Diajukan sebagai salah satu tugas untuk memenuhi Stase Keperawatan Gerontik
Pendidikan Profesi Ners
Disusun oleh :
ASIP SULAEMAN
221FK09003
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
aliran darah dalam otak yang timbul secara mendadak dan akut dalam
beberapa detik atau secara tepat dalam beberapa jam yang berlangsung lebih
dari 24 jam dengan gejala atau tanda-tanda sesuai daerah yang terganggu
(Irfan, 2012).
berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, proses berfikir, daya ingat
dan bentuk-bentuk kecacatan yang lain sebagai akibat gangguan fungsi otak
(Mutaqin, 2011).
tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (global)
2012).
kelumpuhan saraf
B. Etiologi
Gangguan pada aliran darah otak dapat disebabkan oleh adanya penyempitan,
terjadi karena :
a. Trombosis
b. Emboli
yang menuju ke otak maka otak akan mengalami penurunan suplai darah
c. Perdarahan.
jaringan yang terletak di dekatnya akan tergeser dan tertekan. Darah ini
antara lain : sakit kepala berat, leher bagian belakang kaku, muntah
a). Hipertensi
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan laju aliran darah lebih
mengakibatkan perdarahan.
C. Manifestasi Klinis
d. Afasia
h. Inkontenesia baik bowel maupun bladder sering terjadi hal ini karena
i. Vertigo seperti mual, muntah, dan nyeri kepala, terjadi karena peningkatan
D. Patofisiology
Resiko perfusi
Pola nafas jaringan
tidak efektif serebral tifak
Gangguan
komunikasi
verbal
Gangguan
Defisit nutrisi
mobilitas fisik
Resiko Defisit
gangguan perawatan diri
intergritas kulit
atau jaringan
E. Pemeriksaan Penunjang
g. Pemeriksaan Laboratorium
dan Partial Tromboplastin (PTT) sebagai informasi untuk pemberian obat anti
koagulan.
F. Penatalaksanaan Medis
a. Fase Akut
sebagai berikut :
individu.
penuh sebanyak 50 kali per hari, tindakan ini perlu untuk mencegah
b. Pengobatan konservatif.
a) Berikan plasma beku segar (FFP 4-8 unit setiap 4 jam) dan vitamin
tekanan intrakranial.
a) Tekanan darah yang tinggi pada stroke iskemik tidak boleh cepat-
c. Perawatan
2) Lakukan perubahan posisi tiap 2 jam dan latihan gerak sendi tiap 4 jam.
d. Pencegahan
1) Pencegahan Primer
garam berlebihan.
2) Pencegahan Sekunder
a) Modifikasi gaya hidup beresiko stroke dan faktor resiko misalnya :
G. Komplikasi
a. Hipoksia cerebral
c. Embolisme serebral
H. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Riwayat Kesehatan
kemudian rasa pusing / nyeri kepala, bicara pero dan sulit dimengerti.
(hemiplegi), kepala pusing atau nyeri, bicara tidak jelas (pero) dan
konsep PQRST.
beraktivitas.
sehari-hari
atau anuria, sedangkan BAB dapat terjadi distensi abdomen dan dapat
terjadi obstipasi.
d. Pemeriksaan Fisik.
1) Sistem Pernafasan
2) Sistem Kardiovaskuler
4) Sistem Persarafan
memori.
sebagian penglihatannya
(c). Nervus III (okulamotorius), Nervus IV (troklearis) dan Nervus VI
lidah.
c) Pemeriksaan motorik
Dapat terjadi massa otot atropi, tonus otot menjadi kurang baik,
d) Fungsi sensoris
5) Sistem Perkemihan
6) Sistem Muskuloskeletal
7) Sistem Integumen
Pada stroke yang immobilitas lama terjadi kerusakan pada kulit daerah
e. Analisa Data
Hipoks
ia
cerebr
y
Infark
jaringa
n
serebr
al
Resiko
perfusi
serebr
al
tidak
efektif
Ds : Gangg
- Infark uan
Do : jaringa komun
- Tidak mampu berbicara atau mendengar n ikasi
- Menunjukan respon tidak sesuai serebr verbal
- Apasia, dispasia, dileksia, pelo al
- Gagap
- Tidak ada kontak mata
- Kelem
ahan
nervus
V,VII,IX
,X
Gangg
uan
komun
ikasi
verbal
Ds : Gangg
- Mengeluh sulit menggerakan ekstermitas Infark uan
- Nyeri saat bergerak jaringa mobilit
- Enggan melakukan pergerakan n as
- Merasa cemas saat bergerak serebr fisik
Do : al
- Kekuatan otot menurun
- Rentang gerak ROM menurun
- Sendi kaku Kerusa
- Gerakan tidak terkoordinasi kan
- Gerakan terbatas pusat,
- Fisik lengah gerak
motori
k, di
lobus
fromfa
lis,
hemis
phare/
hemipl
agia
Gangg
uan
mobilit
as
fisik
Ds : Resiko
- Cepat kenyang setelah makan Kelem Defisit
- Kram atau nyeri abdomen ahan nutrisi
- Nafsu makan menurun nervus
Do : V,VII,IX
- Berat badan menurun minimal 10% dibawah ,X
rentan ideal
- Bising usus hiperaktif
- Otot pengunyah lemah Penuru
- Otot menelan lemah nan
- Membran mukosa pucat kekuat
- Sariawan an otot
- Serum albumin menurun menel
- Rambut rontok berlebih an
- Diare atau
- mengu
nyah
Resiko
Defisit
nutrisi
Ds : Resiko
- Mobilit gangg
Do : as uan
- menur intergr
- un itas
kulit
atau
Tirah jaringa
baring n
Resiko
gangg
uan
intergri
tas
kulit
atau
jaringa
n
Ds : Defisit
- Menolak melakukan perawatan diri Mobilit peraw
Do : as atan
- Tidak mampu mandi, mengenakan pakaian, menur diri
makan, ke toilet, berhias secara mandiri, minat un
melakukan perawatan diri kurang
-
Tirah
baring
Defisit
peraw
atan
diri
f. Diagnosa Keperawatan
(D.0109)
verbal
(D. 0119)
(D.0139)
g. Perencanaan / Nursing Care Plan
Arif, M. (2013). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Persyarafan.
University Press
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan kriteria hasil
Muhamadiyyah Surakarta.
World Health Organization, 2012. WHO STEPS Stroke Manual: The WHO STEP wise