Anda di halaman 1dari 26

APA ITU

POLIO??
Definisi
Virus Polio adalah virus yang menyerang saraf pusat yg menyebabkan nyeri
atau merusak saraf motorik, sehingga menyebabkan kelumpuhan otot atau
ketidakmampuan untuk menggerakan tungkai atau bagian tubuh lain

Virus Polio terdiri dari 3 strain yaitu strain-1 (Brunhilde), strain-2 (Lansig),
dan strain-3 (Leon), termasuk family Picornaviridae. Penyakit ini dapat
menyebabkan kelumpuhan sumsum tulang belakang akibat infeksi virus.
Penularan
Pencegahan

1. Perilaku hidup bersih dan sehat


2. Stop BAB sembarangan
3. CTPS
4. Minum Air yang matang
5. Vaksin polio terbukti sangat efektif menurunkan angka
kejadian polio di seluruh dunia.

VIRUS POLIO BELUM ADA OBATNYA


JADWAL IMUNISASI RUTIN
IMUNISASI DASAR PADA BAYI & LANJUTAN PADA IMUNISASI LANJUTAN PADA WUS  HARUS
BADUTA (Pasca Introduksi Vaksin Baru) MELALUI SKRINING
UMUR (BULAN) JENIS IMUNISASI Status Interval Minimal
Masa Perlindungan
<24 jam Hepatitis B Imunisasi Pemberian
1 BCG, OPV1 T1 - -
2 DPT-HepB-Hib1, OPV2, PCV1, RV1
T2 4 minggu setelah T1 3 tahun
3 DPT-HepB-Hib2, OPV3, PCV2, RV2
4 DPT-HepB-Hib3, OPV4, IPV. RV3 T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
9 Campak-Rubela1, IPV2 T4 1 tahun setelah T3 10 tahun
10 JE* T5 1 tahun setelah T4 >25 tahun
12 PCV3
18 DPT-HepB-Hib4, Campak-Rubela2 - DT Td HPV HPV
- CR Td
* Hanya di wilayah endemis IMUNISASI LANJUTAN
PADA ANAK SEKOLAH
(Pasca Introduksi Vaksin Baru)

Kelas Kelas Kelas Kelas


1 SD 2 SD 5 SD 6 SD
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
Kebijakan Penanggulangan KLB Polio Tipe 2
di Provinsi Jawa Barat

Tingkat Kabupaten Bandung

Kepala Bidang Penyediaan Pelayanan Kesehatan


Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2023
Kasus Polio VDPV2 di Jawa Barat,
2023
Provinsi Jawa
Barat
Kab.
Purwakarta

Desa Tegaldatar, Kec. Maniis; Onset 16 Feb


2023
Kasus Polio Purwakarta
Nama : An. NO
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 4 tahun 5 bulan
Alamat : Kp. Cadas Bodas RT 02/01
Desa TegalDatar Kec. Maniis
Kab. Purwakarta, Jawa Barat
Riwayat sakit dahulu : Riwayat kejang demam di
usia 2 tahun.
Hingga usia 2 tahun belum
bisa
berjalan dan berbicara (gangguan tumbuh
Riwayat imunisasi kembang), dan dibawa ke dukun pijat di
Cianjur, Cipanas, dan Purwakarta.
Status Gizi
: tidak pernah
Tanggal Mulai : 16 Februari 2023 disertai melemahnya
: BB
kaki14 kg, TB 83 cm
(sebelumnya dapat berjalan meskipun
Demam kedua
Tanggal Masuk PKM : tertatih
21 Februari 2023
Tanda : Otot paha dan betis
mengecil
Riwayat Kelahiran dan Riwayat Keluarga

Riwayat Kelahiran
• Lahir spontan, BB 3500 gram di paraji, cukup bulan dan
tanpa ada kelainan saat lahir.
• ASI tidak eksklusif (MP-ASI usia 3 bulan)
L, 46 th P, 42 th

Riwayat Keluarga
• Riwayat Imunisasi
•Anak
Anak 1 : diimunisasi (tidak ada catatan)
L, 24 th P, 21 th P, 13 th P, 4 th 5 bln • Anak 2 : tidak diimunisasi
• Anak 3 : tidak diimunisasi
• Kasus : tidak diimunisasi (tidak ada buku KMS)
• Tidak ada Riwayat penyakit yang sama pada anggota
keluarga lainnya.
• Pekerjaan Orang tua: Ibu (IRT), Bapak (Pekerja Tambak Ikan)
Lingkungan yang Tercemar oleh Tinja Menjadi Salah Satu Faktor Risiko

Air menggunakan sumur bor desa yang


disalurkan melalui pipa

Rumah bantuan dari pemerintah


• Dinding tembok
• Lantai tanah/semen,
• Memiliki jamban pribadi dan septic
tank
• Pembuangan sampah domestic buruk
(termasuk pampers kasus yang dibuang di
samping rumah)
• Sumber air minum: air sumur bor yang
direbus

Terdapat waduk di sekitar rumah, namun tidak


ada perilaku berisiko
Status Desa ODF
Rencana Respon Imunisasi dan Sasaran Penanggulangan KLB:
Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN)
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1 Sub PIN Putaran 1 3 April 2023

2 Sub PIN Putaran 2 15 Mei 2023 (Interval minimal 1 bulan)

• Pelaksanaan Sub PIN dalam rangka penanggulangan KLB Polio VDPV2 di wilayah Provinsi Jawa Barat dilaksanakan
sejumlah 2 putaran, dimulai pada 3 April 2023

• Masing-masing putaran Sub PIN dilaksanakan dalam waktu 1 minggu dengan jarak minimal antar putaran adalah satu
bulan. Target cakupan sekurang-kurangnya adalah 95% untuk masing-masing putaran

• Jika berdasarkan kajian epidemiologi masih ditemukan risiko penularan maka dapat dilakukan sub PIN putaran berikutnya
atau mop-up.

• Sasaran Sub PIN adalah seluruh anak usia 0 sampai dengan 59 bulan, termasuk pendatang, tanpa memandang status
imunisasi sebelumnya.
Tempat Pelayanan
Imunisasi
1 Puskesmas, Puskesmas
pembantu
2 Posyandu
Catatan :
Pelayanan imunisasi rutin
3
Satuan Pendidikan misalnya PAUD, tetap berjalan
TK

4 Pos imunisasi lainnya di


bawah koordinasi puskesmas
Strategi Pelaksanaan Potensi Hambatan
Pendataan sasaran oleh kader posyandu dan
Resistensi masyarakat “terlalu
dasawisma
sering imunisasi”, khawatir reaksi

Penggerakan sasaran oleh Camat/Kades/Lurah, Ketua simpang (KIPI)

RT/RW, kader dan dasawisma


Asumsi masyarakat bahwa
Operasional pelaksanaan melalui posyandu, Indonesia sudah Bebas Polio, tidak
puskesmas, maupun pos imunisasi lainnya (termasuk menganggap penting imunisasi
TK/PAUD) polio

Melakukan pendampingan teknis, monitoring harian


Operasional kegiatan sehubungan
dan pemberian feedback
dengan ibadah puasa serta ibadah
Ramadhan lain yang dijalankan oleh
petugas

18
Vaksin yang
Digunakan
Jenis Vaksin

novel Oral Polio


Vaccine tipe 2
(nOPV2) dengan
kemasan 50 dosis per
vial

Vaksin merupakan
produksi PT.
Biofarma
Vaksin
dilengkapi Vaksin nOPV2 HANYA digunakan pada pelaksanaan
dengan VVM Sub PIN dalam rangka penanggulangan KLB polio
tipe 2
Sasara
nSasaran Sub PIN dilaksanakan 2 putaran. Masing-
1 masing putaran Sub PIN dilaksanakan dalam
seluruh anak usia 0 waktu 1 minggu dengan jarak minimal antar
sampai dengan 59 bulan,
termasuk pendatang, putaran adalah satu bulan. Target cakupan
tanpa memandang sekurang-kurangnya adalah 95% untuk
status imunisasi
sebelumnya masing- masing putaran

Jika berdasarkan kajian epidemiologi masih


2 ditemukan risiko penularan maka dapat
dilakukan sub PIN putaran berikutnya atau
mop-up.
Tempat Pelayanan
Imunisasi
1 Puskesmas, Puskesmas
pembantu
2 Posyand
u Catatan :
Satuan Pendidikan Pelayanan imunisasi rutin
3 tetap berjalan
misalnya PAUD, TK

4 Pos imunisasi lainnya di


bawah koordinasi
puskesmas
Cara
Pemberian Kontra indikasi

Vaksin nOPV2 ● Anak dengan HIV dan/ atau tinggal


serumah dengan penderita HIV. Berikan
IPV.
● Anak menderita imunodefisiensi (contohnya
pada pasien dengan keganasan hematologi atau
tumor
padat, sedang mendapatkan terapi immuno

● Diberikan 2 tetes ke dalam supresan jangka panjang) atau tinggal serumah


mulut anak dan dropper tidak dengan penderita imunodefisiensi. Berikan
menyentuh mulut IPV.
● Dapat diberikan bersamaan ● Bayi dengan berat badan lahir rendah (≤ 2000
dengan imunisasi rutin gram) ditunda sampai berat badan lebih dari
Pemberian imunisasi ditunda pada anak yang
● Beri tanda dengan pen marker
menderita
2000 diare
gram dan
atau demam,
usia lebihsampai anak
dari 2 bulan
pada kuku (ujung bawah kuku) tersebut sembuh
kelingking kanan anak yang
sudah diimunisasi
KEAMANAN VAKSIN
NOPV2
EFIKASI NOPV2
• nOPV2 telah dikembangkan sejak 10 tahun
yang lalu dimana Biofarma (Indonesia) telah
memulai pembuatan vaksin nOPV2 pada tahun
• Uji klinis menunjukkan nOPV2 menyediakan
proteksi terhadap poliovirus tipe 2 dan lebih
stabil secara genetis serta memiliki risiko lebih
kecil untuk menimbulkan paralisis pada
kelompok tidak diimunisasi
nOPV2 membantu menghentikan
penyebaran outbreak cVDPV2
NOPV2
• Data Keamanan nOPV2 telah dikaji
oleh Global Advisory Committee on
Vaccine Safety (GACVS) yang
didapatkan dari 253 juta dosis nOPV2
yang telah diberikan di 13 negara
menyimpulkan tidak ada risiko
berbahaya dari data yang ada.
KEAMANAN VAKSIN NOPV2
Reaksi Persentase

• Data Uji Klinis 1&2 Menangis ~15%


nOPV2 produksi
Biofarma pada bayi dan Mengantuk ~7%
anak Demam ~11%
• Tidak ditemukan KIPI
serius pada uji klinis Rewel ~15%
nOPV2 kelompok bayi
Hilang Nafsu Makan ~11%
dan anak
Muntah ~13%
LAPORAN KIPI SERIUS NOPV2 DI PROVINSI
ACEH DAN SUMATERA UTARA
• Lebih dari 2 juta dosis nOPV2 sudah diberikan di Provinsi Aceh dan
Sumatera Utara
• 3 (tiga) KIPI serius nOPV2 di Provinsi Aceh dilaporkan dan telah
dilakukan kajian dan penentuan klasifikasi dengan diagnosis kasus:
• Morbili
• Demam Dengue
• Febris ec Bacterial Infection
• Seluruh KIPI serius yang nOPV2 yang dilaporkan diklasifikasikan
sebagai
koinsiden (tidak berkaitan dengan vaksin)
• Tidak ada KIPI Serius nOPV2 yang dilaporkan di Provinsi Sumatera
Utara
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Keamanan vaksin merupakan hal penting dalam
menjamin kelangsungan program imunisasi.

Prosedur pemberian imunisasi yang benar dapat


mengurangi resiko KIPI.

KIPI dapat terjadi pada semua vaksin dan harus


dilaporkan.

Tenaga medis harus memberikan vaksinasi yang aman dan


dapat memberikan penanganan jika terjadi KIPI.

Data keamanan vaksin nOPV2 menunjukkan bahwa


vaksin aman untuk diberikan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai