Anda di halaman 1dari 4

Pendidikan Karakter pada Sekolah Dasar sebagai Langkah Preventif Tindakan

Bullying
Oleh: Marminah, S.Pd.

Terjadinya bullying yang terjadi di Indonesia sepanjang 2016 sampai 2020 mencapai
480 aduan di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). 1 Tindakan kekerasan atau
bullying dapat terjadi disemua jenjang tingkat pendidikan, baik itu sekolah dasar, pendidikan
tingkat SMP, SMA, atau bahkan dalam perguruan tinggi.
Tindakan bullying diartikan sebagai perilaku agresif yang muncul dari seseorang dan
ditujukan untuk menyebabkan tekanan pada orang lain dengan sengaja.2 Tindakan bullying
adalah tindakan kekerasan yang dapat dilakukan baik secara fisik, dengan pukulan,
tendangan, dan lainnya atau secara psikologis dengan ancaman, tekanan, hingga pemaksaan
terhadap suatu hal. Angka kasus bullying di Indonesia termasuk tinggi. Hal ini menandakan
bahwa pemerintah bersama dengan masyarakat harus memperbaiki sistem pendidikan dan
menambahkan poin penting dalam pendidikan karakter untuk mencegah bullying.
Pemicu tindakan bullying berasal dari permasalahan yang cukup kompleks. Selain
faktor individu anak, perilaku bullying juga didorong dengan lingkungan keluarga, sekolah,
lingkungan bermain, dan peran media sosial.3 Mudahnya akses informasi dan hiburan dari
gawai atau smartphone, anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan merekam semua
informasi yang diterimanya dari media sosial. Dalam hal ini, peran guru dan orang tua
penting untuk mengarahkan pemahaman anak terkait mana tindakan yang benar dan yang
salah.
Isu bullying telah menjadi diskusi yang cukup serius belakangan ini, termasuk
mengenai bagaimana tindakan pencegahan yang dapat dilakukan terhadap perilaku bullying
khususnya bagi anak-anak sekolah dasar. Sekolah Dasar (SD) adalah tingkat pendidikan
“pertama” setelah keluarga. Oleh karena itu, pencegahan bullying penting untuk dilakukan
sejak siswa duduk di bangku sekolah dasar.
Sejatinya pendidikan di Indonesia telah menerapkan pendidikan karakter pada seluruh
jenjang. Menurut studi Ardian Priambudi, pendidikan karakter di Indonesia dirancang dalam

1 Reza Pahlevi, “Jumlah Aduan Korban Kekerasan (Bullying) di Sekolah (2016 – 2020)”,
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/29/berapa-banyak-korban-bullying-di-lingkungan-sekolah-
indonesia, diakses 30 Januari 2023.
2 Novi Herawati dan Deharnita, “Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perilaku Bullying
pada Anak,” Jurnal Keperawatan Vol. 15 No. 1 (Maret 2019), hlm. 60 – 61.
3 Ibid, hlm. 61.
bentuk penekanan karakter pribadi berintegritas dalam mata pelajaran siswa. 4 Pendidikan
karakter adalah suatu hal yang penting untuk dilekatkan pada setiap kebiasaan, pembelajaran

4 Martsel Fathinnaufal dan Dian Hidayati, “The Implementation of Character Education in Elementary
School,” Journal of Educational Management and Leadership Vol. 1 No. 2 (2020), hlm. 32.

aktif, dan dalam kegiatan siswa di luar kelas. Dengan pendidikan karakter, siswa
dibekali pemahaman mengenai pentingnya membangun relasi yang sehat dengan orang lain,
memahami situasi sekitar, hingga peka terhadap keadaan nasional.
Pendidikan karakter adalah komponen yang dapat memberikan pemahaman kepada
anak untuk mewujudkan lingkungan yang stabil dan positif. Dengan pendidikan karakter,
anak juga dapat diajarkan etika, nilai, dan moral dalam menangkap informasi dari lingkungan
atau media sosial yang kini sangat mudah untuk diakses. Oleh karena itu, penting bagi guru
khususnya pada jenjang sekolah dasar untuk menerapkan pendidikan karakter sesuai dengan
arahan rancangan pendidikan nasional demi mewujudkan generasi yang anti terhadap
kekerasan dan bullying.

Daftar Pustaka
Fathinnaufal, Martsel, dan Dian Hidayati. “The Implementation of Character Education in
Elementary School.” Journal of Educational Management and Leadership Vol. 1 No.
2 (2020).

Herawati, Novi, dan Deharnita. “Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perilaku


Bullying pada Anak.” Jurnal Keperawatan Vol. 15 No. 1 (Maret 2019).

Pahlevi, Reza. “Jumlah Aduan Korban Kekerasan (Bullying) di Sekolah (2016 – 2020)”.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/29/berapa-banyak-korban-
bullying-di-lingkungan-sekolah-indonesia. Diakses 30 Januari 2023.
Data Penulis : Marminah, S.Pd.
Institusi : Kepala SD N Sampetan Kelurahan Sampetan Kecamatan Gladagsari Kabupaten Boyolali
Motto hidup : “Berusaha sabar dan selalu bersyukur.”

Anda mungkin juga menyukai