Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN TAHUNAN KONTRAK DAERAH

DOKTER FUNGSIONAL
PUSKESMAS SAPEKEN
TAHUN 2021

OLEH
dr. DANANG KURNIAWAN SAPUTRA

PULAU SAPEKEN
PUSKESMAS SAPEKEN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP
PROVINSI JAWA TIMUR
LAPORAN TAHUNAN KONTRAK DAERAH

DOKTER FUNGSIONAL
PUSKESMAS SAPEKEN
TAHUN 2021

Oleh:
dr. DANANG KURNIAWAN SAPUTRA
DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SAPEKEN
KABUPATEN SUMENEP
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Tahunan Dokter kontrak daerah Pulau Sapeken oleh:


Nama : dr. Danang Kurniawan Saputra
NITK : 3529110162021017
Jabatan : Dokter Fungsional
Telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada kepala Puskesmas Sapeken dan
Kasubbag TU Puskesmas Sapeken.
Telah disetujui dan disahkan pada tanggal 31 Desember 2021

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sapeken Ka. Sub. Bag TU Puskesmas
Sapeken

SUHARTO, AMd.Gz. SKM MABNU, AMd, Kep


NIP: 19690329 199203 1 007 NIP: 198103262005011007
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya, maka Laporan tahunan dokter kontrak daerah di puskesmas Sapeken
ini dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam melaksanakan tugas banyak mengalami hambatan dan tantangan, tapi


demi untuk melaksanakan tugas semua itu tidak menjadi halangan, tetap semangat
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

Laporan tahunan ini merupakan salah satu persyaratan untuk perpanjangan


kontrak daerah.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan Rahmat dan HidayahNya kepada
kita semua, Amin.

Sumenep, 31 Desember 2021

Dokter Kontrak Daerah

dr. DANANG KURNIAWAN SAPUTRA


NITK : 3529110162021017
DAFTAR ISI

JUDUL
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 ANALISA SITUASI
1.2.1 WILAYAH
1.2.2 SASARAN
1.2.3 SARANA-PRASARANA
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 PERENCANAAN
2.2 PENGORGANISASIAN
2.3 PELAKSANAAN PELAYANAN
2.3.1 RENCANA KERJA TAHUNAN
2.3.2 PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
2.3.3 PROGRAM KESEHATAN GIZI MASYARAKAT
2.3.4 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR
2.3.5 PROMOSI KESEHATAN YANG TERKAIT DENGAN
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR
2.3.6 PENGOBATAN SEDERHANA SESUAI KEWENANGAN
2.3.7 UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN SESUAI TUGAS
YANG DIBERIKAN KEPALA PUSKESMAS
BAB III HASIL KEGIATAN DAN ANALISA
3.1 PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
3.2 PROGRAM KESEHATAN GIZI MASYARAKAT
3.3 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR
3.4 PROMOSI KESEHATAN YANG TERKAIT DENGAN
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR
3.5 PENGOBATAN SEDERHANA SESUAI KEWENANGAN
3.6 UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN SESUAI TUGAS
YANG DIBERIKAN KEPALA PUSKESMAS
BAB IV HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH
4.1 HAMBATAN
4.2 PEMECAHAN MASALAH
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
BAB VI LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara
yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
setinggi tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia yang dirumuskan
sebagai “ Indonesia sehat “ sedangkan salah satu kunci keberhasilan
pembangunan kesehatan adalah mengaktualisasikan Paradigma Sehat,
sebagai gerakan nasional.
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Tahun 2012 menyebutkan antara
lain bahwa pelaksanaan SKN ditekankan pada peningkatan perilaku dan
kemandirian masyarakat, profesionalisme sumber daya manusia kesehatan,
serta upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif
dan rehabilitatif.
Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok
(Depkes RI 1991). Oleh karena itu puskesmas mempunyai wewenang dan
tanggung jawab terhadap wilayah kerjanya. Wilayah kerja puskesmas
meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan
penduduk, luas daerah geografis dan keadaan instruktur serta lainnya
merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja
puskesmas. Dalam wilayah kerjanya tidak hanya berfungsi sebagai pemberi
pelayanan kesehatan namun sebagai penggerak Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat (PKM) guna meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat.
Visi pembangunan di Jawa Timur yaitu “Mewujudkan Masyarakat
Jawa Timur yang Makmur dan berakhlak di dalam NKRI” dengan misinya
“Makmur Bersama Wong Cilik”
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan di Jawa Timur tersebut,
perlu dilakukan pendekatan akses dan peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi tingginya di Jawa Timur.
Dengan demikian Puskesmas Sapeken sebagai Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Kesehatan Kabupaten Sumenep dalam rangka
pengembangan, pembinaan dan pemerataan serta pelayanan kesehatan
mempunyai peranan penting sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan
tingkat pertama masyarakat di Kecamatan Sapeken.

1.2 ANALISA SITUASI UMUM


Nama pulau sapeken sendiri berdasarkan keterangan masyarakat
berarti sepekan atau satu pekan. Sapekan tersebut awalnya sebutan terhadap
pulau yang dulunya disinggahi oleh pelaut pelaut untuk berteduh atau
beristirahat saat melaut yang kebetulan berada dipulau tersebut selama
sepekan sehingga lama kelamaan ucapannya menjadi sapeken.
Kecamatan Sapeken merupakan salah satu Pulau yang padat
penduduk. Secara geografis dan administrasi Pulau Sapeken berbatasan atau
dekat dengan pulau Kalimantan,pulau Sulawesi dan pulau Bali,sehingga ada
keterkaitan suku, adat dan budaya yang ada ketiga pulau tersebut .Hal ini
dapat terlihat dengan adanya jenis suku bangsa yang ada
disapeken,diantaranya suku Madura, suku Bajo,suku Mandar,suku Bugis
dan suku Bali. Bahkan jika dilihat dari bangunan rumah-rumah penduduk
mayoritas masih menempati rumah Adat.
Kecamatan Sapeken memiliki potensi unggulan di bidang kelautan
seperti berbagai jenis ikan, kepiting, cumi-cumi dan rumput laut. Selain itu,
Kecamatan Sapeken juga memiliki potensi Migas yang selama ini telah
banyak memberi kontribusi terhadap Daerah. Disamping potensi dibidang
kelautan tersebut, terdapat juga potensi lainnya dibidang perkebunan, seperti
kelapa dan jagung, kemudian juga kayu jati. Dan ditunjang dengan kondisi
geografisnya juga, Kecamatan Sapeken memiliki keindahan bawah laut,
dengan terumbu karang, dan juga pantainya, yang tentunya bisa menjadi
potensi wisata yang sangat menjanjikan apabila dikeloladan dilestarikan
dengan baik.
Segala potensi yang ada di Kecamatan tersebut tentu saja masih
memerlukan pembinaan dan bantuan usaha atau permodalan dengan
harapan pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di
Kecamatan Sapeken pada khususnya,namun pertumbuhan ekonomi
masyarakat dalam tiga tahun terakhir ini menunjukkan adanya
perkembangan yang cukup signifikan, sebagai pengaruh adanya program
pemerintah yang sifatnya langsung menyentuh kepada kepentingan dan
kebutuhan masyarakat.
1.2.1 WILAYAH
Luas wilayah Kecamatan Sapeken adalah seluas 20.188,724 Ha
berada pada ketinggian dibawah 500 m dari permukaan laut atau disebut
juga sebagai daerah dataran rendah. Kondisi topografisnya wilayah Sapeken
secara keseluruhan memiliki tingkat kemiringan tanah kurang dari 30 %
atau termasuk kategori daerah landai.
 Wilayah Perbatasan :
◦ Sebelah utara : Laut Kalimantan
◦ Sebelah timur : Laut Sulawesi
◦ Sebelah selatan : Laut Bali
◦ Sebelah barat : Laut Jawa / Madura
1.2.2 SASARAN
Jumlah penduduk wilayah Kecamatan Sapeken tercatat 53889 jiwa
terdiri dari laki-laki 26094 jiwa dan perempuan 27795 jiwa dengan
pertumbuhan penduduk 0,9 % pertahun dan kepadatan penduduk 161 jiwa
per Km2.
Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Kecamatan
Sapeken adalah sebagai berikut :
 Belum sekolah : 2.006 jiwa
 Tidak tamat sekolah : 1.355 jiwa
 Tamat SD / sederajat : 28.930 jiwa
 Tamat SLTP / sederajat : 9.730 jiwa
 Tamat SLTA / sederajat : 1.983 jiwa
 Tamat akademi / sederajat : 220 jiwa
 Tamat PT / sederajat : 128 jiwa
 Buta huruf : 2.025 jiwa
Jumlah dusun, RT dan RW berdasarkan luas wilayah di kepulauan
Sapeken adalah sebagai berikut :

1.2.3 Luas Jumlah SARA


No Pulau (Km2) Dusun RT RW NA-
1 Sabuntan 22.36 4 18 6
2 Paliat 46.89 6 14 6
3 Sapeken 2,12 11 50 13
4 Sasiil 4.26 4 15 4
5 Sepanjang 73.44 6 31 6
6 Tanjung Kiaok 26,96 4 21 4
7 Pagerungan Kecil 2.76 4 29 8
8 Pag. Besar 3.12 5 20 10
9 Sakala 9,58 5 11 5
10 Sadulang Besar 4,34 6 16 10
11 Saur Saebus 9,86 5 18 5
Jumlah 201.88 56 241 77
PRASARANA
 Puskesmas : 1 buah
 Pustu : 7 buah
 Polindes : 18 buah
 Ponkesdes : 11 buah
 Ponkestren : 3 buah
 Masjid : 80 buah
 Mushollah : 91 buah
 Fasilitas Olahraga : 50 buah
 Penggunaan tenaga listrik selama 24 jam untuk daerah daratan Sapeken
dan sebagian lagi menggunakan bantuan listrik tenaga surya pada
daerah-daerah kepulauan sekitar.
 Alat transportasi masyarakat antara lain : Becak, odong-odong, sepeda
motor, gerobak, perahu motor, sampan (perahu kayu kecil),
 Sarana air bersih bersumber dari air tanah yaitu sumur yang dimiliki
dan dari PDAM yang dikelola oleh HIPPAM dan dialirkan kerumah
rumah melalui pipa.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 PERENCANAAN
Perencanaan adalah proses atau kegiatan menetapkan apa yang kita
kerjakan dimasa yang akan datang baik mengenai waktu, jumlah, dan
mutunya dalam rangka mencapai sasaran tertentu. Bila perencanaan tersebut
dapat dicapai dan diselesaikan dengan lebih baik dan rinci maka tujuan
usaha ini dapat dicapai dan diselesaikan dengan lebih memuaskan karena
dapat diselesaikan menurut urutan tingkatan penting. Perencanan biasanya
dibagi menjadi jangka panjang misal untuk 1-2 tahun, jangka menengah
untuk lima tahun dan jangka pendek atau rencana tahunan.

2.2 PENGORGANISASIAN

Kepala Puskesmas
Suharto, AMd.Gz.SKM

Ka. TU Puskesmas Dokter Fungsional


Mabnu, AMd. Kep. dr. Danang K. Saputra
dr. Anisah K. Ummah

Keterangan:
--------- Garis koordinasi
Garis pertanggung jawaban

2.3 PELAKSANAAN PELAYANAN


Pelakasanaan atau tata kerja berdasaran organisasi yang ada atau
yang dibentuk, semua kegiatan pelayanan pasien selama 7 X 24 jam (pagi,
sore, dan malam). Pelaksanaan kegiatan selalu berlandaskan efektivitas,
efesiensi dan produktifitas.
2.3.2 PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

Tabel 2.1 Program Kesehatan Lingkungan


No Jenis Pelayanan Program Kerja
1 Upaya Kesehatan Lingkungan a) Penilaian rumah sehat
      ~ komponen rumah
      ~ sarana sanitasi  
      ~ perilaku penghuni
        ~ binatang peliharaan

2.3.3 PROGRAM KESEHATAN GIZI MASYARAKAT

Tabel 2.2 Program Kesehatan Gizi Masyarakat


No Jenis Pelayanan Program Kerja
1 Upaya perbaikan gizi a) Penyuluhan  
  Masyarakat   b) Kunjungan kasus masalah gizi
      c) Kunjungan balita BGM
      d) Pemberian tablet Fe

2.3.4 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT


MENULAR

Tabel 2.3 Progaram Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular


No Jenis Pelayanan   Program Kerja    
1 Upaya pelayanan pencegahan a) Penyuluhan  
  dan pemberantasan penyakit b) Surveilance berbasis masyarakat
  menular dan tidak menular c) Pemeriksaan jentik
      d) Kunjungan keluarga penyakit
      menular dan tidak menular
      e) Kunjungan rumah pemantauan
      minum obat penyakit menular

2.3.5 PROMOSI KESEHATAN YANG TERKAIT DENGAN KESEHATAN


LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Tabel 2.4 Promosi Kesehatan terkait Kesehatan Lingkungan dan pemberantasan


Penyakit Menular dan Tidak Menular
No Jenis Pelayanan Program Kerja
1 Promosi kesehatan terkait a) penyuluhan
  kesehatan lingkungan dan b) melaksanakan dan memonitor
  pemberantasan penyakit kegiatan PHBS
  menular dan tidak menular c) Pembinaan Pulau siaga
      d) pembinaan posyandu lansia
        e) rapat koordinasi lintas sektor
2.3.6 PENGOBATAN SEDERHANA SESUAI KEWENANGAN
Tabel 2.5 Kegiatan Pengobatan sederhana menurut kewenangan meliputi:
No Jenis pelayanan Program kerja
1 Pengobatan sederhana sesuai a) Pelayanan Poli Rawat Jalan
kewenangan b) Pelayanan IGD
c) Pelayanan Poned
d) Pelayanan Rawat Inap

2.3.7 UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN SESUAI TUGAS YANG


DIBERIKAN KEPALA PUSKESMAS

Tabel 2.6 Penanganan Covid19


No Jenis Pelayanan Program Kerja
1 Skreening Covid19 a) Pelayanan screening Covid19
b) Pemeriksaan pasien
c) Pemantauan pasien bergejala
2 Perawatan Pasien Covid19 a) Pemeriksaan
b) Perawatan
c) Rujukan
3 Vaksinasi Covid19 a) Pelatihan Vaksin Covid19
      b) Sosialisasi Vaksin Covid19
      c) Pelaksanaan Vaksin Covid19
 
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN ANALISA

3.1 PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

Tabel 3.1 Program Kesehatan Lingkungan


No Kegiatan Sasaran Target Capaian Persentase
1 Penilaian rumah sehat 1239 % 775 65%

Tabel 3.2 Data Program Kesehatan Lingkungan


Uraia Sasara Targe 1 1 1 Tota
n n t 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 l %
PHBS   100 6 6 7 7 8 6 5 6 7 6 6 5 65  

Berdasarkan tabel 3.1 diatas penilaian rumah sehat dalam setahun


dalam persentase sebanyak 65% rumah yang mana penilaian dilaksanakan
door to door dengan mengisi kuesioner. Dari jumlah rumah yang ada di
Pulau Sapeken pencapaian tersebut kurang maksimal. Dikarenakan kondisi
saat ini yang masih dalam status pandemi.

3.2 PROGRAM KESEHATAN GIZI MASYARAKAT

Tabel 3.3 Program Kesehatan Gizi Masyarakat


No Kegiatan Sasaran Target Capaian Persentase
1 Pendidikan/Penyuluhan 4 4 kali 0 kali 0%
2 Kunjungan keluarga kasus gizi 9 100% 0 0%
3 Kunjungan balita BGM 9 100% 0 0%
4 Pemberian tablet Fe 486 100% 486 100%
5 Pemakaian garam beryodium 46 100% 0 0%

Berdasarkan tabel 3.3 diatas penyuluhan masih belum dilaksakan.


Hal ini dikarenakan kondisi saat ini yang masih dalam status pandemi.
Kunjungan yang harusnya dilaksakan ke tempat, kita alihkan ke puskesmas
induk. Serta untuk pemberian tablet Fe tetap dilakukan pada pelayan di
puskesmas induk.

3.3 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT


MENULAR

Tabel 3.4 Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan


Tidak Menular
No Kegiatan Sasaran Target Capaian Persentase
1 Pendidikan/Penyuluhan 4 4 kali 0 kali 0%
2 Surveilance berbasis masyarakat 1 1 kali 1 kali 100%
3 Program PSN 12 12 kali 4 kali 30%
4 Kunjungan keluarga kasus 30 100% 0 0%
penyakit menular dan tidak
menular
5 Kunjungan rumah pemantauan 25 100% 0 0%
minum obat penyakit menular

Berdasarkan tabel 3.4 diatas untuk program PSN pencapaiannya


tidak maksimal karena pelaksanaannya yang seharusnya tiap bulan di
laksanakan 4 kali dalam setahun. Sehingga dibutuhkan koordinasi yang
lebih baik terutama dalam masa pandemi seperti tahun ini.

Tabel 3.5 Surveilence berbasis masyarakat


No Jenis Kegiatan Target Realisasi Persentase
1 Penyuluhan faktor resiko
penyakit 1 Pulau x 1 kali 1 Pulau x 0 kali 0%
a. PHBS
1 Pulau x 1 kali 1 Pulau x 0 kali 0%
b. Hipertensi
c. Stroke 1 Pulau x 1 kali 1 Pulau x 0 kali 0%
d. TB Paru 1 Pulau x 1 kali 1 Pulau x 0 kali 0%
e. Kusta
1 Pulau x 1 kali 1 Pulau x 0 kali 0%
f. MP ASI
g. Gizi seimbang 1 Pulau x 1 kali 1 Pulau x 0 kali 0%
h. HIV AIDS 1 Pulau x 1 kali 1 Pulau x 0 kali 0%
1 Pulau x 1 kali 1 Pulau x 0 kali 0%
2 Kunjungan rumah 0 0 0%
Pasien penyakit kronis atau post
opname

Berdasarkan tabel 3.5 diatas kegiatan penyuluhan yang bertujuan


untuk pemberantasan penyakit menular dan tidak menular sudah
dilaksanakan sesuai target. Akan tetapi pelaksanaan kali ini tidak dilakukan
oleh petugas induk, melaikan oleh petugas yang ada di pulau setempat
dengan hasil yang tetap dilaporkan ke induk.

Tabel 3.6 Data Surveilence Berbasis Masyarakat


Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
HT 42 39 27 17 42 24 13 21 4 15 37 28
ISPA 11 19 16 5 3 8 14 17 13 7 11 5
ASMA 4 8 5 1 2 3 4 2 2 1 1
DM 1 10 3 7 6 3 5 5 5 6
Diare 1 1

Berdasarkan tabel 3.6 diatas penderita Hipertensi cukup tinggi, hal


ini dikarenakan pasien yang banyak berkunjung ke Puskesmas yaitu pasien
Pra Lansia dan Lansia. Kasus hipertensi ini tinggi disebabkan pola makan
yang kurang sehat dan perilaku yang tidak sehat juga. Sehingga perlu
adanya perhatian dari petugas untuk menurunkan angka kesakitan
hipertensi.

Tabel 3.7 Kunjungan Kasus Penyakit Menular dan Tidak Menular


Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2
Tidak menular 25 25 25 25 4 24 24 24 25 25 25 25
Menular 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Tabel 3.8 Pelayanan Program TB Paru


No Uraian kegiatan program TB Paru Jumlah
1 Penderita baru tahun 2021 74
2 Masih dalam pengobatan sampai bulan desember 29
3 Selesai pengobatan dari tahun 2021 70
4 Meninggal dari tahun 2021 3

Berdasarkan tabel 3.8 diatas penderita baru pada tahun 2021


sebanyak 29 orang dan masih dalam tahap pengobatan sampai bulan
desember. Sedangkan tahun 2021 terdapat 74 penderita 70 pasien sudah
selesai pengobatan dan 3 pasien meninggal karena komplikasi penyakit.

3.4 PROMOSI KESEHATAN YANG TERKAIT DENGAN KESEHATAN


LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
Tabel 3.9 Promosi Kesehatan terkait kesehatan lingkungan dan
pemberantasan penyakit menular dan tidak menular
No Kegiatan Sasaran Target Capaian Persentase
1 Pendidikan/Penyuluhan - 1 kali 0 kali 0%
2 Melaksanakan dan monitoring PHBS - 12 kali 12 kali 100%
3 Pembinaan Pulau siaga - - - -
4 Pembinaan posyandu lansia - 12 kali 12 kali 100%
5 Rapat koordinasi lintas sektor - 2 kali 0 kali 0%

Berdasarkan tabel 3.9 diatas semua pelaksanaan dilakukan


dipuskesmas induk. Hal ini dikarenakan masih dalam kondisi pandemi.
Serta untuk koordinsi lintar sektor sebetulnya kerap dilakukan, namun
hanya dilakukan dengan cara online meeting.

Tabel 3.10 Tabulasi data pelayanan Pra Lansia dan Lansia


N PRA LANSIA LANSIA JUMLAH
BULAN
O KL KB L P KL KB L P KUNJUNGAN
1 Januari - 81 23 58 - 118 39 79 199
2 Februari 102 9 1 8 117 26 10 16 254
3 Maret 10 19 8 11 53 21 16 5 103
4 April 34 29 13 19 102 6 4 2 171
5 Mei 30 51 19 32 95 13 9 4 199
6 Juni 46 - - - 110 8 5 3 164
7 Juli 71 - - - 107 9 6 3 187
8 Agustus 88 - - - 100 9 3 6 197
9 September 71 - - - 110 9 8 1 190
10 Oktober 83 - - - 80 9 4 5 172
11 Nopember 77 5 1 4 98 15 9 6 195
12 Desember 61 6 - 6 129 22 10 12 218

Berdasarkan tabel 3.10 diatas data kunjungan pra lansia dan lansia di
peroleh hanya pada kunjungan ke Puskesmas Sapeken. Dari tabel di atas
kunjungan pra lansia dan lansia lebih sedikit disebabkan karena pada tahun
ini pelaksanaan posyandu lansia belum dilakukan secara maksimal akibat
status pandemic. Sehingga jumlah tersebut hanya didapatkan dari jumlah
kunjungan ke puskesmas induk.

Tabel 3.11 Capaian Kumulatif Pra Lansia dan Lansia


BULAN TARGET PRA LANSIA LANSIA
NO
  PL L L P % KUM L P % KUM
1 Januari 91 120 23 58 7% 39 79 8%
2 Februari 91 120 34 77 17% 49 94 18%
3 Maret 91 120 9 20 20% 22 52 23%
4 April 91 120 14 49 26% 31 77 30%
5 Mei 91 120 23 58 33% 39 79 38%
6 Juni 91 120 22 24 37% 67 51 46%
7 Juli 91 120 19 52 44% 39 77 54%
8 Agustus 91 120 14 74 52% 42 67 61%
9 September 91 120 14 57 58% 33 86 69%
10 Oktober 91 120 12 71 66% 23 66 75%
11 Nopember 91 120 18 64 73% 39 74 83%
12 Desember 91 120 18 49 79% 63 88 93%

Berdasarkan tabel 3.11 di atas kunjungan pra lansia dan lansia lebih
sedikit disebabkan karena pada tahun ini pelaksanaan posyandu lansia
belum dilakukan secara maksimal akibat status pandemic. Sehingga jumlah
tersebut hanya didapatkan dari jumlah kunjungan ke puskesmas induk.
Grafik Kunjungan Pralansia
140
120
100
80
Axis Title

60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Grafik Kunjungan Lansia


160
140
120
100
Axis Title

80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Tabel 3.12 Penyakit terbanyak pada Lansia


BULAN  
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
  PENYAKIT
4 5 6
1 Myalgia (linu-linu) 28 37 42 8 43 52 53 63 34
6 2 7
3 2
2 Hipertensi 42 27 17 42 13 21 4 15 37 28
  9 4
3 2 3
3 Gastritis 38 20 39 1 26 32 20 24 45
  1 5 6
1 1
4 ISPA 11 16 5 3 8 14 17 7 11 5
  9 3
1
5 Gatal - gatal 7 1 4 1 2 5 4 4 3 4
  0
6 Nyeri kepala 2 7 2 1 2 1 4 3 2 1 1
7 Hipotensi  
8 Asma   4 8 5 1 2 3 4 2 2 1 1
9 Diare   1 1
1
10 DM 1 3 7 6 3 5 5 5 6
  0

Berdasarkan tabel 3.12 diatas penyakit myalgia atau linu-linu adalah


penyakit terbanyak yang diderita oleh pra lansia dan lansia. Hal ini
disebabkan adanya penurunan aktifitas dan metabolisme atau fungsi tubuh
sehingga penyakit ini sering ditemukan pada pra lansia dan lansia

3.5 PENGOBATAN SEDERHANA SESUAI KEWENANGAN

Tabel 3.13 Tabulasi data pelayanan sederhana tahun 2021


NO BULAN JUMLAH PASIEN KL KB KETERANGAN
1 Januari 199 - 199  
2 Februari 254 219 35  
3 Maret 103 63 40  
4 April 171 136 35  
5 Mei 199 135 64
6 Juni 164 156 8  
7 Juli 187 178 9  
8 Agustus 197 189 9  
9 September 190 181 9  
10 Oktober 172 163 9  
11 Nopember 195 175 20  
12 Desember 218 190 28  
Berdasarkan tabel 3.13 diatas jumlah kunjungan untuk pengobatan
sederhana yang dilayani di Puskesmas Sapeken untuk tahun 2021 sebanyak
2.249 orang dari total jumlah penduduk Pulau Sapeken sebanyak 8.501 jiwa.
Grafik kunjungan px Tahun 2021
300
250
200
150
Axis Title

100
50
0
I I T L EI NI LI S R R R R
AR AR RE P RI M JU JU TU BE BE BE BE
U U A A S M O M M
JA
N BR M U E T VE SE
FE AG PT OK DE
SE NO

3.6 UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN SESUAI TUGAS YANG


DIBERIKAN KEPALA PUSKESMAS
Tabel 3.14 Pelaksanaan Skreening dan Vaksinasi Covid 19

N CAPAIAN PERSENTASE
NAMA DESA SASARAN
O
1 Sabuntan 2496 773 31
2 Paliat 2220 1703 48
3 Sapeken 5320 3903 73
4 Saseel 2614 1210 46
5 Sepanjang 3900 1650 42
6 Tanjung Kiaok 2378 1360 57
7 Pagerungan Kecil 4238 1048 24
8 Pagerungan Besar 4050 2222 54
9 Sakala 1787 1703 94
10 Saur Saebus 2383 1301 54
11 Sadulang 2075 1361 65
TOTAL 33461 17618 52
Berdasarkan Tabel 3.14 didapatkan data jumlah capaian vaksin per
tanggal 2 Desember 2021 dari desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Sapeken. Dari tabel tersebut didapatkan data capaian 31% dari Desa
Sabuntan dengan hasil capaian yang terendah. Sementara capaian tertinggi
didapatkan di Desa Sakala dengan persentase 94% dari jumlah penduduk
yang menjadi target vaksin. Hal ini disebabkan masih banyaknya issue yang
beredar di masyarakat mengenai vaksin covid 19.

GRAFIK CAPAIAN VAKSINASI PER 2 DES 2021


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
t l ok il r s
an ia en ee ng c sa ka
l a
bu ng
nt Pa
l ek s ja Ki
a Ke Be e ul
a
ab
u p Sa a n n Sa Sa ad
S S a
ep ng ga ga
n
ur S
S ju un
Ta
n
e r run Sa
g g e
Pa Pa

CAPAIAN SASARAN

Tabel 3.15 Jumlah Perawatan Pasien Covid 19

NO BULAN Swab Ag Swab Ab


Positif Reaktif
1 Januari 0 0
2 Februari 0 1
3 Maret 0 3
4 April 0 2
5 Mei 0 0
6 Juni 19 6
7 Juli 64 16
8 Agustus 4 4
9 September 3 3
10 Oktober 1 1
11 November 0 0
12 Desember 0 0
TOTAL 91 36
Berdasarkan Tabel 3.15 didapatkan data jumlah pasien yang dirawat
di Puskesmas Sapeken sebanyak 91 pasien positif dg swab Ag dan 36 pasien
dengan swab Ab reaktif dalam setahun. Peningkatan jumlah pasien positif
Covid19 berdasarkan Swab Ag terjadi pada bulan Juli 2021. Data yang
tertera pada table tersebut hanya merupakan jumlah pasien yang dirawat di
Puskesmas Induk Sapeken, tidak termasuk pasien yang isolasi mandiri di
rumah serta pasien yang dirawat tanpa mendapatkan fasilitas pemeriksaan
Swab Nasofaring.

Grafik Jumlah Pasien Covid yang Dirawat


di Puskesmas Sapeken
70
60
50
40
30
20
10
0
ri ri et ril ei ni li s r r r r
ua ua ar Ap M Ju Ju tu be be be be
n r us m to m m
J a
F eb M
A g te Ok ve s e
S ep No De

Swab Ag Positif Swab Ab Reaktif

BAB IV
HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH

4.1 HAMBATAN
1. Pandemi Covid19 yang banyak mempengaruhi perubahan tatanan
kehidupan, masih menyisakan berbagai macam kendala dilapangan.
2. Belum maksimalnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang datang
dikarenakan oleh kurangnya fasilitas yang memadai.
3. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dari pada
mengobati.
4. Minimnya sarana komunikasi yang baik antara pustu polindes dengan
puskesmas induk sebagai konsulan akibat jaringan seluler yang kurang baik.
5. Kurangnya sarana transportasi rujukan baik antar pulau maupun sarana
transportasi menuju rujukan utama.
6. Meningkatnya penemuan kasus Covid19 selama pertengahan tahun 2021
yang mengakibatkan banyak terbengkalainya pelaksanaan program-program
yang seharusnya dilaksanakan dengan cara turun ke lapangan.

4.2 PEMECAHAN MASALAH


1. Tetap melakukan pelayanan yang maksimal dengan pengunaan APD yang
sesuai. Serta tetap berusaha melakukan pelayanan-pelayanan khususnya ke
daerah-daerah yang masih sulit dijangkau dengan program kunjungan
pengobatan DACIL (daerah terpencil)
2. Pemenuhan kebutuhan dasar puskesmas sebagai pelayanan primer yang
utama di daerah kepulauan.
3. Peningkatan sosialisasi pada masyarakat tentang pentingnya mencegah dari
pada mengobati.
4. Membangun kembali media komunikasi yang lebih baik untuk daerah
kepulauan seperti mendirikan radio RIG atau penggunaan HT saat proses
rujukan.
5. Menambahkan jumlah sarana rujukan yang baik semisal seperti kapal
pusling antar pulau atau booat untuk rujukan ke daratan.
6. Tetap melaksanakan beberapa program yang masih bisa dilakukan secara
daring maupun turun langsung ke lapangan dengan menggunakan APD.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Banyaknya hambatan dan masalah terutama saat pandemi Covid19
yang terjadi di puskesmas dikarenakan keterbatasan sarana puskesmas
yang kurang memadai. Peran dokter dan paramedis serta petugas lain yang
terdapat di puskesmas sudah dilakukan sangat baik, terlebih sudah
terjalinnya koordinasi yang baik antara petugas puskesmas, baik itu
petugas induk maupun petugas dari pustu, polindes, ponkesdes dan
lainnya.

5.2 SARAN

1. Komunikasi internal sebaiknya di buat rutin setiap minggunya baik


pertemuan dengan pemegang program maupun dengan kepala
puskesmas.
2. Kerjasama antar petugas puskesmas induk dengan petugas pustu,
polindes serta ponkesdes perlu ditingkatkan demi peningkatan standar
pelayanan kepada masyarakat desa.
3. Keinginan yang kuat dan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan menjadi modal utama dalam melaksanakan pekerjaan.
4. Sistem yang baik dan terencana akan membuat semua pelaksanan
kegiatan dapat berjalan sesuai dengan target yang telah di tentukan
dan tentunya akan tercapai hasil yang maksimal.
5. Tetap melaksanakan semua kegiatan dengan baik dan penuh tanggung
jawab.

BAB VI
LAMPIRAN

Pelaksanaan Skreening Covid19 di Dermaga

Pelayananan Bersama 4Pilar Lintas Sektor


Penyuluhan Keliling Mengenai Covid19

Pelayanan Poli Umum pemeriksaan THT


Pelayanan UGD

Kunjungan Pengobatan Ke Daerah Terpencil


(DACIL)
Rapat pendampingan pembentukan struktur PPKM desa

Anda mungkin juga menyukai