Oleh :
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun makalah ini disusun
untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Stratejik dengan judul “Penerapan Strategi
Word of Mouth dalam mendapatkan konsumen”. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca serta dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik
dari segi teknik penulisan maupun isi pembahasannya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalah berikutnya menjadi jauh lebih
baik.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 1
1.3. Tujuan Penulisan 1
BAB II LANDASAN TEORI2
2.1. Pengertian Strategi Pemasaran Word of Mouth 2
2.2. Manfaat Strategi Pemasaran Word of Mouth 3
2.3. Jenis – jenis Word Of Mouth 3
2.4. Elemen - elemen Word of Mouth 4
2.5. Tahapan dalam menerapkan Strategi Pemasaran Word of Mouth 6
BAB III PEMBAHASAN 7
3.1. Kondisi Nyata 7
3.2. Kebutuhan kedepan 9
3.3. Strateji Pengembangan 9
BAB IV PENUTUP 11
4.1. Kesimpulan 11
4.2. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
3
pengalaman yang bersifat positif terhadap suatu produk, jasa, maupun perusahaan
yang dilakukan sehari-hari tanpa kita sadari.
2. Word Of Mouth negatif, merupakan proses interaksi dari mulut ke mulut yang
didasarkan pada pengalaman negatif yang diperoleh dari individu yang satu ke
individu yang lain terhadap suatu produk, jasa, atau perusahaan.
Menurut pendapat Sernovitz (2012:5) dalam jurnal (Toruan, 2018) WOM
terdiri dari dua jenis, yaitu: Organic Word of Mouth adalah pembicaraan yang
bersemi secara alami dari kualitas positif perusahaan dan Amplified Word of
Mouth adalah pembicaraan yang dimulai oleh kampanye yang disengajakan untuk
membuat orang-orang berbicara. Menurut Sernovitz (2012:12) dalam jurnal
(Toruan, 2018) terdapat tiga motivasi dasar yang mendorong seseorang
melakukan positive word of mouth, yaitu:
1. Konsumen menyukai produk yang dikonsumsi. Orang-orang mengkonsumsi
suatu produk karena mereka menyukai produk tersebut. Baik dari segi produk
utama maupun pelayanan yang diberikan yang mereka terima.
2. Pembicaraan membuat mereka baik. Kebanyakan konsumen melakukan word
of mouth karena motif emosi atau perasaan terhadap produk yang mereka
gunakan.
3. Mereka merasa terhubung dalam suatu kelompok. Keinginan untuk menjadi
suatu bagain dalam suatu kelompok adalah perasaan manusia yang sangat kuat.
Setiap individu ingin merasa terhubung dengan individu lain dan terlibat dalam
suatu lingkungan sosial. Dengan membicarakan suatu produk kita menjadi merasa
senang secara emosional karena dapat membagikan informasi atau kesenangan
dengan kelompok yang memiliki kesenangan yang sama.
baik dan segala sesuatu dimulai dengan pembicara yang baik. Tentukan siapa
mereka dan apa yang mendorong mereka untuk melakukan komunikasi. Begitu
diketahui target pembicara maka akan tahu topik mana yang mereka suka.
Beberapa jenis pembicara yang umum menurut Sernovitz (2009:72) adalah
sebagai berikut: Happy Customers Talkers, Online Talkersc, Logo Lovers, Eager
Employees, Listeners, Fans and Hobbyists, dan Professionals.
2. Topics
Menurut Sernovitz (2009:97), Semua word of mouth dimulai dengan topik
pembicaraan. Orang tidak akan berbicara tentang kita jika kita tidak memberi
mereka sesuatu untuk dikatakan. Apa pun yang menarik perhatian adalah topik.
3. Tools
Tools adalah suatu alat yang dibutuhkan untuk membantu agar pesan yang
disampaikan pada word of mouth dapat berjalan dengan sesuai. Internet juga
merupakan alat yang paling efisien dan paling efektif. Contohnya seperti
komunitas online dan sosial media. Sernovitz (2009:142) mengatakan forum
online dan sosial media merupakan tempat berpengaruh tinggi dari word of mouth.
Ini adalah alat canggih yang perlu untuk dipelajari. Selain itu testimoni dan
review dari konsumen juga merupakan tools yang ampuh dalam membantu proses
penyampaian pesan (Sernovitz, 2009:142).
4. Taking Part
Taking Part atau partisipasi adalah sebuah bentuk partisipasi perusahaan
dalam menggapai respon mengenai produk atau jasa perusahaan dari para calon
konsumen dengan cara menjelaskan secara rinci dan jelas mengenai produk atau
jasa tersebut. Melakukan follow up kepada calon konsumen sehingga mereka
melakukan suatu proses pengambilan keputusan. Sernovitz (2009:158-160)
mengatakan, orang ingin kamu berpartisipasi selama itu kamu adalah orang biasa
atau pembicara dari perusahaan. Itulah alasan orang-orang mengungkapkan
pendapat mereka dalam website umum dan menanyakan komentar, mereka ingin
itu didengar.
5. Tracking
Tracking atau pengawasan adalah hasil word of mouth perusahaan yang
berfungsi dalam proses word of mouth dan perusahaan bisa dengan cepat dan
6
7
8
pada website dan email. Untuk tolak ukur keberhasilan dan tracking, Guteninc
mengukur keberhasilan word of mouth yang
9
diciptakan melalui talkers melalui dampak yang dihasilkan oleh talkers kepada
penjualan Guteninc, lalu followers, dan keramaian pengunjung pada store.
(Saputri & Wahyuni, 2018)
Maka, berdasarkan hasil penelitian-penelitian diatas dapat disimpulkan
bahwa strategi pemasaran “Word of Mouth” sudah diterapkan di beberapa
perusahaan/bisnis dengan memanfaatkan elemen-elemen word of mouth yakni
talkers, topics, tools, taking part, dan tracking. Strategi pemasaran yang
diterapkan beberapa perusahaan/bisnis diatas berhasil membuat perusahaan
mendapatkan kosumen lebih banyak lagi sehingga perusahaan/bisnis tersebut
berpeluang menghasilkan laba yang tinggi.
2. Make it Easy
Memulai dengan pesan yang mudah diingat. Semua orang akan
berbicara kepada teman mereka karena mereka memiliki topik percakapan
sederhana yang menarik untuk dibagi.
3. Make People Happy
Membuat produk yang mengagumkan, menciptakan pelayanan
yang prima, memperbaiki masalah yang terjadi, dan memastikan suatu
pekerjaan yang dilakukan perusahaan dapat membuat konsumen
membicarakan produk kepada teman mereka. Word of mouth akan mudah
terjadi apabila perusahaan dapat membuat konsumen merasa senang.
4. Earn Trust and Respect
Perusahaan harus mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari
pelanggan. Perusahaan harus selalu bersikap jujur, komitmen terhadap
informasi yang diberikan, bersikap baik terhadap konsumen, memenuhi
kebutuhan konsumen, dan membuat mereka bangga untuk membicarakan
tentang produk atau jasa terse
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Penerapan strategi pemasaran Word of Mouth dalam dunia binis adalah keputusan
yang terbaik. Perusahaan dapat mungkin mendapatkan banyak konsumen apabila suatu
perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran Word of Mouth menggunakan elemen-
elemen yang terkait didalamnya dan berhasil menciptakan positifnya pengaruh Word of
Mouth terkait barang dan jasa yang ditawarkan. Keunggulan besar yang dimiliki strategi
Word of Mouth dapat berpengaruh terhadap pembentukan perilaku konsumen dalam
melakukan pembelian suatu produk dan jasa. Rujukan produk dan jasa yang bersumber dari
teman atau orang yang terpercaya lebih kuat pengaruhnya dibandingkan sumber komersial
(iklan atau penjualan). Beberapa perusahaan atau pelaku bisnis yang menerapkan strategi
pemasaran Word of Mouth ini membuktikan bahwasannya mereka mendapatkan banyak
konsumen dan membuat perusahaan mereka menghasilkan laba yang meningkat dari periode
sebelumnya.
4.2. Saran
Pemakalah menyarankan kepada pembaca untuk dapat menggunakan ilmu dan
informasi yang terdapat dalam makalah ini sebagai bahan referensi pembaca apabila ingin
membangun suatu bisnis maupun mengembangkan bisnisnya dengan menggunakan strategi
pemasaran Word of Mouth serta mencari referensi lain guna memperdalam ilmu yang telah
dipelajari.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, S., & Wahyuni, I. I. (2020). Strategi word of mouth pada program emina girl gang
ambassador. Linimasa: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(1), 57–80.
https://journal.unpas.ac.id/index.php/linimasa/article/view/2151
Nurlatifah, S. Z., & Masykur, R. (2017). Pengaruh Strategi Pemasaran Word Of Mouth
(Wom) Dan Produk Pembiayaan Syariah Terhadap Minat Dan Keputusan Menjadi
Anggota (Nasabah) Pada Baitul Tamwil Muhammadiyah (Btm) Kota Bandar Lampung.
Jurnal Manajemen Indonesia, 14(2), 163–170.
https://doaj.org/article/ea65eba20c7045858878b2aec206fa10
Putra, B. M., & Rita Destiwati. (2021). Penerapan Strategi Word of Mouth Mrd Production
Dalam Mendapatkan Konsumen. E-Proceeding of Management, 7(2), 2013–2015.
Saputri, M., & Wahyuni, I. I. (2018). Analisis 5Ts Word of Mouth Marketing Guteninc
Bandung. 5(1), 1189–1200.
Toruan, R. R. M. L. (2018). Proses Implementasi Word of Mouth Dalam Strategi
Komunikasi Pemasaran La Perla Plaza Senayan. Jurnal Pustaka Komunikasi, 1(1), 155–
166.