Anda di halaman 1dari 2

3.

2 Fungsi Invers dan Turunannya


Salah satu cara mengkonstruksi fungsi baru dari fungsi yang telah ada adalah mem-"balik" (melakukan inversi)
fungsi tersebut. Suatu fungsi f mengambil suatu nilai x dari daerah asalnya D dan memadankannya dengan nilai
tunggal y dari daerah hasilnya R. Maka sebaliknya, jika kita beruntung maka kita dapat membalik f, yaitu untuk
nilai y pada R, kita dapat memadankannya dengan nilai tunggal x pada D. Fungsi baru ini disebut fungsi inverse
dari f, dinotasikan dengan f-1. Perlu dicatat bahwa f-1 disini tidak bermakna 1/f.

satu-satu jika % = M maka % = M atau jika % ≠ M maka % ≠ M . Sebagai contoh adalah fungsi
Sebelum lebih lanjut membahas fungsi invers, kita ingat kembali mengenai fungsi satu-satu. Fungsi disebut

pada Gambar 3.1. Secara geometri grafik fungsi satu-satu dan garis yang sejajar dengan sumbu x berpotongan
di satu titik.

Gambar 3.1 Fungsi satu-satu dan tidak satu-satu


Teorema :
- Jika fungsi f satu-satu maka f mempunyai invers.
- Jika f monoton murni(selalu naik/selalu turun) maka f mempunyai invers.
Sebagai contoh pada Gambar 3.1, fungsi D = dan D = − memiliki invers karena merupakan fungsi satu-
satu. Sedangkan D = tidak memiliki invers karena bukan fungsi satu-satu. Selain itu jika ditinjau dari ke-
monotonan-nya,
Untuk = , maka = 1 > 0 , f selalu naik,sehingga f memiliki invers.
Untuk = − , maka = −1 < 0, f selalu turun, sehingga f memiliki invers.

Untuk = , maka = 2 , f naik pada x > 0, dan f turun untuk x < 0, sehingga f tidak memiliki invers.
Cara mencari invers fungsi :
Tahap 1 : Selesaikan D = untuk x dalam term y.
Tahap 2 : Gunakan D untuk menamai hasilnya dalam y.

Tahap 3 : Ganti y dengan x untuk mendapatkan rumusan

Contoh 3.5 Carilah invers dari fungsi berikut


−2
D= =
+3
Penyelesaian
Terlebih dahulu dievaluasi apakah f(x) memiliki invers atau tidak. Turunan pertama f(x) adalah
1. + 3 − − 2 .1 1
= =
+3 +3
Nilai > 0, sehingga f monoton naik, dan f memiliki invers. Adapun inversnya dicari sesuai tahapan diatas.
−2
D=
+3
+3 D = −2
D + 3D = −2
D− = −3D − 2
D − 1 = − 3D + 2
− 3D + 2
=
D−1
Diperoleh
− 3D + 2
D =
D−1
Dengan demikian
− 3 +2
=
−1

Turunan Fungsi Invers


Teorema : Misalkan fungsi f monoton murni dan mempunyai turunan pada selang I. Jika ≠ 0, N O, maka
dapat diturunkan di D = dan
1
D =

Bentuk di atas dapat ditulis dalam notasi Leibniz menjadi
1
=
D D

Contoh 3.6

Tentukan ′ 4 dari = Q
+2 +1
Penyelesaian.
D = 4 bersesuaian dengan = 1, dan karena =5 R
+ 2, maka
1 1 1
′ 4 = = =
1 5+2 7

Anda mungkin juga menyukai