1
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya, Malang
2
Klinik Hewan Ontosenovet Malang
*Email: rezayesica@ub.ac.id
ABSTRAK
Toxocariasis adalah penyakit cacingan yang disebabkan oleh infeksi cacing Toxocara cati. Studi ini
bertujuan untuk mengidentifikasi etiologi, gejala klinis, diagnosa, morfometri telur dan cacing pada
kucing domestik di Klinik Hewan Ontosenovet Malang. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan perbesaran
pada abdomen dan rambut kusam serta rontok. Hasil pemeriksaan hematologi menunjukkan penurunan
platelet, RDW-VC, dan RDW-SD, peningkatan nilai limfosit, dan MCHC. Pemeriksaan feses dan
identifikasi cacing dan telur dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya. Pemeriksaan feses dilakukan menggunakan metode natif dan apung yang
menunjukkan adanya telur cacing pada kedua metode. Pengamatan telur menunjukkan bentuk sedikit
memanjang atau oval, berdinding tebal, dan permukaan yang berbintik. Telur cacing memiliki rata-rata
ukuran panjang 71,61 µm dan lebar 59,87 µm. Cacing didapatkan dari muntahan kucing yang kemudian
dibuat preparat dengan pewarnaan Acetocarmine. Hasil pengamatan ditemukan tiga bibir pada anterior,
ujung posterior digitiform dan melengkung ke arah ventral. Hasil pengukuran morfometri T. cati dewasa
didapatkan diameter cacing, panjang ujung posterior cacing, dan lebar bibir didapatkan rata-rata 754,14
µm, 545,19 µm, dan 314,87µm. Panjang tubuh cacing sampel 1, 2, dan 3 secara keseluruhan adalah 7,50
cm, 8,70 cm, dan 7,80 cm dengan rata-rata 8,00 cm. Berdasarkan pemeriksaan tersebut kucing mengalami
toxocariasis akibat Toxocara cati. Terapi yang diberikan adalah ¾ tablet obat cacing Drontal yang
mengandung 20 mg praziquantel dan 80 mg pyrantel.
ABSTRACT
Toxocariasis is a worm disease caused by infection of Toxocara cati. This study aims to identify the
etiology, clinical symptoms, diagnosis, morphometry of eggs and worms in domestic cats at the
Ontosenovet Animal Clinic Malang. The results of physical examination reveal enlargement of the
abdomen, dull hair and hair loss. Hematological examination results showed a decrease in platelets,
RDW-VC, and RDW-SD, an increase in lymphocytes, and MCHC. Examination of feces and worms and
eggs is carried out at the Parasitology Laboratory of the Faculty of Veterinary Medicine, Universitas
Brawijaya. Stool examination is carried out using native and floating methods which showed the presence
of worm eggs in the second method. The eggs show a slightly elongated or oval shape, thick walls, and a
mottled surface. Worm eggs have an average length of 71,61 µm and a width of 59,87 µm. Worms
obtained from cat vomit were then made preparations with Acetocarmine staining. The results of worm
observations show three lips on the anterior, posterior end of digitiform and curved to the ventral. The
results of morphometric measurements of adult T. cati show that the diameter of the worm, the length of
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 30
Soegiarto dkk : Identifikasi dan Analisis Morfometri Toxocara cati pada Kucing Domestik di Klinik
Hewan Ontosenovet Malang
the posterior end of the worm, and the width of the lips obtained an average of 754,14 µm, 545,19 µm,
and 314,87 µm respectively. Overall body lengths of worm samples 1, 2, and 3 are 7,50 cm, 8,70 cm, and
7,80 cm with an average of 8,00 cm. Based on the examination the cat had toxocariasis due to Toxocara
cati. The therapy given is an anthelmintic Drontal (¾ tablet) which contained 20 mg praziquantel and
80 mg pyrantel.
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 31
Soegiarto dkk : Identifikasi dan Analisis Morfometri Toxocara cati pada Kucing Domestik di Klinik
Hewan Ontosenovet Malang
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 32
Soegiarto dkk : Identifikasi dan Analisis Morfometri Toxocara cati pada Kucing Domestik di Klinik
Hewan Ontosenovet Malang
Limfositosis secara patologis dapat terjadi (Machado et al., 2017). Tubuh cacing
karena adanya stimulasi antigenik, seperti jantan memiliki panjang 19-73 mm dan
inflamasi kronis dan vaksinasi (Stockham lebar 0,42-0,83 mm di ujung
and Scott, 2008). kerongkongan. Bibir dorsal memiliki
Identifikasi telur dan cacing yang panjang 119,86–193,62 µm, lebar
dilakukan dengan pemeriksaan feses 110,64–221,28 µm. Bibir subventral
menggunakan metode natif dan apung panjang 8,98–221,28 µm dan lebar
yang kemudian diamati di bawah 101,42–221,28 µm. Kloaka berukuran
mikroskop. Pemeriksaan feses dengan uji 119,86–230,50 µm sampai ujung ekor
apung membuat telur cacing akan (Gallas, 2013).
mengapung dalam larutan gula atau
garam jenuh dan dapat dihitung di dalam
kotak hitung.
Ukuran telur Toxocara sp. dapat
digunakan untuk membedakan antara T.
canis dan T. cati. Kedua telur memiliki
morfologi yang mirip dan biasanya
diidentifikasi secara umum sebagai
Toxocara sp. Rentang nilai ukuran telur
T. canis adalah 76–96 x 65–83 µm,
sedangkan rentang nilai T. cati adalah 61–
80 x 50–70 µm. Rata–rata diameter telur
Gambar 2. Telur T. cati yang ditemukan pada
T. canis adalah 74–86 (81,10) µm dan T. kucing
cati 60 –70 (67,30) µm. Telur berwarna
keemasan, berbentuk bulat atau seperti Telur cacing yang didapatkan melalui
buah pir, berdinding tebal, dan memiliki pemeriksaan feses secara mikroskopis
permukaan berbintik-bintik. Kisaran memiliki bentuk memanjang atau oval,
ukuran untuk spesies yang berbeda berdinding tebal, dan memiliki
permukaan yang berbintik (Gambar 2).
bervariasi. T. cati berukuran 65-75 m.
Hasil pengukuran panjang dan lebar telur
Telur Toxocara sp. sangat kuat dan dapat
didapatkan rata-rata panjang 71,61 µm
bertahan di lingkungan selama bertahun-
dan lebar 59,87 µm. Rentang nilai
tahun (CDC, 2019). Morfologi T. cati
panjang dan lebar T. cati menurut
secara makroskopis cacing jantan
Panova and Khrustalev (2017) adalah 61–
berukuran 3–10 cm dan memiliki daerah
80 x 50–70 µm. Ukuran telur cacing yang
posterior yang melengkung ke arah
ditemukan bila dibandingkan dengan
ventral. Cacing betina dewasa memiliki
literatur diidentifikasi sebagai telur T.
ukuran bervariasi dari 10 hingga 15 cm
cati.
dan daerah posterior yang meruncing.
Cacing yang didapatkan dari
Cacing dewasa berwarna krem, memiliki
muntahan kucing kemudian dilakukan
tiga bibir besar di sekitar mulut dan
pewarnaan menggunakan acetocarmine
adanya dua cervical alae berbentuk sirip
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 33
Soegiarto dkk : Identifikasi dan Analisis Morfometri Toxocara cati pada Kucing Domestik di Klinik
Hewan Ontosenovet Malang
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 34
Soegiarto dkk : Identifikasi dan Analisis Morfometri Toxocara cati pada Kucing Domestik di Klinik
Hewan Ontosenovet Malang
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 35
Soegiarto dkk : Identifikasi dan Analisis Morfometri Toxocara cati pada Kucing Domestik di Klinik
Hewan Ontosenovet Malang
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 36
Soegiarto dkk : Identifikasi dan Analisis Morfometri Toxocara cati pada Kucing Domestik di Klinik
Hewan Ontosenovet Malang
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 37