DISUSUN OLEH
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BOROBUDUR JAKARTA
OTSUS
1. Nomor putusan :
Nomor 1038/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Brt.
a. Christian Tarigan. Tempat kedudukan jl. Dr Semeru Gg. IV No.34 Rt.001 Rw.
009 Kel.Grogol Kec.Grogol Petamburan Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta.
( Penggugat/Pemohon)
b. Marc Chiko Tarigan. Tempat kedudukan jl. Dr Semeru Gg. IV No.34 Rt.0001
Rw.009 Kel.Grogol Kec. Grogol Petamburan Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta.
( Tergugat/Termohon )
3. Kasus Posisi/Kronologi :
4. Analisi Putusan :
Kasus pertanahan itu sendiri dibedakan menjadi tiga bagian antara lain ;
1. Sengketa Pertanahan, yaitu perselisihan antara orang perseorangan, badan
hukum, atau lembaga yang tidak berdampak luas.
2. Konflik Pertanahan, yaitu perselisihan tanah antara orang perseorangan,
kelompok, golongan, organisasi, badan hukum, atau lembaga yang mempunyai
kecederungan atau sudah berdampak luas.
3. Perkara Pertanahan, yaitu perselisihan tanah yang penanganan dan
penyelesaiannya melalui lembaga peradilan.
Kemudian, sengketa tanah sendiri dibagi dalam tiga klasifikasi yaitu,
1. Kasus Berat, yang melibatkan banyak pihak, mempunyai dimensi hukum yang
kompleks, dan/atau berpotensi menimbulkan gejolak sosial, ekonomi, dan politik.
2. Kasus Sedang, meliputi antar pihak yang dimensi hukum dan/atau
administrasinya cukup jelas yang jika ditetapkan penyelesaiannya melalui
pendekatan hukum dan administrasi tidak menimbulkan gejolak sosial, ekonomi,
dan politik.
3. Kasus Ringan, yakni pengaduan atau permohonan petunjuk yang sifatnya teknis
administratif dan penyelesaiannya cukup dengan surat petunjuk ke pemohon.
Dalam hal ini yang dapat saya cermati dari putusan pengadilan ialah, sengketa tanah
merupakan konflik yang banyak terjadi. Demi dapat beralihnya hak milik atas tanah,
pendaftaran status tanah wajib dilakukan sesuai prosedur dan memerhatikan
kepentingan orang lain yang mengikat objek maupun subjek dari suatu peristiwa
hukum demi terhindarnya sengketa yang dapat merugikan hak-hak orang yang
berkepentingan.