FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih ke hadirat Allah SWT, yang telah
Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas dalam tiga pertemuan
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
dengan berkat dan karunia yang melimpah, karena tanpa rahmat dan
hidayahnya penulis tidak akan mampu menyelesaikan tugas ini dan tak lupa
telah membawah kita dari alam gelap gulita hingga alam terang menderang
2. Dra. Hariany Idris, M. S selaku Dosen Mata Kuliah Analisis Keuangan yang
tugas ini dengan memberikan masukan. Saran, nasehat, dan pandangan baru
bagi penulis.
3. Kedua Orang tua yang tak pernah lelah memberikan semangat dan selalu
Kamal, Ikram, Reiza , dan Yuslan yang tak pernah lelah memberi semangat.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangannya,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga Karya Tulis
Penulis
Abstrak
KATA PENGANTAR 2
Abstrak 4
DAFTAR ISI 5
BAB I PENDAHULUAN 7
A. Latar Belakang Masalah 7
B. Rumusan Masalah 8
C. Tujuan Penelitian 8
D. Hipotesis 9
BAB II LANDASAN TEORI 10
A. Laporan Keuangan 10
1. Pengertian Laporan Keuangan 10
2. Tujuan Laporan Keuangan 11
B. Analisis Rasio Keuangan 15
1. Pengertian Laporan Posisi Keuangan 15
2. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan 16
C. Teknik Analisis Laporan Keuangan 18
1. Rasio Likuiditas 18
2. Rasio Solvabilitas 22
3. Rasio Rentabilitas 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32
A. Jenis Penelitian 32
B. Sumber Data 32
C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data 32
D. Jenis Data 33
E. Metode Analisis Data 33
BAB IV ANALISIS DATA DAN METODE PENELITIAN 34
A. Analisis Rasio Keuangan 34
1. Ratio Likuiditas 34
2. Ratio Solvabilitas 37
3. Ratio Rentabilitas 38
BAB 5 PEMBAHASAN 46
A. Rasio Likuiditas 46
1. Rasio Lancar (Current Ratio) 46
2. Rasio Sangat Lancar atau Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)
47
3. Perputaran Piutang (Accounnt Receivable Turnover) 47
4. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 48
B. Ratio Solvabilitas 50
1. Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity Ratio) 50
2. Time Interest Earned 50
C. Ratio Rentabilitas 51
1. Ratio Return On Investment 51
2. Ratio Pemanfaatan Aset (Assets Utilization) 52
BAB 6 PENUTUP 56
A. Kesimpulan 56
DAFTAR PUSTAKA 59
BAB I
PENDAHULUAN
sesuai tujuan yang telah direncanakan, maka harus tersedia dana yang cukup
kinerja keuangan pada masa yang lalu, dengan melakukan berbagai analisis,
satu dengan yang lainnya. Namun, karena keterbatasan penulis maka yang
dan membahas karya tulis diatas dengan judul “Analisis Ratio Likuiditas,
Putri Sejati”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
pendapat, jawaban atau dugaan sifatnya sementara dari suatu persoalan yang
LANDASAN TEORI
A. Laporan Keuangan
catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
proses akhir akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan
kelemahan perusahaan.
2. Tujuan Laporan Keuangan
dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian dari
hal tersebut.
keuangan adalah :
suatu periode.
g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
yaitu:
a. Investor
e. Pelanggan
f. Pemerintah
a. Dapat dipahami
b. Relevan
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, dan masa depan,
c. Keandalan
tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan atau secara wajar
pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu
sendiri.
perbandingan antara saru pos dengan pos lainnya. Suatu rasio akan
Menurut Hery (2015) secara umum, tujuan dan manfaat analisis laporan
keuangan yaitu:
tertentu, baik aset, liabilitas, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah
perusahaan.
perusahaan
yang sama untuk tahun atau periode yang berbeda. Disebut metode
membandingkan pos satu dengan pos lainnya pada laporan yang sama
yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Analisis
satu alat analisis keuangan yang paling populer yang digunakan dalam
Rentabilitas.
1. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
Dengan kata lain, rasio Likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan
ketersediaan jumlah kas yang baik atau aset lancar lainnya yang juga
dapat dengan segera dikonversi atau diubah menjadi kas Hery (2015).
yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset lancar yang
lancar dihitung sebagai hasil bagi antara total aset lancar sengan total
kewajiban lancar. Berdasarkan hasil perhitungan rasio, perusahaan
Current Rasio =
b. Ratio Sangat Lancar Atau Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test
Ratio)
Rasio sangat lancar atau rasio cepat merupakan rasio yang digunakan
sangat lancar ini dihitung sebagai hasil bagi antara aset sangat lancar
Quick Ratio =
Quick Ratio =
(2019).
piutang:
Perputaran Piutang =
persediaan:
Perputaran Persediaan =
Jumlah hari Persediaan =
2. Rasio Solvabilitas
Dengan kata lain, rasio solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur seberapa besar beban utang yang akan
tetapi juga memiliki peluang yang besar pula untuk menghasilkan laba
memiliki peluang yang kecil pula untuk menghasilkan laba yang besar
Hery (2015).
debitur yang berasal dari modal pemilik) maka hal ini dapat
tinggi debt to equity Ratio maka berarti semakin kecil jumlah modal
terhadap modal:
(2019).
terhadap modal:
3. Rasio Rentabilitas
adalah:
(modal).
menjadi dua, yaitu return on total assets (ROA) dan return on equity
dana yang berasal dari pemilik perusahaan saja, maka digunakan ratio
Darminto (2019).
on equity:
Return on Equity =
Perputaran Aset =
dibandingkan dengan data periode yang lalu, pesaing dan rata – rata
kerja tersebut. Seperti halnya rasio – rasio yang lain, tidak ada angka
yang pasti berapakah rasio perputaran modal kerja yang baik. Secara
kata lain, penjualan tidak cukup baik dalam kaitannya dengan modal
Selain tiga rasio perputaran aset tersebut, dapat juga ditambahkan satu
angka rasio perputaran aset lain – lain. Rasio ini juga dimaksudkan
Darminto (2019).
pada beban pokok ini akan banyak berpengaruh pada laba perusahaan.
terhadap perubahan harga, baik harga jual maupun beban pokok. Ini
Ratio net profit margin mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh
setiap satu rupiah penjualan. Rasio ini memberi gambaran tentang laba
pokok dari barang yang dijual (beban pokok penjualan) dan beban
terhadap penjualan:
Rasio BPP/penjualan =
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yang dilakukan pada PT. Ernesa Putri Sejati. Penelitian ini dilakukan
dengan cara mengambil data sekunder yang disediakan oleh buku Analisis
Laporan Keuagan. Hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh hanya bagi
B. Sumber Data
1. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah diolah. Data ini bersumber dari
keuagan komparatif dan laporan laba rugi tahun 2019 sampai dengan
mengumpulkan data dari laporan keuagan dan laporan laba rugi pada PT.
KEUANGAN”.
D. Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, baik yang berasal
dari perusahaan maupun dengan membaca buku – buku dan literatur yang
Data yang dianalisis pada bab ini adalah data laporan keuangan PT. Ernesa
Putri Sejati, yang terdiri dari laporan keuangan komporatif dan laporan laba rugi.
Untuk mengetahui kondisi keuangan PT. Ernesa Putri Sejati, ada beberapa teknik
analisis yang digunakan, yaitu analisis rasio keuangan meliputi Ratio Likuiditas,
Rentabilitas.
1. Ratio Likuiditas
Tahun 2019
Current Ratio =
2019 = = 2,62
Tahun 2020
Current Ratio =
2020 = = 3,63
Tabel 4.1 Current Ratio PT. Ernesa Putri Sejati. Tahun 2019 – 2020
Tahun Aktiva Utang Current Kriteri
Lancar Lancar Ratio a
2019 Rp 93.781 Rp 35.778 2,62 Likuid
2020 Rp 142.290 Rp 39.216 3,63 Likuid
b. Rasio Sangat Lancar atau Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test
Ratio)
Ratio sangat lancar atau rasio cepat merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset
sangat lancar (kas + sekuritas jangka pendek + piutang), tidak
termaksuk persediaan barang dagan dan aset lancar lainnya. Berikut
adalah rumus yang digunakan untuk menghitung rasio sangat lancar
atau rasio cepat:
Quik Ratio =
Tabel 4.2 Acid-Test Atau Quic Ratio PT. Ernesa Putri Sejati Tahun 2019 –
2020
2020 2019
Kas dan Bank Rp 431 Rp 377
Desposito 51.429 19.000
Piutang Usaha 29.535 17.463
Piutang Lain - lain 4.022 3.570
Total Quick Assets Rp Rp
85.417 40.409
Total Liabilitas Jk Rp39.216 Rp
Pendek 35.778
Acid-Test Ratio 2,18:1 1,131:1
c. Perputaran Piutang
Perputaran Piutang =
9,25 kali =
2. Ratio Solvabilitas
debitur yang berasal dari modal pemilik) maka hal ini dapat
tinggi debt to equity Ratio maka berarti semakin kecil jumlah modal
Tahun 2019
Debt to Equity Ratio =
0,39:1=
Tahun 2020
Debt to Equity Ratio =
0,36:1=
Tabel 4.3 Debt to Equity Ratio PT. Ernesa Putri Sejati Tahun 2019 –
2020
2020 2019
Total Liabilitas (A) Rp183.983 Rp192.939
Total Ekuitas (B) 513.339 496.176
Debt to Equity (A) : 0,36:1 0,39:1
(B)
interest earned;
8,65 kali=
3. Ratio Rentabilitas
equity (ROE).
6,85% =
Tabel 4.4 Return on assets PT. Ernesa Putri Sejati Tahun 2020
*) (Rp496.176.000 + Rp513.339.000)/2
Return on Equity =
8,32%=
Tabel 4.5 Return on Common Stockholders’Equity PT. Ernesa Putri Sejati Tahun
2020
Perputaran Aset =
0,31 kali =
modal kerja tersebut. Seperti halnya Ratio – Ratio yang lain, tidak
2,61 kali =
0,42 kali =
satu angka Ratio perputaran aset lain – lain. Ratio ini juga
4,13 kali =
(penyebut) penjualan.
terhadap penjualan:
29,49% =
Ratio net profit margin mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh
produksi dan penentuan harga, maka Ratio net profit margin ini
19,33% =
28,83% =
pokok dari barang yang dijual (beban pokok penjualan) dan beban
yang berkaitan dengan usaha untuk menjual barang tersebut
Ratio BPP/penjualan =
70,51% =
0,66% =
BAB 5
PEMBAHASAN
A. Ratio Likuiditas
tahun 2020. Dengan kata lain, dibanding dengan tahun 2019, current
juga mengalami kenaikan. Angka Ratio ini sangat bergantung pada jenis
perusahaan yang tinggi belum tentu baik ditinjau dari segi profitabilitas
current Ratio yang tinggi dapat disebabkan adanya piutang yang tidak
tertagih atau persediaan yang tidak terjuat, yang tentu saja tidak dapat
membayar utangnya), maka alat bayar yang kurang atau tidak likuid
harus dikeluarkan dari total aset lancar. Alat bayar yang kurang likuid
Ratio)
Acid tes atau quick ratio dirancang untuk mengukur seberapa baik
diperoleh, dan bahkan mungkin tidak mudah dijual pada kondisi ekonomi
yang lesu. Dibanding tahun 2019, acid tes ratio PT. Ernesa Putri Sejati
kenaikan. Seperti halnya pada current Ratio, angka acid test ini juga
diberikan. Selain itu, perlu diingat bahwa sebelum bisa ditagih, piutang
dagang dapat juga dijual atau dijaminkan (Factoring dan Pledging). Rata
– rata piutang PT. Ernesa Putri Sejati untuk tahun 2020 adalah
dibagi dua. Dengan demikian, Ratio perputaran piutang adalah 9,25 kali
(217.332/23.498,5). Sedangkan jumlah hari piutangnya adalah 39,46 hari
(365/9,25) atau 40 hari. Baik tidaknya angka jumlah hari piutang sebesar
dapat dikatakan cukup baik. Akan tetapi, jika termin kredit yang
perusahaan.
persediaan awal dan akhir kemudian dibagi dua. Jumlah per tahun adalah
365 hari. Oleh karena saldo persediaan awak tahun 2020 berjumlah
Rp51.549 dan saldo akhir Rp55.190, maka rata- rata persediaan tahun
Kas
adanya:
Kenyataan ini tidak tampak pada laporan posisi keuangan atau neraca.
B. Ratio Solvabilitas
Debt to Equity Ratio ini menunjukkan jumlah aset yang didanai oleh
kreditor untuk setiap Rp1.00 aset yang didanai oleh pemilik perusahaan.
Rp0,39 untuk setiap Rp1,00 aset yang didanai oleh pemilik. Untuk tahun
menyukai angka debt to equity Ratio yang kecil. Makin kecil angka Ratio
ini, berarti makin besar jumlah aset yang didanai oleh pemilik
Ratio time interest earned PT. Ernesa Putri Sejati untuk tahun 2020
besarnya angka Ratio ini yang dikatakan baik. Pada umumnya, laba
dipandang cukup untuk melindungi kreditor bila Ratio ini besarnya 2 kali
musiman ekonomi.
C. Ratio Rentabilitas
Laba yang dipakai disini adalah laba sebelum bunga, setelah pajak,
perusahaan. Apabila tarif pajak rata – rata untuk tahun 2020 adalah,
Ernesa Putri Ejati selama tahun 2020 sebesar 6,85% dari rata – rata
total aset yang digunakan. Apabila kita ingin melihat tingkat investasi
Laba yang dipakai disini adalah laba bersih setelah pajak dikurangi
dividen untuk para pemegang saham istimewa (bila ada). Hal ini
benar tersedia dan tersisa bagi para pemegang saham biasa. Ratio
return on equity PT. Ernesa Putri Sejati untuk tahun 2020 8,32%
ratui return on equity ini lebih besar. Hal ini dapat terjadi karena
perputaram aset.
Rata – rata total aset PT. Ernesa Putri Sejati untuk tahun 2020 adalah
ada angka yang pasti berapakah Ratio perputaran modal kerja yang
Dengan kata lain, penjualan tidak cukup baik dalam kaitannya dengan
Rata – rata aset tetap PT. Ernesa Putri Sejati untuk tahun 2020 adalah
Rata – rata aset lain – lain PT. Ernesa Putri Sejati untuk tahun 2018
adalah Rp52.682 (saldo total aset lain – lain akhir Rp43.552 ditambah
Ratio gross profit margin PT. Ernesa Putri Sejati untuk tahun 2020
pada harga jual atau beban pokok, perubahaan ini akan sangat
Ratio net profit margin PT. Ernesa Putri Sejati untuk tahun 2020
Ratio gross profit margin dan net profit margin akan dapat
memberikan informasi yang berharga mengenai struktur beban dan
Ratio operating income margin PT. Ernesa Putri Sejati untuk tahun
Terhadap Penjualan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, maka penulis pada bab ini
yaitu:
1. Ratio likuiditas
Pada tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 mengalami kenaikan. Dapat
dilihat dari jenis rasio yang digunakan yaitu Current Ratio dan Quick
Ratio. Nilai Current Ratio yang didapatkan perusahaan pada tahun 2019
sebesar 2,62 dan pada tahun 2020 sebesar 3,63. Dalam hal ini
pada Quick Ratio pada tahun 2019 sebesar 2,62 dan pada tahun 2020
2. Rasio Solvabilitas
peningkatan. Debt to Equity Ratio nilai pada tahun 2019 sebesar 0,36 dan
Ratio time interest earned. Ratio Time Interest Earned PT. Ernesa Putri
Sejati untuk tahun 2020 adalah 8,65 kali (61.286/7.087). Tidak ada
pedoman pasti tentang besarnya angka Ratio ini yang dikatakan baik.
Rentabilitas adalah ROA dan ROE. Pada tahun 2020 nilai ROA sebesar
6,85%,Lalu nilai ROE pada tahun 2020 sebesar 8,32%. Dari hasil
yang baik.
3. Ratio Rentabilitas
Ratio rentabilitas pada tahun 2020. Dapat dilihat dari Return On Asser
Tetap (Fixed Asset Turnover) tahun 2020 adalah 0,42 kali, Ratio
Perputaran Aset Lain – lain (Other Asset Turnover) tahun 2018 adalah
Penjualan (Gross Profit Margin) tahun 2020 adalah 29,49%, Ratio Laba
terhadap penjualan PT. Ernesa Putri Sejati untuk tahun 2020 adalah
Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan (1st ed.). Center For Academic
Publishing Sevice.
Prastowo, D., & Julianti, R. (2005). Analisis Laporan Keuangan (2nd ed.).
31 Desember
2020 2019
ASET
Aset Lancar
Kas dan Bank Rp 431 337
Desposito 51.429 19.000
Piutang Dagang 29.535 17.462
Piutang Lain - lain 4.022 3.570
Persediaan 55.190 51.549
Persekot Biaya 1.823
1.683
Total Aset Lancar Rp142.290 Rp93.781
Aset Tetap Bersih Rp511.480 Rp533.522
Aset Lain – lain
Perkerjaan Rp16.154 32.207
dalampelaksanaan
Beban Ditangguhkan 22.854 25.25.264
Aset Lainnya 4.544 4.341
Total Aset Lain - lain Rp43.552 Rp61.812
TOTAL ASET Rp697.322 Rp689.115
LIABILITAS DAN
EKUITAS
Liabilitas jangka pendek
Utang Dagang Rp5.624 1.920
Utang jk.panjang jatuh 25.000 25.000
tempo
Utang kepada 2.186 2.551
perusahaan afliasi
Utang lain - lain 6.406 6.307
Total Liabilitas Jk Rp39.216 Rp35.778
Pendek
2020 2019
Penjualan Rp217.332 Rp154.831
Beban Pokok Penjualan 153.231 130.456
Laba Bruto Rp.64.101 Rp24.375
Beban Usaha 1.442 2.999
Laba Usaha Rp62.659 Rp21.376
Pendapatan (Beban)
Lain - lain
Pendapatan Bunga Rp1.589 Rp803
Beban Bunga (7.087) (7.066)
Kerugian kurs (221) (105)
Beban Lain - lain (2.741) (934)
Laba Diluar Usaha Rp(8.460) Rp(7.302)
Laba Sebelum Pajak Rp54.199 Rp14.074
Pajak Penghasilan Rp12.195 3.167
Laba Bersih Rp42.004 Rp10.907
Laba Bersih per saham Rp0,17 Rp0.04