Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bernegara. Pancasila sebagai suatu produk filsafat yang digunakan sebagai suatu pandangan hidup. Rumusan masalah 1. Bagaimanakah dengan pengertian filsafat? 2. Bagaimanakah aliran dalam filsafat? 3. Bagaimanakah hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan serta agama? 4. Apa saja tujuan filsafat? 5. Bagaimanakah dengan ajaran filsafat dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara ? 6. Bagaimana golongan dalam buku “Elements of Philosophy” oleh Katsoff ? 7. Mengapa pancasila adalah suatu filsafat ? 8. Bagaimanakah jika Pancasila dengan pendekatan melalui logika? Tujuan Masalah 1. Memahami pengertian filsafat 2. Memahami berbagai aliran dalam filsafat 3. Memahami hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan serta agama 4. Memahami tujuan filsafat 5. Memahami ajaran filsafat dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara 6. Memahami golongan dalam buku “Elements of Philosophy” oleh Katsoff 7. Memahami pancasila adalah suatu filsafat 8. Memahami pancasila dengan pendekatan melalui logika. A. Pengertian Filsafat Kata filsafat berasal dari bahas Yunani “phiein” dan “sophia”. Philein atau filos berarti “cinta” dan sophia berarti “kebijaksanaan. Jadi filsafat berati cinta kebijaksanaan. dalam kamus bahasa Indonesia W.J.S. Poerwodarminto dirumuskan bahwa filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab, asas-asas hukum dan sebagainya, dari pada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti “adanya” sesuatu. Menurut Prof. Notonagoro, kata-kata “dengan berdasar kepada” menetukan “kedudukan Pancasila” dalam Negara Republik Indonesia sebagai “dasar negara” dalam pengertian “dasar filsafat” dari pembicaraan dalam BPUPKI dapat disimpulkan bahwa dasar itu dimaksudkan sebagai “Dasar Filsafat”. Dasar filsafat, asas kerohanian pancasila adalah cita-cita yang harus dijelmakan dalam kehidupan negara. Untuk meneliti benarkah pancasila adalah perenungan jiwa yang mendalam, marilah kita lihat pernyataan-pernyataan berikut : 1. Ir. Soekarno menyatakan bahwa pancasila tidak lahir begitu saja, atau merupakan pernyataan secara spontan, akan tetapi merupakan hasil perenungan jiwa yang sangat mendalam bertahun-tahun lamanya. 2. Prof. Notonagoro “pancasila bukannya suatu konsepsi politis, akan tetapi buah hasil perenungan jiwa yang dalam, buah hasil penyelidikan cipta yang teratur dan seksama di atas basis pengetahuan dan pengalaman yang luas, yang tidak begitu saja dapat dicapai oleh setiap orang. 3. Prof. Dardji Darmodihardjo, merumuskan “ bahwa filsafat adalah pemikiran manusia dalam usahanya mencari kebijaksanaan dan beneran yang sedalam-dalamnya sampai ke akar-akarnya, teratur dan menyeluruh”. B. Berbagai Aliran di dalam Filsafat Sejak jaman Yunani orang telah mulai belajar filsafat, karena filsafat telah mengalami perkembangan yang cukup lama, tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya situasi, kondisi, ruang, waktu, dan orangnya. Itulah sebabnya, sehingga timbul berbagai pendapat mengenai pengertian filsafat yang mempunyai kekhususan masing-masing yang meupakan aliran di dalam filsafat. Misalnya : 1. Rasionalisme mengagungkan akal 2. Materialisme mengagungkan materi 3. Idealisme mengagungkan ide 4. Hedonisme mengagungkan kesenangan 5. Stoicisme mengagungkan tabiat saleh. C. Hubungan antara Filsafat dan Ilmu Pengetahuam serta Agama
Telah dikemukakan, bahwa yang dicari oleh
filsafat adalah kebenaran, demikian pula halnya dengan ilmu pengetahuan. Agama juga mengajarkan kebenaran. Kebenaran dalam filsafat dan ilmu pengetahuan adalah kebenaran akal, sedangkan kebenaran menurut agama, adalah kebenaran wahyu. 1. Hubungan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan. Antara filsafat dengan ilmu pengetahuan yang dicari adalah kebenaran akal. Dalam hal ini yang dikemukakan bukan lagi susunan tubuhnya, kebudayaannya dan hubungannya dengan sesama manusi, akan tetapi hakekat manusia yang ada dibalik tubuh, kebudayaan dan hubungan tadi. Jadi filsafat adalah pendalaman lebih lanjut dari ilmu pengetahuan. 2. Hubungan antara filsafat dengan agama. Filsafat dan ilmu pengetahuan mempunyai hubungan yang baik dengan agama. Ilmu pengetahuan dan filsafat dapat membantu menyampaikan ajaran agama kepada manusia. Sebaliknya agama dapat membantu memberi jawaban terhadap masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan filsafat. Namun demikian tidak berarti bahwa agama hanya berhubungan dengan hal-hal yang tidak rasional, sedang ilmu pengetahuan dan filsafat berhubungan dengan hal-hal yang rasional. Agama bahkan mengatur seluruh kehidupan manusia untuk berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa. D. Tujuan Filsafat
Filsafat mempunyai 2 tujuan pokok, yaitu teoritis
dan praktis, sebagai berikut : 1. Tujuan teoritis mengandung maksud bahwa filsafat berusaha mencari kebijaksanaan dan kebenaran yang sedalam-dalamnya sampai ke akar-akarnya. 2. Tujuan praktis, mengandung maksud bahwa hasil yang diperoleh dari filsafat yang teoritis dapat dijadikan pedoman dalam praktek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. E. Berbagai Ajaran Filsafat dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara Banyak ajaran filsafat yang dapat dipraktikan sehari- hari, misalnya sebagai berikut : 1. Etika – mempelajari tingkah laku dan perbuatan manusia yang dilakukan dengan sadar ucapan dan hati nurani manusia dilihat dari segi baik serta buruk. 2. Logika – mengajarkan agar kita berfikir secar teratur, runtut, dan sistematis, agar dapat mengambil kesimpulan yang benar. Logika adalah cabang filsafat tentang berpikir. 3. Estetika – membicarakan tentang indah sepanjang sejarah umat manusia, masalah seni selalu tampil dalam kehidupan manusia dan peran di dalam berbagai kegiatan. Cabang filsafat yang membicarakan tentang keindahan itu, ialah estetika. F. Kattsoff, dalam Buku “Elements Of Philosophy” Dalam buku ini, Kattsoff mengadakan penggolongan sebagai berikut: Logika : Memebicarakan tentang hukum-hukum penyimpulan yang benar. 1. Metodologi, membicarakan 7. Filsafat Antropologi, tentang teknik atau cara membicarakan tentang manusia penelitian. 2. Ontologi, membicarakan tentang 8. Filsafat Sosiologi, membicarakan hakikat segala sesuatu yang ada. tentang masyarakat dan negara. 3. Kosmologi, membicarakan 9. Etika, membicarakan tentang baik tentang segala sesuatu yang ada dan buruk. yang teratur. 10. Estetika, membicarakan tentang 4. Epistomologi, membicarakan keindahan. tentang kebenaran 11. Filsafat Agama, membicarakan 5. Filsafat Biologi, membicarakan tentang agama tentang hidup. 6. Filsafat Psikologi, membicarakan tentang jiwa. G. Pancasila adalah Suatu Filsafat
Menurut Prof. Notonagoro, kata-kata “ berdasar
kepada” menentukan kedudukan “pancasila” dalam Negara Republik Indonesia sebagai “dasar negara” dalam pengertian “dasar filsafat”. Dari pembicaraan dalam BPUPKI dapat disimpulkan bahwa dasar itu dimaksudkan sebagai “ dasar filsafat”. Dasar filsafat, asas kerokhanian negara pancasila adalah cita-cita yang harus dijelmakan dalam kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk meyakini bahwa Pancasila adalah perenungan jiwa yang mendalam. H. Pancasila dengan Pendekatan Melalui Logika Hubungan pancasila dengan Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, secara formal Pancasila belum menjadi sumber hukum dan dasar Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila secara formal menjadi sumber hukum dan dasar Negara Republik Indonesia, sehingga Pancasila harus dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Kesatua Republik Indonesia. Hubungan Pembukaan UUD negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus . Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 merupakan pernyataan yang berisi pemberitahuan kepada masyarakat dan kepada bangsa-bangsa lain, bahwa sejak saat ini Indonesia telah Merdeka. Sedangkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 adalah cetusan hati nurani bangsa Indonesia sebagai hasil perjuaangannya berpuluh-puluh tahun bahkan beratus-raus tahun melawan penjajahan Pembukaan UUD Negara Repupblik Indonesia Tahun 1945 merupakan satu sistem Pembukaan UUD Negara Rebubplik Indonesia Tahun 1945, Terdiri dari empat alinea yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Tiap- tiap alinea jelas isinya, runtut susunannya dan jelas tujuannya. Pancasila adalah sebagai inti setiap alinea, nampak jelas tercermin dalam masing-masing aliea. a. Alinea pertama, menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri keadilan dan peri kemanusiaan. b. Alinea kedua, berisi perjuangan bangsa Indonesia yang bersatu untuk menghancurkan penjajahan agar tercapailah kemerdekaan. c. Alinea ketiga, berisi hasil perjuangan bangsa Indonesia yang luhur dan diridhoi Tuhan Yang Maha Kuasa, berupa kemerdekaan. d. Alinea keempat, berisi disusunlah UUD Negara Indonesia, disusunnya Negara Indonesia berbentuk Republik yang berkedaulatab rakyat, dibentuknya pemerintah Negara Indonesia yang bertugas melaksanakan tujuan nasional bagsa Indonesia, semua itu berdasarkan Pancasila. Sila- sila Pancasila merupakan kesatuan bulat Kelima sila Pancasila berhubungan erat satu dengan yang lain, tidak dapat dipisah- pisahkan, bahkan merupakan kesatuan yang bulat atau satu totalitas. Ururt-urutan Pancasila adalah Logis Dalam hal ini jelas sekali, bahwa Tuhan Yang Maha Esa (sila pertama), menciptakan segala sesuatu termasuk di dalamnya manusia yang dilengkapi dengan akal dan budi (sila kedua). Manusia di dunia ini, terdiri atas berbagai bangsa yang masing- masing terhimpun karena adanya peraga-an untuk bersatu (sila ke tiga), dalam hal mengatur kehidupan bangsa tersebut diperlukan aturan permainan yang baik, dalam hal ini kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan (sial keempat), dengan tujuan untuk mewujudkan keaadilan sosial, kehidupan yang bahagia, sejahtera lahir dan batin seluruh rakyat Indonesia (sel kelima). Pancasila sebagai ukuran baik atau buruk Pancasila, merupakan kenyataan dan kebenaran yang telah diterima oleh bangsa Indonesia sebagai dasar falsafah bangsa dan negara, sebagai ideologi negara dan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. SELESAI