DISUSUN OLEH :
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Kondisi utang-piutang, sumber dana dan investasi adalah contoh pencerminan baik
buruknya manajemen arus kas suatu perusahaan.
Dalam kondisi kas yang buruk, manajemen dituntut untuk segera membenahi
keuangan perusahaan.. Usaha mengatasi situasi tersebut akan mengarah kepada pengawasan
arus kas dengan penataan yang baik atas manajemen arus kas.
Selanjutnya sampai saat ini, kita sering mengabaikan risiko dalam penganggaran
modal, yakni kita telah mendiskontokan kembali arus kas ke masa sekarang dan
mengabaikan ketidakpastian yang mungkin ada di sekitar estimasi. Dalm kenyataan, arus
kas dalam masa depan yang terkait dengan pengenalan gerai penjualan baru atau produk
baru merupakan estimasi apa yang akan diharapkan akan terjadi di masa depan, dan tidak
mesti apa yang akan terjadi di masa depan.
Dalam makalah ini akan diasumskan bahwa dalam berbagai kondisi risiko, kita
tidak tahu sebelumnya arus kas mana yang benar-benar akan keluar dari proyek baru.
Namun, kita memiliki harapan tentang berbagai kemungkinan hasil dan kita bisa
memberikan profitabilitas terhadap hasil-hasil ini. Dengan kata lain meskipun kita tidak
tahu arus kas dari penerimaan proyek baru, kita dapat merumuskan distribusi profitabilas
asal arus kas tersebut.
7. Analisa-analisa estimasi arus kas dan risiko pada contoh kasus-kasus dalam
perusahaan sejenis.
5. Untuk mengetahui tipe risiko apa saja yang mempengaruhi semua pemegang
saham dan secara teoritis merupakan ukuran yang tepat untuk penganggaran
modal.
BAB II
ARUS KAS ( CASH FLOW )
Arus Kas adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk
sebagai akibat dari aktivitas perusahaan. Dengan kata lain adalah aliran kas yang
terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan
serta berapa saldonya setiap periode.
1. Fungsi Likuiditas
3. Capital Growth
No. Perkiraan OCIF Nilai (Rp) No. Perkiraan OCOF Nilai (Rp)
JUMLAH JUMLAH
Catatan:
1. Saldo Lebih hanya diisi apabila Total OCIF lebih besar daripada Total OCOF
2. Saldo Kurang hanya diisi apabila Total OCIF lebih kecil daripada Total OCOF
Tgl. Perkiraan OCIF Nilai (Rp) Tgl. Perkiraan OCOF Nilai (Rp)
1 1
2 2
… …
dst. dst.
… …
31 31
SALDO KURANG SALDO LEBIH
JUMLAH JUMLAH
Catatan :
1. Saldo Lebih hanya diisi apabila Total OCIF lebih besar daripada Total OCOF
2. Saldo Kurang hanya diisi apabila Total OCIF lebih kecil daripada Total OCOF
3. Tanggal ditulis lengkap selama satu bulan, dari tanggal 1 hingga 30 atau 31
Apabila tidak terjadi transaksi pada tanggal tertentu, perkiraan dikosongkan.
2. Arus Kas Pendanaan ( Financial Cash Flow )
Arus Kas Pendanaan ini pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan
pada Arus Kas Operasional. Namun mengingat bahwa aliran kas pendanaan ini
bersifat periodik (tidak setiap hari terjadi transaksi), pencatatannya dalam
perioda bulanan (lihat Tabel 2 dan Tabel 4) atau bahkan tahunan, bukan harian.
Arus Kas adalah hanyalah pada tidak tersedianya catatan mengenai transaksi
hutang dan piutang. Pemecahannya adalah dengan menyediakan catatan
khusus mengenai transaksi yang yang bersifat kredit, baik pembelian secara
kredit maupun penjualan secara kredit. Catatan ini kita namakan Catatan
Pembantu.
Ada 4 (empat) langkah dalam penyusunan Arus Kas atau cash flow, yaitu :
Pengertian risiko dalam konteks ini juga dapat didefinisikan sebagai suatu
penjabaran terhadap konsekuensi yang tidak menguntungkan, secara finansial maupun fisik,
sebagai hasil dari keputusan yang diambil.
Jika dikaitkan dengan konsep peluang, “risiko” adalah peluang terjadinya kondisi
yang tidak diharapkan dengan semua konsekuensi yang mungkin muncul yang dapat
menyebabkan keterlambatan atau kegagalan kegiatan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa risiko adalah suatu
kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika
terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan
3. Risiko Sistematis
Yaitu, risiko proyek yang diukur dari sudut pandang pemegang saham
yang melakukan diversifikasi dengan baik. Yakni risiko proyek yang
memperhitungkan fakta bahwa proyek ini hanya salah satu dari banyak
proyek yang ada dalam perusahaan dan saham perusahaan hanya salah
satu dari banyak saham dalam fortofolio pemegang saham.
Setelah risko ini diambil dari arus kas proyek, semua arus kas lain
didiskontokan kembali ke masa sekarang dengan tingkat bunga yang
bebas risiko, dan NPV proyek atau indeks profitalitas dapat ditentukan.
Bila IRR dihitung, kemudian IRR dibandingkan dengan suku bunga
bebas risiko ketimbang tingkat pengembalian yang diharapkan
perusahaan perusahaan untuk menentukan apakah mau diterima atau
ditolak. Metode ekuivalen kepastian dapat dirangkum sebagai berikut :
n αt FCFt
NPV = ∑--------------------------- - IO
t
t=1 ( 1+krf )
3. Pohon Probalitas
Yaitu, representasi skematis dari permasalahan di masa semua
kemungkinan hasil ditampilkan secara grafis.
3.5. Manajemen Risiko
Dalam dunia nyata selalu terjadi perubahan yang sifatnya dinamis, sehingga
selalu terdapat ketidakpastian. Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, dan
risiko akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Setiap aktivitas
manusia selalu mengandung risiko karena adanya keterbatasan dalam
memprediksikan hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Kejadian
yang memiliki peluang atau ketidakpastian (sebagai halnya risiko ) tidak dapat
dikontrol, dan tidak ada pengelolaan sebaik apapun yang dapat meniadakan
risiko. Setiap orang dan setiap organisasi harus selalu berusaha untuk
menanggulanginya, artinya berupaya untuk meminimumkan ketidakpastian
agar akibat buruk yang timbul dapat dihilangkan atau paling tidak dikurangi.
Dengan demikian melalui manajemen risiko akan diketahui metode yang tepat
untuk menghindari/mengurangi besarnya kerugian yang diderita akibat risiko.
Secara langsung manajemen risiko yang baik dapat menghindari semaksimal
mungkin dari biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat terjadinya
suatu peristiwa yang merugikan dan menunjang peningkatan keuntungan usaha.
Secara tak langsung manajemen risiko memberikan sumbangan sebagai
berikut :
a. Memberikan pemahaman tentang risiko, efeknya, dan keterkaitannya secara
lebih baik dan pasti sehingga menambah keyakinan dalam pengambilan
keputusan yang dapat meningkatkan kualitas keputusan.
b. Meminimalkan jumlah kejadian di luar dugaan dan memberikan gambaran
tentang akibat negatifnya sehingga mengurangi ketegangan dan kesalah-
pahaman.
c. Membantu menyediakan sumber daya dengan baik.
d. Menangkal timbulnya hal-hal dari luar yang dapat mengganggu kelancaran
operasional.
e. Mengurangi fluktuasi laba dan arus kas tahunan atau menstabilkan
pendapatan.
f. Menimbulkan kedamaian pikiran dan ketenangan tenaga kerja dalam
bekerja.
g. Meningkatkan public-image perusahaan sebagai wujud tanggung jawab
sosial perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat.
Manajemen risiko pada saat ini merupakan kunci dari keseluruhan manajemen
bisnis. Tujuan utama manajemen risiko harus menyokong obyektif
pengelolaan. Dengan berjalannya usaha bisnis yang diharapkan mendatangkan
keuntungan, maka meminimalkan risiko untuk mencapai keuntungan yang
memuaskan menjadi sasaran bisnis.
1. Perencanaan (planning)
Proses pengembangan dan dokumentasi strategi dan metode yang
terorganisasi, komprehensif, dan interaktif, untuk keperluan identifikasi
dan penelusuran isu-isu risiko, pengembangan rencana penanganan
risiko, penilaian risiko yang kontinyu untuk menentukan perubahan
risiko, serta mengalokasikan sumberdaya yang memenuhi.
2. Penilaian (assesment)
Terdiri atas proses identifikasi dan analisa area-area dan proses-proses
eknis yang memiliki risiko untuk meningkatkan kemungkinan dalam
mencapai sasaran biaya, kinerja / performance, dan waktu penyelesaian
kegiatan.
3. Penanganan (handling)
Merupakan prases identifikasi, evaluasi, seleksi, dan implementasi
penanganan terhadap risiko dengan sasaran dan kendala masing-masing
program, yang terdiri atas menahan risiko, menghindari risiko,
mencegah risiko, mengontrol risiko, dan mengalihkan risiko.
KESIMPULAN
1. Pada dasarnya fungsi manajemen arus kas dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa
ada pengurangan investasi awal. Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang
disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang
yang dapat dicairkan dengan relatif cepat. Ketiga, capital growth, dana yang
diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka
waktu relatif panjang.
Bessis, Joel ( 1998 ) Riks Management in Banking, John Wiley & Sons Ltd., West
Sussex, England
Keown Arthur J, (2008) Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan Edisi 10 Jilid 1,
PT Indeks.
Martin John D, (2008) Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan Edisi 10 Jilid 1,
PT Indeks.
Reeve Fess, Waren, ( 2008 ) Pengantar Akuntansi Buku Satu Jilid 21, Salemba Empat.