Translate en Id
Translate en Id
Perkenalan
Bisnis saat ini telah menyaksikan supremasi Inggris di seluruh dunia dan
ancaman sosial budaya dalam bentuk pungutan imperialisme linguistik
untuk praktek penamaan bisnis Oleh karena itu luas. Penggunaan bahasa
Inggris terlihat sebagai gimmick untuk mempengaruhi konsumen dan
untuk mendapatkan kepercayaan diri mereka dalam pilihan nama
perusahaan. Selain itu, Dampak dari penjajahan telah membawa
kesalahpahaman bahwa penggunaan bahasa Inggris dipandang sebagai
status yang lebih baik dan kelas yang lebih tinggi. Gambar ini diprediksi
dapat meningkatkan bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki
penyebab dan efek dari menggunakan bahasa Inggris di perusahaan-
perusahaan kecil dan menengah (UKM) di Malaysia. Malaysia adalah
negara multikultural dan multibahasa dan oleh karena itu, akan menarik
untuk menguji pilihan bahasa di penamaan bisnis dengan pelaku UKM.
1.2. Tujuan
1.2.1 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan
bahasa Inggris dalam penamaan bisnis.
1.2.2 Mengkaji efek dari penggunaan bahasa Inggris di penamaan bisnis
pada norma-norma sosial budaya dan pendapatan bisnis.
2. literatur
Hal ini karena nama-nama merek memiliki dua fungsi: yang pertama
adalah untuk menyampaikan informasi produk kepada pelanggan
potensial yang
mencari untuk membeli produk yang kita tawarkan dan kedua adalah
untuk mengiklankan produk (Mansour, 2013). Oleh karena itu, pilihan
nama merek merupakan strategi penting bagi perusahaan untuk
mempertimbangkan pada tahap awal usahanya pengembangan (Nithat,
2011). Ada meningkatnya minat dalam penggunaan bahasa asing dalam
penamaan bisnis dan sejumlah penelitian telah terkonsentrasi pada
dampak penggunaan bahasa Inggris di bisnis lokal di Malaysia,
Yordania, Cina, Turki, Spanyol (Friedrich, 2002), (Kamisah dan
Misyana (2013), (Selvi, 2007), (Sunwani, 2005) dan Vizcaino (2011).
Studi pada pengaruh pilihan bahasa Perancis pada bisnis lokal di
Singapura juga telah dilakukan (Kenget. Al. 2013). Selanjutnya,
sejumlah studi juga telah ditemukan pada aspek sosiolinguistik dan
efeknya pada masyarakat, terutama untuk produk konsumen (Friedrich,
2002), (Kamisah dan Misyana (2013), (Selvi, 2007), (Sunwani, 2005)
(Keng et. Al. 2013).
Sebuah tubuh besar literatur telah ditemukan pada penggunaan kata-kata
pinjaman bahasa Inggris dalam bahasa lain untuk tujuan komersial.
Ketika datang ke negara-negara berkembang, salah satu penjelasan yang
paling umum untuk fenomena seperti itu adalah sebagai atribut unggul
dan nilai-nilai positif terutama ketika bisnis dan iklan yang terlibat
(Friedrich, 2002),
(Mansour, 2013), (Kamisah & Misyana, 2013). Di Brazil dan Turki,
penamaan Inggris merupakan sumber daya untuk menarik masyarakat
setempat meskipun bahasa lain juga digunakan untuk tujuan komersial.
3. Metodologi
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan bahasa Inggris dalam penamaan bisnis dan
untuk mengkaji efek dari penggunaan bahasa Inggris di penamaan bisnis
dalam kaitannya dengan norma sosial-budaya dari negara ini serta
pendapatan yang timbul. Untuk melakukan ini, survei dilakukan dengan
cara satu set kuesioner serta wawancara. Sebuah ukuran sampel n = 21
itu dipilih secara acak dari pelaku usaha UKM di Kabupaten Segamat,
Johor untuk tujuan penelitian.
3.1. responden
Penelitian ini hanya melibatkan tiga puluh pelaku UKM (N = 30) dari
daerah kota Segamat. Para responden terdiri baik pemilik bisnis atau
karyawan dari perusahaan yang beroperasi UKM seperti restoran, pusat
perawatan kecantikan, toko-toko dan toko-toko telekomunikasi, sekitar
distrik dari Segamat, Johor. Mereka secara acak dipilih dengan metode
simple random sampling. Responden berasal dari latar belakang
campuran Melayu dan ras Cina dan semua mengerti baik bahasa Inggris
umum atau bahasa Melayu. Mereka berusia antara 20 sampai 50 tahun.
Mereka memiliki minimal 3 tahun pengalaman bisnis.
3.2. Instrumen
Ada dua instrumen yang digunakan untuk penelitian ini - kuesioner dan
wawancara. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan umpan
balik dan informasi pada pilihan nama bisnis dan bahasa yang digunakan
serta apakah ini mempengaruhi bisnis mereka dalam hal pendapatan.
Kuesioner terdiri dari dua bagian. Bagian pertama ditangani dengan
responden lokal sedangkan bagian kedua berurusan dengan item yang
berkaitan dengan penelitian secara keseluruhan. Ada total 20 item dalam
bagian ini. Item yang campuran pilihan ganda, semi-terstruktur dan
terbuka pertanyaan. Mereka ditulis baik dalam bahasa Melayu dan
Inggris berturut-turut. Contoh barang yang bisa dilihat di Lampiran 1.
Wawancara itu dilakukan secara individual pada 10 responden dari tiga
puluh responden yang dipilih. Dengan pertanyaan yang diajukan dalam
suasana informal untuk memungkinkan responden untuk menjawab
secara spontan da tidak kaku. Pertanyaan-pertanyaan difokuskan pada
faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan mereka penamaan bisnis dan
aspek sosial budaya. Sesi wawancara berlangsung sekitar 10 sampai 15
menit setiap. Jawaban yang diberikan dicatat untuk analisis.
3.3. Prosedur
Penelitian ini menggunakan metode survei dan data yang dikumpulkan
kemudian ditabulasi menggunakan SPSS alat statistik untuk
analisis deskriptif.