Anda di halaman 1dari 24

PROLOG : BARA ANGKARA

"Terjadi pembunuhan masal dari keluarga seorang


politikus terkenal di negara ini, diketahui pembunuhan ini
adalah pembunuhan berencana"
"Sebuah rumah pada kawasan elit dibobol, berkas-
berkas penting milik korban menghilang tanpa jejak"
"Terjadi sebuah ledakan di sebuah toko perhiasan
dalam mall, diduga ledakan tersebut berasal dari bom rakitan
yang sengaja diletakkan dalam sebuah berangkas yang berisi
berlian"
"Salah satu gedung milik pemerintah hancur diduga
kehancuran tersebut akibat bom"

D alam sebuah ruangan minimalis bernuansa hitam


tersebut banyak bertebaran kertas berwarna buram
yang memuat banyak informasi dalam kurun waktu
beberapa tahun ini, terlihat sosok laki-laki tinggi dengan
lesung pipi yang menghiasi kedua pipi nya tersebut
memperhatikan kertas-kertas tersebut dengan seksama,
kertas-kertas yang berisi banyak sekali berita tentang
kekacauan di berbagai tempat, tak lama setelah melihat
kertas itu ia tersenyum mengingat bahwa hampir seluruh
tindak kriminal yang dimuat dalam surat kabar itu ada
kelakuan dari kelompok yang dia pimpin. Terlalu tenggelam
dalam lamunan masalalu nya hingga tanpa sadar pintu dari
ruangan itu terbuka, menampilkan sosok laki-laki lain yang
sudah lama menjadi partner nya dalam melakukan tindak
kriminal.

20
"Hades, udah waktu nya nyusun rencana untuk
permintaan berikutnya." Panggilan tersebut membuyarkan
lamunan sosok yang dipanggil hades tersebut.
"Iya, kamu duluan saja. Masih ada hal yang ingin ku
kerjakan disini." Ucapnya sambil mulai merapihkan
beberapa surat kabar yang berserakan diatas meja.
"Oke, jangan lama-lama kau tau kan bahwa beberapa
rekan mu tidak mempunyai stok kesabaran yang melimpah
ruah." Sosok itu kemudian pergi meniggalkan hades yang
masih betah berdiri sendiri di dalam ruangan itu. Setelah
selesai dengan surat kabar nya, ia kemudian berbalik menuju
pintu untuk keluar dari ruangan tersebut, kaki nya ia bawa
melangkah maju mendekati pintu sebelum mata nya
menangkap suatu objek yang membuat nya berhenti sejenak
dengan mata yang terus-menerus menatap objek tersebut.
BARA ANGKARA, bait aksara yang tertulis dengan
megah nya disebuah dinding ruangan tersebut, manik mata
berwarna coklat terang itu menatap lekat deretan aksara yang
membuatnya masih bisa bernapas hingga saat ini. Jika kalian
penasaran apa itu Bara Angkara? Bara Angkara adalah
sebuah organisasi yang bergerak dibidang apapun, mereka
akan melakukan permintaan apapun dari para pelanggan
dengan biaya yang fantastis jadi tidak heran jika beberapa
permintaan pelanggan mempunyai tingkat kesulitan yang ada
berada diluar nalar. Tidak sedikit yang mengetahui jika Bara
Angkara lebih sering bergerak dalam bidang krimal, kata
kasar nya mereka adalah pengeksekusi juga pencuri handal
bagi pelanggan nya.
Banyaknya kasus kriminal yang telah mereka
lakukan membuat aparat keamanan seperti polisi hingga
pasukan khusus memburu organisasi ini. Namun bagi hades,
Bara Angkara adalah sebuah rumah tempat yang memberi

20
nya pulang juga lindungan dari kejam nya dunia luar, rumah
yang akan selalu dia jaga hingga akhir perjalanan nya nanti.
Suara ketukan dari luar ruangan membuat hades
mengalihkan pandangannya dari baik aksara tersebut.
Dengan cepat dia membuka pintu dan melihat salah satu
rekan nya yang tengah berdiri tepat di depannya. "Kenapa
menyusul ke sini?" Tanya nya sambil menutup kembali pintu
ruangan tersebut dan mulai melangkah kearah ruangan
tempat biasanya dia dan rekan satu team nya berdiskusi.
"Anak-anak menanyakan kehadiran mu Hades, kau
lama berdiam diri di ruangan tadi. Mereka sudah mulai
menggerutu karena menunggu mu terlalu lama." Langkah
demi langkah membawa mereka ke depan pintu ruangan
diskusi mereka, tepat sebelum membuka pintu Hades
memalingkan wajahnya ke arah belakang menatap rekan satu
team nya dengan senyum tipis.
"Yeah, aku terlalu larut dalam masalalu. Jadi
sekarang mari kita selesaikan ini, aku menantikan rencana
brilian mu dalam diskusi nanti Poseidon." Setelahnya
mereka berdua masuk kedalam ruangan tersebut lalu mulai
merencanakan rencana spektakuler demi memenuhi
permintaan pelanggan mereka.
Ini lah Bara Angkara, organisasi gelap yang bergerak
di bidang apapun sesuai dengan permintaan pelanggan. Jadi
apa yang kalian inginkan atau apa permintaan kalian
terhadap Bara Angkara?

20
SUAR DALAM SHYAM

T
Abisatya Putra Pramudya.
erlahir dari rahim seorang pelacur, siapa yang
menginginkan semua itu? Tidak ada, sama seperti
Satya yang tidak ingin namun harus menerima takdir
bahwa sang ibu adalah seorang kupu-kupu malam yang
berkerja untuk laki-laki yang tidak pernah puas dengan apa
yang mereka punya. 
Apa yang diharapkan oleh anak seorang kupu-kupu
malam? Tiada ayah yang menunjukkan kepadanya
bagaimana bertahan dalam dunia yang keras ini, sang ibu
yang tidak pernah memperhatikan nya sejak lahir kedunia
juga memberikan kasih sayang yang seharusnya Satya kecil
dapat. Satya kecil hidup dengan begitu mandiri, sejak
berumur 6 tahun dia memasak untuk dirinya sendiri juga
sang ibu, mencuci baju juga membereskan rumah untuk
menghindari amukan sang ibu yang kerap memukuli nya jika

20
Satya melakukan kesalahan kecil. Ya seperti itu mirisnya
kehidupan Satya kecil yang tumbuh tanpa kasih sayang ibu
ataupun ayah, miliki malaikat namun rasanya hanya seperti
peliharaan yang hanya diberi bahan makanan untuk
dimakan. 
Berlanjut hingga remaja, Satya memang disekolah
kan oleh sang ibu setidaknya itu satu-satunya yang disyukuri
oleh Satya sampai sekarang, dia bersyukur bahwa ibunya
masih memperhatikan pendidikannya walau dia tetap tidak
peduli dengan apapun yang terjadi disekolah nya, dia hanya
diberikan uang untuk uang saku dan juga membayar sekolah.
Walau kerap kali dirundung oleh teman sebayanya yang
mengetahui profesi dari sang ibu tidak membuat Satya
terusik sama sekali, setiap ada yang merundung nya dia akan
membalas nya dengan sangat menyakitkan, dia laki-laki kuat
dan dia tidak ragu untuk membalas para pembully itu, toh
lagipula sang ibu tidak akan peduli jika dia sampai
membunuh orang suatu hari nanti, jadi sekalian saja bukan? 
Nama yang sudah tercoreng sejak dia lahir semakin
tercoreng dengan tingkah dari seorang Satya yang tak
tersentuh. 'Anak pelacur yang sombong' panggilan tersebut
selalu tersemat tiap kali dia berjalan dilingkungan sekolah.
Oh ayolah namanya Abisatya begitu indah didengar, apa
mereka tidak bisa membaca juga mengingat sehingga
memanggil Satya dengan panggilan yang merusak
pendengaran seperti itu? Lagipula dia bukan sombong hanya
saja dia terlalu malas menanggapi orang-orang bodoh yang
akalnya terletak di dengkul bukannya kepala. 
Malam ini satya pulang dengan keadaan yang cukup
mengenaskan, rambut yang berantakan juga seragam yang
kotor. Tidak usah heran hal seperti ini sudah biasa terjadi,
yah dirundung bukan lagi hal baru bagi Satya bukan?
Memasuki rumah sederhana yang kerap kali menjadi tempat
berbuat bejat sang ibu juga pelanggannya dengan santai

20
tanpa tau bahwa sang ibu dengan teganya sudah menjual nya
kepada sosok wanita parubaya yang haus belaian. Dengan
perasaan terkejut dia menatap ibunya dengan pandangan
tidak terbaca, sang ibu yang ditatap hanya menggindikan
bahu sambil duduk dan merokok disalah satu sofa rumah
mereka. 
"Kau sudah besar, wajah mu tampan juga menarik
bukankah seharusnya kau membalas budi atas apa yang
sudah ku berikan selama ini? Kau hanya perlu memberikan
tubuh mu itu kepada pelanggan perempuan ibu sayang."
Bibir bergincu merah menyala itu melantunkan sebuah kata
yang sepertinya sangat ringan bagi dirinya, namun tidak
dengan Satya, dengan perasaan yang sangat hancur dia
membanting pintu kamar nya dan membereskan beberapa
baju miliknya. Keluar dengan tergesa, dia memandang tajam
sang ibu yang membuat kedua perempuan itu tidak dapat
bergerak karena aura mengintimidasi yang Satya keluarkan. 
"Aku keluar, terimakasih telah menampung ku
selama ini *nyonya*, aku akan segera mengganti semua
uang yang kau keluarkan, namun tidak dengan tubuh ku."
Ucap Satya sebagai penutup kisahnya dengan sang ibu pada
saat itu. 
Tungkainya dia bawa menapaki jalanan beraspal
tanpa arah, menatap indahnya indurasmi yang temani setiap
langkahnya pada malam itu. Hingga netranya menangkap
sebuah objek, seorang remaja berhoodie juga memakai
masker  mengulur kan tangan pada dirinya yang kala itu
sedang kebingungan mencari tempat bernaung. 
"Membutuhkan sebuah tempat berlindung dan juga
penghasilan kawan?" Tanpa berpikir panjang lebar Satya
menjabat uluran tangan tersebut, memangnya siapa yang
dapat menolak tawaran menggiurkan kala diri sudah tidak
punya apapun?

20
NESTAPA SANG PANGERAN

Gallandra Aksa Manggala

K enakalan remaja, apa yang kalian ingat dari kata ini?


Tawuran, membolos, bermain dengan dunia malam,
merokok juga minum itu bukan? Semua itu ada
benarnya, dan memang seperti itu lah yang sedang dialami
oleh Gallandra Aksa Manggala, sosok anak yang terlahir dari
keluarga pengusaha membuatnya tampak bebas
menghamburkan kertas berwarna yang menjadi 'Tuhan'
untuk semua insan yang bernafas pada buana ini. 
Gallandra, nama yang selalu disebut-sebut saat
pembagian penghargaan ataupun piala dari berbagai cabang
olimpiade, ya dia lah gallandra yang juga terjebak dalam
kenakalan remaja walau berbuat nakal seperti anak seusianya
tidak ada terbesit sedikitpun untuk berbuat ulah saat berada
dalam sekolah, sang ayah menekannya untuk menjadi yang
terbaik dari yang terbaik Untuk masa depannya katanya,
gallandra saat itu remaja yang dilimpahi oleh kasih sayang
kedua orang tuanya hanya dapat menurut tanpa
membangkang, dan melakukan hal-hal nakal itu saat bulan
sudah memantulkan cahaya matahari tepat di atas sana. 
Semua berjalan seperti apa yang dia lakukan selama
ini, belajar pada pagi hingga sore hari, menjadi anak baik
tanpa catatan kriminal juga taat pada orang tua hingga
malam hari datang dan merubah dia menjadi monster yang
berkerja lewat perangkat elektronik, ya selain hal-hal nakal
yang dilakukan anak seusianya gallandra juga senang
memainkan kode-kode rahasia dalam perangkat elektronik,
menyebarkan virus yang membuat beberapa perusahaan atau

20
instansi kehilangan data berharga mereka, entahlah rasanya
sangat menyenangkan saat melihat beberapa berita
menayangkan betapa kalang kabut nya mereka yang
kehilangan data berharga yang didalangi oleh Gallandra.
Malam itu, dimana dia sedang menikmati minuman
laknat yang membakar tenggorakan tanpa sengaja manik
mata hitam kelam nya menangkap sebuah objek yang sangat
ia kenali, itu ayahnya ayahnya yang sedang berpelukan juga
berciuman dengan seorang kupu-kupu malam, sungguh
menjijikkan membuat nya ingin muntah, amarah nya naik
atas ubun-ubun membayangkan betapa hancurnya sang
ibunda jika mengetahui bahwa pria yang selama ini dia cintai
begitu dalam ternyata menghianati janji sucinya. Dengan
perasaan kalut juga amarah yang menguasai, Gallandra
mengendarai BMW hitam nya dengan terburu menuju rumah
nya. Sampainya di rumah dengan mengendap endap dia
memanjat pagar dan menaiki tembok rumahnya dan masuk
melalui jendela kamarnya, mengganti pakaian dan melumuri
tubuhnya dengan perfume untuk menyamarkan bau alkohol
yang menempel pada tubuhnya. 
Kakinya menapaki tangga rumah mewah tersebut
satu persatu, membawa kaki jenjangnya pada kamar utama
dalam rumah tersebut, diintipnya kamar tersebut, dan betapa
sakit hatinya melihat sang bunda ternyata sedang menangis
tersedu-sedu sambil menggumamkan nama sang ayah, ah
ternyata malaikatnya ini telah mengetahui kelakuan bejat
suaminya selama ini, anak bodoh seperti apa dirinya ini baru
mengetahui bahwa sang ibu menutupi luka nya dengan
senyum manis setiap harinya. 
Dengan perlahan ia bawa kaki jenjang nya kembali
ke lantai atas, tempat kamarnya berada setitik dua titik bulir
bening menetes membasahi pipinya kala daksanya sudah
memasuki ruangan yang didominasi oleh warna merah dan

20
hitam tersebut, kedua kakinya melemah tubuhnya ambruk
menyenderkan tubuh pada pintu yang sudah tertutup,
menangis pilu tanpa suara setelah sadar keluarga indah yang
selama ini dia miliki tak seindah yang dia bayangkan,
keluarga nya hancur, ibunya sakit, dan ayahnya yang
bajingan. Entah inikah balasan atas apa yang selama ini
gallandra lakukan di belakang sang orang tua? Tidak tidak
ego nya menganggap ayahnya yang bersalah atas semuanya.
Ya hanya ayahnya. 
Setelah malam penuh tangis itu Gallandra berubah,
tidak ada lagi gallandra yang selalu menurut, tidak ada lagi
gallandra yang selalu tersenyum hanya ada Gallandra sang
pembangkang, Gallandra pembuat onar yang tentu saja
sangat dibenci oleh sang ayah yang menginginkan sebuah
kesempurnaan bagi pewaris nya. Hari-hari tenangnya hilang
begitu saja, hanya ada teriakan caci maki juga sumpah
serapah yang terlontar dalam rumah mewah tersebut.
Puncaknya saat dia melihat sang ibu yang dipukuli habis-
habisan oleh sang ayah 
"Dasar istri tak berguna, mendidik anak saja tidak
bisa. Lihat akibat dirimu yang terlalu lemah pewaris ku jadi
membangkang, dasar perempuan bodoh!!" Teriaknya sambil
memukuli istrinya dengan sabuk kulit, tanpa menyadari
bahwa sang anak telah melihat perbuatan kejinya. 
Dengan amarah yang membara melihat sang ibu
menangis tersedu-sedu Gallandra mendekati sang ayah dan
memberikan satu pukulan tepat pada wajah sang ayah,
dengan tangan yang bergetar juga mata yang berembun
menahan tangis Gallandra berteriak lantang mengatakan
segala hal yang mengganjal dalam hatinya hingga pada akhir
kalimatnya dia menyelipkan kata bajingan untuk sang
ayah. Kalap setelah melihat anaknya meneriaki dirinya ayah
gallandra mengambi botol kaca dan melemparkannya dengan

20
kencang kearah anak laki-lakinya, gallandra yang sudah siap
oleh lemparan itu terkejut saat melihat ibunya memeluknya
dengan erat dan mebiarkan botol kaca itu menghantam
kepala belakang dengan kencang, botol itu pecah kepala
sang ibu pun berdarah-darah dengan senyum yang terlukis
ibunya berkata, "Anak bunda yang tampan, setelah ini
hiduplah seperti yang kau inginkan. Ibu menyayangi mu
nak."
Ambruk, terhenti nafasnya seperti hidup gallandra yang
seketika berhenti berputar. 
Sang suami yang melihat istrinya terkapar dengan
darah yang menggenang dari kepalanya pun tubuhnya mulai
bergetar takut, gallandra dengan sisah kesadaran yang dia
punya menangkup kepala sang ibu di atas pahanya dan
berusaha memanggil ibunya, dicek detak nadi kehidupan nya
runtuh sudah, detak jantung yang bertaut awal kehidupan
dari dirinya telah berhenti, air mata yang turun dengan
derasnya membasahi tangan penuh darah milik gallandra.
Ditatapnya pecahan kaca yang berserakan, diambilnya satu
yang paling besar dan tajam lalu menatap sang ayah dengan
tatapan benci yang mendalam. 
Kristal bening masih terus turun dengan deras saat
gallandra berdiri menatap ayahnya, sang ayah masih diam
shock akibat hal nekat yang sempat dia lakukan akibat kalap
dengan sang anak. Beribu-ribu sial untuk sang ayah tepat
dihadapan nya sang anak sudah sangat siap membunuh sosok
ayah yang sekarang ini dia pandang bagaikan iblis. Tanpa
menunggu lama gallandra berjalan kearah ayahnya dan
menusuk perut pria parubaya itu dengan brutal. "Mati kau!
Mati kau iblis! Aku menbenci mu!!" Ucap gallandra diakhir
tusukannya pada jantung sang ayah. 

20
Ditatapnya tubuh sang ayah yang terbujur kaku
dengan mata yang melotot kaget setelah tusukan beruntun
yang gallandra berikan, dialihkan nya tatapan tersebut pada
seluruh rumah nya. Rumah tempatnya tumbuh dewasa,
rumah yang dulu selalu terdapat tawa bahagia sekarang
berubah menjadi rumah dengan banyak bercak darah, dengan
tertatih diabawanya tubuh berlumuran darah miliknya
memasuki kamarnya. Mengganti pakaian juga
membersihkan darah, dengan segara dia memberskan
beberapa baju juga barang-barang nya, dia harus keluar dari
rumah ini setelah apa yang dia lakukan. 
Sekarang tujuannya adalah markas BARA
ANGKARA, sebuah organisasi yang selalu dia lihat di
laman situs deepweb, dengan langkah pasti juga tatapan
kosongnya dia berjalan meninggalkan rumah lamannya,
menuju tempat yang akan menjadi rumah barunya

SENDU SANG TERUTAMA

ARJUANTAMMA NAWASENA

20
T inggal di jalanan dengan kondisi yang benar-benar
memprihatinkan membuat nya tumbuh menjadi kuat
oleh sleksi alam, tidur dengan beralaskan keras nya
jalanan beraspal juga beratapkan nabastala tidak membuat
nya kian patah semangat dan meluncurkan sumpah serapah
yang diaminkan oleh dirinya sendiri. Hidupnya berjalan
seperti semestinya anak jalanan yang hidup tanpa kedua
orangtuanya, jika ditanyakan dimana kedua orang tuanya?
Hanya gelengan yang akan didapat, dia tidak tau ingatan nya
hanya terpaku pada saat umurnya 5 tahun dimana dia
terbangun disebuah halte bus yang terbengkalai tanpa ada
satupun orang yang menemani. Sejak itu dia mulai menjalani
hidup jalanan yang keras, makan dengan sisa makanan yang
dia temukan, berkerja apapun demi sesuap nasi dan
bertarung dengan anak jalanan seusianya untuk
mempertahankan apa yang dia miliki, tidak terbesit
sedikitpun untuknya mencari atau menanyakan kedua orang
tuanya.
"Tama, jika kamu bertanya mengapa kamu ada
ditempat seperti ini, dan dimana kedua orang tua mu. Ingat
lah hal ini mereka berdua telah membuang mu. Aku dan
anak seusia mu dibuang oleh kedua orang tua kami jadi
jangan mencari mereka, cukup dengan dirimu berjuang
untuk tetap hidup." Pesan dari seseorang yang dia anggap
sebagai keluarga satu-satunya dalam kejamnya dunia
jalanan, sosok laki-laki yang lebih tua darinya, yang
memberikan nya nama juga makanan pertamakali saat dia
tidak tau harus berbuat apa untuk bertahan hidup, juga orang
yang mengajarkan nya cara untuk bertahan hidup.
Bertahun-tahun berlalu, tama tumbuh menjadi remaja
laki-laki kuat yang mandiri, tinggal berdua dengan orang
yang sudah dia anggap sebagai kakak laki-lakinya dengan
penuh rasa bahagia walau dengan keadaan serba kekurangan

20
tidak membuat dia berhenti mengucapkan rasa terimakasih
pada takdir yang mempertemukan mereka berdua, hidup
bertahun-tahun dijalanan membuat tama mulai dikenal oleh
beberapa orang yang sering membayar nya untuk kerja
ringan ataupun berat sekalipun.
Malam itu dia pulang dengan sebungkus nasi goreng
yang sempat dia beli untuk makan malam nya bersama sang
kakak, dengan senyum merekah dia berjalan pulang sambil
membayangkan betapa nikmatnya menyantap nasi goreng
berdua dengan kakaknya sebelum tidur dan melanjutkan
aktivitasnya pada keesokan hari. Senyuman perlahan luntur
saat dia lihat bangunan reyot yang menjadi tempat
bernaungnya juga sang kakak hancur tak bersisah dengan
sang kakak yang tergeletak bersimbah darah tak jauh dari
puing-puing bangunan rotan tersebut, bukan hanya miliknya
namun seluruh bangunan rotan milik orang-orang sepertinya
hancur rata dengan tanah. Tanpa menunggu lebih lama dia
berlari menghampiri sang kakak yang kondisinya sudah
sangat mengenaskan, luka lebam dimana-mana juga sebuah
luka tusuk di perutnya, sambil menangis meraung-raung dia
bertanya pada kakaknya apa yang terjadi, dengan suara yang
melemah sang kakak berkata.
"Mereka, pria berjas berkata bahwa tanah ini milik
mereka dan mereka ingin membangun sebuah bangunan, lalu
seluruh rumah dirubuhkan begitu saja, hahh aku dengan sisa
keberanian melawan dan akhirnya berakhir sekarat seperti
ini hahahha... Tama, langkahkan kaki mu sendiri mulai saat
ini, ku rasa waktu ku sudah tidak lama lagi. Aku lelah dan
ingin beristirahat, terimakasih untuk beberapa tahun ini,
sampai jumpa lagi Arjuantamma." Tertutup tanpa bisa
terbuka lagi, hancur lebur tak bersisah, tinggalkan tama
dalam duka, jerit pilu temani malam hari dengan indurasmi
yang menjadi satu satu nya penerang saat itu.

20
Dalam hatinya, tama bertekad akan menghancurkan,
meluluhlantakkan orang-orang berjas itu sama seperti apa
yang mereka lakukan terhadap dirinya juga kakaknya.
Dengan sisah tenaga yang dia punya, dimakamkan nya sang
kakak denga berbagai kutuk yang terlontar untuk sang
pembunuh yang diaminkan dalam diam malam pilu, untuk
apa lagi dia hidup setelah ini? Sang kakak telah pergi tiada
lagi hal yang bisa dia perjuangkan dalam dunia yang penuh
dosa ini jadi lebih baik dia ikut pergi bukan?
Tapi tidak, dia tidak akan pergi sebelum membalas
kematian sang kakak, akan dia cari sampai ujung dunia pun,
walau berdarah-darah kaki nya, hancur daksa juga atmanya
akan dia kejar. Hanya satu tujuan nya sekarang, mencari
pemimpin dari BARA ANGKARA dan menawarkan
kesetian hingga akhir hayat teruntuk dendam yang ingin
dibalaskan.

20
GATA KAMAJIWA NYA

Dahayu Anindita Gatari

T erlahir cantik juga mempunyai banyak bakat, siapa


yang tidak ingin seperti itu? Setiap anak perempuan
pasti menginginkan apa yang dimiliki oleh dahayu,
terlahir dari keluarga yang berkelimpahan harta, memiliki
wajah cantik juga berbagai bakat alami yang menyokong dia
menjadi putri negri dongeng yang sering orang-orang
bayangkan. Hidup dahayu sangat amat sempurna, entah itu
dari segi orang tua yang sangat mendukung apapun yang
dahayu ingin lakukan hingga kecupan sayang yang kerap
kali dia dapatkan setiap bangun pagi dari kedua orang
tuanya. Sang ayah yang berkerja sebagai pengusaha juga
politikus tidak membuat kepala keluarga itu kehilangan
waktu untuk kedua malaikat nya, membuat dahayu tidak
kekurangan kasih sayang ayahnya sama sekali. Sang ibu
yang penyayang juga membuat dia tidak pernah kekurangan
efeksi dari sang ibu. Ya sudah tertulis bahwa dahayu ini akan
terlahir dengan banyak nya kesempurnaan.
Banyak yang menyatakan cinta namun tidak satupun
yang dia terima, untuk apa cinta jika bahagianya saja ada
pada orang tuanya? Tidak pernah terbesit sedikitpun untuk
nya mencari tambatan hati, karena cinta pertama seorang

20
anak perempuan ada pada ayahnya dan sang ayah tidak
pernah sedikitpun mengecewakan dirinya. Hari itu, dengan
penuh sukacita keluarga Gatari menghabiskan waktu
bersama, berjalan jalan dengan perasaan bahagia tiada tara
membuat sebuah memori indah yang mungkin akan selalu
dahayu ingat hingga dia beranjak tua nanti. Swastamita
menjelang, semburat lembayung mulai terlihat mewarnai
indahnya nabastala, sudah waktunya keluarga Gatari pulang,
menaiki mobil mewah milik ayahnya ketiga orang itupun
pulang kearah rumahnya, namun sial beribu sial benar kata
pepatah cakrabuana akan selalu berputar, tiada manusia yang
akan selalu diatas ataupun selalu dibawah.
Elegi yang begitu pilu menghancurkan diri dahayu,
ayah ibunya dibantai habis oleh sosok kejam tak berperasaan
yang sempat menabrakkan mobil nya pada hingga menabrak
pembatas jalanan, dalam hati dia menyesali keinginannya
yang ingin pergi kedaerah puncak untuk menghabiskan
waktu bersama kedua orang tuanya. Lihatlah apa yang
terjadi sekarang, kedua orang tuanya nya berlumuran darah.
Tepat di depan matanya kedua orang tuanya ditembak mati,
jerit pilu tak terelakan dari sang putri kecil yang telah
kehilangan ratu juga rajanya, tidak cukup sampai situ,
dengan kejinya orang-orang bertopeng hitam itu
mempergunakan tubuh dahayu demi hasrat jahanam yang
mereka punya, hancur sudah tiada lagi yang tersisa dari
dahayu.
Tengah malam mencekam, dimana tubuh dahayu
ditinggal begitu saja bersama kedua jasat kedua orangtuanya
setelah dipakai dengan bagitu keji oleh segerombolan orang
yang dia duga adalah orang suruhan dari musuh sayang ayah.
Dengan kesadaran tipis dia mulai menyerah akan
nyawanya, jika bisa ia ingin menyusul kedua orang tua nya
sekarang namun tepat sebelum kedua nayanika nya terpejam

20
erat dia melihat segerombolan orang keluar dari sebuah
mobil besar dan bisa dia rasakan bahwa tubuhnya dibawa
kedalam mobil, sayup terdengar suara seorang pria yang
menyuruh teman nya lebih cepat memacu kendaraan beroda
empat itu kerumah sakit terdekat, setelah itu semua gelap
dahayu tidak mengingat apapun.
Hancurnya diri sang putri tidak lagi hanya sebatas
raga, jiwanya pun hancur lebur setelah mahkota nya diambil
paksa oleh segerombolan orang yang menyerang
keluarganya sewaktu itu, trauma mendalam tidak terelakan.
Hingga saat itu dia tetap berada dalam sekelompok orang
yang menolongnya, mereka membiayai biaya rumah sakit
juga membiarkan dahayu tinggal dirumah mereka, dalam
hatinya dahayu akan membalas semua kebaikan yang
mereka lakukan pada dirinya, juga akan membalaskan
dendam demi nyawa ayah ibunya yang ditarik dengan paksa
oleh orang-orang bejat itu.

DURI TAJAM MILIK MAWAR

Rasenja Kemuning Bestari

S iapa bilang menjadi anak satu-satunya adalah sebuah


berkah tak terhingga? Rasenja, katanya dia lahir saat
swastamina hendak hadir dengan lembayung yang
mulai mewarnai nabastala dengan indahnya. Lahir dalam
keluarga serba berkecukupan namun terkadang serba

20
kekurangan membuat rasenja tumbuh menjadi gadis mandiri
yang kasar, dalam hidupnya hanya ada hal yang didapat dari
kerja keras, sang ayah yang tidak dapat diandalkan juga sang
ibu yang banyak menuntut membuat nya hatinya semakin
lama semakin membeku.
Dituntut menjadi yang paling terbaik dari yang
terbaik tanpa sokongan dari siapapun membuat rasenja mau
tidak mau mati-matian bersaing dengan teman seusianya
yang tumbuh normal dengan kebahagiaan dari kedua orang
tuanya, hal yang paling rasenja benci saat pulang adalah
teriakan dari sang ibu dan ketidak pedulian sang ayah. Apa
yang rasenja harapkan dari keluarganya? Tidak ada.
Hidupnya yang terlalu mandiri membuat nya mempunyai
harga diri yang dia junjung tinggi juga arogansi yang tak
terbantahkan, kerap kali arogansi nya mambwa nya dalam
cek-cok tak terelan dengan sang ibu, membuat dia mau tidak
mau harus tidur diluar rumahnya setelah bertengkar hebat
dengan sang ibu. Lalu ayahnya? Jangan pernah sebut itu
peran ayahnya dalam hidup rasenja karena sedikpun
sejengkal pun dia tidak ada membantu, kehidupan rasenja
yang pahit semakin menjadi setelah dia mengetahui bahwa
sang ibu berselingkuh dengan seorang kenalan lama ibunya.
Sangat sial hidup seorang rasenja ini.
Pernah malam itu dia menanyakan siapa pria itu dan
yang dia dapat hanya tamparan juga caci maki tiada
tandingan yang dapat menghancurkan perasaannya sekuat
apapun dia, rasenja hanya seorang gadis belia yang
menginginkan sebuah *kenormalan* dalam keluarganya.
Hingga sebuah malam membuat dia membulatkan tekatnya
untuk pergi dari rumah yang rasanya seperti neraka itu. Hari
dimana sang ibu membawa selingkuhannya kedalam rumah
dan bersikap sangat baik dengan nya, cuih betapa banyak
topeng yang kau punya ibu tanpa tau bahwa sang anak sudah

20
sangat hancur hatinya sosok yang harusnya menjadi teladan
hidupnya malah mengajarkan hal yang tidak benar pada sang
anak. Dan pada malam itu rasenja pergi, hanya dengan
berbekal beberapa potong kain bajunya dia memulai
kehidupan jalanan nya yang keras. Ya setidaknya dijalnan itu
dia tidak menemukan orang yang memintanya menjadi apa
yang mereka inginkan tanpa mengulurkan sedikitpun
dukungan.
Tanpa disadari, rasenja telah menjadi sasaran
sekelompok orang yang ingi merekrut dia dalam sebuah
organisasi, ya BARA ANGKARA kembali menemukan
anggota mereka, anggota terakhir yang akan melengkap
formasi mereka.

P endiam tapi perasa, Sunyi tapi mematikan. Ganendra


Damien Adiyasa, code name Poseidon. Ia merupakan
otak dari Bara Angkara, penyusun rencana, pematang
strategi. Ia sadar akan bakat itu diumur yang masih muda, 7
tahun di mana saat itu keluarga Damien lagi berantakan,
ayah kandung nya yang sudah tiada, ibu kandungnya yang
menikah lagi dan memiliki ayah tiri yang kejam tak
membuat Damien tinggal diam. Ia Menyusun rencana untuk
pergi dari rumah, ia mengunjungi banyak tempat dan
menginap di mana saja, kolong jembatan, terminal bus,
bangku taman, bahkan di depan teras rumah orang lain, ia
tak keberatan dengan gaya hidup seperti itu, asal ia jauh dari
rumah nya. Ia pun menginap tetap di kos kecil tempat
dimana ada keluarga kecil yang menempati kos tersebut.
Ia akhirnya diadopsi oleh mereka, ia pun disekolahkan di
sekolah yang mahal. walau telat 2 tahun untuk anak
sekelasnya,tetapi ia dengan mudah melewati pelajaran

20
pelajarannya. Ia menamatkan sekolah dasar hanya 4 tahun.
Tapi Karena biaya sekolahnya yang mahal, keluarganya tak
sanggup untuk melanjutkan Pendidikan Damien dengan
terpaksa mereka memberi tahu tentang situasi mereka saat
itu ke Damien,tetapi Damien hanya tertawa lalu berbisik ke
mereka “aku tak butuh semua itu, yang ku hanya dapat dari
mereka hanya Pendidikan dasar yang sebelumnya ku sudah
teliti dan tahu”. Damien sebenarnya tahu kalau Pendidikan
dia sangat penting, tetapi di lain sisi dia tak mau
memberatkan kedua orang tua asuh nya, semenjak saat itu ia
bekerja serabutan menjadi caddy, ojek payung, pemungut
bola golf, gardener.
Setelah 2 tahun tidak sekolah dan hanya bekerja, akhirnya ia
mandaftar sekolah lagi dengan uang nya yang cukup sampai
ia lulus sekolah. Disaat itulah ia bertemu dengan Rajawali
Januar Bhaskara, si pemimpin Bara Angkara.
“Si Otak dan Si Otot”, itulah panggilan mereka berdua.
Bagai Peluru dan pelatuk, mereka tak bisa dipisahkan.
Hingga muncul pemikiran dari Damien untuk memanfaatkan
Raja sebagai penghasil uang,anehnya Raja setuju jika
hasilnya dibagi rata. Damien berhenti bekerja serabutan saat
itu dan langsung terjun ke dunia malam dimana aktivitas
gelap selalu mendapatkan penghasilan yang bagus. Tak
lama, Ia dan Rajawali menjadi berandalan yang ditakuti di
satu kota dalam kurun satu minggu. Semua orang di kota itu
kenal dengan Raja, berbeda dengan Damien ia selalu
mengganti nama panggilannya supaya orang tua asuh nya
tidak tahu kalau ia kerja seperti kriminal.
Pada suatu hari, musuh Terbesar Damien dan Raja, Baron
dan komplotannya tahu semua tentang kehidupan Damien,
nama asli nya, tempat tinggalnya, nama orang tuanya.
Mereka sudah melacak itu semua, dengan niat untuk
menguasai dunia berandal di kota tersebut yang sekarang

20
dipegang oleh Raja dan Damien. Baron dan komplotannya
langsung menyusun rencana untuk menyekap Raja dan
Damien di tempat persembunyian nya. Raja dan Damien di
tempat persembunyiannya mendengar suara ketukan pintu
*tok* *tok* *tok* Raja membuka pintu nya tiba tiba
*PLAK* Raja terkapar dan Damien terkejut melihat Baron
dan komplotannya lalu dia berbisik “Kok bi—” *DUG*
sebelum ia menyelesaikan kalimat nya iya dipukul dari
belakang hingga taksadarkan diri. Baron lalu membawa
mereka berdua ke tempatnya, mereka berdua di interogasi
oleh Baron.
“Beri tahu uang yang kalian simpan berada dimana atau satu
dari kalian akan di cabut gigi nya dengan paksa” ucap Baron
dengan nada mengancam. Mereka berdua pun diam,
“Masih terdiam? Oke,Penjaga tolong bawa mereka kesini”.
Damien terkejut karena yang di seret ke dalam adalah orang
tua Damien. Lalu Baron mengucap “Haha memang sudah
waktunya untuk Reuni Keluarga ya? Tidak perlu lama lama
Ganendra Damien Adyaksa, beri tahu kami atau orang tua
mu ini yang akan merasakan penderitaan yang semestinya
kamu yang dapat” Damien hanya bisa diam dengan tatapan
kosong, Raja menyaut “WOI BANGSAT, SIKSA KAMI
SAJA JANGAN ORANG TUA DAMIEN”. *BRAK* Raja
dipukul sampai tak sadarkan diri, Damien masih terkejut
dengan kehadiran orang tua nya,
“Hey Damien kamu gak mau confess kah? Atas segala
perbuatan mu selama ini”. Damien lalu confess kepada orang
tua nya “Maaf yah, bu. Aku selama ini bekerja di bawah
nama kriminalitas, aku mendapat duit banyak dari kehidupan
itu, itu juga merupakan alasan aku tak pulang lama ke
rumah”. Orang tua nya lalu terkejut karena omongan
Damien, tiba tiba bunyi *BUGH* Baron memukul ayah asuh
Damien. Damien tak sanggup lagi untuk melihat orang tua

20
asuh nya disiksa ia lalu menangis sambal teriak “STOP,
PUKUL AKU SAJA,JANGAN MEREKA”. Baron masih
tetap memukuli ayah nya hingga sekarat, ibu nya langsung
melindungi suami nya tetapi terkena pukulan linggis Baron
hingga pingsan. Damien sudah tak tahan lagi melihat
penyiksaan itu, ia marah se marah marahnya, ia melepas
ikatan tangan dan kaki nya lalu menyerang Baron dari
belakang menggunakan kursi plastik yang ia duduki tadi.
Baron langsung tak sadarkan diri,lalu Damien memukulinya
hingga muka nya sudah tak terbentuk lagi, ayahnya melihat
itu secara sekilas sebelum pingsan. Damien saat itu tak
sadar, seperti kerasukan, insting dewa. Baron tewas di
tempat karena pendarahan di kepala nya. Damien lalu sadar
dan menghampiri ayah nya yang sudah sekarat dan berkata
“kamu anak yang baik Damien, kamu anak yang baik—”.
Tak lama, polisi datang ke tempat tersebut dan langsung
menahan Raja dan Damien.
Berpisah dengan ayahnya dan ibu nya yang langsung dibawa
ke runah sakit. Raja dan Damien lalu ditahan dan divonis 5
& 1 tahun penjara atas dakwaan pembunuhan
berencana. Disaat penjara, Damien lalu menjadi napi yang
disiplin, berbeda dengan Raja yang malah menjadi
berandalan. 5 bulan berlalu Raja akhirnya bebas, Damien
lalu mengirimi dia surat dengan rasa terima kasih dan
selamat bebas. Raja hanya bisa tersenyum melihat itu. 7
bulan berlalu. Akhirnya Damien bebas, ia langsung ke rumah
orang tua asuh nya. Ia menjenguk mereka dan sangat terkejut
ternyata ibu asuhnya mengandung adiknya. Ia akhirnya
bersumpah untuk menjaga adiknya tersebut dari hal hal yang
ia sudah jalani di kehidupannya. Ia sangat menyesali
perbuatannya selama ini, tapi dalam dirinya nikmat dan
berada di zona nyaman saat melakukan semua itu.

20
Ia Kembali menyendiri tapi tanpa rencana sampai ia
menemui surat misterius yang bertuliskan “Bertemu bukan
berarti berpisah, sampai jumpa kawan lama ku. Ikuti alamat
ini. Jalan Argakyasa taman Lavender blok A”. Ia langsung
mengingat semuanya tentang Raja dan langsung berfikir
“Teka teki yang bodoh, anak tk pun bisa menyelasaikan ini,
Ja”.

20

Anda mungkin juga menyukai