Anda di halaman 1dari 5

Tugas 1: Pemahaman Lintas Budaya, Etika Dan Moral

A. Pemahaman Lintas Budaya Pariwisata

Lintas budaya terjadi ketika manusia dengan budayanya berhubungan dengan


manusia lain yang berasal dari budaya berbeda, berinteraksi dan bahkan saling
mempengaruhi. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan keadaan di mana
suatu budaya berinteraksi dengan budaya lain dan keduanya saling memberikan
pengaruh dan dampak baik positif maupun negatif. Lintas budaya menciptakan nilai
untuk menentukan mana yang tepat dan mana yang dapat diterima oleh budaya lain.
Lintas budaya membuat manusia dapat berkomunikasi dengan baik dan pada akhirnya,
lintas budaya dapat mempererat manusia dengan manusia lain dan memberikan keunikan
pada diri manusia dan masyarakat. Dengan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan,
manusia dan manusia lain berupaya untuk saling memahami dan melengkapi sehingga
terciptakan perdamaiandan harmonisasi kehidupan melalui lintas budaya. Pengetahuan
tentang lintas budaya berguna meningkatkan kemampuan mengenal perbedaan antar
budaya dan kemampuan belajar hidup bersama di tengah perbedaan. Lintas budaya dapat
dipelajari melalui Pendidikan dalam keluarga, sosialisasi nilai - nilai dalam masyarakat
baik melalui pergaulan sosial maupun media, dan melalui pembelajaran multikultur, yaitu
pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta dalam memahami materi pembelajaran
tanpa adanya kendala perbedaan latar belakang kultural (Bryant dalam Mendatu, 1996).
Lintas budaya merupakan upaya untuk menghasilkan panduan dimana seseorang dengan
orang lain dari budaya berbeda dapat berinteraksi dengan lebih baik, memberi
kesempatan untuk bekerjabersama dengan orang yang berbeda etnis secaralangsung,
untuk mengakui ketepatandari pandangan-pandangan budaya yang beragam, serta
menyadarkan bahwa konflik nilai sering menjadi penyebab konflik antar kelompok.

1. Pentingnya Pemahaman Lintas Budaya Dalam Pariwisata


Pariwisata yang sarat dengan lintas budaya memberikan banyak manfaat terutama
ketika terjadi komunikasi, hubungansosial dan pelayanan. Dalam kegiatan wisata,
wisatawan (guest) dipastikan melakukan interaksi dengan masyarakat (host). Interaksi
dengan masyarakat setempat akan dijembatani oleh jasa pramuwisata. Akan tetapi, jasa
pramuwisata sering dianggap tidak cukup bagi wisatawan untuk memperoleh informasi
seluas-luasnya disuatu destinasi wisata. Oleh karena itu, diperlukan suatu pemahaman
lintas budaya bagi pelaku wisata, baik wisatawan, pramuwisata maupun masyarakat
setempat. Perbedaan budaya timbul karena sifatnya dinamis dan berevolusi sehingga
perlu beragam pendekatan untuk memahami kebudayaan seperti dengan berasimilasi,
melakukan integrasi dan menyadari lintas budaya. Pada saat melakukan komunikasi,
hubungan sosial dan pelayanan seringkali elemen tersebut merupakan potensi dasar yang
dapat menimbulkan kesalahpahaman dan bahkan mengarah kepada konflik.Disinilah
peran pemahaman lintas budaya berlaku.
a. Pemahaman lintas budaya pariwisata memberikan manfaat yang cukup besar
dalam kepariwisataan.
 Bagi Wisatawan
Dalam suatu kegiatan wisata, dipastikan wisatawan melakukan interaksi
sosial budaya dengan masyarakat setempat. Wisatawan dapat mengalami
kesulitan saat mereka berinteraksi dengan masyarakat setempat yang bisa
menyebabkan gegar budaya. Dengan pemahaman lintas budaya, wisatawan akan
lebih mudah memahami karakter umum masyarakat setempat. Nilai-nilai budaya
yang melatarbelakangi suatu masyarakat akan mencerminkan karakter masyarakat
tersebut. Oleh karena itu, wisatawan akan menghormati nilai-nilai budaya
masyarakat setempat yang tercerminmelalui berbagai aspek budaya.Wisatawan
yang terlibat langsung dalam suatu aktivitas masyarakat setempat akan cenderung
berhati-hati dalam bersikap dan bertingkahlaku terhadap masyarakat tersebut.
Apabila wisatawan telah memiliki pengetahuan lintas budaya, maka persiapan
sebelum menuju ke destinasi akan lebih terencana dan matang. Selain itu,
kemudahan dan keleluasaan dalam kegiatan wisata terutama yang melibatkan diri
dengan masyarakat setempat akan terwujud.
 Bagi Masyarakat Setempat
Pariwisata hendaknya dibudayakan atau dijadikan ajang untuk saling
bertukar pengetahuan dengan memanfaatkan interaksi atau pertemuan yang terjadi
antara wisatawan dan masyarakat setempat atau antara wisatawan dengan unsur-
unsur budaya yang dimiliki masyarakat setempat. Kesiapan yang diharapkan dari
suatu destinasi bukan hanya kesiapan fisik prasarana dan sarananya tetapi juga
kesiapan masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik. Dalam konteks
pariwisata, budaya dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk melakukan
kunjungan dan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam proses
pemberian pelayanan. Pemahaman budaya yang baik akan meningkatkan
pemahaman seseorang terhadap orang laindan membantu dalam mengembangkan
kebanggaan terhadap warisan budaya mereka. Dalam hal ini masyarakat lokal
tidak hanya belajar bagaimana bersikap dalam situasi tertentu tetapi juga mampu
menjelaskan mengapa mereka lakukan ini itu, nilai-nilai dasar, kepercayaan, dan
anggapan yang mendasar pada sikap masyarakat tersebut. Semakin banyak
interaksi, maka pengetahuan semakin berkembang, dan pengalaman terhadap
permasalahan budaya akan berkurang.
.
2. Tujuan Pemahaman Lintas Budaya
Pelayanan kepada wisatawan tidak hanya membutuhkan kemahiran tetapijuga
membutuhkan kepekaan dan pemahaman psikologis wisatawan melalui pemahaman lintas
budaya. Denga pemahaman tersebut, bagi penyedia jasa dan pramuwisata akan mudah
memahami bentuk karakteristik setiap wisatawan. Wisatawan sendiri juga perlu memahami
budaya lain untuk mempermudah segala aktivitasnya dalam berwisata. Semangat lintas
budaya didasari dengan upaya saling memahami budaya. Dapat dikatakan bahwa tidak ada satu
budaya yang lebih baik atau lebih prestisius dibandingkan dengan budaya lain. Pemahaman
lintas budaya ini merupakan proses terus-menerus, bukan proses sekali jadi dan sesudah itu
berhenti. 10 tujuan pemahaman lintas budaya, yaitu:
- Menyadari bias budaya sendiri
- Lebih peka secara budaya
- Memperoleh kapasitas untuk benar-benar terlibat dengan anggota dari
budaya lain untuk menciptakan hubungan yang langgeng dan memuaskan orang
tersebut
- Merangsang pemahaman yang lebih besar atas budaya sendiri
- Memperluas dan memperdalam pengalaman seseorang
- Mempelajari keterampilan komunikasi yang membuat seseorang mampu menerima
gaya dan isi komunikasinya sendiri

B. Pemahaman Etika dan Moral

1. Pengertian Moral
Moral Adalah pengetahuan atau wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia
yang beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik, buruknya perbuatan dan kelakukan.
Moralisasi yaitu uraian “pandangan dan ajaran” tentang perbuatan serta kelakukan yang
baik. Demoralisasi yaitu kerusakan moral. Istilah moral berasal dari bahasa latin mores
yang berarti adat kebiasaan atau cara hidup. (Gunarsa, 1986) Moral pada dasarnya
merupakan rangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi.
(Shaffer, 1979) Moral merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur prilaku
individu dalam hubunganya dengan masyarakat. Moral merupakan tindakan manusia
yang bercorak khusus yang didasarkan kepada pengertiannya mengenai baik dan buruk.
Morallah yang membedakan manusia denga makhluk tuhan yang lainya dan
menempatkan pada posisi yang baik diatas makhluk lain. Moral merupakan realitas dari
kepribadian pada umumnya bukan hasil perkembangan pribadi semata, akan tetapi adalah
merupakan tindakan atau tingkah laku seseorang. Moral tidaklah bisa sipisahkan dari
kehidupan beragama. Di dalam agama Islam perkataan moral identik dengan akhlak.di
mana kata “akhlak” berasal dari Bahasa Arab jama’ dari “khulqun” yang menurut bahasa
berarti budi pekerti. Moral merupakan norma yang sifatnya kesadaran atau keinsyafan
terhadap suatu kewajiban melakukan sesuatu atau suatu keharusan untuk meninggalkan
perbuatan – perbuatan tertentu yang dinilai masyarakat melanggar norma – norma.

2. Pengertian Etika
Etika Adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan
perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh manusia untuk dikatakan baik atau buruk,
dengan kata lain aturan ataupun pola-pola dari tingkah laku yang dihasilkan oleh akal
manusia. Karena adanya etika pergaulan dalam masyarakat/bermasyarakat akan terlihat
baik dan buruknya. Etika itu bersifat relatif yaitu dapat berubah-ubah sesuai dengan
kemajuan zaman. Etika juga diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kabaikan dan
keburukan dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh
kehendak serta didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan. Istilah Etika
berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan
bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang
biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara
berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Arti dari bentuk jamak inilah yang
melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk
menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti
yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens,
2000).

3. Macam dan Jenis Etika

a. Etika Deskriptif
Memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingkah laku manusia ditinjau dari
nilai-nilai baik dan juga buruk serta hal-hal yang mana yang boleh dilakukan sesuai
dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat.

b. Etika Normative
Membahas dan mengkaji ukuran baik, buruknya tindakan manusia yang biasanya
dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
 Etika Umum

Membahas berbagai macam berhubungan dengan kondisi manusia untuk


bertindak etis dalam mengambil berbagai macam kebijakan berdasarkan teori-teori dan
juga prinsip-prinsip moral.

 Etika Khusus

- Etika sosial ialah yang menekankan tanggung jawab sosial dan hubungan antar
sesama manusia dalam aktivitas yang dilakukannya.
- Etika individu ialah lebih menekankan kepada kewajiban manusia sebagai
pribadi.
- Etika terapan ialah etika-etika yang diterapkan pada sebuah profesi.

4. Persamaan Etika dan Moral

1. Etika dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku,
sifat dan perangai yang baik
2. Etika dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar martabat
dan harkat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas etika, moral dan susila
seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya
3. Etika dan moral seseorang atau sekelompok orang bukan merupakan faktor keturunan
yang bersifat tetap, statis dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki
setiap orang. Untuk pengembangan potensi positip tersebut diperlukan pendidikan,
pembiasaan dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari keluarga, sekolah
dan masyarakat yang secara terus menerus, berkesinambungan, dengan tingkat
konsistensi yang tinggi.

4. Perbedaan Moral Dan Etika


Dengan demikian moral dan etika memiliki perbedaan, tolak ukur yang dipakai dengan moral
untuk mengukur tingkah laku manusia yaitu adat istiadat, kebiasaan dll. Etika dan moral sama
artinya tetapi pemakaiannya dalam sehari-hari terdapat sedikit perbedaan. Moral digunakan
untuk perbuatan yang sedang di nilai. Sedangkan etika digunakan untuk sistem nilai yang ada.
Perbedaan etika dan moral adalah :

 moral mengajarkan apa yang benar sedangkan etika melakukan yang benar.
 moral mengajarkan bagaimana seharusnya hidup sedangkan etika berbuat atau bertindak
sesuai dengan apa yang telah diajarkan dalam pendidikan moral.
 moral menyediakan “rel” kehidupan sedangkan etika berjalan dalam “rel”kehidupan.
 moral itu rambu-rambu kehidupan sedangkan etika mentaati rambu-rambu kehidupan.
 moral itu memberikan arah hidup yang harus ditepumpuh sedangkan etika berjalan sesuai
arah yang telah ditetapkan (menuju arah).
 moral itu seperti kompas dalam kehidupan sedangkan etika memperhatikan dan
mengikuti arah kompas dalam menjalani kehidupan.
 moral ibarat peta kehidupan sedangkan etika mengikuti peta kehidupan.
 moral itu pedoman kehidupan sedangkan etika mengiuti pedoman.
 moral tidak bisa dimanipulasi sedangkan etika bisa dimanipulasi

Sumber :

https://pdfs.semanticscholar.org/5da0/e8094ccce0b8968e1beaf48ab5b2a3201fbc.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/moral-dan-etika/
https://dokumen.tips/documents/pentingnya-pemahaman-lintas-budaya.html

Anda mungkin juga menyukai