Anda di halaman 1dari 4

IMUN

2. Dalam praktikum imun, penentuan golongan darah dilakukan dengan deteksi


reaksi antigen antibodi. Jelaskan interpretasinya!
= Penentuan golongan darah dilakukan dengan deteksi reaksi antigen antibodi. Antibodi
ini disekresi oleh sel plasma yaitu sel yang diturunkan dari sel limfosit B (Sel B). Tiap
antibodi ini mempunyai afinitas spesifik terhadap makromolekul asing yaitu
antigen/imunogen yang memicu sintesis antibodi tersebut.
Contohnya: Pada seseorang yang memiliki golongan darah A, antigen yang dimiliki juga
A dengan antibodi B. Seseorang yang memiliki golongan darah B, antigen yang dimiliki
juga B dengan antibodi A.

RESPIRASI
1. Apa yang dimaksud dengan OksiHb, DeoksiHb, HbCO, dan MetHb?
= •OksiHb (HBO2) adalah haemoglobin yang mengikat O2 , biasa disebut haemoglobin
teroksidasi
•DeoksiHb (Hb) adalah haemoglobin yang telah melepaskan O2
•HbCO (Karbon Monoksida Haemoglobin) adalah haemoglobin yang mengikat gas
hasil pembakaran yang tidak sempurna
•MetHb (Methaemoglobin) adalah haemoglobin yang mengandung Feterosidasi
(Fe3+), biasa disebut Hb(Fe3+)

2. Bagaimana perbedaan warna antara OksiHb, DeoksiHb, HbCO, dan MetHb?


= • OksiHb terlihat berwarna merah kekuning-kuningan
• DeoksiHb berwarma merah kecoklatan
• HbCO berwarna merah terang (carmine tint)
• MetHb terlihat berwarna coklat kebiruan
URIN

1. Jelaskan karakteristik fisik urin yang normal.


= •Volume urin = normalnya volume urin antara 600-2500 ml/24 jam
•Berat jenis urin = Berat jenis urin normal antara 1,003-1,030 tergantung pada jumlah
zat-zat yang larut didalamnya dan volume urin
•Warna urin = Urin normal berwarna kuning muda yang disebabkan oleh pigmen
urokrom yang berwarna kuning dan sejumlah kecil oleh urobilin dan
hematoporifin.
• Kekeruhan = Urin normal biasanya jernih pada waktu dikeluarkan

2. Apa saja zat sisa metabolism yang dapat ditemukan dalam urin? Bagaimana cara
mengukurnya?
= • Urea, cara mengukurnya dengan penentuan kadar urea metode Berthelot (hal. 77)
• Asam Urat, cara mengukurnya dengan penentuan kadar asam urat metode Enzimatik
Urikase Pap (hal. 80)
• Kreatinin, cara mengukurnya dengan penentan kadar kreatinin metode Jaffe Tanpa
Deproteinisasi (hal. 83)

3. Apa saja zat tanda patologis yang dapat ditemukan dalam urin? Bagaimana cara
mengukurnya?
= • Glukosa, cara mengukurnya dengan memeriksa kadar gula dalam urin secara
semikuantatif (hal. 85)
• Zat-zat Keton, cara mengukurnya dengan pembubuhan Kristal ammonium sulfat
sampai jenuh (hal. 86)
• Protein, cara mengukurnya dengan percobaan urin pada larutan asam sulfosaksilat
(hal. 87)
• Darah, cara mengukurnya dengan tes Guaiak dan tes Orthotoluidin/benzidin
(hal. 88)
• Bilirubin, cara mengukurnya dengn mencampurkan urin dan BaCl2 (hal. 88)

EMPEDU
1. Jelaskan apa yang dimaksud cairan empedu dan apa peran fisiologisnya?
= • Cairan empedu adalah cairan jernih, berwarna kuning, agak kental dan mempunyai
rasa pahit. Caoran empedu mengandung zat-zat anorganik, yaitu
HCO3, Cl , Na  dan
– +
K+ serta zat-zat organic, yaitu asam-asam empedu, bilirubin
dan kolesterol.
• Peran fisiologis empedu:

1. Memecah lemak menjadi emulsi


2. Membantu pergerakan peristaltik makanan
3. Membantu menetralkan asam klorida
4. Membantu menghentikan aktivitas protein
5. Menetralkan usus dari racun
6. Membantu untuk melarutkan makanan
7. Sebagai pencegah iritasi
8. Sebagai pelindung usus
9. Menurunkan tegangan air
10. Membantu pencernaan vitamin
11. Membantu melarutkan kolestrol jahat
12. Mengurangi resiko terkena penyakit jantung koroner
13. Mengurangi resiko terkena penyakit stroke

2. Bagaimana sifat fisis empedu?


= Menurut Tes Keadaan Fisik Empedu, dengan cara:
1. Memperhatikan dan memeriksa warna, bau, keadaan wujud.
2. Mengetes pH menggunakan indikator universal.
3. Menghitung berat jenis empedu dengan cara menimbang piknometer yang bersih
kemudian memasukkan empedu kedalam piknometer hingga penuh lalu menimbang
piknometer tersbut dan menghitung berat jenisnya.

• Warna                      :           Hijau


• Bau                          :           Amis
• Keadaan wujudnya :           Agak kental
• Derajat keasaman   :           pH 7
• Berat jenis empedu :           1,01 gr/ml

3. Bagaimana cara mendeteksi pigmen empedu?


= Dengan cara:
• Gmellin’s Test = Memasukkan asam nitrat pekat (HNO3) dan dituangkan empedu
yang telah di encerkan (hal. 92)
• Rosenbach test (modifikasi Gmellin’s Test) = Membasahi aquadest dan menetesi
empedu, kemudian ditetesi lagi dengan 1-2 asam nitrat pekat (HNO3).
(hal. 93)
• Smith’s Test = Empedu yang ditetesi larutan iodium 0,5% dalam alcohol, sehingga
memlbentuk lapisan atas (hal. 93)
• Reaksi Ven Berg = Memasukkan empedu dan air dan dicampur reagen diazo dari
ehrlich yang segar. (hal. 93)

4. Bagaimana cara mendeteksi garam empedu?


= Dengan cara percobaan Pattenkoffer’s Test yaitu, memasukkan empedu yang telah
diencerkan dan larutan sukrosa kemudian menuangkan asam sulfat pekat sehingga
membentuk lapisan bawah. Warna cincin yang terbentuk pada batas kedua larutan
itulah yang mendeteksi garam empedu. (hal. 93)

Anda mungkin juga menyukai