Anda di halaman 1dari 4

Roots Indonesia 2022: Do’s and Don’ts

Pelaksanaan Bimtek Fasgu

Peringatan: Dokumen ini hanya sebagai referensi untuk Moderator dan Fasilitator Nasional
(Fasnas) di pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Roots Indonesia 2022. Dilarang untuk
disebarluaskan kepada pihak-pihak di luar Moderator dan Fasnas Bimtek Roots Indonesia
2022 tanpa persetujuan Panitia Bimtek Roots Indonesia 2022.
Do’s (hal yang harus dilakukan pada saat Bimtek Fasgu Roots)
1. Moderator memberikan peringatan terkait dengan trigger warning dengan pesan
sebagai berikut:
“Materi yang akan diberikan pada sesi ini dapat memunculkan respon emosional
kepada peserta karena dapat membuat peserta mengingat kejadian masa lalu terkait
perundungan. Apabila peserta merasakan ketidaknyamanan saat pemaparan materi
tersebut, atau muncul respon emosional yang tidak tertahankan, peserta dapat
menghubungi fasilitator atau penyelenggara acara untuk mendapatkan dampingan
pertolongan pertama psikologis, atau meninggalkan ruangan / Zoom untuk
menenangkan diri terlebih dahulu.”

2. Moderator dan/atau Fasnas memberikan himbauan kepada Fasgu untuk


menyimpan dan menggunakan materi yang disampaikan hari ini hanya untuk
pelaksanaan Program Roots atau kegiatan pencegahan perundungan di
ekosistem pendidikan. Dihimbau untuk tidak menyebarluaskan materi untuk
kepentingan atau kepada pihak yang tidak relevan

3. Moderator dan Fasnas saling berkoordinasi terkait dengan pembagian tugas


penyampaian sesi oleh Fasnas sebelum sesi pertama dimulai

4. Fasnas memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbagi ide dan


pemikiran mereka terhadap topik yang sedang didiskusikan melalui pertanyaan
kritis dan pesan penting yang tertulis dalam modul dan materi PowerPoint - tidak
hanya membaca materi paparan yang ada. Moderator membantu untuk mengawasi
waktu dan mengingatkan kepada Fasnas dan/atau Fasgu supaya pelaksanaan
sesuai dengan jadwal

5. Fasnas memandu diskusi untuk dapat mengeksplorasi pendapat Fasgu,


terutama dalam contoh kasus atau permainan mitos fakta. Fasnas tidak hanya
meminta peserta untuk mengidentifikasi mana pernyataan atau contoh kasus yang
benar atau yang salah, mana yang mitos atau yang fakta, namun juga menggali
pendapat atau alasan peserta mengapa mereka memilih jawaban tersebut

6. Fasnas memberikan tantangan kepada Fasgu untuk berkreasi dengan media


elektronik dalam rangka kampanye pencegahan perundungan dan/atau simulasi
Roots Day dalam ruangan Zoom selama Bimtek

7. Moderator dan Fasnas memiliki rencana backup ketika terjadi kesulitan teknis
dan/atau jaringan dari pembicara (contoh: apabila Pembicara A memiliki masalah
teknis, Pembicara B akan langsung menggantikan) untuk memastikan waktu tidak
terbuang karena masalah teknis

8. Moderator selalu siaga untuk mengatasi masalah teknis dari Fasnas atau
Fasgu, termasuk, tetapi tidak terbatas pada: peserta yang mengeluarkan suara
karena tidak mengaktifkan mode mute pada Zoom, pembicara tidak dapat
melakukan screen sharing, dan pembicara tidak terdengar suaranya

1
9. Moderator dan/atau Fasnas mengingatkan Fasgu untuk hadir di semua sesi
Bimtek secara penuh 3 hari karena sudah ada surat tugas yang mengizinkan
mereka. Jika tidak memungkinkan, ingatkan pada peserta yang berhalangan
bahwa mereka dapat mengikuti sesi Bimbingan Teknis berikutnya atau
mengakses YouTube Yayasan Indonesia Mengabdi di tautan berikut:
https://www.youtube.com/channel/UCuYIxqOeDLogJzSpZVHDTuw/videos. Bagi
peserta yang mengikuti Bimbingan Teknis berikutnya karena berhalangan hadir
di tanggal yang sudah ditentukan, Puspeka tidak akan memberikan pengganti
paket data tambahan

2
Don'ts (hal yang harus dihindari pada saat Bimtek Fasgu
Roots)
1. Moderator dan Fasnas menanyakan pengalaman perundungan yang pernah
terjadi kepada Fasgu karena dapat memicu reaksi emosional dari Fasgu yang
berbagi maupun Fasgu yang lain. Apabila terjadi diharapkan:
a. Moderator dan/atau Fasnas yang lain dapat memotong dan
menyampaikan bahwa waktu tidak memungkinkan untuk berbagi
pengalaman dari peserta
b. Moderator dan/atau Fasnas yang lain dapat mengingatkan pembicara dan
mengalihkan diskusi terhadap topik lain (contoh: proses pelaporan dari
kasus perundungan)

2. Moderator dan Fasnas menggunakan contoh atau topik yang tidak inklusif dan
tidak sensitif, termasuk, tapi tidak terbatas pada: Topik yang berkaitan erat dengan
politik, menyerang / memojokkan golongan tertentu, topik yang dapat membuat
Fasgu tidak nyaman

3. Moderator dan Fasnas menggunakan kata-kata yang tidak inklusif dan dapat
menyinggung individu lain (contoh: cacat, terbelakang, tuna-). Untuk topik-topik
yang sensitif, silahkan memilih kata-kata yang sesuai. Apabila terjadi, mohon
Moderator dan/atau Fasnas yang lain mengingatkan pembicara supaya hal
tersebut tidak terjadi lagi

4. Moderator dan Fasnas melakukan pemakluman perundungan dengan


mengidentifikasi diri sendiri atau Fasgu lebih cocok menjadi perundung atau
korban, terutama saat permainan peran (roleplay) situasi perundungan

5. Moderator dan Fasnas menanyakan identitas sensitif kepada Fasgu (seperti


agama, kepercayaan, gender, asal daerah, tempat tinggal, etnis, status ekonomi, dan
lain sebagainya) meski hal tersebut dimaksudkan sebagai contoh kasus

6. Moderator dan Fasnas memberikan pernyataan stereotip berbasis identitas


yang mencakup etnis, tempat tinggal, usia, gender, dan disabilitas

Anda mungkin juga menyukai