Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Mochamad Subandi

NIM : 202202210
MAKUL : KEPERAWATAN PSIKIATRI
Berikut kami lampirkan link youtube “Roleplay Interaksi SP 1 Pasien Waham”
Link : https://youtu.be/qzTToJ_6FXI
JENIS JENIS WAHAM
1. WAHAM KEBESARAN
Waham kebesaraan adalah suatu keadaan dimana pasien percaya bahwa dirinya mempunyai
nilai, kekuatan, kemampuan, atau identitas yang tinggi.
Contoh : waham jadi presiden, artis, atau yang lain
2. WAHAM CURIGA
Biasanya pasien merasa dihantui oleh ancaman
Contoh : pasien merasa dimata-matai seseorang untuk di bunuh, ingin di racun, atau yang lain
3. WAHAM AGAMA
Waham agama adalah keyakinan terhadap suatu agama secara berlebuhan, di ucap
berulangulang, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh : pasien mengaku sebagai Tuhan, Nabi atau wali
4. WAHAM SOMATIK
Waham somatic adalah keadaan dimana seorang pasien merasakan sensasi tertentu terhadap
tubuhnya, atau menganggap dirinya mempunyai cacat fisik atau penyakit.
Contoh : pasien mengaku dia lumpuh padahal kekuatan otot nya 5 dan mampu melakukan
aktivitas tanpa bantuan
5. WAHAM NIHILISTIK
Waham nihilistic adalah keyakinan seseorang bahwa dirinya sudah meninggal dunia.
Contoh : pasien mengaku dirinya sudah meninggal dan orang disekitarnya adalah roh-roh
SP 1 WAHAM
SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya ; mengidentifikasi kebutuhan yang tidak
terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan ; mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
ORIENTASI : “Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Ages, saya perawat yang dinas pagi ini
di
Ruang melati. Saya dinas dari jam 07.00–14.00, saya yang akan membantu perawatan bapak
hari
ini. Nama bapak siapa? senangnya dipanggil apa?” “Bisa kita berbincang-bincang tentang apa
yang bapak R rasakan sekarang?” 149 “Berapa lama bapak R mau kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 15 menit?” “Dimana enaknya kita berbincang-bincang pak?”
KERJA : “Saya mengerti pak R merasa bahwa pak R adalah seorang Nabi, tapi sulit bagi saya
untuk
mempercayainya, karena setahu saya semua Nabi tidak hidup didunia ini, bisa kita lanjutkan
pembicaraan yang tadi terputus pak?” “Tampaknya pak R gelisa sekali, bias pak R ceritakan
kepada saya apa yang pak R rasakan?” “Oooo, jadi pak R merasa takut nanti diatur-atur oleh
orang
lain dan tidak punya hak untuk mengatur diri pak R sendiri?” “Siapa menurut pak R yang sering
mengatur-atur diri pak R?” “Jadi teman pak R yang terlalu mengatur-atur ya pak, juga adik pak
R
yang lain?” “Kalau pak R sendiri inginnya seperti apa?” “Ooo, Bagus pak R sudah punya rencana
dan jadwal unutk diri sendiri.” “Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut pak R.” “Wah,
bagus sekali, jadi setiap harinya pak R ingin ada kegiatan di luar rumah sakit karena bosan kalau
dirumah sakit terus ya?”
TERMINASI : “Bagimana perasaan pak R setelah berbincang-bincang dengan saya?” “Apa saja
tadi
yang telah kita bicarakan? Bagus.” “Bagaimana kalau jadwal ini pak R coba lakukan, setuju
pak?”
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.” “Saya akan datang
kembali dua jam lagi.” “Kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan yang pernah pak R
miliki?” “Bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau disini saja pak R?”

Anda mungkin juga menyukai