Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : SAMSUDIN ABDUL

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 04197961

Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4321/Hukum Tata Pemerintahan

Kode/Nama UPBJJ : 89 / TERNATE

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
IPEM4321-2

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.1 (2022.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : IPEM4321/Hukum Tata Pemerintahan
Tugas 1

No. Soal
SENGKETA ANTARA I NYOMAN TRI SANTOSO MELAWAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN
BPN KABUPATEN SLEMAN

Contoh kasus:
Sengketa perkara antara I Nyoman Tri Santoso melawan Kepala Kantor Pertanahan BPN
Kabupaten Sleman, gugatan diajukan ke PTUN Yogyakarta Tgl 11 Juli 2014. Objek gugatan adalah
Keputusan TUN yang diterbitkan oleh Tergugat yang berupa sikap diam Tergugat terhadap surat
permohonan penggugat No. Eska-26.01.14/TUN, Tgl 27 Januari 2014, perihal Pencoretan Balik Nama
pada SHM No.: 6031/Wedomartani dari Atas Nama: I Nyoman Tri Santoso. Dalil/alasan diajukan oleh
penggugat:
a). Penggugat memiliki sebidang tanah (Surat Hak Milik Atas Tanah (SHM) N. 6031/Wedomartani, Surat
Ukur tanggal 06/7/2002 No.02435/2002, seluas 1.499m2 di Desa Wedomartani, Kecamatan
Ngemplak Kabupaten Sleman a/n I Nyoman Tri Santoso SIP;
b). Berdasarkan keputusan tergugat, hak atas tanah penggugat dialihkan haknya/dibalik nama kepada
Sdr. Ikhsan berdasarkan Akta Jual Beli (AJB) No. 29/2010 Tgl 02 Maret 2010;
c). Oleh tergugat pada SHM tersebut dibebani hak tanggungan (HT) No. 4822/2010 Peringkat Pertama
atas nama PT BRI (Persero) TBK berkedudukan di Jakarta Pusat sebagai jaminan pelunasan hutang
Rp. 2.000.000.000,-;
d). Penggugat tidak pernah menjual hak atas tanah dan tidak kenal Ikhsan, tidak menjaminkan pelunasan
hutang sebesar dua milyar dan tidak pernah memberikan kuasa kepada PT BRI (Persero) TBK di
Jakarta sehingga penggugat selaku pemilik hak merasa dirugikan;
e). de facto tanah dan bangunan tersebut sejak dimiliki penggugat Th 2008 s.d. sekarang tetap dikuasai
dan digunakan oleh penggugat, tidak pernah beralih penguasaannya kepada Ikhsan;
f). Penggugat memohon kepada tergugat untuk mencoret balik nama/peralihan hak dari atas nama I
Nyoman Tri Santosa kepada Ikhsan pada buku tanah tersebut dan mencoret penerbitan hak berupa
Hak Tanggungan atas nama PT. BRI (Persero) Tbk;
g). Namun tergugat tidak menjawab surat permohonan penggugat atau tidak mengeluarkan keputusan
yang menjadi kewajibannya, maka hal tersebut disamakan dengan Keputusan TUN (Pasal 3 ayat (1)
UU 5/1986 tentang PTUN), atau disebut keputusan negatif fiktif. Sikap diam tergugat tersebut
dianggap juga telah mengeluarkan keputusan penolakan (Pasal 3 ayat (3) UU 5/1986 tentang PTUN).
Merasa dirugikan maka penggugat mengajukan gugatan terhadap “keputusan diam” dari Kepala
Kantor Pertanahan BPN Kabupaten Sleman sebagai tergugat, atas permohonan penggugat hingga
jangka waktu yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, Tindakan tergugat tersebut
dianggap melanggar peraturan perundangundangan yang berlaku dan melanggar asasasas umum
pemerintahan yang baik. Pelanggaran tersebut adalah melawan asas kepastian hukum, proporsionalitas
dan profesionalitas yang tidak dijalankan oleh tergugat dalam melaksanakan kewajibannya. Sehingga
tindakan tergugat Kepala Kantor Pertanahan BPN Kabupaten Sleman merupakan tindakan cacat hukum
administrasi dalam proses peralihan hak milik atas tanah dari Tri Nyoman Santosa kepada Ikhsan.
Tergugat telah lalai, tidak profesional dan tidak proporsional untuk menindaklanjuti permohonan
penggugat, dengan bersikap diam sehingga perbuatan tergugat melanggar ketentuan AAUPB.
Kasus ini berkait dengan kasus pidana yang dilakukan Ikhsan, sehubungan dengan tindakan
penipuan dan penggelapan yang dilakukannya terhadap Surat Hak Milik (SHM) atas tanah I Nyoman
Santosa yang digunakan untuk meminjam uang di Bank BRI (Persero) Tbk Jakarta Pusat sebesar dua
milyar. Sehingga pihak kepolisian menetapkan Ikhsan sebagai DPO karena melarikan diri. Kasus ini juga
terkait dengan kasus investasi antara Ikhsan dengan istri penggugat berama Ny. Inana Musailimah, yang
berencana bekerjasama usaha minyak goreng di lokasi rumah tinggal I Nyoman Santosa yag

1 dari 2
IPEM4321-2

sertipikatnya beralih ke Ikhsan. Kasus ini juga disidangkan di PN Sleman dengan kasus dugaan kejahatan
penipuan dan/atau penggelapan yang dilakukan oleh Ikhsan namun Ikhsan tidak diketemukan.

Sumber: Jurnal Civics, Volume 14, Nomor 1, Mei 2017


Saturday/12/09/2020/07.25
Catatan/Disclaimer: Text di atas merupakan ekstraksi/saduran/kutipan/pemuatan-ulang berita, dan hanya
dipergunakan untuk keperluan Tugas Mata Kuliah (TMK) mahasiswa Ilmu Hukum
Universitas Terbuka. Naskah ini akan dimusnahkan setelah pemberian TMK berakhir.

Pertanyaan:
Menyimak contoh kasus peristiwa hukum sebagaimana yang terjadi dideskripsikan di atas,

1). Jelaskan apakah kasus sengketa antara I Nyoman Tri Santoso melawan Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Sleman tersebut di atas telah memenuhi ciri-ciri sengketa hukum dalam lingkup PTUN?;

2). Jelaskan risionel mengapa dengan tergugat tidak menjawab surat permohonan penggugat atau tidak
mengeluarkan keputusan yang menjadi kewajibannya (diam), maka hal tersebut disamakan dengan
Keputusan TUN?

3). Jelaskan apakah ada atau tidaknya peluang dilakukan penyelesaian sengketa tersebut melalui ADR
(Alternatif Dispute Resolution), jelaskan?

2 dari 2
IPEM4321-2

Jawaban;

1. Kasus sengketa I Nyoman tri santoso merupakan ciri-ciri sengketa dalam lingkup hukum dalam
PTUN tetapi gugatan penggugat ini tidak diterima oleh majelis hakim dengan alasan sebagai berikut;
- Gugatan penggugat sudah kadaluwarsa
- Gugatan kabur atau tidak jelas; berdasarkan saksi-saksi telah terjadi proses jual beli tanah antara istri I
Nyoman Santoso dengan sdr ikhsan yang dinyatakan DPO yang tidak pernah datang sewaktu
dipanggil di persidangan PTUN Yogyakarta walaupun telah dipanggil di persidangan secara
patut.majelis hakim dalam pertimbangannya juga mendalilkan pendapat dari para ahli seperti
Indroharto dalam bukunya” usaha memahami UU tentang peradilan tata usaha mengenai pengertian
kepentingan dalam kaitanya dengan hukum tata usaha negara yang harus dilindungi oleh hukum dan
kepentingan proses, artinya apa yang hendak dicapai dengan melaukan suatu proses gugatan yang
bersangkutan di samping itu majelis hakim menyatakan bahwa penggugat ialah seorang badan hukum
perdata mempunyai kepentingan menggugat(hak gugat),apabila ada hubungan kausal langsung antara
keputusan tata usaha negara yang digugat dengan kerugian atau kepentingannya.
2. Hakim mempertimbangkan bahwa dalam hukum acara Peradilan Tata Usaha Negara tidak tertulis ada
adagium “Point d’interetst-Point d’action” yang artinya bila ada kepentingan, maka di situ baru
boleh mengajukan gugatan/berproses. Oleh karena telah terjadi peralihan hak atas tanah dari I Nyoman
Santosa yang berdasarka keterangan saksi Notaris Endang SumarnisngsihSH, Mkn, notaris
di Sleman ke sdr Ikhsan dengan akta jual beli yang dilakukan proses jual beli antara istri penggugat (I
Nyoman Santosa) dengan sdr Ikhsan maka majelis hakim menilai tidak ada kepentingan langsung atau
tidak ada hubungan kausal langsung antara penggugat dengan sertifikat Hak Milik yang dikeluarkan
tergugat atas nama Ikhsan. Hal ini juga
merupakan alasan majelis hakim menolak gugatan Penggugat. hakim. Menurut penilaian hakim
tidak ada pelanggaran peraturan perundangan yang berlaku dari sisi Hukum administrasi
Negara terhadap tindakan yang dilakukan oleh tergugat Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
Sleman. Tindakan pelanggaran terhadap asas-asas umum pemerintahan yang baik yakni asas
kepastian hukum, proporsionalitas dan profesionalitas menurut penilaian hakim juga tidak
terbukti dalam sikap diam pihak tergugat.

3. Dari kasus diatas penyelesaian sengketa melalui ADR( alternatif dispute resolution) sangat tidak
memungkinkan bagi kedua bela pihak yaitu tergugat dan penggugat dalam masalah ini tidak mungkin
diselesaikan dengan ADR di karenakan ADR merupakan konsep penyelesaian konflik atau sengketa
walaupun dalam masyarakat tradisonal di indonesia, ADR telah diterapkan dalam menyelesaikan
konflik-konflik tradisional,diluar pengadilan secara kooperatif yang diarahkan pada suatu kesepakatan
3 dari 2
IPEM4321-2

atau solusi terhadap suatu konflik atau sengketa yang bersifat” menang-menang” (win-win) yang
mencerminkan kepentingan atau memenuhi kebutuhan seluruh pihak dikarenakan kasus ini berkaitan
dengan kasus pidana dan perdata. Menurut pertimbangan hakim ranah persoalan ini juga bukan
merupakan kompetensi absolut dari PTUN Yogyakarta dan gugatan telah lewat waktu (kadaluwarsa)
sehingga gugatan penggugat ke PTUN Yogyakarta tidak di terima oleh Majelis Hakim.

4 dari 2

Anda mungkin juga menyukai