Anda di halaman 1dari 17

PANCASILA ADALAH SUATU

FILSAFAT

ANNISA PUTRI AZZAHRA 2133001031


IDZHAR AHKAM PRATAMA 2133001051
NATASYA KENZI TOREDO SIREGAR 2133001103
MUH ROBIN BURINDA 2133001217
Pendahuluan

Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai


Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bernegara. Pancasila sebagai suatu produk filsafat yang
digunakan sebagai suatu pandangan hidup.
Rumusan masalah
1. Bagaimanakah dengan pengertian filsafat?
2. Bagaimanakah aliran dalam filsafat?
3. Bagaimanakah hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan
serta agama?
4. Apa saja tujuan filsafat?
5. Bagaimanakah dengan ajaran filsafat dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara ?
6. Bagaimana golongan dalam buku “Elements of Philosophy”
oleh Katsoff ?
7. Mengapa pancasila adalah suatu filsafat ?
8. Bagaimanakah jika Pancasila dengan pendekatan melalui
logika?
Tujuan Masalah
1. Memahami pengertian filsafat
2. Memahami berbagai aliran dalam filsafat
3. Memahami hubungan antara filsafat dan ilmu
pengetahuan serta agama
4. Memahami tujuan filsafat
5. Memahami ajaran filsafat dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara
6. Memahami golongan dalam buku “Elements of
Philosophy” oleh Katsoff
7. Memahami pancasila adalah suatu filsafat
8. Memahami pancasila dengan pendekatan melalui
logika.
A. Pengertian Filsafat
Kata filsafat berasal dari bahas Yunani “phiein”
dan “sophia”. Philein atau filos berarti “cinta” dan sophia
berarti “kebijaksanaan. Jadi filsafat berati cinta
kebijaksanaan.
dalam kamus bahasa Indonesia W.J.S.
Poerwodarminto dirumuskan bahwa filsafat adalah
pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai sebab, asas-asas hukum dan sebagainya, dari
pada segala yang ada dalam alam semesta ataupun
mengenai kebenaran dan arti “adanya” sesuatu.
Menurut Prof. Notonagoro, kata-kata “dengan berdasar kepada”
menetukan “kedudukan Pancasila” dalam Negara Republik Indonesia
sebagai “dasar negara” dalam pengertian “dasar filsafat” dari
pembicaraan dalam BPUPKI dapat disimpulkan bahwa dasar itu
dimaksudkan sebagai “Dasar Filsafat”. Dasar filsafat, asas kerohanian
pancasila adalah cita-cita yang harus dijelmakan dalam kehidupan negara.
Untuk meneliti benarkah pancasila adalah perenungan jiwa yang
mendalam, marilah kita lihat pernyataan-pernyataan berikut :
1. Ir. Soekarno menyatakan bahwa pancasila tidak lahir begitu saja, atau
merupakan pernyataan secara spontan, akan tetapi merupakan hasil
perenungan jiwa yang sangat mendalam bertahun-tahun lamanya.
2. Prof. Notonagoro “pancasila bukannya suatu konsepsi politis, akan
tetapi buah hasil perenungan jiwa yang dalam, buah hasil penyelidikan
cipta yang teratur dan seksama di atas basis pengetahuan dan
pengalaman yang luas, yang tidak begitu saja dapat dicapai oleh setiap
orang.
3. Prof. Dardji Darmodihardjo, merumuskan “ bahwa filsafat adalah
pemikiran manusia dalam usahanya mencari kebijaksanaan dan
beneran yang sedalam-dalamnya sampai ke akar-akarnya, teratur dan
menyeluruh”.
B. Berbagai Aliran di dalam Filsafat
Sejak jaman Yunani orang telah mulai belajar
filsafat, karena filsafat telah mengalami perkembangan
yang cukup lama, tentu dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Misalnya situasi, kondisi, ruang, waktu, dan
orangnya. Itulah sebabnya, sehingga timbul berbagai
pendapat mengenai pengertian filsafat yang
mempunyai kekhususan masing-masing yang meupakan
aliran di dalam filsafat. Misalnya :
1. Rasionalisme mengagungkan akal
2. Materialisme mengagungkan materi
3. Idealisme mengagungkan ide
4. Hedonisme mengagungkan kesenangan
5. Stoicisme mengagungkan tabiat saleh.
C. Hubungan antara Filsafat dan Ilmu
Pengetahuam serta Agama

Telah dikemukakan, bahwa yang dicari oleh


filsafat adalah kebenaran, demikian pula halnya dengan
ilmu pengetahuan. Agama juga mengajarkan
kebenaran. Kebenaran dalam filsafat dan ilmu
pengetahuan adalah kebenaran akal, sedangkan
kebenaran menurut agama, adalah kebenaran wahyu.
1. Hubungan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan.
Antara filsafat dengan ilmu pengetahuan yang dicari
adalah kebenaran akal. Dalam hal ini yang dikemukakan
bukan lagi susunan tubuhnya, kebudayaannya dan
hubungannya dengan sesama manusi, akan tetapi
hakekat manusia yang ada dibalik tubuh, kebudayaan dan
hubungan tadi. Jadi filsafat adalah pendalaman lebih
lanjut dari ilmu pengetahuan.
2. Hubungan antara filsafat dengan agama.
Filsafat dan ilmu pengetahuan mempunyai hubungan
yang baik dengan agama. Ilmu pengetahuan dan filsafat
dapat membantu menyampaikan ajaran agama kepada
manusia. Sebaliknya agama dapat membantu memberi
jawaban terhadap masalah yang tidak dapat dijawab oleh
ilmu pengetahuan dan filsafat. Namun demikian tidak
berarti bahwa agama hanya berhubungan dengan hal-hal
yang tidak rasional, sedang ilmu pengetahuan dan filsafat
berhubungan dengan hal-hal yang rasional. Agama
bahkan mengatur seluruh kehidupan manusia untuk
berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
D. Tujuan Filsafat

Filsafat mempunyai 2 tujuan pokok, yaitu teoritis


dan praktis, sebagai berikut :
1. Tujuan teoritis mengandung maksud bahwa filsafat
berusaha mencari kebijaksanaan dan kebenaran
yang sedalam-dalamnya sampai ke akar-akarnya.
2. Tujuan praktis, mengandung maksud bahwa hasil
yang diperoleh dari filsafat yang teoritis dapat
dijadikan pedoman dalam praktek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
E. Berbagai Ajaran Filsafat dalam
Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara
Banyak ajaran filsafat yang dapat dipraktikan sehari-
hari, misalnya sebagai berikut :
1. Etika – mempelajari tingkah laku dan perbuatan manusia
yang dilakukan dengan sadar ucapan dan hati nurani
manusia dilihat dari segi baik serta buruk.
2. Logika – mengajarkan agar kita berfikir secar teratur,
runtut, dan sistematis, agar dapat mengambil kesimpulan
yang benar. Logika adalah cabang filsafat tentang
berpikir.
3. Estetika – membicarakan tentang indah sepanjang
sejarah umat manusia, masalah seni selalu tampil dalam
kehidupan manusia dan peran di dalam berbagai
kegiatan. Cabang filsafat yang membicarakan tentang
keindahan itu, ialah estetika.
F. Kattsoff, dalam Buku “Elements Of
Philosophy”
Dalam buku ini, Kattsoff mengadakan penggolongan
sebagai berikut:
Logika : Memebicarakan tentang hukum-hukum penyimpulan yang
benar.
1. Metodologi, membicarakan 7. Filsafat Antropologi,
tentang teknik atau cara membicarakan tentang manusia
penelitian.
2. Ontologi, membicarakan tentang 8. Filsafat Sosiologi, membicarakan
hakikat segala sesuatu yang ada. tentang masyarakat dan negara.
3. Kosmologi, membicarakan 9. Etika, membicarakan tentang baik
tentang segala sesuatu yang ada dan buruk.
yang teratur. 10. Estetika, membicarakan tentang
4. Epistomologi, membicarakan keindahan.
tentang kebenaran 11. Filsafat Agama, membicarakan
5. Filsafat Biologi, membicarakan tentang agama
tentang hidup.
6. Filsafat Psikologi, membicarakan
tentang jiwa.
G. Pancasila adalah Suatu Filsafat

Menurut Prof. Notonagoro, kata-kata “ berdasar


kepada” menentukan kedudukan “pancasila” dalam
Negara Republik Indonesia sebagai “dasar negara”
dalam pengertian “dasar filsafat”. Dari pembicaraan
dalam BPUPKI dapat disimpulkan bahwa dasar itu
dimaksudkan sebagai “ dasar filsafat”. Dasar filsafat,
asas kerokhanian negara pancasila adalah cita-cita yang
harus dijelmakan dalam kehidupan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Untuk meyakini bahwa Pancasila
adalah perenungan jiwa yang mendalam.
H. Pancasila dengan Pendekatan
Melalui Logika
 Hubungan pancasila dengan Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17
Agustus 1945 sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17
Agustus 1945, secara formal Pancasila belum menjadi sumber hukum dan
dasar Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila
secara formal menjadi sumber hukum dan dasar Negara Republik Indonesia,
sehingga Pancasila harus dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara Kesatua Republik Indonesia.
 Hubungan Pembukaan UUD negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus . Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 merupakan pernyataan
yang berisi pemberitahuan kepada masyarakat dan kepada bangsa-bangsa
lain, bahwa sejak saat ini Indonesia telah Merdeka. Sedangkan Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 adalah cetusan hati nurani
bangsa Indonesia sebagai hasil perjuaangannya berpuluh-puluh tahun
bahkan beratus-raus tahun melawan penjajahan
 Pembukaan UUD Negara Repupblik Indonesia Tahun 1945 merupakan satu
sistem Pembukaan UUD Negara Rebubplik Indonesia Tahun 1945, Terdiri
dari empat alinea yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya.
Tiap- tiap alinea jelas isinya, runtut susunannya dan jelas tujuannya.
Pancasila adalah sebagai inti setiap alinea, nampak jelas tercermin dalam
masing-masing aliea.
a. Alinea pertama, menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak
segala bangsa, penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan peri keadilan dan peri kemanusiaan.
b. Alinea kedua, berisi perjuangan bangsa Indonesia yang bersatu
untuk menghancurkan penjajahan agar tercapailah kemerdekaan.
c. Alinea ketiga, berisi hasil perjuangan bangsa Indonesia yang
luhur dan diridhoi Tuhan Yang Maha Kuasa, berupa kemerdekaan.
d. Alinea keempat, berisi disusunlah UUD Negara Indonesia,
disusunnya Negara Indonesia berbentuk Republik yang
berkedaulatab rakyat, dibentuknya pemerintah Negara Indonesia
yang bertugas melaksanakan tujuan nasional bagsa Indonesia,
semua itu berdasarkan Pancasila.
 Sila- sila Pancasila merupakan kesatuan bulat Kelima sila Pancasila
berhubungan erat satu dengan yang lain, tidak dapat dipisah-
pisahkan, bahkan merupakan kesatuan yang bulat atau satu
totalitas.
 Ururt-urutan Pancasila adalah Logis
Dalam hal ini jelas sekali, bahwa Tuhan Yang Maha Esa (sila
pertama), menciptakan segala sesuatu termasuk di dalamnya
manusia yang dilengkapi dengan akal dan budi (sila kedua).
Manusia di dunia ini, terdiri atas berbagai bangsa yang masing-
masing terhimpun karena adanya peraga-an untuk bersatu (sila ke
tiga), dalam hal mengatur kehidupan bangsa tersebut diperlukan
aturan permainan yang baik, dalam hal ini kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat dalam kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan (sial keempat), dengan tujuan untuk
mewujudkan keaadilan sosial, kehidupan yang bahagia, sejahtera
lahir dan batin seluruh rakyat Indonesia (sel kelima).
 Pancasila sebagai ukuran baik atau buruk
Pancasila, merupakan kenyataan dan kebenaran yang telah
diterima oleh bangsa Indonesia sebagai dasar falsafah bangsa dan
negara, sebagai ideologi negara dan sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai