21 Februari 2023
2
Linimasa penemuan kasus pertama di Kab.Pidie
Dikirim ke Lab
Biofarma sebagai
Anak mulai Masuk RSUD Sampel kirim Sampel Lab Rujukan Nas
sakit TCD Sigli Provinsi diterima BKPK Polio
6 Okt 18 Okt 25 Okt 28 Okt 8 Nov
4
Capaian per 14 Januari 2023
Observasi kebersihan lingkungan di
sekitar rumah pasien
Polio ditularkan melalui lingkungan yang tercemar
tinja yang mengandung virus polio
5
Penemuan kasus baru VDPV2 di Kab. Aceh Utara
30 Des 2022 5 Jan 2023 6,8 Jan 2023 10 Jan 2023 20 Jan 2023
‘MF’ mengalami demam Dinkes Aceh Utara Pengambilan Pengiriman Sampel Hasil VDPV2 Positif
melakukan SARS di RS sampel pertama ke Lab. Polio,
Kesrem dan dan kedua Pusjak SKK dan
menemukan MF SDK, BKPK
dengan Myalgia
Rencana Tindak Lanjut:
Inisial: MF, laki-laki House-to-house screening dan melakukan kunjungan ulang 60 hari terhadap
Usia: 3 tahun semua kasus AFP termasuk yang hasil nOPV2 (+) sesuai pedoman.
Alamat: Desa Teupin Gajah
Bersama Dinkes melakukan pertemuan dengan petugas surveilans seluruh
Gejala: Lumpuh tiba-tiba daerah, untuk memperkuat surveilans di wilayah dengan karakteristik yang
Dx awal: Myalgia (Nyeri otot) sama dengan Aceh.
Riwayat imunisasi: Tidak pernah diimunisasi
Penguatan surveilans terutama diwilayah yang dilalui jalur trans Medan
semua antigen, mendapatkan nOPV2 saat Sub PIN
(13 Desember 2022) (mobilitas tinggi).
Riwayat bepergian: Tidak ada Penguatan SubPIN putaran kedua khususnya di Kabupaten 6
Aceh Utara
Penemuan Kasus VDPV2 Baru di Bireun
Kasus VDPV2 Positif (Kasus 3)
Anak (MR, laki-
laki 4,6 thn) di
rawat ke RSUD Pengiriman
Sampel di terima
dr. Fauziah sampel ke
di Lab Polio,
dengan gejala Dinkes Provinsi Hasil PV2 Positif
Pusjak SKK dan
lumpuh secara Aceh diperiksa di Biofarma
SDK
tiba-tiba
19 Jan 21 Jan 2 Feb
14 Jan 2023 2023 2023 2023
8
Respon Imunisasi dalam rangka Penanggulangan KLB di Aceh
Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN)
Waktu dan Lokasi Pelaksanaan SubPIN
• Masing-masing putaran Sub PIN dilaksanakan dalam waktu 1 minggu dengan jarak minimal antar putaran adalah satu
bulan. Target cakupan sekurang-kurangnya adalah 95% untuk masing-masing putaran. Sasaran Sub PIN adalah seluruh
anak usia 0 bulan sampai dengan 12 tahun, termasuk pendatang, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya
• Jika berdasarkan kajian epidemiologi masih ditemukan risiko penularan maka dapat dilakukan sub PIN putaran berikutnya
atau mop-up.
9
CAKUPAN SUBPIN POLIO PUTARAN I PROVINSI ACEH
Per 20 Januari 2023
Sasaran Estimasi (Pusdatin)
0-<59 Bulan 5-<7 Tahun 7-12 Tahun Total
120%
0 - < 59 Bulan 420.833 82,8%
115.6%
114.0%
112.6%
108.1%
100%
95.5%
93.9%
5 - < 7 Tahun 144.828 71,3%
92.4%
91.6%
89.1%
80%
83.6%
82.8%
80.3%
74.0%
71.3%
7 – 12 Tahun
69.0%
60%
577.626 114,0%
61.6%
40%
20%
114.6%
100%
7 – 12 Tahun 369.889 73,0%
92.7%
80%
81.1%
60%
65.9%
64.1%
51.1%
40%
43.9%
36.6%
Total : 705.394 (57,9%) 20%
12
Capaian Imunisasi OPV4 Tahun 2019 – 2022 di Provinsi Sumatera Barat
≥95%
2019 2020 2021 2022 < 60% 60 - <95%
Jumlah
Sumatera Barat Riau Jumlah Anak
% OPV
Sasaran* Diimunisasi
OPV
Sumatera
76,602 25,570 33.4%
Barat
Riau 93,454 13,559 14.5%
Legend
≥80%
60-<80%
40-<60%
<40%
KETERANGAN
≥80%
60-<80%
40-<60%
<40%
Data per 26 Desember 2022
*Jumlah sasaran berdasarkan data riil daerah
NPAFP Rate Sumatera Barat, 2019 - 2022
2019 2020 2021 2022
NPAFP Rate: 1.78 NPAFP Rate: 1.36 NPAFP Rate: 2.4 NPAFP Rate: 3.74
: 1 suspek
: 1 kematian
21
Risk assessment di 3 Provinsi yang
berbatasan/berdekatan dengan Aceh
Perlu dilakukan respon imunisasi di wilayah
risiko tinggi untuk mencegah penularan virus Sumatera Sumatera
polio : Utara Barat Riau
Catatan:
National Polio Risk assessment ditentukan berdasarkan capaian
imunisasi dan survey AFP
22
Surat Pelaksanaan Crash Program
23
Vaksin yang Digunakan
26
Timeline: Crash Program bOPV + IPV di Sumbar
Kegiatan Januari Februari Maret
M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M5
9-15 16-22 23-29 30-31 1-5 6-12 13-19 20-26 27-28 1-5 6-12 13-19 20-26 27-31
Persiapan
• Advokasi dan koordinasi kpd pimpinan Audie Audie Adsos
daerah dan LS terkait nsi nsi Sumb
(sumb riau ar
ar)
Potensi Hambatan
Resistensi masyarakat terhadap suntikan
IPV, khawatir imunisasi ganda
Mobilitas sumber daya (biaya, SDM, sarpras) Penyebarluasan informasi yang tepat ttg imunisasi secara
TP PKK: TOMA/TOGA
Sosialisasi Crash Program dan penggerakan kader dan Ajakan Crash Program, meningkatkan kepercayaan
dasawisma masyarakat
Penggerakan dan pendekatan kepada masyarakat
Organisasi Profesi:
OPD terkait Dukungan SDM
Sosialisasi Crash Program memanfaatkan seluruh Ajakan Crash Program, meningkatkan kepercayaan masyarakat
saluran komunikasi yang dimiliki Penyebarluasan informasi yang tepat ttg imunisasi secara umum
Dukungan sesuai tusi masing-masing OPD kepada masyarakat 29