NRP : 1904099
Bencana tsunami Palu setinggi 11,3 meter dengan kekuatan gempa sebesar
magnitude 7,4 yang terjadi pada Jumat, 28 September 2018 pukul 16.02 waktu
setempat, mengakibatkan lebih dari 800 korban tewas dan ribuan orang yang
mengalami luka-luka serius. Selain itu, Tsunami yang terjadi juga menyebabkan
kerusakan infrastruktur yang meliputi fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit,
serta jembatan yang menjadi jalur di Kota Palu dan Kabupaten sekitarnya. Total
kerusakan mencapai 68.451 unit. Angka ini lebih besar dibanding dengan kerusakan
yang ada di wilayah lain di Sulawesi Tengah yang ikut merasakan bencana tsunami
ini. Yakni, 897 unit di wilayah Sigi, 680 unit di wilayah Donggala dan 1.141 unit di
Parigi Moutong.
Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) mencatat bahwa kerugian
yang dialami Sulawesi Tengah akibat dari bencana ini mencapai total 15,29 triliun. Di
mana 50 persen di antaranya merupakan kerusakan dan kerugian yang terjadi dan
dialami warga di Kota Palu, yakni sebesar Rp 7,6 triliun. Sementara, daerah lain
seperti Sigi, Donggala dan Parigi Moutong, masing-masing sebesar Rp 4,9 triliun, Rp
2,1 triliun dan Rp 631 miliar. Kerugian ini berdampak pada stabilitas ekonomi kota
Palu bahkan untuk beberapa bulan pasca gempa dan tsunami terjadi. Hal ini
dikarenakan lokasi terjadinya bencana berada di ibukota provinsi yang menjadi pusat
perekonomian.
2. Model Pendekatan
Model pedekatan yang digunakan dalam intervensi bencana tsunami ini yaitu
model pengembangan masyarakat lokal. Model pengembangan masyarakat lokal lebih
memberi penekanan pada proses goal (tujuan yang berorientasi pada proses), dimana
suatu komunitas mengembangkan kemampuan atau kapasitasnya di dalam
pembangunan masyarakat. Proses pengelolaan sumber daya masyarakat berbasis
komunitas, merupakan strategi pembangunan masyarakat yang memberikan peran
dominan kepada masyarakat ditingkat komunitas, khususnya dalam mengontrol dan
mengelola sumber daya yang produktif. Melalui strategi tersebut, komunitas dapat
mengembangkan sumber daya yang ada, agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sumber daya yang dimaksud, dapat berupa energy atau tenaga masyarakat, kreatifitas
(skill), teknologi, informasi dan hal yang dapat mendukung lainnya seperti
tanah,air,pohon, lingkungan yang dapat dimanfaatkan sumber potensinya untuk dapat
dikembangkan
Akibat terjadinya bencana tsunami di palu yaitu ada banyak kerusakan dan
kerugian terjadi. Oleh karena itu dilakukannga pengembangan kepada masyarakat
agar kemampuan dan kapasitasnya itu bisa membangun kembali dari kerusakan yang
terjadi dan terutama banyaknya sumber daya yang hilang sehingga daerah tersebut
kekurangan potensi akibat adanya gempa. Maka dari itu intervensi yang dilakukan
kepada masyarakat itu agar bagaimana bisa membangun dan memiliki perubahan
sehingga dapat kembali lagi mendapatkan sumber daya yang hilang dengan secara
bertahap seiring dilakukannya pembangunan
Strategi dan taktik dalam intervensi ini bertujuan untuk menekan atau bahkan
memaksa sistem target untuk mendukung atau setidaknya menerima perubahan.
Tujuan usaha perubahan cenderung berkembang saat proses perubahan bergerak
dan pemeriksaan ulang sebelum pemilihan taktik dilakukan. Dalam intervensi yang
dilakukan pada bencana yang terjadi di palu bertujuan agar meningkatkan
kemampuan masyarakat.
Strategi dan taktik yang digunakan dalam intervensi ini yaitu sebagai berikut:
Implementasi
Capacity Building
Partisipasi
Empowerment
Strategi dan taktik tersebut dipilih dan digunakan karena dalam masyarakat perlu
dilakukannya perubahan termasuk bencana yang terjadi di palu. Masyarakat harus
memiliki perubahan dari keterjadian musibah yang dialaminya karena adanya
perubahan masyarakat bisa kembali mendapatkan kemampuan dan sumber daya yang
hilang
4. Sistem Partisipan
a. Sistem sasaran
Sistem sasaran ini dilakukan kepada masyarakat karena masyarakat yang
terdampak bencana tsunami harus memiliki perubahan. Perubahan yang
diharapkan dapat mempengaruhi dan pencapaian tujuan pertolongan.
b. Sistem Kegiatan
Sistem kegiatan dilakukan agar masyarakat yang terdampak bencana
berusaha untuk menyelesaikan tugas-tugasnya seperti dilakukannya
pembangunan dan bantua pertolongan terhadap masyarakat yang tidak lagi
memiliki kemampuan setelah terjadinya bencana tersebut
Pemberdayaan
Kepercayaan Diri
Berkelanjutan
1. Komunikasi personal
3. Pendidikan masyarakat
4. Menyusun struktur dan proses penggalian sumber masyarakat
5. Menulis
7. Representasi
8. Presentasi masyarakat