Anda di halaman 1dari 24

Hal

Hal

Hal

Hal

Hal

Hal 80

Banyak orang tua mengeluh dan mengatakan bahwa membesarkan anak laki-laki lebih sulit daripada
anak perempuan. Namun, tidak sedikit pula kaum ibu yang mengatakan bahwa justru membesarkan
anak perempuan lebih sulit daripada anak laki-laki. Anak laki-laki itu praktis, anak perempuan itu
"ribet". Manakah yang benar? Pada dasarnya, mendidik anak laki-laki dan perempuan bukan perkara
mana yang lebih sulit, melainkan perbedaan dalam menangani dan membesarkannya. Dan, bila kita
sudah kuncinya maka tidak ada yang sulit dalam menangani dan membesarkan anak laki-laki dan
perempuan.

Sebenarnya apa yang membuat anak laki-laki dan perempuan) itu berbeda? Apakah perlakuan kita
kepada mereka yang pada akhirnya akan membuat mereka berbeda? Terhadap anak perempuan,
biasanya kita berlaku lebih halus, bicara lebih santun, dan tidak gampang berperilaku kasar.
Sementara, terhadap anak laki-laki, kita bisa saja begitu bertemu langsung "tos", bicara sambil

Hal 81

teriak, menepuk-nepuk bahu atau sentuhan fisik yang bersahabat. Mungkinkah perbedaan
perlakuan ini yang lalu menjadikan mereka berbeda, atau barangkali karena memang pada dasarnya
mereka sudah berbeda?

Berdasarkan kajian riset yang dilakukan oleh para pakar— termasuk riset yang dilakukan oleh
UNICEF, badan PBB yang bertugas mengurusi masalah anak-anak—sebetulnya kita tidak bisa
mengelak dari fakta bahwa membesarkan anak laki-laki cenderung lebih sulit daripada perempuan.
Anak laki-laki memiliki problem kesulitan belajar lima kali lebih besar daripada anak perempuan dan
problem perilaku di sekolah sepuluh kali lebih besar dibandingkan anak

perempuan.
Sementara, penyelidikan pada orang dewasa menunjukkan bahwa pria dewasa terlibat empat kali
lipat angka kecelakaan lebih banyak daripada wanita, demikian pula banyak hasil penelitian
mengatakan bahwa laki-laki cenderung lebih ceroboh dibandingkan wanita.

Hal 82

Baiklah mari kita perhatikan terlebih dulu

proses perkembangan anak saat baru dilahirkan. Pada tahap.

tahap awal kelahiran sebenarnya tidak ada perbedaan mencolok antara bayi laki-laki dan bayi
perempuan, baik dalam hal fisik, tingkah laku (misalnya, sama-sama menangis kalau lapar, digigit
nyamuk, atau mengompol), begitu pula, cara belajar berjalannya pun juga sama. Cara mereka
menghadapi sesuatu tampaknya juga sama, tetapi sistem hormon dan perkembangan otak yang
terjadi di dalam kepala mereka berbeda. Perbedaan inilah yang akan menentukan tingkah laku
mereka nantinya.

Hormon ini akan memengaruhi pembentukan sel-sel otak. Hormon testosteron pada anak laki-laki
cenderung Iebih dominan, sedangkan pada anak perempuan hormon estrogenlah yang cenderung
lebih dominan. Itulah yang umum terjadi, sehingga bila ada anak perempuan yang memiliki hormon
testosteron lebih dominan maka ia akan menjadi anak perempuan yang sifatnya kelaki-lakian atau
sering diistilahkan dengan tomboy. Sementara, bila ada

Hal 83

anak laki-laki yang hormon estrogennya lebih banyak maka dia akan menjadi anak laki-laki yang
bersifat halus, yang biasa diistilahkan sebagai keperempuan-perempuanan atau "melambai".
Namun, kita tidak akan membahas kedua pengecualian tersebut.

Apa pengaruh hormon tersebut dalam perkembangan anak laki dan anak perempuan? Pada anak
laki-laki, hormon testosteron memengaruhi mereka dalam setiap tingkat perkembangannya.
Hormon inilah yang memberikan dorongan untuk bertumbuh lebih aktif, yang membuat mereka
suka sesuatu yang sifatnya menantang, suka kompetisi. Namun, mereka juga memerlukan pedoman
yang kuat serta lingkungan yang aman dan teratur sehingga pengaruh dari hormon ini tidak
mengarah ke perkembangan yang buruk dan tumbuh menjadi laki-laki Yang semaunya sendiri, susah
menuruti peraturan, dan Sebagainyae Peran orang tua disini sangat penting, dibutuhkan konsistensi
orang tua untuk mendisiplinkan

Hal 84

anak untuk mengimbangi hormon testosteron yang jumlahnya sangat besar dalam diri anak laki-laki.

Hormon ini juga memberi pengaruh dalam pembentukan jaringan otak. Pada tahap awal kelahiran,
jaringan otak di kiri berkembang lebih cepat daripada otak kanan. Hormon testosteron
memperparah hal ini dengan menghambat perkembangan di otak kiri. Hormon estrogen yang
dominan dalam anak perempuan justru membantu mempercepat pertumbuhan sel-sel otak
sehingga koneksi antara otak kiri dan otak kanan yang melalui Corpus Colosum (jembatan untuk
menghubungkan belahan otak kiri dan otak kanan) lebih cepat terjadi dan otak kirinya berkembang
jauh lebih cepat. Pada anak laki-laki, karena sisi kirinya belum siap (terhambat oleh hormon)
akhirnya sel otak dari kanan berbalik lagi ke tempatnya semula karena dia tidak menjumpai sesuatu
di• belahan kiri. Itulah mengapa terja di hubungan yang jauh lebih kaya di belahan otak kanan pada
anak laki-laki.

Hal 85

Dengan kata lain, otak kanan anak laki-laki jauh lebih berkembang, sementara pada anak perempuan
hubungan antara otak kanan dan kirinya lebih seimbang. Inilah yang menjawab mengapa anak laki-
laki lebih mudah belajar mengenai bangun ruang karena mereka lebih cepat membentuk imajinasi,
sebagaimana mungkin pernah kita alami semasa duduk di bangku SMA. Itulah pula sebabnya,
mengapa kebanyakan ahli teknik adalah laki-laki. Pada saat membongkar mesin mobil, misalnya,
pekerjaan itu akan terasa begitu rumit bagi seorang perempuan— membongkar mesin dan
kemudian memasangnya lagi kembali dengan tepat dan presisi, hingga ke baut-baut yang sangat
kecil. Meski demikian, secara kematangan psikologis banyak pendapat mengatakan bahwa Pe
rkembangan anak perempuan lebih cepat U dewasa" dari pada anak laki-laki. Hal ini terjadi karena
hubungan antarsisi otak pada perempuan jauh lebih bagus, lebih sinkron, dan lebih cepat seimbang
dibanding laki-laki, yang Umumnya baru terjadi ketika mereka mulai menginjak usia sekitar 12-13
tahun.

Hal 86

Oleh karena itu, beberapa pakar menyarankan untuk masuk SD sebaiknya anak laki-laki lebih lambat
satu tahun, menunggu perkembangannya lebih bagus. Sebelum masa itu tercapai, anak laki-laki
masih senang dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan motorik kasar sehingga kebanyakan anak
laki-laki di kelas 1 SD masih susah mengontrol dirinya, cenderung lebih suka menggerakkan anggota
tubuhnya karena dorongan alamiahnya. Namun, sesuai perkembangan zaman, teknologi
pembelajaran saat ini sudah lebih canggih dan dapat memanipulasi kondisi tersebut sehingga anak
laki-laki bisa tetap berada di kelas dengan baik. Perbedaan ini pulalah yang akhirnya menjelaskan
mengapa perempuan yang menderita stroke lebih cepat pulih daripada laki-laki. Perempuan dapat
mengaktifkan jalan tambahan ke belahan sisi otak lainnya untuk menggantikan bagian otak yang
rusak dengan lebih cepat.

Jika kita mempunyai seorang anak perempuan yang mengalami kesulitan belajar, umumnya masalah
itu akan

Hal 87

lebih cepat teratasi ketika kita mencarikannya guru les untuk memberikan pelajaran tambahan,
dibandingkan bila masalah yang sama dialami oleh seorang anak laki-laki. sekali lagi, kemampuan
untuk menyeimbangkan otak kiri dan kanan itulah yang menyebabkannya. Oleh karena itu,
dikatakan bahwa anak laki-laki lebih rentan terhadap masalah-masalah yang dikarenakan kerusakan
otak pada saat lahir. Barangkali hal ini menjelaskan mengapa jumlah anak laki-laki yang mengalami
kesulitan belajar dan masalah-masalah mental lainnya seperti autis dan hiperaktif lebih banyak
daripada anak perempuan.
Seorang ahti, syaraf Dr. Jeany Heresty, melalui risetnya m enemukan bahwa dalam otak perempuan,
bagian yang dikhususkan untuk menangani bahasa, secara proporsional lebih besar 20-30%
dibanding pada anak laki-laki. Bahasa adalah "main tools" atau alat untuk mengembangkan
kecakapan berpikir. Kita mau memelajari apa pun pasti butuh bahasa. Belajar sains, sejarah,
matematika, dan lainlain, semuanya butuh bahasa yang baik. Dengan begitu,

Hal 88

anak yang kemampuan bahasanya tidak berkembang bagus maka dia akan mengalami masalah di
sekolah.

Ada suatu mitos yang mengatakan bahwa anak perempuan lebih cepat ngomong daripada anak laki-
laki—dan itu memang benar. Di sekolah, anak perempuan akan lebih gampang diajari daripada anak
laki-laki. Coba saja kita perhatikan murid-murid di kelas 1 dan 2 SD. Kita bisa melihat bagaimana guru
setengah mati mengajar murid laki-laki, butuh energi lebih besar. Mengapa? Karena murid laki-laki
cenderung bergerak, sedangkan murid perempuan cenderung lebih siap untuk belajar.

Untuk itu, jika kita telah mengetahui fakta-fakta seperti ini, kita bisa mencegah timbulnya problem-
problem yang akan muncul di kemudian hari, seperti kesulitan belajar dan penanganan perilaku. Kita
pun kini dapat melakukan langkah-langkah pencegahan sehingga ketika anak lakilaki kita
berkembang melewati fase-fase tadi maka mereka sudah terarah energinya untuk hal-hal yang
positif—yang

Hal 89

diperlukan olehnya saat menginjak tahap perkembangan berikutnya.

Ada sebuah tip meningkatkan kecerdasan dan karakter anak—bukan hanya kecerdasan dalam
bidang pelajaran— guna mencapai suatu yang disebut kecerdasan emosional (Pendidikan Karakter).
Apabila tip ini diterapkan pada anak laki-laki maka akan ada banyak problem yang bisa diatasi pada
masa depan nantinya. Nah, apa saja yang harus kita lakukan?

Rangsanglah anak untuk berbicara sejak dini, terutama anak laki-laki, sedapat mungkin sejak di
bawah satu tahun. Caranya, ajaklah bicara terus sampai mereka bisa menanggapinya. Percayalah,
walaupun mereka tampaknya tida k bisa menanggapi percakapan kita, input yang kita berikan itu
tetap akan diterima dan diproses oleh bagian Otaknya. Hal ini akan membantu anak laki-laki
membentuk jaringan-jaringan otak di kiri dan kanan yang semula lemah menjadi terkoneksi dengan
lebih baik lagi.

Hal 90

Jika mereka sudah mulai bisa menanggapi, sudah bisa mengeluarkan suara—biasanya setelah satu
tahun lebih kita berbicara kata demi kata mengikuti kemampuan mereka. Misalnya, kata ma-
ma...pa-pa, mungkin menjadi kata pertama yang dapat diucapkan anak batita (bawah tiga tahun),
dengan tahapan satu suku kata per satu suku kata (ma... ma...), biarkan dia meneruskan sampai
akhirnya mampu mengatakan ”mama” secara utuh. Selanjutnya, meningkat ke dua kata, misalnya,
”mama pa...pa", age...las”, ”mi...num”. Jadi, kita merangsang anak untuk mengucapkan kata demi
kata, kemudian jelaskan pada anak tiap kali kita punya kesempatan, misalnya kita ajak jalan-jalan
pagi dan sewaktu melihat pohon kita ajari dia bicara ”po...hon”. Tidak berhenti di situ, tapi kita bisa
lanjutkan dengan menjelaskan bahwa pohon ada daunnya, daunnya berwarna hijau, dan
seterusnyaa Kita terus beri dia penjelasan sebanyak mungkin walaupun dia tampak ti dak bisa
menanggapi dan mungkin tersenyum pun tidak, apalagi menganggukkan kepala.

Hal 91

Tapi percayalah, kata-kata Anda tetap diproses sebab otak anak iłu berkembang lewat percakapan
yang kita masukkan ke dałam dirinya. Bagi anak yang mengalami problem belajar, saya menyarankan
satu hal simpel kepada orang tuanya, dongengi mereka sebelum tidur dan lihatlah apa yang akan
terjadi dua bulan kemudian? Ada orang tua yang melaporkan sebuah perkembangan yang luar biasa
terkait dengan hal ini. Dia pikir apa hubungannya problem belajar dengan mendongeng sebelum
tidur, yang terjadi adalah kita membantu anak membuat koneksi yang lebih kompleks di jaringan
otak kiri dan kanan. Dengan begitu, kemampuan mereka untuk memahami sesuatu, memahami
pelajaran jadi lebih bagusjadinya.

Mendongeng sejak usia dini membantu kemampuan anak dałam memahami sesuatu, sehingga
nantinya akan lebih bail< dałam memahami pelajaran.

Hal 92

Pangkulah anak Anda dan bacakan dongeng sejak usia dini. Jika Anda mau mendongeng sebelum
anak tidur, rebahkan anak di dada Anda selama Anda mendongeng. Apabila Anda mendongeng
sambil membaca buku, sebaiknya bersandarlah di tempat tidur dan pangkulah anak Anda sambil
pegang buku. Jika mendongeng tanpa buku, kita bisa mendongeng sambil tiduran dan memeluk
anak, merebahkannya di dada kita. Mengapa kita perlu melakukan ini? Karena ketika anak berada di
pangkuan kita maka dia akan merasa nyaman dan akan mengaitkan rasa nyaman ini dengan buku
atau bacaan sehingga ketika dia menginjak bangku sekolah nantinya, dia sudah bisa mengaitkan
buku dengan rasa nyaman tersebut. Banyak orang tua sering mengeluhkan anak mereka yang tidak
suka baca. Semoga langkah tersebut bisa membantu.

Berikut ini ada beberapa tips praktis agar kita bisa mengerti bagaimana memperlakukan seorang
anak perempuan dan laki-laki. Tips ini disusun berdasarkan fakta-fakta mengenai hormon
danjaringan otak.

Hal 79

Hari Keempat

Cara Mendidik Anak Laki-Laki vs Anak Perempuan

Hal 93

Tips #1
Bahwa anak laki-laki dan anak perempuan itu menyukai sentuhan fisik, namun jenisnya berbeda.
Anak laki-laki cenderung lebih suka sentuhan fisik yang lebih kasar, misal peluk sampai berguling-
guling, bergulat, atau pukulpukulan memakai guling. Meski demikian, ada juga anak perempuan
yang suka dengan sentuhan seperti itu— jumlahnya tidak terlalu banyak. Menurut para ahli, ini
adalah pemenuhan dorongan maskulinnya dan sebenarnya merupakan pengaruh dari hormon
testosteron yang membuatnya ingin lebih, ingin termotivasi, dan kemudian energinya meledak-
ledak.

Untuk membantu mereka mempunyai kontrol diri karena

Peningkatan hormon ini, kita bisa melatih mereka. Caranya? Ajak saja mereka berguling-guling,
bergulat, dan berhentilah setelah panas sekali, misalnya dengan mengatakan, "Eh stop...stop, sudah
ya sebentar, capek..."; mungkin kita juga bisa memberikan nilai-nilai penting di sana, misalnya, "Tahu
nggak kalau kamu pukulnya terlalu

Hal 94

sakit di bagian perut ini, nanti kita nggak bisa makan." Nah akibat tidak langsung adalah kita
mengajarkan mereka sebuah keterampilan untuk mengerem energi yang sangat besar yang mau
meledak. Biasanya, kalau dikasih tahu anak malah cenderung melakukannya lebih kasar lagi, bukan?
Bahkan, mereka cenderung mengulangi lagi dan lebih keras lagi, nah saat itulah kita harus hentikan.
Benarbenar berhenti dan kita ajak mereka untuk cooling down. Ini akan membantu mereka
mengenali kekuatan yang meledak dan kemudian mengontrolnya.

Tips #2

Berilah contoh dari sebuah tindakan nyata (konkret) Yang kita lakukan. Tunjukkan pada anak,
terutama anak lakilaki, untuk menghargai lawan jenis dengan cara menghargai pasangan kita. Hal ini
penting untuk dilakukan• Bagi para ayah, contohkan membantu pasangan dalam mengerjakan
tugas-tugas rumah tangga sederhana' misalnya, letakkan piring dan gelas kotor ke tempat cuci

Hal 95

piring, bahkan bila perlu sesekali bantu pasangan mencucinya. Bisa juga ayah membantu merapikan
tempat tidur dan membereskan barang-barangnya sendiri, tanpa harus menunggu istri atau
pembantu melakukannya. Diharapkan, dengan melihat contoh tindakan nyata ini, anak akan
bersedia melakukan hal yang sama bila diminta.

Anak laki-laki mempunyai hormon testosteron yang jumlahnya cukup tinggi dan hormon ini bisa
memicu emosi yang meledak-ledak. Oleh karena iłu, dia akan cenderung gampang konfrontatif
ketika diminta, ”Ayo... taruh tas di tempatnya!” atau cenderung berontak, "Loh Papa juga enggak!"
Sementara iłu, para ibu juga harus dapat meneladankan nilai-nilai positif pada anak perempuannya,
m elayani namun tidak sampai merendahkan diri sendiri. Ka rena tidak sedikit ibu yang merendahkan
diri sehingga tida k berbeda dengan pembantu rumah tangga. Contoh Yang seperti ini juga salah,
karena anak perempuan Anda akan mencontoh dan memasukkannya ke dałam pikiran, "Oh, wanita
seharusnya begini."

Hal 96

Tips #3

Kenapa anak laki-laki jika sedang asyik dengan sesuatu (bermain atau menonton TV) tidak menjawab
ketika kita panggil? Baru setelah beberapa kali kita panggil atau kita dekati dia akan menjawab
dengan, "Heh, apa Ma?" Bahkan ada kalanya bukan hanya anak-anak, pria dewasa terkadang juga
melakukan hal seperti itu. Anak laki-laki memang diciptakan untuk berfokus hanya pada satu hal.
Oleh karena itu, ketika dia sedang menonton TV atau sedang bermain dia tidak akan memproses
teriakan atau panggilan orang tuanya. Dia dengar, tapi belum tentu meresponnya.

Jadi, apa yang harus kita lakukan untuk membantu mereka? Datangi dia, pegang bahunya, lalu ajak
bicara. Kita jangan terbawa oleh efek negatifnya, yaitu rasa jengkel sehingga kita melontarkan kata-
kata, "Kamu ini kalau dipanggil nggak pernah nyahut!" Bila demikian halnya, maka anak otomatis
akan merasa bersalah. padahal itu bukan maunya dia, itu dorongan alami dari

Hal 97

dalam dirinya. Kalau dia sudah merasa bersalah maka citra dirinya akan terganggu dan dia akan
menganggap, "Saya ini memang anak nakal.” Dan, bila dia sudah sampai punya citra diri seperti itu,
gawatlah kita. Oleh karena itu, untuk menghindari hal yang tidak diharapkan itu, bila Anda hendak
memanggil anak laki-laki Anda, pahamilah terlebih dulu 'kondisi psikologisnya, atau sebaiknya
hampiri dia, pegang bahunya, kemudian katakan, "Hail Papa mau bicara sama kamu." atau "Mama
mau bicara sama kamu." Begitu dia menoleh, barulah kita bicara. Lakukan hal ini terusmenerus
untuk membentuk sebuah polar sebuah kebiasaan. Setelah pola terbentuk, bila kita panggil dari
jarak agakjauh pun dia pasti akan menjawab.

Tips

Kitajuga tahu bahwa energi anak laki-laki itü sangat besar.

Oleh karena itu, saat anak mulai berusia sekitar 6-7 tahun, Sebaiknya ikutkan dia dalam sesuatu
kegiatan, entah itü kegiatan olahraga atau pelajaran-pelajaran yang sifatnya

Hal 98

bukan pelajaran sekolah, misalnya menggambar, musik, atau beladiri. Meski begitu, jangan heran
bila Anda menjumpai anak laki-laki Anda bertanya, "Ma, Pa... enaknya sekarang ngapain?" -seolah
anak tidak mengenal capek. Kembali, itu karena energinya memang begitu besar berkat hormon
testosteron itu tadi, jauh berbeda dengan anak perempuan yang terlihat lebih tenang. Oleh karenai
itu, untuk anak perempuan bisa juga diikutkan dalam kelas balet atau menari.
Tips

Sering orang tua mengeluh kepada saya, "Anak laki-laki saya itu suka cari gara-gara." Yang dimaksud
cari gara-gara di sini adalah usil. Entah itu di sekolah maupun di rumah. Kalau di rumah biasanya cari
gara-gara dengan adiknya atau kakaknya. Atau kalau dia anak tunggal, biasanya mencari gara-gara
dengan mengusili orang tuanya' misalnya, ketika orang tua sedang asyik menonton TV, dia tiba-tiba
merusakkan barang di dapur, main ini main itu,

Hal 99

membuat suasana gaduh. Mungkin kita akan berpikir bahwa anak ini usil atau iseng. Jangan! Kita
jangan pernah punya pikiran seperti itu. Mengapa? Karena anak akan melabel dirinya seperti itu
(nakal, usil, iseng, dan lain-lain). Kita harus bisa memahami bahwa kembali lagi, ini ulah si
testosteron itu tadi. Energi anak laki-laki meledak-ledak dan sebenarnya mereka itu butuh figur
ayah.

Dalam menangani anak-anak seperti ini (punya problem di sekolah), terlebih dulu saya bertanya
kepada orang tua, "Apakah sang Ayah punya waktu cukup banyak dengan anaknya?" Bila
jawabannya, "Saya sih sebenarnya sibuk kerja. Dia sehari-hari lebih banyak dengan istri saya,"
biasanya saya langsung menyarankan agar ayah meluangkan waktu lebih banyak dengan anak.
Mengapa? M eski kita hanya punya waktu sedikit—bisa jadi karena memang kita harus bekerja—kita
juga harus mengerti bagaimana memanfaatkan waktu yang sedikit itu dengan sangat berkualitas.

Hal 100

Yang ingin saya sampaikan adalah, ketika seorang anak suka cari gara-gara (terutama anak laki-laki),
biasanya ini karena ketiadaan figur ayah dalam diri mereka. Ketiadaan tokoh yang melambangkan
maskulinitas dalam diri anak itu biasanya akan dicari oleh anak melalui berbagai pengganti, misalnya
menggemari film laga, film superhero (Ultraman, Batman, Superman, dan Iain-Iain). Atau, bisa juga
dengan memainkan permainan (game) yang bersifat maskulin seperti tembak-tembakan, pukul-
pukulan, dan banting-bantingan. Kalau kondisi ini dibiarkan terusmenerus akan berbahaya sekali,
efeknya kurang bagus bagi anak. Oleh karena itu, Anda para ayah bisa membantu anak laki-laki Anda
dalam hal ini. Luangkan waktu lebih banyak untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan mereka. Ketika
mereka punya PR kita bantu dia, ketika mereka bermain kita ikut terlibat bermain bersama dia.

Begitu pula, di antara kesibukan Anda, carilah waktu Yang herkualitas bersamanya secara khusus,
hanya untuk berjalan berdua. Ini akan membuat seorang anak, terutama

Hal 101

anak laki-laki menjadi jauh lebih tenang, jauh lebih komunikatif, lebih percaya diri, dan jauh lebih
jarang bermasalah di sekolah. Dan, kalau ini terjadi biasanya dia akan berprestasi. Kalau dia jarang
bermasalah, dia percaya diri, dia lebih tenang, otomatis prestasi di sekolah akan lebih baik. Jadi,
tugas ayah sangatlah penting—walaupun ini bukan materi khusus bagi ayah—saya tekankan betapa
dominannya peran Anda sebagai ayah itu dalam diri seorang anak.
Tips #6

Hargai dan pujilah anak laki-laki atau perempuan bila mereka bersikap baik pada anak yang lebih
kecil. Hal ini juga bagus bagi kepekaan anak-anak, terutama dalam hal b erurusan dengan perasaan
orang lain. Anak laki-laki me mang harus diajari untuk lebih mengerti perasaan dan (ebih peka,
berbeda dengan anak perempuan yang sudah ditakdirkan punya kecenderungan peka. Pada saat
anak laki4aki mulai menginjak usia 6-14 tahun, kita perlu

Hal 102

memberi mereka kesempatan untuk bertemu dengan lakilaki dewasa yang bisa kita percaya. Dalam
rentang usia ini mereka mulai membutuhkan mentor di luar diri orang tuanya. Tujuannya antara lain
adalah untuk mulai melihat dan membandingkan. Jadi, tidak ada salahnya bila kita sesekali mengajak
mereka melihat kita bekerja dan melihat teman-teman kita di dalam dan di luar kantor.

Satu hal yang juga penting untuk diperhatikan adalah jangan sekali-sekali kita memukulnya atau
melakukan sesuatu yang melibatkan fisik karena ini akan membuat anak laki-laki kehilangan harga
diri dan anak perempuan menjadi mudah diperlakukan kasar, atau sebaliknya, dia yang kasar pada
teman laki-lakinya ketika beranjak remaja atau dewasa nantinya. Lebih berbahaya lagi bila pada usia
12 tahun pun masih menerima perlakuan pemukulanpemukulan. Harga diri anak laki-laki Anda akan
sangat terluka. Begitu pula, jangan pernah meremehkan penampilan anak perempuan Anda,
walaupun hanya bergurau, misalnya, "Kamu kok jelek pitanya, siapa sih

Hal 103

yang kasih pita itu?" Maksud kita mungkin bergurau, tetapi hal ini sama saja dengan memukul anak
laki-laki pada usia 12 tahun, sangat melukai harga diri anak. Sebab, bagi seorang perempuan,
penampilan itu sangat penting.

Kehidupan perkawinan orang tua juga perlu diperhatikan. Kehidupan perkawinan orang tua yang
mantap, yang harmonis, akan sangat membantu perkembangan anak dan akan menjadi contoh
nyata dan sangat berpengaruh pada seorang anak perempuan—karena dia akan menjadikannya role
model bila menikah kelak.

Bila sosok ayah bagi anak laki-laki adalah membantu anak meredam energinya yang meledak•ledak
sehingga tidak lagi punya masalah perilaku di sekolahnya, bagi anak Perempuan sosok ayah akan
menjadi sumber pemahaman tentang lawan jenis ketika dia mulai terjun dalam kehidupan
bermasyarakat. Takjarang kita melihat seorang Wanita yang tampak canggung, risi, atau kaku saat
bergaul dan berbicara dengan pria. Boleh jadi, semasa kecilnya

Hal 104

wanita ini memiliki masalah pada relasinya dengan sang Ayah. Oleh karena itu, sebagai seorang ayah
Anda perlu meluangkan waktu untuk bercakap-cakap tentang berbagai hal serius dengan anak
perempuan Anda. Mulai dari perasaan-perasaannya, keinginan-keinginannya, gambarang tentang
menjadi wanita dewasa, serta rumah tangga seperti apa yang diidamkannya.

Dengan kata lain, anak perempuan itu belajar tentang lawan jenisnya dari ayahnya. Demikian pula,
Anda harus mengagumi kecakapannya dan penampilan anak perempuan Anda karena hal ini sering
menjadi sumber permasalahan bagi seorang perempuan—sumber ketidakpercayaan diri. Banyak kita
jumpai wanita yang berganti-ganti pekerjaan dalam waktu satu atau dua tahun. Tidak tertutup
kemungkinan, sosok wanita seperti ini sedang mencari pengakuan karena di masa lalunya dia tak
mendapatkan pengakuan dari sang Ayah. Jangan pula pernah membuat anak perempuan Anda
berkecil hati dan khawatir saat berkumpul bersama teman laki-lakinya•

Hal 105

perlu dicatat, tampaknya permasalahan anak perempuan muncul bukan di usia-usia awal, melainkan
ketika mulai menginjak masa remaja dan mulai duduk di bangku kuliah hingga lulus kuliah.
Permasalahan ini muncul sebagai akibat dari kelakuan orang tua di masa kecilnya. Agak berkebalikan
dengan anak laki-laki. Itulah karakteristik antara anak laki-laki dan perempuan dalam menghadapi
permasalahan mereka. Sebagai orang tua, kita perlu memahaminya secara benar.

Contoh dari orang tua adalah hal paling penting dari semuanya, bagaimana kita saling menghormati
pasangan, akan menjadi contoh nyata bagi anak kita, mereka belajar dari contoh tersebut. Jika kita
sering menghina pasangan kita maka kelak jangan kagetjika nanti dewasa anak kita menirunya. Anda
memberi contoh bagaimana seorang wanita seharusnya mendampingi suami sehingga anak lakilaki
Anda bisa memilih pasangan hidupnya dengan baikș Saya sejak bertahun-tahun talu pernah
mendengar mitos bahwa seorang laki-laki akan menikahi wanita yang di

Hal 106

matanya seperti ibunya. Dari berbagai kasus, miłos iłu bisa diterima akal juga. Iłu adalah dorongan
bawah sadar kita bahwa kita menginginkan kebaikan-kebaikan seperti yang ibu dulu berikan kepada
kita. Begitu juga seorang anak perempuan akan melakukan hal yang sama dałam mencari pasangan
hidupnya. Oleh karena iłu, berikan contoh kehidupan keluarga yang baik bagi anak-anak karena kelak
kitajuga ikut berperan dałam masa depan mereka.

Dari bacaan ini, rasanya kita telah melaui perjalanan panjang dan sarat makna. Banyak sekali
pemahaman baru yang kita peroleh di sini. Ingat, setelah pemahaman baru Anda dapatkan
selekasnya terapkan dałam lingkungan Anda agar perubahan yangjauh lebih baik tercipta.

Hal 121

Hari Keenam

Pendidikan Karakter adalah

Pendidikan dengan Cinta


Hal 122

Cinta adalah bahan dasar dari hidup. Kita memerlukan cinta dan juga memerlukan untuk
memberikan cinta. Kita ada di muka bumi ini juga karena cinta. Pernah ada yang menyanggah
pemikiran ini dengan mengatakan bahwa dirinya lahir bukan karena cinta tetapi karena ”kecelakaan
dan keteledoran orang tua saya” sehingga dirinya harus dititipkan di panti asuhan. Jawaban saya, ”Ya
tetap karena cinta, buktinya Anda masih hidup dengan perasaan cinta dari pihak panti asuhan yang
masih menerima, merawat, serta mendidik Anda sampai Anda berhadapan dengan saya. Jika tidak
ada cinta, bagaimana?" Jawaban ini toh tidak serta merta memuaskan penanya, terbukti dirinya
terdiam merenung, raut mukanya menyiratkan kekesalan akan satu pencarian yang tak kunjung
selesai dan perasaan frustasi juga menyelimuti hatinya. Hanya ada dua pertanyaan di kepalanya,
"Siapa orang tuaku dan mengapa ini terjadi padaku?"

Hal 123

Cinta memang akan sangat mudah menghidupkan dan menggairahkan kehidupan serta bahan bakar
manusia untuk melakukan aktivitas dan pekerjaan besar. Setiap pekerjaan besar dan dahsyat pasti
didasari oleh cinta. Seorang pelukis andal pasti menghasilkan karya terindah yang didedikasikan
pada kecintaannya pada bidang dan karya yang diselesaikannya.

Sama halnya dengan pendidikan atau menanamkan sesuatu Udała” baru di dałam kepala manusia.
Jika kita dapat menggunakan Program Cinta ini maka segala urusan Pendidikan Karakter akan
menjadi mudah. Sewaktu Anda masih muda dan sedang jatuh cinta, Anda pasti akan sa ngat mudah
memenuhi permintaan dan harapan dari Pasangan Anda, bukan? Jika kita telusur kembali kenapa
kita bisa seperti iłu, berubah dan bergairah (melakukan Sesuatu Yang diminta dengan sangat
sukarela) demi orang Yang kita cintai, jawabannya juga hanya satu: karena cinta. Cinta Yang
bagaimana yang dapat menjadi solusi dałam Pendidikan Karakter? Kita akan membahasnya dengan
cara

Hal 127

barang yang tidak begitu berharga dan tidak dibutuhkan oleh pelakunya. Penderita gangguan
kejiwaan ini biasanya merasakan ketegangan sebelum mencuri dan merasakan kelegaan atau
kenikmatan setelah melakukan tindakan mencuri tersebut.

Anak yang mencuri harus mendapatkan perhatian serius dan penanganan dengan segera. Jangan
sampai perilaku ini tumbuh menjadi kebiasaan yang dapat membawanya menjadi seorang yang
gemar melakukan ketidakjujuran atau perbuatan Iain yang melanggar hukum ketika ia dewasa kelak.

Beberapa hal yang tidak boleh dilakukan:

1. Memberikan label negatif kepada anak, misalnya pencuri.


2 . Membenarkan perbuatan mencuri dalam situasi tertentu. Anak mungkin mengatakan kalau
dirinya mencuri karena iseng atau main-main saja. Mungkin pula anak mengemukakan kalau ia
mencuri mainan dari anak yang punya bertumpuk-tumpuk mainan atau anak orang kaya. Jadi, anak
tersebut pasti tidak akan merasa kehilangan atau dapat dengan mudah membeli mainan baru. Apa
pun alasan anak, katakan dengan tegas bahwa mencuri adalah perbuatan

Hal 124

Yang mudah dan sederhana. Mungkin hal ini akan menjadi sesuatu yang baru, tetapi Anda tidak
perlu khawatir. Anda baca saja tulisan ini untuk kemudian Anda terapkan pada keluarga serta orang-
orang yang Anda cintai.

Mengkomunikasikan Cinta

Ada satu pertanyaan mendasar yang muncul di setiap kepata anak. Pertanyaan iłu adalah "Apakah
saya dicintai?" Pertanyaan yang sama juga sering muncul di kepala pasangan suami-istri setiap kali
bahtera rumah tangga sedang mengalami goncangan. Pertanyaan ini selalu dibawa dan tersimpan di
memori bawah sadar manusia. Dan, jika kita dapat menjawab serta memenuhi kebutuhan cintanya
(keluarga, pasangan, dan anak) maka ini adalah bahan bakar ułama untuk mencapai sukses besar
dari tiap insan manusia. Cinta adalah bahan bakar ułama untuk mencapai prestasi tertinggi. Jadi, di
sini kita akan belajar bagaimana menumbuhkan sikap percaya diri dan motivaSi dari dałam hanya
dengan memenuhi kebutuhan cinta

Hal 125

seseorang. Untuk mempermudah pengertian ini, seorang rekan saya, Ariesandi. C.ht, sering
menganalogikan dengan sebutan Tangki Cinta.

Seringkali saya menjumpai keluhan dari orang tua yang mengaku bahwa dirinya selalu
memerhatikan anaknya dan menemani mereka belajar ataupun bermain. "Setiap kali saya pulang
kerja saya selalu menyempatkan diri menemani anak saya belajar, setelah itu makan malam, dan
ngobrol sejenak. Tapi mengapa dia masih merasa jauh dari saya?"
Mari kita refleksikan kembali. Apakah saat menemani anak-anak kita fokus pada mereka atau hanya
sekadar menemani? Ada perbedaan yang sangat mendasar antara kedekatan fisik dan kedekatan
emosional. Jika anak belajar lalu kita menunggui di sebelahnya sambil membaca koran atau
mengetik di komputer maka ini baru kedekatan fisik. Atau, kita menunggui anak sambil memasak di
dapur sembari sesekali menengoknya maka ini juga baru

Hal 126

kedekatan fisik dan anak akan tetap merasa jauh. Akibatnya, anak akan berusaha mencari cara agar
ia dapat memeroleh perhatian kita (baca: cinta) yang mereka butuhkan. Cara-cara yang ditampilkan
anak inilah yang sering kita namai "nakal" atau "tidak mau menurut" atau "susah diatur" atau
"emosional" atau "tak punya motivasi" atau "tak punya percaya diri" dan lain sebagainya.

Bila demikian, bagaimana membangun kedekatan emosional dengan anak-anak dan pasangan?

Lakukan kontak mata saat sedang berbicara dengan anak atau pasangan Anda.

Lakukan kontak fisik saat sedang berkomunikasi dengan anak atau pasangan Anda. Sentuh
tangannya, bahunya, belai rambutnya, atau tepuk bahunya.

Fokus pada anak atau pasangan Anda saat berkomunikasi. Jangan sambil menelepon, memasak,
membaca koran, atau mengerjakan

Hal 127

sesuatu yang lain. Kita sendiri akan merasa kurang dihargai saat berbicara dengan seseorang bila
orang itu sambil menelepon, bukan? Demikian juga dengan anak kita!

Lakukan hal ini secara konsisten kepada pasangan dan anak kita, niscaya kedekatan emosi dan
perasaan cinta kita akan tersampaikan dengan mudah dan menyenangkan, serta diterima dengan
perasaan positif. Inilah cara untuk menjadikan anak dan pasangan kita nyaman secara emosional
terhadap kita.

Hanya dengan melakukan tiga langkah itulah kita sudah mampu menjadikan anak dan pasangan kita
merasa nyaman serta dimengerti. Ingat, bukankah setiap insan manusia punya kebutuhan untuk
dimengerti? Lakukan itu dan kita mulai dari rumah.

Hal 128

Tangki Cinta Manusia


Berikutnya kita akan belajar tentang mengisi dan apa itu tangki cinta. Tangki cinta adalah suatu
metafora (perumpamaan) yang akan kita gunakan bersama untuk memperjelas tentang makna cinta
dan manfaatnya untuk menciptakan keluarga yang harmonis serta berkarakter.

Tangki cinta ini seperti mobil. Tiap mobil punya tangki untuk bahan bakar, jika terisi penuh maka
mobil tersebut mampu berjalan dan beraktivitas dengan baik. Sama dengan tangki cinta, jika tangki
cinta anak dan tangki cinta kita (bisa diisi oleh pasangan) penuh maka segala aktivitas apa pun,
bahkan yang terasa berat sekalipun dapat terselesaikan. Cinta bagaikan energi yang mampu
memompa semangat dan motivasi aktivitas kita.

Selain itu, tangki cinta memiliki sifat yang mudah sekali bocor. Dalam kondisi apa tangki cinta akan
mudah bocor? Jika kita memarahi anak, memperlakukan dengan tidak sopan, atau mengeluarkan
kata-kata yang menjatuhkan

Hal 129

semangat ma a ang l Cln a Ini akan mu d ah habis. Jika habis, sama seperti mobil, tidak bisajalan. Jika
tangki cinta habis atau kosong maka yang tampak adalah perilaku yang tidak menyenangkan. Pada
dasarnya seorang anak memiliki dua tangki cinta, satu tangki cinta yang harus diisi oleh ayah dan
satu tangki cinta yang harus diisi oleh ibu. Yang menjadi tugas ayah tidak dapat diwakilkan oleh ibu,
begitu juga sebaliknya. Jadi, orang tua harus menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing untuk
membantu anak agar bahagia. Ingat aturan ini.

Pengaruh tangki cinta (anak yang penuh dengan cinta) dapat dilihat dari perilakunya sehari-hari. Jika
seseorang anak mendapatkan tangki cinta yang maksimal maka o Anak akan merasa bahagia (penuh
semangat)

Anak mudah diajak kerja sama (mengerjakan tugas di rumah dan kewajibannya)

0 Anak mudah diarahkan untuk mencapai potensi diri yang terbaik

Hal 130

Apa akibat dari tangki cinta seorang anak yang kosong?

1. Rewel dan menjengkelkan

Anak yang rewel dan bertindak menjengkelkan artinya anak iłu sedang minta diisi tangki cintanya.
Rewel dan perilaku yang menjengkelkan adalah salah bentuk meminta perhatian. Seorang anak tidak
memiliki kosa kata yang baik untuk meminta perhatian dan cinta dari orang tuanya. Hal ini berbeda
dengan orang dewasa yang bisa mengungkapkan keinginan iłu dengan kata-kata yang
pantas.

Seorang anak hanya mengikuti dorongan perasaan. Jika perasaannya nyaman makan perilakunya
akan menyenangkan di mata orang tuanya, begitu pula sebaliknya. Oleh karena iłu, pahamilah jika
anak Anda berperilaku menjengkelkan, iłu tandanya dia butuh perhatian dan cinta dari orang tuanya.
Setelah tangki cintanya penuh maka dia akan mudah diajak bekerja sama•

Hal 131

2. Merasa tidak diterima

Merasa tidak diterima adalah perasaan yang muncul karena tidak mendapat perhatian walaupun
sudah minta. Akibatnya bisa fatal jika kejadian seperti ini berlangsung terus-menerus. Bila poin
nomor 1 dibiarkan saja dan tidak mendapat penanganan maka akan timbul perasaan tidak diterima.
Seringkali kita melihat orang tua yang sengaja mendiamkan sikap anaknya yang mungkin kurang
menyenangkan dengan harapan anak mengakhiri perbuatannya karena tidak mendapat perhatian
dan masalah selesai. Tetapi ternyata justru perasaan tidak diterima yang akan muncut.

30 Muncul kemarahan dalam diri

Apabila perasaan tidak diterima ini terus berlanjut maka muncullah kemarahan dalam diri anak, yang
artinyajengkel terhadap diri sendiri karena merasa tak mampu menarik Perhatian. Perasaan jengkel
pada seorang anak dapat berdampak pada pembentukan harga diri yang rendah dan berdampak
buruk pada prestasi dan pergaulannya. Seorang

Hal 132

anak dengan harga diri yang rendah cenderung mencari perhatian dengan cara yang salah. Jika hal
ini terjadi pada orang terdekat kita, berdoalah saja semoga perhatian yang salah tersebut didapatkan
di tempat yang benar (lingkungan religius dan sebagainya). Pada tahap ini sebaiknya orang tua sadar
bahwa seorang anak tidak tahu cara meminta perhatian dengan benar. Sebaiknya, pahami bahasa
nonverbal anak, saat anak membutuhkan perhatian (baca: cinta) maka penuhilah kebutuhannya agar
sikapnya segera berubah.

4. Tidak menurut perkataan orang tua

Ini merupakan salah satu cara menarik perhatian. Ada satu hal yang perlu kita pahami bersama jika
seorang anak dalam keadaan penuh dengan cinta, disiplin sekeras apa pun akan tetap dimaknai
positif oleh sang anak. Sebaiknya jika ingin menerapkan disiplin pada anak, usahakan penuhi dahulu
tangki cintanya.

Hal 133
5. Tidak berani ambil keputusan dan takut gagal Ini adalah bentuk dari perasaan diri tak berharga dar
merupakan akibat dari harga diri yang rendah. Harga diri Yang rendah terbentuk salah satunya
melalui proses kemarahan dalam diri karena tidak mampu menarik perhatian. Pertanyaannya, apa
yang bisa diharapkan dari seseorang yang tidak berani ambil keputusan dan takut gagal?

Sama halnya orang dewasa atau pasangan kita, gejalagejala tersebut juga berlaku bagi pasangan
kita. Jika kita ingin memiliki keluarga yang "hebat" maka terus lanjutkan menyimak dan melakukan
apa yang menjadi pembahasan kita bersama sekarang.

3erikutnya, kita akan belajar mengenal jenis bahasa cinta

Ian bagaimana mengisinya. Bahan bakar untuk tangki :inta ada lima macam atau sering disebutjuga
dengan lima ahasa cinta, antara Iain:

Hal 134

Bahasa Cinta Kata-kata pendukung

Kata-kata bisa diibaratkan sebilah pisau bermata dua. Satü sisi bisa untuk membantu kita, di satu sisi
lainnya bisa mencelakai kita. Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa membuat anak dan pasangan kita
merasa dicintai atau bisa membuatnya merasa dibenci dan diabaikan hanya dengan berkata-kata
saja. Hal ini dapat diibaratkan ümencabut sebatang paku yang tertancap di dinding”. Lubang bekas
paku tersebut akan tetap terlihat dan membuat permukaan dinding menjadi tidak sempurna lagi
walaupun sudah ditambal. Kata-kata pendukung ini bisa kita kategorikan dalam empat golongan
besar:

a. Kata-kata penuh kasih

Kalimat semacam "Ayah sayang kamu” adalah suatu ungkapan penghargaan secara menyeluruh
pada diri seorang anak. Perhatikan intonasi, bahasa tubuh, dan keras lemahnya şuara saat Anda
mengucapkan hal ini. Selain itil, ketulusan hati saat mengucapkannya adalah salah satu syarat
penting dalam mengungkapkan kalimat ini.

Hal 135

b. Kata-kata pujian setiap anak, juga orang dewasa, menyukai pujian. Lebihlebih jika bahasa cinta
dominan seorang anak adalah katakata pendukung maka ini akan menjadi makanan emosionalnya.
Namun, banyak orang kurang memahami teknik memberikan pujian yang tepat sehingga kurang
mengena. Inilah beberapa tips untuk melakukan pujian pada anak Anda.

Pujilah anak untuk:


Prestasi spesifik yang dicapai

Perilaku baikyang disadarinya

Sikap baik yang disadarinya

Keberadaan dirinya

Süsunlah sebuah kalimat yang ditujukan pada anak, setelah itü sertakan rasa bangga Anda padanya.

"Kamu perlu bangga dengan prestasi yang baru saja kamu raih, itü semua karena keputusanmu
untuk

Hal 136

belajar. Papa dan Mama ikut bangga atas prestasimu, Nak!”

JANGAN katakan, ”Nah begitu, Mama dan Papa bangga sama kamu kalau bisa berprestasi seperti
itu!" Ini mengingatkan saya pada sebuah lomba burung berkicau karena sang burung tidak tahu apa
pun ketika tuannya bangga atas prestasi yang diraihnya. Kalimat semacam itu akan menyiratkan
pesan di bawah sadar bahwa Anda mengajarkan anak untuk melakukan sesuatu demi kesenangan
orang lain bukan karena anak itu sendiri menyukainya. Selain itu, si anak akan merasa bahwa
upayanya kurang dihargai karena yang dapat kebanggaan adalah orang tuanya, bukan diri
pribadinya. Lambat laun motivasinya akan menurun.

0 Hindarilah terlalu sering memberi pujian karena malah bisa berdampak negatif. Anak akan merasa
pujian tidak tulus atau hanya untuk menyenangkan hatinya saja atau bahkan mungkin ada maksud

Hal 137

tertentu. Selain itu anak akan merasa perlu dipuji terus untuk melakukan sesuatu, sehingga akan
merasa gelisah kalau tidak mendapatkannya. Hal ini akan membiasakan anak untuk mendapatkan
motivasi eksternal semata saat melakukan sesuatu.

c. Kata-kata dorongan yang membesarkan hati

Kata-kata dorongan sangat perlu diucapkan saat anak mengalami kegagalan, situasi sulit, atau krisis
percaya diri yang dengan kata-kata tersebut si anak akan merasa punya keberanian lebih untuk
melanjutkan upayanya. Contoh, "Bagus coba lagi, kamu pasti bisa, Nak!"; "Hebat, kamu perlu bangga
pada dirimu karena caramu menghadapi kegagalan ini adalah suatu hal yang luar biasa. Mungkin
Saat Papa seusiamu, Papa tidak akan terpikir melakukan seperti yang kamu lakukan, Nak!" Kata-kata
dorongan Yang kita ucapkan dengan tepat akan terkenang sepanjang hidup anak. Dan, ini akan
menjadi sumber motivasi internal fang tak akan pernah padam.

Hal 138

d. Kata-kata bimbingan

Kata-kata bimbingan menjelaskan suatu hal pada anak. Biasanya menjelaskan tentang moral, etika,
dan nilai-nilai hidup. Kata-kata bimbingan yang positif akan menyuarakan ”Saya peduli padamu,
Nak”. Dengan begitu, anak akan respek pada kita sebagai orang tua yang penuh perhatian dan peduli
padanya. Jangan membimbing dengan perasaan marah dan jengkel karena anak tidak akan
merasakan niat baik kita sama sekali. Jika kejengkelan masih meliputi diri kita, sebaiknya kita
menahan diri dulu untuk memberikan kata-kata bimbingan.

Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan jika bahasa cinta anak kita adalah kata-kata
pendukung.

Jika bahasa cinta anak kita adalah kata-kata pendukung maka sering-seringlah memberikannya, ini
akan membuatnya makin merasa dicintai.Berhati-hatilah saat mengkritik perilakunya karena kata-
kata kasar akan sangat melukai hatinya dibanding jika kata-kata kasar itu diterima oteh

Hal 139

anak yang bahasa cintanya bukan kata-kata pendukung. Jadi kata-kata kasar, kritik pedas, dan sikap
menyalahkan pada dasarnya akan melukai semua anak, namun akan sangat merusak pada anak yang
bahasa cintanya kata-kata pendukung. Bagaimana solusi dari hal ini? Tingkatkan kesadaran diri
sehingga lebih mampu mengontrol kondisi emosional. Sepulang kerja sebaiknya jangan langsung
mengurusi masalah anak. Lebih baik mandi dan segarkan diri dulu, baru setelah itu menjalin interaksi
dengan anak-anak. Jika sudah telanjur maka segeralah minta maaf, untuk menetralisir emosi negatif
dalam diri anak.

Bahasa Cinta #2: Hadiah

Jika bahasa cinta seorang anak adalah hadiah maka kita Perlu mengajari mereka untuk menghargai
semua hadiah sebagai suatu ungkapan cinta, bukan menilai dari murah atau mahal harga hadiah
tersebut. Ini bisa berupa kejutan

Hal 140

ketika kita memberinya sebuah permen atau jepit rambut murahan yang diinginkannya. Pemberian
hadiah harus memiliki makna pengungkapan cinta yang tulus dari kita (orang tua) pada anak. Kita
harusjujur pada diri sendiri dan mau mengakui jika kita memberi hadiah sebagai imbalan atas
sesuatu, atau sebagai suap pada anak. Hadiah bermakna terkadang tidak harus dibeli dari toko.
Hadiah tersebut bisa berupa ranting pohon yang unik bentuknya, batu apung yang sebelumnya
belum pernah dilihat anak, atau bunga liar yang langka. Jika kita bisa mengemas hadiah tersebut
dengan kreatif maka anak dapat merasakan kekuatan cinta yang kita pancarkan.

Pemberian hadiah yang tidak tepat berpotensi merusak anak. Ini terjadi karena orang tua mengambil
jalan pintas penyelesaian masalah jangka pendek, namun tidak untuk jangka panjang. Inilah
beberapa hal yang sering terjadi berkaitan dengan penyalahgunaan pemberian hadiah pada anak,

Hal 141

0 Menggunakan pemberian hadiah sebagai imbalan

karena anak mau melakukan apa Yang kita perintahkan.

0 Membeli sesuatu dengan begitu mudahnya tanpa memikirkan apakah berguna dan berdampak
positif bagi perkembangan anak.

Terlalu sering memberikan hadiah atau mainan sehingga makna pemberian tersebut menjadi
berkurang.Memberikan hadiah berlebihan sebagai kompensasi dari kurangnya waktu bersama anak.

Catatan penting: jika kita memiliki anak yang bahasa cintanya "hadiah", JANGAN pernah secara
sengaja merusak hadiah atau mengungkapkan penyesalan karena telah membelikan hadiah tersebut
untuknya. Hal ini benarbenar akan menghancurkan hatinya dan pengalaman negatif ini akan
tersirnpan hingga dewasa menjadi suatu ganjalan emosi yang tak terselesaikan.

Hal 142

Bahasa Cinta #3: Layanan

Ketika bahasa cinta anak kita adalah pelayanan maka satu hal penting yang perlu kita tanamkan
dalam diri kita adalah bahwa kita melayani sebagai ungkapan rasa cinta. Beberapa kesalahan
persepsi tentang melayani anak adalah sebagai berikut. Melayani anak karena menganggap mereka
tidak mampu.

Melayani anak sebagai tebusan rasa bersalah karena tidak bisa menyediakan waktu cukup baginya.

Melayani anak karena takut ia marah.Melayani anak supaya pekerjaan cepat selesai.
Dengan kata lain, ketika melayani anak kita membantu dia melakukan hal-hal yang belum mampu
dilakukannya sendiri. Dalam hal ini kita memberikan contoh, melayani anak sampai dia mampu dan
setelah itü kita ajari untuk melayani diri sendiri sebelum akhirnya melayani orang lain.

Hal 143

Tujuan akhir melayani anak adalah membantu anak menjadi orang dewasa yang matang dan mampu
memberikan cintanya kepada sesama melalui layanannya. Anak juga perlu melihat contoh dari orang
tuanya dalam memberikan pelayanan ke orang Iain tanpa pamrih.

Momen terbaik untuk melayani anak adalah ketika ia benar-benar dalam kesulitan. Jangan biarkan ia
berjuang sendiri, walaupun tujuan kita adalah untuk menyemangatinya. Anak-anak dengan bahasa
cinta layanan akan selalu terkenang akan bantuan ayahnya saat mereka dalam kesulitan
menyelesaikan tugas pembuatan keterampilan tangan. Jadi, ketika seorang anak meneriakkan
keinginannya pada kita untuk memperbaiki roda mobilnya yang rusak atau rok bonekanya yang
sobek sebenarnya itulah "jeritan hati" agar kita segera memenuhi tangki cintanya.

Hal 144

Hati-hati:

Orang tua yang selalu menuruti permintaan layanan anak akan membuatnya tetap egosentris, tidak
percaya diri, dan tidak mandiri akan kehidupannya sendiri. Contoh tindakan layanan yang tidak pada
tempatnya: anak usia 6 tahun masih disuapi, anak usia 7- 8 tahun masih dibereskan tempat tidurnya,
atau tas sekolahnya masih dibawakan ke kelas.Jangan juga menganggap anak bisa melakukan
semuanya sendiri tanpa perlu dibantu saat dia mengalami kesulitan. Inilah yang disebut
pengharapan berlebih. Contohnya, anak usia 6 tahun diminta membereskan tempat tidurnya sendiri
serapi pekerjaan staf hotel bintang lima.

o Setelah anak bisa melakukan sendiri,jika Anda ingin memintanya melakukan sesuatu katakan
denga n permintaan, bukan perintah. Contoh: "Ani, tolong ambilkan minuman untuk Papa." bukan
"Ani, ambilkan Papa minuman!"

Hal 145

Bahasa Cinta #4 : Sentuhan fisik saat anak masih balita umumnya mereka mendapat sentuhan fisik
berlimpah seperti dipeluk, dicium, dan digendong. Semakin besar biasanya sentuhan fisik ini mulai
berkurang. Apalagi jika bahasa cinta orang tua bukan sentuhan fisik maka ia akan merasa risi
memberikan sentuhan fisik untuk anaknya. Jika ini terjadi maka orang tua perlu menyesuaikan diri
dengan situasi yang ada. Karena bagaimanapun anak membutuhkan hal tersebut.

Sentuhan fisik pada anak laki-laki sering diremehkan karena ada pendapat yang mengatakan bahwa
anak lakilaki harus tumbuh dengan tegar. Sentuhan fisik pada anak laki-laki diasosiasikan dengan
kelembutan yang dinilai sangat bertentangan dengan sifat kelaki-lakian. Justru sebaliknya,
pengalaman empiris di lapangan sewaktu
menangani klien dan berbagai riset para pakar menyatakan bahwa laki-laki yang tegar secara
emosional pada masa kecilnya mendapatkan cukup banyak sentuhan fisik.

Kurangnya sentuhan fisik pada anak laki-laki akan

Hal 146

menyebabkan ia tumbuh sebagai laki-laki dewasa yang egois, suka menggunakan kekerasan fisik
pada anak atau istri, dan cenderung sinis serta mudah tersinggung saat berkomunikasi dengan anak
dan istrinya.

Sentuhan fisik pada anak laki-laki berusia 7-9 tahun dapat dilakukan dengan mengelus rambut,
bergulat, pelukan kasar, tos tapak tangan, dan melakukan berbagai permainan seperti basket,
sepakbola, dan lain-lain. Saat anak berusia lebih dari 12 tahun kita perlu memerhatikan berbagai
aspek saat di depan umum. Jika Anda seorang ibu janganlah memberikan pelukan pada anak laki-laki
Anda di depan teman-temannya karena ia akan risi dan bisa menjadi bahan olok-olok teman-
temannya. Namun, jika anak laki-laki Anda pulang karena letih sehabis berolahraga maka pelukan
ibu bisa jadi akan menenangkannya dan membuatnya merasa dicintai.

Demikian juga jika Anda seorang ayah, janganlah memberikan pelukan pada anak gadis Anda di
depan urnum

Hal 147

kecuali inisiatif itu datang dari anak gadis Anda. Namun, Anda boleh berinisiatifjika di rumah.
Seorang gadis remaja tetap membutuhkan pelukan dan ciuman dari ayahnya. Jika tidak, ia
cenderung berusaha mendapatkannya dari teman prianya yang mungkin diiringi dengan tendensi
yang kurang baik. Sentuhan fisikjuga bisa berupa pijatan di leher oleh ayah ketika sang putra berjam-
jam bergelut dengan tugas sekolahnya, atau belaian lembut ibu di pundak putrinya yang sedang
jengkel dengan perlakuan teman sekolahnya, atau pijatan ayah pada kaki anak laki-lakinya yang baru
pulang bermain sepak bola.

Berbicara waktu berkualitas untuk anak maka kita bisa temukan tiga aktivitas yang sangat penting.

Percakapan berkualitas untuk berbagi pikiran dan perasaan dengan anak.

Membacakan cerita / dongeng atau ngobrol sebelum tidur akan membantu terbentuknya ikatan
emosi dengan anak.

Hal 148

o Kegiatan berdua seperti makan bersama, kemping bersama atau bahkan mencuci mobil bersama.
Waktu berkualitas adalah hadiah bagi seorang anak yang berupa "kehadiran orang tua". Melalui
kehadiran kita maka anak bisa menangkap ungkapan tak terucap dari tindakan kita, yaitu "Engkau
penting dan berharga, Nak! Ayah dan Ibu senang menghabiskan waktu bersamamu!"

Bahasa Cinta #5 : Waktu Berkualitas

Waktu berkualitas berarti memberikan perhatian kepada anak kita tanpa terpecah. Ini seperti
melakukan perhatian terpusat pada anak. Sewaktu masih bayi, anak merasakan banyak sekali waktu
berkualitas saat menyusui dan mengganti popok saja telah memberikan waktu berkualitaS berjam-
jam tanpa terpecah.

Setelah anak semakin besar memberinya waktu berkualitas makin sulit, karena dibutuhkan
pengorbanan di pihak orang

Hal 149

tua. Terkadang kita berpikir lebih mudah memberinya hadiah dan sentuhan fisik daripada
memberinya waktu. Namun jika bahasa cinta utama anak adalah waktu berkualitas maka kita tidak
dapat mengelak dari semua itu. Sebenarnya banyak perilaku anak yang kita pandang tidak pantas
kita sebut "nakal" — ini merupakan upaya anak untuk mendapatkan waktu lebih banyak dengan
ayah atau ibunya. Bagi anak-anak ini perhatian yang negatif masih lebih baik daripada tidak
diperhatikan sama sekali!

Anak saya Joshua, memiliki bahasa cinta ini. Saat sedang berdua dengan saya, dia bisa menikmati
ngobrol berdua hingga 2 jam. ltu saat usia 5 tahun, dan masih berlanjut hingga sekarang. Jujur,
investasi waktu yang berat harus saya sediakan ditengah kesibukan, dan tanggung jawab Pekerjaan
saya. Tetapi, itulah kontribusi terbaik kita sebagai orangtua, kesempatan menanamkan nilai
kehidupan yang baik, kesempatan mempercayai dan dipercaya, kesempatan memberikan teladan,
serta membuat dia merasa menjadi prioritas orang tuanya.

Hal 150

Waktu berkualitas tidak hanya ngobrol, tetapi bisa banyak hal. Kita pernah membersihkan kamar
mandi hotel bersama karena ulah kita bermain siram-siraman, dan berakhir dengan "ngepel" kamar
mandi hotel. Bisa juga keluar berdua ke minimarket hanya untuk sekedar membeli minuman ringan
kesukaan kita berdua, dan banyak hal Iain yang kreatif yang bisa kita gunakan untuk memenuhi
tangki cinta anak.

Bagaimana jika kita memiliki anak lebih dari satu? Jika Anda punya anak lebih dari satu maka berikan
waktu berkualitas untuk masing-masing anak secara terpisah, walaupun bahasa cinta utama mereka
bukan waktu berkualitas. Namun berikan perhatian lebih pada anak yang bahasa cinta utamanya
waktu berkualitas, sedangkan untuk anak yang Iain boleh secara sambil lalu.
Jika kita berbicara waktu berkualitas untuk anak maka kita bisa temukan 3 aktifitas yang sangat
penting :

Hal 151

Percakapan berkualitas untuk berbagi pikiran dan perasaan kita dengan anak

0 Membacakan cerita / dongeng atau ngobrol sebelum tidur akan membantu terbentuknya ikatan
emosi dengan anak.

Kegiatan berdua seperti makan bersama, camping bersama, atau bahkan mencuci mobil bersama.

Waktu berkualitas adalah hadiah bagi seorang anak yang berupa "kehadiran orangtua". Melalui
kehadiran kita maka anak bisa menangkap ungkapan tidak terucap dari tindakan kita yaitu "Engkau
penting dan berharga Nak! Ayah / lbu senang menghabiskan waktu bersamamu!"

Temukan Bahasa Cinta utama

Walaupun kita membutuhkan kelima bahasa cinta untuk memenuhi tangki cinta, ada satu atau dua
hal yang sangat kita butuhkan dalam jumlah lebih banyak dari lainnya.

Hal 152

Uraian sebelumnya telah menjelaskan ciri-ciri setiap bahasa cinta. Anda mungkin telah mampu
menemukan petunjuk berkaitan dengan bahasa cinta anak Anda atau pasangan Anda. Bagian ini
akan membahas secara khusus bagaimana menemukan bahasa cinta ułama anak Anda. Ada
beberapa teknik yang bisa Anda gunakan.

1. Mengamati cara anak mengungkapkan cintanya pada kita

Cara ini paling cocok untuk anak berusia 5 — 10 tahun. Anak-anak akan mengungkapkan cintanya
dengan bahasa cinta mereka sendiri. Mungkin mereka lebih sering mengungkapkan dengan kalimat
penghargaan, "Mama, saya sayang banget sama Mama.” atau mungkin, "Papa saya senang banget
dibantu menyelesaikan tugas tadi.” Dari sini Anda bisa punya alasan kuat menentukan bahasa cinta
anak Anda adalah "kata-kata pendukung”.

Hal 153

Namun, metode ini masih harus dikaji lebih dalam jika diterapkan pada anak di atas usia 10 tahun
karena bisa jadi ia mengucapkan itu untuk membuat hati Anda luluh dan meluluskan permintaannya.
Apalagi, jika mereka pernah sukses melakukan ”manipulasi” semacam itu. Oleh karena itu, untuk
menggunakan metode ini pada anak usia 10 tahun ke atas perlu data-data penguat lain.

Mengamati cara anak mengungkapkan cintanya pada orang lain

Apabila seorang anak suka memberi temannya hadiah kecil maka bisa jadi bahasa cintanya adalah
menerima hadiah. Hal ini dikarenakan seorang anak yang bahasa cintanya hadiah akan senang luar

biasa ketika menerima hadiah dan ia ingin orang lain juga menikmati kesenangan serupa. Oleh
karena itu, ia berpikiran bahwa orang lain akan merasakan hal yang sama sepelti yang dirasakannya
ketika menerima hadiah. Namun, ini

Hal 154

perlu dipertanyakan lagi jika Anda pernah menasihatinya untuk sering berbagi dengan temannya.
Jika ini yang terjadi maka keinginannya memberi hadiah bukan datang dari dirinya sendiri.

3. Mendengarkan permintaan yang paling sering diajukan anak

Seringkah Anda mendengar anak Anda meminta komentar tentang gambar yang baru saja selesai
dibuatnya? "Bagaimana gambarku ini?" atau "Menurut Papa bagaimana permainan pianoku tadi?"
atau "Ayo Ma, bagaimana lukisanku ini?" maka Anda boleh jadi menarik kesimpulan bahwa bahasa
cinta anak Anda adalah kata-kata pendukung. Memang, terkadang setiap anak atau bahkan orang
dewasa sering membutuhkan katakata pendukung semacam itu. Namun, apabila ini terjadi sangat
sering dan selalu berkisar seputar itu maka bisa jadi bahasa cinta utama anak adalah kata-kata
pendukung.

Hal 155

4. Gunakan pengamatan dengan bantuan chek list Check list yang dimaksud di sini adalah yang bisa
memberikan informasi akurat untuk mengetahui bahasa cinta anak ataupun pasangan Anda. Berikan
tanda centang, jika itu mendekati atau perilaku tersebut muncul pada pasangan atau anak.

Anda mungkin juga menyukai