Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN PERSEDIAAN

IS.2021.S01P09
Ifa Saidatuningtyas, S.Si., MT.
ANALISIS ABC
Analisis ABC
• Pasir kuarsa/silika dengan kemurnian SiO2 99.1 –
99.7%
• Sodium karbonat/soda abu (Na2CO3)
• Asam borat/borax
• Phosfor pentaoksida
• Dolomit (CaCO3.MgCO3)
• Feldspar, dengan rumus molekul
R2O.Al2O3.6SiO2 di mana R2O mewakili Na2O atau
K2O atau gabungan keduanya.
• Cullet, merupakan pecahan-pecahan kaca atau
kaca yang berasal dari produk tak lolos quality
control.
• Bahan stabiliser, merupakan bahan yang mampu
menurunkan kelarutan di dalam air
Analisis ABC (2)
• Dalam suatu unit usaha, jenis dan JUMLAH BARANG YANG DIKELOLA
TIDAK HANYA SATU JENIS, tetapi bisa puluhan – ratusan – bahkan ratusan
ribu.

• Pengelolaan sistem inventori semacam ini harus dilakukan pemilahan →


TIDAK SEMUA BARANG MEMPUNYAI TINGKAT KEPENTINGAN DAN
PENGGUNAAN YANG SAMA.

• Tidak semua jenis barang akan dikendalikan dengan cara yang sama pula.
Analisis ABC (3)
• Pemilahan dilakukan berdasarkan TINGKAT KEPENTINGAN.

• Barang yang termasuk kategori penting → dikendalikan secara lebih


intensif.

• Barang yang termasuk kategori tidak terlalu penting → dikendalikan


secara intensif.

• Bergantung pada tingkat KEKRITISAN barang.


Analisis ABC (4)
• KRITIS : bila ketiadaan barang tersebut menyebabkan fungsi utama dari
sistem yang dikelola tidak berfungsi.
Contoh: Penjual bakso
• bakso,
• mie-bihun,
• sayur,
• bawang goreng,
• teh botol,
• sambal,
• saos,
• kecap,
• cuka,
• garam,
• bumbu penyedap,
• pansit, dll
Analisis ABC (5)
Fast moving Slow moving
• Barang yang sering dipakai • Barang yang jarang dipakai
• Perputaran barang cepat • Barang dengan perputaran
lambat

• Pada bagian pemeliharaan (maintenance), suku cadang dapat dipilah


berdasarkan tingkat kekritisan barang menggunakan metode klasifikasi VESO
(VITAL, ESSENTIAL, SUPPORTING, DAN OPERATING).

• Sedangkan pada bagian penjualan, kekritisan bergantung pada tingkat


keuntungan yang dapat diraih.
Prinsip Klasifikasi ABC
• Analisis ABC: mengklasifikasikan jenis barang yang didasarkan atas tingkat
investasi tahunan yang terserap di dalam penyediaan inventori untuk setiap
jenis barang.

• 3 kategori analisis ABC:


• Kategori A (80-20)
• Kategori B (15-30)
• Kategori C (5-50)
Kategori analisis ABC
• Kategori A (80-20) → (75-80;15-20)
• Terdiri dari jenis barang yang MENYERAP DANA SEKITAR 80% dari seluruh modal yang
disediakan untuk inventori dan JUMLAH JENIS BARANG SEKITAR 20% dari semua jenis
barang yang dikelola.

• Kategori B (15-30) → (10-15;25-30)


• Terdiri dari jenis barang yang MENYERAP DANA SEKITAR 15% dari seluruh modal yang
disediakan untuk inventori (sesudah kategori A) dan JUMLAH JENIS BARANG SEKITAR
30% dari semua jenis barang yang dikelola.

• Kategori C (5-50) → (5-10;60-50)


• Terdiri dari jenis barang yang MENYERAP DANA HANYA SEKITAR 5% dari seluruh modal
yang disediakan untuk inventori (sesudah kategori A dan B) dan JUMLAH JENIS BARANG
SEKITAR 50% dari semua jenis barang yang dikelola.
Diagram Pareto
• Penyusunan diagram pareto memerlukan data dasar berupa:

• Jenis barang yang dikelola;

• Jumlah pemakaian tiap jenis barang (data selama satu tahun*);

• Harga satuan barang.


Langkah pembuatan diagram pareto
1. Hitung jumlah penyerapan dana untuk setiap jenis barang pertahun (𝑀𝑖 )
𝑴𝒊 = 𝑫𝒊 × 𝒑𝒊
2. Menghitung jumlah total penyerapan dana untuk semua jenis barang.

𝑴 = ෍ 𝑴𝒊

3. Menghitung persentase penyerapan dana untuk setiap jenis barang 𝑃𝑖


𝑴𝒊
𝑷𝒊 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑴
Langkah pembuatan diagram pareto
4. Menghitung persentase setiap jenis item
𝟏
𝑰𝒊 = × 𝟏𝟎𝟎% ; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑁 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔
𝑵
5. Urutkan persentase penyerapan dana sesuai dengan urutan besarnya
persentase penyerapan dana, dimulai dari persentase penyerapan terbesar
→ terkecil.
6. Hitung nilai kumulatif persentase penyerapan dana dan nilai kumulatif
persentase jenis barang berdasarkan urutan yang diperoleh pada langkah 5.
7. Gambarkan diagram pareto;
8. Tentukan kategori barang.
Contoh soal:
Berikut adalah data barang dagangan suatu kios, klasifikasikan barang
menggunakan prinsip pareto.
Kuantitas Harga satuan
No Jenis barang Satuan
pemakaian 𝑫𝒕 𝒑𝒊

(1) (2) (3) (4) (5)


1 Beras Ton 15 2.000.000
2 Gula pasir Ton 1 3.500.000
3 Kopi Kg 500 10.000
4 Rokok Slof 100 100.000
5 Teh Kg 100 15.000
6 Minuman Krat 40 25.000
7 Garam Kg 500 2.000
8 Cabai Kg 40 12.500
9 Baterai Lusin 50 8.000
10 Obat flu Strip 100 1.000
Langkah 1 - 3
Kuantitas Harga Nilai Persentase
No Jenis barang Satuan pemakaian satuan penyerapan penyerapan
𝑫𝒕 𝒑𝒊 dana 𝑴𝒊 dana 𝑷𝒊
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Beras Ton 15 2.000.000 30.000.000 56,6
2 Gula pasir Ton 1 3.500.000 3.500.000 6,5
3 Kopi Kg 500 10.000 5.000.000 9,4
4 Rokok Slof 100 100.000 10.000.000 19
5 Teh Kg 100 15.000 1.500.000 2,8
6 Minuman Krat 40 25.000 1.000.000 2
7 Garam Kg 500 2.000 1.000.000 2
8 Cabai Kg 40 12.500 500.000 0,9
9 Baterai Lusin 50 8.000 400.000 0.7
10 Obat flu Strip 100 1.000 100.000 0.1
Total 53.000.000 100
Langkah 4 - 6
Persentase
No Jenis barang penyerapan
dana 𝑷𝒊
Persentase Persentase
(1) (2) (7) Persentase Persentase
Jenis kumulatif kumulatif
No penyerapan item jenis Kategori
1 Beras 56,6 barang penyerapan item jenis
dana % barang (%)
dana (%) barang (%)
2 Gula pasir 6,5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3 Kopi 9,4
1 Beras 56.6 56,6 10 10 A
4 Rokok 19
2 Rokok 19 75,6 10 20 A
5 Teh 2,8
3 Kopi 9,4 85 10 30 B
6 Minuman 2
4 Gula pasir 6,5 91,5 10 40 B
7 Garam 2
5 Teh 2,8 94,3 10 50 B
8 Cabai 0,9
6 Minuman 2 96,3 10 60 C
9 Baterai 0.7
7 Garam 2 98,3 10 70 C
10 Obat flu 0.1
8 Cabai 0,9 99,2 10 80 C
Total 100
9 Baterai 0.7 99.9 10 90 C
10 Obat flu 0.1 100 10 100 C
Langkah 4 - 6
3 kategori analisis ABC:
Kategori A (80-20) Persentase Persentase
Persentase Persentase
Jenis kumulatif kumulatif
Kategori B (15-30) No
barang
penyerapan
penyerapan
item jenis
item jenis
Kategori
Kategori C (5-50) dana % barang (%)
dana (%) barang (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Beras 56.6 56,6 10 10 A
2 Rokok 19 75,6 10 20 A
Cek persentase kumulaif
3 Kopi 9,4 85 10 30 B
Kategori A (0 – 80%)
Kategori B (80 – 95%) 4 Gula pasir 6,5 91,5 10 40 B
Kategori C (> 95%) 5 Teh 2,8 94,3 10 50 B
6 Minuman 2 96,3 10 60 C
7 Garam 2 98,3 10 70 C
8 Cabai 0,9 99,2 10 80 C
9 Baterai 0.7 99.9 10 90 C
10 Obat flu 0.1 100 10 100 C
Kategorisasi barang
• Kategori A : Beras dan rokok

• Kategori B : Gula pasir, kopi, dan teh

• Kategori C : Minuman, garam, cabai, baterai,


dan obat flu
Soal
• Buatlah klasifikasi dari barang dengan menggunakan diagram
Pareto jika diketahui datanya sebagai berikut:

Pemakaian per tahun Harga satuan


Item barang
(𝒖𝒏𝒊𝒕) 𝑹𝒊𝒃𝒖 𝑹𝒑. 𝑷𝒆𝒓𝒖𝒏𝒊𝒕

𝑋1 40.000 70
𝑋2 195.000 110
𝑋3 4.000 100
𝑋4 100.000 50
𝑋5 2.000 140
𝑋6 240.000 70
𝑋7 16.000 80
𝑋8 80.000 60
𝑋9 10.000 70
𝑋10 5.000 90
• Buatlah klasifikasi dari barang dengan menggunakan diagram
Pareto jika diketahui datanya sebagai berikut:
Item barang Pemakaian per tahun (𝒖𝒏𝒊𝒕) Harga satuan
𝑋1 140.000 7.000
𝑋2 440.000 200.000
𝑋3 40.000 8.000
𝑋4 20.000 7.000
𝑋5 24.000 1.000
𝑋6 240.000 170.000
𝑋7 16.000 80.000
𝑋8 80.000 60.000
𝑋9 10.000 70.000
𝑋10 5.000 90.000
𝑋11 40.000 70.000
𝑋12 195.000 110.000
𝑋13 4.000 100.000
𝑋14 100.000 50.000
𝑋15 2.000 140.000

Anda mungkin juga menyukai