô ó ç ö Å ÷


Ν  3 = =6 6 %s    Β  θ 
(# n z
= = y    t 
   %%  !   $!  $# ≅ 
≅s W ̈W Β̈Β  Ν  3  ?' ' tƒ  $ ϑ 
ϑ s9 ρ u  π ̈πs Ψ̈ Ψ  f 
y   $ 9$#  θ 
 (#θ  z ‰ ? s  β&r  Ο FF 66  ¡ 
= =  ‰   y   Π&r 
¡   m
 ç…µµ è y   Βt  θ  (#θ Ζ Ζã  Βt #™u  t    Ï%%  !  $  ©! ρ$#u  Αθ 
ãΑθ ß™  § $ 9$# tΑθ  à) tƒ  © 4© ® L  m y    θ  (#θ  “ ä9Ì  —ø9ã ρu  â™ !  !# Ø 
Α  θ )  §œ  $ 9 ρ$#u  â™  !!$ $™y   ' ù' 7t7    $ ø9$# Ν ãΝ å J  κ κ÷ ¡ ̈¡¡ Β̈Β

 Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, surga, padahal
ƒ %s  !
∩⊄⊇⊆∪ =    u   n Σ β̈β) ωI&r  !« $#  Ç  n Σ  © 4 L t Βt 
Ò Ì ó ¨ Î  3   çó
« $#  Ç 
belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-
orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetakamalapetaka
dan kesengsaraan, serta digonc
digoncangkan
angkan (dengan bermacam-macam
cobaan) sehingga berkatala
b erkatalahh Rasul dan orang-orang yang beriman
b eriman
bersamanya, “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah,
 sesun
 se sunggu
gguhh nya pert
pe rtol
olon
onga
gann Al
Alla
lahh i tu amat
ama t dekat
de kat..  (TQS. al-
Baqarah [2]: 214)

Ä  à ΡF{ $ ρ#u  Α≡ÉΑ θ ≡u øΒF{ $#   z  ΒÏi  < È 


 §    ) ø)tΡ   ρu  í Æí θ   f àf $ ø9  ρ$#u   ∃Å θ ö ƒ   :s ø $ $#   z  ÏiΒ &™© ó© ´ y   Î / Ν  3 ä Ρ̄ ¯Ρ θ  èu = = oö77   ΨΨ  9s  ρ u 
 

 Sabar Menghada
Menghadapi
pi Cobaa
Cobaan...
n... 121

¬!  Ρ̄ ¯$  ÎΡ)  θ  (#þ ä9$ %s  ×π πt7 7  Š Š  Á 


ÅÁ•Β  Ν γ ßγF ÷F  ≈ u; ;   ¹|   r&  !# Î sŒÎ) t    Ï%%  !  $ !© $# ∩⊇∈∈∪    Î   9 É ≈ Á 
š ¢Á  $9 $#  Ì ± Ïe± o 0 ρ  u  3 N Ï   ≡t ϑ ϑ ̈y  W Ẅ  $9  ρ$#u 
š  ¯× Í×  ≈  9s ρ  é '  ρé&u  ( × ππ ϑ y   m

  y   ¯× Í× ≈  9s  ρ é ' é& ∩⊇∈∉∪ βθ 
 ô ‘u  ρu  öΝ Ν Î n Îγ γ  /  ‘§  ÏiΒ NÔ  θ ≡u  n= =  ¹|   Ν öΝ  κ Íκ  n ö = = æt    7  βt  θ è ãè _ Å   ‘≡u  ϵµ ‹ ø‹  Î 9s ) ! Ρ̄ ¯$$  ÎΡ  ρ)u 
 ∩⊇∈∠∪ βρ βt  ρ‰  ߉Gt G  γ ôγ   ϑ ßϑ  $ø9 $# Ν ãΝ è δ
 Dan sung
 Dan sungguguhh ak
akan
an Ka
Kami
mi bberi
erikan
kan coba
cobaan
an kep
kepada
adamumu,, deng
dengan
an sed
sediki
ikit t 
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buah
buah-buahan.
an. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,
“Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji`ûn” Mereka itulah yang mendapat 
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.  (TQS. al-
Baqarah [2]: 155-157)

 θ   è é é Ï © Ï  ã ó ö à Å à ö à Ï ø þ Î ā â  çö


 (#θ  ?  ρρ&  ƒ
z   %%   !  $ !#$   z  Β ∅è è ϑ y  ¡ 
¡F Ft  9s  ρ u  Ν 6¡    Ρ  ρr& u  Ν 
¡   
Ν 6  Ν6 
6 ≡u Βr&  ’ 
  9≡9  θ  ’ û  χ θ  n= = 7 7  FF s9  
  ρ(# ç ρ  9 
çÉÁ óÁ ?s   β Î  ρÎ)u  4  #   Z  W ÏW .  x   ” ] Œr&   θ (#þ . ä  °u õ r&   
 Ï%%  !  $  !©$#   
š z  ÏΒ ρu  Ν öΝ6 
à6
   Î= =  ö66 s%     ÏΒ  =  |   ≈ tGG   3 Å   $ ø9$#
 ∩⊇∇∉∪ ‘Í θ 
 θ Βã W
 W{ $# ΘÏ “ ÷ tã    ô ΒÏ   9≡9Ï  ≡sŒ  β̈
š β¨  ÎÎ**  sù   θ  à  GG  ?s   ρu 
) −
 (#θ ) 
 Kamu sungguh-sungguh aka
akann diuji terhadap
terhadap hartamu dan dirimu.
 Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-
orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang 
mempersekutukan Allah, gangguan
gangguan yang banyak yang menyakitkan
hati. Jika kamu bersabar
b ersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang 
demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. (TQS. Ali
‘Imrân [3]: 186)

 5  |  Ï  Î ö Ît   è t ô r  t   ç çÉ ¢  $ $  ®u ã y  ¯  Î


 >$ ¡ 
 m   ó ó / Ν δ   _& βρ
βρ  9  ≈ Á   Ρ̄Ρ)
Á9 # ’  û θ ƒ $ ϑ 
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang 
dicukupkan pahala mereka tanpa batas.  (TQS. az-Zumar [39]:
10)
 

122  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

š  Î  9 É ≈ Á ¢Á  $9 $#  Ì± Ïe± o 0 ρ  u 
 
 Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
sabar,
(TQS. al-Baqarah [2]: 155)

 ρ ( ç ç Éô $ ( ãt  u  š Ï  $ ©$ y  • ¯r  t 


 #ρ  9 ¹#  θ   %%  !  !# $ γ ƒ' ' ≈  ƒ
 #θ Ψ ΨΒ  #™  
 Hai orang-orang yang beriman, bbersabarlah
ersabarlah kamu…  (TQS. Ali
‘Imrân [3]: 200)

   5  >$ ¡ |  m Ï  Î   ö Îtó ó /  Ν  èδ  t  _ô &r  βρβt    çρ  9 çÉ ≈ Á ¢Á  $9 $# ’  ® û θ u ãƒ $ ϑ y  ¯ Ρ̄  ÎΡ)


Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang 
dicukupkan pahala mereka tanpa batas.  (TQS. az-Zumar [39]:
10)
 ∩⊆⊂∪ ‘ θ  Í ã W W $ Ï ÷ t  ô Ï s  y   Ï s  ¨  ÎÎ t x  x  u  u y |  
ϑ9  7 9≡9≡Œ β̈β)   î ρ  9 ¹  ϑ 9 ρ
 θ Β{# Θ “ ã  ϑ  y  s u 
Tetapi orang yang bersabar dan mema’afkan sesungguhnya
(perbuatan) yang demikian itu termasuk
termasuk hal-hal yang diutamakan.
(TQS. asy-Syûra [42]: 43)

t  Î É ¢   $$ y  t  © $ ¨ Î  4Î  Íο θ 4 n= =  Á 


  
   9  ≈ Á 
Á9 # ì Β !# β̈β) ¢Á  $ 9 ρ#$u  Î  9 ö Á ¢Á  $9  Î$ $$/   θ  (#θ Ψ‹ ãΨ‹ è Ïèt GG  ó™  $#  θ  (#θ Ζ ãΖtΒ  #u™  ƒz   Ï%%  !  $  !©$# $ γ y  •ƒ ¯r' '  ≈  tƒ 
 Hai orang-orang
orang- orang yang beriman,
beriman , mintalah pertolongan
pertol ongan (kepada
 Allah) dengan sabar dan (mengerjak
(mengerjakan)
an) shala
shalat,t, sesungguhny
sesungguhnyaa Allah
beserta orang-orang yang sabar. (TQS. al-Baqarah [2]: 153)

 Rasulullah saw. bersabda:

‫ ـ ﻦ‬‫ ﻣ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺮ‬‫ﺍﻟ ﺼ‬ ‫ ﹶﹶ ﻪ‬ ‫ﺮ‬‫ ﺻ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﹶ ﻤ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻼﹶ ﻫ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬  ‫ﹶ‬ ‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﹶﺫﺍ‬ ‫ ﱠﻞ‬‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺰ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻥﱠ‬ »
 «‫ﻉ‬ ‫ﺰ‬ ‫ﺠ‬ ‫ﺍﹾ‬  ‫ ﹶﹶ ﻪ‬  ‫ﺟ ﺰ ﻉ‬
 «
Sesungguh nya Allah Azza wajalla jika mencintai suatu kaum, maka
Sesungguhnya
 Allah akan memberika
memberikann cobaan kepada mereka.
mereka. Barangsiapa
Barangsiapa yang 
 sabar,, maka dia berhak mendapatkan (pahala) kesabarannya.
 sabar kesabarannya. Dan
 

 Sabar Menghada
Menghadapi
pi Cobaa
Cobaan...
n... 123

barangsiapa marah, maka dia pun berhak mendapatkan (dosa)


kemarahannya.  (T
(Tela
elahh dik
dikelua
eluarkan
rkan oleh Ahmad melalui jalur
Mahmud bin Labid)

  Ahmad telah mengeluarkan dengan jalan Mus’ab bin Sa'id


dari ayahnya, ia berkata, Aku berkata, “Wahai Rasulullah saw.,
siapa manusia yang paling berat cobaannya?” Rasulullah saw.
bersabda:

 ‫ ـ ـ ﻞﹸ‬‫ ﺟ‬‫ ﺍﻟﺮ‬ ‫ﹶ ﻰ‬ ‫ﺎ ﺱ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﹶ ﻞﹸ‬‫ ﹶ ﹾﺎ ﻷ ﻣ‬ ‫ﹶ ﻞﹸ‬‫ﹾ ﻷ ﻣ‬  ‫ﹸ ﻢ‬ ‫ ﻥﹶ‬‫ ﺎ ﺤ‬‫ ﺍﻟ ﺼ‬ ‫ﹸ ﻢ‬ ‫ ﺎ ﺀ‬ ‫ﹾ ﻷ‬ »
 ‫ﻥﹶ‬‫ـﺎ‬‫ﻛـ‬‫ ﹶ‬ ‫ﻭ ﻥﹾ‬  ‫ ﻼﹶ ﻪ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﺯﻳ ﺪ‬ ‫ ﺔﹲ‬‫ ﻼﹶ‬‫ ﺻ‬ ‫ِﻪ‬ ‫ِﻳ‬   ‫ ﻲ‬ ‫ ﻛﹶ ﺎ ﻥﹶ‬ ‫ ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ﻪ‬ِ‫ﻳ‬ِ  ‫ ﺐ‬‫ ﺴ‬‫ ﺣ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ﻋ‬
‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﺸ ﻲ‬‫ ﻤ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺪ ﺣ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﺎ‬ِ ‫ ــ ﹶﻼﺀ‬‫ﺍﹾ‬ ‫ﺍ ﻝﹸ‬‫ﺰ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ ﻭ‬ ‫ﻪ‬‫ ﻋ‬ ‫ﻔﱢ ﻒ‬‫ ﺧ‬ ‫ ﺭ ﱠﺔﹲ‬ ‫ﻪ‬ِ‫ﻳ‬ِ  ‫ﻲ‬
 «‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻄﻴ‬ِ ‫ ﺧ‬ ‫ ﻪ‬‫ﹶ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﺲ‬‫ﹶ‬ ‫ ﺽ‬‫ﹾ ﻷ ﺭ‬  ‫ ﺮ‬‫ﻇﹶ ﻬ‬
 Para Nabi, kemudian orang-orang yyang
 Para ang shalih, kemudian generasi
generasi
 setelahnya,, dan generasi setelahnya
 setelahnya setelah nya lagi. Seseorang akan diuji
diu ji
 sesuai dengan kadar agamanya.
agamanya. Apabila ia kuat dalam agamanya,
agamanya,
maka ujian akan semakin ditambah. Apabila
Apabi la agamanya tidak kuat,
maka ujian akan diringankan darinya. Tidak henti-henti ujian
menimpa seorang hamba hingga ia berjalan di muka bumi ini
dengan tidak memiliki kesalahan sedikit pun.

 Dari Abû Malik al-Asy’ari ra., ia berkata; Rasulullah saw.


bersabda:

«...‫ﺎ ﺀ‬‫ ﺿ‬  ‫ﺮ‬ ‫ ﺍﻟ ﺼ‬‫ ﻭ‬...»


…Sabar adalah cahaya... (HR. Muslim)
 

124  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Dari Abû Sa'id al-Khudri ra., sesungguhnya Rasulullah saw
bersabda:

                                       ...»
‫ﺮﻭ«ﻣ ﻦ ﺼ ﺮ ﺼ ﺮ ﺍ ﷲ ﻭﻣﺎ ﹸﻋ ﻄ ﻲ ﹶ ﺣ ﺪ ﻋ ﻄﹶﺎﺀ ﺧ ﺮﺍ ﻭﹶﻭ ﺳ ﻊ ﻣ ﻦ‬‫ﺍﻟ ﺼ‬
 Ba rang
 Bara ngsi
siap
apaa ya
yang
ng b erus
er usah
ahaa un
untu
tukk sa
sabb ar, maka
ma ka All
Al l ah akan
ak an
menjadikannya mampu bersabar. Tidak ada pemberian yang 
diberikan kepada seseorang
seseorang yang lebih baik dan lebih luas daripada
kesabaran. (Mutafaq ‘alaih)
‘alaih)

 Dari Abû Yahya Suhaib bin Sinan ra., ia berkata; Rasulullah

‫ﹶ ﻪ‬ ‫ﺮﺍ‬ ‫ ﺧ‬ ‫ ﹶ ﻜﹶﺎ ﻥﹶ‬ ‫ﺮ‬‫ ﺻ‬ ‫ﺍ ﺀ‬‫ﺮ‬‫ ﺿ‬ ‫ ﻪ‬‫ﺎ‬‫ﹶ ﺻ‬ ‫ ﻥﹾ‬‫ ﻭ‬...
saw. bersabda:
« »

……jika ia ditimpa dengan kesulitan, maka ia akan bersabar, dan


kesabarann itu adalah kebaikan baginya.
kesabara b aginya. (HR. Muslim)

 Dari Anas ra., ia berkata;

‫ ﺖ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ ﺎ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ﺮ ﻱ‬‫ﺍ ﺻ‬‫ﻭ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻘ ﻲ‬‫ﺍ‬ :‫ ﹶ ﻘﹶﺎ ﻝ‬  ‫ﺮ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻜ ﻲ‬ ‫ﹶ ﺓ‬‫ﺮ‬‫ ﺎﻣ‬  ‫ ﻲ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺮ‬‫» ﻣ‬
‫ ﻲ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﻪ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶ ﻬ‬ ‫ ﹶﻘﻴ ﻞﹶ‬  ‫ﻪ‬ ‫ ﺮ ﹾﻓ‬‫ﻌ‬ ‫ﹶ ﻢ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻲ‬‫ ﺼﻴ‬‫ ﻤ‬ ‫ ﺐ‬‫ ﺼ‬ ‫ﹶ ﻢ‬ ‫ ﻚ‬‫ ﹶ‬  ‫ ﻲ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻚ‬‫ﹶ‬
‫ﻚ‬ ‫ﺮﻓﹾ‬‫ﹶ ﻋ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﺖ‬ ‫ﹶ‬‫ﻘﺎ‬‫ﹶﹶ‬   ‫ ﺍ ﲔ‬    ‫ ﺪ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺪ‬ ‫ ﺠ‬ ‫ﻢ‬ ‫ ﹶﹶ‬ ‫ ﻲ‬‫ﺍﻟ‬  ‫ﺏ‬ ‫ﺎ‬ ‫ ﺖ‬‫ ﹶ ﹶ‬،، 
«‫ﻰ‬‫ﹶ‬‫ﻷﻭ‬ُ ‫ﹾ‬ ‫ ﺔ‬‫ ﻣ‬‫ ﺪ‬‫ ﺍﻟ ﺼ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺮ‬‫ ﺍﻟ ﺼ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻤ‬  :‫ﹶ ﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬
Suatu ketika Nabi saw.
saw. menghampiri
menghampir i seorang wanita yang menangis
di dekat kuburan, kemudian Nabi bersabda, “Bertakw
“Bertakwalah
alah engkau
kepada Allah dan bersabarlah.” Wanita itu berkata, “Engkau tidak
tertimpa musibah seperti
s eperti aku.” Wanita itu tidak mengenal Rasululla
Rasulullahh
 saw.. Kemudian dikatakan kepada wanita itu bahwa yang berkata
 saw
 

 Sabar Menghada
Menghadapi
pi Cobaa
Cobaan...
n... 125

tadi adalah Rasulullah saw


saw.. Wanita
Wanita itu lalu
lal u mendatangi rumah
ru mah Nabi
 saw.. tapi ia tidak menemukan
 saw menemukan penjaga pintu, sehingga
sehingga ia masuk
masuk ke
rumah Nabi dan berkata, ““Aku
Aku tidak
tida k mengenal engkau.” Rasulullah
 saw.. bersabda, “Sesungguhnya kesabaran itu pada saat pertama
 saw
kali ditimpa musibah.” (Mutafaq ‘alaih)

 Dari Abû
Ab û Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah saw.
saw. bersabda:

‫ﻪ‬ ‫ﻔ‬‫ ﺻ‬ ‫ ﺖ‬‫ ﻀ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﺫﹶﺍ‬ ‫ﺍﺀ‬‫ﺟﺰ‬  ‫ ﺪ ﻱ‬‫ ﻋ‬ ‫ﻣ ﻦ‬‫ﺆ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﺪ ﻱ‬‫ ﻌ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ :‫ﻰ‬  ‫ﻌﺎﹶ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﻝﹸ‬ ‫ﻘﹸ‬»
«‫ ﺔ‬‫ﺍﹾ ﺠ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﺴ‬‫ﺍ ﺣ‬  ‫ﹸ ﻢ‬ ‫ ﺎ‬‫ﺍﻟ ﺪ‬ ‫ ﻞ‬‫ﹶ ﻫ‬ ‫ﻣ ﻦ‬
 Allah berfirman, “Seorang hamba yang Aku ambil kekasihnya dari
 penghuni dunia kemudian
apa pun baginya ia bersabar,
kecuali surga.bersabar, maka tidak ada balasan
 (HR. al-Bukhâri)

 Dari ‘Aisyah ra., ia bekata; aku bertanya kepada Rasulullah


saw. tentang penyakit tha'ûn . Kemudian Rasulullah saw.
memberitahukan kepadanya:

‫ ـﺔﹰ‬‫ ﻤ‬‫ ﺣ‬‫ ﺭ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﹶﻪ‬‫ﻌ‬‫ ﹶ ﺠ‬،،‫ﺸﺎﺀ‬  ‫ ـ ﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ﻰ‬ ‫ـ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﹸﻪ‬‫ﻌ‬ ‫ﺎ‬‫ ﺬﹶﺍ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻛﹶﺎ ﻥﹶ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ‬ »
‫ﺮﺍ‬‫ﺮ‬‫ﹶ ﺎﺟ‬‫ﺻ‬ ‫ﻞﹸ‬ ‫ﺪﻣﻩﹾ‬ ‫ﹶﻪ‬‫ﹶ‬ ‫ﻛﹶﺎﻥﹶﻲ‬ ‫ﺚﹸ‬ ‫ﻜﹸﻻﱠ‬  ‫ﻤ‬‫ﻪ‬‫ﹶﹶ‬  ‫ﺍﻥﷲ‬ ‫ﺐ‬‫ﺎﻋ‬‫ﻄﱠﻛﹶ‬ ‫ﺎﺍﻟ‬ ‫ﻊﻣ‬ ‫ﻘﹶﻻﱠ‬ ‫ﻪﺪ‬‫ﺼﻋﻴ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻻﹶﻣ‬  ‫ﻪﺲ‬‫ﹶ‬ ‫ﻢﹶ‬‫ ﹶ‬ ‫ﹶ‬‫ﻌ‬‫ﲔ‬  ‫ﻣﺴ ﺒﹰ‬‫ﺆ‬‫ﺤ‬‫ﹾﻠﻤ‬‫ﻣ‬
« ‫ ﻬﻴﺪ‬‫ ﺸ‬ ‫ﺍﻟ‬ ‫ ﺍ‬
Sesungguhnya tha'ûn itu adalah siksa yang dikirim Allah kepada
orang yang dikehendaki-Nya. Kemudian Allah menjadikannya
rahmat bagi orang-orang yang beriman. Maka tidaklah seorang 
hamba yang tinggal di negerinya yang tengah terjangkit tha'ûn,
lalu ia bersabar dan mengharap ridha Allah; ia meyakini bahwa
tidak akan ada yang menimpanya kecuali perkara yang telah
 

126  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
ditetapkan Allah; kecuali ia akan mendapatkan pahala seperti orang 
yang syahid. (HR. al-Bukhâri)

 Dari Anas ra., ia berkata; aku mendengar Rasulullah saw.


bersabda:

‫ ﻪ‬‫ ﺿ‬  ‫ ﻋ‬  ‫ﺮ‬‫ ﹶ ﺼ‬  ‫ ﻪ‬‫ ﻴ‬‫ ﺤ‬  ‫ ﺪ ﻱ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﺖ‬‫ﹶ‬‫ﺍ‬  ‫ﺍ‬‫ﺫﹶ‬ ِ  :‫ ﹶﺎ ﻝ‬  ‫ ﻞﱠ‬‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺰ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻥﱠ‬ »
«‫ ﺔ‬‫ﺍ ﹾ ﺠ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻤ‬‫ ﻬ‬‫ﻣ‬
Sesungguhnya Allah berfirman, “Apabila aku menguji hambaku
dengan dua mata yang buta, kemudian ia bersabar, maka Aku
akan mengganti kedua (mata)nya tersebut dengan surga baginya.
(HR. al-Bukhâri)

 Dari Atha Ibnu Abi Rabbah, ia berkata; telah berkata kepadaku


Ibnu Abbas ra., apakah tidak perlu aku memperlihatkan kepadamu
seorang wanita penghuni surga? Aku berkata, “Tentu saja sangat
perlu.”; maka Ibnu Abbas berkata:

‫ ﻲ‬ ‫ﻭ‬  ‫ ﻉ‬‫ﺮ‬‫ﹸ ﺻ‬  ‫ ﻲ‬  :‫ﺖ‬‫ﹶ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬   ‫ﻲ‬ ‫ﺍﻟ‬  ‫ ﺖ‬‫ﹶ‬  ‫ﺍﺀ‬  ‫ﺍﻟ ﺴ‬  ‫ﹶﺓﹸ‬‫ﺮ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ ﺬﻩ‬‫ﻫ‬ »

‫ﻥﻲﹾ‬‫ﻭ‬   ‫ﺖ‬‫ﺔ‬‫ﺠ‬‫ﹶ‬‫ﹾﺎ‬‫ﺍﹶ‬   ‫ﻚ‬‫ ﺮ‬‫ﹶﺻ‬‫ﹶﻭ‬  ‫ﺖﺕ‬‫ﺮ‬‫ﹶﺻ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬   ‫ﺷﹾﻚﺖ‬‫ﺎ‬ ‫ﻥﹾﻌ‬  :‫ﹶﻝﻥﹾ‬‫ﺎ‬ ‫ﹶ‬‫ﻰﻗ‬   ‫ﻲﺎﹶ‬‫ ﻌ‬  ‫ﺍﺍﷲﷲ‬   ‫ﺕ‬‫ﻉ‬   ‫ﹶـﺎ‬  ‫ﻋ‬‫ﻒ‬  ‫ﺷ ﹾﻜﹶﺖﺸ‬‫ﹶ‬
« ‫ﹶ ﻬ‬ ‫ﻋﺎ‬ ‫ ﹶ ﺪ‬ ‫ ﻒ‬‫ ﻜﹶ ﺸ‬‫ﹶ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻉ‬ ‫ﹶ ﺎ‬   ‫ ﻒ‬‫ ﹶﻜ ﺸ‬‫ﹶ‬
 Dia adalah
adalah wanit
wanitaa yang hitam ini. Ia datang
datang kepada
kepada Nabi saw.
saw. seraya
seraya
berkata, “Ya
“Ya Rasulullah!, Aku biasa terkena ayan dan auratku
au ratku suka
tersingkap karenanya, maka berdoalah kepada Allah untukku.”
 Rasul
 R asulullah
ullah saw.
saw. bersabda,
bersabda, “Jika engka
engkauu mau bersabar
bersabar,, maka
maka bagimu
bagimu
 surga.
 surg a. T
Tapi
api jik
jikaa engkau mau, maka ak akuu akan berdoa
berdoa kepada
kepada Allah
agar menyembuhkanmu.
menyembuhka nmu. Wanita itu berkata,
be rkata, Aku akan bersabar 
bersab ar 

 Sabar Menghada
Menghadapi
pi Cobaa
Cobaan...
n... 127

 saja. Tapi
Tapi auratku suka tersingkap, maka berdoalah untukku agar 
auratku tidak tersingkap.” Kemudian Rasulullah saw. berdoa
untuknya. (Mutafaq ‘alaih)

 Dari Abdullah bin Abi Aufa ra.:

‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬‫ ﻈﹶﺮ‬ ‫ ﻭ‬‫ﺪ‬‫ﺍﹾﻌ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻴﻬ‬ ‫ﹶﻘ ﻲ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﱠ‬‫ﺍ‬  ‫ﺎﻣﻪ‬‫ﹶ‬ ‫ ﺾ‬‫ﻌ‬ ‫ ﻲ‬   ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ﹶﻥﱠ‬ »

‫ﺀ‬ ‫ﺎ‬ ‫ـ‬ ‫ﻘﹶ‬  ‫ﺍ‬  ‫ﻤ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ﺎ ﺱ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬ :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﻘﹶ‬‫ﻓﹶ‬   ‫ﻢ‬ ‫ـ‬ ‫ ﻴ ﻬ‬ ‫ ﹶﺎﻡ‬ ‫ ﺲ‬‫ﻤ‬‫ﺍﻟ ﺸ‬ ‫ﺎﹶ ﺖ‬‫ﻣ‬ ‫ﺫﹶﺍ‬
‫ﹶﻥﱠ‬  ‫ ﺍ‬‫ﹶ ﻤ‬‫ﺍﻋ‬‫ ﻭ‬،، ‫ ﻭ‬‫ ﺮ‬‫ﺻ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﻫ‬‫ ﻤ‬‫ﹶﻘﻴ‬  ‫ ﹶ ﺫﹶﺍ‬،،‫ﺔﹶ‬‫ﻌ ﺎ‬ ‫ﺍ ﷲ ﺍﹾ‬  ‫ﺍ‬ ‫ﹶﹸ‬‫ﺍ ﺳ‬‫ ﻭ‬   ‫ ﻭ‬‫ ﺪ‬‫ﺍ ﹾ ﻌ‬
              :            
‫ﻭ ﻣ ﺠﺮ ﻱ‬ ‫ﻢﺍﹾ ﻜ ﺎ ﺏ‬ ‫ﻬﻝﹶ‬‫ﻋﹶﺰ‬‫ ﻣ‬‫ﺼﺮﻢ‬‫ﻬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﻭﺍ‬  ‫ﻢﻡ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹶﻬ‬‫ﹸﺰﻢﻣ‬‫ﺍﻫ‬ ‫ﻑ‬،،‫ﺍ ﺏ‬‫ﺴﺰ‬‫ﹾﻝﻷﺍﻟﺣ‬  ‫ﹶﻼ‬‫ﺎﻇﺯ ﻡ‬‫ﺖﻫ‬‫ﻭ‬ ‫ﺎ ﺏﺤ‬‫ﺠ ﺔﹶﺤ‬‫ﺍﹾﻟ ﺴ‬
«

Sesungguhnya Rasulullah
Rasulullah saw
saw.. di sebagian waktunya ketika perang,
beliau menunggu hingga matahari condong ke Barat. Kemudian
beliau berdiri di hadapan kaum Muslim dan bersabda, “Wahai
manusia, janganlah mengharap bertemu dengan musuh, dan
mintalah keselamatan kepada Allah. Tapi jika kalian bertemu
dengan musuh maka bersabarlah. Dan ketahuilah bahwa surga
ada di bawah bayang-bayang
bayang-b ayang pedang.”
pedan g.” Kemudian Rasulull
Rasulullah
ah saw.
saw.
bersabda, “Ya Allah, Dzat yang menurunkan kitab, yang 
menjalankan awan, dan menghancurkan musuh; hancurkanlah
mereka dan tolonglah kami untuk mengalahkan mereka.”
(Mutafaq ‘alaih)

Itulah dalil-dalil tentang keharusan bersabar ketika


mendapat ujian. Adapun dalil tentang kewajiban ridha menerima
qadha adalah apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ashim dan al-
Bukhâri dalam al-Adab al-Mufrad, dan al-Hâkim, ia menshahihkan
hadits ini. Adz Dzahabi juga menyetujuinya, dengan lafadz hadits:

128  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

 «‫ﺎ ﺀ‬‫ ﺍﹾ ﻘﹶ ﻀ‬  ‫ﺪ‬ ‫ ﻌ‬ ‫ﺿﺎ ﺀ‬ ‫ ﺍﻟ ﺮ‬ ‫ﹶﹸ ﻚ‬‫ﹶ ﺳ‬‫» ﻭ‬
 Dann aku
 Da ak u memi
mem i n ta ke
kepa
pada
da-- M u , ya Alla
Al lahh , b i sa ridh
ri dhaa sete
se tela
lahh

menerima qadha.
Syara’ telah memuji seorang hamba yang berserah diri terhadap
qadha, sebagaimana dijelaskan dalam hadits dari Abû Hurairah.
Sesungguhnya Rasulullah saw.
saw. bersabda kepadaku:
k epadaku:

: ‫ ﺔ‬‫ ﺍﹾ ﺠ‬  ‫ ﺰ‬‫ ﻛﹶ‬  ‫ ﻣ ﻦ‬  ‫ ﺵ‬‫ﻌ ﺮ‬ ‫ ﺍﹾ‬ ‫ ﺖ‬‫ ﺤ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﺔ ﻣ‬‫ ﻛﹶ ﻤ‬  ‫ ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬  ‫ﻚ‬
 ‫ﱡ‬  ‫ ﹶ‬‫ﻚ ﹶ ﻭ‬
 ‫ﱢ ﻤ‬‫ﹸ ﻋ‬  ‫»ﹶ ﻻﹶ‬
« ‫ﹶ ﻢ‬‫ ﺴ‬‫ﺍ ﺳ‬‫ﻭ‬ ‫ ﺪ ﻱ‬‫ ﻋ‬ ‫ﹶ ﻢ‬‫ﹶ ﺳ‬ ‫ ﻞ‬‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺰ‬‫ ﻋ‬ ‫ﷲ‬ ‫ﻝ‬ ‫ ﹸﻘ‬ ‫ ﺎ ﷲ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ﺓﹶ‬  ‫ﹸ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ﻝﹶ‬ ‫ ﺣ‬ ‫ﻻﹶ‬
 Aku akan memberitahumu satu kalimat yang datang dari bawah
‘Arasy dan dari gudangnya surga, ya
yaitu,
itu, “Tiada daya dan tidak
ti dak ada
kekuatan kecuali dengan (kekuasaan) Allah”. Allah berfirman,
“Sungguh hamba-Ku telah tunduk dan berserah diri kepada-K
kepada-Ku.”u.”
(HR. al-Hâkim. Ia berkata, “Hadits ini shahih isnadnya,
dan tidak tercatat adanya kecacatan, meski tidak dike-
luarkan oleh al-Bukhâri
al-Bukhâri dan Muslim.” Ibnu Hajar berkata,
“Hadits ini telah dikeluarkan
dikeluarka n oleh al-Hâkim dengan sanad
yang kuat”)

Marah terhadap qadha Allah hukumnya haram. Al-Qirafi


menuturkan dalam ad-Dakhîrah adanya ijma (kesepakatan) atas
keharaman marah terhadap qadha dari Allah. Yang dimaksud
dengan ijma ini adalah ijma para Mujtahid. Lafadz ijmanya adalah
“ Mara
 Marahh ter
terhadap
hadap qadha Allah
Allah hukumny
hukumnyaa haram
haram ber
berdasa
dasarka
rkann ijma
ijma.”
membedakan antara qadha dan al-Maqdhi. Beliau
 Al-Qirafi telah membedakan
berkata, “Jika ada seorang yang diuji dengan suatu penyakit,
kemudian ia merasa sakit sebagai resiko dari tabiat suatu penyakit,
penyaki t,
maka hal seperti ini tidak dipandang sebagai sikap tidak ridha
terhadap qadha, melainkan disebut tidak ridha terhadap al Maqdhi.

 Sabar Menghada
Menghadapi
pi Cobaa
Cobaan...
n... 129

 Jika ia berkata, “Apa (gerangan) yang telah aku lakukan hingga


aku ditimpa dengan musibah ini, dan apa dosaku. Padahal aku
tidak layak mendapatkannya.”
mendapatkannya.” Maka yang seperti ini disebut tidak

ridha terhadap qadha bukan terhadap al-Maqdhi.”


Keharaman marah terhadap qadha ini ditunjukkan oleh hadits dari
Keharaman
Mahmud bin Lubaid (sebagaimana telah disebutkan) bahwa
Rasulullah saw. bersabda:

‫ﻣ ﻦ‬ ‫ ﻭ‬  ‫ ﻰ‬‫ ﺿ‬‫ﻪ ﺍ ﻟ ﺮ‬ ‫ ﹶ ﹶ‬  ‫ ﺿ ﻲ‬‫ ﺭ‬  ‫ﻦ‬ ‫ ﹶ ﻤ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ـ‬‫ ﹶﻼ ﻫ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬  ‫ﹶ‬ ‫ ﺐ‬‫ﹶ ﺣ‬ ‫ ﺫﹶﺍ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﻥﱠ‬ »

« ‫ﺨ ﻂ‬ ‫ﺴ‬ ‫ ﺍﻟ‬  ‫ﻪ‬ ‫ ﹶﹶ‬  ‫ ﺨ ﻂﹶ‬‫ﺳ‬


Sesungguhnya jika Allah akan mencintai suatu kaum, maka Dia
akan memberikan ujian kepada mereka. Barangsiapa yang 
bersabar,, maka kesabaran itu bermanfaat bagin
bersabar baginya.
ya. Dan barangsiapa
marah (tidak sabar) maka kemarahan itu akan kembali kepadanya.
kepadan ya.
(HR. Ahmad dan at-Tirmidzi. Ibnu Muflih berkata, “Isnad
hadits ini baik”)

Ridha dan marah termasuk perbuatan manusia. Karena


itu manusia akan diberi pahala atas perbuatannya dan akan disiksa
atas kemarahannya. Sedangkan qadha sendiri tidak termasuk
perbuatan manusia, sehingga manusia tidak akan diminta
pertanggungjawaban atas terjadinya qadha, sebab bukan termasuk
perbuatannya. Tetapi ia tetap akan ditanya tentang ridha dan
marahnya terhadap qadha, karena hal itu termasuk perbuatannya.
 Allah berfirman:
berfir man:

 ∩⊂®∪ ©  4 t y   t  ā Î Ç |   M Ï }   ø© r u 


∼9  § Š Š 9 β ρ& 
© ë   ™ $ Β ω) ≈ ¡  Σ∼ 
 Dan bahwasanya seorang manusia tiada memper
memperoleh
oleh selain apa
yang telah diusahakannya.
d iusahakannya. (TQS. an-Najm [53]: 39)
 

130  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Qadha dari Allah ini akan menjadi
menjadi penebus atas dosa-dosa seseorang,
dan sebagai sarana dihapuskannya kesalahan. Dalilnya sangat banyak,
di antaranya hadits dari Abdullah, sesungguhnya Rasulullah saw.

‫ ـﺎ‬‫ ﻬ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﱠﻔ‬ ‫ ﻛﹶ‬ ‫ ﱠﻻ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹶﻬ‬  ‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹶ ﻤ‬ ‫ ﻛﹶﺔ‬ ‫ ﺷ‬ ‫ﹶﺫﹶ ﻯ‬ ‫ﻪ‬‫ ﺼﻴ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﺴ‬‫ﻣ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬...
bersabda:
»

  ‫ﺎ‬ ‫ـ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﻭ‬   ‫ﺓﹸ‬‫ﺮ‬ ‫ﺠ‬ ‫ﺠ‬‫ﺸ‬ ‫ﺍﻟﺸ‬ ‫ﻟ‬  ‫ﻂﱡﺍ‬ ‫ ﺤ‬‫ﺗ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﹶﻛ ﻤ‬ ‫ﻪ‬ِ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ّ‫ﺳ‬‫ﺳ‬
«

Seorang muslim yang diuji


diu ji dengan rasa sakit karena duri atau yang 
lebih dari itu, maka Allah pasti akan menebus kesalahan-
kesalahannya karena musibah itu, sebagaimana suatu pohon
menggugurkan
menggugur kan daunnya. (Mutafaq ‘alaih).
‘alaih).

Hadits yang lain adalah dari ‘Aisyah, ia berkata; Rasulullah saw.


bersabda:

«‫ِﻪ‬‫ﹶ‬‫ﻴ‬ِ‫ ﻄ‬‫ ﺧ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﻬ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺺ‬


 ‫ ﹶ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹶ ﻬ‬  ‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹶ ﻤ‬ ‫ ﹶﻛ ﺔﹲ‬  ‫ ﺷ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬‫ﺆ‬‫ ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﺼﻴ ﺐ‬ ‫» ﻻﹶ‬
Satu duri atau yang lebih dari itu, yang menimpa seorang
seorang mukmin,
maka pasti dengan duri itu Allah akan mengurangi kesalahannya
kesalahannya.
Dalam satu riwayat dikatakan “naqushshu”  artinya kami akan
mengurangi. (Mutafaq ‘alaih).
‘alaih).

Hadits dari Abû Hurairah dan Abû Sa’id, dari Nabi


N abi saw.,
saw., bersabda:

‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬ ‫ ﻥ‬‫ ــﺰ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬ ‫ﻫ ﻢ‬  ‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬ ‫ ﺐ‬‫ ﺼ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬ ‫ ﺐ‬‫ ﺻ‬‫ﻭ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ ﻣﻦ‬‫ﺆ‬‫ ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﺐ‬‫ ﺼ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ »

«  ‫ ﺎ‬‫ ﻄﹶ ﺎ‬‫ ﺧ‬  ‫ﻦ‬ ‫ ﻣ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺮ‬ ‫ ﻛﹶ ﻔﱠ‬  ‫ ﻻﱠ‬  ‫ﻬ‬ ‫ ـ ﺎ ﻛ‬‫ ﺸ‬ ‫ ﹶﻛ ﺔ‬  ‫ﺍﻟ ﺸ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻏﹶ ﻢ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ﹶ ﹰﺫ ﻯ‬
Setiap musibah yang menimpa seorang mukmin, berupab erupa sakit yang 
berterusan, sakit yang biasa, kebin
kebingungan,
gungan, kesedihan, kegundahan
hingga duri yang menusuknya, maka pasti musibah itu akan
menjadi penghapus bagi kesalahan-kesalahannya. (Mutafaq
alaih).

 Sabar Menghada
Menghadapi
pi Cobaa
Cobaan...
n... 131

Dalam bab ini terdapat juga hadits senada dari Sa’ad, Muawiy
Muawiyah,
ah,
Ibnu Abbas, Jabir, Ummu al-Ala, Abû bakar, Abdurrahman bin
 Azhar, al-Hasan, Anas, Syadad, dan Abû Ubaidah ra.; dengan

sanad-sanad ada yang baik dan ada yang shahih. Semuanya


sampai kepada Nabi saw. (hadits marfu), yang isinya menyatakan
bahwa “setiap ujian akan menggugurnya kesalahan”.
kesalahan”.
Hadits dari ‘Aisyah ra. sesungguhnya Rasulullah saw.
bersabda:

‫ ـﺔ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬  ‫ ـﺎ‬‫ ﻬ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﻪ‬‫ ﹶﻌ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ﻬﺎ‬ ‫ ﹶ‬  ‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹶ ﻤ‬ ‫ ﹶﻛ ﹰﺔ‬ ‫ ﺷ‬ ‫ﺎ ﻙ‬‫ ﺸ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﺴ‬‫ﻣ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ »
«‫ﺔ‬ ‫ﹶ‬‫ﻄﻴ‬ِ ‫ ﺧ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﻬ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻂﱠ‬‫ ﺣ‬‫ﻭ‬
Seorang muslim yang tertusuk duri atau yang lebih dari itu, maka
 pasti Alla
Allahh dengan
denga n musibah
musib ah itu akan mengangkat
mengan gkat satu derajat 
untuknya dan menggugurkan satu kesalahan darinya.
Dalam riwayat lain dikatakan:

«‫ ﺔ‬‫ ﺴ‬‫ ﺣ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬ ‫ﹶ ﻪ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﺐ‬‫ ﻛﹶ‬ ‫» ﻻﱠ‬


 Maka pasti Allah dengan musibah itu akan mencatat satu kebaikan
baginya.

 Yang
 Yan g d imak
im ak s ud d en gan ga n p ah ala
al a di sini
si ni a d alah
al ah p aha
ah a la a tas
ta s
keridhaannya terhadap qadha dari Allah dan kesabarannya;
 J
 Jug
uga
a b ersy
er sy u k u r d a n tid
ti d ak meng
me ngaa d uk an m us
usii b ahn
ah n ya k ec u ali
al i
kepada Allah. Banyak sekali hadits yang menjelaskan
batasan ini, di antaran
antaranya ya hadits riwayat Muslim dari Shuhaib,
sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:

‫ﺮ ﹶ ﹶﻜﺎﻥﹶ‬ ‫ ﻜﹶ‬‫ ﺷ‬ ‫ﺍﺀ‬‫ﺮ‬‫ ﺳ‬ ‫ﻪ‬‫ﺎ‬‫ﹶ ﺻ‬ ‫ ﻥﹾ‬   ‫ﺮ‬‫ ﺧ‬ ‫ ﻛﹸﱠﻪ‬   ‫ﺮ‬ ‫ﹶﻣ‬ ‫ ﻥﱠ‬ ‫ﻣ ﻦ‬‫ﺆ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ﺮ‬‫ﻣ‬‫ َﻷ‬ِ ‫ﺎ‬‫ ﺠ‬‫ﻋ‬ »
‫ﺣ ﺪ‬ ‫ ﻷ‬ ‫ﺫﹶ ﻚ‬  ‫ ﺲ‬‫ﹶ‬‫ﻭ‬  ،،‫ﹶﻪ‬  ‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ ﺧ‬  ‫ ﹶ ﻜﹶﺎﻥﹶ‬  ‫ﺮ‬‫ ﺻ‬  ‫ ﺍﺀ‬‫ﺮ‬‫ ﺿ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ ﺻ‬  ‫ ﻥﹾ‬‫ﻭ‬   ‫ﹶﻪ‬  ‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ﺧ‬
 « ‫ﺆ ﻣ ﻦ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﹾﻠ‬    ‫ﻻﱠ‬

132  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Sungguh mengagumkan urusan orang yang beriman, karena
 s
 see l u r u h u r u s a n n y a m e r u p a k a n k e b a i k a n b a g i n y a . J i k a
mendapatkan kesenangan ia bersyukur, maka syukur adalah

kebaikan baginya.
itu merupakan Jika ditimpa
kebaikan baginya.kesulitan ia bersabar,
Hal seperti maka
ini tidak akan sabar 
didapati
 pada seseorang kecuali
kecuali orang yang beriman.

Hadits riwayat al-Hâkim, ia menshahihkannya yang disepakati oleh


adz-Dzahabi dari Abû Darda ra., ia berkata;
berk ata; aku pernah mendengar
Rasulullah saw. bersabda:

‫ ﻥﹾ‬  ‫ ــﺔ‬‫ﹸﻣ‬ ‫ﺪ ﻙ‬‫ﻌ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺎﻋ ﺚﹲ‬ ‫ ﻲ‬  ‫ ﻰ‬‫ ﻋﻴ ﺴ‬ ‫ﺎ‬ :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬ ‫ ﻞﱠ‬‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺰ‬‫ﻋ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻥﱠ‬ »
‫ ﺍ‬‫ ﺴ‬‫ﺍ ﺣ‬  ‫ ﻥﹶ‬‫ﺮﻫ‬ ‫ ﻜﹾ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬  ‫ ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﺎ‬‫ﹶ ﺻ‬  ‫ ﻥﹾ‬‫ﻭ‬   ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻭﺍ‬‫ﺣﻤ ﺪ‬   ‫ ﻥﹶ‬‫ ﺤ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﻬ‬‫ﺎ‬‫ﹶ ﺻ‬
‫ ﹶﺎ ﹶﻝ‬  ‫ ﺬﹶ‬‫ ﻥﹸ ﻫ‬ ‫ ﹸﻜ‬ ‫ ﻒ‬‫ ﻛﹶ‬  ‫ﺏ‬ ‫ﺭ‬   ‫ﺎ‬ ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ ﻋ ﹾﻠ ﻢ‬  ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﺣﻠﹾ‬  ‫ﻭ ﻻﹶ‬   ‫ ﻭﺍ‬‫ﺮ‬‫ ﺻ‬‫ﻭ‬
«‫ـﻲ‬ ‫ـ‬ ِ‫ ﻋ ﹾﻠ ﻤ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﺣ ﹾﻠ ﻤ ﻲ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ ﻄﻴ ﻬ ﻢ‬‫ﹸ ﻋ‬
Sesungguhnya Allah berfirman, “Wahai Isa!, sungguh aku
akan mengirim suatu umat setelahmu. Jika mereka
mendapatkan perkara yang disukai, pasti akan memuji
kepada Allah. Jika Ji ka mereka
mereka mendapatkan perkara yang tidak
disukai, mereka akan ikhlas menerimanya dan bersabar 
menghadapinya, padahal mereka tidak memiliki kepandaian
dan ilmu.” Isa berkata, “W “Wahai
ahai Tuhanku,
Tuhanku, bbagaimana
agaimana itu bisa
terjadi?” Allah berfirman,
berfir man, ““Aku
Aku memberik
memberikan an kepada mereka
 sebb a gian
 se gi an d ari
ar i ke
kepa
pand
ndai
aian
an d an i l mu-K
mu -Ku.
u.””

Hadits riwayat ath-Thabrâni dengan isnad yang sehat dari cacat,


dari Ibnu Abbas
Ab bas ra., ia berkata; Rasulullah saw
saw.. bersabda:

 ‫ﻰ‬ ‫ـ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ ـ ﻜﱡ ﻬ‬‫ ﺸ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬‫ ﻤ‬‫ ﹶ ﻜﹶ‬ ‫ ﹾﻔ ﺴ ﻪ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﹶ ﻭ‬ ‫ ﺎ ﻪ‬‫ ﻤ‬ ‫ ﺔ‬‫ ﺼ‬‫ ﻤ‬ ‫ ﺐ‬‫ﹸ ﺻ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻣ‬ »
 

 Sabar Menghada
Menghadapi
pi Cobaa
Cobaan...
n... 133

 «‫ﻪ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ﻔﺮ‬‫ﻐ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﻋﹶ ﻰ‬  ‫ﺎ‬‫ﻘ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻛﹶﺎ ﻥﹶ‬ ،، ‫ﺎ ﺱ‬‫ﺍﻟ‬
 «
Siapa saja yang ditimpa musibah atas hartanya atau jiwanya,

kemudian ia menyembunyikannya
manusia, maka dan tidak mengaduka
mengadukann kepada
Allah pasti akan mengampuninya.

Hadits riwayat al-Bukhâri dari Anas, ia berkata; aku pernah


mendengar Rasulullah saw. bersabda:

 ‫ ﻪ‬‫ ــ‬‫ ﺿ‬  ‫ﻋ‬ ‫ ﺮ‬‫ ﹶ ﺼ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﻴ‬‫ ﺤ‬ ‫ ﺪ ﻱ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﺖ‬‫ ﹶ‬‫ﺍ‬ ‫ ﺫﹶﺍ‬  :‫ ﹶﺎ ﻝ‬  ‫ ﻞﱠ‬‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﺰ‬‫ﻋ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻥﱠ‬ »
  «‫ ﺔ‬‫ ﺍﹾ ﺠ‬  ‫ﻤﺎ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻣ‬
Sesungguhnya Allah Swt. berfirman, “Jika Aku menguji hambaku
dengan dua mata yang buta, kemudian ia bersabar, maka Aku
akan menggati kedua (mata)nya tersebut dengan surga baginya.

Hadits riwayat al-Bukhâri dalam al-Adab al-Mufrad, dari


 Abû Hurairah, ia berkata; Rasulullah bersabda:

 ‫ـﻦ‬ ‫ـ‬ ‫ ِﻣ‬ ‫ﻬﺎ‬  ‫ ﻰ‬‫ ﹶ ﻀ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬‫ ﺴ‬‫ ﺤ‬ ‫ﻴ ﹶ‬‫ﺍﻟ ﺪ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﹶﻛ ﺔﹰ‬  ‫ ﺷ‬ ‫ﺎ ﻙ‬‫ ﺸ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﺴ‬‫ ﻣ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬ »

duni a, ia  «ikhlas


Seorang muslim yang tertusuk duri di dunia,  menerimanya,
       ‫ﻣﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻘﻴ‬ِ ‫ﻡ ﺍﹾ‬  ‫ﺧ ﹶﻄﺎ ﺎ‬
maka pasti ujian itu akan menjadi penyebab Allah melenyapkan
kesalahan-kesalahnya
kesalahan-kesalahnya di hari kiamat.

Pada pembahasan ini k kita


ita perlu menelaah kesabaran lebih
dalam lagi, untuk menghilangkan kesalahpahaman pada sebagaian
kaum Muslim tentang fakta dan makna sabar.
 Ad
 A d a yang
ya ng ber
b eran
angg
ggap
apan
an,, jik
ji k a se
sese
seor
oran
ang
g memb
me mbat
atas
asii dir
di r i
dan menjauhkan diri dari manusia, meninggalkan
kemunkaran dan para pelakunya; ia melihat keharaman

134  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
sudah merajalela, hukum-hukum Allah tidak diamalkan, dan
 j
 jii ha d te
tell a h d iti
it i n ggal
gg alk
k a n. Pada
Pad a k ondi
on diss i sepe
se pe r ti i ni , i a t i d ak
m engam bil sikap untuk m engha-dapinya, bahkan ia

menjauh dan meninggalkan aktivitas nahi munkar; maka


yang seperti ini oleh sebagian orang dianggap sebagai orang
yang bersabar.
 Att a u m e r e k a m e m a h a m i s a b a r s e k a d a r m e n o l a k
 A
penindasan atas dirinya saja. Ia menghindari hal-hal yang
mengakibatkan akan ditangkap oleh musuh-musuh Allah, sehingga
ia tidak berani mengatakan kebenaran, tidak berani beramal untuk
menggapai ridha Allah. Bahkan ia tetap diam, mengurung diri di
tempat ibadah. Ia berkata tentang dirinya, “Aku “Aku adalah orang or ang yang

bersabar.”
Sabar seperti itu bukanlah sabar yang pelakunya dijanjikan
surga oleh Allah Swt. seperti
seper ti dalam firman-Nya:

 5  |  Ï  Î ö Ît   è t ô r  t   ç çÉ ¢  $ $  ®u ã y  ¯  Î


 >$ ¡ 
 m   ó ó / Ν δ   _& βρ
βρ  ≈ 
 ≈ Á   Ρ̄Ρ)
Á9 # ’  û θ ƒ $ ϑ 
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang 
dicukupkan pahala mereka tanpa batas.  (TQS. az-Zumar [39]:
10)

Sikap seperti itu adalah kelemahan. Rasulullah saw. telah


meminta perlindungan kepada Allah dari sifat tersebut. Beliau
bersabda:

‫ ﻥ‬‫ﺰ‬‫ﺍﹾ ﺨ‬‫ﻭ‬  ‫ ﻢ‬‫ﺍﹾﻬ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻞ‬‫ ﺨ‬‫ﺍﹾ‬‫ﻭ‬  ‫ ﻦ‬‫ﺍﹾ ﺠ‬‫ﻭ‬  ‫ ﻞ‬‫ﺍﹾ ﻜﹶ ﺴ‬‫ﻭ‬  ‫ﺰ‬‫ ﺠ‬‫ﺍﹾﻌ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ ﺫﹸ ﺎ ﷲ‬‫ﹶﻋ‬ »
‫«ﻝ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺎـﻝـ‬ ‫ﺟ‬‫ﺍﻟﺮ‬ ‫ﻬﺮ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﻭ‬‫ﻭ‬  ‫ ﻦ‬‫ﺪﻳ‬ ‫ﻟ‬‫ﻟﺍ‬ ‫ﺍ‬‫ﺔ‬‫ﹶﺒ‬ ‫ﻏﹶ‬  ‫ﻭ‬
 Aku berli
 Aku berlindun
ndungg kepad
kepadaa Alla
Allahh dari
dari sifa
sifatt lema
lemah,
h, dan malas
malas;; dari
dari sifat 
sifat 
kikir, bingung, kesedihan, dilanda hutang, dan dari paksaan orang-
orang kuat.
 

 Sabar Menghada
Menghadapi
pi Cobaa
Cobaan...
n... 135

Sabar yang sebenarnya adalah ketika kita


k ita mengatakan
mengatakan yang
hak dan melaksanakannya. Siap menanggung resiko penderitaan
di jalan Allah karena mengatakan dan mengamalkan kebenaran,

tanpa berpaling, bersikap lemah, atau lunak sedikit pun.


Sabar yang sebenarnya adalah sabar yang telah dijadikan
 Allah sebagai buah dari ketakwaan. Allah berfirman:
berfir man:

  š
 ΖΖ ¡ 
¡  s 
s
  ϑ  Ï Å ó ß   $ø $ t ô r  ß Å ã Ÿ  © $   Î s  ÷Éó t u  È − t  t   ç  ¯ç Î
ϑ   9#   _& ì 
ì ‹ ‹Ò 
Ò Á ƒ ρ , GG  ƒ  Β … Ρ̄µµ  Ρ)
  ƒ  ω !# χ* * ù  9 Á 
Sesungguhnya barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka
 sesung
 sesungguhny
guhnyaa Allah tidak
tidak menyia-
menyia-nyia
nyiakan
kan pahala
pahala orang-ora
orang-orang
ng yang 
berbuat baik. (TQS. Yusuf [12]: 90)

Sabar yang sebenarnya adalah mereka yang disertakan oleh


 Allah dengan para Mujahid. Allah berfirman:
ber firman:

È  Î  Î ö å
≅≅‹ ‹ 66  y™   ’  û Ν 
 κκ u   ¹
Ν 5$  Ï ã  × Ï  n Î• Í  ç %c ¯É Ïi Éi
|   r&  !$$  ϑ y  9  θ 
 (#θ ΖΖ  δy  ρ u $ ϑ 
y  ùs      WW  .  x  tβθ 
β  θ ‹‹  / ‘ …µµ è y   tΒ Ÿ   Ρ̄ Ρ  Β   r''  . 
≅ tGG   ≈  s%  © 
© <     x  ρ u 
  Î   9 É ≈ Á 
 ∩⊇⊆∉∪ t  ¢Á  $9 #$ =   † t  Ït  ä ª! $ ρ#u  3  θ  (# çθ Ρ 3 % s  tGG  ó™  $# $ tΒ  ρu   θ  (#θ  àè ãè   Ê|   $ tΒ  ρu  «! $#
 Dan berapa banyak Nabi yang berperang bersamabersama-sama
-sama mereka
mereka
 sejumlah besar dari pengikut (nya)
( nya) yang bbertakwa.
ertakwa. Mereka tidak
menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan
 Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada
(kepada musuh).
 Allah menyukai orang-orang yang sabar.
sabar. (TQS. Ali ‘Imrân [3]:
146)

Sabar terhadap cobaan dan qadha adalah sesuatu yang


akan menuntun menuju sikap konsisten, bukan sikap yang labil.
Sabar yang akan mendorong untuk senantiasa berpegang teguh
pada Kitab Allah, bukan melemparkannya dengan dalih beratnya
cobaan. Sabar seperti ini adalah sabar yang akan semakin
menambah kedekatan seorang hamba kepada Rabbnya, bukan
semakin jauh. Allah berfirman:

136  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

z   ΒÏ  M 
à Ζ Ζ à2 ’  o Î Τ)  
 oΨ≈ 
š y  ö66  ß™  M 
Ψ  ≈ s  |   Ρr&  Hω Î) µ≈ µt ≈  Î9s )  Hω βr&  M 
Ï  ≈ ϑ y  è = = à —à $ 9 $# ’  Î û 3“Š$ y  o ΨΨ   sù 
 ∩∇∠∪   š  ϑ =≈ à  $ 9$#

 Maka ia
 Ma ia menye
nyeru dala
dalam
m kea
keada
daaan yyaang sanga
ngat ge
gela
lap,
p, “Bahw
Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau,
Bahwaa tididak
ak ada Ï Î ©
 s
 seesun
unggguh
uhnnya aku adala
dalahh termasuk or oraang
ng-o
-orrang yang zalilim
m.” (TQS. al-
Anbiya [21]: 87)

Kesabaran yang sebenarnya adalah kesabaran yang akan


semakin memperkuat cita-cita dan akan mendekatkan ke jalan
menuju surga, yaitu seperti kesabaran Bilal bin Rabah, Khabab,
dan keluarga Yasir. Sebagiamana sabda Rasul saw.:

« ‫ﺔ‬‫ﺠ‬ ‫ﺍﹾ‬ ‫ ﻛﹸ ﻢ‬‫ﻋ ﺪ‬ ‫ ﻣ‬ ‫ ﻥﱠ‬ ‫ﺎ ﺳﺮ‬ ‫ﺁ ﻝﹶ‬ ‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ﺻ‬ »

Sabarlah wahai keluarga


kel uarga Yasir
Yasir,, sesungguhn
sesungguhnya
ya yang di
dijanjikan
janjikan bagi
b agi
kalian adalah surga.

 Juga seperti kesabaran Khubaib dan Zaid. Ia berkata:

«‫ﻫ ﻲ‬ ‫ ﹶ‬ ‫ﺳ ﺎﻢ‬  ‫ﻭﹶﻧﹶ‬  ‫ ﹶﻛﺔ‬  ‫ﺸ‬  ‫ﻤ ﺪ‬ ‫ﺤ‬ ‫ﻣ‬  ‫ﺼﺎ ﺏ‬  ‫ﹶ ﹾﻥ‬ ‫ﺿ ﻰ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ﹶﻻ‬ ‫ﻭﺍ ﷲ‬ »
 Demi Allah, aku tidak suka Muhammad
Muh ammad saw.
saw. ditimpa musibah
walau hanya dengan duri, sementara aku selamat dengan
keluargaku.

 Juga seperti kesabaran orang-orang yang menghentikan


orang yang dzalim tanpa merasa takut, di jalan Allah, terhadap
cacian orang yang suka mencaci. Rasulullah saw.
saw. bersabda:

 ‫ﹰ‬ ‫ﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﹾﻃ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ـ ﻖ‬‫ ﺍﹾ ﺤ‬ ‫ﻰ‬ ‫ـ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ﻋ‬ ‫ﻪ‬‫ ﹾﺄ ﻃﺮ‬‫ﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ِﻢ‬ ‫ﺎ‬‫ﻈﱠ‬ ‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﺪ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﺬﹶ ﻥﱠ‬‫ﺄﹾ ﺧ‬‫ﹶ‬ ‫ﺍ ﷲ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﹶﻛ ﱠﻼ‬ »
 ‫ ــ ﺾ‬‫ﻌ‬  ‫ﻜﹸ ﻢ‬‫ــ‬  ‫ ﻀ‬‫ ﻌ‬ ‫ﺏ‬
   ‫ ﹸﹸ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻦ‬‫ ﻀ‬‫ﹶ‬ ‫ﹶ ﻭ‬ ‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ ﹶ ﺼ‬ ‫ ﻖ‬‫ ﺍﹾ ﺤ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻪ‬‫ﺮ‬‫ ﻘﹾ ﺼ‬‫ﹶ‬‫ﻭ‬
  ‫ﻞﹶ‬ ‫ِﻴ‬ِ‫ﺍ‬ ‫ﺮ‬‫ــ‬  ‫ﺳ‬  ‫ ﺑ ﻲ‬ ‫ﹸﻌ ﻦ‬ ‫ ﹶﻛ ﻤﺎ‬ ‫ ﹸﻜ ﻢ‬‫ﻨ‬‫ﻠﻌ‬‫ﻴﹾ‬ ‫ﹶ‬‫ﻭ‬
 

 Sabar Menghada
Menghadapi
pi Cobaa
Cobaan...
n... 137

  «‫ ﻞﹶ‬‫ ﺍ‬‫ ـﺮ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﹸ ﻌ‬ ‫ﻤﺎ‬ ‫ ﹶﻛ‬ ‫ ﻜﹸ ﻢ‬‫ﻠﹾ ﻌ‬‫ﹶ‬‫ﻭ‬
Tidak, demi Allah, kalian harus menghentikan orang yang dzalim,

kalian harusdan
kebenaran, membelokkan
kalian harusmereka
menahan (dari kedzaliman)
mereka menuju
dalam kebaikan
atau Allah akan mengunci hati sebagian dari kalian disebabkan
oleh sebagian yang lainnya dan Allah akan melaknat kalian
 sebagaimana
 sebagaima na telah melaknat Bani Israil.

 Juga seperti kesabaran


k esabaran para sahabat yang diberkati, juga
kesabaran para sahabat yang diboikot, dan para sahabat yang
hijrah ke Habsyah; dan kesabaran para sahabat yang ditangkap
karena berpegang pada perkataan mereka, “Tuhan kami adalah
 Allah”.
Kesabaran yang hakiki juga harus seperti kesabaran kaum
Muhajirin
Muhajiri n dan Anshar pada saat memerangi
memerangi kaum Musyrik, bangsa
Persia, dan Romawi. Seperti k
kesabaran
esabaran sahabat yang ditawan, yaitu
kelompok Abdullah bin Abi Hudzafah…; juga kesabaran para
mujahidin yang berani dan jujur.
Kesabaran yang sebenarnya adalah kesabaran pada saat
melaksanakan amar makruf nahi munkar, dan tidak lemah
meskipun dihadapkan kepada berbagai penindasan di jalan Allah.
Kesabaran yang sebenarnya adalah kesabaran pada saat
menjadi tentara bersama pasukan kaum Muslim yang siap
memerangii musuh-musuh Allah.
memerang
Sabar yang sebenarnya adalah kesabaran yang sesuai
dengan firman Allah:

(# θ  θ  ? è  ρρ é&  ƒ
z   Ï%%  !   $©!  $#   z  ÏΒ ∅
 è ãè ϑ y  ¡ ó¡F Ft 9s  ρu  Ν öΝ 6 
à6¡ Å¡    à Ρr&  ρu  ΝöΝ  6 
à69≡Ï9  θ ≡u øΒr&  þ’’  û Î  χ
ā  θ  θ â n==   ö77   FçF s9 
#(  ρρ   9  s   β  ρ
u    
  
  . 
x     ” r   ( θ 
 . 
u   r
çÉó  Î  4   Z Ï  ]  þ ä õ Ï © Ï ö à  Îö Ï Åø#
Á  ? )  
# W  Œ& #  
 ° &   
 
š  
%  ! $#   
z    Β ρ
u   Ν 
6 = 
6 %
s     
Β |
 =     ≈ 
t
G
G  3 
    9
 $
 ∩⊇∇∉∪ ‘ θ Β { #  Θ Í ã Ï ÷ ô Ï Ï ¨  Î  −
 Θ “ tã     9≡9  ≡Œ  β̈
š
  Β   β**  ù (# θ 
 θ ) )GG   ?  ρu 

138  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Kamu sungguh-sungguh ak akan
an diuji terhadap
terhadap hartamu dan
dan dirimu.
 Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-
orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang 

memper-sekutukan Allah,
menyakitkan hati. Jika kamugangguan yangbertakwa,
bersabar dan banyak maka
yang 
 sesungguh
 sesun gguhnya
nya yang demi
demikian
kian itu termasuk
termasu k urusan
urus an yang
yan g patut 
patu t 
diutamakan. (TQS. Ali ‘Imrân [3]: 186)

 / 
 /  ‘$ ö ä ÷  èö  Î É ¢ ó ä Ï Ï  Î ß ø ÷  ® ö ä ¯Ρ̄Ρ θ u  =è=  ö77 Ζ  uΖ s9  ρu 
 u 6 6t z
   &r  (# θ u  == 7 7   Ρt  ρu   
t     9  ≈ Á 
Á  $9#$ ρu   Ο 
 Ο  3Ζ  t   ‰ 
 3Ζ Β   γ≈ yf 
‰ γ≈    ϑ ϑ $ 9$# Ο z  n ==   è ètΡ  4©  © L  m
  y   ΝΝ  
 Dan sesungguhnya Kami benar-benar
benar-benar akan menguji kamu agar 
 Kami
 Kami menget
mengetahui
ahui orang-or
orang-orang
ang yang ber
berjihad
jihad dan bersabar
bersabar di antara
antara
kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.
(TQS. Muhammad [47]: 31)

Ä  à Ρ{F $# ρu  Α≡ÉΑ θ ≡u øΒF{ $#   z  ΒÏi   È 


 §  <  ) ø)Ρt   ρu  í Æí θ   f àf  $ø9$# ρu   ∃ ∃Å  θ  θ ö ƒ  s  ::ø $ $#   z  ÏiΒ &™©  ó© ´ y     /Î Ν  3  3 ä  Ρ̄Ρ¯ θ u  =è=  oö77    ΨΨ s9   ρu 
¬! $  ¯Ρ̄Ρ Î) (# θ  θ þ 9ä$ %s   ×ππ 7  7t Š Š  Á 
ÅÁ•Β  Ν γ ßγ F ÷F; ;u  ≈  ¹|   &r  !#Œs  )Î  t   % Ï% !   $! ©$# ∩⊇∈∈∪       9 
š Î É ≈ Á 
¢Á $ 9$#  Ì ± Ïe± o 0  ρu    N3  Ï   ≡t yϑ   W ¨Ẅ $ 9$# ρu 
š  ¯Í××   ≈  9s  ρ' é& ρu   (  ×ππ   ϑ y   m

   ô ‘u  ρu  Ν öΝ γ γΠ  /În  ‘§   ÏiΒ NÔ  θ ≡u  n==   ¹|   Ν öΝκ Íκ    n  ö ==   æt   7 
y    ¯Í××  ≈  s9  ρ' &é ∩⊇∈∉∪ tβθ  β  θ è ãè _  Å  ‘≡u  µ Ïµ ø‹‹ s9  )Π!$ $ Ρ̄Ρ¯  )Πρu 
 ∩⊇∈∠∪ tβρ β  ρ‰  ߉tG G γ ôγ  ϑ ßϑ   $ ø9$# ãΝΝ  δè 
 Dan sungg
sungguh
uh akan Ka
Kami
mi berikan cobaan kepadamu,
kepadamu, dengan
dengan sedikit 
sedikit 
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
 Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan, “Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji`ûn”. Mereka itulah
yang mendapat
mendapat keber-katan yang sempurna
sempurna dan rahmat dari T Tuhan
uhan
mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
(TQS. al-Baqarah [2]: 155-157)

***
 

139

~9~
DOA, DZIKIR,
DAN ISTIGHFAR 

ama,,  doa adalah ibadah, bahkan merupakan inti


 Pertama
 Pert
ibadah, berdasarkan firman Allah:

’  A Î Š$ 
y  6t6  Ïã    
ô ãt  βρβt  ρ   9 çÉ 3  3 õ G Gt ¡ ó¡  o „    
    Ï%%  !   $ !©$# ¨β̈β )Î  4  / 
š   / 
ö 3  3 ä 9s  = 
ó f Éft GG ó™  r&  þ’’  Τθ   Τθ Î  ãã÷Š $ $# ãΝΝ 6 
à6
   /š  ‘u  tΑ  $ s%  ρu 
š
 ∩∉⊃∪  
   ÌÅ ©
  z#yŠ  Λ tΛ      γ y  _
 y   tβθ 
β  θ  z ‰u‹‹  y ™  
==   ‰   è ä ô
 Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-K kepada-Ku, u, niscaya akan
 Kupe
 Ku perr ke
kenn an
anka
kann b ag
agii mu
mu.. Sesu
Se sunn ggu
gg u h nya
ny a o rang
ra ng-o
-ora
rang
ng yan
ya n g 
menyombongkan diri dari ibadah kepada-Kkepada-Kuu akan masuk neraka
 Jahannam dalam keadaan
keadaan hina dina”. (TQS. Ghâfir [40]: 60)

Dalam ayat ini Allah menjadikan doa sebagai ibadah. Allah


A llah
menyebutkan doa dengan ungkapan “Ibadah kepada-Ku” setelah
menyatakan “Berdoalah kepada-Ku”.  Apa yang diungkapkan
dalam ayat ini persis
p ersis seperti sa
sabda
bda Rasulullah saw.:
saw.:
« ‫ ﺓ‬  ‫ ﺍﹾ ﻌ ﺎ‬  ‫ ﻣ ﺦ‬  ‫» ﺍ ﻟ ﺪ ﻋ ﺎ ﺀ‬

140  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Doa adalah
adalah inti ibadah. (at-
(at-Tirmidzi
Tirmidzi mengeluarkan hadits ini
dari Nu’man bin Basyir. Ia berkata, “Hadits ini hasan
shahih”)

 Jadi doa adalah


adalah ibadah,
ibadah, dan Allah sangat
sangat mencinta
mencintaii hamba-
hamba-
Nya yang berdoa kepada-Nya. Berdoa hukumnya sunah.
Barangsiapa tidak berdoa kepada Allah berarti ia telah
meninggalkan kebaikan yang banyak. Jika seorang hamba tidak
berdoa karena sombong, maka ia termasuk golongan yang di
sebutkan Allah dalam firman
fir man-Nya:
-Nya:

š
  
   ÌÅ ©
  z#yŠ  Λ tΛ     yγ   _
 y   tβθ 
β  θ  z ‰ u‹‹ y™   
==   ‰   è ä ô
(Mereka) akan masuk neraka jahannam
jahann am dalam keadaan hina dina.
(TQS. Ghâfir [40]: 60).

Termasuk ke dalam pengertian “dâkhirin”  pada ayat ini


adalah orang-orang yang hina, rendah, dan dihinakan.

 Allah telah menjelasklan agar kita berdoa kepada-


 Kedua, Allah kepada-
Nya, disertai dengan memenuhi seruan-Nya,
seruan-Nya, terikat dengan syariat-
Nya, dan mengikuti Rasul-Nya. Allah berfirman:

š ߉䩠  ö ƒt  Ν öΝγ ßγ   =¯=  y è   s9 ’  Î (# θ  θ Ζ ãΖ ÏΒ σ  σ ÷ ã‹‹  ø9 ρu  ’ Í (# θ  θ  6ç6 ‹‹   f ÉftGG   ¡ ó¡uŠ Š  ù== s ù 


χρ‰ 
 Dan hend
he ndakl
aklah
ah kamu
kam u me
memen
menuh
uhii ser
seruan-
uan-Ku
Ku dan
da n be
beri
riman
manlah
lah
kepada-Ku agar kamu mendapatkan petunjuk” (TQS al-Baqarah
[2]: 186).
186).

Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah


Ra sulullah saw.
saw. dengan sabdanya:

 «‫ﹶ ﻪ‬ ‫ﺎ ﺏ‬‫ ﺠ‬‫ ﺴ‬ ‫ ﹶ ﹶ ﱏﱢ‬ ‫ﺍ ﻡ‬‫ﺮ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﺮ‬‫ ﺸ‬‫ ﻣ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺍ ﻡ‬‫ ﺮ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ ﹾﺄ ﻛﹸﹸ ﻪ‬‫ ﻣ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺍ ﷲ‬    ‫ ﻋ‬‫ ﺪ‬»
 «
 

 Doa, Dzikir
Dzikir,, dan Istig
Istighfar
hfar 141

 Ia ber
berdoa
doa kep
kepada
ada Allah,
Allah, tap
tapii makana
makanann dan minuma
minumannya
nnya dari
dari barang 
barang 
yang diharamkan, maka bagaimana mungkin akan dikabulkan
doanya. (HR. Muslim).
Muslim).

Waktu yang paling utama untuk berdoa adalah di saat


sujud, di tengah malam, dan setelah shalat wajib. Dari Abû Hurairah
Hurair ah
riwayat Muslim, bahwa Rasulullah saw.
saw. bersabda:

«‫ﺎ ﺀ‬‫ ﻋ‬‫ ﺍﻟ ﺪ‬  ‫ ﻭﺍ‬‫ ﹶ ﹶ ﻛ ﹾ ﺮ‬  ‫ﺪ‬ ‫ﺎ ﺟ‬‫ ﺳ‬   ‫ ﻫ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻪ‬‫ﺭ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ ﺪ‬‫ﺍﹾ ﻌ‬ ‫ﻥﹸ‬ ‫ ﹸﻜ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﺏ‬‫»ﹶﻗﹾ ﺮ‬
 Posisi seorang
 Posisi seorang hamba yang
yang paling dekat
dekat da
dari
ri Tuhannya
Tuhannya iala
ialahh pada
 saat ia sujud, maka perbanyaklah doa ketika itu.
Dari Abû Umamah, riwayat at-Tirmidzi,
at-Tirmidzi, ia berkata, “Hadits
ini hasan shahih.” Abû Umamah berkata, “Pernah ditanyakan
kepada Rasulullah saw.,
saw., doa manakah yang paling didengar oleh
 Allah?” Rasulullah saw.
saw. bersabda:

« ‫ﺎ ﺕ‬  ‫ ﻜﹾ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ﺍ ﺕ‬  ‫ﹶ‬‫ﺍﻟ ﺼ‬  ‫ﺮ‬ ‫ﻭ‬   ،ِ‫ ﻞ‬‫ﺍﻟﱠ‬  ‫ﻑ‬  ‫ﺟ‬ »

 Doa di tengah malam dan setelah shalat wajib.

Begitu juga berdoa di bulan Ramadhan mempunyai pahala


yang sangat besar. At-Tirmidzi telah mengeluarkan sebuah hadits,
ia berkata, “Hadits ini hasan.”
hasan. ” Sesungguhnya Rasulullah
Rasululla h saw.
saw.
bersabda:

‫ﺓﹸ‬  ‫ــ‬‫ﻋ‬ ‫ﻭ‬ ‫ ﻝﹸ‬ ‫ﺎ‬‫ ﺍﹾﻌ‬ ‫ﺎﻡ‬‫ﹾ ﻹﻣ‬‫ﻭ‬ ‫ ﹾﻔ ﻄﺮ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﺎ ﻢ‬‫ﺍﻟ ﺼ‬ ‫ﻢ‬‫ﻬ‬ ‫ﻋ‬   ‫ﺮ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ﹶ ﻼﹶﹶﺔﹲ‬ »

 ‫ﻝﹸ‬ ‫ـ‬‫ﻘـ‬‫ﹸ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ ﺀ‬‫ ﻤ‬‫ ﺍﻟ ﺴ‬ ‫ﺍ ﺏ‬   ‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ ﻬ‬ ‫ ﺢ‬‫ ﻔﹾ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﺎ ﻡ‬‫ ﻤ‬‫ ﺍﹾ ﻐ‬ ‫ ﻕ‬  ‫ﹶ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬‫ ﹶ ﻌ‬‫ﺮ‬ ‫ﻡ‬ ‫ ﻈﹾﹸ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬
«‫ ﺣ ﲔ‬  ‫ﺪ‬ ‫ﻌ‬   ‫ﹶ‬‫ﻭ‬  ‫ ﻚ‬‫ﺮ‬‫ ﺼ‬‫ ﻷ‬  ‫ ﻲ‬‫ﻭﻋﺰ‬   ‫ ﺏ‬‫ﺍ ﻟﺮ‬
 Ada tiga orang yang doanya tidak
tidak akan di tolak, yaitu orang yang 
 shaum hingga buka, imam yang adil, dan doa orang yang dizhalimi.
dizhalimi.
 Allah akan
akan me
mengangkat
ngangkat doanya hingga ada di atas awan dan akan
akan

142  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
dibukakan baginya pintu-pintu langit. Dan Allah pun berfirman,
“Demi kemuliaan-Ku,
kemuliaan-Ku, sungguh Aku
Aku akan menolongmu kapan saja.”

 Ketiga, keberadaan doa sebagai suatu ibadah tidak berarti


bahwa kita boleh meninggalkan hukum kausalitas. Sirah Rasulullah
saw.. adalah bukti yang nyata akan hal ini.
saw
Sebagai contoh, Rasulullah saw.
saw. telah menyiapkan pasukan
pasu kan
untuk perang Badar
B adar.. Beliau mengatur pasukan masing-masing di
tempatnya. Beliau juga telah menyiapkan mereka dengan persiapan
yang baik. Kemudian setelah itu beliau
b eliau masuk ke bangsalnya seraya
meminta pertolongan kepada Allah. Beliau pada saat itu banyak
sekali berdoa, hingga Abû Bakar berkata, “Wahai Rasulullah!,

 sebagian dari doamu ini telah cukup.”


Rasulullah saw. ketika diperintahkan untuk hijrah dari
Makkah ke Madinah, beliau telah melakukan sebab-sebab yang
mungkin dilakukan, yang bisa mengantarkan pada keselamatan.
Pada saat yang sama, beliau juga berdoa kepada Allah untuk
kekalahan
kekalaha n kafir Quraisy, agar Allah memalingkan mereka dari beliau
dan menyelamatkannya dari makar mereka, serta
menyampaikannya ke Madinah dengan selamat.
Pada saat itu Rasulullah saw. memilih untuk menghadap
ke arah selatan dari pada ke arah utara menuju Madinah. Kemudian
beliau bersembunyi di gua Tsur bersama Abû Bakar ra. Di gua
Tsur itu beliau senantisa menerima berita dari Abdurrahman bin
 Abû Bakar tentang kaum Quraisy Q uraisy,, rencana-rencana mereka, dan
apa-apa yang mereka pikirkan untuk mencelakai beliau saw.
Kemudian ketika Abdurrahman bin Abû Bakar Baka r kembali ke Makkah,
ia diperintahkan untuk berjalan sambil menuntun kambing di
belakangnya. Tujuannya agar bekas kaki kambing tersebut
menghapus bekas kaki Abdurrahman bin Abû Bakar, untuk
mengecoh kafir
kafi r Quraisy
Qurai sy.. Rasulullah
Rasulu llah saw.
saw. tinggal di gua
gu a Tsur
Tsur selama
tiga hari sampai upaya pencarian beliau tidak dilakukan lagi dengan

 Doa, Dzikir
Dzikir,, dan Istig
Istighfar
hfar 143

gencar. Setelah itu beliau meneruskan perjalanan


gencar. perjalan an ke Madinah. Rasul
saw. melakukan semua itu, meskipun yakin bahwa beliau akan
sampai ke Madinah dengan selamat. Hal ini bisa dibuktikan dari

 jawaban beliau kepada


 jawaban kepada Abû Bakar yang meras
merasa
a khawat
khawatir
ir ditangkap
ditangkap
oleh kafir Quraisy ketika mereka ada persis di depan gua Tsur.
 Abû Bakar berkata, “Jika salah seorang dari mereka
mereka melihat tempat
tempat
berpijak kedua kakinya niscaya ia akan melihat kita.” Maka
Rasulullah saw.
saw. berkata kepada Abû
Ab û Bakar:

« ‫ ﻤ‬‫ﻬ‬‫ﹸ‬ِ‫ﺎ‬‫ﹶ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﺎ ﹾ‬ ‫ ﻚ‬‫ ﻇﹶ‬ ‫ﺎ‬‫» ﻣ‬


 Jangan kau kira kita hanya berdua.
berdua. Allah adalah yang ketiga.
 Allah berfirman:
berfir man:

 Î $ ϑ y   èδ Œø Î)  È   o÷ Ψ Ψ  $Oø  $# † 


†  û š Τ Î $ Or  #( ρ ρ  ã x  2
† Ÿ   
Ÿ  t   % Ï ! $©#  µ ç _ y    t  z÷ r&  Œø )Î  ª! $#  νç  t |Á 
   tΡ  ‰  ô ) s)   sù 
  (  o $ Ψ Ψ è  ā  )Î β÷ “ t  Bt  tø  r  Ÿ ω µ µÏ  7Î7  s sÅ ≈  |Á 
y   Βt  ©! $# χ    9Ï Αθ 
Αã θ ) )à  tƒ  Œø )Π‘$ 
Í tó ó  $ 9ø$#
 Maka sesungguhnya
sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-
orang kafir (musyrikin Makkah) mengeluar
mengeluarkannya
kannya (dari Makkah)
 sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya bera
berada
da
dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya, “Janganlah
kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.”  (TQS. at-
 Taubah
 Taubah [9]: 40)

Ketika Rasulullah saw. dan Abû Bakar hampir disusul oleh


Surokoh dalam perjalanan hijrahnya; Surokoh ingin menangkap
Rasulullah saw. karena tergiur oleh bayaran yang disediakan oleh
kaum Quraisy. Beliau berkata kepada Surokoh agar pulang dan
baginya gelang kisra.
 Jadi, Rasulullah saw.
saw. beraktivitas
beraktivi tas dengan menggunakan
kaidah kausalitas agar kita mengikutinya. Pada
Pada saat beliau berdoa,
bermunajat kepada Allah agar diselamatkan dari kejaran kafir
Quraisy dan agar Allah menolak makar mereka dengan

144  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
membinasakan mereka; Rasul saw. pun keluar dari rumahnya di
 waktu malam dan mendapati kaum Quraisy sedang mengepung
rumahnya. Beliau kemudian menebarkan tanah pasir ke wajah-

 wajah mereka.
mereka.
Beliau sangat yakin dan tentram hatinya bahwa Allah akan
mengabulkan doanya dan akan memalingkan kaum Quraisy
darinya. Begitulah Rasul saw. telah sempurna beramal dengan
menjalani kaidah kausalitas, hingga akhirnya orang-orang yang
mengepung rumahnya tertidur
tertidu r dan Rasulullah saw.
saw. pun bisa keluar
dari rumahnya dengan selamat.
 Jadi,, berdoa
 Jadi berd oa tidak berart
bera rtii meninggalkan
meninggal kan usaha dengan
menjalani kaidah kausalitas, melainkan doa itu harus senantisa
menyertai setiap usaha dengan tetap menjalani kaidah kausalitas.
k ausalitas.
Maka siapa saja yang menginginkan tegaknya kembali
Khilafah dalam waktu dekat ini, ia tidak boleh merasa cukup dengan
hanya berdoa untuk mewujudkan keinginannya itu. Melainkan ia
harus beramal bersama orang-orang yang tengah beraktivitas untuk
mewujudkannya. Dia juga harus berdoa
b erdoa kepada Allah, memohon
pertolongan untuk mewujudkan Khilafah dan mempercepat
terwujudnya. Ia pun harus terus-menerus berdoa dengan ikhlas,
dengan tetap berpegang pada kaidah kausalitas.
Begitulah yang harus kita lakukan dalam setiap aktivitas.
Kita mengikhlaskan amal karena Allah, membenarkan Rasulullah
R asulullah
saw., dan berdoa dengan kontinyu. Allah pasti akan mendengar
dan mengabulkan doa kita.

 Keempat,  Allah pasti akan mengabulkan setiap doa orang


or ang yang
berdoa, dan akan mengabulkan orang yang terdesak dengan
kebutuhannya ketika ia berdoa kepada-Nya. Allah berfirman:

  /  3 s9  = f 
ftGG    ™r&  tΑ  ’  Τθ ãŠ $ $#
 4  ö ä ó ó þ  ã ÷
 

 Doa, Dzikir
Dzikir,, dan Istig
Istighfar
hfar 145

 Berdoalah
 Berdo alah kepada
kep ada-Ku,
-Ku, nisca
ni scaya
ya akan Kuperken
Kuper kenank
ankan
an bagimu
bag imu..
(TQS. Ghâfir [40]: 60).

$ tã  Šy  #sŒ  ) í#$!  $$# n u ãŠy   =  _&  =   s  * ùs  tã  Š$ 6 6t  ã y s r''  ™y    #Œs  )u 
 (  
È  Î Æ ¤
β hamba-hamba-Ku
 Dan apabila ô Ü Å é ë
hamba-hamba-K Ì  Î
 o h
Í Ï
ο θ  ‹ u bertanyaÏ  Î
ƒ % ’  Τ kepadamu
maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
©  _  “ tentang 9 Aku,  ρ
 permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
memohon kepada-Ku.
kepada-Ku...
(TQS. al-Baqarah [2]: 186)

þ  ß Ï õ  ç  Î § ô ß ø Ü Åä ¨
 ™u  θ 
 θ ¡  ±   ƒt  ρu  ν% tæ  yŠ  #sŒ  )  sÜ 
¡  $9$# # 
 # ±  Ü   Ò 
ϑ   $ 9$# = ‹‹ g  
Òϑ  g  †   †   Β̈Βr& 
 Atau siapakah yang memperkenankan
memperkenankan (doa) orang yang dalam
kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangka
menghilangkann
kesusahan... (TQS. an-Naml [27]: 62)
Hanya saja harus dipahami bahwa ijabah doa mempunyai
pengertian syar’i tersendiri (hakikat syar’iyah) yang telah dijelaskan
oleh Rasulullah saw.
saw. Beliau bersabda:

‫ﺔﹸ‬‫ﹶ ﻄﻴﻌ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬ ‫ ﹾ ﻢ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻴﻬ‬ ‫ ﺲ‬‫ﹶ‬ ‫ﺓ‬ ‫ﻋ‬‫ ﺪ‬-‫ ﻞ‬‫ ﺟ‬‫ﻭ‬‫ﺰ‬‫ ﻋ‬- ‫ ﺍ ﷲ‬  ‫ﻋ‬ ‫ﺪ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﺴ‬‫ﻣ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ »
‫ﻞ ﺍﷲ ﹶﻪ‬‫ﺠ‬‫ﻌ‬ ‫ﻣﺎ ﹶﻥ‬  :‫ﺎﻝ‬‫ﺧﺼ‬ ‫ﹶﻼﹶﺙ‬ ‫ﻯ‬‫ﺪ‬‫ ﺣ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻬ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻄﹶﺎﻩ‬‫ﹶﻋ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ﻢ‬‫ﺣ‬‫ﺭ‬
‫ﻦ‬ ‫ ﻣ‬  ‫ﻪ‬‫ﻋﻨ‬  ‫ﻑ‬ ‫ﺮ‬‫ ﺼ‬‫ﻳ‬ ‫ﹶﻥﹾ‬  ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ِ ‫ﻭ‬   ‫ﺓ‬‫ﺮ‬ ‫ﺧـ‬ ‫ﻵﹾﺧﻵ‬  ‫ﹾﻲ‬ ‫ﻲ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﻪﹶ‬ ‫ﺎﹶ‬ ‫ﺎﻫ‬‫ﻫ‬‫ﺮﺮ‬‫ﺧ‬ِ‫ﺪﺧ‬‫ﻳﺪ‬  ‫ﹶﻥﹾ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ِ ‫ﻭ‬    ‫ﻪ‬‫ﺗ‬   ‫ ﻋ‬ 
‫ﺮ‬ ‫ﹶ ﹾﻛ ﹶ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬  .‫ﺮ‬ ‫ ﻜ ﹾ‬ ‫ ﺫﹰﺍ‬ :   ‫ﹸ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻗ‬ . ‫ﻬ‬ِ‫ﹾ‬ِ‫ ﻣ‬  ‫ ﺀ‬‫ﺍﻟ ﺴ‬
«

Tak seorang muslim pun yang berdoa kepada Allah dengan suatu
doa yang di dalamnya tidak dosa dan memutuskan silaturahmi,
kecuali Allah akan memberinya salah satu dari tiga perkara
perkara,, yaitu
bisa jadi Allah akan mempercepat
mempercepat terkabulnya doa
do a itu saat di dunia;
atau Allah akan menyimpan terkabulnya doa di akhirat kelak, dan
bisa jadi Allah akan memalingkan keburukan darinya sesuai dengan
kadar doanya. Para sahabat berkata, “Kalau begitu kami akan

146  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
memperbanyak doa.” Rasulullah saw. bersabda, “Allah akan lebih
banyak lagi (mengabulkannya).”  (HR. Ahmad, al-Bukhâri
dalam al-Adab al-Mufrad)

‫ﹶ ﻢ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﺣ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﺔ‬‫ ﹶ ﻄﻴ ﻌ‬ ‫ﹶ ﻭ‬ ‫ ﻢ‬ ‫ِ ﹾ‬  ‫ ﻉ‬‫ ﺪ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﻠﹾ ﻌ‬ ‫ﺎ ﺏ‬‫ ﺠ‬‫ ﺴ‬ ‫ﺍ ﻝﹸ‬‫ﺰ‬ ‫ﻻﹶ‬ »

‫ﺕ‬  ‫ﻋ‬  ‫ ﹶ ﺪ‬ ‫ﻝﹸ‬ ‫ ﹸﻘ‬ :‫ ﹶﺎ ﻝ‬  ‫ﺎ ﻝ‬‫ ﺠ‬‫ ﻌ‬‫ﹾ ﻻ ﺳ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬ ‫ﺎ‬ :‫ ﻴ ﻞ‬ .‫ ﺠ ﻞﹾ‬‫ﻌ‬‫ ﺴ‬
« ‫ﺎﺀ‬‫ ﻋ‬‫ﺍﻟﺪ‬ ‫ ﻉ‬‫ﺪ‬‫ﻭ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﺫﹶ‬ ‫ ﻦ‬‫ﺮ ﻋ‬ ‫ ﺴ‬‫ ﺤ‬‫ﹶ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺎ ﺏ‬‫ ﺠ‬‫ ﺴ‬ ‫ﹶﺭ‬ ‫ ﹶﹶ ﻢ‬ ‫ ﺕ‬ ‫ﻋ‬  ‫ﹶ ﺪ‬‫ﻭ‬
Seorang hamba yang berdoa akan terus menerus dikabulkan
doanya selama ia tidak berdoa dengan dosa dan memutuskan
 silaturah
 silaturahim,
im, dan selama
selama ia tida
tidakk terges
tergesa-ge
a-gesa
sa ingin
ingin cepat
cepat dikabulka
dikabulkan.
n.
 Di kata
 Dika taka
kann kepa
ke pada
da Na
Nabb i saw.,
sa w., “Wa
“Wahh ai Rasul
Ras ulul
ulll ah,
ah , apa
ap a yan
ya n g 
dimaksud dengan tergesa-gesa ingin cepat-cepat dikabulkan?”
 Rasu
 Rasulullah
lullah saw.
saw. bers
bersabda,
abda, “Y
“Yait
aituu ketika
ketika ia berka
berkata,
ta, ‘aku telah
telah berdoa,
berdoa,
aku telah berdoa, tapi aku tidak melihat doaku dikabulkan.’
 Kemudian ia mengeluh karenanya,
karenanya, dan akhirnya meninggalkan
doanya.” (HR. Muslim)

Maksud hadits di atas adalah bahwa terkabulnya doa


tidak mesti
mesti terwujud di dunia. Doa itu kadang bisa kabulkan di
dunia atau Allah akan menyimpannya
menyimpannya di akhirat kelak. Dan di
akhirat itu akan terdapat pahala
pahala yang sangat besar dan banyak.
 Atau Alla
A llah
h akan
ak an memal
m emalin ingka
gkann kebu
k eburu
ruka
kan
n darin
dar inya
ya sesua
se suaii kada
ka darr
doanya. Jadi kita harus terus berdoa kepada Allah. Apabila kita
percaya dan ikhlas, serta taat kepada Allah, maka kita akan
bisa meyakini terkabulnya doa di sisi Allah dengan makna yang
telah dijelaskan oleh Rasulullah saw.
Selain itu kita juga diperintahkan
d iperintahkan Allah untuk berdzikir
b erdzikir.. Allah
berfirman:
 Ν     Œ$ ù
 .    Œ& ’  Τρ  Œ    Î    

 Doa, Dzikir
Dzikir,, dan Istig
Istighfar
hfar 147

 Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)


 Karena (pul a)
kepadamu.. (TQS. al-Baqarah [2]: 152)

    
•t  |  ,    #   n @# Î   Ï ≈ š tó ó  $ ø9$#  ¡ Åz   øÏiΒtΡ   ’  3   û3 ä  ?Î s šŸ ω ρu  /− ‘ÉΑ§  $  . |¹ ä Œø $ Fψ$# ρu  $# ρu 
Íi ߉ ó ä  $9ø$ $  Î/ ΑÉ  θ ö ) )s   $9ø  #   z  ΒÏ   Ì γ ôf y   $9ø# βρβt  ρŠß ρu  π Z  x  ‹‹  z Å ρ∩⊄⊃u  % ∈ ∪æY   Ø 
 Dan sebutla
sebutlahh (nam
(nama)
a) Tuhanm
uhanmuu dalam hatimu
hatimu dengan
dengan merenda
merendahkan
hkan
diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu
 pagi dan
dan petang,
petang, dan janganlah kamu
kamu termasuk
termasuk orang-orang
orang-orang yang 
yang 
lalai. (TQS. al-A’raf
al-A’raf [7]: 205)

 tβθ 
β  θ s 
s==     ß  Î ø è ö ä  ¯ © Z Ï
 3 == y è   9  #     W Wx  ©
 ?  / 
 /  3   ! $# (# ρ ρ   Œ $ $# ρu  ãä ø
 Dan ingatl
ingatlah
ah Allah banyak-banyak
banyak-banyak supaya
supaya kamu beruntung. (TQS.
kamu beruntung.
Jumu’ah [62]: 10)

¸ξ̧‹ Ï¹&r  ρu  οZ   t  3 3 õ ç/  νθ νç θ s ßs 7 m7Π ™y   ρu  ∩⊆⊇∪  #Z     V ÏV .  x    # [ .   . ø ÏŒ ©! $# (# ρ ρ 󰃷 â 0   0 è øŒ $ $# (# θ  θ Ζ ãΖ tΒ  #u™  t    Ï%%  !  $  !©$#  p$ κ κ  ‰  ‰ š  ¯r' '  ≈  tƒ 
ξ‹ 
 ∩⊆⊄∪
 Hai orang-o
orang-orang
rang yang beriman,
berima n, berzikirlah
berzik irlah (dengan menyebut 
nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-Nya di waktu pagi dan petang.  (TQS. al-Ahzâb [33]:
41-42)

Dalam hadits mutafaq ‘alaih yang diriwayatkan dari Abû


Hurairah ia berkata, Rasulullah saw.
saw. bersabda:

‫ ﻲ‬‫ ﹶﺫ ﻛﹶﺮ‬ ‫ ﹶ ﻥ‬ ،،‫ ﻲ‬‫ﺮ‬‫ﻛﹶ‬‫ﺫﹶ‬َ  ‫ ﺫﹶ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻌ‬‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻭ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﺪ ﻱ‬‫ﻋ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﹶﻇ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻝﹸ‬ ‫ﻘﹸ‬»
‫ﺮ‬ ‫ ﺧ‬ ‫ﻣ ﻺ‬  ‫ ﻲ‬ ‫ﻪ‬‫ ﹶﺫ ﻛﹶﺮ‬ ‫ﻣ ﻺ‬  ‫ ﻲ‬ ‫ ﻲ‬‫ﺫﹶ ﹶﻛﺮ‬ ‫ ﻥﹾ‬‫ ﻭ‬   ‫ ﹾﻔ ﺴ ﻲ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﻪ‬‫ﺫﹶ ﹶﻛﺮ‬ ‫ ﹾﻔ ﺴﻪ‬ ‫ﻲ‬
‫ﺎ‬‫ﺍﻋ‬‫ﺫ ﺭ‬ ‫ ﹶ ﻲ‬ ‫ ﺏ‬‫ ﹶﻘﺮ‬ ‫ ﻥﹾ‬‫ﻭ‬  ‫ﻋ‬ ‫ﺍ‬‫ﺫﺭ‬ ‫ﻪ‬‫ ﹶ‬ ‫ﺖ‬ ‫ ﹶﻘﺮ‬ ‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﹶ ﻲ‬ ‫ ﺏ‬‫ﻘﹶﺮ‬ ‫ ﻥﹾ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﻬ‬‫ﻣ‬
«‫ﹶ ﺔ‬‫ ﻭ‬‫ﺮ‬‫ ﻫ‬ ‫ ﻪ‬‫ﹶ‬ ‫ ﺸ ﻲ‬‫ ﻤ‬ ‫ ﺎ ﻲ‬‫ﹶ‬ ‫ ﻥﹾ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﺎ ﻋ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﹶ‬‫ ﺖ‬‫ ﹶﻘﺮ‬

148  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 All ah Swt.
 Allah Sw t. be
berf
rfirm
irman,
an, “Aku t ergantun
ergan tungg prasa
pra sangk
ngkaa hamba
ha mba-Ku
-Ku
kepada-Ku. Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila
Apabil a dia
mengingat-Ku dalam dirinya, niscaya Aku juga akan mengingatnya

dalam
niscaya diri-Ku.
Aku jugaApabila dia mengingat-Ku
akan mengingatnya dalam
dala m suatu
dalam suatu
kaum yangkaum,
lebih
baik daripada mereka. Apabila dia mendekati-Ku dalam jarak
 sejengkal,
 sejengk al, niscaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sehasta.
 Apabila dia mende
mendekat
kati-K
i-Kuu sehasta
sehasta,, niscaya Aku akan
akan mendekatinya
mendekatinya
dengan jarak sedepa. Apabila
Apabil a dia datang kepada-Ku dalam keadaan
berjalan, niscaya Aku akan datang kepadanya dalam keadaan
berlari.
Dan dalam hadits Muslim yang telah diriwayatkan dari Abû
Hurairah, ia berkata:

‫ﻪ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﻘﹶﺎ ﻝﹸ‬ ‫ ﻞ‬‫ ﺟ‬  ‫ﹶ ﻰ‬‫ﻋ‬  ‫ﺮ‬‫ ﹶ ﻤ‬  ‫ ﻜﱠﺔ‬‫ﻣ‬  ‫ ﻃﹶﺮﻳ ﻖ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ﲑ‬ ‫ ﺴ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹸ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬  ‫ ﹶﻛﺎ ﻥﹶ‬ »
‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬  ‫ﺍ‬ ‫ﹸ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬ ،،‫ ﹶﻥ‬‫ﻭ‬ ‫ ﹶﻔﺮ‬‫ﻖ ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﺳ‬  ‫ﺍ ﻥﹸ‬‫ ﺪ‬‫ ﻤ‬‫ ﺟ‬  ‫ ﺬﹶﺍ‬‫ﻫ‬  ‫ ﻭ‬‫ ﺳﲑ‬  :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﻘﹶ‬‫ﻓﹶ‬   ‫ﺍ ﻥ‬‫ ﺪ‬‫ ﻤ‬‫ﺟ‬
« ‫ ﻛﹶ ﲑ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻭ ﻥﹶ‬‫ ﺍﻟ ﺬﱠﺍ ﻛ ﺮ‬ :‫ ﹶﺎ ﻝ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ﺎ‬ ‫ ﻭ ﻥﹶ‬  ‫ ﹶﻔ ﺮ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬
 Rasulullah
 Rasu lullah saw
saw.. berjalan
berjalan di jalan Makkah,
Makkah, kemudian
kemudian beliau melewat
melewatii
 gunung
 gunu ng Jamdan.
Jamd an. Maka Rasul saw. saw. bersabda
bers abda,, “Berjalanla
“Berjal anlah,
h, ini
adalah gunung Jamdan. Dahulu di sini terdapat kaum Mufarridûn.”
 Para
 Para sahabat berkata, “Apa
“Apa itu kaum Mufarridûn Ya Rasulullah?”
 Rasulullah
 Rasulullah bersabda, “Orang-orang yang banyak dzikir kepada
 Allah.

 Al-Qarafi berkata dalam kitab ad-Dakhîrah . Ia berkata hadits ini


hasan, “Dzikir ada dua macam, yaitu dzikir dengan lisan; dzikir ini
 sangat baik jika dilakukan. Tapi ada dzikir yang lebih baik lagi yaitu
mengingat Allah ketika melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.”
 

 Doa, Dzikir
Dzikir,, dan Istig
Istighfar
hfar 149

Bab tentang Dzikir Ma’tsurah sangat luas, maka silahkan merujuk


dalam kitab-kitab yang membahas tentangnya.
Sedangkan istighfar hukumnya sunah seperti halnya

berdzikir.. Allah berfirman


berdzikir ber firman :
Í ó  Î Ì Ï ø ó ß ø
 ‘$ ys 
  ™F{ $$ $ /  
š
    ó ót GG ¡ 
    ϑ $ 9$# ρu 
¡   ϑ 
 Dan yang memohon ampun di waktu sahur
sahur.. (TQS. Ali ‘Imrân
[3]: 17)

 ‘# Y θ    
à îx   ©! $# ‰ Ï‰f Éf  ƒt   ©! $#   Ì Ïó øó   G Gt ¡ ó¡  o „    Ο  Ο ¢ Oè … µçµ  ¡ |   ø tΡ öΝΝ  =Π=  à ôàtƒ   ρ ρ÷ r&  # ™¹ θ  θ þ ß™ ≅ ö≅ yϑ   è ÷ètƒ    tΒ  ρu 
 ∩⊇⊇⊃∪ $ ϑŠ  m ‘ V V  Ï §
 Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya
dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia
mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(TQS.an-Nisa [4]: 110)

Ν öΝ  δè  ρu  Ν öΝγ ßγ   t/ ‹ 


Éj‹yè   ãΒ ª! $# š
χ%  . x   $ tΒ  ρu   4  Ν öΝ κ Íκ Ïù M 
|   Ρr&  ρu  öΝΝ γ ßγ   t/ ‹ 
Éj‹yè   ‹ ã‹ Ï9 ª! $# š
χ% Ÿ 
Ÿ  $ tΒ  ρu 
2
 ∩⊂⊂∪ tβρ
β  ρ    ãÏ ø ó
ó ó  t GG ¡ 
¡  o „  
 Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab merek
mereka,a, sedang kamu
berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula)
(pul a) Allah akan mengazab
mereka, sedang mereka meminta ampun. (TQS. al-Anfâl [8]:
33)

(#  ρρ  ãx   ó øótG  Gó™  $$$  sù  ©! $# (#  ρρ  ã . x  sŒ Ν öΝ  æη η |¡ 


   à Ρr&  (# θ  θ þ ϑ ßϑ n==   sß     ρρ÷ r&   ºππ t± Ås ≈  sù  (# θ  θ  = =èy è   sù #sŒ  Î)  
±   s   Ï%%  !  $ !©  $# ρu 
š
Ν öΝ δè   ρu  #( θ  θ  = =èy è   sù $ tΒ  ’ ’4 n ?   tã  #(  ρρ  Ç 
•Å ãƒ Ν öΝ s9  ρu   ª! $# ωā Î)  U š θ  Ρç %!—% $ !$#   ã Ï ó øótƒ    tΒ  ρu  öΝΝ   γ Îγ Î/  θ θ  Ρç ‹ 
ä‹Ï9 
 ∩⊇⊂∈∪ χθ š θ ϑ ßϑ n=  =  è ôètƒ 
χ
 Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan
mengerjakan perbuatan
perbuatan keji
atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu

150  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
mereka dan siapa lagi yang 
dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka
mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
(TQS. Ali ‘Imrân [3]: 135)

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abû


Hurairah, ia berkata; Rasulullah saw
saw.. bersabda:

‫ﻡ‬ ‫ ﹶﻘ‬  ‫ﺎﺀ‬‫ﹶ ﺠ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻜﹸ ﻢ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺐ‬ ‫ﹶ ﹶﺬﻫ‬   ‫ ﺬ ﹾ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹶ‬    ‫ﹶ‬  ‫ ﺪﻩ‬   ‫ﻔﹾ ﺴ ﻲ‬ ‫ﺍﱠ ﺬ ﻱ‬‫ ﻭ‬ »
«‫ ﻢ‬‫ﹶ ﻬ‬  ‫ﺮ‬ ‫ ﻔ‬‫ﻐ‬‫ ﹶ‬  ‫ ﺎﹶ ﻰ‬‫ ﻌ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻥ‬‫ ﻭ‬‫ ﻔﺮ‬‫ ﻐ‬‫ ﺴ‬‫ ﻥ ﻓﹶ‬‫ ﺬﹾ‬
 Demi Allah yang jiwaku ada di tangan
tangan-Nya,
-Nya, jika saja kalian tidak
 per nah berbu
 pernah be rbuat
at dosa,
do sa, pasti
pas ti Allah
All ah sudah
sud ah melenyap
melen yapkan
kan kalian,
kali an,
kemudian mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa.
 Kemudian mereka memohon ampunan kepada Allah, lalu Allah
 pun akan mengampuni mereka.
mereka.

 At-Tirmidzi dengan sanad yang shahih telah meriwayatkan dari


 At-Tirmidzi
 Anas, ia berkata; aku mendengar Rasulullah saw.
saw. bersabda:

‫ ﹶ ﻚ‬‫ ﺕ‬‫ﻲ ﹶﻏ ﻔﹶ ﺮ‬ ‫ـ‬   ‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻲ‬  ‫ ﻋ‬  ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ ﻚ‬  ‫ ﻡ‬  ‫ﺁ‬ ‫ ﻦ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬ :‫ﺎﹶ ﻰ‬‫ ﻌ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬ »
‫ ﹶﻥ‬‫ــﺎ‬  ‫ﻋ‬ ‫ ﻚ‬ ‫ﺫﹸ‬ ‫ﻐ ﺖ‬ ‫ﹶ‬   ‫ﹶ‬  ‫ﻡ‬   ‫ﺁ‬ ‫ ﻦ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬ ‫ ﺎ ﻲ‬‫ﹸ‬  ‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬ ‫ ﻚ‬‫ ﻣ‬  ‫ ﻛﹶﺎ ﻥﹶ‬  ‫ﻣﺎ‬   ‫ﻋﹶ ﻰ‬
  ‫ﹶ‬  ‫ ﻚ‬   ‫ﻡ‬  ‫ﺁ‬  ‫ ﻦ‬‫ﺍ‬  ‫ﺎ‬ ‫ ــﺎﻲ‬‫ﹸ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬ ‫ﹶ ﻚ‬ ‫ﺮ ﺕ‬ ‫ ﹶﻏﻔﹶ‬ ‫ ﻲ‬‫ﻐﻔﹶﺮ‬ ‫ﺍ ﺳ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﹸ‬ ‫ﻤﺎﺀ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﺍﻟ‬
‫ ﻚ‬‫ﻷ‬ ‫ ﹰﺎ‬‫ ـ ـ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺮ ﻙ‬‫ ﺸ‬ ‫ ﹶﻻ‬ ‫ ﻲ‬‫ﹶ ﻘﻴ‬ ‫ﹸ ﻢ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻄﹶﺎ‬‫ ﺧ‬ ‫ ﺽ‬‫ﹾ ﻷ ﺭ‬ ‫ﺍ ﺏ‬‫ ﻘﹸﺮ‬ ‫ ﻲ‬‫ﹶ‬
«‫ﺓ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻐ ﻔ‬ ‫ﻣ‬   ‫ﻬﺎ‬ ‫ﺮ ﺍ‬ ‫ﻘﹸ‬
 Allah berfirman,
berfirman, “Wahai
“Wahai anak Adam, sesungguhnya
sesungguhnya engkau
engkau selama
selama
berdoa dan berharap
berharap kepada-Ku, maka Aku
Aku pasti akan memberikan
ampunan kepadamu
kepadamu atas segala dosa-dosamu dan Aku tidak akan

 Doa, Dzikir
Dzikir,, dan Istig
Istighfar
hfar 151

mempedulikan (kecil dan besarnya dosa). Wahai anak Adam,


andaikata dosa-dosamu sampai ke Langit kemudian engkau
memohon ampunan kepada-K
kepada-Ku,
u, maka pasti Aku akan memberikan

ampunan
kepada-Kuu kepadamu.
kepada-K Wahaikesalahan
dengan membawa anak Adam, jika Bumi,
sepenuh engkau
Bu datang 
mi, kemudian
engkau bertemu dengan-Ku, tapi engkau tidak menyekutukan-Ku
 sedii kit pu
 sed pun,
n, maka
mak a pasti
pas ti Aku akan d atang
atan g kepada
kep adamu
mu dengan
den gan
membawa ampunan
ampunan sepenuh Bumi.

al-Hâkim telah meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya


 Ahmad dan al-Hâkim
dan disetujui oleh adz-Dzahabi dari Abû Said al-Hudri dari Nabi
saw, beliau bersabda:

‫ ﻲ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ﺍ ﺣ‬‫ ﻭ‬‫ﹶﺭ‬ ‫ ﺖ‬‫ﺍﻣ‬  ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ ﻙ‬ ‫ﺎ‬‫ﻋ‬ ‫ِﻱ‬ ‫ﹸﻏﹾ‬ ‫ ﺡ‬‫ﺮ‬‫ﹶ‬ ‫ ﻻﹶ‬  ‫ ﻚ‬‫ﻋﺰ‬‫ ﻭ‬ :‫ﺲ‬   ‫»ﹶﺎ ﻝﹶ‬
‫ ــ‬‫ﻣ‬ ‫ ــ ﻢ‬‫ﹶﻬ‬ ‫ﺮ‬ ‫ــ‬  ‫ﹶﻏﹾﻔ‬ ‫ﺍ ﻝﹸ‬‫ﹶﺯ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ﻼﹶ ﻲ‬‫ ﺟ‬‫ﻭ‬ ‫ ﻲ‬‫ﻋﺰ‬‫ﻭ‬  :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻘ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬    ‫ﻢ‬ِ‫ﻫ‬ِ ‫ﺎ‬ ‫ ﺴ‬‫ﹶ ﺟ‬
«‫ ﻭ ﻲ‬‫ ﹶﻔ ﺮ‬‫ ﻐ‬‫ﺍ ﺳ‬
 Iblis pernah berkata,
berkata, “Demi
“Demi kemuliaan-M
kemuliaan-Mu,
u, aku tidak akan berhenti
berhenti
menyesatkan hamba-hamba-Mu selama ruh masih menempel di
badan mereka.” Kemudian Allah berfirman, “Demi kemuliaan-Ku
dan keagungan-Ku, Aku tak akan berhenti memberikan ampunan
kepada mereka selama mereka meminta ampunan kepada-Ku.”

Dari Abdullah bin Basyar, dari Ibnu Majah dengan sanad yang
shahih, ia berkata; aku
ak u mendengar Rasulullah saw.
saw. bersabda:

« ‫ﲑ‬ ‫ ﻛﹶ‬ ‫ﺍ‬‫ ﹶﻔﺎ ﺭ‬‫ ﻐ‬‫ﺍ ﺳ‬ ‫ ﺤﻴ ﻔﹶ ﻪ‬‫ ﺻ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻤ‬ ‫ ﻰ‬  ‫» ﹸﻃ‬
 Berbahagia lah bagi orang yang di dalam catatan amal mereka
 Berbahagialah
menemukan
menemuk an istighfar yang banyak.
 

152  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Dalam hadits yang panjang, yang diriwayatkan oleh Muslim dari
 Abû Dzar dari Nabi saw.,
saw., dari Allah ‘Azza wa Jalla, bahwasanya
Dia telah berfirman:

‫ ﺏ‬‫ ﺍﻟ ﺬﱡ‬ ‫ﹶ ﻏﹾﻔﺮ‬  ‫ ﺎ‬‫ﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺭ‬‫ــﺎ‬  ‫ ﻬ‬‫ ﺍﻟ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻞ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺎ‬ِ ‫ﻥﹶ‬ ‫ ﻄﹸ‬‫ ﺨ‬ ‫ﻢ‬ ‫ ﻜﹸ‬  ‫ ﻱ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺎ‬ ...»
«‫ﻢ‬ ‫ﹶ ﹸﻜ‬  ‫ﺮ‬ ‫ﹶ ﹾﻏﻔ‬  ‫ﺮ ﻭ ﻲ‬ ‫ﻔ‬‫ ﻐ‬‫ ﹶ ﺎ ﺳ‬  ‫ﻌ‬‫ﻤِﻴ‬ ‫ﺟ‬
Wahai hambaku!, sesungguhnya kamu pasti melakukan kesalahan
 siang dan malam.
malam. Tapi
Tapi Aku akan
akan senantiasa mengampuni
mengampuni se
seluruh
luruh
dosa, maka mintalah ampunan kepada–Ku...

***
 

153

~10~
 TA
 TAWAKAL DAN IKHLAS

 Ada beber
be berapa
apa perkar
perk ara
a yang berkai
ber kaitan
tan dengan
denga n tawakal
tawa kal
kepada Allah, yaitu:

 Pertama: Tawaka
 Pertama Tawakall berkaitan
berka itan dengan
den gan masalah
masala h akidah.
akida h. Yaitu
Yaitu
meyakini Sang Pencipta, yaitu Allah, yang dijadikan tempat
bersandar oleh setiap muslim ketika mencari kemanfaatan dan
menolak kemudharatan. Orang yang mengingkari perkara ini
berarti dia kafir.
kafir.

 Kedua: Setiap hamba wajib bertawakal kepada


 Kedua k epada Allah dalam
segala urusannya. Tawakal ini termasuk aktivitas hati, sehingga
 jika seorang
seorang hamba
hamba mengucapkannya
mengucapkannya tapi
tapi ttidak
idak meyakini dengan
hatinya, maka ia tidak dipandang sebagai orang yang bertawakal.
ber tawakal.

ga : Jika seorang hamba mengingkari dalil-dalil


 Ke tiga
 Keti
tawakal yang qath’i (pasti), maka ia telah menjadi orang
 wajibnya tawakal
kafir.

154  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Kee mpat : Tawakal kepada Allah tidak identik dengan
 Keempat
mengambilil hukum kausalitas ketika beramal (al-akhdzu bil asbab).
mengamb
Keduanya adalah dua masalah yang berbeda. Dalil-dalilnya pun

berbeda. Buktinya Rasulullah saw.


saw. senantiasa bertawakal
ber tawakal kepada
 Allah dan pada saat yang sama beliau beramal dengan berpegang
pada hukum kausalitas. Beliau telah memerintahkan para sahabat
agar melakukan kedua perkara tersebut, baik yang ada dalam al-
Quran atau al-Hadits. Beliau telah menyiapkan kekuatan yang
mampu dilakukan, seperti mengurug (menutup) sumur
sumur-sumur
-sumur pada
saat perang Badar dan menggali parit pada saat perang Khandak.
Beliau pernah meminjam baju besi dari Sofwan untuk berperang.
Beliau menyebarkan mata-mata, memutuskan air dari Khaibar,
dan mencari informasi tentang kaum Quraisy ketika melakukan
perjalanan untuk memutuhat Makkah. Beliau masuk Makkah
dengan mengenakan baju besi. Beliau pun pernah mengangkat
beberapa sahabat sebagai pengawal beliau sebelum turunnya
Firman Allah:

 3  Ä
  ¨$  Ï ßÅ ÷
 ¨$ ̈Ζ9Ζ̈ $ 9$#   
z  Β  
š   è è  t ƒ ! $# ρu 
ϑ  Á 
ϑ  Á
 Dan Allah
Allah memelihara
memelihara kamu
kamu dar
darii (gangguan)
(gangguan) manusia.
manusia. (TQS. al-
Mâidah [5]: 67)

Begitu pula aktivitas-aktivitas beliau lainnya ketika berada


di Madinah setelah berdirinya Daulah. Adapun ketika di Makkah,
beliau telah memerintahkan para sahabat untuk hijrah ke k e Habsyah.
Beliau menerima perlindungan dari pamannya, Abû Thalib. Beliau
tinggal di Syi’ib (lembah) selama masa pemboikotan. Pada malam
hijrah, beliau memeritahkan Ali bin Abi Thalib untuk
un tuk tidur di tempat
tidur beliau. Beliau tidur di gua Tsur selama tiga hari. Beliau pun
menyewa penunjuk
penunjuk jalan dari Bani Dail. Semua itu menunjukkan
menunjukk an
bahwa beliau telah melakukan amal sesuai k kaidah
aidah kausalitas.
k ausalitas. Tapi
Tapi
pada saat yang sama beliau pun tidak menafikan tawakal, karena

Tawakal dan Ikhlas 155

tidak ada hubungan antara tawakal dengan menggunakan kaidah


kausalitas ketika beramal. Mencampur-adukkan antara keduanya
akan menjadikan tawakal hanya sekadar formalitas belaka yang

tidak ada dampaknya dalam kehidupan.

Dalil-dalil tentang kewajiban bertawakal antara lain:

 Firman Allah:

Ν öΝ  δè yŠ#   “ t ùs  Ν öΝ  δè  θ 


 θ ö t± 
±  z ÷  $$$ sù  Ν öΝ 3 
ä  s9  (# θ  θ è ãèΚ uΚ  _ y   ‰ ô‰s%   ¨$ 
 3  }   Ζ9Ζ̈9 $ $# ¨β̈β Î)  ¨$ 
 ¨$ ̈ â Ζ9Ζ̈9 $ $# ãΝΝ  γ ßγ s9  tΑ  $ s%  t    Ï%%  !  $  !©$#
 ¨$ ̈
 ∩⊇∠⊂∪ ≅‹  ã Å ø ÷Ï
≅‹ 2 θ u  $ 9$# zΝ   è è Ρ ρu  ª! $# $ uΖΖ   6 6 ¡   ç ó ä  Y   Î
y    (# θ  θ 9$ s%  ρu  $ Ζ≈ yϑƒ
¡ m    )
(Yaitu) orang-oran
(Yaitu) o rang-orangg (yang menta’ati Allah ddan
an Rasul) yang kepada
mereka ada orang-orang yang mengatakan, “Sesungguhnya
manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu,
karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah
keimanan mereka dan mereka
mereka menjawab, “Cukuplah Allah
Allah menjadi
 Penolong
 Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”  (TQS.
Ali ‘Imrân [3]: 173)

 ∩∈∇∪  N ß ß t  Ÿ  Ï   $©$ Çc y   $ø$  n t  ö ā


ϑ ƒ ω “% % ! !  # ‘ 
   θ ϑ  ≅ 2 θ  ρ
  9# ’  ? ã ≅ 
‘⇔  u s u 
 Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak
mati… (TQS. al-Furqân [25]: 58)
 χθ  š
χθ ΖΖ  Β σ ϑ  ã Ï ÷ ß   $ø$ È ā u t u ùs  « $  n t  u 
   θ GG  ŠŠ = =  ù !# ’  ? ã ρ
ϑ 9# ≅ 
≅2
 Dan han
hanyalah
yalah kepad
kepadaa Allah
Alla h oran
orang-o
g-orang
rang yang beriman
beri man harus
haru s
bertawakal.” (TQS. at-Taubah [9]: 51)

 Ke mudi
 Kemu dian
an apab
ap abii la k am
amuu t e l a h memb
me mbuu l a tkan
tk an te
teka
kadd , maka
ma ka
  4 «! $# ’  n ?  ãt  ≅ ö≅ . ©  θ u G Gt ùs   |   Βø • z  ãt # Î Œs * Î*ùs  
bertawakkallah kepada Allah. (TQS. Ali ‘Imrân [3]: 159)
 

156  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

  4  çÿ… çµ µ 7 7 ¡ ó¡ m y   θ u γ ßγ sù  «! $# ’  n ?  tã  ≅ ö≅ .  © θ u GtG   ƒt   Βt  ρu 


 Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan) nya. (TQS. at-Thalâq [65]: 3)
  µµ ‹ ‹  =  = ã ≅  ‰6 6 ã  $ $ù  
≅ 2 θ  ? ρ ν‰   4  Ï  nø  t  ö ā u s u   ç ô ç ô $s 
 Maka sembahlah Dia, dan bertawakallah
bertawakallah kepada-Nya
kepada-Nya.. (TQS. Hûd
[11]: 123)

 u ‘   θ u  δè  ρu    M 


(  à = ù= ā2 θ u  ?s  µ Ïµ n ‹ ø‹==   tã    (  θ  u  èδ āω Î) tµ≈ µ ≈ s9 Î) Iω ª! $# _ 
š É  ¡ ó¡ my   ≅ ö≅ à)) sù   (# θ  θ ö ©9 θ u  ?s  β * Î* sù
_ < 

 ∩⊇⊄®∪  ΟŠ  É à àÏ yè    $9ø$# ¸Ä   ö yè    $9ø $#


 ΟŠ 
 J
 Jii ka mere
me reka
ka b er
erpp al
alii n g ( da
dari
ri kei
ke i ma
mana
nann ) , maka
ma ka kata
ka taka
kann l ah,
ah ,
“Cukuplah Allah
All ah bagiku; tidak
tidak ada Tuhan
Tuhan selain
selain Dia. Hanya kepada-
 Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy
yang agung”. (TQS. at-T at-Taubah [9]: 129)

  Ο‹ Ò Å î Í   Î
y    “  • 
6 m
 Ο‹ 6  ƒ tã   ©! $# χ* *s ù «! $# ’  n ?  tã  ≅ 
≅ ā2 θ u  tGG   tƒ  tΒ  ρu  ö
 Barangsiapa yang tawa
 Barangsiapa tawakal
kal kepada Allah, maka
maka sesungguhnya
sesungguhnya Allah
 Maha Perkasa
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (TQS. al-Anfâl [8]: 49)

Dan masih banyak ayat-ayat yang lainnya yang


menunjukkan wajibnya bertawakal.

 Dari Ibnu Abbas ra., dalam hadits yang menceritakan tujuh


puluh ribu golongan yang akan masuk surga tanpa dihisab dan
tanpa disiksa terlebih dahulu, Rasulullah saw.
saw. bersabda:

‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬‫ ﺭ‬  ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬‫ﻭ‬  ‫ﻭ ﻥ‬‫ﺮ‬‫ ﻄﹶ‬ ‫ ﻻ‬‫ﻭ‬  ‫ ﻥﹶ‬  ‫ﹸ‬‫ ﺮ‬‫ ﺴ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬  ‫ﻥ‬ ‫ﹸ‬‫ﺮ‬ ‫ ﻻﹶ‬  ‫ﺍﱠ ﺬﻳﻦ‬  ‫ ﻢ‬‫ﻫ‬ »

«
‫ﻥ‬ ‫ ﻛﱠﹸ‬ 

Tawakal dan Ikhlas 157

 Mereka adalah orang-orang yang tidak melakukan praktek ruqyah,


 Mereka
dan minta diruqyah, juga tidak melakukan praktek tathayyur6 dan
meraka senantiasa bertawakal kepada Tuhan-nya.  (Mutafaq
‘alaih)

 Dari Ibnu Abbas ra., sesungguhnya Rasulullah saw. ketika


bangun malam untuk bertahajjud suka membaca:

«...‫ ﻛﱠ ﹾﻠ ﺖ‬   ‫ ﻚ‬‫ﹶ‬‫ ﻋ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﺖ‬‫ﺁ ﻣ‬ ‫ﻭ ﻚ‬   ‫ ﺖ‬‫ﹶ ﻤ‬‫ﹶ ﺳ‬ ‫ﹶ ﻚ‬ ‫ ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬...»

….Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-
 Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakal.  (Mutafaq
‘alaih)..
‘alaih)

 Dari Abû Bakar ra., ia berkata; ketika kami berdua sedang ada
di gua Tsur
Tsur,, aku
ak u melihat kaki-kaki
kaki-k aki kaum
k aum Musyrik, dan
da n mereka ada
di atas kami. Aku berkata, “Wahai Rasulullah, jika salah seorang
dari mereka melihat ke bawah kakinya, maka pasti ia akan melihat
kita.” Kemudian Rasulullah bersabda:

« ‫ ﻤ‬‫ﻬ‬‫ﹸ‬ِ‫ﺎ‬‫ﹶ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﺎ ﹾ‬ ‫ ﻜﹾﺮ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ ﺎ‬ ‫ﻚ‬


 ‫ ﻇﹶ‬ ‫ﺎ‬‫» ﻣ‬
Wahai Abû Bakar, apa dugaanmu terhadap dua orang manusia,
 sementara Allah adalah yang ketiganya (untuk
(un tuk melindu
melindunginya,
nginya,
 penj.). (Mutafaq ‘alaih)

 Dari Ummi Salmah ra., sesungguhnya Nabi saw. ketika akan


keluar dari rumah, beliau suka membaca:

6.   Tathayyur adalah tradisi jahiliyah, yang merupakan bagian dari syirik;


dilakukan ketika seseorang hendak pergi atau melakukan apa saja, dengan
cara menerbangkan burung; jika terbang ke arah kanan, maka itu
merupakan isyarat untuk dilakukan, dan sebaliknya jika ke kiri untuk
ditinggalkan.

158  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

«...‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻛﱠﻠﹾ ﺖ‬   ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻢ‬‫» ﺴ‬


 Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada Allah…
(HR. at-Tirmidzi, ia berkata, “Hadits ini hasan shahih.”
an-Nawawi dalam  Riyâd
 Riyâdhus
hus ash-
ash-Shâl ihîn   berkomentar,
Shâlihîn
“Hadits ini shahih”).
shahih”).
 Dari Anas bin
bi n Malik sesungguhnya Rasulullah saw.
saw. bersabda:

‫ ﻻﹶ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﻰ‬ ‫ـ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﻋ‬ ‫ ﻛﱠﻠﹾ ﺖ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﺴ‬  :‫ﻝﹶ‬ ‫ﺎ‬ ‫ـ‬ ‫ﹶﻘ‬ ‫ ﹶ‬ ،،‫ ﻪ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ ﹸﻞ‬‫ ﺟ‬‫ﺍﻟﺮ‬ ‫ﺮ ﺝ‬ ‫ ﺧ‬ ‫ ﺫﹶﺍ‬ »
 ،، ‫ ــ ﺖ‬‫ ﹶ‬‫ ﻭ‬‫ ﻭ‬ ،، ‫ ﺖ‬‫ ﻛﹶ ﻔﹶ‬ ‫ ﹶ ﺪ‬ ،، ‫ ﻚ‬‫ ﺴ‬‫ ﺣ‬  :‫ﹶ ﻪ‬  ‫ ﻘﹶﺎ ﻝﹸ‬ ،،‫ ﷲ‬ ‫ ﺎ‬ ‫ِ ـ‬  ‫ ﱠﻻ‬ ‫ ﺓﹶ‬  ‫ﹸ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻝﹶ‬  ‫ﺣ‬

  ‫ﻲ‬ ‫ ﻛﹸ ﻔ‬  ‫ﺪ‬ ‫ ﹶ‬  ‫ ﻞ‬‫ ﺟ‬‫ ﺮ‬  ‫ﻚ‬


 ‫ﹶ‬  ‫ ﻒ‬‫ ﻛﹶ‬  :‫ﻪ‬  ‫ﹶ‬  ‫ ﻝﹸ‬  ‫ ﹸﻘ‬‫ ﹶ‬  ،،‫ ﺮ‬‫ﺁ ﺧ‬  ‫ﹰ‬‫ ﻧ‬‫ﻄﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ ﺷ‬  ‫ﻥﹸ‬ ‫ﺪﻄﹶﺎﻱ‬ ‫ﺸ‬‫ ﻫ‬‫ﺍﻟﻭ‬   ‫ﹶﻘﱢﻰﻲ‬‫ﻠﹾﻭ‬‫ﹶﻭ‬
«

 Jika seseorang akan keluar dari rumahnya kemudian membaca,


“Dengann nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya
“Denga d aya
dan kekuatan kecuali dengan kekuasaan Allah”; maka akan
dikatakan kepadanya, “Cukup bagimu, engkau sungguh telah diberi diberi
kecukupan, engkau pasti akan diberi petunjuk dan engkau pasti
dipelihara.” Kemudian ada dua setan yang bertemu dan berkata
 salahh sat
 sala satuny
unyaa kepa
kepadada yang lain,
lain, “B
“Bagai
agaimana
mana engkau
engkau bisa menggoda
menggoda
 seoran
 seo rangg ya
yang
ng telah
te lah diber
di berii kecu
ke cuku
kupan
pan,, di
dipel
pelih
ihara,
ara, d an di
dibb eri
 petunjuk.”  (HR. Ibnu Hibban dalam kitab  Shahih-nya. Ia
berkata dalam al-Mukhtarah, “Hadits ini telah dikeluarkan
dikeluarkan
oleh Abû Dawud dan an-Nasâi, Isnadnya shahih”)

 Dari Umar bin


b in al-Khathab
al-Khathab bahwa Rasulullah saw.
saw. bersabda:
‫ﺍﻟ ﱠﻄ ﺮ‬  ‫ ﻛﹶ ﻤﺎ ﺮ ﺯ ﻕ‬  ‫ﹶﺮﺯ ﹶ ﹸﻜ ﻢ‬   ‫ ﻛﱡ ﻪ‬  ‫«ﺣ ﻖ‬  ‫ﺍﻄﹶﺎﷲ‬  ‫ﻰ‬  ‫ﻭﻋﹶﺡ‬ ‫ﱠﻠﹾﻭ ﻢﺮ‬ ‫ﺎﻛ‬ ‫ ﺧﹸﻜﻤﻢﺎ ﺻ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻐﹶﺪ‬ »

Tawakal dan Ikhlas 159

 Jika kalian benar-benar


benar-benar bertawakal kepada Allah, sungguh Allah
akan memberikan rizki kepada kalian, sebagimana Allah telah
memberikan
memberik an rizki kepada burung. Burung itu pergi dengan perut 
kosong dan kembali ke sarangnya
sarangnya dengan perut penuh makanan.
(HR. al-Hâkim; Ia berkata,
be rkata, “Hadits ini shahih isnadnya”,
dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih
 Shahih--nya, dan dishahihkan
oleh al-Maqdisi dalam al-Mukhtarah).

 A dapu
 Ada punn ikhl
ik hlas
as d alam
al am k et
etaa
aata
tann adal
ad alah
ah meni
me ning
ngga
galk
lkan
an
sikap riya. Ikhlas termasuk amal hati yang tidak bisa b isa diketahui
kecuali oleh seorang
seoran g hamba dan Tuhannya.
Tuhannya. Terka
Terkadang
dang uru
urusan
san
ikhlas ini samar dan tercampur baur bagi seorang hamba, hingga
ia meneliti lebih lanjut dan bertanya-tanya pada dirinya, dan
berulang-ulang berpikir kenapa ia melaksanakan ketaatan itu
atau kenapa ia melibatkan dirinya dalam ketaatan. Jika ia
menemukan
menem ukan bahwa dirinya melaksanakan ketaatan itu semata- semata-
mata karena Allah, maka berarti ia telah menjadi orang yang
ikhlas. Jika ia menemukan dirinya ternyata melaksanakan
ketaatan karena
karena tujuan duniawi tertentu, maka maka berarti ia telah
menjadi orang yang riya.  Na  Nafs
fsii ya
yahh (pola sikap) seperti ini
membutuhkan penanganan secara serius, yang bisa jadi
membutuhkan waktu yang lama. Jika seseorang telah sampai
pada martabat, di mana ia lebih suka menyembunyikan
menyembunyikan segala
kebaikannya, maka hal itu menandakan dirinya telah ikhlas.
 Al-Qut
 Al- Quthubhubii berkata;
berka ta; al-Hasan pernah
per nah ditanya
dita nya tentang ikhlas
ikh las dan
riya, kemudian ia berkata, “Di antara tanda keikhlasan adalah
 ji
 jika
ka eng
engkaukau suka
suk a menyembu
menyem buny nyika
ikan n kebaik
keb aikanm
anmu u dan tidak
tida k suka
suk a
menyembunyikan kesalahanmu.” Abû Yusuf berkata dalam al-
 Kharaj
 Kh araj ; Mas’ar telah memberitahukan kepadaku dari Sa’ad bin b in
Ibrahim, ia berkata, “Mereka (para sahabat) menghampiri
seorang laki-laki pada perang al-Qadisiyah. Laki-laki itu tangan
 

160  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
dan kakinya putus, ia sedang memeriksa pasukan seraya
membacakan
membaca kan firman
fir man Allah:

z   ↵ Š ; Ψ9  $#$   z  Β Ν κ    n==  tã    ª! $# Ν z  yè   Ρr&  t 


   %  ! $ $# yì 
  tΒ   7  Α  θ ™   $ 9$# ρu  ©! $# ì Ü ƒ   tΒ  ρu 
y    ¯×  ≈ s9  ρ' ' sù  tΑθ 
Íh Î ¨ Ïi ∩∉®∪Íö $ )Š ZZ   Ïù ‘u   7 y    ¯× Í×÷ ≈  s9  ρ' é&  zÏ  ©¡ Ý¡ my   ρu   4  t  Ís Ås = Î=   é¢Á 
Á $ 9$# ρu  ßÏ™ ! !#§y‰   Æ Ï)ƒ
κ κ  ’  $ 9$# ρu  t 
  p  ¶  É)ƒã‰ Ïd‰Á 
Å_Á   $ 9$# ρu 
 Me reka
 Mere ka i tu ak
akan
an b er
ersa
sama
ma-- sama
sa ma deng
de ngan
an o ran
ra n g-o
g- o rang
ra ng yan
ya n g 
dianugerahi ni’mat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin,
orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan merek merekaa
itulah teman yang sebaik-baiknya. (TQS. an-Nisa [4]: 69)

Seseorang bertanya kepada laki-laki itu, “Siapa engkau wahai


hamba Allah?” Ia berkata, “Aku
“Aku adalah seorang dari kaum Anshar.
Anshar.
Laki-laki itu tidak mau menyebutkan namanya.”

Ikhlas hukumnya wajib. Dalilnya sangat banyak, baik dari


al-Kitab
al-Kitab maupun as-Sunah.
 Allah Swt. berfirman:
ber firman:

š $ $
 ∩⊄∪    !$# µ µ9  $ Á  ƒ  
 $! Ïe  ç © TT   Î ø è Ï  ç ô Èd ø  Î Å ø ø  Î ø  ¯ Î
==   ΧΧ ©! $# ‰ 
‰7 7  ã $$$ sù   , 
 , ys 
   $ 9$$ /  = 
|   ≈ tFF   6 
6 $ 9$#  
‹ ‹  s 9 ) !$ 
š $uΖ Ζ   9t Ρr&  !$ $ Ρ̄Ρ)
Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (al-Quran)
dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya. (TQS. az-Zumar [39]: 2)

 4  ß Ï ø ß Ïe
$ s  :: $ $#  ƒ
  È 9 ƒ   $ $
 !$# ¬! Ÿ 
 ƒ$! ωr& 
 Ingatlah,
 Ingatlah, hanya
hanya kepunyaan
kepunyaan Allah-lah
Allah-lah agam
agamaa yang bersih
bersih (dari
(dari syiri
syirik)
k)
(TQS. az-Zumar [39]: 3)

 ∩⊇⊇∪ t 
   $!
$ $ Ïe  ç © TT   Î ø è  ç ô ÷ ß ö Ï é þ oÎ ö  è
 !$# µ µ9  $ Á  ƒ  
= =  ΧΧ ©! $# y‰ 
  7 7 ãr&  βr&  N  Β& ’’  Τ Τ ) ≅ ≅ %
 K
 Kaa t a k a n l a h , Allah
menyembah “ S e sdengan
u n g g u h memurnikan
n y a a k u d i pketaatan
e r i n t a h kkepada-Nya
an sup aya
dalam (menjalankan) agama.” (TQS. az-Zumar [39]: 11)

Tawakal dan Ikhlas 161

 ∩⊇⊆∪ ©  Í Ï ã© T T Î  èø ß ç ô r  © $ È è


 _ƒŠ …& & !  ! $ Á  ƒ  
= = Χ  ‰  ≅ %
‰7 7  ã& !# ≅ 
 Kata
 Ka taka
kann l ah,
ah , “ Hany
Ha nyaa All
Al l ah s aja
aj a Yan
angg aku
ak u sem
se m b a h den
de n g an
memurnikan ketaatan
agamaku”. (TQS. kepada-Nya dalam (menjalankan)
az-Zumar [39]: 14)

 Ayat-ayat di atas merupakan


 Ayat-ayat merupakan seruan kepada Rasulullah
Rasulullah saw
saw.,
., hanya
saja sudah dimaklumi bahwa
b ahwa seruan kepada Rasulullah saw.
saw. adalah
 juga seruan kepada umatnya.

 Adapun dalil wajibnya ikhlas dari as-Sunah adalah :

 Hadits dari Abdullah bin Mas’ud riwayat at-Tirmidzi dan asy-


Syafi’i dalam ar-Risalah dari Nabi saw., beliau bersabda:

‫ﺎﻣ ﻞ‬‫ ﺣ‬  ‫ﺏ‬ ‫ ﹶﺮ‬  ‫ ـ‬‫ﻬ‬‫ﱠﻐ‬‫ ﻭ‬ ‫ﻬﺎ‬ ‫ﻔ ﹶﻈ‬‫ ﺣ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﺎ ﻫ‬‫ﻋ‬  ‫ﹶ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﹶ‬‫ﺎ‬‫ﻘﹶ‬ ‫ﻣ‬ ‫ ﻤﻊ‬‫ ﺳ‬ ‫ﹰ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻣ‬ ‫ﺮ ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻀ‬ »
‫ ﻼﹶ ﺹ‬‫ ﺧ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﺴ‬‫ ﻣ‬  ‫ﺐ‬
 ‫ ﹶﻠﹾ‬  ‫ﻦ‬ ‫ ﻬ‬‫ﹶ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﻐ ﻞﱡ‬ ‫ ﻻﹶ‬  ‫ﹶ ﹶﻼ ﺙﹲ‬  ‫ ﻪ‬‫ ﻣ‬ ‫ﹶ ﹾﻓ ﹶﻘ ﻪ‬    ‫ ﻫ‬  ‫ ﻦ‬‫ ﻣ‬  ‫ ﹶ ﻰ‬  ‫ﹾﻘ ﻪ‬
‫ﺓﹶ‬ ‫ﻋ‬‫ﺍﻟﺪ‬ ‫ ﹶﻥﱠ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﻬ‬‫ﺎﻋ‬‫ﻤ‬‫ﻡ ﺟ‬ ‫ﻭ‬‫ﹸﺰ‬‫ﻭ‬  ‫ ﻤﲔ‬‫ﺴ‬‫ﺍﹾﻤ‬ ‫ﺔ‬‫ ﹶﻤ‬ ‫ﺔﹸ‬‫ﺤ‬‫ﺎﺻ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬  ‫ﷲ‬ ‫ﻞ‬‫ﻤ‬‫ﺍﹾﻌ‬
«       
 Alla
 Al lahh ak
akan
an mene
me nera
rang
ngii or
oran
angg yang
ya ng mend
me nden
enga
‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﺭ‬
garr perk
‫ﻭ‬ ‫ﻦ‬
pe rkat
‫ﻣ‬
ataa
‫ﻂ‬
‫ﹸ‬
aank
‫ﻴ‬ ‫ﺤ‬
nku,
u,
kemudian ia menyadarinya, menjaganya, dan menyampaikannya.
Terkadang ada orang yang membawa pengetahuan kepada orang 
yang lebih tahu darinya. Ada tiga perkar
perkaraa yang menyebabkan hati
 seorang muslim tidak dirasuki sifat dengki, yaitu ikhlas beramal
karena Allah, menasihati para pemimipin kaum Muslim, dan
 senantiasaa ada dalam jama’ah al-muslimin. Karena dakwah akan
 senantias

menyelimuti dari belakang mereka.


 

162  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Dalam bab ikhlas ini terdapat pula hadits senada dari Zaid bin
Tsabit riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-
nya. Juga dari Jubair bin Muth’im riwayat Ibnu Majah dan al-

Hâkim. Ia berkata, “Hadits ini shahih memenuhi syarat al-


al-Bukhâri
Bukhâri
Muslim.” Juga dari Abû Sa'id al-Khudzri riwayat Ibnu Hibban dalam
kitab Shahih-nya dan al-Bazzâr dengan isnad yang hasan. Hadits
ini dituturkan pula oleh as-Suyuthi dalam al-Azhâr al-Mutanâtsirah
 fi al-Ahâdits al-Mutawâtirah.

 Hadist dari Ubay bin Ka’ab ra.


r a. riwayat Ahm
Ahmad,
ad, ia berkata dalam
al-Mukhtarah, isnadnya hasan; Rasulullah saw.saw. bersabda:

‫ﻦ‬ ‫ﻤ‬ ‫ ﹶ‬  ‫«ﺽ‬‫ﺐ‬‫ﹾﺼﻷﻴﺭ‬ ‫ﺓﻲ‬‫ﺮ‬ ‫ﹾﻜﻵﲔﺧ‬ ‫ﻲﻤ‬‫ﺍﻟ‬‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﺮﹶ‬ ‫ﻜﹸ ﻦﺼ‬‫ﺍﻟ‬‫ﻢﻭ‬ ‫ﹶﺔ‬ ‫ﻓﹾﺎﻌ‬‫ﺍﻟﺪﺮ‬‫ ﻠﻭ‬  ‫ﺎﺓﺀ‬‫ﺮ‬‫ﻵﺴﺧ‬‫ﻟ‬‫ﹾﺎ‬ِ  ‫ ﹶﻞﹶﺔ‬‫ﻣ‬‫ﻷﻤ‬‫ﹾﻋ‬ ‫ﻩ‬‫ﺬﻢ‬‫ﻬ‬‫ﻫ‬‫ﻣ‬ ‫ﻞﹶﺮ‬‫ﻤﺸ‬»‫ﻋ‬


 Berikanlah kabar gembira kepada umat ini dengan kemegahan,
kemegahan,
keluhuran, pertolongan, dan keteguhan di muka bumi. Siapa saja
dari umat ini yang melaksanakan amal akhirat untuk dunianya,
maka kelak di akhirat ia tidak akan mendapatkan
mendapatkan bagian apa pun.

 Hadits dari Anas riwayat Ibnu


Ibn u Majah dan al-Hâkim, ia berkata
hadits ini shahih memenuhi syarat al-Bukhâri Muslim, Rasulullah
saw. bersabda:

‫ ﹶﺎ ﻡ‬‫ ﻭ‬  ‫ﹶ ﻪ‬ ‫ﺮﻳ ﻚ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ﻭ‬ 


  ‫ﺪ‬ ‫ ﺣ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻼﹶ ﺹ ﷲ‬‫ﹾ ﻹ ﺧ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ﺍﻟ ﺪ‬ ‫ ﻕ‬‫ ﹶﺎ ﺭ‬ ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬ »

‫ﺭﺍ ﺽ‬  ‫ﻪ‬‫ﻋ‬ ‫ﺍ ﷲ‬‫ﻭ‬  ‫ﹶﻬ‬‫ ﻛﹶﺎﺓ ﹶﺎ ﺭ‬‫ﺍﻟﺰ‬ ‫ ﻰ‬‫ﺁ‬‫ﻭ‬   ‫ ﹶﻼﺓ‬‫ﺍﻟ ﺼ‬


«

 Ba r an
 Bar angs
gsii ap
apaa ya
yang
ng me
menn i ng
nggg alka
al kann d uni
un i a i ni ( wa
wafa
fatt ) d enga
en gann
membawa keikhlasan karena Allah Swt. saja, ia tidak tidak menyekutukan

 Allah
maka sedikit
ia telahpun, ia melaksanakan
melaksanakan
meninggalkan duniashalat, dan menunaikan
ini dengan membawa zakat,
ridha
 Allah.

Tawakal dan Ikhlas 163

 Hadits dari Abû Umamah al-Bahili riwayat an-Nasâi


an-Nasâi dan Abû
Ab û
Dawud, Rasulullah saw.
saw. bersabda:

                                ...»
‫ﻪ‬‫ـ‬‫ـ‬ ِ ‫ ﺍ ﷲ ﻻﹶ ﻘﹾ ﻞﹸ ﻣ ﻦ ﺍﹾﻌﻤ ﻞ ﻻﱠ ﻣﺎ ﻛﹶﺎ ﻥﹶ ﹶﻪ ﺧ ﺎ ﺼﺎ ﻭﺍ ﻐ ﻲ‬ ‫«ﻥﱠ‬ ‫ﻬﻪ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﻭ‬
Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal kecuali amal yang 
dilaksanakan dengan ikhlas dan dilakukan karena mengharap ridha
 Allah semata.
semata. (al-Mundziri berkata, “Isnadnya shahih”).

***
 

164

~11~
KONSISTEN
DALAM KEBENARAN

Para pengemban dakwah adakalanya berada di Dâ  Dârul


rul Kuf
Kufr 

(Negara Kufur) dan berupaya untuk mewujudkan taghyir  (perubahan
 (perubahan
mendasar), guna merubah Dâr Dârul
ul Kuf
Kufrr tersebut menjadi Dâ
 Dârul
rul Isla
Islam
m
(Daulah Islamiyah). Seperti kondisi saat ini, yaitu di akhir kuartal
pertama abad ke 15 H, di mana Daulah Islamiyah telah dihancurkan
sejak 80 tahun yang lalu. Sejak saat itu, yang menerapkan aturan di
muka bumi adalah para penguasa yang jahat, sehingga Islam lenyap
dari kehidupan kaum Muslim.
Pengemban dakwah adakalanya berada di  Dârul Islam
(Daulah Islamiyah). Mereka aktif melaksanakan muhasabah
(melakukan kritik dan koreksi) dan amar makruf nahyi munkar.
Kondisi yang menjadi objek bahasan saat ini adalah kondisi
pertama, yaitu ketika pengemban dakwah berada di negara kufurkufur..
Karena pada saat ini kaum Muslim umumnya dan pengemban
dakwah khususnya
kh ususnya tengah hidup di
d i negara kufur. Para
Para pengemban
dakwah yang akan melakukan perubahan secara mendasar saat
ini, kondisinya serupa dengan kondisi kaum Muslim yang ada di

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 165

Makkah. Bahkan lebih dari itu, kaum Muslim saat ini juga harus
terikat dengan hukum-hukum yang telah diturunkan setelah hijrah.
Hanya saja, pembahasan pada bab ini
i ni akan kami batasi pada apa-

apa yang terjadi sebelum hijrah, karena ada kesamaan


k esamaan antara dua
kondisi tersebut.
Kaum Kafir di Makkah telah memaksa kaum Muslim agar
mengingkari ajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw.
saw. dan keluar dari
Islam menuju kekufuran. Mereka pun menuntut agar kaum Muslim
saat itu meninggalkan aktivitas mengemban dakwah Islam, dan supaya
mereka tidak menampakkan ibadahnya di hadapan orang banyak.
Tuntutan semacam ini dilakukan pula oleh para penguasa dzalim
saat ini. Bahkan lebih dari itu, para penguasa tersebut juga mem
meminta
inta
para pengemban dakwah untuk bekerjasama
b ekerjasama dengan
dengan mereka, apakah
menjadi intel (mata-mata) atau menjadi agen pemikiran (âmilan
 fikriyan)
 fikr iyan)   yang mempropagandakan berbagai pemikiran untuk
melayani kepentingan penguasa bodoh. Keberadaan penguasa
semacam ini ini dan dominasi kaum Kafir telah berlangsung cukup lama
di negeri-
negeri-negeri
negeri kaum Muslim.
Mu slim. Akibatnya, lahirlah “pasukan
“pasukan”” mata-
mata dan antek-antek di bidang pemikiran, serta para mufti —yang
siap berfatwa— sesuai dengan permintaan.
per mintaan. Saya tidak tahu, apakah
tuntutan busuk seperti ini dahulu pernah digunakan oleh kaum
Quraisy —atau tidak? Untuk merealisasikan tuntutan-tuntutan
tersebut, kaum kafir Makkah memang
memang telah menggunakan berbagai
taktik (uslûb ), seperti pembunuhan, penyiksaan, penindasan,
penahanan, mengikat, menghalang-halangi
menghalang-halangi hijrah, mengambil
mengambil harta,
mengolok-olok, perang ekonomi, pemboikotan, dan membuat stigma
negatif dengan mepropagandakan tuduhan-tuduhan dusta. Para
penguasa dzalim (saat ini) juga telah menggunakan
menggunakan taktik seperti
s eperti itu,
bahkan lebih dari itu. Mereka menggunakan berbagai
berbagai bentuk siksaan,

mereka menggunakan penemuan baru, seperti menggunakan


sengatan listrik. Padahal seharusnya alat itu digunakan
digunakan dalam revolusi
industri. Sementara Rasulullah saw. dan para sahabat mempunyai

166  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
sikap yang wajib diteladani dan diikuti
diik uti seperti apa adanya. Penjelasan
Penjelasan
baik tentang tuntutan, uslûb maupun
umum ini membutuhkan rincian, baik
sikap yang harus diambil ketika menghadapinya. Beberapa uslûb

yang pernah digunakan oleh kafir Makkah adalah:

Penyiksaan
enyiksa an (Pemukulan)
(Pemukulan)

 Al-Hâkim dalam al-Mustadrak telah mengeluarkan sebuah


hadits, ia berkata, “Hadits ini shahih isnadnya memenuhi syarat
Muslim, dan Imam Muslim pun menyetujui hadits ini dalam al-
Talkhîsh.” Dari Anas ra., ia berkata:

  ،، ‫ ﹾﻜ ﺮ‬  ‫ ﹶﻘﹶﺎﻡ ﹶ‬،،‫ ﻝﹶ ﺍ ﷲ ﺣ ﻰ ﹶﻏ ﺸﻲ ﻋﹶ ﻪ‬  ‫ﺍ ﺭ ﺳ‬  ‫ﹶ ﹶﻘ ﺪ ﺿﺮﺑ‬


                               »

  :   ‫ﹶﺎﹸ‬ ‫ﺍﷲ؟‬ ‫ﻲ‬‫ﺭ‬ ‫ﻝﹶ‬ ‫ ﹸﻘ‬ ‫ﹶﻥﹾ‬ ‫ﻼﹰ‬‫ﺟ‬‫ﺭ‬ ‫ ﹶﻥ‬  ‫ﹸ‬‫ﻘﹾ‬‫ﹶ‬ ‫ﹶﻜﹸﻢ‬‫ﻭ‬ :‫ﻝ‬   ‫ ﹸﻘ‬‫ﻭ‬ ‫ﻱ‬ ‫ﻨﹶ‬ ‫ﻞﹶ‬‫ﻌ‬‫ﹶﺠ‬


« ‫ ﻥ‬ ‫ ﺠ‬‫ﺍﹾﻤ‬ ‫ﺎﹶﺔﹶ‬‫ ﹸ ﺤ‬ ‫ ﹶ ﻲ‬ ‫ﺍﺑ ﻦ‬ ‫ﺬﹶﺍ‬‫ ﻫ‬ :  ‫ ﹶﺎﹸ‬ ‫ ﹶﺬﺍ؟‬‫ﻫ‬ ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬
 Kafi r Qur
 Kafir Qurais
aisyy tel
telah
ah memuku
memu kulili Rasullu
Rasul lullllah
ah saw. hingg
hi nggaa beliau
bel iau
 pingsan. Kemudian Abû Bakar ra. berdiri dan berteriak, “Binasa
kalian!, Apakah kalian akan membunuh orang yang mengatakan,
mengatakan,
‘Tuhanku adalah Allah?’” Mereka berkata, “Siapa orang ini?.”
 Mereka
 Mere ka berkata lagi, “Orang ini adalah anak Abi Kuhafah
Kuhafah yang 
 gila.”

Muslim telah mengeluarkan dari Abû Dzar tentang kisah


keislamannya, ia berkata:

‫ ﻪ‬  ‫ﻋ‬ ‫ ﺪ‬ ‫ﺍﱠ ﺬ ﻱ‬ ‫ ﺬﹶﺍ‬‫ ﻫ‬ ‫ ﻦ‬‫ﹶ‬ ‫ ﹶﻘﹸﻠﹾ ﺖ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ ﻼﹰ ﻣ‬‫ ﺟ‬‫ ﺭ‬‫ ﹾﻔ ﺖ‬‫ ﻌ‬‫ ﻀ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﱠﻜ ﺔﹶ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﺖ‬‫ ﹶ ﹶ‬...»
                :        
‫ﺖ‬‫ـ ﱟﻞ‬‫ﻜﹸﹶﻔﻌ‬‫ﺍ ﺭ‬ ‫ﻱ‬‫ﲔ‬ ‫ﺍﺣ‬  ‫ﺍﹾ‬‫ﻞﹸﺖ‬‫ﹶﹶﻔﻫﻌ‬‫ﻋﹶﹶﺎﻲﺭ‬ ‫ﻤﺎﹶﺎﻝﹶﻝﹶ‬  ‫ﹶ‬‫ﺊﹶ ﻲ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺎﺎ‬‫ﻟﺸﺼ‬‫ ﺍﻐ‬‫ﻣ‬ ‫ﻝ‬‫ﻘﹶﺎﺕ‬‫ﹶﺭ‬‫ﺮ‬‫ﻲﺧ‬ ‫ ﻰﹶ‬‫ﺎﺣﺭ‬ ‫ ﹶﹾﻈﹶﻢﺷ‬‫ﺊ ﻋ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺓﺎ‬‫ﺼﺭ‬‫ﻟﺪ‬‫ﺍﻣ‬
   ‫ ﺮ‬ ‫ ﻤ‬ ‫ ﺣ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﻧ ﺼ ﺐ‬  ‫ ﻲ‬ ‫ ﻧ‬ ‫ﻛﹶ‬ ‫ ﹶ‬
 

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 167

 «...‫ﺮ‬  ‫ ﻤ‬‫ﹶ ﺣ‬  ‫ ﺐ‬‫ ﺼ‬ ‫ ﻲ‬‫ﻛﹶ ﹶ‬


 Akuu telah
 Ak telah tiba di Makka
Makkah.
h. Aku mel
melihat
ihat seoran
seorangg le
lelak
lakii yang
yang paling 
paling 
lemah
dengandinama
antara mereka.
ash-Shabi ’?”.Aku
ash-Shabi’?”. Diabertanya, “Mana
pun memberi yang
isyarat kalianseraya
padaku, sebut 
berkata: ash-Shabi’7. Maka, penduduk lembah itupun mengarah
kepadaku —dengan belepotan lumpur kering dan (membawa)
tulang— hingga akupun terpelanting jatuh (tak sadarkan diri). Abu
 Dzar
 Dz ar ber
berka
kata,
ta, “K
“Ket
etia
ia aku
aku bangki
bangkitt su
sungg
ngguh
uh aku layakn
layaknyaya berhala
berhala yang 
yang 
berlumuran darah.”

Mengikat

 Al-Bukhâri meriwayatkan dari Sa'id bin Zaid bin


b in Amr
A mr bin
Nufail dari Masjid Kufah, ia berkata:

‫ﺴ ﻢ‬  ‫ﹶ ﻥﹾ‬  ‫ ﻞﹶ‬‫ ﹶ‬  ‫ ــ ﹶﻼﻡ‬‫ﹾ ﻹ ﺳ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻘ ﻲ‬‫ﹶ ﻤ‬ ‫ﺮ‬‫ ﻤ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻥﱠ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻲ‬‫ﹶ‬‫ ﺭ‬ ‫ﹶ ﹶﻘ ﺪ‬ ‫ﺍ ﷲ‬‫ ﻭ‬ »
 «‫ﻥ‬‫ـﺎ‬ ‫ﻜـ‬‫ﹶ ﹶ‬ ‫ﻤﺎ ﹶﻥ‬ ‫ﻌ ﹾ‬  ‫ ﻢ‬‫ﻌ‬‫ ﺻ‬ ‫ ﱠ ﺬ ﻱ‬ ‫ ﹶ ﺾ‬‫ﺍ ﺭ‬ ‫ﺍ‬‫ ﺪ‬‫ﹸ ﺣ‬ ‫ ﻥﱠ‬    ‫ﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﺮ‬‫ ﻤ‬‫ﻋ‬
 De mi All
 Demi Al l ah
ah,, aku
ak u mel
me l i h a t d i riku
ri ku sen
se n di
diri
ri,, keti
ke tika
ka Uma
Um a r te
tell ah
mengikatku karena keislamanku, sebelum dia masuk Islam. Andai
 saja gunung Uhud hilang dari tempatnya, disebabkan oleh apa
yang kalian lakukan terhadap ‘Utsmân, pasti dia pun akan tetap
konsisten seperti itu.  Dalam riwayat al-Hâkim dikatakan, “ Ia
mengikatku
mengikat ku dan ibuku.”
i buku.” Ia berkata, “Hadits ini shahih memenuhi memenuhi
syarat Muslim.”

7.  Ash-Shabi’  digunakan orang-orang kafir waktu itu dengan pengertian or-


ang yang keluar dari agama nenek moyang dan memeluk agama yang
diserukan Rasulullah.

168  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Tekanan
 Tekanan dari Ibu

Ibnu Hibban meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya dari


Mus’ab bin Sa’ad dari bapaknya, berkata, “ ….
Sa’ad, “Bukankah Allah telah memerintahkanmuBerkata Ummu
untuk berbuat 
baik kepada orang tua? Demi Allah, aku tidak akan makan dan
tidak akan minum hingga aku mati atau engkau kufur (dari agama
 Muhamma
 Muh ammad)d).”
.” Sa'ad
Sa' ad berkat
be rkata,
a, “Jika
Ji ka mereka hend
he ndak
ak memberi
memb eri
makan kepadanya, maka mereka membuka mulutnya dengan
 paksa.” Kemudian
Kemudian turunlah ayat:
  (  $ YΖ  ¡ ó¡ mã  Ïµµ ÷ƒ  y‰   Ï99≡ θ ≡u  Î/ ≈ z   |¡    ΣM} $# $ uΖΖ   Š øŠ ¢¹ ρu  ρu 
 Dan Aku
Aku telah
telah mem
memerintahkan
erintahkan kepada ma
manusia
nusia agar
agar berbuat baik
kepada kedua orang tuannya (TQS. al-Ankabut [29]: 8)

Dijemur di Bawah Terik Matahari


Ma tahari

Dari Abdullah, ia berkata, “Sesunguhnya yang pertama kali


menampakkan keislamannya ada tujuh orang, yaitu Rasulullah
 saw.,., maka Allah meberikan perlindungan
 saw pe rlindungan kepada beliau dengan
 pam
 p aman annn ya,
ya , Abû
Ab û Thal
Th alii b . Kem
Kemududii an Ab
Abûû Baka
Ba karr, maka
ma ka All
Al l ah
melindunginya dengan kaumnya. Sedangkan yang lainnya, mere merekaka
disiksa oleh kaum Musyrik. Mereka dipaksa memakai baju besi,
kemudian dijemur di bawah terik matahari. Maka tidak ada seorang 
 pun kecuali melakuka
melakukann apa yang diinginkan oleh kafir Quraisy,
Quraisy,
kecuali Bilal. Karena ia telah mampu menundukkan perasaannya
karena Allah semata. Hingga ia menganggap sepele terhadap
kaumnya. Akibatnya mereka semakin marah dan menyuruh anak-
anak untuk mengarak Bilal di lembah-lembah Makkah. Ketika itu

 Bilall mengatakan,
 Bila mengatak an, ‘Ahad-Ahad .’”  (HR. al-Hâkim dalam
Ah ad-Ahad.’” al--
al
 Mustadrak. Ia berkata, Hadits
Hadi ts ini shahih isnadnya,
isnadnya, meski

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 169

tidak dikeluarkan oleh al-Bukhâri Muslim.” Dalam at-


Tarikh, adz-Dzahabi menyetujuinya)
 Juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-

nya. Ia menyebutkan ketujuh orang tersebut. Ia berkata, “ Tidak


 seorang
 seorang pun kecuali
kecuali menuruti
menuruti keinginan
keinginan kafir Quraisy
Quraisy”, Maksudnya
berjanji kepada mereka, tapi dalam riwayat ini terdapat tashhif .
 Asalnya “wa atâhum” yakni “thawa’ahum”  artinya ia mengikuti
keinginan kafir Quraisy, bukan berjanji, karena mereka tidak akan
ridha dengan sekadar janji.

Melarang
Mela rang Tampil
Tampil dan Menyerukan
Menyer ukan (Dakwah) secara Terbuka

 Al-Bukh âri telah mengeluarka


 Al-Bukhâri mengelu arkan
n dari hadits
hadi ts yang cukup
cuku p
panjang, dari ‘Aisyah ra. Ia berkata: “ …Kaum Quraisy tidak
mengabaikan jaminan Ibnu Daghanah. Mereka berkata kepada
 Ibnu Daghanah, ‘Perintahkanlah
‘Perintahkanlah Abû Bakar untuk menyembah
Tuhannya di rumahnya, silahkan ia shalat di rumanya, dan
membaca sekehendaknya. Dengan begitu dia tidak akan menyakiti
kita sedikit pun. Katakan padanya, janganlah ia menampakkan
ibadahnya itu, karena kita khawatir kaum wanita dan anak-anak
kita akan tergoda.’ Kemudian Ibnu Daghanah pun menyampaikan
menyampaikan
 permintaann kaum Quraisy itu kepada Abû Bakar.
 permintaa Bakar. Abû Bakar pun
tidak bisa berbuat banyak, ia beribadah
berib adah kepada Allah di rumahnya
dan tidak menampakkan shalatnya dan tidak membacakan al-
Quran di luar rumahnya. Kemudian Abû Bakar punya gagasan
untuk membangun masjid
masjid di halaman rumahnya. Ia pun shalat di
masjidnya itu dan membaca al-Quran. Apa yang dilakukan Abû
 Bakar ini berhasil memikat kuam wanita dan anak-anak Quraisy.
Quraisy.
 Mereka
 Mere ka terkag
terkagum-kagum
um-kagum oleh Abû Bakar,
Bakar, dan memperhatikannya
memperhatikannya

 pada saat beribadah di Masjidnya. Abû Bakar adalah laki-laki yang 


 se rinn g me
 seri mena
nang
ngis
is,, i a tid
ti d ak bisa
bi sa ma
mana
nahh an ai
airr mata
ma tany
nyaa keti
ke tika
ka
membaca al-Quran. Maka para pembesar Quraisy pun terkejut 

170  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
karenanya. Kemudian mereka memanggil Ibnu Daghanah dan ia
 pun
 p un d atan
at angg memen
mem enuh
uhii pan
pa n ggil
gg ilan
an te
terse
rsebb ut
ut.. Mereka
Me reka b erka
er kata
ta,,
‘Sesungguhnya kami menjamin Abu Bakar karena jaminanmu agar 
beribadah kepada
melanggarnya. Tuhannya diMasjid
Ia membangun rumahnya saja, tapi
di halaman ia telah
rumahnya,
kemudian secara terang-terangan shalat dan membaca al-Quran
di Masjidnya itu. Kami sangat khawatir istri-istri dan anak-anak
kami tergoda olehnya. Cegahlah ia! Jika ia memilih untuk
menyembah Tuhannya di rumahnya, maka biarkan ia
melakukannya. Tapi jika menolak dan ia tetap akan menyembah
Tuhanya secara terang-terangan, maka mintalah kepadanya agar 
mengembalikan jaminanmu. Karena kami tidak ingin
mempermalukanmu, dan kami tidak mengizinkan Abû Bakar 
beribadah secara terang-terangan….’”
terang-terangan….’”

Melempar dengan Batu

Ibnu Hibban dan Ibnu Huzaimah telah meng


mengeluarkan
eluarkan hadits
dalam kitab Shahih-nya dari Thariq al-Muharibi, ia berkata; Aku
melihat Rasulullah saw.
saw. lewat pasar Dzil Majaz. Ia memakai jubah
berwarna merah. Beliau bersabda:

«   ‫ ﻔ ﹾ ﺤ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻻﱠ‬ ‫ ﹶ ﻪ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﹸ‬ ‫ ﹸ‬ ‫ﺎ ﺱ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬»


Wahai manusia, katakanlah Lâ Illâha Illallâh, niscaya kalian akan
berbahagia.

Pada saat itu ada seorang laki-laki


lak i-laki yang mengikuti Rasulullah saw.
saw.
sambil melemparinya
melemparinya dengan batu. Akibatnya
Akiba tnya tumit dan betis beliau
b eliau
berdarah. Orang itu berkata, “Wahai manusia!, Jangan

mengikutinya karena ia adalah pendusta.” Aku berkata, “Siapa


orang itu? Mereka berkata, Ia adalah anak muda dari bani Abdil
A bdil
Muthalib.” Aku berkata lagi, “Lalu siapa orang yang mengikutinya

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 171

sambil melemparinya dengan batu?”


ba tu?” Mereka berkata, “Abdul
“Abdul Uzza”,
Uzza ”,
 Abû Lahab.

Melempar Kotoran, seperti Kotoran Unta dan Lainnya

Imam al-Bukhâri telah meriwayatkan dari Abdullah ra., ia


berkata; Ketika Nabi saw.
saw. sedang sujud dan di sekitarnya
sekitar nya terdapat
sekelompok orang Quraisy
Qur aisy,, datanglah Uqbah bin
b in Abi Mu’ith dengan
membawa kotoran unta yang telah disembelih dan
melemparkannya ke punggung Nabi saw; maka Nabi tidak
mengangkat kepalanya. Kemudian Fatimah datang dan mengambil
kotoran itu dari
d ari punggung Nabi saw.saw. Beliau membiarkan apa yang
dilakukan orang-orang Quraisy itu kemudian bersabda:

‫ ﺔ‬‫ ﻴﻌ‬‫ﺭ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﹶﺔ‬‫ ﻋ‬‫ﻭ‬  ‫ﺎﻡ‬‫ ﻫ ﺸ‬ ‫ ﻦ‬ ‫ﻞ‬‫ﻬ‬‫ ﺟ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ ﺶ‬‫ ﹸﺮ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ ﻸ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﹶ‬‫ ﻋ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬
»

« ‫ﹶ ﻒ‬‫ ﺧ‬ ‫ ﻦ‬ ‫ ﻲ‬‫ﹸ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﹶ ﻒ‬‫ ﺧ‬ ‫ﻦ‬  ‫ ﺔﹶ‬‫ﹸﻣ‬‫ﻭ‬  ‫ ﺔ‬‫ ﻴﻌ‬‫ﺭ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﺔﹶ‬‫ ﺷ‬‫ﻭ‬
Ya Allah, bin
binasakanlah
asakanlah segol
segolongan
ongan orang
o rang Quraisy, yaitu Abû Jahal
bin Hisyam, Uthbah binbi n Rabî’ah, Syaibah Ibnu Rabî’ah, Umayah
 Binn Khala
 Bi Kh alaff atau
at au Ubay
Ub ay b in Kh
Khal
alaf,
af,   (dua nama yang terakhir
merupakan keraguan dari perawi hadits ini).

 Abdullah berkata, “Di kemudian hari aku melihat mereka


mereka telah
terbunuh dalam perang Badar. Mereka semua dilemparkan ke
dalam sumur Badar kecuali Umayah atau Ubay. Tubuhnya telah
terpotong-potong sehingga tidak dilemparkan ke sumur.”

Ibnu Sa'ad telah meriwayatkan dalam ath-Thabaqat dari dari ‘Aisyah


ra., ia berkata; Rasulullah saw.
saw. bersabd
bersabda:
a:
  ‫ ﻥﹾ‬  ,‫ ﻣ ﻌ ــ ﻂ‬ ‫ ﹶ ﻲ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﻭ ﻋﻘﹾ ﺔﹶ‬ ‫ﹶ ﻬ ﺐ‬ ‫ ﹶ ﻲ‬ ‫ ﻦ‬,‫ ﺟﺎ ﺭ ﻦ‬  ‫ ﺷﺮ‬  ‫ ﻛﹸ ﺖ ﻦ‬ »

172  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah

  ‫ ﻥﹶ‬  ‫ ــﺄﹾ‬‫ﹶ‬ ‫ ــ ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ﹶ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ،،‫ ﺎ ﻲ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ ﺎ ﻬ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﹾﻄ ﺮ‬‫ ﹶ‬ ،ِ‫ ﺙ‬‫ ﻭ‬‫ ﻔﹸ ﺮ‬ ‫ ﹾ‬ ‫ ﺎ‬ِ ‫ﺎ ﻥ‬‫ﺄﹾ‬‫ﹶ‬ ‫ﻛﹶﺎ ﻥﹶ‬
‫ﻲ‬  ‫ ﺎ‬ ‫ﻋﹶ ﻰ‬  ‫ﻪ‬  ‫ﺣ‬ ‫ﺮ‬ ‫ ﹾﻄ‬‫ ﹶ‬ ،،‫ﹾ ﻷﺫﹶ ﻯ‬  ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ ﻥﹶ‬  ‫ﺣ‬ ‫ﺮ‬ ‫ ﻄﹾ‬ ‫ﻣﺎ‬  ‫ﻌ ﺾ‬ 
«

 Aku berada di antara kejahatan dua tetangga,


tetangga, yaitu Abû Lahab
dan ‘Uqbah bin Abi Mu’ith. Keduanya suka membawa kotoran
unta kemudian dilemparkan ke pintu rumahku. Bahkan mereka
(orang Quraisy) pun suka membawa sebagian kotoran kemudian
dilemparkan ke rumahku.

Kemudian Rasul saw.


saw. keluar membawa kotoran
k otoran itu seraya berkata,
berk ata,
“Wahai bani Abdu Manaf, pertetanggaan seperti apakah ini?”
Kemudian Nabi saw.
saw. melemparkannya ke jalan.

Berusaha Menginjak Leher dan Menaburkan Tanah ke


Wajah

Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abû Hurairah, ia


berkata; Abû Jahal
J ahal pernah berkata, “Apakah
“Apakah Muhammad ditaburi
 wajahnya dengan tanah di depan kalian?” Kemudian ada yang
menjawab, “Benar.” Abû Jahal berkata, “Demi Latta dan Uzza,
 jika aku melihatnya
melihatnya melakukan hal itu, maka aku akan menginjak
lehernya atau akan menaburkan tanah ke wajahnya.” Abû Hurairah
berkata, “Kemudian Abû Jahal
J ahal mendatangi Nabi saw.,
saw., ketika beliau
sedang shalat. Ia bermaksud menginjak
menginja k leher Nabi saw
sa w. Maka, tidak
ada yang mengagetkan mereka, kecuali saat dia berjalan di
belakangnya dan menahan tangannya. Kemudian dikatakan
kepadanya, ‘Apa
‘Apa yang terjadi padamu?’ AbûAb û Jahal berkata, ‘Antara
‘Antara
aku dan Muhammad benar-benar ada parit api, monster yang

menakutkan, dipenuhi dengan sayap-sayap.’” Rasulullah saw.


bersabda:

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 173

«   ‫ ﻀ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺍ‬  ‫ ﻀ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻼﹶ ﹶﻜ ﺔﹸ‬‫ ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﹶﻄ ﻔﹶ‬‫ ﹶﻻ ﺧ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﻣ‬ ‫ﺎ‬    ‫»ﹶ‬
 Andai kata (Abû Jahal)
Jahal) mendekatiku,
mendekatiku, maka pasti ia akan
akan disambar 
anggota tubuhnya satu persatu oleh Malaikat.
Penyiksaan Tanpa Diceritakan Uslubnya

 Adz-Dzahab
 Adz -Dzahabii meriwayat
meriw ayatkan dala m at-Tarikh,  al-Baihaqi
kan dalam
dalam asy-Sya’bi, Ibnu Hisyam dalam as-Sirah, dan Ahmad dalam
 Fadha
 Fadhailil Shahabah
Shahabah dari Urwah, ia berkata; Ketika Bilal sedang disiksa
dan mengatakan  Aha Ahad,d, Ahad
Ah ad , Waraqah Bin Naufal berjalan
melewatinya, seraya berkata:  Ahad
 Ahad,, Ahad,
Ahad , Allah!
Alla h!  waha
 wahaii Bilal.
Bi lal.
Kemudian Waraqah
Waraqah menemui Umayah bin Khalaf dan orang-orang
dari Bani Jamuh yang telah menyiksa Bilal. Ia berkata; Umayah
berkata, “Aku bersumpah dengan nama Allah, jika kalian
membunuhnya dalam keadaan seperti itu, maka aku akan
menjadikannya
menjadikanny a sebagai orang yang senantiasa dikenal.” Itulah yang
terjadi, hingga suatu hari datanglah Abû Bakar ash-Shiddiq bin
 Abi Kuhafah
Kuhafah dan mereka
mereka sedang
sedang menyiksa
menyiksa Bilal. Rumah Abû Bakar
berada di perkampungan Bani Jamuh. Abû Bakar berkatab erkata kepada
Umayah, “Kenapa engkau
engkau tidak takut kepada Allah ketika
k etika menyiksa
orang miskin ini? Sampai kapan engkau akan menyiksanya?”
Umayah berkata, “Engkaulah yangyan g telah merusak orang ini, karena
itu selamatkanlah ia dari apa yang engkau lihat.” Abû Bakar
berkata, “Baik aku akan melakukannya. Aku mempunyai budak
hitam yang lebih kokoh dan lebih kuat memegang agamamu
agamamu dari
padanya. Aku serahkan budak tersebut kepadamu sebagai
pengganti Bilal.” Umayah berkata, “Aku terima.” Abû bakar
berkata, “Ya,
“Ya, budak itu untukmu.” Maka Abû Bakar memberikan

budaknya kepada Umayah dan mengambil Bilal, lalu


memerdekakannya. Sebelum hijrah dari Makkah, Abû Bakar
memerdekakan
memerdekakan enam budak bersama Bilal karena (masuk) Islam.

174  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Bilal adalah yang ketujuh, yang lain adalah Amir bin Fuhirah yang
ikut di perang Badar dan Uhud, terbunuh di Bi-r Ma’unah, sebagai
syahid; Umu ‘Ubays; dan Zinirah.

 Al-Hâkim telah mengeluarkan dalam kitab al-Mustadrak,


ia berkata, “Hadits ini shahih, memenuhi syarat Muslim”, adz-
Dzahabi menyetujuinya dalam kitab   at-Talkhîsh   dari Jabir,
sesungguhnya Nabi saw.
saw. menghampiri Amar dan keluarganya yang
sedang disiksa. Kemudian Rasul saw.
saw. bersabda:

« ‫ﺔ‬‫ﺍﹾ ﺠ‬ ‫ ﹸﻛﻢ‬‫ ﻋﺪ‬ ‫ﻣ‬  ‫ ﹶ ﻥﱠ‬ ‫ﺎ ﺳﺮ‬ ‫ ﻭﺁ ﻝﹶ‬ ‫ﻤﺎﺭ‬ ‫ ﻋ‬ ‫ﺁ ﻝﹶ‬ ‫ﺍ‬‫ﻭ‬‫ ﺸﺮ‬‫ﹶ‬ »

 B e rge
 Be rg e m b i r a l a h w a h a i k e l u a rg
rgaa A m a r d a n ke
kell u a rga
rg a Ya sir,
si r,
 sesungguhnya tempat yang dijanjikan kepada kalian adalah adalah surga.
surga.

 A hmad
 Ahm ad te
tela
lahh meri
me riwa
waya
yatk
tkan
an d enga
en gan
n i snad
sn ad yang
ya ng pera
pe rawi
winy
nya
a
terpercaya
terpercaya dari Utsman ra., ia berkata,
b erkata, aku datang bersama Rasul
saw. Beliau memegang tanganku. Kami berjalan-jalan di Batha
hingga beliau mendatangi
mendatangi bapak dan ibunya Amar dan keluarganya
yang sedang disiksa. Abû Amar berkata, “Wahai Rasulullah!,
 Apakah seperti ini?” Kemudian Rasulullah saw.saw. bersabda:

«‫ﻠﹾ ﺖ‬‫ ﹶ ﻌ‬‫ ﹶ ﺪ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺎ ﺳ ﺮ‬ ‫ ﻵ ﻝ‬ ‫ﺍﻏﹾ ﻔ ﺮ‬  ‫ ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬  ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬ ‫ﹸ ﻢ‬ ‫ ﺮ‬‫»ﺍ ﺻ‬
 Bersabarlah! Kemudian beliau bersabda, “Ya “Ya Allah, ampunilah
keluarga Yasir! (Yasir berkata,) “Aku akan tetap bersabar”

Membuat Kelaparan

Ibnu Hibban telah mengeluarkan dalam kitab Shahih-nya


dari Anas, ia
i a bekata; Rasulullah saw.
saw. bersabda:

                            »
‫ﺎ‬‫ﻡ‬‫ـﻭﻣـﺎ‬  ‫ﷲ‬‫ ﺍ ﹶﻃﻌ‬ ‫ ﻲﻲ‬ ‫ﺎ‬‫ﻭﺖﻣ‬  ‫ﹶﺧﺔﻔﹾ‬‫ﻭﹸﹶ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻡﹶ‬‫ﻘ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﻭ‬ ‫ ﻦ‬‫ﻦـﺪ‬ ‫ﺣﻣ‬ ‫ﺆﹶﹶﺫ ﹶﻼﻯ ﹶﺙﹲ‬ ‫ﹶﺎ ﻲ‬‫ﻭﻣﻋ‬ ‫ﷲﺖ‬‫ﹶﺍ‬ ‫ﻲ‬‫ﹶ ﹶﻘﺪ‬ ‫ﺖ‬،،‫ﺪ‬‫ﹶﻭﺫﺣ‬ ‫ﹸ‬ ‫ﻑ‬‫ﺪ‬‫ﹶ‬‫ﺎﻘ‬‫ﺨﹶ‬ 
‫ ﺑ ﹸﻂ ﹶﻼ ﻝ‬  ‫ﻩ‬‫ﺍ‬‫ﺭ‬‫ﺍ‬‫ﻭ‬  ‫ﻻﱠ ﻣﺎ‬
 

‫ﺎ‬ ‫ـ‬ ‫ﻌ‬‫ﹶﻃ‬  ‫ ﻲ‬ ‫ ﻭ ﻣﺎ‬ ‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻴ‬‫ﹶ‬‫ﻭ‬  ‫ﻡ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺑﻴ ﻦ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ Konsisten


 ‫ﹶ ﹶﻼ ﺙﹲ‬ ‫ﻋﹶ ﻲ‬Dalam
 ‫ﺖ‬lam‫ﹶﺗ‬  ‫ﺪ‬Kebenar
Da ‫ﹶ ﹶﻘ‬  ،،‫ﺪ‬‫ﺣ‬an‫ﹶ‬  ‫ ﻑ‬ ‫ ﺎ‬ ‫ ﺨ‬ ‫ ﻳ‬
Kebenaran 175

‫ ﻂﹸ ﻼﹶ ﻝ‬    ‫ﺍ‬‫ﺍﺭ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺎ‬‫ﻻﱠ ﻣ‬


«

 Aku telah disiksa kar


karena
ena Allah, dan tidak ada seorang pun yang 
dianiaya. Aku telah ditakut-takuti karena Allah, dan tidak ada
 seorang pun yang ditakut-takuti. Aku telah diboikot selama tiga
hari tiga malam, dan aku tidak melihat makanan sedikit pun kecuali
yang tersembunyi di balik ketiak Bilal.
Ibnu Hibban juga telah mengeluarkan dalam kitab Shahih-nya, al-
Hâkim dalam al-Mustadrak , ia berkata, “Hadits ini shahih
memenuhi syarat Muslim”, adz-Dzahabi menyetujui dalam kitab
at-Talkhîsh dari Khalid bin Umair al-Adawiy, ia berkata; Atabah
bin Gazwan khutbah di hadapan kami,
k ami, ia memuji Allah kemudian
berkata, “…Aku telah melihat diriku, dan aku termasuk yang
ketujuh dari tujuh orang yang bersama Rasulullah saw.
saw. Kami tidak
mempunyai makanan sedikit pun kecuali dedaunan pohon,
pohon , hingga
sudut bibir kami terluka. Aku memungut satu kain kemudian
memotongnya
memotong nya menjadi dua antara aku dan Sa'ad bin Abi
A bi Waqas,
yang dikenal dengan julukan penunggang kuda Islam. Kemudian
aku memakai kain itu setengahnya dan Sa'ad setengahnya lagi.
Pada hari ini tak seorang pun di antara kami yang hidup kecuali
menjadi amir (pemimpin) di sebuah wilayah. Aku berlindung
kepada Allah agar tidak menjadi besar dalam diriku tapi kecil di
hadapan Allah…”

Pemboikotan

Ibnu Sa'ad telah meriwayatkan dalam ath-Thabaqat dari


al-Waqidi… dari Ibnu Abbas, dan Abû Bakar bin Abdurrahman
bin al-Haris bin Hisyam, dan Utsman bin Abi Sulaiman bin Jubair
Jub air

bin Muth’im, hadits sebagian mereka masuk kepada sebagian


sebagia n yang
lain: … Orang Quraisy telah menulis surat kepada Bani Hasyim
agar mereka tidak menikah, berjual-beli dan bergaul dengan kaum

176  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Quraisy… Mereka telah memutuskan bantuan barang dagangan
dari Bani Hasyim. Bani Hasyim tidak keluar
k eluar kecuali dari satu musim
ke musim yang lain hingga ditimpa kepayahan dan terdengar suara

tangisan anak-anak mereka dari balik lembah. Di antara orang


Quraisy ada yang senang melihat hal itu dan ada yang tidak
senang… Mereka tinggal di lembah itu selama tiga tahun… Adz-
Dzahabi dalam at-Tarikh  telah menceritakan kabar pemboikotan
ini dari Musa bin Uqbah dari Az-Zuhri.

Mengolok-olok dan Mengejek

Ibnu Hisyam berkata dalam Sirah, Ibnu Ishaq berkata; Aku


telah dikabari Yazid bin Ziad dari Muhammad bin Ka’ab al-Karzi,
setibanya di Thaif, Rasulullah saw. pergi menemui beberapa
penduduk Tsaqif.
Tsaqif. Mereka
Mereka adalah para pemimpin dan tokoh-tokoh
tok oh-tokoh
Tsaqif. Mereka ada tiga orang bersaudara… Kemudian Rasulullah
saw.. duduk bersama mereka
saw mereka dan mengajak kepada agama Allah.
Rasulullah saw. menyampaikan kepada mereka tentang tujuan
kedatangannya, yaitu mencari orang yang siap menolongnya, dan
berjuang bersama beliau menghadapi siapa saja di antara kaumnya
yang menentang beliau. Salah seorang dari mereka berkata,
berk ata, “Aku
“Aku
siap mencabut kain Ka’bah dan membuangnya jika Allah memang
mengutusmu sebagai Nabi.”
Nabi .” Yang
Yang lain berkata, “Apakah
“Apakah Allah tidak
mendapatkan yang lain untuk diutus
d iutus selain engkau?” ...Kemudian
mereka memprovokasi orang-orang pandir dan hamba sahaya
untuk mencaci-maki Rasulullah saw. dan meneriakinya dengan
kata-kata kotor...

Ibnu Hibban mengeluarkan dalam Shahih-nya dari Abdullah bin


 Amr,, ia berkata;
 Amr berka ta; …Aku telah hadir
had ir bersam
bersamaa mereka dan para
pembesarnya berkumpul di al-Hijr, kemudian mereka bercerita
tentang Rasulullah saw.
saw. dan berkata;
berk ata; Kami tidak melihat perlakuan

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 177

dari laki-laki itu yang menjadikan kami tetap sabar atasnya. Ia


menganggap
mengangg ap bodoh mimpi-mimpi (hayalan) kami, mencaci maki
nenek moyang kami, dan mengejek agama kami; memisahkan

 jama’ah kami dan memaki-maki Tuhan kami. Kami telah bersabar


darinya atas perkara yang agung (serius), atau sebagaimana yang
biasanya mereka katakan. Ketika mereka masih bergelimang dalam
kondisi seperti
seper ti itu, tiba-tiba datanglah
da tanglah Rasulullah saw.
saw. Beliau tampak
berjalan hingga menghampiri tiang (Ka’bah). Beliau melewati
mereka
mere ka sambil thawaf di Baitull
Baitullah.
ah. Ketika beliau melewati mer
mereka,
eka,
mereka
mere ka mengejek dengan beberapa perkataan. Abdullah bin Amr
berkata; Aku mengenali pengaruh ejekan itu di wajah beliau,
kemudian beliau berlalu. Ketika beliau melewati mereka kedua
kalinya, mereka
mereka kembali mengejek lagi seperti yang pertama kali,
dan aku mengenali pengaruh ejekan itu di wajah beliau, dan beliau
berlalu. Kemudian melewati mereka ketiga kalinya, mereka pun
kembali mengejeknya seperti tadi. Kemudian beliau bersabda:

‫ﻢ‬ ‫ ﹸﻜ‬‫ ﺟﹾ‬ ‫ﹶ ﹶﻘ ﺪ‬ ‫ ﺪﻩ‬  ‫ ﺪ‬‫ ﻤ‬‫ ﺤ‬‫ﻣ‬ ‫ﻔﹾ ﺲ‬ ‫ﺍﱠ ﺬ ﻱ‬‫ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶﻣ‬ ‫ ﺶ‬‫ﹸﺮ‬ ‫ﺸﺮ‬ ‫ﻌ‬‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬ ‫ ﹶﻥ‬‫ﻌ‬‫ ﻤ‬‫ ﺴ‬‫ﹶ‬ »
 «...‫ﺢ‬  ‫ ﺬﱠ‬ ‫ ﻟ‬ ‫ ﺎ‬ِ
 Apakah kalian mendengar
mendengar wahai
wahai kaum Quraisy! Ingat, demi
demi Allah
yang menggenggam jiwa Muhammad, sungguh aku datang kepada
kalian untuk memenggal (kalian)….”

Memutuskan Hubungan antara Pimpinan dan Pengikut

Imam Muslim telah meriwayatkan dari Sa'ad, ia berkata;


kami pernah bersama Nabi saw., jumlah kami ada enam orang.
Kemudian kaum Musyrik berkata kepada Nabi, “Usirlah mereka

itu agar tidak lancang kepada kami.” Sa'ad berkata; Sahabat Rasul
saw. pada saat itu adalah aku, Ibnu Mas’ud, seorang lelaki dari
Hudzail, Bilal, dan dua orang lelaki yang tidak aku kenali namanya.

178  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Kemudian ucapan kaum Musyrik
Musyr ik itu mempengaruhi diri Nab
Nabii saw.,
saw.,
dengan izin Allah. Sehingga Nabi saw.
saw. berbicara di dalam hatinya,
kemudian turunlah Firman Allah:

 (  ç…µ µ γ y  _ ô ρu  tβρβ  ρ‰ ‰ß ƒ   Ìƒã © ©Äc ´  Å è y   $9ø ρ$#u  οÍ ρ4 ‰ y  tó ó  $ 9ø Î$$  / Ο  −γ γß /  ‘u  βθ 
βt  θ ãã ‰ 
‰ô tƒ   
t   %Ï%  !  $ !©# ŠÏ  ã Ü 
Üô ?s  ωŸ  ρu 
 Da n ja
 Dan jann ganl
ga nlah
ah ka
kamu
mu me
meng
nguu sir
si r o rang
ra ng-o
-ora
rang
ng yang
ya ng meny
me nyer
eruu
Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka
menghendaki keridhaan-Nya.
keridhaan-Nya. (TQS. al-An’am[6]:
al-An’am[6]: 52)

 Tawar-menawar
 Tawar-menaw ar antara  Mabda (Ideologi) dengan Tahta,
Harta, dan Wanita

 Abû Ya’la
Ya’la dalam al-Musnad dan Ibnu Muin dalam Tarikh-
nya telah meriwayatkan dengan isnad yang perawinya terpercaya
selain al-Ajlah, tapi kemudian ia menjadi orang yang terpercaya.
Dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Abû Jahal dan segolongan
pembesar Quraisy berkata, “Sungguh telah menyebar pada kita
urusan Muhammad. Karena itu carilah seorang lelaki yang sangat
mengetahui sihir, perdukunan, dan syair. Kemudian ajaklah ia
berbicara dan suruh ia mendatangkan penjelasan kepada kami
tentang urusan Muhammad.” Maka Utbah berkata, “Aku telah
mendengar perkataan tukang sihir
si hir,, dukun, dan para penyair. Aku
mempunyai
mempu nyai pengetahuan tentang semua itu, dan tidak akan samar
bagi kami jika urusan Muhammad adalah termasuk sihir,
perdukunan, dan syair.”
syair.” Kemudian Utbah mendatangi Nabi saw.,saw.,
dan berkata, “Wahai Muhammad!, siapa yang lebih baik, apakah
engkau atau kah Hasyim? Siapakah yang lebih baik, apakah
apaka h engkau
atau Abdul Muthalib? Siapakah yang lebih baik, apakah engkau
atau Abdullah?” Maka Nabi tidak menjawabnya. Utbah berkata,

“Lalu kenapa engkau


engk au mencaci tuhan-tuhan
tuhan-tuhan kami dan menyesatkan
nenek moyang kami? Jika engkau melakukan hal itu karena ingin
tahta, maka kami akan mengikat
mengikat panji-panji
panji -panji kami kepada engkau

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 179

sehingga engkau jadi pemimpin kami; jika engkau inginkan wanita


maka kami akan menikahkan engkau dengan sepuluh wanita yang
bisa engkau pilih dari wanita Quraisy sekehendakmu; dan jika

engkau menginginkan harta, maka kami akan mengumpulkan


harta-harta kami untukmu yang bisa mencukupimu dan
keturunanmu.” Rasulullah saw.
saw. diam
di am tidak berbicara.
b erbicara. Ketika Utbah
selesai bicara, Rasulullah saw. membaca:

$  Ρº #u™   ö %è … µ µç G Gç  ≈  ƒt #u™   M 


ô n==   Á 
Å_  èù   = 
Á Ò  ≈ tGG   .  . Ï ∩⊄∪  ΟŠ 
É  mÏ   § $ 9$#  ≈ 
 ΟŠ  Ç  q uΗ Η ÷    § $ 9$#   z  iΒÏ  ≅ƒ≅× ƒ ”Í  ∴ ∴  ?s  ∩⊇∪  Ο  Ο $ m
 ≈ 
 ∩⊂∪ tβθ 
β  θ ϑ  ß ô  5 ö Ïj  | Î
ϑ n=  =  è èt ƒ  Θ θ 
 θ s))    9 $ ‹ ‹ /  t tã 
 Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
 H â Mîm. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha
 Peny
 Penyayang
ayang.. Kitab
Kitab yang dijelask
dijelaskan
an ayat-aya
ayat-ayatnya,
tnya, yakni
yakni bacaan
bacaan dalam
dalam
bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui. (TQS. Fushilat [41]:
1-3); hingga sampai ayat ketiga belas:

 yŠ  θ  ß  7  Ï Ï ÷ Ïi Z  Ï ö ä  è ö ö à
  ϑ ϑ rO  ρu  Š$ tã  π π s))   è è   ≈  |¹   Ÿ 
≅ W W Β π s))    è è ≈  |    / 
 3  ? ‘x‹ 
 /  3    Ρr&  ≅ ≅ ))  sù 
 Ji ka mereka ber
 Jika berpali
paling
ng maka katakanl
kat akanlah,
ah, “Aku telah
tela h memper-
mempe r-
ingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum
`Aad dan kaum Tsamud. (TQS. Fushilat [41]: 13)

Kemudian Utbah menahan mulut Rasulullah saw. dan memohon


belas kasih Rasul saw.
saw. dengan sangat agar berhenti
b erhenti membacakan
al-Quran. Utbah sejak saat itu tidak menemui keluarganya dan
menahan diri dari mereka. Abû Jahal berkata, “Wahai kaum
Quraisy!, demi Allah, kami tidak melihat Utbah kecuali
k ecuali telah keluar
dari agama kita untuk memeluk agama Muhammad. Ia tertarik
dengan makanan Muhammad. Semua itu tidak akan terjadi jika

tidak ada kebutuhan yang menimpanya. Marilah kita berangkat


bersama-sama menemuinya.” Mereka pun berangkat menemui
Utbah. Abû Jahal berkata, “Wahai Utbah!, demi Allah, kami tidak

180  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
takut kecuali engkau memihak kepada Muhammad, dan engkau
tertarik dengan urusan Muhammad. Jika engkau mempunyai
kebutuhan, maka kami akan mengumpulkan harta kami untukmu

yang bisa memberikan kecukupan kepadamu daripada makanan


Muhammad.” Mendengar hal itu Utbah marah dan bersumpah
dengan nama Allah bahwa tidak akan berbicara dengan
Muhammad selamanya.” Utbah berkata, “Kalian “Kali an telah mengetahui
bahwa aku adalah orang Quraisy yang paling banyak hartanya.
Tetapi sungguh aku
ak u telah datang kepada Muhammad.” Kemudian
Utbah menceritakan kisahnya kepada mereka hingga berkata,
“Kemudian Muhammad menjawabku dengan sesuatu perkataan.
Demi Allah, itu bukan
b ukan sihir, syair,
syair, dan perdukuna
perdukunan;n; ia membacakan:

$  Ρº #u™   ö %è … µ µç GçG   ≈  ƒt #™u   M 


ô  n==   Á 
Å_  èù   = 
Á Ò  ≈ tGG   . . Ï  ∩⊄∪  ΟŠ 
É  mÏ   § $ 9$#  ≈ 
 ΟŠ  Ç  q uΗ Η  ÷  § $ 9$#   z  ΒÏi  ≅ƒ≅× ƒ ”Í  ∴ ∴  ?s  ∩⊇∪  Ο  Ο $ m
 ≈ 
 ∩⊂∪ tβθ 
β  θ ϑ  ß ô  5 ö Ïj  | Î
ϑ n=  =  è ètƒ   Θ θ 
 θ s))    9 $ ‹ ‹/   t tã 
 Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
 Haa Miim. Diturunkan
Diturunkan dari Tuhan YangYang Maha
Maha Pemurah
Pemurah lagi Maha
 Peny
 Penyaya
ayang.
ng. Kita
Kitabb yang dijelaska
dijelaskann ayat-aya
ayat-ayatnya,
tnya, yakni
yakni bacaan
bacaan dalam
dalam
bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui. (TQS. Fushilat [41]:
1-3); hingga sampai pada ayat ketiga belas:

 yŠ  θ  ß Ï Ï ÷ Ïi Z  Ï ö ä è ö ö à
  ϑ ϑr O  ρu  Š$ tã  π π s))    è è ≈  |¹   Ÿ 
≅ W WΒ  π s))    è è ≈  |¹
    /  /   ? ‘x‹ 
  Ρr&  ≅ ≅ ))  sù 
 Ji ka mereka be
 Jika berpal
rpalin
ingg maka katakanla
katak anlah,
h, “Aku telah
tela h memper-
mempe r-
ingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum
`Âd dan kaum Tsamud. (TQS. Fushilat [41]: 13)

Kemudian aku menahan mulutnya dan memohon kasih sayangnya


dengan sangat untuk berhenti membaca al-Quran. Kalian sungguh

telah mengetahui bahwa jika Muhammad mengatakan sesuatu,


telah mengetahui bahwa jika Muhammad mengatakan sesuatu,
maka ia tidak akan dusta. Aku sangat khawatir akan turun siksa
kepada kalian.” (Hadits ini diriwayatkan
diriway atkan oleh Ibnu Muin yang

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 181

berbeda dengan Riwayat Ibnu Ishak dari Muhammad bin


Ka’ab al-Qurdzi, yang dalam riwayat itu terdapat Rawi yang
majhul , dan diceritakan dalam Sirah Ibnu Hisyam)

Mencaci-maki

 A l -Bu
 Al -B u k h â r i d a n M u s l i m t e l a h m e r i w a y a t k a n d a r i
 Abdurrahman
 Abdurrah man bin Auf ia berkata; ketika kami bediri di barisan
perang Badar,
Badar, aku melihat ke kanan dan kiriku, tiba-t tiba-tibaiba aku melihat
dua orang anak muda dari kaum Anshar. Aku berharap agar aku
berada disamping keduanya. Kemudian salah seorang dari
keduanya memegangku dan berkata, “Wahai paman!, Apakah
engkau mengenal Abû jahal?”
jahal? ” Aku berkata,
berk ata, “Ya,
“Ya, Apa keperluanmu
kepadanya wahai anaku?” Ia I a berkata, “Aku
“Aku mendapat kabar bahwa
ia telah mencaci maki Rasulullah saw. Demi Allah yang
menggenggam jiwaku, apabila aku melihatnya maka tidak akan
berpisah pakaianku dan pakaiannya hingga matilah yang paling
cepat di antara kami.” Maka akuak u sangat kagum terhadap anak itu.
Kemudian anak yang kedua pun memegangku
memegangku dan berkata seperti
seper ti
yang pertama….

 Al-Bukhâri dan Muslim juga telah meriwayatkan dari Ibnu Abb


Abbas
as
ra. tentang firman Allah:

Í ô Ï  é   Ï  Î ö ø
  p$  5κ κ    M ù$   Bs  Ÿ 
ù$  ƒ   ω ρu  y   ?Ÿ 
ξ |Á 
   /  yγ    Bg  g  r  Ÿ 
ω ρu 
 Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu
suaramu dalam shalatmu dan
 janganlah pula merendahkannya
merendahkannya (TQS. al-Isra’ [17]: 110)

Ibnu Abbas berkata ayat ini diturunkan


ditur unkan ketika Rasulullah saw.
saw. sedang
dakwah secara sembunyi sembunyi
sembunyi di Makkah. Rasulullah saw.
saw. ketika
shalat bersama para sahabat, suka mengeraskan suaranya ketika
membaca al-Quran. Jika orang-orang musyrik mendengarnya,
mendengarnya, maka

182  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
mereka akan mencaci maki al-Quran, mencaci maki yang
menurunkannya dan yang membawanya. Allah berfirman kepada
nabi-Nya:

  p$  5κ κ    M ù$ 
Í ô Ï  é  Bs  ωŸ  ρu   7 
ù$  ƒ   Ÿ |Á 
y   ?ξ     /  yγ    Bg  g  r  ωŸ  ρu 
Ï  Î ö ø
 Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu
suaramu dalam shalatmu dan
 janganlah pula merendahkannya
merendahkannya (TQS. al-Isra’ [17]: 110)
110)

Maksudnya, engkau jangan mengeraskan bacaan hingga didengar


oleh orang-orang musyrik, akibatnya mereka akan mencaci maki
al-Quran. Maksud dari firman Allah “wala tukhafit biha”  adalah
 janga
 ja ngan
n menyem
men yembu
buny
nyii kan
ka n bacaa
ba caan
n shalat
sha latmu
mu dari
da ri sahab
sah abatm
atmu,
u,
sehingga tidak bisa
b isa mereka dengar,

W   Î Ï ÷ Æ ö
6y ™  7 
 ξ‹ 6  y   99≡≡sŒ  t        t/   t FF  $ /$# ρu 
Tapi carilah yang pertengahan di antara hal itu.  (TQS. al-Isra’
[17]: 110)

 Ahmad telah meriwayatkan dalam al-Musnad,  para perawinya


terpercaya,
terpercaya, dari Abû Hurairah
Hurai rah dari N
Nabi
abi saw.,
saw., beliau bersabda:

‫ ﻥﹶ‬‫ ﺴ‬ ‫ﻢ‬ ‫ ﻬ‬‫ﻤ‬‫ ـ‬‫ ﺷ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﺶ‬‫ﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﹸ‬  ‫ ﻦ‬‫ﹶﻌ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻑ‬ ‫ﺮ‬‫ ﺼ‬ ‫ﻒ‬ ‫ ﻛﹶ‬ ‫ﺍ‬‫ ﻭ‬‫ﺮ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹶﹶ‬ »

‫ ﺪ‬‫ ﻤ‬‫ ﺤ‬‫ ﻣ‬  ‫ ﹶ‬‫ ﻭ‬‫ﻤ‬ ِ‫ﻣ‬‫ﺬﹾ‬ ‫ﻣ‬


«

 Apakah kalian tidak melihat bagaimana Allah memalingkan


memalingkan dariku
kutukan kaum Quraisy, dan caci maki mereka. Mereka memaki-
makiku sambil mencela, padahal aku adalah Muhammad.

Dalam hadits Mutafaq ‘alaih, Ibnu Abbas berkata, ketika turun


firman Allah:
š  Î t ø F $ y   s u  Ï t  ö É r u 
 ∩⊄⊇⊆∪  
 /  %{# 7    
  ±  ‹ Ρ ρ& 
± ã ‘‹ 

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 183

 Dan berilah peringatan kepada kerabat-ke


kerabat-kerabatmu
rabatmu yang
yang terdekat,
terdekat,
(TQS. Asy-Syu’ara [26]: 214)

Rasulullah saw. keluar hingga naik ke bukit Shafa, kemudian


beteriak, “Hai selamat pagi!” Kaum Quraisy
Qur aisy berkata, “Siapa yang
berteriak
berteria k itu?.” Mereka berkata, “Ia adalah
adalah Muhammad.” Kemudian
mereka
mere ka berkumpul menujunya. Beliau bersabda:
b ersabda:

‫ﻢ‬‫ﻞ ﹶﻛﹸ‬‫ﺍ ﹾﺠ‬ ‫ﻫ ﹶﺬﺍ‬  ‫ﻔﹾ ﺢ‬‫ ﺴ‬ ‫ﺝ‬‫ﺮ‬‫ ﺨ‬ ‫ﻼ‬ ‫ﺧ‬
  ‫ﹶﻥﱠ‬ ‫ﻜﹸﻢ‬‫ﺮ‬‫ﹶ ﺧ‬   ‫ﹶ‬ ‫ﻢ‬‫ﹶ‬‫ﹶﺭ‬ »

‫ﻦ‬ ‫ﹶﻜﹸﻢ‬ ‫ﺬﻳﺮ‬ ‫ﻲ‬


 ‫ ﹶ‬ :‫ ﹶﺎﻝﹶ‬ ،‫ﺎ‬‫ ﻛﹶﺬﹾ‬‫ﻚ‬‫ﻋﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ﺮ‬‫ﺟ‬ ‫ﻣﺎ‬  :‫ﺍ‬  ‫ﹶﺎﹸ‬ ‫؟‬‫ ﻲ‬‫ﺪ‬‫ﺼ‬‫ﻣ‬

 ،‫ﻡ‬ ‫ﹶﺎ‬ ‫ﹸﻢ‬ ،‫ﺎ‬‫ﻌ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺟ‬


 ‫ﻬﺬﹶﺍ‬ ‫ﻚ‬
 ‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬ :‫ﻬﺐ‬ ‫ﹶ‬  ‫ﹶ‬ ‫ ﹶﻘﹶﺎﻝﹶ‬،‫ﺷﺪﻳﺪ‬
  ‫ﻋﺬﹶﺍﺏ‬  ‫ﺪﻱ‬ 
«  ‫ﺐ‬
 ‫ﻭ‬ ‫ﺐ‬‫ﹶﻬ‬ ‫ ﹶﻲ‬ ‫ﺍ‬‫ﺪ‬ ‫ﺖ‬   ‫ﹶﺖ‬‫ﺰ‬‫ﹶ‬
 Bagaiman pendapat kalian jika aku kabarkan bahwa
 Bagaiman b ahwa saat ini ada
 pasukan kuda
kuda yang keluar dari
dari balik bukit ini, apakah
apakah kalian akan
mempercayaiku? Mereka berkata, “Kami
“Kami tida
tidakk pernah mengenalmu
berdusta.”
berdusta .” Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku adalah pemberi
 peringatan bagi kalian, bahwa di hadapanku ada siksa yang sangat 
keras.” Abû Lahab berkata, “Celaka engkau Muhammad, apakah
untuk ini engkau mengumpulkan kami?” Kemudian turunlah
firman Allah, surat al-Lahab [111]: 1, “ Binasalah kedua tangan
 Abû Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.”

 Ath-Thabrâ
 At abrâni
ni telah meng
engeluarkan dari Manbats al-Azdi, ia berkata;
arkan
 Aku
 Aku melih
melihat
at Rasul
asulull
ullah
ah saw.
saw. di masa
masa jahil
jahiliya
iyah,
h, ia bersabda,, “Wahai
bersabda
manusia, katakan “Tiada tuhan selain Allah”, pasti kalian berbahagia”.
Maka dari kaum Quraisy ada yang meludahi wajah Rasul saw.
saw. Ada yang
menaburkan tanah ke wajahnya, dan ada yang mencaci maki hingga
tengah hari. Kemudian ada seorang anak wanita yang datang kepada
Rasulullah saw. membawa wadah yang cukup besar yang dipenuhi air,

184  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
lalu beliau membasuh wajah dan kedua tangannya. Rasulullah saw.
bersabda, “Engkau jangan mengkhawatirkan bapakmu terbunuh atau
dihinakan”. Manbat al-Azdi
al-Azdi berkata,
berkata, “Siapa anak kecil itu?” Orang-orang
berkata, “Ia adalah Zainab anak Rasulullah saw.” Al-Haitsami berkata,
“Dalam hadits ini terdapat Manbats bin Mudrik, aku tidak
tidak mengenalnya,
tapi perawi yang lainnya terpercaya.”

Mendustakan

 Al-Bukhâri dan Muslim telah meriwayatkan dari Jabir


Jabi r b
bin
in
 Abdullah, ia berkata, aku mendengar Rasulullah saw.
saw. bersabda:

‫ﱠ ﻰ‬‫ﺔ ﻓﹶ ﺠ‬ ‫ﺍ‬‫ﺭ ﻭ‬  ‫ﻲ‬ ‫ ﻭ‬ ،، ‫ ﻼ‬‫ ﹶ ﺠ‬ ‫ﺮ‬‫ ﺍﹾ ﺤ ﺠ‬ ‫ ﻲ‬  ‫ ﺖ‬‫ ﹸﻤ‬  ‫ ﺶ‬‫ ﹸﺮ‬  ‫ﻲ‬ ‫ ﹶﻛﺬﱠ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶﻤ‬
  (  
) »

« ‫ﻪ‬‫ ﹶ‬ ‫ﺮ‬ ‫ ﹸﻈ‬‫ﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﺎﻪ‬‫ﺁ‬  ‫ ﻦ‬‫ ﻋ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﻫ‬‫ ﺮ‬‫ﹸ ﺧ‬  ‫ﺖ‬ ‫ ﹶ ﹶﻄﻔﻘﹾ‬   ‫ ﹾﻘﺪ ﺱ‬‫ ﺍﹾﻤ‬  ‫ ﺖ‬ ‫ ﻲ‬  ‫ﺍ ﷲ‬
 Ketika orang-orang Quraisy mendustakanku
mendustakanku (tentang berita Isra
 Mi’raj), aku berdiri di Hijr (Ismail)
(Ismail),, maka Allah menampakkan
(Baitul Maqdis); (Dalam riwayat lain), maka Allah menampakka
menampakkann
 Baitul Maqdis kepadaku.
kepadaku. Maka aku mulai memberitahukan
memberitahukan kepada
mereka tentang tanda-tandanya, sambil melihatnya.”

 Al-Bukhâri telah meriwayatkan dari Abi Darda ra., ia berkata,…


Nabi saw. bersabda:

 «...‫ﺖ‬
 «...  ‫ﻗﹾ‬‫ ﺪ‬‫ ﺻ‬ ‫ ﻜﹾ ﺮ‬   ‫ﹶ‬ ‫ ﹶ ﺎ ﻝﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﺖ‬‫ ﻛﹶ ﺬﹶ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﹶ ﻘﹸﻠﹾ‬ ‫ ﹸﻜ ﻢ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﹶ ﻲ‬‫ ﻌ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫» ﻥﱠ‬
Sesungguhnya Allah telah mengutusku kepada kalian tapi kalian
berkata, “Dusta engkau Muhammad”, dan Abû Bakar berkata, “Benar 
engkau Muhammad...”
Telah diceritakan sebelumnya,
sebelumnya, ketika menjelaskan
menjelaskan uslub penyiksaan
dengan melempar batu, dari
dari hadits Thariq
Thari q al-Muharibi, bahwa
b ahwa Abû
Lahab berkata tentang Rasulullah saw. D zil Majaz, “Kalian
saw. di pasar Dzil

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 185

 jangan mengikutinya karena ia adalah pendusta…” (Hadits ini


dishahihkan
dishahihkan oleh Huzaimah dan Ibnu Hibban).

Propaganda
Propaganda Negatif
N egatif dan Perlawanan

 Ahmad dan ath-Thabrân dengan isnâd —yang dikomentari


ath-Thabrânii dengan
oleh al-Haitsami— bahwa tokoh-tokoh perawinya sahih, dari
Ummu Salamah ra. dalam hadits yang panjang, ia berkata:
berka ta: …Ketika
keduanya (Abdullah bin Rabi’ah dan Amr bin al-Ash, penj.) keluar
dari sisinya (an-Najasyi), Amr bin al-Ash berkata, “Demi Allah!,
 Aku akan mendatangkan berita tentang mereka
mereka (kaum Quraisy)
besok dengan perkara yang akan membinasakan mereka.” Ummu
Salamah berkata; Abdullah bin Rabi’ah, orang yang paling kuat di
antara dua lelaki di kalangan kami, berkata kepada Amr bin al-
 Ash, “Jangan
Janga n kau lakuk
lak ukan
an itu,
itu , karena
ka rena mereka masih memiliki
memilik i
hubungan kekerabatan dengan kita, meski mereka bertentangan
dengan kita.” Amr berkata, “Demi Allah!, Aku akan memberi-
tahukan kepada an-Najasyi bahwa mereka menyakini Isa bin
Maryam adalah seorang hamba.” Ummu Salamah berkata; besok
harinya Amr bin al-Ash berkata kepadanya, “Wahai tuan raja!,
Mereka mengatakan
mengatakan perkataan yang sangat besar tentang Isa bin
Maryam, maka kirimlah utusan kepada mereka, tanyakanlah
kepada mereka apa pendapat mereka tentang Isa.” Ummu Salamah
berkata; kemudian an-Najasyi mengirim utusan untuk bertanya
kepada mereka tentang Isa.
Isa. Demi Allah kami belum
b elum pernah ditimpa
dengan masalah seperti itu sebelumnya. Maka orang-orang pun
berkumpul, kemudian sebagian mereka berkata kepada yang
lainnya, “Apa yang akan kalian katakan tentang Isa bin Maryam
 jika utusan
utusan an-Najas
an-Najasyi
yi itu bertanya
bertanya kepada
kepada kalian
kalian?”
?” Mer
Mereka
eka berkat
berkata;
a;
kami akan berkata, Demi Allah, apa yang difirmankan Allah dan
yang dibawa oleh Nabi kami terdapat pada Isa sebagaimana
keadaan yang sebenarnya….”

186  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Muslim telah meriwayatkan
meriwayatkan hadits dari Ibnu A Abbas
bbas bahwa
Dhimad telah datang ke Makkah. Dia berasal dari Azdisyanudah
yang bisa meruqyah
meruq yah orang yang tersera
terserang ‘angin’.8 Dia mendengar
ng ‘angin’.
dari penduduk Makkah
Makk ah yang mengatakan bahwa Muhammad itu
orang gila…. (al-Hadits).

Ibnu Hibban telah meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya


dari Ibnu Abbas, ia berkata; Ketika Ka’ab bin al-Asyraf datang ke
Makkah, mereka (kafir Makkah) mendatanginya dan berkata, “Kami“Ka mi
adalah ahli Siqayah (pengelola minuman di Ka’bah,  penj.) dan
Sadanah (pemelihara Ka’bah, penj.) dan engkau adalah pemimpin
penduduk Yatsrib.
Yatsrib. Siapakah
Siapak ah yang lebih baik,
baik , kami atau orang yang
hina ini, yang terpisah dari kaumnya
k aumnya (maksudnya Nabi Muhammad
saw. penj
 penj..). Ia menganggap
menganggap dirinya lebih baik dari kami.” Kemudian
Ka’ab berkata, “Kalian
“Kalia n lebih baik darinya.” Maka Allah menurunkan
firman-Nya kepada Rasulullah saw.:

 ∩⊂∪  I   ç ö  è
t /F{ $# θ u  δ  
š
t∞∞    Ρ$ x©
   χ) Ï ā  Î
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang 
terputus. (TQS. al-Kautsar [108]: 3), dan

Ï ö6 f É  $9ø$$  /Π βθ  βt  θ Ψ ãΒÏ σ ÷ ƒã  =  Å   $9ø#   z  ΒÏi $  Y7  Š Š Á 


É  ≈ tGG  6  Å tΡ  #( θ  θ  ? è  ρρ &é   š  % Ï ! $©# ’  n <  Î)   t  ?s  Ν ö s9 r& 

¸ ‹  6Î6 y ™  (# θ  θ ãΨΨ t Β  #™u  t    % Ï% !  $  !©$#   z  ÏΒ 3“y‰   ÷δr&  Ï™Iω σ  σ à ¯ ≈ yδ   (#  ρρ  ãx   .  x  t    Ï%%  #   # ©Ï9 tβθ 
ξ̧
ξ‹  ä9θ à))  tƒ  ρu   NÏ  θ ó äó ≈  Ü ©Ü $ 9$# ρu 
β  θ 9θ 
 ∩∈⊇∪
 Apa kah kamu tidak
 Apakah ti dak memp
memperh
erhati
atikan
kan orang
or ang-o
-ora
rang
ng yang
yan g di
dibe
beri
ri
bahagian dari al-Kitab? Mereka
Mereka percaya kepada jibt dan thaghut,
8. Menurut Imam an Nawawi, yang dimaksud ar-riih  di sini adalah gila atau
kerasukan Jin. Disebut demikian karena Jin tidak terlihat manusia, seperti
ruh dan angin.

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 187

dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Makkah),


bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang 
beriman. (TQS. an-Nisa [4]: 51)

Menghalangi Hijrah

 Al-Hâkim meriwayatkan dalam al-Mustadrak, ia berkata,


“Hadits ini shahih isnadnya meski tidak dikeluarkan oleh
o leh al-
al-Bukhâri
Bukhâri
Muslim.”” Hadits ini disepakati adz-Dzahabi
Muslim. adz-Dzahabi dari Suhaib, ia berkata;
b erkata;
Rasulullah saw. bersabda:

‫ﻥﹶ‬  ‫ ﹸﻜ‬ ‫ﹶﻥﹾ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹶﻣ‬ ،ٍ‫ﺓ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬ ‫ﻲ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ﻇﹶﻬ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺔﹰ‬‫ﺨ‬‫ﺳ‬ ‫ ﻜﹸﻢ‬‫ﺮ‬‫ﻫﺠ‬ ‫ﺍﺭ‬  ‫ﺖ‬‫ﹶﺭ‬ »

« ‫ﺏ‬
  ‫ ﹾﺮ‬ ‫ﻥﹶ‬  ‫ ﹸﻜ‬ ‫ﹶﻭ‬  ،‫ﺮﺍ‬ ‫ﺠ‬
 ‫ﻫ‬
 Aku telah diperlihatkan pada tempat hijrah kalian yang subur di
antara balik Harrah. Tempat itu bisa jadi Hajran atau Yatsrib.

Suhaib berkata,
b erkata, Rasulullah saw.
saw. keluar menuju Madinah bersama
 Abû Bakar.
Bakar. Aku bermaksud keluar bersamanya, tapi dihalangi dua
pemuda Quraisy,
Quraisy, maka aku pun
pu n menjadikan malamku itu dengan
terus-menerus berdiri, tidak duduk. Mereka berkata, “Allah telah
menghalangi kalian darinya dengan kekuasan-Nya, dan aku pun
tidak mengeluh.” Kemudian mereka berdiri dan menyuruh
beberapa orang agar mengikutiku untuk
u ntuk mengembalikanku, setelah
aku berjalan satu barid. Kemudian aku berkata kepada mereka,
“Apakah
Apaka h kalian mau kuberi beberapa
beb erapa keping
kepin g emas, tapi kalian harus
haru s
membebaskan jalanku dan tidak mengkhianatiku.” Kemudian aku
mengikuti mereka
mereka kembali ke Makkah.
M akkah. Aku berkata kepada mereka,
“Galilah di bawah tiang pintu, karena di bawahnya terdapat
beberapa keping emas. Kemudian pergilah menemui si Fulanah,
ambilah dua buah perhiasan.” Kemudian aku keluar dari Makkah
hingga aku datang menemui Rasulullah saw
saw.. sebelum pindah dari

188  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Kuba. Ketika melihatku beliau bersabda, “Wahai Abû Yahya,
 sungguh beruntung
beruntung jual-be
jual-belimu.”
limu.” Beliau menyebutkannya tiga kali.
 Aku berkata, “Wahai Rasulullah!, tidak ada yang mendahuluiku
menujumu seorang pun dan tidak ada yang memberitahukan
kepadamu kecuali Jibril.

Orang Quraisy sangat bersungguh-sungguh menghalangi


Rasulullah saw. untuk behijrah; sedemikian hingga mereka
mengumumkan hadiah bagi orang yang dapat membunuh Nabi
saw. dan sahabatnya, atau menahan keduanya. Imam al-Bukhâri
telah mengeluarkan dari al-Bara dari Abû Bakar, ia berkata,
…”kemudian kami pun berangkat dan orang-orang mencari
kami….” Al-Bukhâri juga meriwayatkan dari hadits Suraqah bin
 Ju’sam, ia berkata, “Utusan-utusan
“Utusan-utusan kafir Quraisy datang kepadaku.
kepadaku.
Mereka akan memberikan tebusan kepada orang yang bisa
membunuh atau menahan Rasulullah saw. dan Abû Bakar….
Kemudian aku berkata kepada Rasulullah saw., sesungguhnya
kaummu telah menjadikan tebusan untuk membunuh atau
menahanmu.” Rasulullah saw.saw. bersabda, “ Diamlah di tempatmu,
 jangann engkau
 janga engkau biarkan seora
seorang
ng pun mengik
mengikutiku.”
utiku.” Berkata (perawi
hadits): “Di pagi hari bersungguh-sungguh untuk membunuh
Rasulullah saw., tapi di sore hari ia menjadi pembela Rasulullah
saw.”

Berusaha Membunuh dan Mengancam Nabi

 Al-Bukhâri
 Al-Bukhâri meriwayatka
meriwayatkan
n dari Urwah bin Zubair,
Zubair, ia berkata:

‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝ‬‫ ﺳ‬‫ ﺮ‬ ‫ﻥﹶ‬ ‫ﺮ ﹸﻛ‬‫ ﺸ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ﻊ‬ ‫ ﺻ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﹶ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﻋ‬ ‫ﺮ ﻭ‬‫ﻤ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻦ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﺪ‬ ‫ ﻋ‬ ‫ﺖ‬ ‫ ﹶﹾ‬‫ ﺳ‬ »
‫ﱢ ﻲ‬‫ ﺼ‬   ‫ﻫ‬‫ ﻭ‬ ‫ ـ ﻲ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬ ‫ﺎﺀ‬‫ ﺟ‬ ‫ ﻂ‬‫ﻌ‬‫ﻣ‬ ‫ ﹶ ﻲ‬ ‫ ﻦ‬ ‫ﺔﹶ‬‫ﻘﹾ‬‫ﻋ‬ ‫ ﺖ‬‫ﹶ‬‫ ﺭ‬ ‫؟ ﹶﺎ ﻝﹶ‬

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 189

‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬  ‫ ﻜﹾﺮ‬ ‫ﹶ‬  ‫ ﺀ‬‫ ﻓﹶ ﺠ‬  ‫ﺍ‬‫ ـ ﺪﻳﺪ‬‫ ﺷ‬ ‫ﻘﹰﺎ‬‫ ﺧ‬ ‫ ﻪ‬ ‫ ﹶﻘﻪ‬‫ ﹶ ﺨ‬ ‫ﻘﻪ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ ﺍﺀ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﻊ‬‫ ﺿ‬  ‫ﹶ‬
                                 
‫ﻭ ﹶ ﺪ ﺟﺎﺀ ﹸﻛ ﻢ‬ ‫ﻝﹶ ﺭ ــ ﻲ ﺍ ﷲ‬ ‫ﻥﹶ ﺭ ﺟ ﻼﹰ ﹶﻥﹾ ﻘﹸ‬ «‫ﻢ ﹸ‬‫ ﹶﹸﻜﻘﹾ‬‫ﺭﻝﹶ‬‫ﺎ‬ ‫ﹶ‬‫ﻦﻘ‬‫ﹶ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺎ ﻋﺕ ﻪ‬‫ﻌﻪ‬‫ﺎﹶﹾ‬ 
 Aku pernah bertanya kepada Abdullah
Ab dullah bin Amr tentang kekejian
yang paling parah, yang dilakukan oleh
o leh kaum Musyrik kepada Nabi
 saw.. Abdullah bin Amr berkata; Aku pernah melihat Uqbah bin
 saw
 Abi Mu’ith datang menuju Nabi
Nab i saw.
saw. ketika beliau sedang shalat.
 Kemudian ia meletakk
meletakkan
an selendangnya ke leher Rasulullah saw. saw.
dan mencekiknya. Kemudian datanglah Abû Bakar hingga ia
melindungi Rasulullah saw. dari kekejian Uqbah, seraya berkata,
“Apakah kamu akan membunuh seorang manusia yang 
mengatakan bahwa Tuhanku
Tuhanku adalah
ad alah All
Allah?
ah? Padahal
Padahal iiaa telah datang 
kepadamu dengan membawa penjelasan-penjelasan dari
Tuhannya?”

 Al-Bukhâri juga telah mengeluarkan


mengeluarka n hadits pada bab Islamnya
Umar bin al-Khathab dari Abdullah bin
bi n Umar,
Umar, ia berkata:

 ‫ ﹶ‬‫ﻬﻤﻲ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻭ ﺍﻞ ﺍﻟ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻌﺎﺹ‬ ‫ﺍﹾ‬ ‫ﺟﺎﺀﻩ‬  ‫ ﺫﹾ‬ ‫ﺧ ﺎﻔﹰﺎ‬  ‫ﺪﺍﺭ‬ ‫ﺍ ﻟ‬ ‫ ﻲ‬  ‫ﻫ‬  ‫ﻤﺎ‬ »
‫ ﻲ‬ ‫ﻣﻦ‬  ‫ﻭﻫ‬   ‫ﺮﻳﺮ‬‫ ﺤ‬ ‫ﻑ‬ ‫ﻜﹾ ﹸﻔ‬‫ﻣ‬ ‫ﹶﻤﻴ ﺺ‬‫ﻭ‬ ‫ﺓ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬ ‫ﱠﺔﹸ‬‫ﺣ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ‬‫ﻋ‬  ‫ﺮﻭ‬‫ﻤ‬‫ﻋ‬
‫ﻢ‬‫ﻋ‬‫ﺯ‬ :‫ ﹶﺎﻝ‬  ‫ﻚ‬  ‫ﺎﹸ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ :‫ﹶﻪ‬ ‫ ﹶﻘﹶﺎﻝﹶ‬  ‫ﺔ‬ ‫ﺎﻫ‬‫ﺍ ﹾﺠ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹶﻔﹶﺎﺅ‬‫ﺣ‬ ‫ﻢ‬‫ﻫ‬‫ ﻭ‬،‫ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﺳ‬
 ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﹶ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬  ‫ﹶﻥﹾ‬ ‫ﺪ‬‫ﻌ‬ ‫ﻚ‬
  ‫ ﹶ‬ ‫ ﻴﻞﹶ‬‫ﺳ‬ ‫ﻻﹶ‬ ‫ ﹶﺎﻝﹶ‬ ‫ﺖ‬‫ﹶﻤ‬‫ﹶﺳ‬ ‫ ﻥﹾ‬ ‫ﻲ‬ِ ‫ ﹸ‬‫ﻘﹾ‬‫ﺳ‬ ‫ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﹶ‬ ‫ﻚ‬‫ﻣ‬  ‫ﹶ‬
«...‫ﺖ‬ ‫ﹶﻣ‬
 Ketika Umar sedang berada di rumahnya
rumahnya dan merasa
merasa takut, maka
datanglah al-Ash bin Wail as-Sahmi, yakni Abû Amr. Ia memakai

190  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 perhiasan
 perhias an yang
yang sangat
sangat bagus
bagus dan memaka
memakaii gamis
gamis yang dilapisi
dilapisi sutra.
sutra.
 Ia berasal dari Bani Sahmi. MMere
ereka
ka adalah sekutu kami di masa
 Jahiliyah. Kemudian ia berkata kepada Umar,
Umar, “Apa yang terjadi
 padamu?” Umar berkata, “Kaum-mu bermaks
bermaksud
ud membunuhku
 jika aku masuk Islam.” Lalu al-Ash bin Wail berkata, “Tidak ada
 jalan untuk membunuhmu
membunuhmu setelah
setelah mengat
mengatakan
akan ‘Aku beriman…’
beriman…’ “

Kaum Musyrik tidak merasa cukup dengan hanya berkonspirasi


untuk membunuh Nabi saja. Ibnu Hajar telah menuturkan
dalam Fathu
 Fathull Bari , ia berkata; Ibnu Ishak, Musa bin Uqbah dan
yang lainnya --yakni para pengarang kitab al-Maghazi (buku
yang m em bahas tentang peperangan yang dilakukan
Rasulullah)— berkata, “Ketika Quraisy melihat para sahabat
telah menempati suatu negeri di mana mereka mendapatkan
keamanan di dalamnya
dal amnya (Habsyah), dan merekba telah melihat
bahwa Umar masuk Islam, serta Islam telah menyebar di seluruh
kabilah;
kabil ah; maka mereka sepakat untuk membunuh
membunu h Rasulullah saw saw..
Kemudian rencana
rencana mereka itu sampai kepada Abû Thalib. Maka
 Ab
 A b û T h ali
al i b men
me n gump
gu mpul
ulkk an B ani
an i H asyi
as yim
m d an B ani
an i A b d ul
Muthalib.. Lalu mereka memasukkan Rasulullah
Muthalib Rasulull ah saw.
saw. ke lembah
persembunyian mereka dan melindungi Rasulullah saw. dari
orang yang ingin membunuhnya…”
membunuhnya…”

 A hmad
 Ahm ad te
tela
lahh meri
me riwa
waya
yatk
tkan
an d enga
en gann i snad
sn ad yang
ya ng pera
pe rawi
winy
nya
a
terpercaya
terpercaya selain Ustman al-Jazari, ia dipercaya oleh Ibnu Hibban
dan dilemahkan oleh yang lainnya, dari Ibnu Abbas
Abb as tentang firman
 Allah:

β  ρ  ã 3 
tβρ  3  ä ϑ ôϑ ƒt  ρu   4  x8θ 
    _ã   Ì ƒ  ø †  † ä   ρρ÷ r&  x8θ 
    è== çGG    ø))  tƒ    ρρ÷ r&  x8θ 
    çGG  Î66   ø[[ Š ãŠ  Ï9 (#  ρρ  ã x   .  x   ƒ
z   Ï%%  !  $  !©$#  7 
y   Î/  ã 3 
 3  ä ϑ ôϑ tƒ  øŒ Î) ρu 
 ∩⊂⊃∪ t 
    
  6≈ yϑ 
   $9#    zy   ª! $# ρu 
Ì Å ø  ç ö     ã ä ô u 
! $
#   t
ϑ 
ƒ  
 ρ

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 191

 Dan (ingat
(ingatlah),
lah), ketika
ketika orang-orang
orang-orang kafir
kafir (Quraisy)
(Quraisy) memikirka
memikirkann daya
upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau
membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya
dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik
 Pembalas
 Pembalas tipu
tipu daya. (TQS. al-Anfâl [8]: 30)

Ia berkata; Orang-orang Quraisy bermusyawarah pada suatu


malam di Makkah. Sebagian dari mereka berkata, “Jika datang
 waktu pagi,
pagi, maka ikatlah ia dengan tali yang kokoh (yang mereka
maksud adalah Nabi Muhammad saw.).” Sebagian lagi berkata,
“Bunuhlah ia”. Sebagian lagi berkata, “Usirlah ia...”

Ibnu Hisyam dalam Sirah-nya berkata, Ibnu Ishak berkata;


Maka orang Quraisy merasa khawatir dengan keluarnya Rasulullah
saw. menyusul sahabat-sabatnya ke Madinah… Kemudian
berkumpullah para pembesar Quraisy di Dârun Nadwah. Mereka
bermusyawarah tentang apa yang harus dilakukan terhadap
Rasulullah saw… Kemudian ada yang berkata, “Tahanlah dalam
 jerujii besi…”
 jeruj besi …” Kemudian
Kemudi an ada lagi yang mengatakan,
mengataka n, “Kita usir
mereka
mere ka dari tengah-tengah kita…” Kemudian Abû Jahal berkata,
“Demi Allah!, aku mempunyai pendapat tentangnya. Aku tidak
melihat kalian menyampaikannya sebelum ini.” Mereka berkata,
“Apa pendapat itu wahai Abûl Hakam?” Ia berkata, “Aku
berpendapat, kita harus mengambil dari setiap kabilah seorang
pemuda yang kuat, terpandang, dan dimuliakan di antara kita.
Kemudian kita berikan setiap pemuda itu pedang yang tajam. Lalu
mereka pergi kepadanya, sehingga mereka memukulnya dengan
sekali pukulan seorang lelaki, kemudian mereka pun berhasil
membunuhnya. Akhirnya, kami pun bisa tenang darinya.”
Di antara para sahabat ada yang bersabar meski harus
dibunuh, seperti Sumayah atau Ummu Amar, ia adalah wanita
pertama yang syahid dalam Islam.

192  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
 Juga terdapat sikap-sikap dari Rasul saw.
saw. dan para sahabat
ketika menentang kaum Musyrik. Mereka telah menampakkan
keteguhan jiwa yang menjadikan mereka menjadi orang-orang
yang konsisten, di antaranya :

 Hadits yang diriwayatkan al-Bukhâri dalam at-at-T


Tarikh al-Kabir 
al-Kab ir 
dari Musa bin Uqbah, ia berkata; Aku telah dikabari oleh Uqail bin
bi n
 Abi Thalib, ia berkata, Suatu ketika kaum Quraisy mendatangi
 Abû Thalib. Mereka berkata, “Sungguh keponakanmu ini telah
menyakiti kami di tempat kami berkumpul.” Abû Thalib berkata,
“Wahai
“W ahai Uqail, bawalah
b awalah Muhammad kemari.” Maka Uqail pun p pergi
ergi
menemui Rasulullah saw.
saw. Ia meminta beliau agar keluar dari rumah
kecilnya. Maka Uqail pun datang membawa Nabi saw. di tengah
hari pada saat terik matahari panas sekali. Maka beliau
b eliau pun mencari
tempat yang teduh untuk berjalan di bawah naungannya karena
sangat panasnya terik matahari. Ketika beliau tiba menemui mere
mereka
ka
(di rumah Abû Thalib), Abû Thalib berkata kepada beliau,
“Sungguh, anak-anak pamanmu ini menduga bahwa engkau telah
menyakiti mereka di tempat mereka berkumpul dan di tempat
ibadah mereka, maka berhentilah dari menyakiti mereka!”
Kemudian beliau melihat ke langit dan berkata, “ Apakah kalian
melihat matahari itu? Aku tidak mampu menolaknya dari kalian
 jika ada percikan api yang keluar darinya.”  Abû Thalib berkata,
“Demi Allah!, kami tidak akan mendustakan keponakanku
selamanya, maka kembalilah kalian semua!”

 Hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhâri dari Abdullah bin


Mas’ud, ia berkata; Sa'ad bin Muadz pernah pergi (ke Makkah)
untuk melaksanakan umrah. Abdullah berkata; Sa'ad bin Muadz
beristirahat di rumah Umayah bin Khalaf, yakni Abi Shafwan.
Umayah berkata kepada Sa'ad, “Tunggulah hingga tiba tengah
hari dan manusia lengah, maka pergilah dan thawaflah.” Ketika

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 193

Sa'ad sedang thawaf, tiba-tiba datang Abû Jahal, seraya berkata,


“Siapa orang yang sedang thawaf di Ka’bah ini?” Sa'ad berkata,
“Aku adalah Sa'ad.” Abû Jahal berkata, “Engkau bisa thawaf di
Ka’bah dengan aman, padahal engkau telah melindungi
Muhammad dan para sahabatnya.” Sa'ad berkata, “Benar”
Kemudian mereka bertengkar. Maka Umayah berkata kepada
Sa'ad, “Jangan
“Jangan megeraskan suaramu
s uaramu kepada Abû al-Hakam, karena
ia adalah pemimpin penduduk lembah ini (Makkah).” Kemudian
Sa'ad berkata, “Jika engkau menghalangiku thawaf di Baitullah,
maka aku akan memutus (jalur) perdaganganmu di Syam.”
Kemudian Umayah berkata lagi kepada Sa'ad, “Janganlah
mengeraskan suaramu!” Umayah menahan suara Sa'ad. Maka
Sa'ad pun marah dan berkata, “Lepaskan
“L epaskan aku!, sungguh aku telah
mendengar Muhammad saw. saw. bermaksud
berm aksud membunuhmu.”
membunuhmu .” Umayah
berkata, “Akan membunuhku?” Sa'ad berkata, “Ya, benar!”
Umayah berkata, “Demi Allah!, Muhammad saw. tidak pernah
berdusta jika ia berbicara...” (al-Hadits)

 Hadits riwayat al-Bukhâri-Muslim dari Ibnu Abbas ra., ia


berkata; ketika berita diutusnya Nabi telah sampai kepada Abû
Dzar…, maka ia pergi mencari Nabi
Nab i saw
saw.,
., hingga masuk menemui
Nabi saw.
saw. dan masuk bersama Nabi. Kemudian ia mendengar dari
perkataan Nabi saw. dan masuk Islam di tempat itu. Kemudian
Nabi saw. berkata kepadanya:

«‫ ﺮ ﻱ‬‫ﹶ ﻣ‬ ‫ ﻚ‬‫ ﺄﹾ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻫ‬‫ ﺮ‬‫ ﹶ ﹶ ﺧ‬ ‫ ﻣ ﻚ‬  ‫ﹶ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬ ‫ ﺟ ﻊ‬‫»ﺍ ﺭ‬
Wahai Abû Dzar
Dzar,, kembalilah kepada kaummu, kabarkanlah kepada
mereka (tentangku) hingga datang perintahku kepadamu.
 Abû Dzar
Dzar berkata,
berkata, Demi Allah
Allah yang men
menggen
ggenggam
ggam jiwaku!,
jiwaku!,
aku akan meneriakan sya
 syahada
hadatain
tain di tengah-tengah mereka.” Maka
keluarlah Abû Dzar hingga datang ke Masjid dan berteriak dengan

194  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
suaranya yang paling
pal ing keras, “Aku
“Aku bersaksi
bersa ksi bahwa
bah wa tiada Tuhan
Tuhan selain
selai n
 Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Kemudian
orang-orang berdiri dan memukulinya, hingga membuatnya
tergeletak. Datanglah
Datanglah Abbas dan
da n membalikan tubuhnya. Ia berkata,
“Celakalah kalian! Apakah kalian tidak mengetahui bahwa ia
berasal dari Bani Ghifar? Dan jalan perdagangan kalian menuju
Syam (melewati Ghifar)?” Kemudian Abbas menyelamatkannya
dari mereka. Keesokan harinya Abû Dzar al-Ghifari mengulangi
perbuatannya, hingga mereka memukulinya dan menyerangnya
lagi, kemudian datang Abbas dan membalikan wajahnya kemudian
menyelamatkannya.

 Hadits riwayat Ahmad bin Hambal dalam F adhail Sahabat  dari


 Fadhail  dari
Urwah, ia berkata; Orang yang pertama
per tama kali membacakan al-Quran
di Makkah
Makk ah setelah Rasulullah saw.
saw. adalah Abdullah bin Mas’ud. Ia
berkata; Suatu hari sahabat Rasulullah saw. berkumpul, mereka
berkata, “Demi Allah!, orang Quraisy belum pernah mendengar
al-Quran yang dibacakan dengan suara keras di hadapan mereka,
mereka,
maka siapa yang berani
b erani memperdengarkannya kepada mereka.”
 Abdullah bin Mas’ud berkata, “Aku.” Para
Para sahabat berkata, “Kami
mengkhawatirkanmu. Yang kami maksud adalah seseorang yang
mempunyai kerabat yang akan melindunginya, dari kaum Quraisy
 jika mereka
mereka hendak menyakitinya.” Abdullah bin Mas’ud berkata,
“Biarkanlah aku. Sesungguhnya Allah pasti akan melindungiku.”
Kemudian Ibnu Mas’ud berangkat pagi-pagi sekali hingga datang
ke Maqam Ibrahim di waktu Dhuha, sedangkan orang-orang
Quraisy berada di tempat pertemuan mereka. Kemudian Ibnu
Mas’ud berdiri di dekat Makam Ibrahim dan membacakan firman
 Allah dengan suara yang keras:
t  u ö à $ ø $ z   ¯t  ß  o ÷ § $ $ É Ï § $ $ Ç u ÷ § $ $ « $ É ó Î
 ∩⊄∪ β#™  ) 9# Ν = æ ∩⊇∪  ≈  q  Η Η    9# !# Ο ¡  0
ΗΗ     9#   ΟŠ  m  9#  ≈  q 

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 195

 Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.


(Tuhan) Yang Maha Pemurah, Yang telah mengajarkan al-Quran.
(TQS. ar-Rahmân [55]:1-2)

Kemudian ia berdiri di depan makam (Ibrahim) tersebut dan


kembali membacakan al-Quran. Urwah berkata; Mereka (kaum
Quraisy) merenung dan berkata, “Apa yang telah dibaca oleh Ibnu
Ummi Abd (Ibnu Mas’ud)?” Kemudian sebagian dari mereka
berkata, “Ia telah membaca sebagian perkara yang dibawa oleh
Muhammad.” Maka mereka berdiri memburu Ibnu Mas’ud dan
memukuli wajahnya.” Tapi Ibnu Mas’ud tetap membacakan al-
Quran hingga dia menyampaikan sebagian dari al-Quran yang
 Allah kehendaki untuk disampaikan. Kemudian ia pulang menuju
para sahabat, dan kaum Quraisy
Q uraisy telah meninggal
meninggalkan
kan bekas pukulan
di wajahnya. Para sahabat pun berkata, “Itulah yang aku
khawatirkan terhadapmu.” Ibnu Mas’ud berkata, “Demi Allah!,
tidak ada musuh Allah yang lebih ringan bagiku dari pada mereka
saat ini. Jika kalian menghendaki, besok aku akan berangkat lagi
pagi-pagi sekali menuju mereka.
mereka. Aku akan melakukan seperti yang
telah kulakukan barusan.” Para sahabat berkata, “Cukup!, engkau
telah memperdengarkan
memperdengarkan kepad
kepada a mere
merekaka sesuatu yang tidak mereka
sukai.”

 Hadits riwayat al-Bukhâri dari ‘Aisyah


‘Aisyah ra., ia
i a berkata; Aku tidak
mengingat ibu bapaku kecuali keduanya telah memeluk agama
ini… Hal ini mengejutkan para pembesar Quraisy dari kalangan
kaum Musyrik. Kemudian mereka mengirim utusan kepada Ibnu
Daghinah, dan Ibnu Daghanah mendatangi mereka. Mereka
berkata, “Kami membiarkan Abû Bakar dalam perlindungan
 Anda... tetapi, kami tidak setuju jika Abû Bakar beribadah secara
terang-terangan.” ‘Aisyah berkata; Maka Ibnu Daghinah datang
menemui Abû Bakar danda n berkata, “Wahai Abû B
Bakar
akar,, engkau telah

196  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
mengetahui perkara yang menjadi kesepakatan perjanjianku
denganmu. Maka engkau harus memilih di antara dua perkara,
yaitu engkau harus membatasi dirimu dari beribadah secara terang-
terangan, atau mengembalikan jaminan keamanan —yang aku
berikan— kepadaku. Karena aku tidak suka bangsa Arab
mendengar bahwa aku membatalkan perjanjian (secara sepihak)
dengan laki-laki” Maka Abû Bakar berkata, “Aku akan
mengembalikan
mengem balikan perlindunganmu, dan aku
ak u ridha dengan jaminan
 Allah Azza wa Jalla...”

 meriwayatk an dalam kitab al-Mustadrak, ia


 Al-Hâkim telah meriwayatkan
berkata; hadits ini shahih memenuhi syarat Muslim,
Muslim, disetujui oleh
adz-Dzahabi dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya dari
 Abdullah bin Umar,
Umar, semoga Allah meridhai keduanya, ia berkata;
Umar memerangi kaum Musyrik di masjid Makkah. Maka Umar
tidak henti-hentinya memerangi mereka sejak pagi hingga matahari
ada di atas kepalanya. Ia pun kelelahan dan duduk. Kemudian
ada seorang lelaki berwajah tampan yang menemuinya. Ia
memakai kain merah dan ghamis qumisi. Kemudian laki-laki itu
datang hingga bergabung dengan mereka dan berkata, “Apa yang
kalian inginkan dari laki-laki ini?” Mereka berkata, “Demi Allah,
tidak ada kecuali karena dia shaba’ (telah keluar dari agama nenek
moyang kita untuk mengikuti agama yang lain.” Laki-laki itu
berkata, “Sebaik-baik manusia adalah yang telah memilih agama
bagi dirinya, maka biarkanlah ia dan agama pilihannya. Apakah
kalian melihat Bani Adiy senang membunuh Umar? Tidak! Demi
 Allah, Bani Adiy tidak akan senang.” Ibnu Umar berkata; Pada
saat itu Umar berkata, “Wahai musuh-musuh Allah!, demi Allah,
andai kata jumlah kami telah mencapai tiga ratus orang, pasti kami
akan mengusir kalian dari Makkah. Aku (Ibnu Umar) berkata
kepada bapaku setelah kejadian itu, “Siapa laki-laki yang telah
mengusir mereka
mereka darimu pada saat itu?” Umar berkata, “Laki-laki

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 197

itu adalah Ash bin Wail, bapaknya A


Amr
mr bin Ash.” Lafadz hadits ini
dituturkan oleh al-Hâkim. Hadits ini tidak bertentangan dengan
Hadits Abdullah bin Umar sebelumnya yang diriwayatkan oleh al-
Bukhâr i. Dalam hadits itu disebutkan
Bukhâri. disebu tkan Umar ada di rumahnya karena
takut dibunuh. Karena kedua hadits itu mungkin merupakan dua
kejadian dengan waktu yang berbeda.

 Baihaqi telah meriwayatkan dalam kitab ad-Dalail, adz-Dzahabi


dalam kitab Tarikh dari Musa bin Uqbah;
Uq bah; Utsman bin Mad’un dan
sahabat-sahabatnya adalah termasuk orang-orang yang kembali
ke Makkah (dari Habsyah). Mereka tidak bisa masuk Makkah
kecuali dengan perlindungan. Maka Walid bin al-Mughirah
memberikan perlindungan kepada Utsman bin Mad’un. Ia melihat
bencana yang menimpa sahabat-sahabatnya, dan sebagian dari
mereka
mere ka ada yang disiksa dengan cambuk dan api, tapi ia selamat
tidak diganggu sedikit pun. Maka ia lebih suka mendapat bencana
(penindasan). Ia berkata kepada al-Walid, “Wahai pamanku!,
engkau telah melindungiku, tapi aku lebih suka jika engkau
melepaskan aku kepada keluargamu, sehingga engkau terbebas
dariku.” Walid berkata, “Wahai
“Wahai keponakanku!,
keponaka nku!, bagaimana jika ada
seseorang yang menindas atau mencaci makimu?” Utsman berkata,
“Tidak, demi Allah!, tidak ada seorang pun yang akan
menggangguku dan menyakitiku.” Ketika Utsman tetap
menginginkan dibebaskan dari perlindungan Walid bin al-
Mughirah, maka ia pun mengembalikannya ke Masjid, sementara
orang Quraisy yang ada di sana seperti sedang merayakan sesuatu
yang ada pada mereka. Walid bin Rabiah, sang penyair,
memberikan semangat kepada mereka —dengan syair-syairnya—
kemudian Walid memegang tangan Utsman dan berkata, “Anak
ini telah mendorongku agar aku melepaskan perlindungannya. Aku
memberikan kesaksian kepada kalian bahwa aku sejak saat ini telah
bebas darinya; kecuali jika ia mau (minta dilindungi kembali).”

198  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Utsman berkata, “Ia telah berkata benar. Demi Allah!, aku telah
memaksanya untuk hal itu. Dia bebas dariku.”
darik u.” Kemudian Utsman
duduk bersama
b ersama orang-orang, maka mereka pun menyiksanya.”
Sekalipun para shahabat ra. memiliki sikap konsisten,
namun mereka pernah mengadu kepada Rasulullah saw., dan
meminta agar Rasulullah saw. berdoa dan meminta pertolongan
kepada Allah untuk mereka. Maka, Rasulullah saw.
saw. menjawabnya
sebagaimana hadits yang telah diriwayatkan oleh al-Bukhâri dari
Khubab bin al-Arats, ia berkata:

‫ﺔ‬‫ﺍﹾ ﻜﹶﻌ‬  ‫ ﻇ ﻞﱢ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ﹶﻪ‬  ‫ﺓ‬ ‫ ﺮ‬ ‫ﺪ‬ ‫ ﺳ‬  ‫ﻣ‬    ‫ ﻫ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬  ‫ ﹶ ﻰ‬  ‫ﺎ‬  ‫ﺷ ﹶﻜ‬ »

‫ ﻦ‬‫ ﻴ ﻤ‬  ‫ ﻞﹸ‬‫ ﺟ‬‫ ﺍﻟ ﺮ‬  ‫ ﻛﹶﺎ ﻥﹶ‬ :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬   ‫ﹶ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻋ‬ ‫ ﺪ‬ ‫ﹶ ﻻﹶ‬  ‫ ﺎ‬‫ﹶ‬  ‫ ﺼﺮ‬‫ ﺴ‬ ‫ﹶ ﻻﹶ‬ :‫ﻪ‬  ‫ﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ﹸﻠﹾ‬
‫ﹶﻰ‬‫ﻋ‬ ‫ﻊ‬‫ ﺿ‬‫ﹶ‬ ‫ﺎﺭ‬‫ﺸ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﺎ‬ِ ‫ﺎﺀ‬‫ﺠ‬‫ﹶ‬  ‫ ﻴﻪ‬ ‫ﻞﹸ‬‫ﻌ‬‫ﺠ‬‫ﹶ‬ ‫ﺽ‬‫ﹾﻷﺭ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﹶﻪ‬ ‫ ﹶﻔﺮ‬‫ﺤ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹸ‬‫ﻜ‬‫ﹶ‬ ‫ﹶ‬
‫ﺸﺎ ﻁ‬ ‫ ﹶﻣ‬  ‫ ﻂﹸ‬‫ ﺸ‬‫ﻤ‬‫ﻭ‬  ‫ﻪ‬ِ‫ﻳ‬ِ  ‫ ﻦ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺫﹶ ﻚ‬   ‫ ﺪ‬‫ ﺼ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬  ‫ ﻦ‬‫ﹾ‬‫ﺎﺛ‬ِ  ‫ ﻖ‬‫ ﺸ‬‫ ﹶ‬  ‫ﹾ ﺳﻪ‬‫ﺭ‬
‫ـﻚ‬ ‫ـ‬ ‫ﺫِﹶ‬  
  ‫ﺪ‬ ‫ ﺼ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﺐ‬‫ ﺼ‬‫ ﻋ‬ ‫ﹶ ﻭ‬ ‫ ﹾﻈ ﻢ‬‫ ﻋ‬ ‫ﻣ ﻦ‬  ‫ ﻤﻪ‬‫ﹶ ﺤ‬  ‫ ﻭ ﻥﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬  ‫ ﺪﻳ ﺪ‬‫ﺍﹾ ﺤ‬
                            
‫ﻰ‬‫ ﹶﹸﻜ ﻢ‬‫ ﹶﻌﺎﻜﺀ‬‫ﺻﻭ‬  ‫ ﻪﻦ‬‫ﺐـﻣ‬ ‫ﻛﻤـ‬ِ ‫ﺮﻏﹶﺍ‬ ‫ﹶﲑﻰﺍﻟ‬‫ﺴﻋ‬ ‫ﺍﻟﺣﺬﱢ ﹾﻰﺐ‬ ‫ﹶﺮﻭ‬ ‫ﹾﺍﻷﷲﻣ‬ ‫ﻫ ﺬﹶﺍﻻﱠ‬ ‫ﺎﻤ ﻦﻑ‬‫ ﺨ‬‫ﷲﻻﹶ ﹶ‬ ‫ ﺕﻭﺍ‬ ‫ﻪ‬ِ‫ﻳﻣ‬ِ‫ﺮ‬ ‫ﺣﻦﻀ‬‫ﻋ‬
‫ﻥ‬ ‫ﹸ‬‫ﺠِﻠ‬ ‫ ﻌ‬‫ ﺴ‬
«

 Kami mengad
men gaduu kepada
kep ada Rasul
Rasulul
ulll ah saw. ketika
keti ka b eliau
eli au sedan
se dang 

merebahkan badan dengan berbantal bajunya di bawah atap
 Ka’bah. Kami berkata kepadanya, “Kenapa
“Kenapa engkau tidak meminta
 pertolongan kepada
kepada Allah untuk kami. Memohonlah kepada Allah
untuk
kalian kami?” Rasulullah
Rasulullah
yang dikubur saw bersabda,
hidup-hidup, dan“Dahulu adadari
digergaji lel
lelaki
aki sebelum
kepalanya
hingga membelah badannya menjadi dua. Tapi hal itu tidak

 Konsisten Dalam
Dalam Kebenar
Kebenaran
an 199

menghalanginya dari agama Allah. Ada juga yang tulang dan urat 
di bawah dagingnya disisir dengan sisir besi, tapi hal itu tidak
menghalanginya dari agama Allah. Demi Allah!, urusan (agama)
ini akan sempurna hingga penunggang kuda dari Shan’a sampai
 Hadra Maut
Maut tidak merasa
merasa takut kecuali kepada
kepada Allah, atau
atau Srigala
yang akan memangsa kambing. Tetapi kalian tergesa-gesa.”

***
 

200

~12~
LEMAH LEMBUT 
 TERHADAP KAUM MUKMIN DAN
KERAS TERHADAP KAUM KAFIR 

Lemah lembut terhadap kaum Mukmin dan keras terhadap


kaum Kafir hukumnya wajib. Dalilnya adalah firman Allah :

 5 θ  öθ )s)    /Î  ª! $# ’  A Î ' ù' ƒt  ∃t   θ  θ ö |¡   sù  µ Ïµ ÏΖΖƒƒÏŠ   tã  Ν öΝ 3Ψ 
ä  ÏΒ ‰ £‰ ?s   ö tƒ    tΒ  (# θ  θ Ζ ãΖt Β  #u™  t    % Ï% !  $  !©$#  p$ κ κ  ‰  ‰ š  ¯r''   ≈  tƒ 
 3Ψ 
š
’  û χρ g  †    t 
χρ‰ γ≈  pg        s   $ 9$# ’  n ?  tã  ο “ ãr&  t 
    ≈  3     Ζ Β σ ϑ  $ 9$# ’  n ?  tã  '  !Œr&  …µ tΡθ 
Ρ θ 6 t  
 †  ρu  Ν  : 
κ  t  
!  $Î # ρu   4  â™  !!$$ t± 
±  oß „   Î  Βt ä µŠ  ôÒ  sù  > 7 y ¨ Ï 9≡Ï9≡sŒ   4   Ο 5Ï ÏÍ←÷Iωß øsππ  tΒ   θ  θ ö s9  tβθ 
ϵ ?Š Ï σ  σ ÷Í Ïム«! $ø# ≅ ã≅Ò  β   θ A ©ù$ 
ùè Ï ƒ  
$ s  † s  ÿ Ÿ 
ωç  ρu  ™ «!
Ïä $# ≅‹ 
È≅ö  ‹ å ™6 Î6Ïy™ ä 
  ∩∈⊆∪  ΟŠ 
 ΟŠ = = æ ì  í  Î t   ì Å u  
ì ™ ρ≡
 Hai orang-orang yang beriman,
beriman, barangsiapa di antara kamu
kamu yang 
murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu
kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-
 Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap
terhadap orang
o rang yang mukmin,
yang Allah,
 jalan bersikap
dankeras
yangterhadap orang-orang
tidak takut kafir, orang
kepada celaan yang berjihad di
yang suka
mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang 

 Lemah Lembut Terhadap


Terhadap Kaum Mukmin... 201

dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas


dikehendaki-Nya, Luas (pemberian-Nya)
(pemberian-Nya) llagi
agi Maha
 Mengetahui. (TQS. al-Mâidah [5]: 54)

Kata “dzillah” pada ayat ini memiliki arti belas kasih, sayang, dan
lemah lembut, bukan bermakna
ber makna kehinaan atau menghinakan diri.
“al-’Izzah” artinya keras, bengis, permusuhan, dan kemenangan.
Suka di katakan “’Izzuhu” maknanya sama dengan “ghalabahu”
artinya mengalahkannya. al-Ardh al-‘Izaz maknanya sama dengan
artinya tanah yang keras. Firman Allah:

  (  Ν öΝ  η ηæ u ΖΖ   ÷ t /  â™ ! !$$  q  uΗΗ x   ‘ â ‘$ Í  ¤ 3  3 ä   $ ø9$# ’  n ?  tã  â™ ! !#‰ £‰Ï©  r&  ÿ… µµ ç yè    tΒ t    Ï%%  !  $  !©$# ρu   4  «! $# Αθ 
ãΑθ ß™ ‘§ ‰ Ó‰ϑ £ϑ  p t  t  Χ  Χ’
 Muhammad itu adalah
 Muhammad adalah utusan
utusan Allah dan orang-orang
orang-orang yang bersama
bersama
dengan dia adalah
ad alah keras terhadap orang-orang
oran g-orang kafir
kafir,, tetapi berkasih
 sayang sesam
sesamaa mereka,…
mereka,… (TQS. al-Fath [48]: 29)

Dalam ayat ini Allah juga memerintahkan Rasulullah saw.


saw.
bersikap rendah hati kepada kaum Mukmin. Dalam ayat lain Allah
berfirman:

 t  Ï Ï ÷ ß ùÏ
   ΖΖ  Β σ 
 σ ϑ  y   yn$ 
ϑ=  = 9  7     uΖΖ   _ y   ô Ï  z ÷  $# ρu 
 Dan berendah hati-lah kamu
kamu terhadap orang-orang yang beriman.
(TQS. al-Hijr [15]: 88)

 Juga Allah berfirman


berfir man :

š
 ∩⊄⊇∈∪  
 Ζ Ζ Β σ 
 σ ϑ  z  Β  7 
ϑ $ 9$#   ÏÏ ÷ ß ø Ï ¨ Ç Ï
  yϑ 
y   yè   t7 ̈7 ? $ $#   y   yn$ 
  9  7     uΖΖ   _ y   ô Ï  z ÷  $# ρu 
 Dan rendahka
rendahkanlah
nlah hati-
hati-mu
mu terhadap orang-orang
orang- orang yang meng-
ikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. (TQS. asy-Syuara [26]:
215)
 

202  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Maksud kedua ayat ini adalah lemah lembutlah pada
mereka dan kasihilah
kasihil ah mereka. Allah melarang Rasulullah
Rasul ullah saw
saw.. untuk
bersikap keras.

ô ΒÏ (# θ  θ Ò  ‘ x   Ρ]ω = 
Ò É =ù= s))     $ 9ø$# xá    ‹ ‹  Î== xî    $ $ ̂à à̂sù  M 
|   ΨΨ  .  .  ä  θ  θ ö s9  ρu   (  ΝöΝ  γ γß  s9  M  |   ΖΖ  9Ï «! $#   z  ΒÏi  π 7 yϑ   m  ô ‘u  $ yϑ    6 Î6 sù
≅ö  . 
≅   . © θ u  G Gt  ùs  M 
|   øΒ • z  ãt #sŒ  Î** sù    󰃷  (  Í  ∆∆ö F{ $# ’  û Î Ν öΝ  èδ ‘ö  ρρÍ $ x©   ρu  Ν öΝ  mç λλ  ;    ö  Ï ó øótGG  ó™  $# ρu  öΝΝ  κ κå  ]  ] ÷tã   #  ß ôã $$ $sù   ( 7  y   Ï9 θ  θ ö my  
 # 
 ∩⊇∈®∪ t    ,   #  Î#  .  . Ïj θ u  tGG  ϑ ϑß   $ 9ø $# = 
 t  tÏ †    † ä  ©! $# β̈β¨  Î) 4  «! $# ’  n ?  tã 
 Maka disebabkan
diseb abkan rahm
rahmatat dari Allah-
All ah-lah
lah kamu berlaku
be rlaku lemah-
lemah -
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
 Karen
 Karenaa itu ma’afka
ma’afkanlah
nlah mereka,
mereka, mohonkanlah
mohonkanlah ampunampun bagi mereka,
mereka,
dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.
 Kemu
 Ke mudd i an apab
ap abii l a k amu
am u t e l a h memb
me mbuu l a tkan
tk an te
teka
kadd , maka
ma ka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.  (TQS. Ali ‘Imrân
[3]: 159)

Ketika Allah memerintahkan


memerinta hkan Rasulullah
Rasulu llah saw.
saw. agar menyayangi dan
lemah lembut kepada orang-orang beriman dan melarang bersikap
keras kepada mereka, saat itu Allah pun memerintahkan beliau
agar bersikap keras kepada kaum Kafir.

Þ ¨Ψ̈Ψ yγ    _ y   Ν öΝγ ßγ   1 ρu ' ù' tΒ ρu   4  Ν öΝκ Íκ    n  ö ==  tã   á õá  è== øñ  $# ρu  t    É))   Ï ≈  o ΨΨ   ϑ ßϑ $ ø9$# ρu  ‘$ u   ¤6 


 Ο 
 Ο  à6
   $ ø9$# ‰ 
ω  Îγ≈ γ _≈ y   ©  󰃷© <  < ̈É  Ζ9Ζ̈ $ 9$#  p$ κ κ  ‰  ‰ š  ¯r''   ≈  tƒ 
Áyϑ   ç Å ø ø Î
    $ 9$# § 
 ∩∠⊂∪     Á  }   ♥♥  / ρu 
 Hai Nab
Nabi,i, ber
berjiha
jihadlah
dlah (melawa
(melawan)
n) ora
orang-ora
ng-orang
ng kafir
kafir dan orang-or
orang-orang 
ang 
munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat 
mereka ialah neraka
 seburuk-buruknya. Jahannam. Dan itulah tempat kembali yang 
 (TQS. at-Taubah [9]: 73)

 Lemah Lembut Terhadap


Terhadap Kaum Mukmin... 203

Seruan kepada Rasulullah


Rasulul lah saw.
saw. merupakan seruan
serua n kepada umatnya
selama tidak ada dalil yang mengkhususkannya. Dengan demikian,
setiap mukmin juga wajib menyayangi, mengasihi, lemah lembut,
dan rendah hati kepada orang-oarng
orang-oar ng beriman. Setiap mukmin juga
 wajib bersikap keras, kasar,
kasar, memusuhi, dan mengalahkan kaum
Kafir. Allah berfirman:

(#  ρρ߉ 
Éf  ‹ ‹u ø9  ρu   ‘$ Í  ¤ 6 
‰f  à6 $ ø9$# š
∅ÏiΒ Ν  3 
ä tΡθ Ρ θ  è== tƒ    
 3   Ï%%  !  $  !©$# (# θ 
š  θ  = =è ÏGG  ≈  s%  (# θ 
 θ ãΖΖ  tΒ  #u™  t 
   Ï%%  !  $  !©$#  p$ κ κ  ‰  ‰ š  ¯r''   ≈  tƒ 
š  É))   −GG ϑ ßϑ   $ ø9$# y tΒ  ©! $# ¨β̈βr&  #( θ  θ þ ϑ ßϑ n=  =  ÷æ $# ρu   4  π Z sà 
 ∩⊇⊄⊂∪  
 à  = ù=  Ïñ öΝΝ ä    Š Ïù
 Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang 
di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan
daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-
orang yang bertakwa.
ber takwa. (TQS. at-T
at-Taubah [9]:
[ 9]: 123)

Dalam as-Sunah terdapat nash   yang membenarkan


kewajiban tersebut. Dalam hadits dari Nu’man bin Basyir Rasulullah
bersabda:

‫ ﺫﹶﺍ‬  ‫ ـ ﺪ‬‫ ﺴ‬‫ ﺍﹾ ﺠ‬ ‫ﻣﹶ ﻞﹸ‬  ‫ﺎ ﻃﹸﻔ ﻬﻢ‬‫ﻌ‬‫ ﻭ‬ ‫ﻤ ﻬ ﻢ‬‫ﺍ ﺣ‬‫ﺮ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻫﻢ‬ ‫ﺍ‬   ‫ ﻲ‬ ‫ﻣ ﲔ‬‫ ﺆ‬‫ﹶ ﻞﹸ ﺍﹾﻤ‬‫ﻣ‬ »

 Perumpam
 P
‫ﻰ‬
erumpamaan
‫ـ‬ ‫ ﻤ‬‫ ﺍﹾ ﺤ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﺮ‬‫ ﻬ‬‫ ﺴ‬ ‫ ﻟ‬ ‫ ﺎ‬ِ ‫ ﺪ‬‫ ﺴ‬‫ ﺍﹾ ﺠ‬ ‫ ﺎ ﺮ‬‫ ﺳ‬ ‫ﹶﻪ‬ ‫ ﻰ‬‫ﺍ ﻋ‬‫ ﺪ‬   ‫ ﻀ‬‫ ﻋ‬ ‫ﻪ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﹶﻜ ﻰ‬‫ﺍ ﺷ‬
«

aan orang-orang mukmin dalam hal berkasih sayang 


dan saling cinta-mencintai dan mengasihi
mengasihi di antara mer
mereka
eka adalah
 seperti satu
satu tubuh. Apa
Apabila
bila salah satu
satu anggota
anggota tubuh merasa
merasa sakit,
maka seluruh anggota tubuh yang lain turut merasa sakit dengan
tidak bisa tidur dan demam. (Mutafaq ‘alaih).

Imam Muslim meriwayatkan


meriwayatkan dari ‘Iyadh bin Himar, ia berkata, aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda:

‫ﻢ‬ ‫ ﺣﻴ‬‫ﺭ‬  ‫ ﻞﹲ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬‫ﻭ‬  ‫ﱢ ﻖ‬ ‫ ﻣ‬ ‫ ﻕ‬‫ ﺪ‬‫ ﺼ‬‫ﻣ‬ ‫ ﹾﻘ ﺴ ﻂﹲ‬‫ ﻣ‬ ‫ﻠﹾ ﻄﹶﺎ ﻥ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﹸﺫﻭ‬ :‫ﹶ ﻼﹶﹶﺔ‬ ‫ﺔ‬‫ﺍﹾ ﺠ‬ ‫ ﻞﹸ‬‫ﹶ ﻫ‬ »

‫ﺭ ﺣﻴﻢ‬  Pila
204 ‫ ﻞﹲ‬ ‫ﺟ‬r-pilar
 ‫ ﺭ‬ ‫ﻭ‬  ‫ﱢ ﻖ‬P engok
 Pilar-pilar ‫ ﻣ‬ ‫ ﻕ‬ ‫ﺪ‬oh ‫ﺼ‬Nafsiyah
engokoh  ‫ ﺘ‬ ‫ﻣ‬  ‫ﻣ ﹾﻘ ﺴ ﹲﻂ‬Islamiyah
  ‫ ﺳﹾﻠ ﻄﹶﺎ ﻥ‬ h‫ ﹸﺫ ﻭ‬   ‫ﹶ ﻼﹶﹶ ﺔ‬ ‫ ﺔ‬ ‫ ﻨ‬ ‫ ﺠ‬ ‫ ﹾ‬ ‫ ﺍ‬ ‫ﹶ ﻫ ﻞﹸ‬
Islamiya

‫ﺎ ﻝ‬‫ﻋ‬ ‫ﺫﹸﻭ‬ ‫ﻒ‬ ‫ ﱢﻔ‬‫ ﻌ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﻔﻴ ﻒ‬‫ ﻋ‬‫ﻭ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﺴ‬‫ ﻣ‬‫ﻭ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﹸﺮ‬ ‫ﺫ ﻱ‬ ‫ ﹸﻜ ﻞﱢ‬ ‫ﺍﹾ ﻘﹶﻠﹾ ﺐ‬ ‫ ﻴ ﻖ‬‫ﺭ‬
«

 Penghuni
 Penghuni surga ada tiga golongan. Pertama, penguasa yang adil,
 suka bersedekah,
bersedekah, dan sesuai
sesuai (dengan syariat).
syariat). Kedua, orang
orang yang 
 penyayang, halus perasaannya
perasaannya bagi setiap yang memiliki keluarga
keluarga
dan terhadap seorang muslim. Ketiga, orang yang menjaga
kesucian,, menahan
kesucian menahan diri terhadap hal-hal
hal -hal yang haram, dan mmeminta-
eminta-
minta.

Dalam hadits Jarir bin Abdullah Rasulullah saw.


saw. bersabda:

«‫ﻢ‬ ‫ ﺣ‬‫ ﺮ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﺣ‬‫ ﺮ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ﻦ‬‫» ﻣ‬


 Barangsiapa tidak menyayangi
 Barangsiapa menyayangi (orang beriman,) maka dia tidak
akan diberi rahmat (Mutafaq ‘alaih).

Ungkapan dihalanginya dari rahmat, yakni rahmat Allah, adalah


indikasi atas wajibnya menyayangi kaum Mukmin. Di antara
indikasi lain atas kewajiban ini adalah hadits yang diriwayatkan
oleh Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya dari Abû Hurairah, ia
berkata; Aku mendengar Abû Qasim saw. yang benar dan
dibenarkan bersabda:

« ‫ ﻘ ﻲ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬  ‫ﺇ ﻻ‬ ‫ ﻉ‬‫ﺰ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ﺔﹶ‬‫ ﻤ‬‫ ﺣ‬‫ﺍﻟﺮ‬ ‫ﻥﱠ‬ »

Sesungguhnya rasa kasih sayang tidak akan dicabut kecuali dari


orang yang celaka.

 Ju ga hadi
 Juga had i ts riway
ri wayat
at Musli
Mus lim
m dar
darii ‘Aisya
Ai syahh r a., i a berka
ber kata;
ta; ak
akuu
mendengar Rasulullah saw.
saw. bersabda
bersabd a di rumahku
ru mahku ini:
‫ ــ ﻦ‬‫ﻣ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻪ‬‫ﻋﹶ‬  ‫ ﹸﻘ ﻖ‬‫ ﹶﺎ ﺷ‬ ‫ ﻬ ﻢ‬‫ﹶ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻖ‬‫ ﹶ ﺸ‬ ‫ﹰ ﺎ‬ ‫ ﺷ‬ ‫ ﻲ‬‫ﹸ ﻣ‬ ‫ﺮ‬‫ﹶ ﻣ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ »
 «‫ﻪ‬ ‫ـ‬  ‫ﺭ ﹸ ﻖ‬ ‫ ﹶﺎ‬ ‫ ﻬ ﻢ‬ ‫ ﹶ ﻖ‬‫ ﹶ ﺮ‬ ‫ﹰﺎ‬‫ ﺷ‬ ‫ﻣ ﻲ‬ ‫ﹸ‬ ‫ﻣ ﺮ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ﻭ ﻲ‬

 Lemah Lembut Terhadap


Terhadap Kaum Mukmin... 205

Ya Allah, siapa saja yang menjadi pengatur urusan umatku,


kemudian ia memberatkan mereka, maka beratkanlah ia. Siapa
 saja yang menjadi pengatur
pengatur urusan um
umatku,
atku, kemudian ia bersikap
lemah lembut kepada mereka, maka lemah lembutlah Engkau
kepadanya.

Mungkin ada yang mengatakan bahwa perintah untuk


menyayangi bersifat umum mencakup seluruh manusia, baik
muslim, kafir, munafik; yang taat, dan yang maksiat. Hal ini
didasarkan pada hadits dari Jarir bin
bi n Abdullah yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim. Jarir bin Abdullah berkata, Rasulullah saw.
bersabda:

«‫ﺎ ﺱ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﺣ‬‫ ﺮ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻢ‬‫ ﺣ‬‫ ﺮ‬ ‫» ﻻﹶ‬
 Allah tidak akan memberikan rahmat kepada orang yang tidak
menyayangi manusia.”

Maka kami katakan, memang benar bahwa kata “an-Nâs”


(manusia) adalah kata yang bersifat umum, tetapi termasuk kata
umum yang memiliki arti khusus. Seperti kata “an-Nâs” dalam

firman Allah:
 ö ä ã ô
  3 s9  (# θ 
 Ν 
Ν 3   θ è èΚ uΚ  _
 y   ‰ 
‰s%  ¨$  ¨  Î â ã ß
}   Ζ9Ζ̈9 $ $# β̈β) ¨$ 
 ¨$ ̈  ¨$ ̈Ζ9Ζ̈9 $ $# ΝΝ  γ γs9   tΑ  $ s%  t  Ï©
   %%  !  $  !$#
(Yaitu) orang-oran
(Yaitu) o rang-orangg (yang menta’ati Allah ddan
an Rasul) yang kepada
mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya
manusia9 telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu,
….”

9. Kata “an-Nâs” yang pertama dalah kata umum tapi artinya khusus karena
yang dimaksud oleh kata ini adalah orang-orang munafik. Begitu juga kata
“an-Nâs”  yang kedua, adalah kata umum yang artinya khusus. Arti dari
kata ini adalah kaum kafir Quraisy (penj.)

206  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Di antara hadits yang membuktikan kasih-sayangnya
Rasulullah saw. kepada kaum Mukmin adalah hadits yang
diriwayatkan al-Bukhâri Muslim dari Abdullah
Ab dullah bin Umar, ia berkata;
Sa’ad bin Ubadah pernah mengadukan penyakitnya. Kemudian
Rasulullah saw.
saw. datang untuk menengoknya bersama Abdur
Abdurrahman
rahman
bin Auf, Sa’ad bin abi Waqas, dan Abdullah bin Mas’ud. Ketika
Rasulullah saw. masuk menemuinya, beliau mendapatkannya
sedang pingsan. Kemudian beliau berkata, “Apakah ia telah
 wafat?”.. Para sahabat
 wafat?” sahab at menjawab,
menja wab, “Belum wahai Rasulull
Rasul ullah!.”
ah!.”
Kemudian Rasulullah saw.
saw. menangis. Ketika para sahabat melihat
beliau menangis, maka mereka pun menangis. Kemudian
Rasulullah saw. bersabda:

‫ ﺍﹾﻘﹶ ﹾﻠ ﺐ‬  ‫ﺰﻥ‬ ‫ ﺤ‬  ‫ ﹶﻻ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﻦ‬‫ ﺍﹾﻌ‬  ‫ ﻊ‬‫ﻣ‬‫ ﺪ‬ ‫ ﺬﱢ ﺏ‬‫ ﻌ‬ ‫ ﻻﹶ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻥﱠ‬  ‫ ﻥ‬‫ﻌ‬‫ ﻤ‬‫ ﺴ‬ ‫ﹶ ﻻﹶ‬ »
«‫ ﻢ‬‫ ﺣ‬‫ﺮ‬ ‫ﹶ ﻭ‬  -‫ ﺎ ﻪ‬‫ ﺴ‬  ‫ ﹶ ﻰ‬  ‫ﺎ ﺭ‬‫ﹶ ﺷ‬‫ ﻭ‬- ‫ ﺬﹶﺍ‬‫ ﻬ‬  ‫ ﺬﱢ ﺏ‬‫ ﻌ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﹶ ﻜ‬‫ﻭ‬
 Apakah kalian tidak mendengar? Sesungguhnya
Sesungguhnya Allah tidak akan
memberikan siksaan karena air mata, atau karena kesedihan hati,
tapi dengan ini —sambil menunjuk lisan beliau—, atau Allah akan
memberikan Rahmat-Nya”.

Hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, ia mengatakan hadits


ini hasan shahih, dari ‘Aisyah
‘Aisyah ra:

‫ﹶ ﻭ‬  ،، ‫ ﻜ ﻲ‬   ‫ ﻫ‬‫ ﻭ‬  ،، ‫ ﺖ‬‫ﻣ‬    ‫ ﻫ‬‫ ﻭ‬  ،، ‫ ﻥ‬  ‫ ﹾﻈﻌ‬‫ ﻣ‬  ‫ ﻦ‬ ‫ﺎ ﻥﹶ‬‫ ﹾ ﻤ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﻞﹶ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﻲ‬‫ﻥﱠ ﺍﻟ‬ »

«  ‫ ﹶﺎ ﻥ‬‫ ﺬﹾ ﺭ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻋ‬  ‫ﹶﺎ ﻝﹶ‬


 Nabi saw.
saw. telah mencium Utsman bin Madz’un dalam keadaan
 sudah wafat. Beliau menangis atau berlinang air matanya.
 

 Lemah Lembut Terhadap


Terhadap Kaum Mukmin... 207

Hadits Riwayat Muslim dari Anas bin Malik:

‫ﺍ ﺟﻪ‬‫ ﻭ‬‫ﹶ ﻰ ﹶﺯ‬‫ﻋ‬  ‫ ﻻ‬  ‫ﺎﺀ‬‫ ﺴ‬‫ﺍﻟ‬  ‫ﻣ ﻦ‬  ‫ﺪ‬‫ﹶ ﺣ‬  ‫ﹶ ﻰ‬‫ﻋ‬  ‫ ﻞﹸ‬‫ ﺧ‬‫ ﺪ‬ ‫ ﻛﹶﺎ ﻥﹶ ﻻﹶ‬ ‫ ﻲ‬‫ﻥ ﺍﻟ‬ »

‫ ﻲ‬  : ‫ ﹶﻘﹶﺎ ﻝ‬ ‫ﺫﹶ ﻚ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﹶ ﻪ‬ ‫ ﹶﻘﻴ ﻞﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻋﹶ‬  ‫ ﻞﹸ‬‫ ﺧ‬‫ ﺪ‬ ‫ ﻛﹶﺎ ﻥﹶ‬  ‫ ﻪ‬‫ ﹶ‬   ‫ ﻢ‬‫ﹶ‬‫ ﺳ‬ ‫ﹸﻡ‬ ‫ﻻﱠ‬
‫ﻌ ﻲ‬‫ﻣ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻫ‬‫ﹶ ﺧ‬  ‫ ﹸ ﻞﹶ‬  ‫ﻬ‬ ‫ ﻤ‬‫ ﺣ‬‫ﹶ ﺭ‬
«

Sesungguh nya Nabi saw.


Sesungguhnya saw. tidak pernah menemui wan
wanita
ita selain istri-
istrinya kecuali kepada Ummu Sulaim. Nabi saw. suka
menemuinya. Kemudian ada yang berkomentar tentang hal itu.
 Maka nabi saw
saw.. bersabda,
bersabda, “Aku menyayanginya
menyayanginya karena
karena saudaranya
saudaranya
telah terbunuh pada suatu peperangan bersamaku.
bersamaku.””

Hadits yang diriwayatkan al-Bukhâri dari Abdullah bin Umar, ia


berkata:

‫ ﹾﻥ‬ ‫ﺍ‬‫ﻏﹶ ﺪ‬ ‫ﻥﹶ‬ ‫ﹸ‬ِ‫ﺎ‬‫ﹶ‬  ‫ﺎ‬  ‫ ﹶﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ﻬ‬ ‫ ﺤ‬‫ﻔﹾ‬ ‫ﻢ‬ ‫ ﹶﹶ‬ ‫ﻒ‬ِ‫ ﺎ‬ ‫ﻄﱠ‬ ‫ﺍﻟ‬ ‫ ﻞﹶ‬‫ ﹶﻫ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﺍﻟ‬ ‫ﺮ‬‫ﺎ ﺻ‬‫ ﺣ‬ »
‫ﹶ ﻰ‬‫ﻋ‬  ‫ ﻭﺍ‬‫ ﹶﺎﻏﹾ ﺪ‬ :‫ﻝ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬   ‫ ﺢ‬‫ﻔﹾ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹶ‬‫ﻭ‬  ‫ﻘﹾﻔﹸ ﻞﹸ‬ :‫ ﻥ‬‫ ﻤ‬‫ ﺴ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬  ‫ ﹶﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﺎ ﺀ‬‫ﺷ‬
                          
‫ﻥﹶ ﹶﻏ ﺪﺍ ﻥﹾ‬ ‫ِﹸ‬ ‫ﺎ‬‫«ﹶ‬ ‫ﺍ ﷲ ﺎ‬ ‫ﻟ ﻝﹸﻲ‬‫ ﺍﺳ‬‫ﻝﹶﺭ‬ ‫ﻢﺎ‬‫ ﹶ‬‫ﺕﺴ‬‫ﺎﹶ‬ ‫ﺣ‬‫ﺍﻢ‬‫ﺟﺮﻬ‬‫ ﺠ‬‫ﻬﹶﻢﻋ‬  ‫ﹶﺫﹶﺻﺎﻚ‬ ‫ﱠﹶ‬‫ﺍﻥ‬‫ﻜﻭﹶ‬‫ﹶ‬ ‫ﹶﻐﹶﺪ‬،، ‫ﷲ‬،،‫ﺍﻝ‬ ‫ﻘﺎﺀﺎ‬‫ﺷ‬‫ﺍﹾ‬
 Nabi saw.
saw. telah mengepung pendud
penduduk
uk Thaif tetapi belum bisa
menakhlukkannya. Kemudian beliau bersabda, “Insya Allah kita
akan kembali (ke Madinah) besok.” Kaum Muslim berkata,
“Mengapa kita harus kembali, padahal kita belum dapat 
menakhlukkannya.” Rasulullah saw. bersabda, “Pergilah
berperang!” Maka para sahabat pun pergi berperang sehingga
mereka terluka. Lalu Rasulullah saw. bersabda lagi, “Besok kita
akan kembali, insya Allah.” Para sahabat terheran-heran dengan
 sabdaa Nab
 sabd Nabii saw
saw.. itu, sementar
sementaraa itu Rasulu
asulullah
llah saw.
saw. hanya
hanya tersenyu
tersenyum.
m.

208  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Hadits riwayat Muslim dari Muawiyah bin
b in al-Hakam as-Sulami, ia
berkata:

‫ ﹶ ﻘﹸﻠﹾ ﺖ‬  ‫ ﻡ‬  ‫ ﺍﹾ ﹶﻘ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ﺟ ﻞﹲ‬ ‫ ﺭ‬ ‫ ﻄﹶ ﺲ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﺫﹾ‬   ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ﻣ ﻊ‬  ‫ﱢ ﻲ‬‫ﹸ ﺻ‬  ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ﺎ‬»
‫ﻣﺎ‬  ! ‫ﻩ‬ ‫ﺎ‬‫ﹸﻣ‬  ‫ﹸ ﻜﹾ ﻞﹶ‬  ‫ﺍ‬‫ ﻭ‬ :‫ﺖ‬ ‫ﻠﹾ‬‫ﻘﹸ‬‫ﻓﹶ‬   ‫ﻢ‬ ‫ﺎﺭ ﻫ‬‫ ﺼ‬‫ ﹶ‬  ‫ﻡ‬  ‫ﺍﹾ ﹶﻘ‬  ‫ﻲ‬ ‫ ﺎ‬‫ ﻣ‬‫ﹶﺮ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻚ‬‫ ﻤ‬‫ ﺣ‬‫ﺮ‬
‫ﺎ‬‫ ﹶﹶﻤ‬  ‫ﺎﺫﻫﻢ‬‫ﺨ‬‫ﻓﹾ‬‫ﹶ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ ﻋ‬‫ﺪﻳﻬﻢ‬‫ ﹶ‬  ‫ ﻥﹶ‬‫ﺮ‬‫ﻀ‬   ‫ﹸ‬‫ﻌ‬‫ﻲ ﻓﹶﺠ‬ ‫ ﹶ‬  ‫ﻭﻥﹶ‬‫ ﹸﻈﺮ‬ ‫ﻜﹸﻢ‬‫ﺄﹾ‬‫ﺷ‬
‫ﻲ‬ِ‫ﹶ‬ِ‫ﹶ‬    ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹸ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬  ‫ﺻﱠ ﻰ‬   ‫ﺎ‬‫ ﹶﹶﻤ‬   ‫ ﹶﻜ ﺖ‬‫ ﺳ‬  ‫ ﻲ‬‫ﹶ ﻜ‬  ‫ ﻲ‬  ‫ﻤ‬‫ ﺼ‬ ‫ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ﹶ‬‫ﺭ‬
‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﹶ‬ ‫ﻪ‬‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻴ ﻤ‬‫ﻌ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﺴ‬‫ﹶ ﺣ‬  ‫ ﺪ‬‫ﻌ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬ ‫ﹶﻪ‬‫ ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ﱢ ﻤ‬‫ﻌ‬‫ﻣ‬ ‫ ﺖ‬‫ﹶ‬‫ﺭ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬   ‫ ﻲ‬‫ﹸﻣ‬‫ﻭ‬    ‫ﻫ‬
‫ﻬﺎ‬ ‫ ﻴ‬ ‫ﹸ ﺢ‬‫ ﺼ‬ ‫ ﻻﹶ‬ ‫ ﹶﻼﺓﹶ‬‫ﺍﻟ ﺼ‬ ‫ﻫﺬﻩ‬  ‫ ﻥﱠ‬ :‫ ﹶﺎ ﻝ‬  ‫ ﻲ‬‫ ﻤ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬ ‫ ﻲ‬‫ﺮ‬‫ ﺿ‬ ‫ ﻻﹶ‬‫ﻭ‬ ‫ ﻲ‬‫ﺮ‬‫ﹶﻛﻬ‬
«‫ ﺁ ﻥ‬‫ﺍﹾ ﹸﻘ ﺮ‬ ‫ﺍ ﺀ ﺓﹸ‬‫ ﺮ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻜ ﹾ ﲑ‬‫ ﺍﻟ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻴ ﺢ‬‫ ﺴ‬‫ ﺍﻟ‬   ‫ ﻫ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻤ‬  ‫ﺎ ﺱ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﹶﻛ ﻼﹶ ﻡ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ ﺀ‬‫ ﻲ‬‫ﺷ‬
 Ketika aku sedang shalat bersama Rasulullah saw. saw. tiba-tiba ada
 s
 see o ran
ra n g y a ng b e r s i n , m a k a a k u b e rka
rk a t a , “ Sem
Se m o g a All
Al l a h
merahmatimu.” Kemudian orang-orang memandangku. Aku
 Berkat
 Berk ata,
a, “Celakal
“Cel akalah
ah Ibumu
Ib umu,, kenap
ke napaa kali
kal i an memand
mema ndan angik
giku?”
u?”

 Merek
 Mereka
melihatamereka,
kemu
kemudi dian
an memukul
memu
ternyata kul-m
merek-muk
mereka ukulul pah
a sedang paha
a mereka.
merek a. untuk
menyuruhku Ketika
Keti
un tukkadiam,
aku
dan aku sudah diam. Ketika Rasulullah saw. selesai shalat; demi
 Bapak dan Ibuku, sungguh aku belum pernah pernah melihat —sebelum
dan sesudah kejadiaan itu-– seorang pengajar yang lebih baik
 pen
 p engg aj
ajar
aran
annn ya d ar
arii pada
pa da b el
elii au
au.. De
Demi
mi A l l ah,
ah , b el
elii au t i dak
da k
membenciku, tidak memukulku, dan tidak memarahiku. Beliau
bersabda, “Sesungguhnya
“Sesungguhnya dalam shalat ini tidak layak ada sedikit 
 pun perkataan
perka taan manusia.
manu sia. Shalat
Sha lat ini hanyalah
hany alah untuk
un tuk bertas
be rtasbihbih,,
bertakbir, dan membaca al-Quran.”

 Lemah Lembut Terhadap


Terhadap Kaum Mukmin... 209

Hadits riwayat al-Bukhâri dari Anas bin Malik, ia berkata:

‫ﺔ‬‫ﺎ ﺷ ــ‬‫ﺍﹾ ﺤ‬ ‫ﻆﹸ‬‫ﻴ‬ِ‫ﻏﹶ‬  ‫ ﺍ ﻲ‬‫ﺮ‬‫ ﺠ‬   ‫ﺮ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ‬‫ﻋ‬‫ ﻭ‬  ‫ﻲ‬ ‫ـ‬ ‫ﺍﻟ‬ ‫ ﻊ‬‫ﻣ‬ ‫ ﺸ ﻲ‬‫ﹶﻣ‬ ‫ ﺖ‬‫ ﻛﹸ‬ »
‫ﻖ‬‫ﺔﹰ ﻋ‬‫ ﹾﻔﺤ‬‫ﺃﻭ ﺻ‬  ‫ﺎ‬‫ ﹸﻔﺤ‬‫ﺻ‬  ‫ﺖ‬‫ﹶ‬‫ﻰ ﺭ‬‫ﺣ‬  ‫ﺔﹰ‬‫ﺬﹾ‬‫ﺟ‬  ‫ﻪ‬‫ ﹶﺬ‬‫ﹶﺠ‬   ‫ ﺍﻲ‬‫ﺮ‬‫ﹶﻋ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﻛﹶ‬‫ﺭ‬ ‫ﹶﹶ‬
‫ﺎ‬ ‫ ﺬﹾﻪ ﹶﻘﹶﺎ ﻝﹶ‬‫ ﺟ‬  ‫ﺓ‬‫ ﺷﺪ‬  ‫ ﻣ ﻦ‬  ‫ﺮ‬ ‫ﺔﹸ ﺍ ﹾ‬‫ﺎ ﺷ‬‫ ﺣ‬    ‫ﺕ‬ ‫ﹶﱠ ﺮ‬  ‫ﹶ ﺪ‬  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝ‬ ‫ ﺳ‬‫ﺍ ﻟ ﺮ‬
‫ﺮ‬‫ﹶ ﻣ‬ ‫ﹸ ﻢ‬ ‫ ﺤ ﻚ‬‫ ﹶ ﻀ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﹶ‬ ‫ ﹶﻔ ﺖ‬‫ ﹶ ﺎﹾ‬  ‫ ﻙ‬‫ ﺪ‬‫ ﻋ‬ ‫ﺍﱠ ﺬ ﻱ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﺎ ﻝ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ ﻄ ﻲ‬‫ﹶ ﻋ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﻤ‬‫ ﺤ‬‫ﻣ‬
‫ﻌ ﻄﹶﺎ ﺀ‬   ‫ﹶ ﻪ‬
«

Suatu ketika aku pernah berjalan bersama Rasulullah saw. Beliau


 saat itu memak
memakaiai selendang Najran yang kasar tepinya. Tiba-tiba
ada seorang Arab desa bertemu dengan beliau, lalu menarik
 selendang beliau dengan kuat, hingga aku melihat di bagian leher 
beliau ada bekas ujung selendang itu akibat kuatnya tarikan
tersebut. Orang itu kemudian berkata, “Wahai Muhammad!
 Berikanlah
 Berik anlah kepadaku
kepadaku sebagia
sebagiann dari harta Allah yang ada padamu.”
padamu.”
 Rasulullah
 R asulullah saw
saw. meliriknya
meliriknya,, lalu tersenyum
tersenyum dan memerintahkanku
memerintahkanku
untuk memberikan sesuatu kepadanya.

Di antara gambaran saling kasih-mengasihi para sahabat


satu dengan yang lainnya adalah hadits riwayat Muslim dari Ibnu
 Abbas, ia berkarta:

 ‫ ﺎ‬‫ﹶ ﺧ‬  ‫ﺍ‬‫ ﻭ‬ :‫ﻝ‬ ‫ ﻘﹸ‬ ‫ ﻜ ﻲ‬ ‫ ﺐ‬‫ﻬ‬‫ ﺻ‬  ‫ ﻞﹶ‬‫ ﺧ‬  ‫ﺮ‬ ‫ ﻤ‬‫ ﻋ‬  ‫ﺐ‬ ‫ﹸ ﺻﻴ‬  ‫ﹶﻥﹾ‬  ‫ﺎ‬‫ ﹶﹶ ﻤ‬... »

 ‫ ﺎ‬‫ ﺎ ﺣ‬‫ﺍ ﺻ‬‫ﻭ‬


«

 Ketika Umar bin al-Khathab ditimpa suatu musibah, Suhaib ar-


ar-
 Rumi menjenguk
 Rumi menjenguknya
nya sambil
sambil mena
menangis,
ngis, ia berkat
berkata,
a, “Duhai
“Duhai sudaraku,
sudaraku,
duhai sahabatku!”

210  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Hadits riwayat at-Tirmidzi, ia berkata, “Hadist ini hasan shahih.”,
dari Waqid bin Amr bin Sa’ad bin Muadz, ia berkata; Suatu hari
 Anas bin
b in Malik datang dan aku menemuinya. Ia berkata,
b erkata, “Siapa
engkau?” Aku menjawab, “Aku adalah Waqid bin Sa’ad bin
Muadz.” Kemudian ia menangis dan berkata, “Sungguh engkau
sangat mirip dengan Sa’ad.”

Hadits riwayat Muslim dari Anas bin Malik, ia berkata; Abû Bakar
pernah berkata kepada Umar, setelah wafatnya Rasulullah saw.,
“Wahai Umar!, marilah kita pergi menemui Ummu Aiman. Kita
berziarah kepadanya, sebagaimana Rasulullah saw. senantiasa
berziarah kepadanya.” Ketika kami telah sampai di kediaman
Ummu Aiman, mendadak ia menangis. Abû bakar dan Umar
berkata, “Kenapa engkau menangis? Sesungguhnya apa yang ada
si sisi Allah adalah lebih baik bagi Rasulullah saw.” Ia berkata,
“Aku menangis bukan karena aku tidak mengetahui bahwa yang
ada di sisi Allah lebih baik bagi Rasulullah saw.,
saw., tapi aku menangis
hanya karena al-wahyu telah terputus dari langit.” Perkataannnya
Perkataannnya
itu membuat Abû Bakar dan Umar tersentuh, kemudian kedua
sahabat itu pun menangis bersamanya.

Hadits riwayat Muslim dari hadits yang cukup panjang dari Umar
bin al-Khathab tentang tebusan tawanan perang Badar. Dalam
hadits itu dikatakan:

‫ﻦ‬‫ﹶﺎﻋﺪ‬ ‫ﻜﹾﺮ‬ ‫ﹶ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺍﷲ‬  ‫ ﻝﹸ‬‫ﺳ‬‫ﺭ‬  ‫ ﹶﺫﹶﺍ‬  ‫ﺟﹾﺖ‬  ‫ﺪ‬‫ﺍﹾﻐ‬  ‫ﻣﻦ‬  ‫ﻛﹶﺎﻥﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ ﹶﹶﻤ‬  »

‫ ــ ﺖ‬‫ﹶ‬ ‫ﻲ‬ ‫ــ‬  ‫ ﻜ‬ ‫ ﺀ‬‫ ﻲ‬‫ ﺷ‬ ‫ﹶ ﻱ‬ ‫ ﻣ ﻦ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﺮ‬‫ﹶ ﺧ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ﺎ‬ :‫ﺖ‬‫ﻠﹾ‬‫ﻗﹸ‬    ‫ ﺎ ﻥ‬‫ ﻜ‬ 
‫ ﺖ‬‫ ﺎ ﹶﻛ‬ ‫ ﹶﻜﺎ ﺀ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﹶ ﺟ‬  ‫ﹶ ﻢ‬  ‫ ﻥﹾ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺖ‬
 ‫ ﻜﹶ‬ ‫ ﹶﻜﺎﺀ‬ ‫ ﺕ‬‫ ﺪ‬‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﹶ ﻥﹾ‬   ‫ ﻚ‬‫ ﺎ ﺣ‬‫ ﺻ‬‫ﻭ‬
«... ‫ ﹸﻜ ﻤ‬ِ‫ﺎ‬‫ﻜﹶ‬ 

 Lemah Lembut Terhadap


Terhadap Kaum Mukmin... 211

 Ketika esok harinya telah tiba, maka


maka ak
akuu (Umar) datang. Tiba-tiba
aku mendapati Rasulullah saw. dan Abû Bakar sedang menangis.
 Kemudian
 Kem udian aku berkata,
berkata, “W
“Wahai
ahai Rasulul
asulullah
lah saw!,
saw!, apa gerangan
gerangan yang 
membuat engkau menangis dan sahabatmu ini?
ini ? Jika aku mendapati
 sesuatu yang bis
bisaa menyeb
menyebabk
abkanku
anku menangis,
menan gis, maka aku akan
menangis dan jika tidak pun aku akan memaksakan menangis
bersama engkau berdua.”

Ibnu Abdil Bar meriwayatkan dalam al-Isti’ab dari Junadah bin


 Ab
 A b i U m m a ya h , b ah w a U b a d a h b i n S h am i t p ad a p e r a n g
Iskandariyah melarang kaum Muslim untuk berperang,
berp erang, tapi mer
merekaeka
akhirnya maju ke medan perang. Kemudian ia berkata, “Wahai
 Junadah, coba susul mereka.”
mereka.” Kemudian aku ak u pergi dan kembali
kepadanya. Ia bertanya, “Apakah ada orang yang terbunuh dari
mereka?”
mere ka?” Aku Berkata, “Tidak ada.” Ia berkata, “Segala puji b bagi
agi
 Allah, tidak ada salah seorang pun dari mereka mereka yang terbunuh,
karena menolak perintah (panglima perang).”

Dalam pembahasan ini perlu ada batasan yang bisa


memilah-milah antara sikap saling
sal ing menyayangi, lemah lembut, dan

mengasihi di antara kaum Muslim dengan sikap keras dan tegas


kepada mereka. Sesungguhnya, kasih sayang dan lemah lembut
tidak boleh ada dalam hal penerapan hukum syara’ dan dalam
perkara yang akan membahayakan kaum Muslim. Karenanya, kita
harus bersikap keras
k eras dan tegas pada saat menerapkan
menerapkan hukum
huku m Islam
dan ketika ingin mencegah perkara yang akan membahayakan
kaum Muslim. Berikut ini sebagian dalil atas hal tersebut:
 

212  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Perkara yang berkaitan dengan penerapan
penera pan hukum
hukum Islam

 Dalam hadits riwayat Ahmad dari Abû Hurairah, ia berkata;


Rasulullah saw.
saw. pernah bersabda, “ Pukullah ia.” Kemudian beliau
 Pukullah
bersabda, “Ucapkanlah, ‘Semoga Allah merahmatimu’”.
merahmatimu’”.

 Pada kasus perjanji


perjanjian
an Hudaib
Hudaibiyah,
iyah, Rasulullah
Rasulul lah saw.
saw. menentang
pendapat para sahabat,
sahaba t, karena itu merupakan
merupak an hukum syara’. Hadits
mengenai hal itu sudah cukup populer.
populer. Rasulullah saw.
saw. pada saat
itu tidak memihak para sahabat dengan dalih kasih sayang kepada
mereka, sehingga beliau tidak akan menyeret mereka dalam
kesulitan, atau dengan dalih sayang, lemah lembut, dan kasihan
kepada mereka sebagai pihak-pihak yang melanggar perintah
beliau.

 Dalam hadits ‘Aisyah yang disepakati oleh al-Bukhâri dan


Muslim, ia berkata:

‫ ﻦ‬‫ﻣ‬  ‫ﺍ‬ ‫ﹸ‬‫ﻘﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ ﹶ‬  ‫ﹶ ﺖ‬‫ﺳ ـﺮ‬  ‫ﻲ‬ِ‫ﱠ‬‫ﺍ‬  ‫ﺔ‬‫ﺰﻭﻣ‬ ‫ ﺨ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ﹶﺓ‬‫ﺮ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬ ‫ﺄﹾ ﻥﹸ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﻢ‬‫ﻬ‬‫ ﻤ‬‫ﹶ ﻫ‬ ‫ﺎ‬‫ ﺸ‬‫ ﹸﺮ‬ ‫ ﻥﱠ‬ »
‫ ﺣ ﺐ‬  ‫ ﺔﹸ‬‫ﺎ ﻣ‬‫ﹸ ﺳ‬  ‫ ﻻﱠ‬  ‫ ﻪ‬‫ﹶ‬‫ ﻋ‬  ‫ ﺮ ﺉ‬‫ ﺠ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ﻣ‬‫ ﻭ‬ :   ‫ﹸ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻗ‬    ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﹶﻝ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻴ ﻬ‬  ‫ ﻜﹶﱢ ﻢ‬
‫ﻊ‬ ‫ ﹶﻔ‬‫ ﺸ‬‫ﹶ‬  :  ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﺳ ﹸﻝ‬‫ﺭ‬  ‫ ﹶﻘﹶﺎ ﹶﻝ‬  ‫ ﺔ‬‫ ﺎ ﻣ‬‫ﻪ ﹸ ﺳ‬ ‫ ﹶ ﻜﹶﱠ ﻤ‬     ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬
‫ﻚ‬ ‫ﻫﹶ‬  ‫ﺎ‬‫ ﻤ‬  ‫ﺱ‬ ‫ﺎ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﹶ‬ :‫ ﹶ ﹶﻘﺎ ﻝ‬ ‫ ﻄﹶ ﺐ‬‫ ﹶﺎ ﺧ‬ ‫ ﹶﺎﻡ‬ ‫ﹸ ﻢ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻭ‬‫ ﺪ‬‫ ﺣ‬ ‫ﻣ ﻦ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﺣ‬ ‫ﻲ‬
 ‫ ﻕ‬‫ ــ ﺮ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﺫﹶﺍ‬‫ ﻭ‬    ‫ ﹸﻛ‬‫ ﺮ‬ ‫ﻒ‬  ‫ ﺮﻳ‬‫ ﺍﻟ ﺸ‬ ‫ ﻴ ﻬ ﻢ‬ ‫ ﻕ‬‫ ﺮ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﺫﹶﺍ‬ ‫ ﺍ‬‫ ﻛﹶﺎ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻬ‬‫ﹶ‬ ‫ﹶ ﹸﻜ ﻢ‬‫ ﹶ‬ ‫ﺍﱠ ﺬﻳ ﻦ‬
‫ ـﺔﹶ‬‫ ﹶﺎ ﻃ ﻤ‬ ‫ﹶ ﻥﱠ‬   ‫ﹶ ـ‬ ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﺍ‬‫ ﻭ‬ ‫ ــ ﺪ‬‫ﺍﹾ ﺤ‬ ‫ ــ ﻪ‬‫ﹶ‬‫ﻋ‬ ‫ ﺍ‬‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬ ‫ــ‬  ‫ﹶ‬ ‫ﹶ‬   ‫ﻒ‬ ‫ﻌﻴ‬‫ﺍﻟ ﻀ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﻴ ﻬ‬
« ‫ ﻫ‬‫ ﺪ‬ ‫ﺖ‬
 ‫ﹶ ﻘﹶ ﻄﹶ ﻌ‬ ‫ ﹶ ﺖ‬‫ ﺮ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﺪ‬‫ ﻤ‬‫ ﺤ‬‫ ﻣ‬ ‫ ﺖ‬

 Lemah Lembut Terhadap


Terhadap Kaum Mukmin... 213

Sesungguhnya kaum Quraisy merasa bingung dengan masalah


 seorang wanita dari kabilah Makhzumiyah yang telah mencuri.
 Mere
 Me reka
ka b er
erka
kata
ta,, “ Sia
Si a paka
pa kahh yan
ya n g b eran
er anii b erb
er b i c ar
araa kep
ke p ada
ad a
 Rasulu llah
 Rasulull ah saw. untuntuk
uk memint
memi ntaa pemb
pembelaelaan
an bagi
bag i wanit
wan itaa itu?”
it u?”
 Dengan serentak
serentak mer
mereka
eka menjawab, “Kami
“Kami rasa hanya Usamah
Usamah
 saja yang berani, kerana dia adalah kekasih Rasulullah saw.”
saw.” Maka
Usamah pun pergi dan berbicara kepada Rasulullah saw. untuk
minta pembelaan atas wanita itu.” Lalu Rasulullah saw. bersabda,
“Jadi kamu ingi
inginn memoho
memohonn syafaat (pebelaan)
(peb elaan) terhadap salah satu
dari hukum Allah?” Kemudian baginda berdiri dan berkhutbah,
“Wahai manusia! Sesungguhnya yang menyebabkan binasanya
umat-umat sebelum kalian ialah, apabila mereka mendapati ada
orang mulia
muli a yang mencuri, mereka membia
membiarr-kannya.
-kannya. Tetapi
Tetapi apabila
apab ila
mereka mendapti orang lemah di antara mereka yang mencuri,
mereka akan menjatuhkan hukuman kepadanya. Demi Allah!,
 sekiranyaa Fatimah binti Muhammad yang mencuri, niscaya aku
 sekirany
akan memotong tangannya.”

Dalam kasus ini, Rasulullah saw. tidak bersikap lemah lembut


kepada kaum Quraisy. Rasul saw. tidak mengasihi wanita

Makhzumiyah itu dengan cara membatalka


membatalkan
n pelaksanaan hukuman
atasnya. Beliau pada saat itu menolak memberikan pembelaan
yang diminta oleh Usamah bin Zaid.

  Jik a Rasululla
 Jika Rasul ullah
h saw.
saw. pern
pe rnah
ah menyayang
menya yangii seseorang
seseo rang ketik
ke tika
a
menerapkan hukum Allah, tentu beliau akan
ak an menyayangi al-Hasan
al-Hasan
(cucu beliau,  penj. ) ketika mengambil bagian kurma sedekah.
Dalam hadits Abû Hurairah, mutafaq ‘alaih, disebutkan:
‫ﻝﻞﹸﹶ‬‫ﻘﹶﺎـ‬‫ ﹶـ‬ ‫ﻛ‬‫ﻪﹸ‬ ‫ﻴﺄﹾ‬  ‫ﻲﻻﹶ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﹶﺎ‬‫ﻬ‬ ‫ﹶﺖ‬‫ﻌ‬‫ﺠ‬‫ﹶ ﻤ‬‫ﻋ‬   ‫ﺎﺔ‬‫ ﹶﻣ‬‫ﹶﺪ‬ ‫ ﺼ‬‫ﺍﻟﻬ‬  ‫ﺮ‬‫ﻡﻤ‬‫ﺭ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺮﺓﹰﺦ‬‫ﻛ‬‫ﻤ‬  ‫ﻲ‬‫ﺦ‬ ‫ﻛ‬‫ﻋ‬  ‫ﻦ‬: ‫ ﻦ‬‫ﷲﺴ‬‫ﺍﺤ‬ ‫ﺍﹾ‬ ‫ ﺬﹶﻝﹸ‬‫ﺧ‬‫ﺭ»ﹶﺳ‬
  ‫ﺔ ؟‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬‫ﺪ‬‫ﺼ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬
 

‫ﻞﹸ‬‫ـ‬‫ـ‬ Pila
214 ‫ﻛ‬‫ﹸ‬ ‫ﻧ ﹾﺄ‬ ‫ﻻﹶ‬r-pilar
 Pilar-pilar  ‫ﹶﻧﺎ‬ ‫ﺖ‬Pengok
 ‫ ﻤ‬ِ‫ ﻋ‬  ‫ﺎ‬oh‫ﹶ ﻣ‬ Nafsiyah
engokoh ‫ ﻬ‬  ‫ ﺭﻡ‬Islamiyah
‫ ﻛ ﺦ‬  h‫ ﻛ ﺦ‬ 
Islamiya   ‫ﺍ ﷲ‬  ‫ﻝﹸ‬ ‫ﺭ ﺳ‬
  « ! ‫ ﻗﹶ ﺔ ؟‬‫ ﺪ‬‫ﺍ ﻟ ﺼ‬
 Al-Hasan bin
b in Ali telah mengambil sebagian kurma sedekah, lalu
memasukkan ke dalam mulutnya. Maka Rasulullah bersabda,
“Kikh-kikh (tidak boleh-tidak boleh), buang kurma itu! Apakah
engkau tidak tahu bahwa keluarga
keluarga kita tidak boleh
bo leh memakan harta
 sedekah (zakat).”

  Adapun ketegasan Rasulullah saw.


saw. ketika menghindari perkara
yang membahayakan sangat jelas terlihat pada hadits riwayat
Muslim dari Muadz tentang perang Tabuk,
Tabuk, ia berkata:
berk ata:

‫ﻦ‬ ‫ ﻋ‬ ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ﺎﺀ‬‫ ﺷ‬ ‫ ﻥﹾ‬ ‫ﺪﺍ‬ ‫ ﹶﻏ‬ ‫ ﻥﹶ‬‫ﺄﹾ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﻜﹸ ﻢ‬  - ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹶ‬ ‫ ﺳ‬‫ﺭ‬ ‫ ﻲ‬‫ﻌ‬ –  ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬ ‫ﹸ ﻢ‬ »

‫ ﹶ ﻼﹶ‬ ‫ ﹸﻜ ﻢ‬‫ﻣ‬ ‫ﻫﺎ‬ ‫ﺟﺎ ﺀ‬   ‫ﻦ‬ ‫ﻤ‬ ‫ ﹶ‬  ‫ﺎﺭ‬‫ﻬ‬‫ﺍﻟ‬  ‫ﻲ‬ ‫ ﺤ‬‫ ﻀ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬  ‫ﺎ‬‫ﻫ‬  ‫ﺄﹾ‬ ‫ ﹶ ﻦ‬‫ ﹸﻜ ﻢ‬ ‫ﻭ‬  ‫ ﻙ‬
‫ ـ ﹶﻼ ﻥ‬‫ ﺟ‬‫ﺭ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ ﹶ‬ ‫ﺎ‬‫ﻘﹶ‬‫ ﺳ‬ ‫ ﹶ ﺪ‬‫ ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﺎﻫ‬‫ ﹶ ﺠﹾ‬  ‫ﻲ‬ ‫ ﺁ‬  ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬  ‫ ﹰﺎ‬‫ ﺷ‬  ‫ﺎ‬‫ ﺎﻬ‬‫ﻣ‬  ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬  ‫ﺲ‬ ‫ ﻤ‬
‫ﺍ ﷲ‬  ‫ ﻝﹸ‬‫ ﺳ‬‫ﺭ‬  ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﹶﹶ ﻬ‬‫ ﹶ ﺴ‬ :‫ ﹶﺎ ﻝ‬  ‫ﺎ ﺀ‬‫ﻣ‬  ‫ﻣ ﻦ‬  ‫ ﺀ‬‫ ﻲ‬‫ ﺸ‬  ‫ﺾ‬  ‫ﺍ ﻙ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ ﺸ‬  ‫ﻣ ﹾ ﻞﹶ‬  ‫ ﻥﹸ‬  ‫ ﹸﻜ‬‫ﹶ‬
                                   :
‫ﻭ ﹶﺎ ﻝﹶ‬ ‫«ﺷ ﹰ ﹶﺎ ﻻﹶ ﻌ ﻢ ﹶ ﺴ ﻬ ﻤﺎ ﺍﻟ ﻲ‬...‫ﻣﻝﺎﻬﺎ‬ ‫ﻦﹸﻘ‬‫ﻤﹶﺎﻥﹾﻣ‬ ‫ﺍﺴﷲ‬ ‫ﻣﺎﺀﺴ‬‫ ﺷ‬ ‫ﺎﻞﹾ‬‫ﻫﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻤ‬‫ﹶﻬ‬
 Kemudian Rasulullah sasaw
w. bersabda, “Sesungguhnya kalian Insya
 Allah besok pagi akan
akan mendatangi
mendatangi mata air di Tabuk.
Tabuk. Kalian akan
mendatanginya hingga siang sudah kelihatan jelas. Barangsiapa
yang telah datang di mata air itu, maka ia tidak boleh
bo leh menyentuh
airnya sedikit pun hingga aku datang.” Kemudian esok harinya
kami sampai ke mata air di Tabuk. Ada dua orang yang terlebih
dahulu datang ke tempat itu sebelum kami. Kemudian mata air 

 Lemah Lembut Terhadap


Terhadap Kaum Mukmin... 215

Tabuk itu menjadi seperti


seper ti tali se
sepatu
patu10 yang mengalirkan air hanya
 sedikit.. Rasulullah saw.
 sedikit saw. bertanya kepada keduanya,
keduanya, “Apakah kalian
berdua menyentuh airnya?” Keduanya berkata, “Benar” Maka
 Rasulullah
 Rasulullah saw.
saw. me
mencela
ncela kedu
keduanya
anya seraya
seraya bersabda
bersabda pada ke duanya
duanya
dengan sesuatu
sesuatu yang Allah kehendaki untuk beliau sabdakan...”
sabdakan...”

Hadits riwayat Muhammad bin Yahya


Yahya bin Hibban
Hibb an dari Ibnu Ishaq
tentang kisah Bani Musthaliq dan perbuatan kaum Munafik, ia
berkata:

 ،، ‫ﺍ‬  ‫ ﺤ‬‫ﹶ ﺻ‬ ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬  ‫ﻪ‬ ‫ﹶ‬‫ﹶ‬‫ ﻭ‬  ،، ‫ﺍ‬  ‫ ﺴ‬‫ﹶ ﻣ‬  ‫ ﻰ‬‫ ﺣ‬  ‫ ﺎ ﺱ‬‫ ﺎﻟ‬  ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝﹸ‬  ‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ﺴ ﺎ ﺭ‬ ‫ ﹶ‬ ...»
‫ ﹶﻛﺎﻥﹶ‬ ‫ﻤﺎ‬ ‫ﻋ‬  ‫ﻬﻢ‬ ‫ﺸﻐﹶ‬   ‫ﺎﺱ‬‫ ﺎﻟ‬ ‫ﺰﻝﹶ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﹸ‬ ،‫ﺤﻰ‬ ‫ﻀ‬ ‫ﺍﻟ‬ ‫ﺪ‬‫ﺍﺷ‬ ‫ﻰ‬‫ﺣ‬ ‫ﻣﻪ‬    ‫ﺭ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺻ‬ ‫ﻭ‬
...‫ﺚ‬  ‫ﺪ‬‫ﺍﹾﺤ‬ ‫ﻣﻦ‬
«

…kemudian Rasulu
…kemudian Rasulullah
llah saw
saw.. berjalan bersama
bersama kaum Muslim hi hingga
ngga
 soree hari,
 sor hari, mal
malamny
amnyaa hingga wak
waktutu Shubu
Shubuh,
h, dan pagi
pagi harinya
harinya hingga
hingga
matahari benar-benar kelihatan jelas. Kemudian Rasulullah saw.
beristirahat besama kaum Muslim. Hal itu dilakukan oleh Rasulullah
Rasulullah
 saw.. untuk menyibukkan kaum Muslim dari apa yang telah terjadi.
 saw
Hadits Sa'id bin Jubair riwayat Ibnu Abi Hatim yang dishahihkan
oleh Ibnu Katsir, “Sesungguhnya Rasulullah saw. pada saat itu
berangkat sebelum masuk waktu sore...”

 Adapun bukti ketegasan


ketegasan para sahabat yang pal
paling
ing tampak
tampak
adalah ketegasan Abû Bakar ketika akan memerangi orang-orang
murtad dan ketika melangsungkan pengiriman Usamah bin Zaid,
padahal kebijakan
kebijaka n tersebut berbeda
berbed a dengan pendapat
pendapat seluruh kaum
10. Menurut Imam an-Nawawi, ini merupakan kiasan untuk menunjukkan,
bahwa airnya memang sangat kecil, atau sedikit sekali.

216  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Muslim saat itu. Namun akhirnya
akhir nya kaum Muslim mengikuti pendapat
beliau dan melaksanakan perintahnya, lalu memujinya.
 Apab
 Ap abilila
a k ita
it a menge
men gecu
cual
alik
ikan
an masal
mas alah
ah to
tole
lera
ransi
nsi dala
da lam
m
penerapan hukum syara’ dan dalam perkara yang membahayakan,
maka dapat dikatakan bahwa orang-orang yang harus dikasihi
adalah orang yang ditimpa musibah, seperti kematian, sakit,
kehilangan orang yang mulia. Begitu juga orang yang bodoh, ia
harus dikasihi, disikapi dengan rendah hati, dan harus diajari
dengan sabar.
sabar. Ketika menerapkan perkara yang dibolehkan,
dib olehkan, maka
harus dipilih yang paling ringan, harus
haru s diutamakan bersikap lemah
lembut daripada bersikap keras, dan
d an tegas. Sebagaimana
Sebagaimana yang telah
dilakukan
dilakuk an oleh Rasulullah saw.
saw. kepada pasukan kaum Muslim ketika
mengepung Thaif; seperti
seperti yang telah dijelaskan oleh hadits ririwayat
wayat
Ibnu Umar riwayat
ri wayat Imam al-Bukhâri sebelumnya.
 Adap
 Ad apun un beber
be berap
apa a bentu
ben tuk
k sika
si kap
p k eras
era s dan tegas
te gas,, dan
da n
menampakan keperkasaan kaum Muslim kepada kaum Kafir
adalah:

1. Ketik
etika
a Per
Peran
ang
g


 Al-Bukhâri
 Al-Bukhâri meriwayatkan
meriwayatkan hadits dari Wa Wahsyi,
hsyi, ia berkata; Ketika
Ketika
kaum Muslim keluar pada tahun Ainain — Ainain adalah salah satu
gunung dari arah Uhud, yang di antara bukit itu terdapat suatu
lembah— maka aku keluar bersama kaum Muslim untuk berperang.berperan g.
Ketika mereka
mereka telah berbaris u ntuk berperang, keluarlah Siba
b erbaris rapih untuk
(dari pasukan musuh). Kemudian Rasulullah saw. bersabda,
“ Apak
 Apakah
ah ada yang mau mena
menampak
mpakkan
kan diri?”
diri?” Wahsyi berkata, Maka
keluarlah Hamzah bin Abdul Muthalib untuk menghadapinya,
kemudian ia berkata, “Wahai Siba!,  Ibnu Umi Anmar si tukang
sunat wanita, apakah engkau akan menentang Allah dan Rasul-
Nya? Selanjutnya Wahsyi berkata, “Kemudian Hamzah menyerang
Siba dan membunuhnya...”
membunuhnya...”

 Lemah Lembut Terhadap


Terhadap Kaum Mukmin... 217

Ketegasan para sahabat terhadap kaum Kafir seperti


ketegasan Hamzah, Ali, al-Bara,
al-Bara, Khalid bin
bi n Walid,
Walid, Amr bin Ma’di
 Yakrab,
 Yakrab, Amir, Dzahir bin Rafi dan yang lainnya, bbisa
isa dilihat pada
buku-buku Sîrah dan Maghâzî . Siapa saja yang ingin mengetahui
lebih banyak tentang mereka hendaknya merujuk buku-buku
tersebut.
tersebut. Karena karya ini bukan
buk an buku sirah dan cerita, maka untuk
tujuan tersebut cukup dengan petunjuk saja.

2. Ketik
Ketika
a Berun
Berundin
ding
g dengan
dengan Musu
Musuh
h (al-Mufawadhah)

 Hadits Muswar dan Marwan


Mar wan riwayat al-Bukhâri, menyebutkan:

‫ﻪ‬‫ﻋﹶ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻒ‬ ‫ﺍﻟ ﺴ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻌ‬‫ﻭﻣ‬  ‫ ﻲ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹾ ﺱ‬‫ﺭ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ﻋ‬ ‫ﻢ‬ ِ‫ﺎ‬‫ﹶ‬  ‫ﺔﹶ‬‫ﺷﻌ‬  ‫ﻦ‬  ‫ﺓﹸ‬‫ﻐ ﲑ‬‫ﺍﹾ ﻤ‬‫ ﻭ‬ ...»
 ‫ﺪ‬  ‫ ﺏ‬‫ﺮ‬‫ ﺿ‬  ‫ ــﻲ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ ﺔ‬‫ ﺤ‬ ‫ ﹶ ﻰ‬ ‫ ﺪﻩ‬  ‫ﺓﹸ‬‫ ﻭ‬‫ ﺮ‬‫ﻋ‬ ‫ ﻯ‬  ‫ﹶ ﻫ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹶ ﻜﹸﱠ ﻤ‬   ‫ ﻔﹶ ﺮ‬‫ﻐ‬ِ‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬
«... ‫ﺍ ﷲ‬ ‫ ﻝ‬‫ ﺳ‬‫ ﺭ‬ ‫ ﺔ‬‫ ﺤ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻙ‬‫ ﺪ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﹶ ﺧ‬ :‫ﹶ ﻪ‬ ‫ ﹶ ﺎ ﹶﻝ‬‫ ﻭ‬   ‫ ﻒ‬‫ ﺍﻟ ﺴ‬ ‫ ﻞ‬‫ ﻌ‬
 Mughirah bin
bi n Syu’bah berdiri di hadapan Rasulullah saw.
saw. Beliau
membawa pedang dan memakai baju besi. Ketika Urwah berusaha
menyentuh jenggot Nabi dengan tangannya, maka Mughirah bin

Syu’bah memukul
kepadanya, tangannya
“Jauhkan dengan
tanganmu sarung pedang,
dari janggut dansaw.”
Rasulullah berkata

 Dalam hadits sebelumnya Urwah berkata (kepada Nabi saw.):


saw.):

- ‫ﺍ‬  ‫ﹶ ﺷ‬  ‫ﺔ‬‫ﺍ‬‫ ﺭ ﻭ‬  ‫ﻲ‬ ‫ﻭ‬  - ‫ﺎ‬‫ﺎ‬‫ ﺷ‬‫ﹶ ﻭ‬ ‫ ﻯ‬‫ ﻷ ﺭ‬ ‫ ﻲ‬ ‫ﻭ‬   ‫ ﻫ‬‫ ﺟ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻯ‬‫ ﻷ ﺭ‬ ‫ﺍ ﷲ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻲ‬‫ ﹶ‬ »
« ...‫ﻙ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺪ‬ ‫ ﻭ‬ ‫ ﻭ‬‫ ﻔ ﺮ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ ﻴ ﻘﹰﺎ‬‫ ﺧ‬ ‫ﺎ ﺱ‬‫ ﺍﻟ‬ ‫ﻣ ﻦ‬
 Demi Allah!, aku sungguh melihat wajah-w
wajah-wajah
ajah dan aku melihat 
 sek
 s ekel
eloo m p o k m anus
an usii a b e rg
rgee rob
ro b o l b erl
er l a ri-
ri - l a ri a ta
tauu h enda
en dakk
meninggalkanmu.

218  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Kemudian Abû Bakar membantahnya:

«‫ ﻪ‬‫ﻋ‬‫ ﺪ‬‫ ﻭ‬ ‫ ﻪ‬‫ ﻋ‬ ‫ ﻔ ﺮ‬ ‫ ﻦ‬‫ ﺤ‬‫ﹶ‬  ‫ ﺍﻟ ﱠﻼ ﺕ‬ ‫ ﹾﻈ ﺮ‬  ‫ ﺺ‬‫ ﺼ‬‫»ﺍ ﻣ‬
 Isaplah daging kemaluan
kemaluan L
Latta!
atta! Apakah
Apakah kami akan lari
lari dari beliau
dan membiark
membiarkannya.
annya.

Perbuatan dan ucapan Mughirah, ser


serta
ta ucapan Abû Bakar dilihat
dan didengarkan oleh Rasulullah saw.,
saw., sementara beliau berdiam
diri, maka diam beliau tersebut merupakan pengakuan
(pembenaran).

 Muhammad bin Hasan asy-Syibani menceritakan dalam kitab


as-Siar al-Kabir , ia berkata; Usaid bin Hudair dan Uyainah
menghadap Nabi saw. dengan menjulurkan kakinya. Kemudian
Usaid bin Hudhair berkata, “Wahai Uyainah al-Hajrasi!, lipatlah
kakimu. Apakah engkau akan menjulurkan kakimu di hadapan
Rasulullah saw.? Demi Allah, andaikata bukan karena Rasulullah
saw.,
saw., pasti aku akan menusuk matamu dengan tombak, setiap kali
engkau menginginkan hal ini dari kami.”

 Juga terdapat
terdapat berbagai perundingan yang
yang ada di berbagai
kitab, seperti perundingan Sabit bin
bi n Akram, Amr bin Ash, Mughirah
bin Su’bah, Kutaibah, Muhammad bin Maslam, Ma’mun, dan lain-
lain. Semua perundingan itu menunjukkan ketegasan dan
keperkasaan (kaum Muslim di hadapan kaum Kafir), dan da n menjadi
teladan bagi orang-orang yang beramal.
 

 Lemah Lembut Terhadap


Terhadap Kaum Mukmin... 219

3. Katika
Katika Menyik
Menyikapi
api Orang-
Orang-oran
orang
g yang
yang Melanggar
Melanggar
Perjanjian.

Dalilnya adalah firman Allah Swt.:

 Ï%%   !  $©!  $# ∩∈∈∪ βθ 


š
  βt  θ ãΖΖ  ΒÏ σ 
 ÷σ ãƒ Ÿ  ôΜγ ßγ   ùs  (# ρ ρ  ã x  .  x   t   % Ï% !  $ !© $# «! $# y‰   ΨΨ Ïã   >Éb  !# ρu ‰ £‰ $ 9$#   °§Ÿ  ¨β̈β )Î 
ω Μ 
χθ ) à)  F −Fƒt  Ÿ 
š
χθ  ω Ν öΝ  δè  ρu   ο; 󰃷 
 § ∆s  ≅ Èe≅ à2 ’  û Î Ν öΝ  δè ‰ y  γ ôγtã   χθ 
š àÒ)Ζ à)  Ζ tƒ  §ΝΝ  Oè  öΝΝ  κ κå  ]  ] ÷ÏΒ N‰ 
χθ Ò  £ yγ≈   tã 
χρ  ã ā2‹ 
š
χρ ¤‹ƒt   Ο  Ο ó γ ßγ =¯=   yè   9s Ν öΝ γ ßγ x    zù==  y       ô ¨Β̈Β  Ο  γγ Î  / Î ÷Š   ³ 
Îh|  sù  >É   ö ys    $ ø9$# ’  û Î öΝΝ  κ κå  ]  ] ¨x   ) s) W ÷W ?s  $ $ ̈Β̈Β *Î* s ù ∩∈∉∪
 ∩∈∠∪
Sesungguhnya binatang (makhluk)
(makhluk) yang paling buruk di sisi Allah
ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.
(Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari
mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap
kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya). Jika kamu
menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah
orang-orang
orang-o rang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka,
 supaya mer
mereka
eka mengam
mengambil bil pelajaran.  (TQS. al-Anfâl [8]: 55-
57)

 Hadits riwayat Muslim dari Abû Hurairah tentang futuh Makkah,


setelah kaum Quraisy melanggar perjanjian. Dalam hadits itu
Rasulullah saw. bersabda:

‫ﺮ ﻭﺍ‬ ‫ ﻈﹸ‬‫ﺍ‬ ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ﻢ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﹸ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬  ‫ ﺶ‬‫ ﹸﺮ‬  ‫ﺎ ﺵ‬‫ﹶﻭ‬  ‫ ﻥﹶ‬‫ﻭ‬‫ﺮ‬ ‫ﻫ ﻞﹾ‬   ‫ﺎﺭ‬‫ ﺼ‬‫ﹾ ﻷ‬ ‫ﺮ‬ ‫ ﺸ‬‫ﻌ‬‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬ »
‫ ﻪ‬‫ ﻤﻴ‬ ‫ ﻊ‬‫ ﺿ‬‫ ﻭ‬‫ ﻭ‬  ‫ ﺪﻩ‬   ‫ ﻔﹶ ﻰ‬‫ﹶ ﺧ‬‫ ﻭ‬  ‫ﺪ‬ ‫ ﺼ‬‫ ﺣ‬ ‫ ﻢ‬‫ ﻭ ﻫ‬‫ ﺪ‬‫ ﺼ‬‫ ﺤ‬ ‫ﹶ ﻥﹾ‬ ‫ﺍ‬‫ ﻏﹶ ﺪ‬  ‫ﻢ‬ ‫ ﻫ‬‫ ﻤ‬‫ﹶ ﻘﻴ‬ ‫ﺫﹶﺍ‬
‫ﺣ ﺪ‬ ‫ﹶ‬ ‫ ﻢ‬‫ﹶ ﻬ‬ ‫ ﺬ‬‫ ﻣ‬  ‫ ﻑ‬‫ﺮ‬‫ﹶ ﺷ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹶ ﻤ‬ ‫ ﹶﺎ ﻝﹶ‬  ‫ ﹶﻔ‬‫ﺍﻟ ﺼ‬ ‫ ﻛﹸ ﻢ‬‫ ﻋ ﺪ‬  ‫ ﻣ‬  ‫ ﹶﺎ ﹶﻝ‬‫ﻭ‬  ‫ ﺎ ﻪ‬‫ ﺷ ﻤ‬ ‫ﹶ ﻰ‬‫ﻋ‬
«...   ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶ‬ ‫ﻻﱠ‬

220  Pilar-pilar
 Pilar-pilar Pengok
engokoh
oh Nafsiyah Islamiyah
Islamiyah
Wahai kaum Anshar, apakah kalian melihat macam-macam orang 
Quraisy? Mereka berkata, “Ya.” Rasulullah saw bersabda,
“Tunggul
“Tunggulah,
ah, jika kalian bbertemu
ertemu ddengan
engan mereka besok, maka habisi
mereka.” Rasulullah saw. menyembunyikan tangannya dan
meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya. Beliau saw.
bersabda, “Waktu
“Waktu yang dijanjikan pada kalian adalah di Shafa.” Ia
(Abû Hurairah) berkata, “Tidak seorang pun (dari kaum Quraisy)
yang mendekati kaum Anshar pada hari itu kecuali mereka
membunuhnya.”

 Hadits mutafaq ‘alaih dari Ibnu Umar, ia berkata; Kemudian


Bani Nadhir dan Bani Quraidzah memerangi (Nabi), dan beliau
mengusir Bani Nadhir dan membiarkan Bani Quraidzah, dan
menjamin keamanan mereka hingga Bani Quraidzah memerangi
(Nabi). Beliau pun menghukum mati laki-laki mereka, dan
membagikan wanita dan anak-anak kepada kaum Muslim; kecuali
sebagian mereka yang mengikuti Nabi saw., maka mereka pun
beriman serta masuk Islam. Beliau mengusir Yahudi di Madinah
secara keseluruhan, yakni Bani Qainuqa’ --faksi Abdullah bin
Salam-- dan Yahudi
Yahudi Bani
Ban i Haritsah
Harit sah dan semua Yahudi
Yahudi d
dii Madinah.
Madin ah.

***

Anda mungkin juga menyukai