PARIWISATA
Ni Komang Adi Kusuma Wardani
adi.kusuma.wardani@undiksha.ac.id
Abstak
Peran komunikasi lintas budaya sangat penting dalam dunia pariwisata karena
dengan komunikasi dapat dengan mudah mengenalkan produk pariwisata kepada
masyarakat luas. Komunikasi ini bertujuan untuk memberitahukan informasi mengenai
keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh suatu produk pariwisata . Dalam dunia
pariwisata, komunikasi sangat diperlukan guna mengenalkan produk pariwisata kepada
masyarakat luas. Dalam setiap kegiatan wisata, terjadi interaksi sosial budaya antara
wisatawan, pramuwisata, dan masyarakat setempat. Dalam interaksi tersebut, diperlukan
sebuah pemahaman lintas budaya bagi ketiga pelaku wisata tersebut, terutama bagi
mereka yang berasal dari latar belakang budaya berbeda karena setiap masyarakat
memiliki corak budaya sendiri. Selain itu ada beberapa hambatan - hambatan yang
disebabkan oleh budaya seperti timbulnya kesalahpahaman norma atau peran yang tidak
sesuai, stereotipe, dan etnosentrisme. Namun, hambatan-hambatan tersebut yang haruslah
diatasi agar komunikasi yang efektif dapat tercapai. Oleh sebab itu tujuan dari dibuatnya
penelitian ini adalah untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan juga mengetahui
peran komunikasi lintas budaya dalam dunia pariwisata. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif yaitu merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang
mendalam. Oleh karenanya, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat
menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih komprehensif. Dari penelitian ini
terlihat bahwa sering terjadi kesalahpahamam yang timbul akibat komunikasi lintas
budaya karena adanya perbedaan budaya dan juga bahasa maka dari itu perlu diatasi
dengan beberapa metode-metode.
Abstract
The role of cross-cultural communication is very important in the world of tourism
because communication can easily introduce tourism products to the wider community.
This communication aims to convey information about the advantages possessed by a
tourism product. In the world of tourism, communication is needed to introduce tourism
products to the wider community. In every tourism activity, there is socio-cultural
interaction between tourists, tour guides, and the local community. In this interaction, a
cross-cultural understanding is needed for the three tourism actors, especially for those
who come from different cultural backgrounds because each community has its own
cultural style. In addition, there are several barriers caused by culture, such as
misunderstanding of norms or inappropriate roles, stereotypes, and ethnocentrism.
However, these obstacles must be overcome so that effective communication can be
achieved. Therefore the purpose of this article is to overcome these obstacles. This study
uses a qualitative research method, which is a method that focuses on in-depth
observation. Therefore, the use of qualitative methods in research can produce a more
comprehensive study of a phenomenon. From this research, it can be seen that there are
often misunderstandings that arise as a result of cross-cultural communication due to
cultural and language differences, therefore it needs to be overcome with several
methods.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapat sebanyak 13 metode
untuk mengatasi hambatan dalam komunikasi lintas budaya diantaranya sebagai
berikut:
7. Bersikap Suportif
Cara mengatasi hambatan komunikasi lintas budaya selanjutnya adalah dengan
bersikap suportif. Suportif di sini berkaitan dengan perilaku komunikasi yang
suportif. Perilaku yang suportif seperti empati dapat mendorong proses
komunikasi lintas budaya yang efektif. Sebaliknya, perilaku defensif cenderung
membawa proses komunikasi lintas budaya ke arah ketidakefektifan.
8. Motivasi berkomunikasi
Motivasi berkomunikasi juga merupakan salah satu cara untuk mengatasi
hambatan komunikasi lintas budaya. Sebagai manusia, pada umumnya kita sangat
termotivasi untuk berinteraksi dengan orang yang dekat secara fisik maupun
emosional. Begitupun dalam konteks komunikasi lintas budaya. Motivasi
berkomunikasi ini perlu karena merupakan salah satu bentuk upaya untuk
memahami pengalaman orang lain yang bukan merupakan bagian dari kehidupan
kita. Selain itu, adanya motivasi ini juga dapat memperbaiki kemampuan kita
berkomunikasi dengan orang lain, memperlihatkan atau menunjukkan minat kita
kepada orang lain, berbicara dan memahami orang lain, serta memberikan bantuan
kepada orang lain.
Diwyarthi, Santhi. 2020. Komunikasi Lintas Budaya Dalam Dunia Pariwisata Dan
Perhotelan Studi Kasus Kepuasan Wisatawan Terhadap Pondok Wisata.
https://jayapanguspress.penerbit.org/index.php/ganaya/article/view/396 ( Diakses
Pada Tanggal 27 Maret 2023)
Ambar. 2019. 13 Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi Lintas Budaya yang Efektif.
https://pakarkomunikasi.com/cara-mengatasi-hambatan-komunikasi-lintas-budaya
( Diakses Pada Tanggal 28 Maret 2023)