NIM : P27838121013
- Mp3
MPEG-1 Audio Layer 3 atau lebih dikenal sebagai MP3 adalah salah satu
format berkas pengodean suara yang memiliki kompresi yang baik (meskipun
bersifat lossy) sehingga ukuran berkas bisa memungkinkan menjadi lebih kecil. Berkas ini
dikembangkan oleh seorang insinyur Jerman Karlheinz Brandenburg. MP3 memakai
pengodean Pulse Code Modulation (PCM). MP3 mengurangi jumlah bit yang diperlukan
dengan menggunakan model psychoacousticuntuk menghilangkan komponen-komponen
suara yang tidak terdengar oleh manusia. MP3 memakai sebuah transformasi hybrid untuk
mentransformasikan sinyal pada ranah waktu ke sinyal pada ranah frekuensi:
• Filter polyphase quadrature 32-band
• 36 atau 12 MDCT (modified discrete cosine transform), dengan ukuran dapat
dipilih secara independen untuk sub-band 0…1 dan 2…31
• Postproses aliasing reduction
Standar MPEG-1 tidak menspesifikasikan secara spesifik cara melakukan encode MP3.
Sebaliknya, algoritme decode serta format file didefinisikan secara spesifik. Yang ingin
mengimplementasikan encoder MP3 harus membuat sendiri algorima untuk
menghilangkan bagian dari informasi pada file audio asal (atau pada representasi MDCT
pada ranah frekuensi).
Karena itu, maka cara encode setiap encoder MP3 berlainan dan menghasilkan kualitas
hasil yang berlainan juga. Hal yang harus diperhatikan adalah dari semua encoder yang
ada, terdapat encoder yang bagus untuk bitrate tinggi maupun encoder yang bagus untuk
bitrate rendah.
- Mp4
MPEG-4, diperkenalkan pada akhir 1998, adalah sebuah nama dari sebuah
grup koding standar audio dan video dan teknologi yang berhubungan yang disetujui oleh
Moving Picture Experts Group (MPEG) ISO/IEC. Kegunaan utama bagi standar MPEG-4
adalah internet (streaming media) dan CD, videophone, dan televisi broadcast.
MPEG-4 menyerap banyak fungsi dari MPEG-1 dan MPEG-2dan standar berhubungan
lainnya, menambahkan fungsi baru seperti dukungan VRML (extended) untuk perenderan
3D, file komposit berorientasi objek (termasuk audio, video, dan VRML), dukungan
spesifikasi-luar Manajemen Hak Cipta Digital dan banyak interaktivitas lainnya.
Format MPEG-4 sangat tepat untuk memampatkan format video yang besar,seperti .avi
atau .vob karena konsep dasar dari kompresi MPEG-4 adalah mengompres file ketika
menyimpan video,lalu ketika video tersebut diputar,codec MPEG-4 akan mengembangkan
lagi ukuran file ini,jadi tingkat penurunan kualitas video maupun audio menjadi sangat
minimal dengan ukuran kompresi file yang maksimal.
A. Sumber Sinar-X
Sumber yang digunakan untuk menghasilkan sinar-X pada DR sama dengan sumber
sinar-X pada Radiografi Konvensional. Oleh karena itu, untuk mengganti radiografi
konvensional menjadi DR, tidak perlu mengganti mesin sinar-X.
B. Reseptor Gambar
Detektor berfungsi sebagai Image Receptor yang menggantikan keberadaan kaset dan
film. Ada dua jenis perangkat penangkap citra digital, yaitu Flat Panel Detectors (FPDs)
dan High Density Line Scan Solid State Detectors.
a) Silikon Amorf
Selenium amorf (a-Se) dikenal sebagai detektor langsung karena tidak ada konversi energi
sinar-X menjadi cahaya. Lapisan terluar dari panel datar adalah elektroda bias tegangan
tinggi. Elektroda bias mempercepat energi yang ditangkap dari iradiasi sinar-X melalui
lapisan selenium. Foton sinar-X mengalir melalui lapisan selenium menciptakan pasangan
elektron-lubang. Lubang elektron disimpan dalam selenium berdasarkan tegangan bias
pengisian. Pola (lubang) yang terbentuk pada lapisan selenium dibaca oleh rangkaian
Probe TFT atau Electrometer untuk diinterpretasikan sebagai gambar.
2) Perangkat Solid State Pemindaian Garis Kepadatan Tinggi
Jenis pengambilan gambar kedua pada DR adalah perangkat High Density Line Scan
Solid State. Alat ini terdiri dari Photostimulable Barium Fluoro Bromide yang
dikombinasikan dengan Europium (BaFlBr:Eu) tatu Phosphorus Cesium Bromide (CsBr).
Detektor fosfor merekam energi sinar-X selama iradiasi dan dipindai oleh dioda laser
linier untuk melepaskan energi yang tersimpan yang kemudian dibaca oleh penangkap
gambar digital, Charge Coupled Devices (CCD's). Data citra kemudian ditransfer oleh
radiografer untuk ditampilkan dan dikirim ke stasiun kerja radiolog.
Komponen ini berfungsi mengubah data analog yang dikeluarkan oleh detektor menjadi
data digital yang dapat diinterpretasikan oleh komputer.
D. Komputer
Komponen ini berfungsi untuk mengolah data, memanipulasi gambar, menyimpan data
(gambar), dan menghubungkannya dengan perangkat output atau stasiun kerja.
e. Perangkat Keluaran
Sistem radiografi digital memiliki monitor untuk menampilkan gambar. Melalui monitor
ini, radiografer dapat menentukan layak atau tidaknya citra untuk diteruskan ke stasiun
kerja radiolog.
Selain monitor, perangkat keluarannya bisa berupa printer laser jika ingin memperoleh
data dalam bentuk fisik (radiograf). Media yang digunakan untuk mencetak citra berupa
film khusus (dry view) yang tidak memerlukan proses kimia untuk menghasilkan citra.