lokasi suatu kegiatan atau proyek. Contoh manfaat makro dapat dikemukakan
(marginal propensity to consume) yang tinggi. Hal ini bisa digunakan untuk
pusat.
mana suatu kegiatan / proyek itu sebaiknya dibangun, tetapi tidak sampai
menujukkan lokasi konkrit dari proyek tersebut. Dengan demikian, mungkin ada
dengan wilayah yang begitu luas. Apabila langsung ingin mendapatkan jawaban
dimana site-nya, ia harus melakukan survei terhadap keseluruhan wilayah. Hal ini
membutuhkan waktu dan biaya yang sangat besar. IER (ilmu ekonomi regional)
memiliki alat analisis yang bisa menunjukkan pada bagian wilayah mana kegiatan
perlu disurvei secara rinci dipersempit untuk menghemat waktu dan biaya.
Analisis IER membutuhkan biaya yang relatif murah karena dalam banyak hal
perencana wilayah untuk menghemat waktu dan biaya dalam proses memilih
hal tersebut ditandai dengan banyaknya daerah- daerah yang ingin memisahkan
berikut: “Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
mengatur dan mengurus rumah tangga daerah, yang melekat pada Negara
beberapa urusan yang dipegang oleh Pemerintah Pusat seperti: Hubungan luar
daerahnya sendiri. Bahkan dana yang diperoleh lebih banyak daripada yang
keadaan dan situasi daerahnya, serta potensi-potensi yang ada di daerahnya dari
pemerintah pusat tidak begitu efektif, hal tersebut karena sebagian penduduk
disana tidak bisa menkonsumsi beras, mereka biasa mengkonsumsi sagu, maka
Selain itu, dengan sistem otonomi daerah pemerintah akan lebih cepat mengambil
A. Sentralisasi
manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi.
pemerintah pusat.
B. Desentralisasi
dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level
bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak
sistem sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang memberikan
sebagian wewenang yang tadinya harus diputuskan pada pemerintah pusat kini
dapat di putuskan di tingkat pemerintah daerah atau pemda. Kelebihan sistem ini
adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat
Namun kekurangan dari sistem desentralisasi pada otonomi khusus untuk daerah
pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh
setiap ada tambahan UKM ada peningkatan ekonomi dalam suatu daerah/wilayah.
Produk Domestik Bruto dan Pendapatan Nasional Bruto tanpa memandang apakah
kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk
ekonomi suatu masyarakat atau negara adalah akumulasi modal, termasuk semua
investasi baru yang berwujud tanah (lahan), peralatan fiskal, sumber daya manusia
menerus persediaan barang. Kedua, teknologi maju merupakan faktor utama dalam
dapat dimanfaatkan secara tepat. Salah satu sasaran pembangunan ekonomi daerah
biasanya akan dilihat dalam kurun waktu tertentu, misalnya tahunan. Aspek
Ada dua definisi usaha kecil yang dikenal di Indonesia. Pertama, definisi
usaha kecil menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil
adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal
Rp 1 milyar dan memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha, paling banyak Rp 200 juta (Sudisman & Sari, 1996: 5). Kedua,
menurut kategori Biro Pusat Statistik (BPS), usaha kecil identik dengan industri
jumlah pekerjanya, yaitu: (1) industri rumah tangga dengan pekerja 14 orang; (2)
industri kecil dengan pekerja 5-19 orang; (3) industri menengah dengan pekerja
14
20-99 orang; (4) industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih (BPS,
1999:25).
dua aspek yaitu aspek penyerapan tenaga kerja dan aspek pengelompokan
perusahaan, ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang diserap dalam kelompok
Tetapi usaha yang bersifat kewirusahaan adalah usaha yang pada awalnya
Departemen Perdagangan serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Pada kelima
instansi itu, kecuali BPS, usaha kecil pada umumnya dirumuskan dengan
Tabel 2.1.
Ada 3 jenis usaha yang bisa dilakukan oleh UKM untuk menghasilkan
laba.
input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen. Kalau anda
sebagainya.
segala macam jajanan tradisional atau toko kelontong yang menjual semua
kebutuhan sehari-hari.
3. Usaha Jasa (Service Business), yakni usaha yang menghasilkan jasa, bukan
jasa pengiriman barang atau warung internet (warnet) yang menyediakan alat
a. Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
5). Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan
a. Industri kecil adalah industri berskala kecil, baik dalam ukuran modal, jumlah
b. Perolehan modal umumnya berasal dari sumber tidak resmi seperti tabungan
d. Tenaga kerja yang ada umumnya terdiri dari anggota keluarga atau kerabat
dekat, dengan sifat hubungan kerja yang “informal” dengan kualifikasi teknis
industri kecil ini dengan pendidikan formal yang dimiliki para pekerjanya
umumnya lemah.
rendah pula.
Dengan ciri-ciri tersebut usaha kecil dapat terhambat perannya yang sangat
b. Usaha kecil merupakan penghasil barang dan jasa pada tingkat harga yang
gampang berubah.
termasuk NPWP.
19
berwira usaha.
Terdapat dua aspek sumber daya manusia dalam UKM yaitu tenaga
1. Tenaga Kerja.
Tenaga kerja menurut Badan Pusat Statistik adalah mereka yang berumur
hasil produksi dari suatu unit usaha,yang tercermin dari besarnya volume
produksi dan harga barang-barang modal seperti mesin atau alat proses
produksi.
Penyerapan tenaga kerja pada sector UKM diturunkan dari fungsi produksi
menggunakan dua jenis factor produksi yaitu tenaga kerja (L) dan modal
2. Penduduk.
dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan
disatu pihak dapat menjadi pelaku atau sumber daya bagi factor produksi,
pada sisi lain dapat menjadi sasaran atau konsumen bagi produk yang
dihasilkan.
peluang dan hasil pembangunan atau seberapa luas pangsa pasar bagi suatu
regional.
intensif antar UKM bahkan usaha besar serupa.Hal ini sangat penting
yang kuat.
bahan baku serta memanfaatkan jasa-jasa dari pasar lokal secara langsung
pembangunan ekonominya.
Tenaga Kerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kabupaten Kota di Provinsi
pola pertumbuhan distribusi tenaga kerja UKM dan pola konsentrasi. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistik. Instrumen analisis yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari Indeks Konsentrasi dan Klasifikasi Intensitas. Studi ini menemukan
yang membuktikan bahwa UKM didaerah tersebut memiliki peran yang lebih
tinggi dari Jawa Timur dalam penyerapan tenaga kerja, juga berarti UKM
tengah Jawa Timur. Metode Analisis yang di gunakan adalah Analisis indeks
Konsentrasi (CI).
Indonesia. Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Identifikasi Daerah UKM. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan
, tahun 2014 dengan Judul Penelitian “Analisis Sektor Usaha Kecil Menengah
Jogyakarta.
lapangan kerja baru, serta dapat melengkapi kegiatan pariwisata yang berada
untuk menyerap angkatan kerja yang belum terserap pada sektor formal.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah unit usaha, nilai
menganalisis pengaruh antara jumlah unit usaha, nilai produksi, dan tingkat
jumlah unit usaha, variabel nilai produksi dan variabel tingkat upah
yang ada dan pembentukan suatu pola kemitraan antara pemerintah masing-
daerah yang baik, salah satu yang dapat menguntungkan pertumbuhan ekonomi
subsektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk menciptakan lapangan kerja,
Kalimantan Utara.
Agar pengembangan subsektor UKM, dan jumlah tenaga kerja yang diseraf maka
perlu di ketahui Lokasi atau di daerah mana yang menjadi basis/ Konsentrasi
regional tenaga kerja UKM. Secara konseptual dapat dilihat pada gamba 2.1
Pengembangan
Ekonomi Daerah
Daerah
Pertumbuhan Basis
CITenaga Konsentrasi
UKM Kerja UKM Tenaga Kerja
UKM