Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN UJIAN AKHIR SEMESTER

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Disusun Oleh

Iqlima Aini Rhazade 120310200002


Ulfi Laeliatul Ilmi 120310200007
Muhammad Idzhar Faisa 120310200084

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 5
1.1 Company Profile 5
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
BAB III ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 9
3.1 Rasio Profitabilitas 9
a. Margin Laba Operasi 9
b. Net Profit Margin 9
c. Return on Asset 10
d. Return on Equity 10
3.2 Rasio Solvabilitas 11
a. Debt-to-Equity Ratio 11
b. Debt-to-Asset Ratio 12
c. Time Interest Earned Ratio 12
3.3 Activity Ratio 12
a. Receivable Turnover 12
b. Inventory Turnover 13
c. Payables Turnover 13
d. Working Capital Turnover 13
e. Fixed Asset Turnover 14
f. Total Asset Turnover 14
g. Average Payment Period 14
h. Average Collection Period 14
3.4 Liquidity Ratio 15
a. Current Ratio 15
b. Quick Ratio 15
c. Cash Ratio 15
d. Kesimpulan 16
3.5 Market Ratio 16
a. Market to Book Ratio 16
b. Price Earning Ratio 16
c. Dividend Payout Ratio 17
d. Dividend Yield Ratio 17
BAB IV PERHITUNGAN NILAI INTRINSIK 18
A. Dividend Discounted Model 18
1. Zero Growth Dividend Model 18
a) Menghitung nilai instrik saham 18
b) Kesimpulan 18
2. Constant Growth Dividend Model 19
a) Menghitung dividend expected at the end of year t 19
b) Menghitung nilai instrik saham 19
c) Kesimpulan 20
3. Variable Growth Dividend Model 20
a) Menghitung dividend at the end of each year 20
b) Menghitung present value of the dividend expected 20
c) Menghitung nilai instrik saham pada akhir periode pertumbuhan 20
d) Menghitung nilai instrik saham 20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 21
5.1 Kesimpulan 21
5.2 Saran 22
Rekomendasi yang diberikan Oleh kelompok kami, sebaiknya PT. Indofood memiliki potensi
yang besar di industri makanan dan minuman, maka dari itu kami menyarankan perusahaan
untuk memikirkan bagaimana caranya untuk meningkatkan profitabilitas tetapi tidak membuat
menurunkan likuiditas. 22
DAFTAR PUSTAKA 23
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Company Profile

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 14
Agustus 1990 dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma, berdasarkan Akta Notaris Benny
Kristianto, S.H., No. 228. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. C2 2915. HT.01.01.Th 1991 tanggal 12 Juli 1991, dan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 Tambahan No. 611 tanggal 11 Februari
1992. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk perusahaan yang bergerak di bidang produsen
makanan (mie) dan penggilingan tepung, yang tercatat di bursa saham Indonesia pada
tanggal 4 Juli 1994.
Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan
Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses
produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk
akhir yang tersedia di pasar. Kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan
terkemuka di setiap kategori bisnisnya.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari skala
ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha
Strategis (“Grup”) yang saling melengkapi sebagai berikut:
● Produk Konsumen Bermerek (“CBP”) Dengan didukung oleh kekuatan merek-merek
produknya, Grup CBP memproduksi beragam produk konsumen bermerek antara lain
mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus,
dan minuman.
● Bogasari Grup Bogasari memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu
dan pasta, didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.
● Agribisnis Kegiatan usaha utama Grup Agribisnis meliputi penelitian dan
pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit
hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening. Di
samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pembudidayaan dan pengolahan
tebu dan karet serta tanaman lainnya.
● Distribusi Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup Distribusi
mendistribusikan sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak
perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga.

1.2 Rumusan Masalah


● Bagaimana keadaan keuangan perusahaan PT Indofood?
● Bagaimana pengelolaan saham yang baik untuk investor?
● Apakah nilai intrinsik dari PT Indofood Undervalued atau overvalued?
1.3 Tujuan Penelitian
● Untuk mengetahui dan mengidentifikasi keadaan laporan keuangan PT Indofood
● Untuk menganalisis dan menginterpretasikan saham yang baik untuk investor dengan
menggunakan beberapa analisis
● Mengidentifikasikan nilai intrinsik yang dimiliki PT Indofood terhadap harga pasar,
apakah overvalued atau undervalued
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Suatu cara yang digunakan untuk memeriksa laporan keuangan suatu perusahaan secara
utuh adalah pengertian dari analisis laporan keuangan. Perusahaan dapat menilai kinerja
keuangan dengan menggunakan teknis dan metode berupa perhitungan rasio keuangan
terhadap laporan keuangan perusahaan, yang mana rasio tersebut memiliki fungsi, tujuan dan
analisis tertentu yang dapat diinterpretasikan oleh manajemen perusahaan yang berguna untuk
melakukan pengambilan keputusan serta mengidentifikasikan dan menetapkan kebijakan
perusahaan.
1. Rasio Profitabilitas adalah Sebuah rasio yang dapat menginterpretasikan dan
mengidentifikasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.
Rasio ini terdiri dari:
● margin laba operasi,
● net profit margin,
● return on asset, dan
● return on equity.
2. Rasio Solvabilitas adalah sebuah rasio yang memiliki fungsi untuk mengukur aktiva
perusahaan yang dibiayai dengan utang. Rasio ini antara lain sebagai berikut:
● debt-to-equity ratio,
● debt-to-asset ratio, dan
● time interest earned ratio
3. Activity Ratio adalah sebuah rasio yang dapat digunakan dalam mengukur tingkat efisiensi
pemanfaatan sumber daya perusahaan. Jenis dari rasio ini adalah:
● receivable turnover,
● inventory turnover,
● payables turnover,
● working capital turnover,
● fixed asset turnover,
● total asset turnover,
● average payment period, dan
● average collection period.
4. Liquidity Ratio menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek. Resio ini menghitung:
● current ratio,
● quick ratio, dan
● cash ratio.
5. Market Ratio menghitung:
● market to book ratio,
● price earning ratio,
● dividend payout ratio, dan
● dividend yield ratio.
BAB III
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

3.1 Rasio Profitabilitas


a. Margin Laba Operasi

2020 2019 2018

Laba Operasional Rp 12.889.100.000 Rp 9.831,000,000 Rp 9.143.000.000

Penjualan Bersih Rp 81.731.500.000 Rp 76.593.000.000 Rp 73.394.700.000

Margin Laba 15,77% 12,83% 12,46%


Operasional
Rumus : Margin Laba Operasional = Laba Operasional / Penjualan Bersih
Dengan menganalisis 3 tahun terakhir dari laporan keuangan PT Indofood ,
diperoleh sebuah kesimpulan bahwa di tahun 2020 memiliki margin laba operasional
yang lebih tinggi dan cenderung meningkat. Hal ini berarti semakin tinggi margin laba
operasional maka semakin tinggi pula laba operasional yang dihasilkan dari penjualan
bersih PT Indofood. Margin laba operasional merupakan indikator baik yang
menjelaskan bagaimana perusahaan dapat mengelola pengeluaran secara efisien karena
mengidentifikasikan jumlah pendapatan yang didapat perusahaan terkhusus PT Indofood
serta menutup biaya tetap dan variabel walaupun belum termasuk pajak dan bunga.
Margin Laba Operasional juga dapat memberikan suatu data atau informasi kepada
investor mengenai keefisienan dan keberhasilan perusahaan mengelola pendapatan
menjadi sebuah keuntungan yang memperhatikan biaya yang diperlukan selama kegiatan
operasional perusahaan. Jadi PT Indofood menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke
tahun hal ini karena berhasil memangkas biaya yang tidak diperlukan.
b. Net Profit Margin

2020 2019 2018

Laba Bersih Rp 8.752.066 Rp 5.902.729 Rp 4.961.851


Setelah Pajak

Penjualan Rp 81.731.500.000 Rp 76.593.000.000 73.394.700.000

Net Profit Margin 1,0708% 0,7707% 0,6761%


Rumus : Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak / Penjualan
Dengan menganalisis 3 tahun terakhir dari laporan keuangan PT Indofood ,
diperoleh sebuah kesimpulan bahwa NPM dari PT Indofood mengalami peningkatan
sehingga dapat dibuktikan bahwa memiliki kemampuan dalam menghasilkan laba lebih
baik karena pada tahun 2020 memiliki nilai NPM sebesar 1,0708% yang meningkat
perlahan. Walaupun PT Indofood belum bisa dikatakan memiliki Net Profit Margin
yang baik ( = lebih dari 5% ) namun berdasarkan perhitungan di atas PT Indofood
memiliki peningkatan dari tahun ke tahun yang sudah dikatakan cukup baik karena
semakin tinggi net profit maka semakin baik operasi suatu perusahaan dalam
menentukan harga penjualan produk secara efisien. Dengan adanya peningkatan
signifikan di tahun 2020 sehingga dinilai kinerja PT Indofood semakin produktif dan
hal ini bisa menarik kepercayaan investor untuk menanamkan modal.

c. Return on Asset

2020 2019 2018

Laba Bersih Rp 8.752.066 Rp 5.902.729 Rp 4.961.851

Total Aset Rp 163.136.516 Rp 96.198.559 Rp 96.537.796

Return on Asset 5,3648% 6,1359% 5,1398%


Rumus : ROA = Laba Bersih : Total Aset
Dengan menganalisis 3 tahun terakhir dari laporan keuangan PT Indofood ,
diperoleh sebuah kesimpulan bahwa Return on Asset yang didapatkan cenderung
fluktuasi namun ditinjau dari nilai standar Return on Asset yang baik yaitu harus diatas
nilai 5,98% yang mana PT Indofood sudah memiliki kriteria standar yaitu di tahun 2019
Return on Asset (ROA) nya bernilai 6,1359% yang berarti PT Indofood mampu
menghasilkan laba bersih dari total aset yang dimiliki walaupun di tahun 2020 menurun
dan berada dibawah 5,98% yang dikategorikan tidak baik. Dengan menganalisis Return
on Asset (ROA) PT Indofood maka dapat mengidentifikasikan bahwa sudah efisien
menggunakan aktiva dalam pelaksanaan kegiatan operasional untuk mencapai laba
karena semakin tinggi Return on Asset maka semakin tinggi juga laba bersih yang
dihasilkan dan semakin optimal kinerja perusahaan memanfaatkan aset untuk meraih
laba bersih. Return on Asset juga menjadi penilaian prospek perusahaan kedepannya
untuk investor dalam menanamkan modal.

d. Return on Equity

2020 2019 2018

Laba Bersih Rp 8.752.066 Rp 5.902.729 Rp 4.961.851


Setelah Pajak

Ekuitas Pemegang Rp 79.138.044 Rp 54.202.488 Rp 49.916.800


Saham

Return on Asset 11,06% 10,89% 9,940%


Rumus : ROE = Laba Bersih Setelah Pajak : Ekuitas Pemegang saham
Dengan menganalisis 3 tahun terakhir dari laporan keuangan PT Indofood ,
diperoleh sebuah kesimpulan bahwa Return on Equity Ratio dari tahun ke tahun
menunjukkan peningkatan yang cukup baik karena jika dianalisis menggunakan nilai
standar Return on Equity Ratio (ROE ) bahwa nilai yang dikategorikan baik itu harus
diatas nilai 8,32% yang mana menunjukkan bahwa Return on Equity Ratio (ROE) dari
PT Indofood sudah melebihi nilai standar dan perusahaan terus bertumbuh. Pada
perhitungan diatas menunjukkan juga bahwa PT indofood semakin efektif dan efisien
dalam memanfaatkan dan mengelola modal ekuitas yang mengakibatkan penghasilan
yang didapatkan semakin meningkat. Dengan ini bisa dikatakan bahwa investor akan
dapat memilih menanamkan sahamnya di PT Indofood yang memiliki return saham
terhadap modal yang tinggi karena mampu mengelola modal untuk laba yang besar.

3.2 Rasio Solvabilitas

Year 2020 2019 2018

Total Assets 163.136,500,000 96.198,600,000 96.537,800,000

Total Liabilities 83.998,500.000 41.996,100,000 46.621,000,000

Total Equity 79.138,000,000 54.202,500,000 49.916,800,000

EBIT 12.889,100,000 9.831,000,000 9.143,000,000

Interest Expense 1,875,812,000 1,727,018,000 1,553,151,000

Dari data diatas yang didapatkan dari laporan keuangan PT Indofood maka dapat
dicari rasio solvabilitasnya yaitu sebagai berikut :

a. Debt-to-Equity Ratio
Berdasarkan laporan keuangan pada PT. Indofood Rasio Utang terhadap Modal tiap
tahunnya sebagai berikut:
Tahun Debt-to-Equity Ratio

2020 106,14%

2019 77,48%
2018 93,40%
Rumus : DER = Total Liabilities / Total Equity

b. Debt-to-Asset Ratio
Rumus : DAR atau Debt Ratio = Total Liabilities / Total Assets
Berdasarkan laporan keuangan pada PT. Indofood Rasio Total Kewajiban terhadap
Aset tiap tahunnya sebagai berikut:
Tahun Debt-to-Asset Ratio

2020 51,49%

2019 43,66%

2018 48,29%

c. Time Interest Earned Ratio


Rumus : TIE = EBIT / Interest Expense
Berdasarkan laporan keuangan pada PT. Indofood Rasio Total Kewajiban terhadap
Aset tiap tahunnya sebagai berikut:

Tahun Time Interest Earned Ratio

2020 6,871

2019 5,692

2018 5,897
Berdasarkan tabel hasil dari perhitungan rasio solvabilitas pada PT Indofood dapat kita
ketahui pada tahun 2018 hingga 2020 hutang dari perusahaan turun naik hingga
puncaknya di tahun 2020 mencapai angka 106, 14% jika dilihat dari nilai DER yang
juga terus naik. Terlebih jika dilihat dari nilai DAR yang naik turun dengan selisih tipis
dan fluktuasi keuangan di TIE yang juga tidak terlalu banyak berubah artinya
perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang stabil.

3.3 Activity Ratio


a. Receivable Turnover
PT. Indofood tidak mencantumkan credit sales dalam laporan keuangannya, sehingga
perhitungan receivable turnover tidak dapat dilakukan.
b. Inventory Turnover
Tahun COGS / Average Inventory Inventory Turnover

2020 Rp 54.979.425 / Rp 11.150.432 4,93

2019 Rp 53.876.594 / Rp 9.658.705 5,58

2018 Rp 53.182.723 / Rp. 11.644.156 4,56


Inventory turnover menunjukkan kecepatan suatu perusahaan dalam menggerakkan
persediaan yang ada mulai dari bahan baku, proses produksi, barang jadi, dan sampai ke
konsumen sebagai penjualan yang utuh. Dari data milik PT. Indofood, inventory turnover
paling baik dari ketiga tahun tersebut ada di 2019, dengan angka 5,58.

c. Payables Turnover
Tahun COGS / Account Payable Payable Turnover

2020 Rp 54.979.425 / Rp 83.998.472 0,654

2019 Rp 53.876.594 / Rp 41.996.071 1,282

2018 Rp 53.182.723 / Rp 46.620.996 1,140


Payable turnover ratio adalah perhitungan yang mengukur jumlah rata-rata berapa kali
perusahaan membayar krediturnya selama periode akuntansi.

d. Working Capital Turnover


Tahun Sales / (Current Assets - Current Liabilities) Working Capital
Turnover

2020 Rp 81.731.500.000 / (Rp 38.418.238 - Rp 7.826,91


27.975.875)

2019 Rp 76.593.000.000 / (Rp 31.403.445 - Rp 11.403,56


24.686.862)

2018 Rp 73.394.700.000 / (Rp 33.272.618 - Rp 35.481,81


31.204.102)
Working capital turnover adalah rumus yang menghitung seberapa efisien perusahaan
dalam menggunakan modal kerja untuk mendukung penjualan dan pertumbuhan. Dari
data PT. Indofood di atas, rasio terbesar ada di tahun 2018 yaitu 35.481 dan kian menurun
hingga tahun 2021 menjadi 7.826. Namun angka tersebut masih positif dan
mengindikasikan bahwa perusahaan dapat membayar kewajiban lancarnya dan masih
mempertahankan operasinya sehari-hari.
e. Fixed Asset Turnover
Tahun Sales / Total Fixed Asset Fixed Asset Turnover

2020 Rp 81.731.500.000 / Rp 45.862.919 1.782,08

2019 Rp 76.593.000.000 / Rp 43.072.504 1.778,23

2018 Rp 73.394.700.000 / Rp 42.388.236 1.731,49


Fixed asset turnover adalah rumus yang menghitung kemampuan perusahaan dalam
mengembalikan investasi baik properti, bangunan, dan alat-alat dengan membandingkan
penjualan bersih dengan aset tetap. Dari data di atas, fixed asset turnover dari PT.
indofood mengalami peningkatan tiap tahunnya dan mencapai nilai tertinggi di tahun
2020. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan dapat mengefisiensikan penggunaan
asset untuk menciptakan penjualan yang besar.

f. Total Asset Turnover


Tahun Sales / Total Asset Total Asset Turnover

2020 Rp 81.731.500.000 / Rp 163.136.516 501,0006

2019 Rp 76.593,000,000 / Rp 96.198.559 796,196

2018 Rp 73.394.700.000 / Rp 96.537.796 760,269


Total asset turnover merupakan perhitungan yang menunjukkan seberapa efektif
perusahaan menggunakan asetnya untuk menciptakan penjualan. Di tahun 2020, total
asset turnover PT. Indofood menurun cukup tajam ke angka 501,0006. Hal ini
menunjukkan bahwa efisiensi penggunaan aset PT. Indofood menurun dari tahun
sebelumnya.

g. Average Payment Period


Perhitungan average payment period tidak dapat dilakukan karena tidak terdapat data
average purchase per day dalam laporan keuangan PT. Indofood.

h. Average Collection Period


Tahun Account Receivable / Average Sales per Day Average Collection
Period

2020 Rp 6.430.000.000 / (Rp 81.731.500.000 / 365) 28,71

2019 Rp 5.410.000.000 / (Rp 76.593,000,000 / 365) 25,78

2018 Rp 5.400.000.000 / (Rp 73.394.700.000 / 365) 26,85


Average Collection Period adalah pengukuran yang menunjukkan berapa banyak waktu
yang diperlukan sebuah perusahaan untuk merealisasikan penjualan kreditnya. Dari tiga
tahun di atas, average collection period tercepat ada di tahun 2019, yaitu dalam 25,78
atau 26 hari.

3.4 Liquidity Ratio

Year 2020 2019 2018

Current Asset 38.418,200,000 31.403,400,000 33.272,600,000

Current Liabilities 27.975,900,000 24.686,900,000 31.204,100,000

Inventory 11.150.432 9.658.705 11.644.156

Cash Equivalent 17.336.960 13.745.118 8.809.253

a. Current Ratio
Tahun Current Ratio

2020 1,37

2019 1,27

2018 1,07

b. Quick Ratio
Tahun Quick Ratio

2020 0,97

2019 1,27

2018 1,07

c. Cash Ratio
Tahun Cash Ratio

2020 0,62

2019 0,56

2018 0,28
d. Kesimpulan

Berdasarkan tabel hasil dari dari PT Indofood dapat kita ketahui bahwa secara keseluruhan
rasio likuiditas perusahaan berada dalam keadaan baik, dikarenakan fluktuasinya positif
meningkat. Semakin tinggi rasio likuiditas maka menandakan bahwa keuangan perusahaan
sedang berada di keadaan baik dan bisa memenuhi kewajiban atau melunasi utang jangka
pendek.

3.5 Market Ratio


a. Market to Book Ratio

2020 2019 2018

Harga saham Rp 7043,478 Rp 7341,66 Rp 8970,833

Book Value Rp 735.000.000 Rp 559.000.000 Rp 474.000.000

Market to Book 164,5675908 266,1818472 504,5201094


Ratio

Rumus : Market to book ratio = Market cap/Book Value atau Harga saham/Book
Value per share
Dengan menganalisis 3 tahun terakhir dari laporan keuangan PT Indofood , diperoleh
sebuah kesimpulan bahwa Market to Book Ratio mengalami penurunan yang mana di
tahun 2020 sebesar 164,5675908. Padahal berdasarkan analisis, semakin tinggi market to
book ratio, maka semakin baik pula penilaian investor terhadap nilai buku perusahaan.

b. Price Earning Ratio

2020 2019 2018

Harga per saham Rp 7043,478 Rp 7341,66 Rp 8970,833

Earning per share Rp 735.000.000 Rp 559.000.000 Rp 474.000.000


(EPS)

Price Earning 0,000958% 0,001313% 0,001893%


Ratio
Rumus : PER = Harga per saham / Earning per share (EPS)
Dengan menganalisis 3 tahun terakhir dari laporan keuangan PT Indofood , diperoleh
sebuah kesimpulan bahwa Price Earning Ratio mengalami penurunan terutama di tahun
2020.

c. Dividend Payout Ratio

2020 2019 2018

Total Dividen Rp 396.400.200,00 Rp 396.400.200,00 RP 243.828.900,00

Laba bersih yang Rp 8.752.066 Rp 5.902.729 Rp 4.961.851


dihasilkan

Dividend Payout 45,292% 67,155% 49,1407%


Ratio
Rumus : Dividend Payout Ratio = (Total dividen / Laba bersih yang dihasilkan) x
100%
Dengan menganalisis 3 tahun terakhir dari laporan keuangan PT Indofood , diperoleh
sebuah kesimpulan bahwa Dividen Payout Ratio yang dihasilkan cenderung berfluktuasi
yang mana di tahun 2019 mengalami kenaikan yaitu sebesar 67,155% namun cenderung
turun di tahun 2020. Dividend payout ratio ini dapat mengidentifikasikan besarnya porsi
pembagian dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham yang mana semakin tinggi
nilai nya semakin besar porsinya dan dapat menarik investor untuk menanamkan
modalnya. Namun dilihat dari perhitungan diatas dikarenakan berbagai faktor, PT
Indofood memiliki pembagian porsi yang menurun karena terjadi penurunan di tahun
2020.

d. Dividend Yield Ratio


2020 2019 2018

Dividend per Share 0,214383642 0,201711371 0,08685482

Market value per 3.93451 4.0963 2.6893


share

Dividend Yield 5448800% 4924226,087% 3229521,854%


Ratio
Rumus : Dividend Yield Ratio = (Dividend per Share / Market Value per Share) x 100%
BAB IV
PERHITUNGAN NILAI INTRINSIK

A. Dividend Discounted Model


1. Zero Growth Dividend Model
a) Menghitung nilai instrik saham
D1 = dividend expected at the end of year
r = required return on common stock

Zero Growth Dividend Model

Year 2018 2019 2020

Dividen 65 171 278

Return 10,5% 10,8% 12%

Harga pasar 7550 8050 7275

P0 619,047619 1583,333333 2316,666667

b) Kesimpulan

Data diatas menunjukkan perhitungan nilai intrinsik dari Saham Indofood tahun
2018 hingga 2020. dimulai dari 2018 Indofood membagikan dividen sebesar Rp 65 dengan
tingkat return 10,5%, tingkat return yang diambil berdasarkan dari data pertumbuhan
konsumsi makanan dan minuman kemasan yang stabil bahkan saat terdampak pandemi di
Indonesia. Metode Dividen Zero Growth Model ini menunjukkan nilai saham dari
Indofood Overvalue, dari tahun 2018 hingga 2020.

Data dibawah menunjukkan pengguna internet di indonesia dimulai dari tahun 2010 hingga
2020
2. Constant Growth Dividend Model
a) Menghitung dividend expected at the end of year t
D0 = dividend at the end of year
g = growth
b) Menghitung nilai instrik saham
D1 = dividend expected at the end of year
r = required return on common stock
g = growth

Constant Growth Dividend Model

Year 2018 2019 2020

D0 65 171 278

D1 66,9585 181,4139 294,9302

Return 10,5% 10,8% 12%

Growth 3% 3% 3%

Harga pasar 7550 8050 7275

P0 919,446667 2325,819231 3277,002222


c) Kesimpulan

Dari data diatas menunjukkan nilai intrinsik saham Indofood menggunakan metode
Constant Growth Dividend Model. Growth yang diambil berdasarkan Pertumbuhan rata rata 5
tahun PT. Indofood membagikan dividen. Rata - rata pertumbuhan pembagian dividen sebesar 3%.
Return yang digunakan masih sama dengan Metode Zero growth model berdasarkan data
konsumsi makanan dan minuman kemasan di Indonesia. Kesimpulan data diatas menunjukkan jika
menggunakan Metode Constant Growth Model maka Harga pasar ditahun yang ditunjukkan
sedang mengalami Overvalue.

3. Variable Growth Dividend Model


a) Menghitung dividend at the end of each year
b) Menghitung present value of the dividend expected
c) Menghitung nilai instrik saham pada akhir periode pertumbuhan
d) Menghitung nilai instrik saham

Variable Growth Dividend Model

Year 2018 2019 2020

D0 65 171 278

D1 66,95 181,4139 309,117

Growth 3% 3% 3,6%

Present Value 65 176,13 298,375


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis kondisi keuangan dari PT Indofood ditarik kesimpulan


bahwa:

a. Rasio Profitabilitas,

Jika dilihat sejak tahun 2018 hingga 2020 PT. Indofood memiliki data
profitabilitas yang cukup baik, dikarenakan semua indikator menunjukkan
kenaikan yang positif dari tahun ke tahun sehingga untuk menjaga tren ini
perusahaan harus bisa mempertahankan hal positif yang sudah ada

b. Rasio Solvabilitas,

Berdasarkan perhitungan di atas, PT Indofood berada dalam posisi yang solvable


jika dilihat di tahun 2018 hingga 2020. Terlebih nilai DER dibawah 100% dan
modal perusahaan yang lebih besar dibandingkan hutang menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik.

c. Activity Ratio,

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dari tahun 2018 sampai 2020, rasio
aktivitas dari PT Indofood menunjukkan nilai yang baik dan tinggi setiap tahunya
dengan bisa mengelola hutang, piutang, modal dan kas nya dengan seimbang dan
teratur

d. Rasio Likuiditas

secara keseluruhan rasio likuiditas perusahaan berada dalam keadaan baik,


dikarenakan fluktuasinya positif meningkat. Semakin tinggi rasio likuiditas maka
menandakan bahwa keuangan perusahaan sedang berada di keadaan baik dan bisa
memenuhi kewajiban atau melunasi utang jangka pendek

e. Market Ratio,

Berdasarkan data yang ada, PT Indofood memiliki harga wajar saham yang
normal dengan pembagian dividen berkelanjutan sehingga diharapkan bisa
menarik minat dari para investor
Kesimpulan dari Penilaian Nilai Intrinsik menggunakan Metode Dividend
Discount Model adalah harga saham PT. Indofood tidak wajar karena nilai intrinsik
saham perusahaan lebih kecil dan lebih besar dari harga pasar yang menyebabkan
overvalue dan undervalue sehingga saham perusahaan ketika undervalue seharusnya
dibeli atau ditahan dan ketika overvalue dijual.

5.2 Saran
Rekomendasi yang diberikan Oleh kelompok kami, sebaiknya PT. Indofood
memiliki potensi yang besar di industri makanan dan minuman, maka dari itu kami
menyarankan perusahaan untuk memikirkan bagaimana caranya untuk meningkatkan
profitabilitas tetapi tidak membuat menurunkan likuiditas.
DAFTAR PUSTAKA

accurate.id. (2021, July 30). Working Capital Turnover Ratio: Pengertian, Kelebihan,
Kekurangan dan Contohnya. From Accurate: https://accurate.id/akuntansi/working-
capital-turnover-ratio-pengertian-kelebihan-kekurangan-dan-contohnya/
Hardiyan, Y. (2021, December 17 ). Menghitung Net Profit Margin dan manfaatnya Bagi
Investor. From https://bigalpha.id/news/menghitung-net-profit-margin-npm-dan-
manfaatnya-bagi-investor
Invesnesia. (n.d.). Definisi Dividend Payout Ratio. From https://www.invesnesia.com/dividend-
payout-ratio
My Accounting Course. (n.d.). Fixed Asset Turnover. From
https://www.myaccountingcourse.com/financial-ratios/fixed-asset-turnover

Anda mungkin juga menyukai